SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Oleh:
Aniftia Nur Ardiansyah
1410502015
Teknik Mesin S-1
Universitas Tidar
 Pengertian Transistor
 Fungsi Transistor
 Jenis Transistor
 Karakteristik Transistor
 Daftar Pustaka
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran istrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis
(B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang satu terminalnya
misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan
yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran
tegangan dan arus output Kolektor.
Bahan dasar pembuatan transistor antara lain Germanium,
Silikon, Galium Arsenide. Sedangkan kemasannya sering terbuat dari
Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang
dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit).
 Sebagai penguat amplifier
 Sebagai pemutus dan penyambung (switching)
 Sebagai pengatur stabilitas tegangan
 Sebagai peratas arus
 Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi
 Dapat menahan sebagian arus yang mengalir
 Menguatkan arus dalam rangkaian
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak
kategori:
 Materi semikonduktor
Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
 Kemasan fisik
Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC
 Tipe
UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET
 Polaritas
NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
 Maximum kapasitas daya
Low Power, Medium Power, High Power
 Maximum frekuensi kerja
Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave
 Aplikasi
Amplifier, Saklar, Audio, Tegangan Tinggi, dll.
Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik
yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat
sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang
menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
Data kurva kolektor CE diperoleh dengan cara membangun
rangkaian seperti gambar 1 atau dengan menggunakan transistor curve
tracer (alat yang dapat menggambarkan kurva transistor). Ide dari
kedua cara tersebut adalah dengan mengubah catu tegangan VBB dan
VCC agar diperoleh tegangan dan arus transistor yang berbeda – beda.
Prosedurnya yaitu biasanya dengan men set harga IB dan
menjaganya tetap dan VCC diubah – ubah. Dengan mengukur IC dan
VCE dapat agar dapat memperoleh data untuk membuat grafik IC vs
VCE. Misalnya, anggap dalam gambar 1 IB = 10µA. Kemudian VCC
diubah dan ukur IC dan VCE. Selanjutnya kita akan dapat gambar 2.
Pada kurva IB = 10µA dibuat tetap selama semua pengukuran.
Pada gambar 2, jika VCE nol, dioda kolektor tidak terbias
reverse, oleh sebab itu arus kolektor sangatlah kecil. Untuk VCE antara
0 dan 1 V, arus kolektor bertambah dengan cepat dan kemudian
menjadi hampir konstan. Ini sesuai dengan memberikan bias reverse
dioda kolektor. Kira – kira diperlukan 0,7 V untuk membias reverse
dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor mengumpulkan semua
elektron yang mencapai lapisan pengosongan.
Di atas knee, harga yang eksak dari VCE tidaklah begitu penting
karena dengan membuat bukit kolektor lebih curam tidaklah dapat
menambah arus kolektor yang berarti. Sedikit pertambahan pada arus
kolektor dengan bertambahnya VCE disebabkan oleh lapisan
pengosongan kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap beberapa
elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole.
Dengan mengulangi pengukuran IC dan VCE untuk IB = 20µA,
sehingga diperoleh gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali di atas
knee, arus kolektor kira – kira sama dengan 20 mA. Juga kenaikan VCE
menghasilkan pertambahan arus kolektor sedikit karena pelebaran
lapisan pengosongan menangkap tambahan elektron basis sedikit.
Jika beberapa kurva dengan IB yang berbeda diperlihatkan
dalam gambar 4 karena menggunakan transistor dengan βdc kira – kira
100, arus kolektor kira – kira 100 kali lebih besar daripada arus basis
untuk setiap titik di atas knee dari kurva tersebut. Oleh karena arus
kolektor sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE, βdc sedikit
bertambah dengan bertambahnya VCE.
1. Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan
lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan
sambungan basis dibias maju. Pada daerah jenuh arus kolektor tidak
bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor – emiter, VCE(sat) untuk
transistor silikon adalah 0,2 V, sedangkan untuk transistor germanium
adalah 0,1 V.
2. Daerah aktif, adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal
(breakdown) VBR serta di atas IB = ICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan
emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada
daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis. Penguatan sinyal
masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada daerah aktif.
3. Daerah cut – off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emitter
dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO
= IB
Kurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan
tegangan basis-emiter VBE dengan tegangan kolektor-emiter sebagai
parameter seperti terlihat pada kurva berikut.
Pada rangkaian gambar 1 kita dapat memperoleh data untuk
membuat grafik IB vs VBE. Gambar 5 menunjukkan grafik yang mirip
dioda, karena bagian emiter – basis dari transistor merupakan dioda.
Karena bertambah lebarnya lapisan pengosongan dengan bertambahnya
tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan
pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.
Pada gambar 6, terlihat dengan menghubung singkat kolektor –
emiter (VCE = 0) dan emiter diberi bias maju, karakteristik basis dioda.
Semakin tinggi tegangan reverse, maka semakin tipis lebar basis dan
semakin tinggi beta DC. Pada suatu saat tegangan reverse dinaikkan,
hingga lebar basis menyempit maka daerah tersebut dinamakan
breakdown. Kondisi inilah yang dinamakan early effect.
Titik ambang (threshold)atau tegangan lutut (VK) untuk
transistor germanium adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 V, sedang untuk
transistor silikon sekitar 0,5 sampai 0,6 V, nilai VBE di daerah aktif
adalah 0,2 V untuk germanium dan 0,7 V untuk silikon.
Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai β berubah dengan
suhu dan arus kolektor. Nilai β bertambah dengan naiknya suhu. Nilai β
juga bertambah dengan naiknya arus kolektor IC. Tetapi bila IC naik
diluar nilai tertentu β akan turun.
Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan VCC membias
reverse dioda kolektor melalui RC. Dengan hukum tegangan kirchoff
VCE = VCC – ICRC.
Dalam rangkaian yang diberikan, VCC dan RC adalah konstan,
VCE dan IC adalah variabel. Sehingga
Ini adalah persamaan linier, serupa dengan y = mx + b
Seperti dalam matematika, grafik persamaan linier selalu berupa
garis lurus dengan kemiringan m dan perpotongan vertikal b.
Perpotongan vertikal adalah pada VCC/RC. Perpotongan
horizontal adalah pada VCC, dan kemiringannya adalah -1/RC. Garis ini
disebut garis beban dc karena garis ini menyatakan semua titik operasi
yang mungkin. Perpotongan dari garis beban dc dengan arus basis
adalah titik operasi daripada transistor.
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi transistor, yaitu :
1. Daerah cut off
2. Daerah saturasi
3. Daerah aktif
4. Daerah breakdown
 Daerah Potong (cut-off):
Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi
pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus
Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan
harga arus Basis adalah 0).
 Daerah Saturasi
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi
prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga
maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini,
menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat
dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus
diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu
tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
 Daerah Aktif
Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi
prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana:
sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor menjadi
komponen yang dapat dikendalikan.
 Daerah Breakdown
Dioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan
Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke
Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi
spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan.
Contoh sederhana penggunaan transistor tipe NPN dengan fungsi
switching:
Ketika saklar (switch) diaktifkan, maka terdapat arus yang mengalir pada
resistor 1k dan menuju basis transistor. Ketika basis transistor terdapat
arus, maka arus yang berada pada kolektor juga mengalir pada emitor yang
mengakibatkan lampu menyala, karena lampu berada pada aliran tertutup
(close circuit).
 http://restupraharaputra.blogspot.co.id/2014/09/transistor.html
 http://werden-forscher.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-
transistor-jenis-dan.html
 http://mamaynisaa.blogspot.co.id/2011/04/karakteristik-
transistor.html
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah

More Related Content

What's hot

Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumayanuarindra
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazazwar_anaz
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistorerwin_rochmad
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorAlfi Diantoro
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorandhi_setyo
 
Tugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasTugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasFianggoro
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarteguh wicaksono
 
Karakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanKarakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanRohman Rohman
 
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar RahmanaKarakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmanazulfikar1410502078
 
Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Ali Hacikdin
 
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumayanuarindra
 
Revisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhiRevisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhiandhisetyo
 

What's hot (20)

Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusumaKarakteristik transistor. yanuar indra kusuma
Karakteristik transistor. yanuar indra kusuma
 
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anazKarakteristik Transistor | azwar_anaz
Karakteristik Transistor | azwar_anaz
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Tugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelasTugas transistor nama_absen_kelas
Tugas transistor nama_absen_kelas
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
Karakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_RohmanKarakteristik Transistor_Rohman
Karakteristik Transistor_Rohman
 
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar RahmanaKarakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
Karakteristik Transistor_Zulfikar Rahmana
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1Transistor bahan-minggu-ini1
Transistor bahan-minggu-ini1
 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
 
Rev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik TransistorRev.Karakteristik Transistor
Rev.Karakteristik Transistor
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusumaRevisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
Revisi karakteristik transistor by: yanuar indra kusuma
 
Revisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhiRevisi karakteristik transistor andhi
Revisi karakteristik transistor andhi
 

Similar to Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah

karakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohmankarakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohmanRohman Rohman
 
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmbRivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmbCryzna Hermawan
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorMalik Abdul
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorSyarifudin86
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
 
Revisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistorRevisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistorAlfi Diantoro
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorMalik Abdul
 
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointTugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointdamarsyehh68
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorJoko Purnomo
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorKurniawan Ya Tyo
 

Similar to Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah (17)

karakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohmankarakteristik transistor_rohman
karakteristik transistor_rohman
 
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmbRivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
Rivisi karakteristik transistor cryzna_rizkyhermawan_tmb
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
 
IGBT
IGBTIGBT
IGBT
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Nashrul chanief.tmb
Nashrul chanief.tmbNashrul chanief.tmb
Nashrul chanief.tmb
 
Revisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistorRevisi, karakteristik transistor
Revisi, karakteristik transistor
 
Ppt modul 3
Ppt modul 3Ppt modul 3
Ppt modul 3
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 
Bj tx
Bj txBj tx
Bj tx
 
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpointTugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
Tugas elektronika dan rangkaian listrik powerpoint
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Revisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistorRevisi karakteristik transistor
Revisi karakteristik transistor
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah

  • 2.  Pengertian Transistor  Fungsi Transistor  Jenis Transistor  Karakteristik Transistor  Daftar Pustaka
  • 3. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran istrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Bahan dasar pembuatan transistor antara lain Germanium, Silikon, Galium Arsenide. Sedangkan kemasannya sering terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit).
  • 4.  Sebagai penguat amplifier  Sebagai pemutus dan penyambung (switching)  Sebagai pengatur stabilitas tegangan  Sebagai peratas arus  Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi  Dapat menahan sebagian arus yang mengalir  Menguatkan arus dalam rangkaian
  • 5. Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:  Materi semikonduktor Germanium, Silikon, Gallium Arsenide  Kemasan fisik Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC  Tipe UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET  Polaritas NPN atau N-channel, PNP atau P-channel  Maximum kapasitas daya Low Power, Medium Power, High Power  Maximum frekuensi kerja Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave  Aplikasi Amplifier, Saklar, Audio, Tegangan Tinggi, dll.
  • 6. Karakteristik transistor disajikan dengan kurva karakteristik yang menggambarkan kerja transistor. Satu cara untuk melihat sebanyak mungkin detail adalah dengan grafik yang menggambarkan hubungan arus dan tegangan.
  • 7. Data kurva kolektor CE diperoleh dengan cara membangun rangkaian seperti gambar 1 atau dengan menggunakan transistor curve tracer (alat yang dapat menggambarkan kurva transistor). Ide dari kedua cara tersebut adalah dengan mengubah catu tegangan VBB dan VCC agar diperoleh tegangan dan arus transistor yang berbeda – beda. Prosedurnya yaitu biasanya dengan men set harga IB dan menjaganya tetap dan VCC diubah – ubah. Dengan mengukur IC dan VCE dapat agar dapat memperoleh data untuk membuat grafik IC vs VCE. Misalnya, anggap dalam gambar 1 IB = 10µA. Kemudian VCC diubah dan ukur IC dan VCE. Selanjutnya kita akan dapat gambar 2. Pada kurva IB = 10µA dibuat tetap selama semua pengukuran.
  • 8. Pada gambar 2, jika VCE nol, dioda kolektor tidak terbias reverse, oleh sebab itu arus kolektor sangatlah kecil. Untuk VCE antara 0 dan 1 V, arus kolektor bertambah dengan cepat dan kemudian menjadi hampir konstan. Ini sesuai dengan memberikan bias reverse dioda kolektor. Kira – kira diperlukan 0,7 V untuk membias reverse dioda kolektor. Setelah level ini, kolektor mengumpulkan semua elektron yang mencapai lapisan pengosongan. Di atas knee, harga yang eksak dari VCE tidaklah begitu penting karena dengan membuat bukit kolektor lebih curam tidaklah dapat menambah arus kolektor yang berarti. Sedikit pertambahan pada arus kolektor dengan bertambahnya VCE disebabkan oleh lapisan pengosongan kolektor menjadi lebih lebar dan menangkap beberapa elektron basis sebelum mereka jatuh ke dalam hole.
  • 9. Dengan mengulangi pengukuran IC dan VCE untuk IB = 20µA, sehingga diperoleh gambar 3. Kurvanya hampir sama, kecuali di atas knee, arus kolektor kira – kira sama dengan 20 mA. Juga kenaikan VCE menghasilkan pertambahan arus kolektor sedikit karena pelebaran lapisan pengosongan menangkap tambahan elektron basis sedikit.
  • 10. Jika beberapa kurva dengan IB yang berbeda diperlihatkan dalam gambar 4 karena menggunakan transistor dengan βdc kira – kira 100, arus kolektor kira – kira 100 kali lebih besar daripada arus basis untuk setiap titik di atas knee dari kurva tersebut. Oleh karena arus kolektor sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE, βdc sedikit bertambah dengan bertambahnya VCE.
  • 11. 1. Daerah jenuh (saturasi) adalah daerah dengan VCE kurang dari tegangan lutut (knee) VK. Daerah jenuh terjadi bila sambungan emiter dan sambungan basis dibias maju. Pada daerah jenuh arus kolektor tidak bergantung pada nilai IB. Tegangan jenuh kolektor – emiter, VCE(sat) untuk transistor silikon adalah 0,2 V, sedangkan untuk transistor germanium adalah 0,1 V. 2. Daerah aktif, adalah antara tegangan lutut VK dan tegangan dadal (breakdown) VBR serta di atas IB = ICO. Daerah aktif terjadi bila sambungan emiter diberi bias maju dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah aktif arus kolektor sebanding dengan arus basis. Penguatan sinyal masukan menjadi sinyal keluaran terjadi pada daerah aktif. 3. Daerah cut – off (putus) terletak dibawah IB = ICO. Sambungan emitter dan sambungan kolektor diberi bias balik. Pada daerah ini IE = 0 ; IC = ICO = IB
  • 12. Kurva karakteristik basis merelasikan antara arus basis IB dan tegangan basis-emiter VBE dengan tegangan kolektor-emiter sebagai parameter seperti terlihat pada kurva berikut. Pada rangkaian gambar 1 kita dapat memperoleh data untuk membuat grafik IB vs VBE. Gambar 5 menunjukkan grafik yang mirip dioda, karena bagian emiter – basis dari transistor merupakan dioda. Karena bertambah lebarnya lapisan pengosongan dengan bertambahnya tegangan kolektor, arus basis berkurang sedikit karena lapisan pengosongan kolektor menangkap beberapa lagi elektron basis.
  • 13. Pada gambar 6, terlihat dengan menghubung singkat kolektor – emiter (VCE = 0) dan emiter diberi bias maju, karakteristik basis dioda. Semakin tinggi tegangan reverse, maka semakin tipis lebar basis dan semakin tinggi beta DC. Pada suatu saat tegangan reverse dinaikkan, hingga lebar basis menyempit maka daerah tersebut dinamakan breakdown. Kondisi inilah yang dinamakan early effect. Titik ambang (threshold)atau tegangan lutut (VK) untuk transistor germanium adalah sekitar 0,1 sampai 0,2 V, sedang untuk transistor silikon sekitar 0,5 sampai 0,6 V, nilai VBE di daerah aktif adalah 0,2 V untuk germanium dan 0,7 V untuk silikon.
  • 14. Kurva beta menunjukkan bagaimana nilai β berubah dengan suhu dan arus kolektor. Nilai β bertambah dengan naiknya suhu. Nilai β juga bertambah dengan naiknya arus kolektor IC. Tetapi bila IC naik diluar nilai tertentu β akan turun.
  • 15. Dalam rangkaian kolektor, sumber tegangan VCC membias reverse dioda kolektor melalui RC. Dengan hukum tegangan kirchoff VCE = VCC – ICRC. Dalam rangkaian yang diberikan, VCC dan RC adalah konstan, VCE dan IC adalah variabel. Sehingga Ini adalah persamaan linier, serupa dengan y = mx + b Seperti dalam matematika, grafik persamaan linier selalu berupa garis lurus dengan kemiringan m dan perpotongan vertikal b.
  • 16. Perpotongan vertikal adalah pada VCC/RC. Perpotongan horizontal adalah pada VCC, dan kemiringannya adalah -1/RC. Garis ini disebut garis beban dc karena garis ini menyatakan semua titik operasi yang mungkin. Perpotongan dari garis beban dc dengan arus basis adalah titik operasi daripada transistor.
  • 17. Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi transistor, yaitu : 1. Daerah cut off 2. Daerah saturasi 3. Daerah aktif 4. Daerah breakdown
  • 18.  Daerah Potong (cut-off): Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis adalah 0).  Daerah Saturasi Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor juga diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.
  • 19.  Daerah Aktif Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana: sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor menjadi komponen yang dapat dikendalikan.
  • 20.  Daerah Breakdown Dioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan. Contoh sederhana penggunaan transistor tipe NPN dengan fungsi switching: Ketika saklar (switch) diaktifkan, maka terdapat arus yang mengalir pada resistor 1k dan menuju basis transistor. Ketika basis transistor terdapat arus, maka arus yang berada pada kolektor juga mengalir pada emitor yang mengakibatkan lampu menyala, karena lampu berada pada aliran tertutup (close circuit).