2. • Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam
pemilihan kata adalah suatu persoalan yang sederhana,Dalam
kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai orang-orang yang
sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada
dalam pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya.Kita pun juga
menjumpai orang-orang yang boros sekali dalam memakai
perbendaharaan katanya, namun tidak memiliki makna yang begitu
berarti.Oleh karena itu agar tidak terseret ke dalam dua hal tersebut,
kita harus mengetahui betapa pentingnya peranan kata dalam
kehidupan sehari-hari.
Latar Belakang
4. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-
menulis yang distandardisasikan, Lazimnya, ejaan mempunyai
tiga aspek, yakni aspekfonologis yang menyangkut
penggambaran fonem dengan huruf danpenyusunan abjad
aspek morfologi yang menyangkut penggambaransatuan-
satuan morfemis dan aspek sintaksis yang menyangkut
penandaujaran tanda baca (Badudu, 1984:7) Keraf (1988:51)
mengatakan bahwa ejaan ialah keseluruhan peraturan
bagaimana menggambarkanlambang-lambang bunyi ujaran
dan bagaimana interrelasi antaralambang-lambang itu
(pemisahannya,penggabungannya) dalam suatubahasa. EYD
(Ejaan yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa
Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam
tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan
huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Sejarah ejaan
5. Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara
pelafalan atau cara pengucapan dalam bahasa
IndonesiaKaidah pelafalan bunyi bahasa Indonesia
berbeda dengan kaidah bunyi bahasa lain,
terutama bahasa asing, seperti bahasa Inggris,
bahasa Belanda, dan bahasa Jerman. Dalam
bahasa tersebut, satu bunyi yang dilambangkan
dengan satu huruf, misalnya /a/ atau /g/, dapat
diucapkan dengan berbagai wujud bunyi
bergantung pada bunyi atau fonem yang ada di
sekitarnya
Pelafalan
6. Contoh :
teknik Lafal yang salah: tehnik Lafal yang benar: teknik [t e k n i k]
-tegel Lafal yang salah: tehel Lafal yang benar: tegel [t e g e l]
-energi Lafal yang salah: enerhi, enersi, enerji Lafal yang benar: energi [e n e r g i]
Masalah lain yang sering muncul dalam pelafalan ialah mengenai singkatan kata dengan
huruf. Sebaiknya pemakai bahasa memperhatikan pelafalan yang benar seperti yang
sudah dibakukan dalam ejaan.
Perhatikan pelafalan berikut!
-TV Lafal yang salah: [tivi] Lafal yang benar: [t e ve]
-MTQ Lafal yang salah: [emtekyu], [emtekui] Lafal yang benar: [em te ki]
Pelafalan yang terjadi pada penyebutan unsur kimia
coca Lafal yang benar: cola [ko ka ko la]
- HCI Lafal yang benar: [Ha Se El]
- CO2 Lafal yang benar: [Se O2]
7. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
menggunakan 26 huruf didalam abjadnya, yaitu
mulai dengan huruf /a/ sampai dengan huruf
/z/. Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/,
/v/, /x/, dan /z/, merupakan huruf serapan dan
sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara
resmi di dalam bahasa Indonesia, Dengan
demikian, pemakaian huruf itu tetap
dipertahankan dan jangan diganti dengan
huruf lain.
Pemakain huruf
8. - fakta tidak boleh diganti dengan pakta
- aktif tidak boleh diganti dengan aktip
- valuta tidak boleh diganti dengan paluta
- pasif tidak boleh diganti dengan pasip
- ziarah tidak boleh diganti dengan jiarah, siarah
Meskipun huruf-huruf serapan sudah dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, harus
kita ingat ketentuan pemakaian huruf /q/ dan /x/. Huruf /q/ hanya dapat dipakai
untuk nama istilah khusus, sedangkan untuk istilah umum harus diganti dengan
huruf /k/. Demikian pula huruf /x/ dapat dipakai untuk lambang, seperti xenon, sinar
x, x, + y. Huruf /x/ apabila terdapat pada tengan kata dan akhir kata diganti dengan
huruf gugus konsonan /ks/.
Contoh:
- Quran tetap ditulis Quran (nama)
- aquarium harus ditulis dengan akuarium
- quadrat harus ditulis dengan kuadrat
- taxi harus ditulis dengan taksi
- complex harus ditulis dengan kompleks
Contoh
9. Huruf /k/ selain untuk melambangkan bunyi /k/, juga digunakan
untuk melambangkan bunyi huruf hamzah (glotal). Ternyata masih
ada pengguna bahasa yang menggunakan tanda ‘ain’ /’/ untuk
bunyi hamzah (glotal) tersebut.
Contoh:
- ta’zim harus diganti dengan taksim
- ma’ruf harus diganti dengan makruf
- da’wah harus diganti dengan dakwah
- ma’mur harus diganti dengan makmur
10. Pemenggalan kata merupakan pemisahan huruf/kelompok
huruf dari kata. Sebelum melakukan pemenggalan kata,
yang harus dipahami terlebih dahulu adalah membedakan
huruf vokal dengan huruf konsonan. Huruf vokal terdiri dari
a, i, u, e, o. Sedangkan huruf konsonan adalah huruf selain
vokal contoh k, j, l, m, n, j dan lain – lain Setelah memahami
huruf vokal dan huruf konsonan, selanjutnya adalah
memahami suku kata. Suku kata merupakan bagian kata,
cara mudah menentukan suku kata yaitu dengan
memperhatikan pengucapan. Pemenggalan kata dasar baik
kata Indonesia maupun kata serapan, Yang dilakukan
dengan prinsip otografis.
Pemisahan suku kata
11. 1.Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan sebelum huruf
konsonan tersebut. Contoh:
kabar > ka-bar
sopan > so-pan
makan > ma-kan
tikam > ti-kam
2.Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vocal yang berurutan ditengahnya
dilakukan diantara kedua huruf vocal tersebut. Contoh:
buah > bu-ah
ideal > i-de-al
kuota > ku-o-ta
taat > ta-at
3.Suku kata yang mengandung gugus vocal au, ai, oi, ae, ei, eu, dan ui baik dalam kata-kata
Indonesia maupun dalam kata-kata serapan, diperlakukan sebagai satu suku. Contoh:
aula > au-la
santai > san-tai
survei > sur-vei
amboi > am-boi
12. 4.Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang tidak
me-wakili satu fonem dilakukan diantara kedua huruf konsonan itu. Contoh:
arsip > ar-sip
kapten > kap-ten
kurban > kur-ban
5.Pemenggalan kata yang ditengahnya terdapat gabungan huruf konsonan yang
mewakili fonem tunggal (digraf) dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan
digraf itu. Contoh:
akhlak > akh-lak
bangku > bang-ku
sunyi > su-nyi
masyarakat > ma-sya-ra-kat
6.Pemenggalan kata yang mengandung tiga atau empat huruf konsonan berurutan
ditengahnya dilakukan diantara huruf konsonan pertama dan huruf konsonan kedua.
Contoh:
instrumen > in-stru-men
implikasi > im-pli-ka-si
kontraktor > kon-trak-tor
13. 7.Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans dilakukan sebagai
berikut:
Jika trans diikuti bentuk bebas, maka Pemenggalan dilakukan
memisahkan trans sebagai bentuk utuh. Contoh:
transmigrasi > trans-mig-ra-si
transaksi > trans-ak-si
transfusi > trans-fu-si
transplantasi > trans-plan-ta-si
Jika trans diikuti bentuk terikat, Pemenggalan seluruh data dilakukan
dengan mengikuti pola Pemenggalan kata dasar. Contoh:
transit > tran-sit
transparansi > tran-spa-ran-si
transkripsi > tran-skrip-si
14. 8.Pemenggalan kata yang mengandung eks dilakukan seperti dibawah ini :
Jika unsur eks ada dalam kata yang mempunyai bentuk sepadan, dengan
kata yang mengandung unsur in dan im, Pemenggalan dilakukan diantara
unsur eks dan unsur berikutnya. Contoh:
ekstra > eks-tra
eksternal > eks-ter-nal
eksplisit > eks-pli-sit
ekspor > eks-por
Bentuk lain yang mengandung unsur eks, dipenggal sebagai kata utuh.
Contoh:
ekses > ek-ses
eksodus > ek-so-dus
eksistensi > ek-sis-ten-si
eksperimen > ek-spe-ri-men
15. 9.Pemenggalan kata yang terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu
unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, Pemenggalan dilakukan
diantara unsur-unsurnya. Contoh :
Fotografi > foto-grafi > fo-to-gra-fi
Biografi > bio-grafi > bi-o-gra-fi
Kilogram > kilo-gram > ki-lo-gram
Pascapanen > pasca-panen >pas-ca-pa-nen
Introspeksi > intro-speksi > in-tro-spek-si
Kecuali :
endoskopis > en-dos-ko-pis
telegrafis > te-le-gra-fis
atmosferis > at-mo-sfe-ris
16. 10. Pemenggalan unsur asing yang berakhiran isme dilakukan
sebagai berikut :
Yang didahului satu vocal, dipenggal setelah huruf vocal. Contoh
:
egoisme > e-go-is-me
heroisme > he-ro-is-me
sukuisme > su-ku-is-me
Hinduisme > hin-du-is-me
Yang didahului konsonan, dipenggal sebelum huruf konsonan,
Contoh:
absolutisme > ab-so-lu-tis-me
humanisme > hu-ma-nis-me
patriotisme > pa-tri-o-tis-me
sadisme > sa-dis-me