SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Arimbi Priadipa, S.E., M.B.A.
Pertemuan #2
Pengawasan Lembaga
Keuangan di Indonesia.
Depository Institutions
- Commercial Bank
- Saving Institutions
- Credit Unions
The Financial
Service Industry
Non-Depository Institutions
- Finance Companies
- Securities Firms and Investment
Bank
- Mutual funds and Hedge Fund
Companies
- Insurance Companies
”Di Indonesia sendiri kita mengenal 3 (tiga)
macam lembaga keuangan bank berdasarkan
fungsi yaitu:
1. Bank Sentral
2. Bank Umum
3. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Di Indonesia
Berdasarkan Kepemilikan:
1. Bank Milik Pemerintah
2. Bank Milik Swasta Nasional
3. Bank Miliki Swasta Asing
Berdasarkan
Status:
1.Bank Devisa
2.Bank Non-Devisa Berdasarkan Kegiatan Operasional:
1.Bank Konvensional
2.Bank Syariah
FI Non-Bank
- Finance Companies
- Securities Firms and
Investment Bank
- Mutual funds and Hedge
Fund Companies
- Insurance Companies
Pengawasan Sistem
Keuangan Di Indonesia
Kementerian Keuangan sebagai otoritas fiskal (pajak), dalam hal ini memiliki
kewenangan untuk membuat kebijakan dan pengaturan di bidang fiskal.
Bank sentral sebagai otoritas moneter, dalam hal ini memiliki kewenangan
untuk membuat kebijakan dan pengaturan di bidang moneter khususnya yang
terkait dengan nilai tukar dan inflasi.
Otoritas stabilitas sistem keuangan, dalam hal ini memiliki kewenangan untuk
melakukan pengaturan dan pengawasan makroprudensial dan mikroprudensial
terhadap lembaga jasa keuangan.
Dalam hal ini, pengaturan dan pengawasan yang terkait dengan stabilitas sistem
keuangan dapat dilakukan oleh bank sentral secara individu maupun bersama-
sama dengan otoritas sistem keuangan lainnya.
Pengawasan makroprudensial
- lebih mengacu pada stabilitas sistem keuangan secara menyeluruh terhadap industri
jasa keuangan.
- Dalam melakukan pengawasan makroprudensial, pengawasan terhadap lembaga jasa
keuangan tidak dilakukan secara individu namun dilakukan secara agregat.
Pengawasan mikroprudensial lebih fokus pada kinerja individu lembaga jasa keuangan
termasuk konglomerasinya
- apakah setiap individu lembaga jasa keuangan dan/ atau konglomerasinya sudah
sehat, stabil, dan memiliki kinerja yang bagus.
- Dalam hal ini, pengawasan mikroprudensial memiliki peran yang penting bagi setiap
individu lembaga jasa keuangan mengingat kelangsungan usaha setiap lembaga jasa
keuangan harus dipantau secara terus-menerus dan sistematis.
Dengan demikian, hubungan antara pengawasan makroprudensial dan
mikroprudensial sangat erat serta saling berhubungan satu sama
lainnya.
Apabila individu-individu lembaga jasa keuangan mengalami
permasalahan dalam kinerjanya, maka secara agregat akan
mempengaruhi sistem keuangan secara keseluruhan dan dapat
mengganggu kestabilan sistem keuangan.
Begitu juga sebaliknya, pengawasan makroprudensial yang difokuskan
pada kinerja agregat lembaga jasa keuangan harus mempertimbangkan
aspek-aspek mikroprudensial agar pengawasan makroprudensial tidak
berseberangan dengan pengawasan mikroprudensial.
Sejarah Berdirinya Otoritas Jasa Keuangan
OJK yang telah mendapat mandat oleh undang-undang untuk melakukan peran pengaturan dan
pengawasan industri jasa Keuangan.
OJK merupakan satu-satunya otoritas pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan yang memiliki
kewenangan untuk mengawasi seluruh lembaga jasa keuangan formal di Indonesia.
Pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan tersebut meliputi sektor Perbankan, Pasar Modal,
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdiri berdasarkan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan.
Tujuan, Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
Tugas utama OJK adalah melakukan pengauran dan pengawasan terhadap:
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuran- sian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan lainnya.
wewenang yang dimiliki OJK adalah sebagai berikut:
I. Pasal 7, khusus terkait pengaturan dan pengawasan sektor perbankan.
1) Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank
2) Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank,.
3) Pemeriksaan bank.
II. Pasal 8, terkait pengawasan di sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya):
1) Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang OJK;
2) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
3) Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
5) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak
tertentu;
7) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada lembaga jasa keuangan;
8) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausah akan kekayaan dan
kewajiban; dan
9) Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.
III. Pasal 9, terkait terkait pengawasan di sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya) meliputi:
1) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
2) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen dan tindakan lain terhadap lembaga jasa
keuangan,pelaku, dan/ atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan;
4) Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/ atau pihak tertentu;
5) Melakukan penunjukan pengelola statuter;
6) Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan;
8) Memberikan dan/ atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran, surat tanda
terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan pembubaran dan
penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam perundang-undangan di sektor jasa keuanga
Pengawasan Mikroprudensial OJK
Pengawasan mikroprudensial dilakukan secara menyeluruh terhadap kelembagaan, proses bisnis, governance,
permodalan, likuiditas maupun sistem pelaporan untuk setiap lembaga jasa keuangan.
Dengan berdirinya OJK sebagai satu-satunya lembaga negara yang mengawasi seluruh industri jasa keuangan di Indonesia,
tidak berarti bahwa peran pengawasan terhadap sistem keuangan di Indonesia hanya dilakukan oleh OJK saja.
Kementerian Keuangan tetap memiliki kewenangan kebijakan fiskal yang memiliki pengaruh terhadap industri jasa
keuangan.
Bank Indonesia yang tidak lagi melakukan pengawasan terhadap industri perbankan, tetapi memiliki kewenangan
pengawasan secara terbatas terhadap industri perbankan terkait dengan kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan
makroprudensial.
Dengan demikian, pengawasan yang dilakukan oleh OJK terhadap seluruh industri jasa keuangan di Indonesia merupakan
pengawasan yang bersifat mikroprudensial.
Pengawasan Market Conduct OJK
Tujuan dari pengawasan market conduct adalah sebagai berikut:
Bagi Pelaku Usaha:
1. Memiliki budaya dan perilaku yang berorientasi pada konsumen (treat customer fairly);
2. Menjamin keseimbangan dan harmonisasi antara kepentingan pelaku usaha dan Konsumen.
Bagi Konsumen :
1. Memberdayakan dan melindungi Konsumen dan/ atau masyarakat melalui peran pelaku usaha;
2. Meningkatkan kepercayaan Konsumen dan/ atau masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
Pelayanan Konsumen Sektor Jasa Keuangan
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) merupakan sistem informasi yang bertujuan untuk melayani permintaan
informasi debitur perbankan dan layanan jasa keuangan lainnya
Manfaat SLIK bagi kreditur:
1) Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian kredit.
2) Menurunkan risiko kredit bermasalah di kemudian hari.
3) Dapat mengurangi atau meminimalkan ketergantungan Pelapor atau pemberi kredit kepada agunan konvensional.
4) Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/ pelengkap agunan.
5) Efisiensi biaya operasional.
6) Mendorong transparansi pengelolaan kredit.
Manfaat SLIK bagi debitur/ masyarakat:
1) Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit.
2) Bagi nasabah baru, khususnya yang tergolong sebagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), akan mendapat
akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung
pada kemampuan untuk menyediakan agunan.
3) Mendorong penerima kredit untuk menjaga reputasi kreditnya.
4) Memberikan informasi status agunan serta rincian informasi kredit.
5) Mengetahui data kredit seperti: data pokok debitur, plafon debitur, baki debet, kualitas kredit, beban bunga, cicilan
pembayaran, dan denda pinjaman.
Referensi
Buku 1 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pengawasan Mikroprudensial
Seri Literasi Keuangan
Thank you!
IG: @arimbipriadipa
WA: 081320744395
LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/arimbipriadipa
Email: arimbi_priadipa@teknokrat.ac.id
LinkTree: https://linktr.ee/yuwanacapital
Arimbi Priadipa, S.E., M.B.A., CFP, QWP., CRA.

More Related Content

What's hot

Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikrorisaraihan
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)Andri_Ferdians
 
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...Andri_Ferdians
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganGeofrey Sander
 
Sosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar ModalSosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar Modalrisaraihan
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 
Penyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana Perbankan
Penyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana PerbankanPenyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana Perbankan
Penyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana PerbankanAinul Yaqin
 
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan LainnyaModul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya9elevenStarUnila
 
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian KreditJawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian KreditRachardy Andriyanto
 
Peran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umumPeran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umumkawidian_putri
 

What's hot (20)

Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan MikroSosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
Sosialisasi OJK - Lembaga Keuangan Mikro
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)
Lembaga Keuangan Bukan Bank (Ekonomi)
 
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Perkreditan Rakyat, Lembaga Keuangan ...
 
F055257936
F055257936F055257936
F055257936
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
Sosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar ModalSosialisasi OJK - Pasar Modal
Sosialisasi OJK - Pasar Modal
 
Uu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 PjlsUu 24 2004 Pjls
Uu 24 2004 Pjls
 
Bank
BankBank
Bank
 
Ujian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankanUjian akhir semester perbankan
Ujian akhir semester perbankan
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3
 
Perban
PerbanPerban
Perban
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17Soal jawaban-bab-1-17
Soal jawaban-bab-1-17
 
Penyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana Perbankan
Penyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana PerbankanPenyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana Perbankan
Penyimpangan Ketentuan Perbankan yang Berindikasi Tindak Pidana Perbankan
 
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di IndonesiaLembaga Keuangan Islam di Indonesia
Lembaga Keuangan Islam di Indonesia
 
KESEHATAN BANK
KESEHATAN BANKKESEHATAN BANK
KESEHATAN BANK
 
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan LainnyaModul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Modul Kuis Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
 
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian KreditJawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
Jawaban UTS Take Home Hukum Perjanjian Kredit
 
Peran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umumPeran bank sentral dan umum
Peran bank sentral dan umum
 

Similar to Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan

Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganFahma Fahmita
 
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganPresentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganArif Kurniawan
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganmusica stani
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkRisa Martia
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangannhazareth
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxageefonzi1
 
Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...
Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...
Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...Muhammad yoga Fadhanriz
 
tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...
tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...
tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...Muhammad Andinta
 
Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...
Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...
Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...Fabio Rayhan
 
tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...
tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...
tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...Alamsyah Al
 
Lecture-1-Revisi (3).ppt
Lecture-1-Revisi (3).pptLecture-1-Revisi (3).ppt
Lecture-1-Revisi (3).ppttakdir12
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganPiet_Fitriady
 
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshshKel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshshAkhmadLazwarIrhami
 

Similar to Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan (20)

makalah ojk
makalah ojkmakalah ojk
makalah ojk
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuanganPresentasi uu otoritas jasa keuangan
Presentasi uu otoritas jasa keuangan
 
Otoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuanganOtoritas jasa keuangan
Otoritas jasa keuangan
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
Tugas fungsi ojk
Tugas fungsi ojkTugas fungsi ojk
Tugas fungsi ojk
 
Blk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojkBlk klp 5 bi dan ojk
Blk klp 5 bi dan ojk
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
OJK
OJKOJK
OJK
 
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptxResume BI OJK LPS Agee FM.pptx
Resume BI OJK LPS Agee FM.pptx
 
Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...
Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...
Tugas Eko 12,M.Yoga Fadhanriz , bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan, SMA...
 
tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...
tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...
tugas eko 12, muhammad anand rizki andinta,bu ranti pusriyana, Lembaga jasa k...
 
Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...
Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...
Tugas Eko 12, Fabio Rayhan, bu Ranti Pusriana, Lembaga Jasa Keuangan Perekono...
 
tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...
tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...
tugas eko 12,Nuralamsah,Ranty pusriana,Lembaga jasa keuangan perekonomian ind...
 
Lecture-1-Revisi (3).ppt
Lecture-1-Revisi (3).pptLecture-1-Revisi (3).ppt
Lecture-1-Revisi (3).ppt
 
Modul 4 KB 4
Modul 4 KB 4Modul 4 KB 4
Modul 4 KB 4
 
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa KeuanganOtoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan
 
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshshKel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
Kel1_ManajemenBank bbdhdhdhshdhddhhdhsshsh
 

More from Arimbi Priadipa

Risk of Financial Institutions
Risk of Financial InstitutionsRisk of Financial Institutions
Risk of Financial InstitutionsArimbi Priadipa
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahArimbi Priadipa
 
Decision making and empowerment by leaders
Decision making and empowerment by leaders Decision making and empowerment by leaders
Decision making and empowerment by leaders Arimbi Priadipa
 
The leadership situation and adaptive leadership
The leadership situation and adaptive leadership The leadership situation and adaptive leadership
The leadership situation and adaptive leadership Arimbi Priadipa
 
Pertemuan 3 - Despository institutions
Pertemuan 3 - Despository institutionsPertemuan 3 - Despository institutions
Pertemuan 3 - Despository institutionsArimbi Priadipa
 
5rd meeting - leadership behaviour
5rd meeting - leadership behaviour5rd meeting - leadership behaviour
5rd meeting - leadership behaviourArimbi Priadipa
 
Pertemuan 1 Pasar dan Lembaga Keuangan
Pertemuan 1   Pasar dan Lembaga KeuanganPertemuan 1   Pasar dan Lembaga Keuangan
Pertemuan 1 Pasar dan Lembaga KeuanganArimbi Priadipa
 

More from Arimbi Priadipa (9)

Risk of Financial Institutions
Risk of Financial InstitutionsRisk of Financial Institutions
Risk of Financial Institutions
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Pasar modal.pptx
Pasar modal.pptxPasar modal.pptx
Pasar modal.pptx
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Decision making and empowerment by leaders
Decision making and empowerment by leaders Decision making and empowerment by leaders
Decision making and empowerment by leaders
 
The leadership situation and adaptive leadership
The leadership situation and adaptive leadership The leadership situation and adaptive leadership
The leadership situation and adaptive leadership
 
Pertemuan 3 - Despository institutions
Pertemuan 3 - Despository institutionsPertemuan 3 - Despository institutions
Pertemuan 3 - Despository institutions
 
5rd meeting - leadership behaviour
5rd meeting - leadership behaviour5rd meeting - leadership behaviour
5rd meeting - leadership behaviour
 
Pertemuan 1 Pasar dan Lembaga Keuangan
Pertemuan 1   Pasar dan Lembaga KeuanganPertemuan 1   Pasar dan Lembaga Keuangan
Pertemuan 1 Pasar dan Lembaga Keuangan
 

Recently uploaded

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Materi pertemuan 2 - Pasar dan Lembaga Keuangan

  • 1. Arimbi Priadipa, S.E., M.B.A. Pertemuan #2 Pengawasan Lembaga Keuangan di Indonesia.
  • 2. Depository Institutions - Commercial Bank - Saving Institutions - Credit Unions The Financial Service Industry Non-Depository Institutions - Finance Companies - Securities Firms and Investment Bank - Mutual funds and Hedge Fund Companies - Insurance Companies
  • 3. ”Di Indonesia sendiri kita mengenal 3 (tiga) macam lembaga keuangan bank berdasarkan fungsi yaitu: 1. Bank Sentral 2. Bank Umum 3. Bank Perkreditan Rakyat Bank Di Indonesia Berdasarkan Kepemilikan: 1. Bank Milik Pemerintah 2. Bank Milik Swasta Nasional 3. Bank Miliki Swasta Asing Berdasarkan Status: 1.Bank Devisa 2.Bank Non-Devisa Berdasarkan Kegiatan Operasional: 1.Bank Konvensional 2.Bank Syariah
  • 4. FI Non-Bank - Finance Companies - Securities Firms and Investment Bank - Mutual funds and Hedge Fund Companies - Insurance Companies
  • 6. Kementerian Keuangan sebagai otoritas fiskal (pajak), dalam hal ini memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan pengaturan di bidang fiskal. Bank sentral sebagai otoritas moneter, dalam hal ini memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan pengaturan di bidang moneter khususnya yang terkait dengan nilai tukar dan inflasi. Otoritas stabilitas sistem keuangan, dalam hal ini memiliki kewenangan untuk melakukan pengaturan dan pengawasan makroprudensial dan mikroprudensial terhadap lembaga jasa keuangan. Dalam hal ini, pengaturan dan pengawasan yang terkait dengan stabilitas sistem keuangan dapat dilakukan oleh bank sentral secara individu maupun bersama- sama dengan otoritas sistem keuangan lainnya.
  • 7. Pengawasan makroprudensial - lebih mengacu pada stabilitas sistem keuangan secara menyeluruh terhadap industri jasa keuangan. - Dalam melakukan pengawasan makroprudensial, pengawasan terhadap lembaga jasa keuangan tidak dilakukan secara individu namun dilakukan secara agregat. Pengawasan mikroprudensial lebih fokus pada kinerja individu lembaga jasa keuangan termasuk konglomerasinya - apakah setiap individu lembaga jasa keuangan dan/ atau konglomerasinya sudah sehat, stabil, dan memiliki kinerja yang bagus. - Dalam hal ini, pengawasan mikroprudensial memiliki peran yang penting bagi setiap individu lembaga jasa keuangan mengingat kelangsungan usaha setiap lembaga jasa keuangan harus dipantau secara terus-menerus dan sistematis.
  • 8. Dengan demikian, hubungan antara pengawasan makroprudensial dan mikroprudensial sangat erat serta saling berhubungan satu sama lainnya. Apabila individu-individu lembaga jasa keuangan mengalami permasalahan dalam kinerjanya, maka secara agregat akan mempengaruhi sistem keuangan secara keseluruhan dan dapat mengganggu kestabilan sistem keuangan. Begitu juga sebaliknya, pengawasan makroprudensial yang difokuskan pada kinerja agregat lembaga jasa keuangan harus mempertimbangkan aspek-aspek mikroprudensial agar pengawasan makroprudensial tidak berseberangan dengan pengawasan mikroprudensial.
  • 9. Sejarah Berdirinya Otoritas Jasa Keuangan OJK yang telah mendapat mandat oleh undang-undang untuk melakukan peran pengaturan dan pengawasan industri jasa Keuangan. OJK merupakan satu-satunya otoritas pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan yang memiliki kewenangan untuk mengawasi seluruh lembaga jasa keuangan formal di Indonesia. Pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan tersebut meliputi sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdiri berdasarkan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
  • 10. Tujuan, Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK Tugas utama OJK adalah melakukan pengauran dan pengawasan terhadap: 1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan; 2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan 3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuran- sian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya. wewenang yang dimiliki OJK adalah sebagai berikut: I. Pasal 7, khusus terkait pengaturan dan pengawasan sektor perbankan. 1) Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank 2) Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank,. 3) Pemeriksaan bank.
  • 11. II. Pasal 8, terkait pengawasan di sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya): 1) Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang OJK; 2) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; 3) Menetapkan peraturan dan keputusan OJK; 4) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan; 5) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK; 6) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu; 7) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada lembaga jasa keuangan; 8) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausah akan kekayaan dan kewajiban; dan 9) Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan.
  • 12. III. Pasal 9, terkait terkait pengawasan di sektor jasa keuangan (Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya) meliputi: 1) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan; 2) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif; 3) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan,pelaku, dan/ atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan; 4) Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/ atau pihak tertentu; 5) Melakukan penunjukan pengelola statuter; 6) Menetapkan penggunaan pengelola statuter; 7) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan; 8) Memberikan dan/ atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan pembubaran dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam perundang-undangan di sektor jasa keuanga
  • 13. Pengawasan Mikroprudensial OJK Pengawasan mikroprudensial dilakukan secara menyeluruh terhadap kelembagaan, proses bisnis, governance, permodalan, likuiditas maupun sistem pelaporan untuk setiap lembaga jasa keuangan. Dengan berdirinya OJK sebagai satu-satunya lembaga negara yang mengawasi seluruh industri jasa keuangan di Indonesia, tidak berarti bahwa peran pengawasan terhadap sistem keuangan di Indonesia hanya dilakukan oleh OJK saja. Kementerian Keuangan tetap memiliki kewenangan kebijakan fiskal yang memiliki pengaruh terhadap industri jasa keuangan. Bank Indonesia yang tidak lagi melakukan pengawasan terhadap industri perbankan, tetapi memiliki kewenangan pengawasan secara terbatas terhadap industri perbankan terkait dengan kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan makroprudensial. Dengan demikian, pengawasan yang dilakukan oleh OJK terhadap seluruh industri jasa keuangan di Indonesia merupakan pengawasan yang bersifat mikroprudensial.
  • 14. Pengawasan Market Conduct OJK Tujuan dari pengawasan market conduct adalah sebagai berikut: Bagi Pelaku Usaha: 1. Memiliki budaya dan perilaku yang berorientasi pada konsumen (treat customer fairly); 2. Menjamin keseimbangan dan harmonisasi antara kepentingan pelaku usaha dan Konsumen. Bagi Konsumen : 1. Memberdayakan dan melindungi Konsumen dan/ atau masyarakat melalui peran pelaku usaha; 2. Meningkatkan kepercayaan Konsumen dan/ atau masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
  • 15. Pelayanan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) merupakan sistem informasi yang bertujuan untuk melayani permintaan informasi debitur perbankan dan layanan jasa keuangan lainnya Manfaat SLIK bagi kreditur: 1) Membantu dalam mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan pemberian kredit. 2) Menurunkan risiko kredit bermasalah di kemudian hari. 3) Dapat mengurangi atau meminimalkan ketergantungan Pelapor atau pemberi kredit kepada agunan konvensional. 4) Pemberi kredit dapat menilai reputasi kredit calon debitur sebagai pengganti/ pelengkap agunan. 5) Efisiensi biaya operasional. 6) Mendorong transparansi pengelolaan kredit. Manfaat SLIK bagi debitur/ masyarakat: 1) Mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh persetujuan kredit. 2) Bagi nasabah baru, khususnya yang tergolong sebagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), akan mendapat akses yang lebih luas kepada pemberi kredit dengan mengandalkan reputasi keuangannya tanpa harus tergantung pada kemampuan untuk menyediakan agunan. 3) Mendorong penerima kredit untuk menjaga reputasi kreditnya. 4) Memberikan informasi status agunan serta rincian informasi kredit. 5) Mengetahui data kredit seperti: data pokok debitur, plafon debitur, baki debet, kualitas kredit, beban bunga, cicilan pembayaran, dan denda pinjaman.
  • 16. Referensi Buku 1 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pengawasan Mikroprudensial Seri Literasi Keuangan
  • 17. Thank you! IG: @arimbipriadipa WA: 081320744395 LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/arimbipriadipa Email: arimbi_priadipa@teknokrat.ac.id LinkTree: https://linktr.ee/yuwanacapital Arimbi Priadipa, S.E., M.B.A., CFP, QWP., CRA.

Editor's Notes

  1. commercial bank A bank that accepts deposits and makes consumer, commercial, and real estate loans.
  2. Bank sentral dapat diartikan sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk menstabilkan harga maupun nilai mata uang yang berlaku di suatu negara. Di Indonesia sendiri yang dijadikan sebagai bank sentral adalah Bank Indonesia. Sebagai bank sentral Indonesia, BI memiliki tujuan pokok, yaitu memelihara dan menstabilkan nilai mata uang rupiah. Yang dimaksud mestabilkan nilai mata uang, yaitu meliputi kestabilan nilai uang terhadap barang maupun jasa yang diukur dengan inflasi, serta kestabilan terhadap nilai tukar dengan mata uang asing. Tugas pokok dari bank sentral sendiri adalah: Mengatur sirkulasi uang dengan cara menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank Indonesia untuk mencapai tujuan bank indonesia dengan cara mengontrol dan mengendalikan jumlah uang yang beredar dan meningkatkan suku bunga. Mengatur dan mendorong kelancaran sistem pembayaran dan produksi. Untuk memelihara kelancaran pembayaran bank Indonesia bisa mengeluarkan/memproduksi bahkan menarik uang beredar dengan menaikkan suku bunga.
  3. Pengawasan mikroprudensial dapat dilakukan secara langsung (on-site supervision) dengan mendatangi lembaga jasa keuangan maupun dilakukan secara off-site. Perlunya pengawasan on-site dan off-site tersebut adalah untuk melihat dan memonitor secara langsung kinerja setiap lembaga jasa keuangan apakah sudah sesuai dan patuh terhadap ketentuan yang dikeluarkan oleh OJK. Pengawasan mikroprudensial yang dilakukan secara langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa tingkat kesehatan suatu lembaga jasa keuangan dapat termonitor, manajemen risikonya berjalan dengan baik, dan kepentingan konsumen terlindungi.