Emile Durkheim (1858-1917) adalah sosiolog Prancis yang dianggap bapak sosiologi modern. Ia lahir di Prancis dari keluarga Yahudi dan awalnya belajar untuk menjadi rabbi, namun kemudian tertarik pada pendekatan ilmiah. Ia mendirikan departemen sosiologi pertama di Prancis dan membantu menetapkan sosiologi sebagai disiplin akademik. Karya utamanya meliputi Pembagian Kerja dalam Masyar
2. 2
Emile Durkheim lahir 15 April 1858, di Efinal, Prancis.
Dia adalah keturunan dari suatu garis panjang para
rabi dan belajar menjadi seorang rabi, tetapi pada
masa usia remaja, dia menyangkal sebagian besar
warisannya. Sejak saat itu minatnya seumur hidup
terhadap agama lebih bersifat akademis daripada
teologis. Dia merindukan bersekolah dalam metode-
metode ilmiah, dan dalam prinsip-prinsip moral yang
diperlukan untuk memandu kehidupan sosial. Dia
menolak suatu karier akademik tradisional di bidang
filsafat dan sebagai gantinya berusaha memperoleh
pelatihan ilmiah yang dibutuhkan untuk memberi
sumbangan bagi tuntutan moral masyarakat. Meskipun
berminat pada sosiologi ilmiah, pada waktu itu tidak
ada bidang sosiologi, sehingga antara 1882 dan 1887
dia mengajar filsafat di sejumlah sekolah provinsi di
wilayah Paris.
3. 3
Nafsunya untuk ilmu terangsang lebih jauh oleh
perjalanan ke Jerman, ketika ia berhadapan dengan
psikologi ilmiah yang sedang dirintis oleh Wilhelm
Wundt. Segera setelah kunjungannya ke Jerman,
Durkheim menerbitkan banyak karyanya. Publikasi-
publikasi tersebut membantu dia mendapat suatu
posisi di dalam departemen filsafat di Universitas
Bordeaux pada 1887. Di sana Durkheim memberi
kuliah pertama di bidang ilmu sosial. Durkheim
mengajarkan serangkaian kuliah di bidang
pendidikan kepada para guru sekolah, dan kuliahnya
yang paling penting ialah bidang pendidikan moral.
Tujuannya untuk mengomunikasikan suatu sistem
moral kepada para pendidik, yang diharapkan kelak
akan menyampaikan kepada orang-orang muda
sebagai usaha memperbaiki kemerosotan moral
dalam masyarakat Prancis. Wilhelm Wundt, the
Father of Psychology
4. 4
Tahun 1893 Durkheim menerbitkan tesis doktoralnya yang
berbahasa Prancis, The Division of Labor Society, dan
tesisnya berbahasa Latin mengenai Montesquieu.
Pernyataan metodologis utamanya, The Rule of Sosiological
Method, muncul pada 1895, disusul (pada 1897) oleh
penerapan empiris metode-metode itu di dalam studi
Suicide. Pada 1896 dia telah menjadi seorang profesor
penuh di Bodreaux. Pada 1902 dia dipanggil ke universitas
Prancis yang termasyur Sorbone, dan pada 1906 dia
diangkat sebagai profesor ilmu pendidikan, suatu gelar yang
diubah pada 1913 menjadi profesor ilmu pendidikan dan
sosiologi. Karyanya yang lain yang paling terkenal, The
Elementary Form of Religious Life, diterbitkan pada 1912.
5. 5
S k a n d a l D r e y f u s
Pemberhentian
jabatan Alfred
Dreyfus
Durkheim sering dianggap sebagai seorang
konservatif politis, dan pengaruhnya di dalam
sosiologi adalah pengaruh yang konservatif. Akan
tetapi, dimasanya, dia dianggap seorang yang
liberal, dan hal itu dicontohkan dengan peran
publik yang aktif yang dia mainkan dalam
pembelaan Alfred Dreyfus, kapten militer
berkebangsaan Yahudi yang oleh pengadilan
militer dianggap pengkhianat dan tuduhan itu oleh
banyak orang dirasakan bersifat anti-Semitik.
Durkheim diserang secara mendalam oleh skandal
Dreyfus. Sebenarny, Durkheim tidak
menghubungkan anti-Semitisme itu dengan
rasisme di kalangan rakyat Prancis. Secara khas,
dia melihatnya sebagai suatu gejala sakit moral
masyarakat Prancis secara keseluruhan.
6. 6
Ketika masyarakat mengalami penderitaan, masyarakat
merasakan kebutuhan untuk mencari seseorang yang
dapat dianggap bertanggungjawab untuk kesakitannya,
yang menjadi sasaran pembalasan untuk kemalangannya,
dan peran itu ditimpakan secara alamiah kepada orang-
orang yang sudah didiskriminasi oleh opini publik. Orang-
orang itu ialah kaum paria yang bertugas sebagai tumbal.
Setidaknya mereka mengetahui siapa yang harus
dipersalahkan untuk berbagai kesulitan ekonomi dan
kesukaran moral yang menimpa hidup mereka. Masalah
datang dari orang-orang Yahudi. Tuduhan itu telah
terbukti secara resmi. Dengan fakta itu saja, segala hal
sudah tampak menjadi lebih baik dan rakyat merasa
terhibur.
7. 7
Minat Durkheim pada skandal Dreyfus berasal dari
minatnya yang mendalam dan seumur hidup pada
moralitas dan krisis moral yang dihadapi masyarakat
modern. Minat Durkheim pada sosialisme juga dianggap
sebagai bukti melawan ide bahwa dia adalah seorang
konservatif, tetapi jenis sosialismenya sangat berbeda
dengan jenis yang menarik perhatian Marx dan para
pengikutnya. Bagi Durkheim, sosialisme menggambarkan
suatu gerakan yang ditujukan untuk pembaruan moral
masyarakat melalui moralitas ilmiah, dan dia tidak
tertarik pada metode-metode politis jangka pendek atau
aspek-aspek ekonomi sosialisme. Sosialisme Durkheim
hanya menggambarkan suatu sistem yang menerapkan
prinsip-prinsip moral yang ditemukan oleh sosiologi
ilmiah.
8. 8
Durkheim mempunyai pengaruh yang mendalam pada
perkembangan sosiologi, tetapi pengaruhnya tidak
terbatas kepadanya (Halls, 1996). Banyak
pengaruhnya pada bidang-bidang lain mengalir
melalui jurnal L’annee sociologique, yang dia dirikan
pada 1898. Suatu lingkaran intelektual yang muncul
di seputar jurnal itu dengan Durkheim sebagai
pusatnya. Melalui jurnal itu, dia dan ide-idenya
memengaruhi bidang-bidang seperti antropologi,
sejarah, linguistik dan—agak ironis, mengingat
serangan-serangan awalnya pada bidang itu—
psikologi.
9. 9
Durkheim wafat pada 15 November 1917,
seorang figur yang termasyur di lingkaran
intelektual Prancis, tetapi baru dua puluh
tahun kemudian, dengan penerbitan karya
Talcott Parson “The Structure of Social
Action” (1937), karyanya menjadi suatu
pengaruh yang signifikan pada sosiologi
Amerika.
Talcott Parsons