SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
 Subnetting
 Supernetting alias Classless Inter-Domain
Routing (CIDR)
2
 Original IP address scheme
 Setiap jaringan fisik diberi sebuah network address
yang unik
 Setiap host di dalam sebuah jaringan mempunyai
network address sebagai prefix dari individual
address
3
(prefix) (Individual address)
4
 Para perancang TCP/IP tidak menyangka akan
pesatnya pertumbuhan (growth) jumlah jaringan
(dan hostnya) yang terhubung ke Internet
5
 Jumlah jaringan yang sangat banyak akan
membebani Internet
 Overhead administratif akan sangat banyak hanya
untuk me-manage network address
 Tabel ruting di dalam router akan sangat besar
(membebani Internet ketika terjadi pertukaran
informasi tabel ruting yang sangat besar)
 Alokasi alamat akan habis
 Khususnya alokasi kelas B akan cepat habis untuk jaringan
skala menengah
6
 Menghemat pemberian network prefix
 Network prefix yang sama harus dipakai
bersama oleh sejumlah jaringan fisik
(subnetting)
 Untuk menghemat penggunaan alamat kelas
B, harus digunakan kelas C
7
TCP/IP Protocol Suite
8
IP addresses are designed with two
levels of hierarchy.
Note:
9
Figure A network with two levels of hierarchy (not subnetted)
CLASS
OKTET
PERTAMA
SUBNET MASK
DEFAULT
PRIVATE ADDRESS
A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255
C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255
Class A - 255.0.0.0 - 11111111.00000000.00000000.00000000
Class B - 255.255.0.0 - 11111111.11111111.00000000.00000000
Class C - 255.255.255.0 - 11111111.11111111.11111111.00000000
Keterangan gambar
 Jaringan dengan satu alamat kelas B tetapi memiliki lebih dari satu jaringan fisik
 Hanya router lokal (R1) yang mengetahui adanya beberapa jaringan fisik
 Router yang berada di Internet (in the rest of Internet) merutekan seluruh trafik ke jaringan di atas seolah-olah jaringan
tersebut hanya terdiri dari satu buah jaringan
13
All traffic
to 141.14.0.0
14
Router lokal menggunakan oktet ke-3 untuk membedakan masing-masing jaringan
15
Figure A network with three levels of hierarchy (subnetted)
16
Figure Addresses in a network with and without subnetting
17
Figure Hierarchy concept in a telephone number
 Digunakan subnet mask 32-bit
 Bit diset “1” : mesin dalam jaringan
menganggap bit-bit pada IP address yang sesuai
sebagai subnet prefix
 Bit diset “0” : mesin mengganggap IP address
yang sesuai sebagai host identifier
 Contoh : subnet mask 11111111 11111111
11111111 00000000 menyatakan bahwa 3
oktet pertana dari IP addres adalah
subnet prefix (identifikasi jaringan)
sedangkan oktet ke empat
mengidentifikasi host dalam jaringan
tersebut
18
19
20
21
What is the subnetwork address if the destination address is
200.45.34.56 and the subnet mask is 255.255.240.0?
Example 15
Solution
We apply the AND operation on the address and the subnet
mask.
Address ➡ 11001000 00101101 00100010 00111000
Subnet Mask ➡ 11111111 11111111 11110000 00000000
Subnetwork Address ➡ 11001000 00101101 00100000 00000000.
22
Figure Comparison of a default mask and a subnet mask
23
In subnetting, we need the first address
of the subnet and the subnet mask to
define the range of addresses.
In supernetting, we need the first
address of the supernet and the
supernet mask to define the range of
addresses.
Note:
 Penulisan IP address umumnya adalah dengan
192.168.1.2.
 Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya?
 Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan
subnet mask 255.255.255.0.
 /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit
subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau
dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000
(255.255.255.0)
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128/25
255.255.255.192/26
255.255.255.224/27
255.255.255.240/28
255.255.255.248/29
255.255.255.252/30
 Jumlah subnet = 2n-2
 n = jumlah bit yang melebihi default subnet mask
 Jumlah total host = Jumlah subnet x jumlah host
dalam setiap subnet
 Subnet dengan semua “1” atau “0” dilarang
 Host address yang sudah direserve : “0” semua
(network ID) dan “1” semua (broadcast address)
26
 Network ID tidak boleh sama dengan 127
 Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat
loopback yakni IP address yang digunakan oleh komputer
untuk menunjuk dirinya sendiri
 Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255
 Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat
broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh
jaringan.
 Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
 IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat
network, digunakan untuk menunjuk suatu jaringn
bukan suatu host.
 Host ID harus unik dalam suatu network.
 Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang sama.
Contoh
 10001100.10110011.11011100.11001000 (140.179.220.200) IP Address
11111111.11111111.11100000.00000000 (255.255.224.000) Subnet Mask
 Pada contoh di atas digunakan 3 bit tambahan untuk subnet mask
 Maka ada 23-2 = 6 subnet yang masing-masing berisi 213-2=8190 host
 Host addres yang dapat di-assign pada setiap subnet adalah yang berada di
antara subnet address dan broadcast address
10001100.10110011.11000000.00000000 (140.179.192.000) Subnet Address
10001100.10110011.11011111.11111111 (140.179.223.255) Broadcast Address
 Masing-masing subnet adalah :
 10001100.10110011.00100000.00000000 : subnet 1 (140.179.32.0)
 10001100.10110011. 01000000.00000000: subnet 2 (140.179.64.0)
 10001100.10110011. 01100000.00000000: subnet 3 (140.179.96.0)
 10001100.10110011. 10000000.00000000: subnet 4 (140.179.128.0)
 10001100.10110011. 10100000.00000000: subnet 5 (140.179.160.0)
 10001100.10110011. 11000000.00000000: subnet 6 (140.179.192.0)
 10001100.10110011.00000000.00000000 : dilarang (subnet id 0 semua)
 10001100.10110011. 11100000.00000000: dilarang (net id 1 semua)
 Jumlah total host yang mungkin adalah 6x8190 = 49140
28
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
 Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26
berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
 Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet
terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet
terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan
dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah
host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita
langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka
setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
SILAHKAN COBA UNTUK SUBNET MASK CLASS C LAINNYA
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Subnet Mask
Nilai
CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask
Nilai
CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
CIDR /17 sampai /24 caranya sama
persis dengan subnetting Class C,
hanya blok subnetnya kita masukkan
langsung ke oktet ketiga, bukan
seperti Class C yang “dimainkan” di
oktet keempat
CIDR /25 sampai /30
(kelipatan) blok subnet kita
“mainkan” di oktet
keempat, tapi setelah
selesai oktet ketiga berjalan
maju (coeunter) dari 0, 1, 2,
3, dst
 Penghitungan:
 Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya
binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host
per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
 Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi
subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 Alamat host dan broadcast yang valid?
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255
 Penghitungan:
 Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
 Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya
adalah (0, 128)
 Alamat host dan broadcast yang valid?
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
 Perbedaannya dengan Class C dan B
adalah di OKTET mana kita mainkan blok
subnet.
 Class C di oktet ke 4 (terakhir),
 Class B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir),
 Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir).
 subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class A adalah semua subnet mask
dari CIDR /8 sampai /30
 Penghitungan:
 Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
 Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet
lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
 Alamat host dan broadcast yang valid?
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host
Pertama
10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Host
Terakhir
10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
39
40
 Tabel ruting konvensional hanya mengandung
informasi (network address, next hop address)
 Network address mengacu pada IP address dari jaringan
yang dituju (misalnya N) sedangkan next hop address
adalah alamat router berikutnya yang digunakan untuk
mengirimkan datagram ke N
 Tabel ruting dengan subnet mask :
(subnet mask, network address,next hop
address)
 Router menggunakan subnet mask untuk meng-ekstrak
subnet id dari IP address tujuan. Hasilnya dibandingkan
dengan entry network address. Jika sesuai, maka
datagram dikirimkan melalui router yang ada di next
hop address
41
 Subnetting ditemukan pada tahun 80-an
 Tahun 1993 semakin disadari bahwa untuk
menghemat IP address tidak boleh hanya
mengandalkan teknik subnetting
 Lahirlah Classless addressing (supernet
addressing/supernetting)
TCP/IP Protocol Suite
42
Figure 20.15 IPv6 address

More Related Content

Similar to Subnetting.pptx

Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmasksetioaribowo
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxmuhammadAlif363711
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...I Putu Hariyadi
 
Sub Neting Alamat Jaringan
Sub Neting  Alamat JaringanSub Neting  Alamat Jaringan
Sub Neting Alamat JaringanSimon Patabang
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...I Putu Hariyadi
 
Memahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagiMemahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagiSuripto Wahono
 
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )HarrySaftana
 
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6irmanbudiman2
 
slide_8b_-_subnetting (1).ppt
slide_8b_-_subnetting (1).pptslide_8b_-_subnetting (1).ppt
slide_8b_-_subnetting (1).pptbayhaqi9
 
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptJarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptArifRahman973021
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...I Putu Hariyadi
 
Ip Address
Ip AddressIp Address
Ip AddressEri Alam
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3Boy Cdr
 

Similar to Subnetting.pptx (20)

Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmask
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
 
Sub Neting Alamat Jaringan
Sub Neting  Alamat JaringanSub Neting  Alamat Jaringan
Sub Neting Alamat Jaringan
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 17.8.2 Packet Tracer - Skills In...
 
Memahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagiMemahami ip address dan subneting bagi
Memahami ip address dan subneting bagi
 
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
Rangkuman materi jaringan komputer ( Ip Address )
 
Subnetting
SubnettingSubnetting
Subnetting
 
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6Subnetting ipv4 dan ipv6
Subnetting ipv4 dan ipv6
 
about subnet
about subnetabout subnet
about subnet
 
slide_8b_-_subnetting (1).ppt
slide_8b_-_subnetting (1).pptslide_8b_-_subnetting (1).ppt
slide_8b_-_subnetting (1).ppt
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.pptJarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
Jarkom Subnetting 2 untuk kegiatan ppg.ppt
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Ip Address
Ip AddressIp Address
Ip Address
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 

Recently uploaded

Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxadnijayautama
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfHiburanEmail
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015IrfanAdiPratomo1
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 

Recently uploaded (20)

Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 

Subnetting.pptx

  • 1.
  • 2.  Subnetting  Supernetting alias Classless Inter-Domain Routing (CIDR) 2
  • 3.  Original IP address scheme  Setiap jaringan fisik diberi sebuah network address yang unik  Setiap host di dalam sebuah jaringan mempunyai network address sebagai prefix dari individual address 3 (prefix) (Individual address)
  • 4. 4
  • 5.  Para perancang TCP/IP tidak menyangka akan pesatnya pertumbuhan (growth) jumlah jaringan (dan hostnya) yang terhubung ke Internet 5
  • 6.  Jumlah jaringan yang sangat banyak akan membebani Internet  Overhead administratif akan sangat banyak hanya untuk me-manage network address  Tabel ruting di dalam router akan sangat besar (membebani Internet ketika terjadi pertukaran informasi tabel ruting yang sangat besar)  Alokasi alamat akan habis  Khususnya alokasi kelas B akan cepat habis untuk jaringan skala menengah 6
  • 7.  Menghemat pemberian network prefix  Network prefix yang sama harus dipakai bersama oleh sejumlah jaringan fisik (subnetting)  Untuk menghemat penggunaan alamat kelas B, harus digunakan kelas C 7
  • 8. TCP/IP Protocol Suite 8 IP addresses are designed with two levels of hierarchy. Note:
  • 9. 9 Figure A network with two levels of hierarchy (not subnetted)
  • 10.
  • 11.
  • 12. CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MASK DEFAULT PRIVATE ADDRESS A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255 B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255 C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255 Class A - 255.0.0.0 - 11111111.00000000.00000000.00000000 Class B - 255.255.0.0 - 11111111.11111111.00000000.00000000 Class C - 255.255.255.0 - 11111111.11111111.11111111.00000000
  • 13. Keterangan gambar  Jaringan dengan satu alamat kelas B tetapi memiliki lebih dari satu jaringan fisik  Hanya router lokal (R1) yang mengetahui adanya beberapa jaringan fisik  Router yang berada di Internet (in the rest of Internet) merutekan seluruh trafik ke jaringan di atas seolah-olah jaringan tersebut hanya terdiri dari satu buah jaringan 13 All traffic to 141.14.0.0
  • 14. 14 Router lokal menggunakan oktet ke-3 untuk membedakan masing-masing jaringan
  • 15. 15 Figure A network with three levels of hierarchy (subnetted)
  • 16. 16 Figure Addresses in a network with and without subnetting
  • 17. 17 Figure Hierarchy concept in a telephone number
  • 18.  Digunakan subnet mask 32-bit  Bit diset “1” : mesin dalam jaringan menganggap bit-bit pada IP address yang sesuai sebagai subnet prefix  Bit diset “0” : mesin mengganggap IP address yang sesuai sebagai host identifier  Contoh : subnet mask 11111111 11111111 11111111 00000000 menyatakan bahwa 3 oktet pertana dari IP addres adalah subnet prefix (identifikasi jaringan) sedangkan oktet ke empat mengidentifikasi host dalam jaringan tersebut 18
  • 19. 19
  • 20. 20
  • 21. 21 What is the subnetwork address if the destination address is 200.45.34.56 and the subnet mask is 255.255.240.0? Example 15 Solution We apply the AND operation on the address and the subnet mask. Address ➡ 11001000 00101101 00100010 00111000 Subnet Mask ➡ 11111111 11111111 11110000 00000000 Subnetwork Address ➡ 11001000 00101101 00100000 00000000.
  • 22. 22 Figure Comparison of a default mask and a subnet mask
  • 23. 23 In subnetting, we need the first address of the subnet and the subnet mask to define the range of addresses. In supernetting, we need the first address of the supernet and the supernet mask to define the range of addresses. Note:
  • 24.  Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2.  Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya?  Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0.  /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)
  • 25. Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 255.255.255.128/25 255.255.255.192/26 255.255.255.224/27 255.255.255.240/28 255.255.255.248/29 255.255.255.252/30
  • 26.  Jumlah subnet = 2n-2  n = jumlah bit yang melebihi default subnet mask  Jumlah total host = Jumlah subnet x jumlah host dalam setiap subnet  Subnet dengan semua “1” atau “0” dilarang  Host address yang sudah direserve : “0” semua (network ID) dan “1” semua (broadcast address) 26
  • 27.  Network ID tidak boleh sama dengan 127  Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh komputer untuk menunjuk dirinya sendiri  Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255  Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.  Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0  IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network, digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.  Host ID harus unik dalam suatu network.  Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang sama.
  • 28. Contoh  10001100.10110011.11011100.11001000 (140.179.220.200) IP Address 11111111.11111111.11100000.00000000 (255.255.224.000) Subnet Mask  Pada contoh di atas digunakan 3 bit tambahan untuk subnet mask  Maka ada 23-2 = 6 subnet yang masing-masing berisi 213-2=8190 host  Host addres yang dapat di-assign pada setiap subnet adalah yang berada di antara subnet address dan broadcast address 10001100.10110011.11000000.00000000 (140.179.192.000) Subnet Address 10001100.10110011.11011111.11111111 (140.179.223.255) Broadcast Address  Masing-masing subnet adalah :  10001100.10110011.00100000.00000000 : subnet 1 (140.179.32.0)  10001100.10110011. 01000000.00000000: subnet 2 (140.179.64.0)  10001100.10110011. 01100000.00000000: subnet 3 (140.179.96.0)  10001100.10110011. 10000000.00000000: subnet 4 (140.179.128.0)  10001100.10110011. 10100000.00000000: subnet 5 (140.179.160.0)  10001100.10110011. 11000000.00000000: subnet 6 (140.179.192.0)  10001100.10110011.00000000.00000000 : dilarang (subnet id 0 semua)  10001100.10110011. 11100000.00000000: dilarang (net id 1 semua)  Jumlah total host yang mungkin adalah 6x8190 = 49140 28
  • 29. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?  Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).  Penghitungan: Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya
  • 30. Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193 Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254 Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255 SILAHKAN COBA UNTUK SUBNET MASK CLASS C LAINNYA Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30
  • 31. Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 255.255.255.0 /24 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30 CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst
  • 32.  Penghitungan:  Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet  Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host  Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.  Alamat host dan broadcast yang valid? Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
  • 33. Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0 Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1 Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254 Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255
  • 34.  Penghitungan:  Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet  Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host  Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)  Alamat host dan broadcast yang valid? Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
  • 35. Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128 Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129 Host Terakhir 172.16.0.126172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254 Broadcast 172.16.0.127172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
  • 36.  Perbedaannya dengan Class C dan B adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet.  Class C di oktet ke 4 (terakhir),  Class B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir),  Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir).  subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30
  • 37.  Penghitungan:  Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet  Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host  Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.  Alamat host dan broadcast yang valid? Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
  • 38. Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0 Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1 Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254 Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255
  • 39. 39
  • 40. 40  Tabel ruting konvensional hanya mengandung informasi (network address, next hop address)  Network address mengacu pada IP address dari jaringan yang dituju (misalnya N) sedangkan next hop address adalah alamat router berikutnya yang digunakan untuk mengirimkan datagram ke N  Tabel ruting dengan subnet mask : (subnet mask, network address,next hop address)  Router menggunakan subnet mask untuk meng-ekstrak subnet id dari IP address tujuan. Hasilnya dibandingkan dengan entry network address. Jika sesuai, maka datagram dikirimkan melalui router yang ada di next hop address
  • 41. 41  Subnetting ditemukan pada tahun 80-an  Tahun 1993 semakin disadari bahwa untuk menghemat IP address tidak boleh hanya mengandalkan teknik subnetting  Lahirlah Classless addressing (supernet addressing/supernetting)
  • 42. TCP/IP Protocol Suite 42 Figure 20.15 IPv6 address