3. Latar Belakang
Tujuan belajar matematika yang tertuang
dalam kurikulum (Diknas, 2006)
diantaranya: agar peserta didik memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu/kritis, perhatian dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam memecahkan masalah.
Hasil Belajar di pengaruhi
kemampuan kognitif dalam memahami sebaran materi
pelajaran yang harus dicapai dalam Kurikulum
4. Siswa mengalami kesulitan
dalam memahami tujuan
antara di dalam matematika
itu sendiri berupa prinsip
ataupun konsep matematika
sehingga menunjukkan hasil
belajar siswa kurang
memuaskan.
HAL INI BERKAITAN
DENGAN KESADARAN
METAKOGNISI SISWA.
Metakognisi merupakan
kesadaran berpikir siswa
sehingga siswa dapat
melakukan tugas khusus
dan kemudian
menggunakan kesadaran
ini untuk mengontrol
apa yg siswa kerjakan
Metakognisi menyadarkan siswa
dalam belajar agar proses
pembelajarannya berlangsung
optimal. Selain itu, dgn kesadaran
metakognisi siswa akan mengetahui
langkah-langkah apa yg harus
diambil jika mereka gagal dalam
memahami materi pelajaran.
5. Menurut Abdur-rahman, (1999:178).
Pada pembelajaran kooperatif dapat
dikembangkan keterampilan
metakognitif (metakognisi) karena
pada pembelajaran kooperatif terjadi
komunikasi, di antara anggota
kelompok
IINNVVEESSTTIIGGAASSII
KKEELLOOMMPPOOKK
(( GGRROOUUPP
IINNVVEESSTTIIGGAATTIIOONN ))
Investigasi atau penyelidikan merupakan
kegiatan pembelajaran yang memberikan
kesempatan kpd siswa untuk
mengembangkan pemahamannya melalui
berbagai kegiatan dan hasil.( pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berbagi dengan yang lain.
KRISMANTO (ASTUTI :
2012)
6. RUMUSAN MASALAH
?
1.Bagaimana pembelajaran
model investigasi kelompok
pada pembelajaran
matematika di SMA Negeri 18
Palembang?
2.Bagaimana gambaran kemampuan
metakognitif siswa setelah diterapkan
model investigasi kelompok pada
pembelajaran matematika di SMA
Negeri 18 Palembang?
8. MANMaFteAri AteoTre mP aE pNythEagLoIraTs IAN
Guru, sebagai masukan
suatu inovasi untuk
mengembangkan
kemampuan metakognitif
dalam proses belajar
mengajar di kelas.
Peneliti, bekal dan
pengalaman dalam
mengajar
Sekolah, sebagai bahan
masukan dalam rangka
memperbaiki dan
meningkatkan mutu
pembelajaran matematika
9. Metode Penelitian
Metode
Penelitian
Penelitian Deskriptif
Variabel
Penelitian
kemampuan metakognitif
siswa pada pembelajaran
matematika yang
menggunakan model group
investigation ( kelompok
investigasi) di SMA Negeri
18 Palembang
Definisi Variabel
Penelitian
1.Definisi
Konsep Variabel
2.Definisi
Operasional
Variabel
Subjek
Penelitian
Siswa kelas XI IPA
3 SMA Negeri 18
Palembang .
Prosedur
Penelitian
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penutup
Teknik pengumpul-an
data
a. Observasi
b. Tes (jawaban
siswa)
10. analisis data observasi
Lembar
observasi
1. Observer 1
2. Observer 2
3. Observer 3
Pemberian skor
tiap deskriptor
yang muncul
Menghitung
menginterpre persentase
tasikan hasil
perhitungan
4. Observer 4
11. Hasil dan Pembahasan 2
Data Hasil
Observasi
Pertemua
n 1
Pertemuan
2
Data Hasil
Tes
18 org
(52,9%)
(SB)
70,1 (SKOR
Rata-rata KM
siswa kelas
XI IPA 3)
5 org
(14,7%) (B) 5 orang
(14,7%)
1 orang (C)
(2,9%) (K) 5 org
(14,7%) (SK)
12. Kesimpulan
Proses pelaksanaan
“BAIK” dg skor Rata-rata
(1&2) = 72,99 &
73,04
Kemampuan
Metakognitif mencapai
Skor Rata-rata 70,1
dengan Kategori
“BAIK”