Lembaga Sertifikasi Pendidikan Internal Audit (LSP PIA) merupakan lembaga sertifikasi yang menyelenggarakan sertifikasi profesi auditor internal. LSP PIA menetapkan 5 elemen utama dalam merencanakan audit tahunan yaitu merencanakan audit, menetapkan penugasan, mengalokasikan sumber daya, menyusun program kerja, dan mengkomunikasikan hasil audit.
5. Salah satu tugas pokok dan penting Kepala
Audit Internal adalah menyusun dan
merencanakan audit tahunan yang
merupakan komitmen kinerja dari fungsi
audit internal yang dikelolanya
Komitmen kinerja ini merupakan nilai tambah
bagi organisasinya
4
7. 1. • MenetapkanTujuan Audit
2. • MenyusunAudit Universe
3. • MemilihAudit Unit
4. • Sumber Daya dan AlokasiWaktu
5. • Jadwal dan Anggaran Audit
6. • Persetujuan dan Komunikasi
6
13. Tujuan audit ditetapkan dengan mengacu
pada tujuan dan rencana strategi
organisasi, dengan mempertimbangkan:
- Pengembangan proses tata kelola
- Strategi, tujuan dan risiko-risiko
- Pengelolaan risiko & pengendalian
- Assurance yang relevan.
12
14. Memastikan tercapainya Efektivitas, Efisiensi
dan Ekonomis (3E) terhadap proses dan
operasional organisasi
Menjamin ketaatan terhadap hukum,
peraturan perundang-undangan, kebijakan,
dan prosedur yang berlaku;
Memastikan terjaminnya keandalan data
serta laporan keuangan dan laporan
manajemen.
13
16. Penting yang dimaksud adalah unit
organisasi/entitas yang memiliki kontribusi
dalam pencapaian tujuan organisasi
Proses identifikasi penyusunan audit
universe dilakukan terhadap:
- Unit Organisasi
- Proses/aktifitas fungsional
- Produk/system/tools/project/lainnya
15
17. Tujuan melakukan validasi adalah untuk
memastikan apakah masih ada unit penting
yang terlewat dimasukkan dalam daftar
unit yang layak diaudit.
Validasi dapat dilakukan dengan melihat
daftar telepon, laporan keuangan, rencana
stratejik perusahaan, permintaan audit dari
auditi atau stakeholders, dan benchmarking.
16
18. Audit Universe disusun dan dikomunikasikan
kepada manajemen senior dan dewan untuk
memperoleh pemahaman mengenai strategi
organisasi, tujuan bisnis utama, risiko-risiko
terkait, dan proses pengelolaan risiko.
17
19. Penilaian risiko (risk assessment) dilakukan
terhadap audit universe dengan pertimbangan:
Penilaian risiko terdokumentasi (sekurang-
kurangnya setiap tahun)
Masukan dan harapan dari manajemen senior /
dewan atau pemangku kepentingan lain
Potensi peningkatan pengelolaan risiko, nilai
tambah dan peningkatan kegiatan operasional
18
20. No Kriteria
1 Struktur Organisasi (Divisi / Cabang)
2 Proses (Front / Back Office),TI
3 Produk (DPK / Pinjaman / Layanan)
19
Catatan:
DPK= Dana Pihak Ketiga
21. No Area Audit
1 Komite Kredit Kantor Pusat/Kantor Cabang
2 Pinjaman/Layanan/Simpanan DPK
3 Marketing Kantor Pusat/Cabang
4 Sumber Daya Manusia
5 Kantor Pusat/Kantor Cabang
6 Manajemen Risiko
7 Teknologi Informasi
20
22. No Kriteria Area Audit
1 Struktur Organisasi
(Divisi / Cabang)
Sumber Daya Manusia
2 Struktur Organisasi
(Divisi / Cabang)
Divisi Operasional
3 Proses (Front / Back
Office)
Keuangan
21
23. No Kriteria Area Audit
4 Proses (Front / Back
Office)
Teknologi Informasi
5 Produk (DPK /
Pinjaman / Layanan)
Pinjaman Modal Kerja
6 Produk (DPK /
Pinjaman / Layanan)
Deposito
22
25. Audit unit dipilih mengacu pada
indikator risiko (risk indicator) yang
telah ditetapkan sebagai obyek audit
yang akan diperiksa.
24
26. Indikator risiko yang ditetapkan untuk
memilih audit universe menjadi audit unit
antara lain adalah:
1. Jumlah dana yang dikelola
2. Dampak
3. Kondisi pengendalian internal
25
27. Prioritas audit ditentukan dengan menggunakan
pendekatan audit berbasis risiko dengan cara:
1. Berdasarkan daftar risiko (risk register) untuk
organisasi yang sudah mengimplementasikan
manajemen risiko
2. Menggunakan ranking atas faktor risiko
untuk organisasi yang belum
mengimplementasikan manajemen risiko,
26
28. No Auditable Unit Tingkat Risiko
1 Kantor Cabang Bogor Tinggi
2 Kantor CabangTangerang Tinggi
3 Deposito Berjangka Tinggi
4 Layanan Tinggi
5 Divisi SDM Sedang
6 Divisi Operasional Sedang
7 Marketing Kantor Cabang Sedang
27
31. Memastikan ketersediaan pengelolaan sumber
daya audit internal telah sesuai, memadai, dan
dapat digunakan secara efektif dalam rangka
pencapaian rencana yang telah disetujui.
30
32. No Auditor Jumlah
1 Kepala SKAI 1
1 Kepala Bagian 3
2 Operasional 2
3 Kredit 2
4 Teknologi Informasi 1
Total 9
31
33. Alokasi dilakukan terhadap:
- Penetapan waktu pelaksanaan audit
- Lama waktu pelaksanaan audit
- Batas penerbitan laporan hasil audit
32
34. Ketersediaan waktu 220hari/tahun
Jumlah personil audit 8 orang
(2 supervisor + 6 staff)
Audit Universe 25
Jumlah hari penugasan 20 hari
(asumsi 1 penugasan membutuhkan waktu 8 hari
(perencanaan, 8 hari pelaksanaan dan 4 hari
pelaporan)
33
36. Pembuatan jadwal audit disusun dengan jelas
dan lengkap berdasarkan:
Urutan nilai risiko dari auditi yang terbesar
Permintaan Manajemen Senior
Potensi peningkatan pengelolaan risiko /
dugaan kecurangan
35
37. Mengkomunikasikan kepada manajemen
senior dan dewan untuk meminta
persetujuan terhadap RencanaAudit
Tahunan yang telah disusun, termasuk jika
terdapat hal-hal signifikan yang diakibatkan
adanya keterbatasan sumber daya yang ada
36
38. Menghitung biaya audit yang perlu
dipersiapkan untuk pelaksanaan Rencana
AuditTahunan yang meliputi:
- BiayaTransportasi
- BiayaAkomodasi
- Biaya Perjalanan Dinas, dll
37
39. Anggaran biaya audit tahunan disampaikan
kepada pimpinan organisasi untuk
mendapatkan persetujuan political budgeting
38
43. RencanaAuditTahunan yang telah disetujui
harus dikomunikasikan kepada manajemen
terkait agar aktivitas audit intern nantinya
dapat berjalan lancar sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun
42
45. Auditor Internal harus menyusun dan
mendokumentasikan rencana untuk setiap
penugasan yang mencakup tujuan penugasan,
ruang lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya.
Rencana penugasan harus mempertimbangkan
strategi organisasi, tujuan dan risiko-risiko yang
relevan untuk penugasan itu.
44
46. Dalam merencanakan penugasan, auditor internal
harus mempertimbangkan:
Strategi dan sasaran dari kegiatan yang sedang
diperiksa dan mekanisme yang digunakan dalam
mengendalikan kinerjanya, Risiko signifikan atas
sasaran, sumber daya, dan operasi aktivitas yang
diperiksa, dan bagaimana menurunkan dampak risiko
tersebut sampai pada tingkat yang dapat diterima,
Kecukupan dan efektivitas tata kelola, manajemen
risiko dan proses pengendalian dibandingkan dengan
kerangka atau model yang relevan,
Peluang untuk meningkatkan secara signifikan tata
kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian
45
47. 1.
• MenentukanTujuan Penugasan
2.
• Menentukan Ruang Lingkup Penugasan
3.
• Mengalokasikan Sumber Daya Penugasan
4.
• Menyusun Program Penugasan
46
50. Penyusunan tujuan penugasan dilakukan dengan
mempertimbangkan ruang lingkup:
organisasi entitas
prosedur
peraturan2, kebijakan
laporan
form2
personalia
dll terkait kegiatan dan bisnis proses
49
51. Penilaian risiko menggunakan survey
pendahuluan untuk:
memahami kegiatan auditi, risiko dan
pengendalian;
mengidentifikasi area / bidang penugasan
yang memerlukan perhatian;
mendapatkan komentar serta saran dari
auditi.
50
52. Evaluasi terhadap manajemen risiko dapat
dilakukan melalui:
Review terhadap komitmen
Review terhadap penerapan
Review terhadap strategi yang diterapkan
51
53. Evaluasi terhadap penerapan pengendalian
internal dan tatakelola mitigasi risiko dapat
dilakukan melalui antara lain:
Formalisasi, pemutakhiran dan sosialisasi
kebijakan dan prosedur
Pemisahan fungsi
Supervisi oleh atasan
52
55. Evaluasi terhadap tatakelola dapat
dilakukan melalui:
Hasil audit
Isu-isu tata kelola
Hasil kerja audit lainnya
54
56. Susunlah tujuan penugasan,
Lakukan identifikasi ruang lingkup tujuan
penugasan
Susunlah penilaian risiko terhadap area /
obyek yang menjadi tujuan penugasan
55
58. Ruang lingkup penugasan yang ditetapkan
harus memadai untuk dapat mencapai tujuan
penugasan
57
59. Menyusun ruang lingkup penugasan beserta
tugas dan tanggung jawab masing-masing
berdasarkan:
- sistem dan catatan yang relevan
- personalia
- aset fisik
- aset di bawah pengelolaan pihak ketiga
58
60. Susunlah ruang lingkup penugasan beserta
tugas dan tanggung jawab masing-masing
pihak
59
62. Auditor Internal harus menentukan sumber
daya yang sesuai dan memadai untuk
mencapai tujuan penugasan, berdasarkan
evaluasi atas sifat dan tingkat kompleksitas
setiap penugasan, keterbatasan waktu, dan
sumber daya yang dapat digunakan.
61
63. Mengidentifikasi kompleksitas penugasan
meliputi:
alokasi jumlah dan susunan tim audit
jangka waktu penugasan audit
biaya penugasan audit, meliputi:
transportasi, akomodasi dan biaya
perjalanan dinas audit
62
64. Alokasi sumber daya audit internal diharapkan
agar dapat tepat, cukup dan efektif, mencakup:
karyawan
penyedia layanan eksternal
dukungan keuangan
teknik audit berbasis teknologi
63
65. Susunlah daftar sumber daya yang
diperlukan untuk penugasan audit
Buatlah laporan hasil survey
pendahuluan
64
67. Auditor Internal harus menyusun dan
mendokumentasikan program kerja untuk
mencapai tujuan penugasan.
66
68. Dalam proses ini, auditor
merencanakan langkah audit yang
tepat dan memadai untuk
menentukan apakah kondisi yang
diduga terjadi, benar2 terjadi atau
sebaliknya.
67
69. Identifikasi metodologi pengujian terhadap
proses, transaksi, periode pemeriksaan, dan
aspek teknis termasuk pengujian yang akan
dilaksanakan, penetapan jumlah pengujian
(menyeluruh / sampling), periode
pemeriksaan.
68
70. Program penugasan disusun dan dimintakan
persetujuan pimpinan audit intern, terhadap:
alokasi waktu
lama pelaksanaan
batas waktu penerbitan laporan hasil audit
69
71. Tetapkan prosedur dan langkah audit
Menyusun metode pengujian yang akan
dilaksanakan, penetapan jumlah
pengujian (menyeluruh / sampling),
periode pemeriksaan
70
72. No. Kriteria Prosedur Pemeriksaan Ketentuan Auditor
SUMBER DAYA MANUSIA
1 Rekruitmen
calon karyawan
meliputi
Background
checking
Terdapat proses pengecekan
terhadap:
− Keuangan
− Domisili
− Ijazah
− Sertifikasi
Prosedur
Penerimaan
Karyawan Baru
Rekruitmen
calon karyawan
meliputi Sosial
Media checking.
Terdapat proses pengecekan
terhadap:
− Facebook
− Instragram
− Tweeter
− Dll
Prosedur
Penerimaan
Karyawan Baru
71
73. Komponen
Kegiatan
Proses Risiko
Aktivitas
Pengendalian
Yang diperlukan
Langkah pengujian
Rencana
Realisasi
KKA
Oleh Waktu
No.
Indeks
Rekruitmen
Karyawan
Dilakukan
nya
backgound
checking
Dilakukan
nya media
social
checking
Penerimaan
karyawan
yang tidak
jujur
Penerimaan
karyawan
yang
memiliki
masalah
social
Terdapat proses
pengecekan
terhadap aspek:
− Keuangan
− Domisili
− Ijazah
− Sertifikasi
Terdapat proses
pengecekan
terhadap media
social:
− Facebook
− Instragram
− Tweeter
− dll
Lakukan pemeriksaan
apakah proses
pengecekan terhadap:
background dan media
social checking telah
dijalankan?
Siapa yang melakukan
proses tersebut
Serta siapa yang
melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan
proses pengecekan
72
74. Audit Area Detail Area
Jumlah hari kerja Audit
Total AA BB CC
1 Sub Unit Kerja 1
2 Sub Unit Kerja 2
3 Sub Unit Kerja 3
Dst...
Administrasi
Jumlah hari Pelaksanaan Audit
Persiapan dan Perapian Dokumen
Total Kapasitas Perencanaan
73
75. Tahapan Audit Durasi
Tanggal
Auditor
Biaya
Mulai Akhir Hotel Transport SPJ
PersiapanAudit hari
Pelaksanaan Audit hari
KomunikasiAudit hari
Dokumentasi hari
Training hari
Total Jumlah hari Rupiah Rupiah Rupiah
74
76. Buatlah program penugasan - tujuan penugasan
- penilaian risiko
- ruang lingkup
- alokasi sumber daya (tim audit, waktu dan
biaya penugasan)
- pelatihan auditor
- kebutuhan auditor eksternal
- administrasi
- program audit
- metodologi pengujian
75
78. Auditor Internal harus mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai
untuk mencapai tujuan penugasan
77
81. Auditor Internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai,
handal, relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.
Interpretasi:
Informasi yang memadai adalah informasi yang faktual, cukup, dan
meyakinkan sehingga seseorang yang memiliki sifat kehati-hatian
(prudent) akan mencapai kesimpulan yang sama dengan auditor.
Informasi yang handal adalah informasi terbaik yang dapat
diperoleh melalui penggunaan teknik-teknik penugasan yang tepat.
Informasi yang relevan adalah informasi yang mendukung
observasi dan rekomendasi penugasan dan konsisten dengan tujuan
penugasan.
Informasi yang berguna membantu organisasi mencapai tujuannya.
80
82. Tujuan pengumpulan data awal adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai auditi.
Informasi awal tersebut perlu dikonfirmasi
kepada auditi / pihak ketiga yang memberikan
informasi tersebut guna mendapatkan
keyakinan mengenai keabsahan informasi
awal tersebut.
81
83. Selain informasi awal, auditor dapat
mengumpulkan informasi lain selama
pelaksanaan audit dengan cara:
Inspeksi
Pengamatan
Wawancara
Meninjau catatan auditi
Menganalisa data
82
84. Berdasarkan sumbernya, data / informasi
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Data Primer
Pengumpulannya menggunakan metode
survei atau observasi.
2. Data Sekunder:
Pengumpulannya melalui reviu dokumen
ataupun penelitian arsip.
83
86. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecukupan,
kehandalan dan relevansi informasi adalah:
Sumber informasi
Ketepatan waktu
Objektivitas
Materialitas
Risiko audit
Faktor-faktor ekonomi
Ukuran dan karakteristik populasi
85
87. Tahapan Pelaksanaan Audit
Tanggal Mulai Audit ddmmyyyy
Tanggal Akhir Audit (Closing Meeting) ddmmyyyy
Exit Meeting ddmmyyyy
Tanggal Pengiriman Laporan Hasil Audit ddmmyyyy
Tanggal Monitoring Hasil Audit Sesuai Target Date
86
89. PIC Hari dan Tanggal Jam
PIC Hari dan Tanggal Jam
PIC Hari dan Tanggal Jam
88
90. Buatlah Materi PertemuanAwal yang berisi
tujuan dan ruang lingkup penugasan, tim audit,
jangka waktu, serta tahapan pelaksanaan audit
(Lembar penyusunan materi pertemuan awal;
Lembar checklist informasi awal)
89
92. Auditor Internal harus mendasarkan
kesimpulan dan hasil penugasannya pada
analisis dan evaluasi yang sesuai.
91
93. Teknik-teknik untuk menganalisa dan
mengevaluasi informasi antara lain:
Inspeksi
Pengamatan (observation)
Permintaan Keterangan (enquiry)
Konfirmasi
Penelusuran (tracing)
Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
Perhitungan (counting)
Scanning
Pelaksanaan ulang (reperforming)
Computer-assisted audit techniques
92
94. Evaluasi informasi harus bersikap obyektif, hati-
hati, dan menyeluruh:
Pada akhir pekerjaan lapangan untuk
menyiapkan laporan audit yang tepat,
Selama audit sebagai verifikasi atas asersi
Pada akhir pekerjaan lapangan untuk
memutuskan pendapat yang akan dinyatakan
dalam laporan audit.
93
95. Setelah analisa dan pengujian terhadap data /
informasi selesai dilakukan, maka auditor:
Membuat kesimpulan sementara secara
umum
Mengkomunikasikan dengan auditi untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Komunikasi lebih efektif jika dilakukan
secara tertulis, dengan meminta tanggapan
dari auditi.
94
96. Mengisi Program KerjaAudit, dengan
menggunakan beberapa bukti pendukung
pelaksanaan audit
(Lembar pengisian program/langkah audit yang
disesuaikan dengan bukti / kondisi di lapangan)
95
99. Auditor Internal harus mendokumentasikan
informasi yang memadai, handal, relevan dan
berguna untuk mendukung kesimpulan dan
hasil penugasan.
98
100. Setiap penugasan harus disupervisi dengan
tepat untuk memastikan bahwa sasaran
tercapai, kualitas terjamin, dan staf dapat
berkembang.
Interpretasi:
Tingkat supervisi yang diperlukan tergantung kepada kemampuan
dan pengalaman Auditor Internal dan kompleksitas penugasan.
Kepala Audit Internal bertanggungjawab secara menyeluruh untuk
melakukan supervisi penugasan, baik dilaksanakan oleh atau untuk
aktivitas audit internal, namun dapat juga menunjuk anggota
aktivitas audit internal yang berpengalaman untuk melaksanakan
pemeriksaan tersebut. Bukti yang sesuai harus didokumentasikan
dan disimpan. 99
101. Mendokumentasikan kesimpulan hasil audit
yang sesuai dengan bukti-bukti audit:
relevan
akurat
obyektif
Kompeten
Dan memastikan telah dilakukan supervisi
oleh ketua tim
100
102. Memastikan penyimpanan arsip dan retensi
penyimpanannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan dikendalikan bersama
pimpinan unit audit intern
101
103. Mendokumentasikan kesimpulan hasil audit
yang sesuai dengan bukti-bukti audit
(Lembar pengisian kesimpulan audit dengan
cross reference terhadap bukti-bukti audit)
Buatlah dokumentasi data arsip audit sebagai
penyimpanan arsip
(Lembar dokumentasi data arsip audit)
102
108. Komunikasi yang disampaikan harus akurat,
objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap,
dan tepat waktu.
Interpretasi:
Komunikasi yang akurat berarti bebas dari kesalahan
dan distorsi, dan didasarkan atas fakta.
Komunikasi yang objektif berarti adil, tidak memihak,
tidak berat sebelah, dan merupakan hasil dari
pemikiran adil dan seimbang atas seluruh fakta dan
keadaan yang relevan.
107
109. Komunikasi yang jelas berarti mudah dipahami dan
logis, terhindar dari pemakaian istilah teknis yang
tidak penting dan menyajikan seluruh informasi yang
signifikan dan relevan.
Komunikasi yang ringkas berarti langsung pada
masalahnya, dan menghindari uraian yang tidak
perlu, detail yang berlebihan, pengulangan, dan
terlalu panjang.
Komunikasi yang konstruktif berarti memiliki sifat
membantu klien penugasan dan organisasi, dan
tertuju pada upaya perbaikan yang diperlukan.
108
110. Komunikasi yang lengkap berarti tidak meninggalkan
hal-hal penting bagi pengguna hasil penugasan dan
telah mencakup seluruh informasi dan observasi
signifikan dan relevan untuk mendukung kesimpulan
dan rekomendasi.
Komunikasi yang tepat waktu berarti pada waktunya
dan bermanfaat dengan mempertimbangkan tingkat
signifikansi isu, sehingga memungkinkan manajemen
dapat melakukan tindakan koreksi yang tepat.
109
111. 1.
• Menyusun draft laporan
hasil penugasan audit
2.
• Mengkomunikasikan
laporan hasil penugasan
audit ke auditi
110
113. Analisa risiko dalam temuan audit; risiko
strategis, risiko operasional, risiko pelaksana
Mengumpulkan kertas kerja audit
Analisis terhadap temuan audit
Mengelompokkan berdasarkan prioritasnya
112
114. Menuangkan temuan-temuan yang
mempunyai risiko tinggi dan sedang
Draft laporan berisi:Tujuan audit, Ruang
lingkup, Uraian hasil audit
Laporan harus memenuhi kriteria kualitas:
akurat, objektif, jelas,ringkas, konstruktif,
lengkap, tepat waktu
113
115. Draft laporan disampaikan dari anggota tim
kepada ketua tim untuk dilakukan review
Draft laporan yang telah direview oleh ketua
tim selanjutnya direview oleh supervisor
Draft laporan yang telah di review oleh
supervisor selanjutnya direview oleh Kepala
SPI dan untuk mendapatkan persetujuannya.
114
117. 1. Gambaran Umum
2. Tujuan Penugasan Audit
3. Ruang Lingkup
4. Penilaian HasilAudit
5. RingkasanAudit Signifikan
6. DataTemuanAudit
7. Penutup
116
118. Buatlah draft laporan hasil audit termasuk
kesimpulan, rekomendasi dan atau saran
tindakan perbaikan yang dapat diterapkan:
Lembar penyusunan temuan audit disertai
bukti audit;
Lembar penyusunan laporan hasil
penugasan audit
117
120. Jika komunikasi akhir mengandung kesalahan
atau kealpaan, Kepala Audit Internal harus
mengkomunikasikan informasi yang telah
dikoreksi kepada semua pihak yang
sebelumnya telah menerima komunikasi asli.
119
121. Menunjukkan bahwa hasil penugasan
“Dilaksanakan sesuai dengan Standar
Internasional Praktik Profesional Audit
Internal”, dapat dilakukan hanya jika didukung
dengan hasil program asurans dan peningkatan
kualitas
120
122. Apabila ketidakpatuhan terhadap Kode Etik,
atau Standar mempengaruhi suatu penugasan,
komunikasi hasil penugasan harus
mengungkapkan:
Prinsip(-prinsip) atau aturan(-aturan) perilaku pada
Kode Etik, atau Standar yang tidak sepenuhnya
dipatuhi;
Alasan ketidakpatuhan,
Dampak ketidakpatuhan tersebut terhadap
penugasan dan hasil penugasan yang
dikomunikasikan. 121
123. KepalaAudit Internal harus mengkomunikasikan
hasil penugasan kepada pihak yang
berkepentingan.
Interpretasi:
Kepala Audit Internal bertanggungjawab memeriksa dan
menyetujui komunikasi final penugasan sebelum diterbitkan,
serta menentukan bagaimana dan kepada siapa komunikasi
tersebut akan disampaikan. Apabila Kepala Audit Internal
mendelegasikan tugas tersebut, dia tetap bertanggungjawab
sepenuhnya atas hal tersebut.
122
124. Apabila terdapat opini umum (menyeluruh),
maka opini tersebut harus memperhatikan
strategi, sasaran, dan risiko-risiko organisasi
dan ekspektasi Manajemen Senior dan
Dewan, serta pemangku kepentingan
lainnya.Opini umum harus didukung oleh
informasi yang cukup, reliabel, relevan dan
bermanfaat.
123
125. Interpretasi:
Komunikasi penugasan meliputi:
Ruang lingkup, termasuk periode waktu yang terkait dengan
pendapat umum tersebut;
Batasan ruang lingkup;
Pertimbangan terhadap proyek terkait lainnya termasuk
keterkaitannya dengan penyedia jasa asurans lain;
Ikhtisar dari informasi yang mendukung opini;
Risiko atau kerangka pengendalian, atau kriteria lain yang
dipergunakan sebagai dasar pengungkapan opini umum;
Opini, pertimbangan, atau kesimpulan yang bersifat umum yang
dapat ditarik.
Alasan atas opini umum yang tidak memuaskan harus dijelaskan.
124
126. Memberikan draft laporan kepada auditi
dengan maksud dan tujuan yang jelas
mengenai kebenaran isi dan substansi dari
laporan tersebut
Menjelaskan bila adanya pertanyaan dari auditi
Menentukan pejabat yang berwenang untuk
hadir
Menentukan waktu pembahasan
125
127. Menyiapkan temuan audit yang berisi
kondisi, kriteria, dampak, penyebab,
rekomendasi disertai dengan dokumen
pendukungnya
Dibahas hanya dengan pejabat yang dapat
dan mempunyai kewenangan untuk
mengambil keputusan
126
128. Bila terdapat perbedaan pendapat dengan
auditi agar disiapkan progam eskalasinya
Dibuatkan berita acara hasil pembahasan
auditi dengan auditor
Dibuat rencana tindak lanjut yang disetujui
oleh auditi
127
129. Memastikan hasil diskusi dan tanggapan
telah sesuai dengan yang disepakati dan bila
perlu didukung oleh bukti-bukti
Memenuhi prinsip kecukupan, kelayakan,
kejelasan
Peran reviewer
128
130. Dilakukan pengecekan kembali atas draft
laporan agar sesuai dengan koreksi dan
disepakati oleh auditor dan auditi
Review berjenjang
Disampaikan kepada auditi untuk mendapatkan
persetujuannya
Laporan disampaikan kepada pemberi tugas
serta atasan auditi dan juga kepada pihak-pihak
yang terkait
129
131. Susunlah final laporan hasil penugasan audit
(Lembar berita acara hasil exit meeting; Laporan
final hasil penugasan audit)
130
133. KepalaAudit Internal harus menetapkan dan
memelihara sistem untuk memantau tindak
lanjut atas hasil penugasan yang telah
dikomunikasikan kepada manajemen.
132
136. Daftar pemantauan tindakan koreksi
terhadap hasil audit
Tindakan yang telah dilakukan untuk
memperbaiki situasi kelemahan
pengendalian yang telah diidentifikasi
oleh auditor dan dilaporkan ke
manajemen
135
139. Buatlah daftar pemantauan tindakan koreksi
terhadap hasil audit, target dan penyelesaian
dari auditi (Lembar tindakan koreksi berisi:
rekomendasi, tanggapan auditi, PIC dan
atasan PIC,TargetWaktu penyelesaian;
Lembar evaluasi/analisa bhw rekomendasi
yang dilakukan telah menghilangkan akar
masalah; Lembar komunikasi auditor dan
auditi untuk konsultasi)
138
141. Dalam hal Kepala Audit Internal menyimpulkan bahwa
manajemen telah menanggung tingkat risiko yang
mungkin tidak dapat diterima oleh organisasi, Kepala
Audit Internal harus membahas masalah ini dengan
manajemen senior.
Jika Kepala Audit Internal meyakini bahwa
permasalahan tersebut belum terselesaikan, maka
Kepala Audit Internal harus mengkomunikasikan hal
tersebut kepada Dewan Pengawas
140
142. Interpretasi:
Identifikasi atas risiko yang diterima oleh
manajemen dapat dilakukan melalui penugasan
asurans maupun konsultansi, monitoring
perkembangan atas tindakan yang dilakukan
manajemen atas hasil penugasan sebelumnya, atau
melalui media lainnya. Mengatasi risiko bukan
merupakan tanggung jawab dari Kepala Audit
Internal.
141
144. Buatlah daftar tindakan koreksi yang tidak
dilakukan
Mintalah tanggapan dari manajemen senior
terhadap tindakan koreksi yang masih belum
dijalankan oleh auditee (Lembar eskalasi
penyelesaian) secara informal, Lembar eskalasi
(penyelesaian) secara formal berupa SPK
(Surat Permintaan Keterangan) kepada auditi;
Lembar SPM (Surat Pelimpahan Masalah) bila
SPK tidak ditanggapi
143