3. Definisi
Subnetting adalah teknik atau metode yang digunakan
untuk memecah network ID yang dimiliki oleh suatu IP
menjadi beberapa Subnetwork ID lain dengan jumlah
anggota jaringan yang lebih kecil. Teknik ini membuat
para administrator jaringan dapat memanfaatkan 32 bit
IP address yang tersedia dengan lebih efisien.
4. Network
Address
Network address adalah sebuah alamat IP address yang
dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang
tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsinya adalah
untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan
dengan network yang lain.
5. Broadcast
Address
Broadcast address adalah alamat yang digunakan
sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host
yang ada pada sebuah jaringan / LAN.
6. Subnet
Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah
network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat
menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class
A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar
network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa
memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.
7. Subnet Mask
Subnet Mask adalah bagian dari IP address yang dapat
menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan.
Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask
desimal) kemudian dikonversi ke bilangan biner menjadi
11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask
biner). Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8
bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada
jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan
tersebut berbentuk biner maka pemangkatan yang
digunakan adalah 2.
8. Classless
Inter-Domain
Routing
(CIDR)
CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk
mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan
sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas
D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR
merupakan mekanisme routing yang lebih efisien
dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan
membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B,
dan C.
9. Classless
Inter-Domain
Routing
(CIDR)
Misal, sebuah IP address pada umumnya ditulis seperti
berikut 192.168.1.2 namun adakalanya juga ditulis
dengan 192.168.1.2/24. Artinya bahwa IP address
192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24
diambil dari perhitungan jumlah angka biner 1 pada
subnet mask jika dikonversi ke biner. Dengan kata lain,
subnet mask 255.255.255.0 setelah dikonversi ke biner
memiliki 24 buah angka biner 1.
10.
11.
12. Host valid / IP
valid
Host valid / IP valid adalah alamat IP address yang dapat
digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address
192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah
192.168.1.1 - 192.168.1.254. Sedangkan IP address
pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP
address terakhir 192.168.1.255 merupakan broadcast
address.
13. Perhitungan
Subnetting
Misal, subnetting pada sebuah network address
192.168.1.0/26. Artinya 192.168.1.0 merupakan sebuah IP
address kelas C dengan subnet mask 255.255.255.192
atau jika dalam biner
11111111.11111111.11111111.11000000
Perhitungan :
1. Jumlah subnet = 2푥 , dimana x adalah banyaknya
angka biner 1 pada octet terakhir subnet mask. Jadi
jumlah subnet adalah 22 = 4 Subnet
14. 2. Jumlah host per subnet = 2푦 -2, dimana y adalah
banyaknya angka biner 0 pada octet terakhir subnet.
Jadi jumlah hostnya adalah 26-2 = 62 host
3. Blok subnet = 256 – 192 (nilai octet terakhir sunet mask)
= 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 +
64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
15. 4. Host yang valid dan broadcast address dapat
digambarkan seperti pada table berikut. Sebagai
catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet,
dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet
berikutnya.
16. Alasan dari dilakukannya subnetting ini adalah, misal
sebuah organisasi memiliki ribuan host device,
mengoperasikan semua device tersebut di dalam network
ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP
bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID
yang sama harus berada di physical network yang sama
juga. Physical network memiliki domain broadcast yang
sama, yang berarti sebuah medium network harus
membawa semua traffic untuk network. Karena alasan
kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam
domain broadcast yang lebih kecil.