SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Download to read offline
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1 - 76
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah
menetapkan kebijakan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA
sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri.
Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di
seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA dalam
prakteknya ditemukan banyak kendala diantaranya kesiapan guru, ketersediaan
buku, dan belum lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan
pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis
tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali
implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah termasuk SMA.
Penataan implementasi Kurikulum 2013 diantaranya adalah penyempurnaan
konsep dan tahapan implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum
2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan
Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai
ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan
Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan Kurikulum 2013
dan merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor
022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 2.156 SMA (17%)
sebagai sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013 yang tersebar di 34
provinsi dan 312 kabupaten/kota. SMA rintisan tersebut terdiri atas tiga kategori
yaitu sasaran (1.163 SMA), mandiri (972 SMA), pelaksana Kurikulum 2013 satu
semester yang telah diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (21 SMA). Setelah diterbitkannya Keputusan Kepala Balitbang
tersebut, dalam perkembangannya masih terdapat SMA yang sudah melaksanakan
Kurikulum 2013 tiga semester tetapi tidak masuk dalam daftar keputusan
tersebut, dan terdapat beberapa SMA yang masuk dalam keputusan tersebut
tetapi kembali ke Kurikulum 2006.
Berdasarkan tahapan implementasi yang sudah direncanakan, pada tahun
pelajaran 2016/2017, jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 akan
diperbanyak menjadi 25,00% dan diperluas ke seluruh kabupaten/kota. Terkait
dengan hal tersebut jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 akan ditambah
sebanyak 2.049 SMA yang berada di 488 kabupaten/kota dan 34 provinsi.
Sehingga jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 menjadi 4.300 SMA (33,47%).
Terhadap 2.049 SMA pelaksana Kurikulum 2013 tersebut, pada tahun anggaran
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2 - 76
2016 diberikan pembinaan dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum
2013. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMA bersama dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan.
Agar pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 dapat terlaksana
dengan baik dan berhasil, maka disusun Panduan Pelatihan dan Pendampingan
Kurikulum 2013 SMA Tahun 2016 sebagai acuan bagi pihak terkait dalam
melaksanakan pelatihan dan pendampingan.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3 - 76
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105 Tahun 2014
tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 144 Tahun 2014
tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian
Nasional;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 tahun2014
tentang Evaluasi Kurikulum.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
27. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 tentang
Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013.
C. Tujuan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA merupakan
pedoman bagi para pihak untuk mengorganisasikan dan melaksanakan pelatihan
dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016.
D. Sasaran
Sasaran panduan ini adalah pelaksana kegiatan pelatihan dan pendampingan yaitu
Direktorat Pembinaan SMA, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas
Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, SMA Induk Klaster, SMA
pelaksana Kurikulum 2013, dan instruktur.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4 - 76
BAB II
PELATIHAN KURIKULUM 2013
A. Konsep Dasar Pelatihan
1. Pengertian
a. Pelatihan
Pelatihan adalah proses pemberian bantuan penguatan pemahaman dan
pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA yang dilakukan oleh instruktur kepada
peserta pelatihan agar tahu, mau dan mampu menerapkan pembelajaran di
sekolah.
b. Instruktur
Instruktur adalah personil yang membimbing/melatih peserta dalam
kegiatan pelatihan Kurikulum 2013.
c. Peserta
Peserta adalah personil dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas, staf
Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai
kriteria yang telah ditetapkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
untuk mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, tujuan umum pelatihan dan
pendampingan kurikulum adalah meningkatkan kompetensi dan penyiapan
pelaksanaan Kurikulum 2013.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi peserta
dalam:
1) Menganalisis kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian meliputi:
 Dokumen: SKL, KI-KD dan pedoman mata pelajaran
 Materi dalam buku pelajaran
 Penerapan model pembelajaran
 Penilaian hasil belajar
2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Mempraktikkan pembelajaran dan penilaian serta mereviu hasil praktik
4) Mempraktikkan pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar
3. Prinsip Pelatihan
a. Taat Azas
Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5 - 76
b. Berbasis Kompetensi
Pelatihan Kurikulum 2013 merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan mutu pendidikan, oleh karena itu Pelatihan ini
menitikberatkan penguasaan peserta terhadap kompetensi materi yang
dilatihkan.
c. Profesional
Pelatihan Kurikulum 2013 dilakukan secara profesional mulai dari
pemilihan peserta, penentuan tempat pelatihan, narasumber dan instruktur
yang kompeten, fasilitas serta target waktu yang ditentukan sesuai dengan
panduan.
d. Transparan
Proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelatihan dilakukan terbuka dan
dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
e. Berkeadilan
Semua Guru kelas X mendapatkan kesempatan untuk menjadi peserta dan
diberikan pelayanan yang sama dalam Pelatihan Guru Sasaran
Implementasi Kurikulum 2013.
B. Pelaksanaan Pelatihan
Kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 SMA tahun 2016 dilakukan dengan strategi
sebagai berikut:
1. Persiapan Pelatihan
a. Penetapan SMA Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016
Direktorat Pembinaan SMA menetapkan kuota SMA pelaksana Kurikulum
2013 tahun 2016 sebesar 16% dari 12.849 SMA yaitu 2.049 SMA yang
tersebar di 34 provinsi dan 488 kabupaten/kota.
Sasaran SMA Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2015 sebanyak 1.163 SMA (9%),
hal ini sesuai dengan SK Kepala Balitbang Kemendikbud Nomor :
022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pelaksana Kurikulum 2013
• Penetapan SMA Pelaksana
Kurikulum 2013 tahun 2016
• Penyusunan Silabus Pelatihan
• Penyusunan Materi Pelatihan
• Koordinasi Pelaksanaan
Pelatihan dan Pendampingan
dengan LPMP
• Pelatihan Narasumber
Nasional Kurikulum 2013
• Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tk. Nasional
• Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tk. Provinsi
• Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tk.
Kab/Kota
• Pelatihan Guru Sasaran
Kurikulum 2103
Dilakukan oleh Direktorat
Pembinaan SMA bersama
dengan LPMP, Dinas
Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota
Persiapan
Pelatihan
Pelaksanaan
Pelatihan
Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6 - 76
Kuota tersebut disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk
didistribusikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria
umum sebagai berikut:
1) Pembagian kuota ke kabupaten/kota ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi dengan mempertimbangkan kemudahan akses perjalanan dan
komunikasi;
2) Jumlah SMA yang berakreditasi A;
3) Dukungan dan komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan Kurikulum 2013.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan nama SMA berdasarkan
kuota yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat
Pembinaan SMA dengan kriteria sebagai berikut:
1. Akreditasi A atau B khusus pada kabupaten/kota yang belum memiliki
SMA berakreditasi A;
2. Tersedia guru untuk semua mata pelajaran;
3. Jumlah ruang kelas sesuai rombongan belajar;
4. Memiliki sarana laboratorium dan perpustakaan yang memadai untuk
mendukung proses pembelajaran;
5. Diutamakan yang memiliki akses internet memadai, kecuali untuk
daerah tertentu yang belum terjangkau akses internet;
6. Mendapat dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas
Pendidikan Provinsi setempat dalam pembinaan dan pendanaan
implementasi Kurikulum 2013;
7. Mendapat dukungan dari Komite Sekolah untuk melaksanakan
Kurikulum 2013;
8. Kesiapan sekolah untuk melaksanakan dan mensukseskan Kurikulum
2013.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirim SMA terpilih ke Dinas
Pendidikan Provinsi. Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi
menyampaikan ke Direktorat Pembinaan SMA untuk ditetapkan sebagai
SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2016/2017.
Direktorat Pembinaan SMA bersama Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan menggunakan hasil penetapan tersebut sebagai dasar
pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan.
b. Penyusunan Silabus
Silabus merupakan rancangan materi dan penyajian materi pelatihan.
Silabus pelatihan Kurikulum 2013 bagi instruktur dan guru sasaran
memuat kompetensi, uraian materi dan metode pelatihan sebagai berikut.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7 - 76
No. Kompetensi Uraian Materi
Kegiatan Pelatihan,
Teknik Penyajian
dan Penilaian
MATERI UMUM
1.1 Melaksanakan
Pembelajaran Aktif
a. Mendeskripsikan
konsep pembelajaran
aktif
b. Menjelaskan model
pembelajaran aktif
Pembelajaran aktif
a. Konsep pembelajaran
aktif
b. Model pembeljaran
aktif
Kegiatan:
a. Penjelasan substan
si pembelajaran
aktif
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
1.2 Mendeskripsikan konsep
dan strategi implementasi
gerakan penumbuhan budi
pekerti dan sekolah aman
a. Memahami arah
kebijakan Gerakan
Penumbuhan Budi
Pekerti
b. Menjelaskan kebijakan
dan substansi penum
buhan budi pekerti
c. Menggambarkan
strategi implemen tasi
penumbuhan budi
pekerti
d. Menjelaskan kebijakan
dan substansi sekolah
aman
e. Menggambarkan
strategi implementasi
sekolah aman
Gerakan penumbuhan budi
pekerti dan sekolah aman
a. Kebijakan dan konsep
penumbuhan budi
pekerti
b. Nilai-nilai yang
diinternalisasikan
dalam jenis kegiatan
gerakan penumbuhan
budi pekerti.
c. Implementasi
penumbuhan budi
pekerti di sekolah
d. Kebijakan dan konsep
sekolah aman
e. Implementasi sekolah
aman
Kegiatan:
a. Penjelasan
substansi gerakan
penumbuhan budi
pekerti
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
1.3 Mendeskripsikan
implementasi kebijakan
dan dinamika
perkembangan kurikulum
a. Menguraikan arah
kebijakan Kurikulum
2013
b. Mendeskripsikan
substansi
pengembangan
Kurikulum 2013
c. Mendeskripsikan
strategi implementasi
Kurikulum 2013
Kebijakan dan Dinamika
Perkembangan Kurikulum
a. Arah kebijakan
Kurikulum 2013
b. Perangkat Kurikulum
2013 Perbaikan
c. Strategi implementasi
Kurikulum 2013
Kegiatan:
a. Penjelasan
substansi kebijakan
dan dinamika
perkembangan
kurikulum
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
1.4 Mendeskripsikan dan
menerapkan literasi dalam
pembelajaran
a. Memahami kebijakan
dan konsep literasi
sekolah
b. Menjelaskan strategi
implementasi gerakan
literasi sekolah
Penguatan Literasi Dalam
Pembelajaran
a. Kebijakan dan konsep
gerakan literasi
sekolah
b. Strategi implementasi
gerakan literasi
sekolah
Kegiatan:
a. Penjelasan
substansi
Penguatan Literasi
Dalam
Pembelajaran
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8 - 76
No. Kompetensi Uraian Materi
Kegiatan Pelatihan,
Teknik Penyajian
dan Penilaian
c. Menerapkan litersi
dalam pembelajaran
c. Literasi dalam
pembelajaran
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
1.5 Mendeskripsikan
kompetensi, materi,
pembelajaran dan
penilaian
a. Menguraikan
kompetensi siswa (SKL
dan KI/KD)
b. Menguraikan
pengembangan materi
untuk mencapai
kompetensi
c. Menguraikan model-
model pembelajaran
d. Menguraikan sistem
penilaian peserta didik
Kompetensi, Materi,
Pembelajaran dan
Penilaian
a. Standar kompetensi
lulusan, kompetensi
inti, dan kompetensi
dasar
b. Pengembangan materi
pembelajaran
c. Model-model
pembelajaran
d. Sistem penilaian
peserta didik
Kegiatan:
a. Penjelasan
substansi
kompetensi, materi,
pembelajaran dan
penilaian
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
1.6 Mendeskripsikan peran
keluarga dalam
pembelajaran siswa
Peran keluarga dalam
pembelajaran siswa
Kegiatan:
a. Penjelasan
substansi peran
keluarga dalam
pembelajaran siswa
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
1.7 Melaksanakan pelatihan
dan pendampingan
berbasis sekolah
a. Menjelaskan tahapan,
materi dan strategi
pelatihan Kurikulum
2013
b. Menjelaskan tahapan,
materi dan strategi
pendampingan
implementasi
Kurikulum 2013
Penyelenggaraan Pelatihan
dan Pendampingan
Berbasis Sekolah.
a. Pelatihan Kurikulum
2013
b. Pendampingan
Kurikulum 2013
Kegiatan:
a. Penjelasan
substansi
penyelenggaraan
pelatihan dan
pendampingan
berbasis sekolah
b. Diskusi dan tanya
jawab
c. Kesimpulan
Penilaian:
a. Tes awal
b. Penilaian proses
c. Tes akhir
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9 - 76
No. Kompetensi Uraian Materi
Kegiatan Pelatihan,
Teknik Penyajian
dan Penilaian
MATERI POKOK
2.1 a. Menganalisis Dokumen
SKL, KI-KD, dan Silabus
 Menyusun
keterkaitan antara
domain Sikap,
Pengetahuan, dan
Keterampilan
 Mengembangkan
Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
a. Analisis Dokumen SKL,
KI-KD, dan Silabus
 Keterkaitan antara
SKL, KI-KD, dan
Silabus
 Pengembangan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan:
 Mengkaji dokumen
SKL, KI-KD, dan
Silabus
 Diskusi kelas dengan
menggunakan bahan
tayang (ppt)
 Diskusi kelompok
untuk mengerjakan
tugas
Tehnik Penilaian:
Penilaian Produk;
Hasil analisis KI-KD dan
silabus sesuai tahapan
penyajian indikator.
b. Mengembangkan
Materi Pembelajaran
 Menentukan alat
belajar yang sesuai
dengan sumber
belajar dan materi
pembelajaran
 Mengembangkan
materi yang
mendorong siswa
untuk berpikir HOTS
 Mengembangkan
materi muatan lokal
yang terintegrasi
dalam materi
pembelajaran
 Menganalisis
kompetensi mata
pelajaran dalam
kegiatan
kepramukaan
b. Pengembangan Materi
Pembelajaran
 Keterkaitan antara
aspek sumber-
sumber belajar dan
alat-alat yang
dipergunakan.
 Penekanan pada high
order thinking skills.
 Integrasi materi
muatan lokal dalam
materi pembelajaran
 Aktualisasi
kompetensi mata
pelajaran dalam
kegiatan
kepramukaan
Kegiatan:
 Mengkaji buku teks
 Mengkaji materi
dalam modul dan
sumber lain sesuai
bahan bacaan yang
dianjurkan
 Mengembangkan
materi pembelajaran
dalam diskusi
kelompok
Tehnik penilaian:
Penilaian produk
tentang pengembangan
materi pembelajaran
sesuai IPK yang
dikembangkangkan,
materi dalam silabus,
dan materi yang serupa
dengan materi dalam
buku teks
c. Menganalisis materi
dalam buku teks
pelajaran
 Menentukan materi
esensial
 Menentukan materi
remedial
 Menentukan materi
pengayaan
 Mengembangkan
materi pembelajar an
yang serupa dengan
yang ter tuang dalam
buku
c. Analisis materi dalam
buku teks pelajaran
(dan buku sumber lain
yang relevan)
 Materi esensial
 Materi remedial
 Materi pengayaan
 Pengembangan
materi pembelajaran
yang serupa dengan
yang tertuang dalam
buku
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10 - 76
No. Kompetensi Uraian Materi
Kegiatan Pelatihan,
Teknik Penyajian
dan Penilaian
d. Mengalisis penerapan
model pembelajaran
 Menganalisis prinsip
dan karakteristik
pembelajaran
 Menentukan model
pembelajaran yang
tepat
 Menerapkan model-
model pembelajaran
d. Analisis penerapan
model pembelajaran:
 Karakteristik
Pembelajaran
 Model-model
pembelajaran yang
sesuai dengan
pendekatan saintifik
 Pemilihan model
pembelajaran yang
tepat
Kegiatan:
 Mengkaji materi
dalam modul dan
sumber lain yang
dianjurkan
 Diskusi kelas
menggunakan ppt
 Diskusi secara
berkelompok untuk
mengerjakan tugas
yang diberikan
 Mempresentasikan
hasil diskusi
Tehnik Penilaian:
Penilaian Produk
tentang penerapan
salah satu model
pembelajaran
e. Mengalisis Penilaian
Hasil Belajar
 Menyusun instrumen
penilaian sesuai IPK
yang dikembangkan
 Menganalisis
penilaian hasil
belajar
 Memanfaatkan hasil
analisis penilaian
hasil belajar
e. Analisis Penilaian Hasil
Belajar
 Penilaian oleh guru
 Penilaian antar
peserta didik
 Analisis Penilaian:
- Langkah-langkah
analisis
- Contoh hasil
anlisis
 Pemanfaatan hasil
analisis:
- Remedial dan
pengayaan
Kegiatan:
 Mengakaji materi
dalam modul dan
Panduan Penilaian
 Melaksanakan
praktik menganalisis
hasil belajar dengan
menggunakan data
yang tersedia di
modul masing-
masing mata
pelajaran
Tehnik Penilaian:
Penilaian produk
menyusun program
remedial dan
pengayaan
2.2 Merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
a. Mendeskripsikan
prinsip penyusunan
RPP
b. Mengidentifikasi
sistimatika RPP
c. Merumuskan indikator
pencapaian KD
d. Menentukan materi
ajar
e. Menentukan langkah
/kegiatan
pembelajaran
f. Menyiapkan media
pembelajaran
g. Merancang bentuk dan
strategi penilaian
h. Menyusun RPP
i. Menelaah RPP
Rancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
a. Permendikbud No 103
Tahun 2014
b. Prinsip penyusunan
RPP
c. Sistimatika RPP
d. RPP
e. Telaah RPP
Kegiatan:
a. Mengkaji
Sistimatika RPP
sesuai
Permendikbud No
103 Tahun 2014
b. Menerapkan hasil
latihan modul 1
(analisis
kompetensi, materi,
pembelajaran dan
penilaian) dalam
menyusun RPP
c. Menyusun RPP
d. Melakukan telaah
RPP yang sudah
disusun
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11 - 76
No. Kompetensi Uraian Materi
Kegiatan Pelatihan,
Teknik Penyajian
dan Penilaian
Tehnik Penilaian:
Penilaian Produk;
a. Menyusun RPP
sesuai mata
pelajaran yang
diampu (1 KD)
b. Menelaah RPP
c. Penilaian unjuk
kerja
d. Menyajikan RPP
dan hasil telaah RPP
1.3. Melaksanakan Praktik
Pembelajaran dan
Penilaian
a. Melaksanakan
Pembelajaran yang
menyenangkan,
bermakna, kreatif, dan
inovatif.
b. Melaksanakan
Penilaian proses dan
hasil pembelajaran
secara autentik
c. Menelaah hasil praktik
pembelajaran dan
penilaian
Praktik Pembelajaran dan
Penilaian
a. Model Pembelajaran
b. Praktik Penilaian
c. Teknik Penilaian
d. Review hasil praktik
Kegiatan:
a. Mengamati Video
Pembelajaran
b. Secara
berkelompok
membahas Praktik
pembelajaran dan
penilaian dalam
video dengan
menggunakan tabel
analisis yang
disiapkan
c. Meriview
Rancangan
Persiapan
Pembelajaran (RPP)
oleh masing-masing
peserta sesuai mata
pelajaran yang
diampunya
berdasarkan
Kurikulum 2013
untuk bahan
praktik
d. Melakukan simulasi
praktik
pembelajaran dan
penilaian dalam
micro teaching
sesuai waktu yang
ditetapkan
e. Secara
berkelompok
mereview praktik
pembelajaran dan
penilaian yang
dilaksanakan
f. Melakukan refleksi
atas aktivitas
praktik
pembelajaran
Tehnik Penilaian:
Praktik/unjuk kerja
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12 - 76
No. Kompetensi Uraian Materi
Kegiatan Pelatihan,
Teknik Penyajian
dan Penilaian
1.4. Melaksanakan simulasi
Pengolahan dan Pelaporan
Hasil Belajar
a. Melaksanakan
pengolahan hasil
belajar
b. Melaksanakan
pelaporan hasil belajar
c. Menelaah hasil praktik
pengolahan dan
pelaporan
a. Simulasi Pengolahan
nilai pada aspek:
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Sikap
b. Simulasi mengolah
nilai raport dan
menuliskan deskripsi
(leger)
c. Simulasi Penyusunan
dan membuat laporan
Hasil Belajar (LHBPD)
Kegiatan:
a. Membaca modul
panduan
pengelolaan dan
pelaporan hasil
belajar
b. Mendiskusikan
pengelolaan dan
pelaporan hasil
belajar
c. Mengamati contoh
pengolahan dan
pelaporan hasil
belajar yang dise
diakan dalam
modul dengan
mengguna kan tabel
analisis
d. Berlatih mengolah
dan melaporkan
hasil belajar dengan
menggunakan data
praktik mengajar
Tehnik Penilaian:
Praktik/unjuk kerja
MATERI PENUNJANG
3.1 Mampu mengikuti test
awal
Test Awal Pilihan Ganda
3.2 Mampu meningkatkan
nilai hasil test dari test
awal ke test akhir
Test Akhir Pilihan Ganda
3.3 Memahami kebijakan
peningkatan mutu
pendidikan
Kebijakan Peningkatan
Mutu Pendidikan
(Pembukaan)
Ceramah
3.4 Memahami dan mampu
mereview dan evaluasi
pelatihan dan
pendampingan
Review dan Evaluasi
Pelatihan dan
Pendampingan (Penutup)
Ceramah
b. Penyiapan Materi Pelatihan
Agar pelatihan terselenggara secara terstandar dan terhindar dari distorsi
kualitas, maka diperlukan modul yang terstandar. Modul dikembangkan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Secara substansial memuat berbagai informasi yang diperlukan dalam
proses pembelajaran.
2) Disusun menggunakan format modul yang sistematis.
3) Disusun menggunakan bahasa yang baik dan benar serta mudah
dipahami.
4) Dilengkapi dengan ilustrasi dan contoh praktis untuk membantu dalam
memahami substansi dengan lebih mudah.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13 - 76
c. Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013
1) Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013 adalah kegiatan
penyiapan Narasumber Nasional yang akan ditugaskan pada Pelatihan
Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/ Kota dan Guru Sasaran.
2) Pelatihan ini dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
3) Pelaksanaan : 10 s.d 13 Maret 2016
4) Tempat pelaksanaan : Bumi Tapos Resort Bogor, Jalan Veteran III No.
16 Cibedug Bogor, Jawa Barat.
5) Materi dan alokasi waktu pelatihan sebagai berikut:
No. Materi
Jam @
45’
Narasumber/
Instruktur
A. Materi Umum 4
1 Kebijakan dan Dinamika
Perkembangan Kurikulum
2 Kepala Balitbang
2 a. Perkenalam Tim Fasilitator
b. Ice-Breaker
c. Penyepakatan
2 Tim ToT Paska
B. Materi Pokok 30
1 Memahami "Belajar" 3 Tim ToT Paska
2 Memahami Otak Sebagai "Mesin"
Belajar
9 Tim ToT Paska
3 Fasilitasi Sebagai Faktor Krusial
Dalam Membangun Pemahaman
3 Tim ToT Paska
4 a. Ranah Aplikasi
b. Praktik Merancang Kegiatan
Belajar Ramah Otak
6 Tim ToT Paska
5 Penguasaan Substansi Pelatihan 9 Tim Pengembang SMA
C. Materi Penunjang 4
1 Pembukaan 2 Dirjen Dikdasmen
2 Penutupan 2 Direktur PSMA
Jumlah 38
6) Narasumber/Instruktur
Narasumber/Instruktur yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini
berasal dari unsur Perguruan Tinggi, Pusat Analisis dan Sinkronisasi
Kebijakan (PASKA) Kemendikbud, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(Puskurbuk) dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Direktorat
Pembinaan SMA dan Tim Pengembang Kurikulum SMA.
7) Peserta
Peserta terdiri atas unsur:
a) Direktorat Pembinaan SMA, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(Puskurbuk), Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), dan yang
memiliki pengalaman dalam mengembangkan Kurikulum 2013.
b) Lembaga Keagamaan yang terlibat dalam pengembangan modul
pelatihan Kurikulum 2013.
c) Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan unsur Perguruan Tinggi,
lembaga keagamaan yang berperan dalam pengembangan modul
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14 - 76
pelatihan Kurikulum 2013 bersama TPK (Tim Pengembang
Kurikulum) Direktorat Pembinaan SMA, dengan kriteria sebagai
berikut:
 Pendidikan minimal S1 dengan pengalaman mengajar minimal 5
tahun.
 Pernah mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013.
 Kreatif dan inovatif dalam pengembangan pembelajajaran.
 Memiliki kemampuan menjelaskan substansi dan permasalahan
implementasi Kurikulum 2013.
 Mampu mengoperasikan program office (word, excel, power
point) dan internet.
 Pengembang modul pelatihan Kurikulum 2013 SMA tahun 2016
 Bersedia melaksanakan tugas sebagai Instruktur Nasional,
Instruktur Provinsi, Instruktur Kabupaten/Kota dan Instruktur
Guru Sasaran pada pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2016.
8) Hasil Kegiatan
Kegiatan ini menghasilkan Narasumber Nasional yang siap ditugaskan
sebagai instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013
Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Guru Sasaran.
2. Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap sebagaimana
alur berikut:
a. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional
(Instruktur Nasional)
Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Nasional (IN) Kurikulum
2013 yang akan ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Tim
Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi (Instruktur Provinsi).
Pelatihan dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan strategi
sebagai berikut:
Pelatihan Tim
Pengembang
Kurikulum 2013
Tingkat Nasional
(Instruktur Nasional)
Pelatihan Tim
Pengembang
Kurikulum 2013
Tingkat Provinsi
(Instruktur Provinsi)
Pelatihan Tim
Pengembang
Kurikulum 2013
Tingkat Kab./Kota
(InstrukturKab./Kota)
Pelatihan Tim
Guru Sasaran
Kurikulum 2013
1. Peserta : 190 orang
terdiri atas 31 guru
mapel x 6
2. Pelatih : Instruktur Inti
3. Unsur: Pengembang,
Praktisi, Akademisi,
Manajemen
4. Ditugaskan melatih
Pelatihan Tingkat
Provinsi
5. Pelaksana: Dit. PSMA
6. Tanggal: 20-24 Maret
2016
1. Peserta : 121 orang
terdiri atas 31 guru
mapel x 6
2. Pelatih : Instruktur
Nasional
3. Unsur per provinsi: 31
guru mapel Kls X
diutamakan, Kasikur
Dinas Pendidikan
Provinsi, WI LPMP
4. Ditugaskan melatih
Pelatihan Tingkat
Provinsi
5. Pelaksana: Dit. PSMA
(7 region)
6. Tanggal: 28 Maret-22
April 2016
1. Peserta: 10.945 orang
2. Pelatih: Instruktur
Provinsi
3. Unsur per klaster: 18
guru mapel Kls X
diutamakan, 1 org
pengawas kab./kota, 1
org kasek induk klaster
4. Ditugaskan melatih
Pelatihan Guru Sasaran
5. Pelaksana: 33 LPMP
6. Tanggal: 11 April-14
Mei 2016
1. Peserta: 49.580
orangberasal dari
2.049 SMA (2016) dan
2.251 SMA (2015)
2. Unsur 2.049 SMA: 22
guru maple Kls X
diutamakan
3. Unsur 2,251 SMA: 2
org (kasek dan
wakakur)
4. Pelatih: Instruktur
Kab./Kota
5. Ditugaskan melakukan
IHT di sekolahnya
6. Pelaksana: Induk
Klaster
7. Tanggal: 25 April-28
Mei 2016
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15 - 76
1) Tujuan
Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan
materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.
2) Waktu dan Tempat
Pelatihan dilaksanakan pada minggu ke-3 Maret 2016 selama 5 hari
atau setara dengan 52 jam @ 45 menit, di Jakarta.
3) Narasumber/Fasilitator
Narasumber berasal dari unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Balitbang Kemendikbud, Pengawas, Kepala Sekolah,
Guru, dan Dosen serta Perancang Pelatihan.
4) Peserta
Peserta sebanyak 190 orang mewakili 31 mata pelajaran.
a) Unsur : Pengawas/Kepala Sekolah/Guru/Penulis Buku/Penulis KI
dan KD/Penulis Silabus/Penulis Pedoman Mapel/dosen PT/WI
LPMP dari 31 mapel SMA (diutamakan yang mengajar Kelas X)
dan Dit. PSMA/Yayasan Pendidikan.
b) Pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/
provinsi kabupaten/kota/sekolah.
c) Berpengalaman mensosialisasikan dan/atau menerapkan
Kurikulum 2013.
d) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power
point) dan internet.
e) Memiliki rekam jejak yang baik.
f) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan yang baik.
g) Bersedia dan siap ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan
Tim Pengembang Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan
Guru Sasaran.
Peserta berdasarkan mata pelajaran:
Mata Pelajaran
Jumlah
Peserta
Umum
A
1 Pendidikan Agaman Islam dan Budi Pekerti 6
2 Pendidikan Agaman Kristen dan Budi Pekerti 6
3 Pendidikan Agaman Katolik dan Budi Pekerti 6
4 Pendidikan Agaman Hindu dan Budi Pekerti 6
5 Pendidikan Agaman Budha dan Budi Pekerti 6
6 Pendidikan Agaman Khonghucu dan Budi Pekerti 6
7 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6
8 Bahasa Indonesia 6
9 Sejarah Indonesia 6
10 Matematika 6
11 Bahasa Inggris 6
Umum
B
12 Seni Budaya 6
13 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 6
14 Prakarya dan Kewirausahaan 6
Peserta dipilih dan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Peserta
merupakan representasi dari 31 mata pelajaran, Direktorat Pembinaan
SMA/Yayasan Pendidikan.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16 - 76
Mata Pelajaran
Jumlah
Peserta
MIPA
15 Matematika 6
16 Biologi 6
17 Fisika 6
18 Kimia 6
IPS
19 Geografi 6
20 Sejarah 6
21 Ekonomi 6
22 Sosiologi 6
Bahasa
dan
Budaya
23 Bahasa dan Sastra Indonesia 6
24 Bahasa dan Sastra Inggris 6
25 Antropologi 6
26 Bahasa dan Sastra Arab 6
27 Bahasa dan Sastra Perancis 6
28 Bahasa dan Sastra Jerman 6
29 Bahasa dan Sastra Jepang 6
30 Bahasa dan Sastra Mandarin 6
31 Bahasa dan Sastra Korea 6
Jumlah 186
Unsur Dit. PSMA/Yayasan 4
Total 190
b. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi
(Instruktur Provinsi)
Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Provinsi (IP) Kurikulum 2013
yang akan ditugaskan sebagai Instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota. Pelatihan Instruktur Provinsi
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan strategi sebagai
berikut :
1) Tujuan
Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan
materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.
2) Waktu dan Tempat
Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45
menit dalam 7 angkatan dengan waktu dan tempat sebagai berikut:
Region Tanggal Tempat Provinsi
1 28 Maret -1 April 2016 Jakarta Jabar, Bengkulu, Jambi, Lampung,
dan Sumbar
2 29 Maret-2 April 2016 Surabaya Jatim, NTT, Bali, NTB, dan Papua
Barat
3 11-15 April 2016 Medan Sumut, Aceh, Babel, Kepri, dan Riau
4 12-16 April 2016 Yogyakarta DI Yogyakarta, Jateng, Kalbar,
Kaltim, dan Kaltara
5 18-22 April 2016 Jakarta DKI Jakarta, Kalsel, Papua, dan
Sultra
6 19-23 April 2016 Makassar Sulsel, Gorontalo, Sulut, Sulbar, dan
Sulteng
7 25-29 April 2016 Jakarta Banten, Kalteng, Maluku, Malut dan
Sumsel
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17 - 76
3) Narasumber/Instruktur
Unsur narasumber/instruktur pelatihan berasal dari :
a) Direktorat Pembinaan SMA;
b) Pusat Kurikulum dan Perbukuan;
c) Pusat Penilaian Pendidikan;
d) Instruktur Nasional.
4) Peserta
Jumlah peserta 1.121 orang dari 34 provinsi dan 33 LPMP
a) Unsur : Kasikur Dinas Pendidikan Provinsi; Pengawas/Kepala
Sekolah/Guru dari 31 mapel (diutamakan yang mengajar Kelas
X); dan Widyaiswara LPMP.
b) Pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat atau
tingat provinsi atau tingkat kabupaten/kota atau sekolah.
c) Berpengalaman mensosialisasikan dan/atau menerapkan
Kurikulum 2013.
d) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power
point) dan internet.
e) Memiliki rekam jejak yang baik.
f) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi yang
baik.
g) Bersedia dan siap ditugaskan sebagai instruktur pada pelatihan
Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau Pelatihan
Guru Sasaran.
Peserta per provinsi, sebagai berikut:
No. Provinsi
Jml
Peserta
No. Provinsi
Jml
Peserta
1 Aceh 33 19 Lampung 33
2 Bali 33 20 Maluku 33
3 Bangka Belitung 33 21 Maluku Utara 33
4 Banten 33 22 Nusa Tenggara Barat 33
5 Bengkulu 33 23 Nusa Tenggara Timur 33
6 DI Yogyakarta 33 24 Papua 33
7 DKI Jakarta 33 25 Papua Barat 33
8 Gorontalo 33 26 Riau 33
9 Jambi 33 27 Sulawesi Barat 33
10 Jawa Barat 33 28 Sulawesi Selatan 33
11 Jawa Tengah 33 29 Sulawesi Tengah 33
12 Jawa Timur 33 30 Sulawesi Tenggara 33
13 Kalimantan Barat 33 31 Sulawesi Utara 33
14 Kalimantan Selatan 33 32 Sumatera Barat 33
15 Kalimantan Tengah 33 33 Sumatera Selatan 33
16 Kalimantan Timur 33 34 Sumatera Utara 33
17 Kalimantan Utara 32 Jumlah 1.121
18 Kepulauan Riau 33
Jadwal Pelatihan Intsruktur Provinsi seperti pada halaman sebelumnya (ditandai merah),
mengalami perubahan.
Jadwal perubahan menyusul.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18 - 76
c. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/
Kota (Instruktur Kabupaten/Kota)
Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Kabupaten/Kota (IK) yang
ditugaskan sebagai Instruktur pada Pelatihan Guru Sasaran dan sekaligus
sebagai Tim Pendamping Kurikulum 2013 di SMA Sasaran. Pelatihan
dilaksanakan oleh LPMP dengan strategi sebagai berikut:
1) Tujuan
a) Meningkatkan kemampuan teknis implementasi Kurikulum 2013
dan strategi pendampingan Kurikulum 2013.
b) Asistensi pelaksanaan pendampingan dan penandatanganan
naskah kerjasama Bantuan Pemerintah Pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala SMA Induk Klaster.
2) Waktu dan Tempat
Pelatihan dilaksanakan di LPMP selama 5 hari setara dengan 52 jam
@ 45 menit, rentang waktu tanggal 11 April s.d. 14 Mei 2016.
3) Narasumber
Narasumber adalah Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional
dan/atau Instruktur Inti Kurikulum 2013.
4) Peserta
Jumlah peserta 10.945 orang dari 549 Induk Klaster.
a) Unsur : 18 guru mapel kelas X terbaik dari SMA dari satu klaster,
1 Kepala SMA Induk Klaster, dan 1 pengawas kabupaten/kota
b) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat
pusat/provinsi/kabupaten/kota/sekolah
c) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power
point) dan internet
d) Memiliki rekam jejak yang baik
e) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi
dengan baik
f) Siap ditugaskan sebagai fasilitator pada Pelatihan Guru Sasaran di
Induk Klaster yang bersangkutan
g) Siap ditugaskan sebagai Petugas Pendamping di SMA dalam
klaster yang bersangkutan
Jika sekolah pada Klaster tidak ada Peminatan Bahasa dan Budaya maka kuota
dua mata pelajaran dapat diganti dari peminatan lain.
Peserta dari Kalimantan Utara dilatih di LPMP Kalimantan Timur
Peserta per klaster mewakili 18 mapel berasal dari SMA anggota klaster yang
diseleksi dan diusulkan oleh SMA Induk Klaster ke LPMP. Dipilih guru terbaik
dari klaster yang bersangkutan karena akan ditugaskan sebagai fasilitator pada
Pelatihan Guru Sasaran dan sebagai Petugas Pendamping pada kegiatan
Pendampingan.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19 - 76
Peserta per provinsi
No. Provinsi
Jml
Kab/
Kota
SMA
Sasaran
2016
Klaster
2016
Unsur Peserta
Penga
was
Kasek
Induk
Klaster
Guru :
18*)
Mapel/
Klaster
Jml
Peserta
1 Aceh 23 74 22 23 22 396 441
2 Bali 9 21 5 9 5 90 104
3 Bangka Belitung 7 9 3 7 3 54 64
4 Banten 8 86 16 8 16 288 312
5 Bengkulu 10 21 4 10 4 72 86
6 DI Yogyakarta 5 25 5 5 5 90 100
7 DKI Jakarta 6 32 6 6 6 108 120
8 Gorontalo 6 8 2 6 2 36 44
9 Jambi 11 36 7 11 7 126 144
10 Jawa Barat 27 213 50 27 50 900 977
11 Jawa Tengah 35 117 30 35 30 540 605
12 Jawa Timur 38 215 52 38 52 936 1,026
13 Kalimantan Barat 14 70 17 14 17 306 337
14 Kalimantan Selatan 13 32 9 13 9 162 184
15 Kalimantan Tengah 14 44 13 14 13 234 261
16 Kalimantan Timr 10 28 11 10 11 198 219
17 Kalimantan Utara 5 9 4 5 4 72 81
18 Kepulauan Riau 7 17 5 7 5 90 102
19 Lampung 15 82 22 15 22 396 433
20 Maluku 11 47 14 11 14 252 277
21 Maluku Utara 10 33 11 10 11 198 219
22 NTB 10 44 12 10 12 216 238
23 NTT 22 91 25 22 25 450 497
24 Papua 29 38 29 29 29 522 580
25 Papua Barat 13 21 13 13 13 234 260
26 Riau 12 70 17 12 17 306 335
27 Sulawesi Barat 6 13 3 6 3 54 63
28 Sulawesi Selatan 24 101 27 24 27 486 537
29 Sulawesi Tengah 13 36 11 13 11 198 222
30 Sulawesi Tenggara 17 51 16 17 16 288 321
31 Sulawesi Utara 15 39 12 15 12 216 243
32 Sumatera Barat 19 48 12 19 12 216 247
33 Sumatera Selatan 17 97 22 17 22 396 435
34 Sumatera Utara 33 181 42 33 42 756 831
JUMLAH 514 2,049 549 514 549 9,882 10,945
Rincian 18 guru mata pelajaran Kelas X
Mata Pelajaran Jumlah Peserta
Umum
A
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1
2 Pendidikan Agama Lainnya 1
3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1
4 Bahasa Indonesia 1
5 Sejarah Indonesia 1
6 Matematika 1
7 Bahasa Inggris 1
Umum
B
8 Seni Budaya 1
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 1
10 Prakrya dan Kewirausahaan 1
MIPA
11 Matematika*) -
12 Biologi 1
13 Fisika 1
14 Kimia 1
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20 - 76
Mata Pelajaran Jumlah Peserta
IPS
15 Geografi 1
16 Sejarah*) -
17 Ekonomi 1
18 Sosiologi 1
Bhs
dan
Budaya
19 Bahasa dan Sastra Indonesia*) -
20 Bahasa dan Sastra Inggris*) -
21 Antropologi 1
22 Bahasa dan Sastra Lainnya 1
Jumlah 18
5) Penyelenggaraan Di LPMP
a) Peserta dikelompokkan berdasarkan matapelajaran;
b) Peserta dari unsur Kepala SMA Induk Klaster dan Pengawas
disesuaikan dengan latar belakang mata pelajaran yang pernah
diampu;
c) Jumlah peserta per kelas tidak lebih dari 40 orang;
d) Peserta dari unsur Kepala SMA Induk Klaster pada saat materi
praktik Pembelajaran dan Pengolahan Nilai mengikuti sesi
tersendiri tentang "Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan
Kurikulum 2013 dan penandatanganan naskah kerjasama
pelaksanaan Bantuan Pemerintah";
e) Dalam kondisi tertentu dengan mempertimbangkan jumlah dan
letak geografis SMA Induk Klaster, LPMP dapat melaksanakan
Pelatihan Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/Kota sekaligus
Pelatihan Guru Sasaran yang bertempat di LPMP;
f) Jumlah peserta per angkatan diatur oleh LPMP sesuai dengan
kapasitas LPMP dalam menampung peserta.
d. Pelatihan Guru Sasaran
Pelatihan ini untuk melatih Guru Kelas X dari 2.049 SMA Sasaran tahun
2016/2017 dan SMA Sasaran tahun 2015/2016. Pelatihan
diselenggarakan oleh LPMP dengan strategi sebagai berikut:
1) Tujuan
Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan
materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013.
2) Waktu dan Tempat
Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45
menit mulai 25 April sampai dengan 4 Juni 2016, bertempat di SMA
Induk Klaster dan/atau LPMP, sesuai kondisi dan jumlah SMA Sasaran.
3) Narasumber/Instruktur
*) Diwakili oleh mata pelajaran Kelompok A : Bahasa Indonesia, Sejarah Indonesia,
Matematika, dan Bahasa Inggris (atau sebaliknya, atau campuran)
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21 - 76
Narasumber/Instruktur adalah Instruktur Kabupaten/Kota atau
Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional dan/atau Instruktur Inti.
4) Peserta
Jumlah peserta sebanyak 49.580 orang
a) Unsur : 22 guru mapel Kelas X dari 2.049 SMA tahun 2016 dan 2
orang dari 2.251 SMA tahun 2015.
b) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat
pusat/provinsi/kabupaten/kota/sekolah.
c) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power
point) dan internet.
d) Memiliki rekam jejak yang baik.
e) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi
dengan baik.
f) Siap ditugaskan sebagai instruktur pada kegiatan IHT di sekolah
masing-masing.
Peserta pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013
No Provinsi
Jml
Kab/
Kota
SMA
2015
Sasaran 2016 Peserta Pelatihan Guru Sasaran
Kab/
Kota
SMA
Klas
ter
(22
Mapel/
SMA
2016)
(2 Org/
SMA
2015)
Jml
1 Aceh 23 105 18 74 22 1,628 210 1,838
2 Bali 9 50 8 21 5 462 100 562
3 Bangka Belitung 7 19 6 9 3 198 38 236
4 Banten 8 58 8 86 16 1,892 116 2,008
5 Bengkulu 10 22 10 21 4 462 44 506
6 Di Yogyakarta 5 29 5 25 5 550 58 608
7 DKI Jakarta 6 306 5 32 6 704 612 1,316
8 Gorontalo 6 13 6 8 2 176 26 202
9 Jambi 11 25 11 36 7 792 50 842
10 Jawa Barat 27 364 27 213 50 4,686 728 5,414
11 Jawa Tengah 35 251 30 117 30 2,574 502 3,076
12 Jawa Timur 38 352 33 215 52 4,730 704 5,434
13 Kalimantan Barat 14 21 14 70 17 1,540 42 1,582
14 Kalimantan Selatan 13 19 13 32 9 704 38 742
15 Kalimantan Tengah 14 6 14 44 13 968 12 980
16 Kalimantan Timur 10 66 8 28 11 616 132 748
17 Kalimantan Utara 5 9 5 9 4 198 18 216
18 Kepulauan Riau 7 25 6 17 5 374 50 424
19 Lampung 15 42 15 82 22 1,804 84 1,888
20 Maluku 11 6 11 47 14 1,034 12 1,046
21 Maluku Utara 10 8 10 33 11 726 16 742
22 NTB 10 71 8 44 12 968 142 1,110
23 NTT 22 10 22 91 25 2,002 20 2,022
24 Papua 29 13 29 38 29 836 26 862
25 Papua Barat 13 6 13 21 13 462 12 474
26 Riau 12 52 12 70 17 1,540 104 1,644
27 Sulawesi Barat 6 10 5 13 3 286 20 306
28 Sulawesi Selatan 24 35 24 101 27 2,222 70 2,292
29 Sulawesi Tengah 13 7 13 36 11 792 14 806
30 Sulawesi Tenggara 17 8 17 51 16 1,122 16 1,138
31 Sulawesi Utara 15 15 15 39 12 858 30 888
32 Sumatera Barat 19 58 18 48 12 1,056 116 1,172
33 Sumatera Selatan 17 70 17 97 22 2,134 140 2,274
34 Sumatera Utara 33 100 32 181 42 3,982 200 4,182
JUMLAH 514 2,251 488
2,04
9
549 45,078 4,502 49,580
Jika sekolah sasaran tidak ada peminatan Bahasa dan Budaya maka kuota empat
mata pelajaran dapat diganti dari peminatan lain atau mata pelajaran kelompok
Umum A/B sesuai kebutuhan.
1. Peserta dari unsur 2.049 SMA (TP 2016/2017) per sekolah mewakili 22
mata pelajaran yang diusulkanoleh Kepala SMA ke LPMP.
2. Peserta dari unsur 2.251 SMA (TP 2015/2016) adalah Kasek dan Wakakur
diusulkan Kepala SMA ke LPMP.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22 - 76
6) Penyelenggaraan Di SMA Induk Klaster/LPMP
a) Peserta dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran;
b) Peserta dari unsur Kepala dan Wakil Kepala SMA pelaksana
Kurikulum 2013 tahun 2015/2016 disesuaikan dengan latar
belakang mata pelajaran yang pernah diampu;
c) Jumlah peserta per kelas tidak lebih dari 40 orang;
3. Materi dan Alokasi Waktu Pelatihan
Struktur Program Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Guru Sasaran sebagai berikut :
No Materi
Jam
@ 45'
Penyaji
IN
Penyaji
IP
Penyaji IK Penyaji GS
A. Materi Umum 16
1 Pembelajaran Aktif 2 Tim Paska Tim Pasca LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN
2 Gerakan Penumbuhan Budi
Pekerti dan Sekolah Aman
3 Tim PBP Tim PBP LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN
3 Kebijakan dan Dinamika
Perkembangan Kurikulum
2 Puskurbuk Puskurbuk LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN
4 Penguatan Literasi Dalam
Pembelajaran
2 Tim
Literasi
Tim
Literasi
LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN
5 Kompetensi, Materi,
Pembelajaran dan Penilaian
3 Puskurbuk
+Puspendik
Puskurbuk
+Puspendik
LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN
6 Peran Keluarga Dalam
Pembelajaran Siswa
Tim PAUD Tim PAUD LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN
7 Penyelenggaraan Pelatihan dan
Pendampingan Berbasis Sekolah
2 Dit. PSMA Dit. PSMA LPMP LPMP
B. Materi Pokok 32
1 Analisis Kompetensi, Materi,
Pembelajaran dan Penilaian
a. Analisis Dokumen: SKL, KI-
KD dan Pedoman Mata
Pelajaran
3 Puskurbuk
+NN
Puskurbuk
+ IN/NN
IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
b. Analisis Materi dalam Buku
Pelajaran
3 Puskurbuk
+NN
Puskurbuk
+ IN/NN
IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
c. Analisis Penerapan Model
Pembelajaran
3 Puskurbuk
+NN
Puskurbuk
+ IN/NN
IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
d. Analisis Penilaian Hasil
Belajar
3 Puskurbuk
+NN
Puskurbuk
+ IN/NN
IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
2 Perancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
6 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
3 Praktik Pembelajaran dan
Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan
Penilaian
8 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
b. Review Hasil Praktik 2 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
4 Praktik Pengolah dan Pelaporan
Penilaian Hasil Belajar
4 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
C. Materi Penujang 4
1 Test Awal 1 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
2 Pembukaan: Kebijakan
Peningkatan Mutu Pendidikan
1 Menteri Dirjen/
Kadis Prov
/Direktur
Kadis Prov/
Ka. LPMP
Kadis Kab/Kota/
Ka. LPMP
3 Test Akhir 1 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN
4 Penutupan: Review dan Evaluasi
Pelatihan dan Pendampingan
1 Kasubdit
Kurikulum
Kasubdit
Kurikulum
Ka. LPMP Kabid/Kasi LPMP
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23 - 76
No Materi
Jam
@ 45'
Penyaji
IN
Penyaji
IP
Penyaji IK Penyaji GS
Jumlah 52
Keterangan : NN (Narasumber Nasional); IN (Instruktur Nasional); IP (Instruktur Provinsi); IK (Instruktur
Kabupaten/Kota; GS (Guru Sasaran), PBP (Penumbuhan Budi Pekerti), PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini)
4. Penilaian Peserta
a. Aspek Penilaian
Selama proses pelaksanaan pelatihan akan dilakukan penilaian terhadap
peserta untuk aspek penilaian sebagai berikut :
1) Sikap (kedisiplinan, partisipasi, kontribusi, dan keaktifan);
2) Penguasaan materi;
3) Kemampuan pengoperasian program office (word, excel, power point);
4) Hasil penugasan;
5) Praktik pembelajaran dan penilaian;
6) Praktik pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar.
b. Metode Penilaian
Penilaian peserta menggunakan metode sebagai berikut :
1) Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan aktivitas peserta oleh
panitia dan instruktur meliputi kehadiran, konsistensi menjalankan
tata tertib, dan kegiatan di dalam kelas;
2) Penilaian penguasaan materi dilakukan melalui tes awal dan tes akhir
serta pengamatan proses diskusi;
3) Penilaian kemampuan pengoperasian program office (word, excel,
power point) dilakukan melalui pengamatan di kelas, praktik
pembelajaran dan penilaian, dan praktik pengolahan dan pelaporan
penilaian hasil belajar;
4) Penilaian hasil penugasan dilakukan melalui kecepatan menyerahkan
tugas dan kualitas hasil tugas;
5) Penilaian kemampuan praktik pembelajaran dan penilaian dilakukan
melalui pengamatan pelaksanaan praktik meliputi kemampuan
menyajikan materi, penguasaan materi, penguasaan metode
pembelajaran dan penilaian.
c. Skala Penilaian
Skala penilaian ditetapkan dalam rentang nilai 0-100 untuk predikat Sangat
Baik, Baik, Cukup, dan Kurang :
1) Sangat Baik : 86 - 100
2) Baik : 71 - <85
3) Cukup : 56 - <70
4) Kurang : <55
d. Kelulusan
Peserta dinyatakan lulus dengan kualifikasi penugasan sebagai berikut :
1) Sangat Baik : Lulus, kualifikasi Instruktur Utama, dapat ditugaskan
sebagai instruktur pelatihan Kurikulum 2013 dan berwenang
menyajikan materi umum dan pokok, dan sebagai petugas
pendampingan Kurikulum 2013 secara mandiri.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24 - 76
2) Baik : Lulus, kualifikasi Instruktur, dapat ditugaskan sebagai instruktur
pelatihan Kurikulum 2013 dan berwenang menyajikan materi umum
dan pokok, dan sebagai petugas pendamping Kurikulum 2013 dengan
bimbingan Instruktur Utama atau Narasumber Nasional.
3) Cukup : Lulus, kualifikasi Instruktur, dapat ditugaskan sebagai
instruktur pelatihan Kurikulum 2013 dan berwenang menyajikan
materi umum dan pokok, dan sebagai petugas pendamping Kurikulum
2013 setelah mendapatkan bimbingan teknis dan rekomendasi dari
Instruktur Utama. (Mekanisme bimbingan teknis dan rekomendasi dari
Instruktur Utama diatur oleh penyelenggara pelatihan)
4) Kurang : Lulus, tidak berwenang menyajikan materi umum dan pokok,
serta tidak berwenang sebagai petugas pendamping Kurikulum 2013.
Dapat melaksanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dan
mendapat pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah.
5. Sertifikat
Semua peserta yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang pelatihan mendapatkan sertifikat sesuai dengan predikat dan
kualifikasinya. Mekanisme penyerahan dan bentuk sertifikat akan diatur
kemudian sesuai dengan jenjang pelatihan.
C. Pengorganisasian, Peran dan Tanggung Jawab
1. Pengorganisasian
a. Pengarah : Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah
b. Penanggungjawab : Direktur Pembinaan SMA dan Kepala LPMP
c. Koordinator Pelaksana : Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan
SMA
d. Pelaksana Teknis : Kepala Seksi Pembelajaran, Direktorat
Pembinaan SMA dan Kepala Seksi LPMP
e. Pendataan dan Pelaporan : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP
f. Unit Pelayanan Masyarakat : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP
2. Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Terkait
a. Direktorat Pembinaan SMA
1) Menetapkan kuota SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016 untuk
34 provinsi;
2) Menyiapkan panduan, materi, tes awal dan tes akhir pelaksanaan
pelatihan Kurikulum 2013 SMA;
3) Menetapkan peserta pelatihan dan melaksanakan Pelatihan
Narasumber Nasional, Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013
Tingkat Nasional (Instruktur Nasional), Tingkat Provinsi (Instruktur
Provinsi);
4) Melakukan pemantauan pelaksanaan Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota dan Guru Sasaran;
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25 - 76
5) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan dengan LPMP, Dinas
Pendidikan Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota;
6) Menyusun laporan pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 SMA
secara nasional.
b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
1) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013
dengan Direktorat Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi dan
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
2) Melaksanakan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 SMA
Tingkat Kabupaten/Kota dan Pelatihan Guru Sasaran;
3) Menyalurkan dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum
2013 ke SMA Induk Klaster;
4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan;
5) Menyusun laporan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum
2013;
6) Melakukan pendataan persiapan dan hasil pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan;
7) Menyusun laporan hasil pendampingan Kurikulum 2013.
c. Dinas Pendidikan Provinsi
1) Melakukan koordinasi pendataan SMA pelaksana Kurikulum 2013
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan LPMP sesuai kuota
yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA;
2) Melakukan verifikasi data klaster SMA;
3) Melakukan sosialisasi kegiatan pelatihan Kurikulum 2013;
4) Menetapkan calon peserta Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum
2013 Tingkat Provinsi;
5) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan Kurikulum 2013 SMA.
d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
1) Menetapkan SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016;
2) Mengirim data SMA ke Dinas Pendidikan Provinsi sesuai kuota yang
telah ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi;
3) Melakukan koordinasi pendataan SMA pelaksana Kurikulum 2013
dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP sesuai kuota yang
ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA;
4) Memfasilitasi sekolah lain dari kabupaten/kota terdekat yang ingin
bergabung dalam pelatihan Kurikulum 2013 (terutama di daerah
perbatasan);
5) Memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013
oleh SMA Induk Klaster.
6) Menetapkan calon peserta Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum
2013 Tingkat Kabupaten/Kota per klaster;
7) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan Kurikulum 2013 SMA.
e. SMA Induk Klaster
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26 - 76
1) Melaksanakan pendataan peserta Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum
2013 SMA;
2) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan
dengan LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
3) Menyelenggarakan Pelatihan Guru Kurikulum 2013 untuk semua
SMA dalam klasternya;
4) Membuat dan mengirim Laporan hasil pelaksanaan pelatihan
Kurikulum Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 ke LPMP dan
tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
5) Menyusun laporan penggunaan dana Bantuan Pemerintah
Pendampingan Kurikulum 2013;
6) Menyusun laporan hasil pendampingan Kurikulum 2013.
D. Monitoring dan Evaluasi
Penjaminan dan pengendalian mutu proses dan kualitas penyelenggaraan
pelatihan pada setiap jenjang pelatihan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan strategi sebagai berikut.
1. Direktorat Pembinaan SMA membentuk Tim Quality Control (QC) untuk
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Narasumber
Nasional Kurikulum 2013, Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013
Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan
Guru Sasaran.
2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan membentuk Tim Quality Control (QC)
untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Tim
Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru
Sasaran.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi menggunakan metode pengamatan proses
dan kuesioner. Ruang lingkup monitoring dan evaluasi meliputi persiapan dan
pelaksanaan (sarana, administrasi, sumberdaya manusia, bahan/materi, jadwal,
penyajian materi, peserta, instruktur, panitia, pelayanan, kepuasan peserta).
E. Pelaporan
1. Jenis Laporan
Laporan pelaksanaan pelatihan terdiri atas 2 bagian yaitu :
a. Laporan Nasional
Laporan disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA memuat informasi
proses dan hasil pelaksanaan pelatihan secara nasional mencakup seluruh
tahapan pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh Direktorat
Pembinaan SMA dan LPMP. Laporan Nasional merupakan ringkasan dari
Laporan Per Kegiatan yang disusun oleh lembaga pelaksana pelatihan.
b. Laporan Per Kegiatan
Laporan per kegiatan merupakan laporan setiap jenjang pelatihan yang
disusun oleh lembaga pelaksana pelatihan sebagai berikut :
1) Direktorat Pembinaan SMA
a) Laporan Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27 - 76
b) Laporan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat
Nasional
c) Laporan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat
Provinsi
2) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
a) Laporan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat
Kabupaten/Kota
b) Laporan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013
2. Isi Laporan
Laporan pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013 nasional dan per kegiatan
memuat informasi sebagai berikut.
a. Rasional, tujuan, dan sasaran
b. Pelaksanaan pelatihan :
1) Pengorganisasian
2) Waktu dan tempat
3) Narasumber dan peserta
4) Proses pelaksanaan pelatihan (pembukaan sampai penutupan)
5) Hasil pelatihan (hasil latihan dan praktik, penilaian peserta, evaluasi
instruktur, evaluasi penyelenggaraan)
6) Keberhasilan dan permasalahan
c. Kesimpulan dan saran
d. Lampiran : panduan, foto/video kegiatan, hasil latihan dan praktik, nilai
peserta, copy sertifikat
3. Penyerahan Laporan
a. Laporan Per Kegiatan pelatihan oleh LPMP disusun dalam bentuk cetak
dan file dikirim paling lambat 1 minggu setelah kegiatan per jenjang
pelatihan selesai. Laporan dalam bentuk file dikirim melalui email ke :
yusuf.andrian@kemdikbud.go.id dan soripada.harahap@kemdikbud.com.
Sedangkan laporan dalam bentuk cetak dan CD dikirim ke :
Direktur Pembinaan SMA
u.p. Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA
Kompleks Kemendikbud, Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.
b. Laporan Nasional
Laporan Nasional pelaksanaan pelatihan disusun oleh Direktorat
Pembinaan SMA selambat-lambatnya 1 bulan setelah selesainya pelatihan
guru sasaran untuk diserahkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah.
F. Layanan Informasi
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28 - 76
Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian permasalahan sebelum, selama dan
sesudah pelatihan, maka Direktorat Pembinaan SMA dan LPMP memfasilitasi
layanan informasi dengan membuat fasilitas komunikasi melalui group peserta
pelatihan dan pendampingan dengan menggunakan email, WhatsApp, atau media
sosial lainnya. Sedangkan layanan untuk pengaduan masyarakat tentang
pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013, Direktorat Pembinaan SMA dan LPMP
membentuk Unit Pelayanan Masyarakat (UPM). Pelayanan informasi dan
pengaduan masyarakat sangat penting bagi pengelola program dalam rangka
transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat sebagai komponen yang turut
serta mengawasi pelaksanaan program. Selain itu UPM berfungsi sebagai:
1. Mediator antara masyarakat dan pengelola program pelatihan dan
pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013;
2. Pusat pelayanan masyarakat (internal dan eksternal);
3. Pusat informasi umum pelaksanaan Kurikulum 2013.
Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat dapat dilakukan melalui:
1. Hotline pelatihan Kurikulum 2013: 081318703136 (Hanny Khatijah)
2. Tertulis dengan alamat:
Direktur Pembinaan SMA
u.p Kasubdit Kurikulum
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3
Jl. RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12011
Telepon dan faximile (021) 7669205
Email ke alamat : hani.khatijah@kemdikbud.go.id, dan
hanny_depdiknas@yahoo.com
G. Pembiayaan Pelatihan
Pembiayaan kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 di SMA tahun 2016 sebagai
berikut:
1. Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013, Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, dan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum
2013 Tingkat Provinsi dibiayai oleh Direktorat Pembinaan SMA melalui DIPA
Pembinaan Sekolah Menengah Atas tahun 2016.
2. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota dan
Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013 dibiayai oleh LPMP melalui DIPA
LPMP tahun 2016.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29 - 76
BAB III
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
a. Pendampingan
Pendampingan adalah pemberian bimbingan teknis penguatan
implementasi Kurikulum 2013 oleh Instruktur Kabupaten/Kota sebagai
petugas pendamping kepada Guru Sasaran dari SMA Sasaran Kurikulum
2013 pada saat melaksanakan pembelajaran di sekolah.
b. Pendamping
Pendamping adalah Instruktur Kabupaten/Kota, Instruktur Provinsi,
Instruktur Nasional, dan Narasumber Nasional pelatihan Kurikulum 2013
tahun 2016 yang memenuhi persyaratan sebagai petugas pendamping
implementasi Kurikulum 2013.
c. Guru Sasaran
Guru Sasaran adalah guru mata pelajaran kelas X yang mendapat
pendampingan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di sekolah.
d. SMA Induk Klaster
SMA Induk Klaster adalah SMA yang mengoordinasikan pelaksanaan
pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dalam satu klaster.
e. SMA Anggota Klaster
SMA Anggota Klaster adalah SMA yang mulai melaksanakan Kurikulum
2013 mulai tahun pelajaran 2016/2017 yang dikelompokkan dalam satu
klaster.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Secara umum pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 bertujuan
untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran di SMA Sasaran
Kurikulum 2013.
b. Tujuan khusus
Secara khusus pendampingan memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Memperluas sasaran dan meningkatkan pemahaman substansi
Kurikulum 2013 untuk warga sekolah;
2) Meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan Kurikulum 2013 di
sekolah;
3) Menggerakan ekosistem sekolah dalam melaksanakan Kurikulum
2013;
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30 - 76
4) Memantapkan guru mata pelajaran Kelas X dalam melaksanakan
proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.
3. Prinsip Pendampingan
Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut.
a. Profesional yaitu bahwa hubungan yang terjadi antara Pendamping dan
Guru Sasaran dalam upaya peningkatan kemampuan profesional dan
bukan atas dasar hubungan, personal serta dilakukan dengan kriteria dan
prosedur keahlian.
b. Kolegial yaitu hubungan kesejawatan antara Pendamping dan Guru
Sasaran yang memiliki kedudukan setara. Kegiatan ini dilakukan dengan
pendekatan dan iklim kesejawatan antara Pendamping dan Guru Sasaran.
c. Sikap Saling Percaya yaitu Guru Sasaran percaya kepada Pendamping
bahwa informasi, saran, dan contoh yang diberikan sesuai yang
dikehendaki Kurikulum 2013. Selain itu Pendamping percaya bahwa Guru
Sasaran akan melaksanakan informasi, saran terkait dengan implementasi
Kurikulum 2013. Kegiatan dilakukan dengan saling menghormati dan
bertanggungjawab.
d. Berkelanjutan yaitu hubungan profesional yang terjadi antara
Pendamping dan Guru Sasaran berkelanjutan setelah Pendamping secara
fisik berada di sekolah, dilanjutkan melalui e-mail, sms, atau sarana
komunikasi lain yang tersedia. Kegiatan dilakukan secara terencana,
terus-menerus, dan semakin meningkat.
B. Pelaksanaan Pendampingan
Kegiatan pendampingan Kurikulum 2013 SMA tahun 2016 dilakukan dengan
strategi sebagai berikut:
• Penetapan Induk Kalster
• Asisntensi Bantuan
Pemerintah Pendampingan
bagi Kepala SMA Induk
Klaster
• Penyaluran Bantuan
Pemerintah Pendampingan
oleh LPMP
• Penyiapan Petugas
Pendamping melalui
workshop Tim Pengembang
Kurikulum 2013 Tingkat
Kabupaten/Kota
• IHT Kurikulum 2013 di
Sekolah
• Kegiatan On di Sekolah
• Kegiatan In di Induk Klaster
• Pelaporan IHT
• Pelaporan Kegiatan On
• Pelaporan Kegiatan In
Persiapan
Pendampingan
Pelaksanaan
Pendampingan Pelaporan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 31 - 76
2. Persiapan Pendampingan
a. Penetapan Induk Klaster
Kegiatan pendampingan dilaksanakan di 2.049 SMA sasaran Kurikulum
2013 tahun 2016 yang tersebar di 488 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Mempertimbangkan jumlah dan sebaran SMA sasaran maka pelaksanaan
pendampingan dibagi dalam 549 klaster. Pengelompokan klaster
mempertimbangkan letak geografi, kedekatan antar sekolah dan
transportasi. Jumlah anggota klaster bervariasi antara 1-10 SMA per
klaster. Klaster dapat berada dalam kabupaten/kota atau beberapa
kabupaten/kota. Pada setiap klaster ditetapkan satu SMA Induk Klaster
yang bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan dan
menerima dana Bantuan Pemerintah pendampingan. Direktorat
Pembinaan SMA menetapkan SMA Induk Klaster berdasarkan usulan dari
Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan
kriteria sebagai berikut.
1) Lokasi strategis/mudah dijangkau anggota klaster;
2) Berpengalaman mengelola bantuan sosial/bantuan pemerintah dan
tepat waktu dalam melaporkan pertanggungjawaban penggunaan
dana bantuan sosial/bantuan pemerintah;
3) Berpotensi sebagai sekolah rujukan implementasi Kurikulum 2013;
4) Akreditasi A.
Kuota SMA Induk Klaster Kurikulum 2013 Tahun 2016 pada Lampiran 1.
b. Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan
Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan meliputi penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB), Penyusunan Rencana Kerja (Action Plan)
Pendampingan, dan penandatanganan Surat Perjanjian Bantuan
Pemerintah. Penandatanganan Surat Perjanjian Bantuan Pemerintah
antara LPMP dan SMA Induk Klaster dilakukan pada Pelatihan Tim
Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan oleh LPMP.
c. Penyaluran Bantuan Pemerintah Pendampingan
Kegiatan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 2.049 SMA
didukung dana Bantuan Pemerintah yang disalurkan melalui 549 SMA
Induk Klaster. Ketentuan dan mekanisme penyaluran dana Bantuan
Pemerintah tersebut diatur sebagai berikut:
1) Jumlah dana Bantah yang diberikan kepada 549 SMA Induk Klaster
ditetapkan berdasarkan lokasi dan jumlah SMA dalam satu klaster.
2) Bantuan Pemerintah bersumber dari APBN melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2016.
3) Jangka waktu penggunaan dana Bantuan Pemerintah mulai dari
diterimanya dana sampai dengan 31 Desember 2016. Oleh karena itu
sekolah harus menyusun jadwal penggunaan dana dan rencana kerja
dengan mempertimbangkan batas waktu penggunaan dana.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 32 - 76
4) Penyaluran dana Bantuan Pemerintah dilakukan melalui KPPN
Provinsi setempat, dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas
Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke
Rekening Sekolah (bukan atas nama pribadi atau yayasan) melalui
lembaga perbankan yang terpilih.
5) Penyaluran dana Bantuan Pemerintah diberikan dalam satu tahap
sebesar 100% dari jumlah dana Bantuan Pemerintah, setelah sekolah
penerima dan pemberi Bantuan Pemerintah menandatangani Surat
Perjanjian dan kuitansi penerimaan bantuan serta melengkapi
seluruh persyaratan administrasi.
6) Kelengkapan administrasi penyaluran dana Bantuan Pemerintah yang
disiapkan oleh LPMP dan SMA penerima Bantuan Pemerintah sesuai
dengan Panduan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum
2013 tahun 2016 yang telah diterbitkan oleh LPMP.
7) Rencana Penggunaan Dana Bantuan Pemerintah dapat dilihat dalam
Panduan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013.
d. Petugas Pendamping
Petugas Pendamping Kurikulum 2013 adalah Instruktur Kabupaten/Kota,
Instruktur Provinsi, Instruktur Nasional, dan Narasumber Nasional
pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2016 yang memenuhi persyaratan
sebagai petugas pendamping implementasi Kurikulum 2013.
Tugas Pendamping antara lain :
a) Membangun empati dan hubungan baik dengan komunitas sekolah.
Tugas ini dimaksudkan untuk membangun komunikasi awal sebelum
proses pendampingan dilakukan dengan maksud agar tidak timbul
resistensi pada guru yang akan didampingi. Memberikan penjelasan
bahwa tugas pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses,
melainkan untuk memperkuat pemahaman guru terhadap konsep
dan pelaksanaan Kurikulum 2013. Penjelasan ini perlu diberikan agar
proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru
(ketegangan).
b) Mengamati proses pembelajaran berdasarkan konsep dan semangat
Kurikulum 2013 untuk dapat mengetahui problematika yang muncul
dan membutuhkan penguatan serta menginventarisasi keunggulan
proses pembelajaran.
c) Mendiskusikan hasil pengamatan proses pembelajaran, memberikan
bimbingan, dan memberikan solusi atau menunjukkan contoh-contoh
baik pada kegiatan pembelajaran tersebut. Diskusi bukan untuk
mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi
untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan
pelaksanaan sekaligus penguatan proses pembelajaran dan penilaian
sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih karena tidak
mengesankan menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 33 - 76
d) Pendamping dan guru sasaran melakukan refleksi atas proses
pembelajaran dan penilaian telah dilakukan. Refleksi diperlukan
untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakan Kurikulum 2013 dan upaya pemecahannya.
Pendamping tidak memperlemah semangat pendidik yang
didampingi tetapi memperkuat dengan memberikan pemahaman
yang benar mengenai konsep Kurikulum 2013.
3. Tahapan Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan Guru Kelas X di SMA sasaran Kurikulum 2013
tahun 2016 dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
a. Rapat Koordinasi Pendampingan
Tahap pertama, sebelum rangkaian kegiatan pendampingan dilaksanakan
dilakukan rapat koordinasi persiapan pendampingan antara Kepala SMA
Induk Klaster selaku koordinator pendampingan bersama SMA anggota
klaster (masing-masing 2 orang terdiri atas Kepala SMA dan Wakasek
Bidang Kurikulum) yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota setempat. Pada kegiatan persiapan ini membahas
rencana pelaksanaan kegiatan pendampingan meliputi:
1) Menentukan jadwal IHT, On, dan In per sekolah;
2) Menentukan petugas pendamping per sekolah;
3) Sistem pembiayaan dan pelaporan pendampingan.
Hasil dari kegiatan ini adalah rancangan action plan kegiatan
pendampingan dalam klaster. Jika klaster hanya satu sekolah maka
kegiatan koordinasi disatukan dengan kegiatan IHT (In House Training)
b. In-House Training (IHT)
Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah disamping berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran juga berkaitan dengan pendukung sukses
implementasinya disekolah antara lain dukungan administrasi, sarana,
lingkungan, pelayanan, budaya dan lain-lain. Oleh karena itu semua unsur
Rapat
Koordinasi
Pendampingan
On-2 Kunjungan
Tim Pendamping
ke Sekolah
In-2 Pertemuan
dengan Anggota
Klaster
In-House Training
(IHT)
di Sekolah
Implementasi
Kurikulum 2013
oleh Sekolah
Pelaksanaan
Pembelajaran
Mandiri
On-1 Kunjungan
Tim Pendamping
ke Sekolah
On-1
Pertemuan
Anggota Klaster
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 34 - 76
sekolah (whole school) harus tahu, mau dan mampu melaksanakan
Kurikulum 2013 sesuai dengan peran dan fungsinya di sekolah. Oleh
karena itu semua unsur sekolah seperti tenaga administrasi sekolah,
laboran, pustakawan, teknisi, orangtua siswa, keamanan sekolah, dan lain-
lain perlu mendapatkan informasi Kurikulum 2013.
Agar implementasi Kurikulum 2013 didukung oleh semua unsur sekolah,
maka pada tahap awal kegiatan pendampingan dilakukan sosialisasi
umum Kurikulum 2013 kepada semua unsur sekolah melalui kegiatan
pelatihan di sekolah (In House Training).
1) Tujuan
Meningkatkan pemahaman substansi Kurikulum 2013 dan
memperjelas peran serta semua unsur sekolah sesuai dengan tugas
dan fungsinya agar tahu, mau dan mampu melaksanakan Kurikulum
2013.
2) Waktu dan Tempat
In House Training dilaksanakan selama 5 (lima) hari atau setara
dengan 52 jam @ 45 menit di semua SMA sasaran Kurikulum 2013
tahun 2016 (2.049 SMA) baik di induk klaster maupun anggota
klaster.
3) Pengarah dan Narasumber
Pengarah IHT adalah Kepala Dinas/Kabid/Kasi dari Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah.
Narasumber IHT adalah Guru Sasaran SMA bersangkutan atau
Instruktur Kabupaten/Kota atau Instruktur Provinsi atau Instruktur
Nasional atau Narasumber Nasional yang berada pada sekolah atau
kabupaten/kota setempat.
4) Peserta
Peserta IHT yang didanai melalui Bantuan Pemerintah sebanyak 50
orang terdiri atas unsur pengawas SMA yang bersangkutan dan
seluruh unsur sekolah meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran,
tenaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan, teknisi, komite
sekolah, OSIS, penjaga/keamanan sekolah, dan unsur lain yang ada
disekolah. Sekolah dapat menambah peserta IHT sesuai kebutuhan
dengan menggunakan sumber dana lain.
5) Materi
Materi In House Training sebagai berikut.
No Materi
Waktu
@ 45'
Penyaji Peserta
1. Materi Umum 16
1.1 Kebijakan dan Dinamika
Perkembangan Kurikulum
2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur
Sekolah
1.2 Gerakan Penumbuhan Budi
Pekerti dan Sekolah Aman
3 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur
Sekolah
1.3 Peran Keluarga dalam
Pembelajaran Siswa
2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur
Sekolah
1.4 Penguatan Literasi dalam
Pembelajaran
2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur
Sekolah
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 35 - 76
No Materi
Waktu
@ 45'
Penyaji Peserta
1.5 Kompetensi, Materi,
Pembelajaran dan
Penilaian
3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
1.6 Pembelajaran Aktif 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
1.7 Pendampingan Berbasis
Sekolah
2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
2. Materi Pokok 32
2.1 Analisis Kompetensi,
Pembelajaran dan
Penilaian
a. Analisis Dokumen: SKL,
KI-KD, Silabus dan
Pedoman Mata Pelajaran
3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
b.Analisis Materi dalam
Buku Teks Pelajaran
3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
c. Analisis Penerapan
Model Pembelajaran
3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
d.Analisis Penilaian Hasil
Belajar
3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
2.2 Perancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
6 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
2.3 Praktik Pembelajaran dan
Penilaian
a. Praktik Pembelajaran
dan Penilaian
8 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
b. Review Hasil Praktik 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
2.4 Praktik Pengolahan dan
Pelaporan Penilaian Hasil
Belajar
4 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel
3. Materi Penujang 4
3.1 Tes Awal 1 Panitia Guru Mapel
3.2 Pembukaan: Kebijakan
Peningkatan Mutu
Pendidikan
1 Kadisdik
Kabupaten/Kota
Warga
Sekolah
3.3 Tes Akhir 1 Panitia Guru Mapel
3.4 Penutupan: Review dan
Evaluasi In House Training
1 Koordinator
Instruktur
Guru Mapel
Jumlah 52
Keterangan : GS (Guru Sasaran); IN (Instruktur Nasional); IP (Instruktur Provinsi);
IK (Instruktur Kabupaten/Kota); NN (Narasumber Nasional)
6) Strategi Pelaksanaan IHT
a) Seluruh unsur sekolah mengikuti materi umum 1.1, 1.2, 1.3, dan
1.4 selama satu hari. Materi lainnya diberikan untuk seluruh guru
di sekolah (Kelas X, XI, dan XII).
b) Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan di kelas
masing-masing (real teaching) sesuai jadwal mengajar yang
bersangkutan.
c) Penyajian materi "Praktik Pembelajaran dan Penilaian"
menyesuaikan jadwal pelajaran masing-masing di sekolah secara
bergantian. Praktik mengajar dilakukan oleh peserta (guru mata
pelajaran), diamati oleh guru yang lain dan dilakukan diskusi
antara seluruh guru mata pelajaran.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 36 - 76
d) Kegiatan IHT dilaksanakan dengan pola 52 jam @ 45 menit,
dirancang tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dengan
alternatif kegiatan sebagai berikut:
(1) Dilaksanakan selama 5 hari berturut-turut;
(2) Dilaksanakan sesudah jam pelajaran berakhir;
(3) Menggunakan hari Sabtu dan Minggu
(4) Cara lain yang ditetapkan sekolah.
c. On-1 (Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah)
Kegiatan On-1 merupakan kunjungan tim pendamping (sesuai mata
pelajaran kelas X) ke sekolah selama 2 hari untuk memberikan bimbingan
teknis kepada guru Kelas X dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di
sekolah.
Alur kegiatan pendamping On-1 sebagai berikut :
Langkah kegiatan yang dilakukan tim pendamping pada pendampingan
On-1 meliputi:
1) Temu awal
Temu awal dilakukan antara Tim Pendamping dengan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan
untuk membangun empati dengan komunitas sekolah. Pada
kesempatan ini tim pendamping memperkenalkan diri sambil
menunjukkan surat tugas, dan menjelaskan tujuan, mekanisme,
prosedur, dan jadwal pendampingan. Perlu dijelaskan bahwa
pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses, melainkan untuk
memperkuat pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan ini disampaikan
agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru
(ketegangan).
2) Observasi pembelajaran
Tim Pendamping bersama guru sasaran melakukan pengamatan/
observasi dokumen dan aktivitas guru sasaran sebelum, selama dan
setelah pembelajaran berlangsung. Pada observasi pembelajaran
setiap guru pendamping minimal melakukan 1 (satu) kali observasi
pembelajaran per hari terhadap guru mata pelajaran sesuai dengan
mata pelajaran yang diampu. Selanjutnya menganalisis hasil
• Menyusun agenda
kegiatan
• Menyepakati skala
prioritas
• Mengacu action
plan hasil IHT
• Hasil analisis dokumen,
materi, model pembelaj,
penilaian
• RPP
• Proses Pembelajaran
• Instrumen Penilaian dan
Praktik
• Pengolahan dan pelaporan
penilaian
• Inventarisasi
keberhasilan dan
permasalahan
• Kesepahaman langkah
perbaikan
• Pelaksanaan
kesepahaman
perbaikan
• Pengamatan proses
dan hasil perbaikan
• Perbaikan
berkelanjutan
Temu Awal
Diskusi dan
Pengamatan
Dokumen/Proses
Pembelajaran
Diskusi
Dan
Pengamatan
4. Pe
Perbaikan
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 37 - 76
pengamatan berdasarkan konsep pembelajaran pada Kurikulum 2013.
Langkah observasi pembelajaran ini sebagai berikut:
a) Pra-observasi yaitu pertemuan awal pendamping dengan guru
yang didampingi untuk mencermati hasil analisis, RPP, media
pembelajaran, buku, nilai dan perangkat pembelajaran lainnya.
b) Pelaksanaan observasi pembelajaran:
(1) mengambil posisi yang tidak menghalangi proses
pembelajaran;
(2) mengamati pengelolaan kelas, proses pembelajaran secara
utuh sambil mencocokkan dengan RPP, pendayagunaan
bahan ajar berbasis TIK dan non TIK;
(3) tidak mengganggu proses pembelajaran dan tidak melakukan
interupsi selama proses pembelajaran berlangsung;
(4) mencatat hal-hal penting yang terkait dengan proses
pembelajaran;
c) Refleksi hasil observasi yaitu diskusi pendamping dengan guru
sasaran tentang pelaksanaan pembelajaran. Bila ada pemahaman
yang kurang jelas terhadap konsep Kurikulum 2013, misalnya
tentang model pembelajaran dengan pengelolaan kelas,
pembuatan RPP, dan model penilaian dapat diperjelas dalam
diskusi tersebut. Diskusi bukan untuk mencari kelemahan dalam
proses pembelajaran dan penilaian, tetapi untuk membangun
persamaan persepsi tentang konsep dan implementasi Kurikulum
2013 sekaligus penguatan proses pembelajaran dan penilaian
sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih agar tidak terkesan
menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas. Kegiatan
yang dilakukan pendamping:
(1) memberi kesempatan guru sasaran untuk merefleksi
pembelajaran yang baru dilakukan;
(2) menyampaikan hal-hal positif yang menjadi kelebihan
pembelajaran yang dilakukan guru dan memberi apresiasi
kepada guru;
(3) menggali ide guru terkait pelaksanaan pembelajaran melalui
pertanyaan yang memotivasi dengan tidak menggunakan
bahasa yang menyudutkan guru;
(4) memberi kesempatan kepada guru untuk memberikan
klarifikasi/jawaban/respon tanpa merasa tertekan;
(5) tidak memberi penilaian baik atau buruk terhadap kinerja
guru;
(6) mencatat kesepakatan tindak lanjut perbaikan;
(7) menarik kesimpulan hasil observasi.
Catatan :
Disamping fokus pada pelaksanaan pembelajaran, pendamping juga melakukan
pengamatan dan diskusi tentang materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan
Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis
Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik
Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan
Pelaporan Penilaian Hasil belajar. Tim pendamping dapat membagi diri atau
menjadwal untuk melakukan pendampingan substansi tersebut.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 38 - 76
3) Temu akhir
Temu akhir dilakukan tim pendamping dengan kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, dan guru sasaran. Pada kesempatan ini tim
pendamping:
a) menginformasikan hasil pendampingan, kelebihan dan
kekurangan/kendala dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013;
b) mengajukan saran/usulan solusi peningkatan kualitas
implementasi Kurikulum 2013 dari berbagai aspek;
c) menginformasikan rencana tindak lanjut.
Tugas Pendamping pada On-1 sebagai berikut :
1) Menyusun agenda kegiatan selama 2 hari berdasarkan kesepakatan
dengan pihak sekolah.
2) Mengisi biodata tim pendamping.
3) Mengisi daftar hadir.
4) Mengisi jurnal kegiatan On-1.
5) Melakukan pengamatan proses/kondisi dan memberikan umpan
balik terhadap hasil pengamatan materi pokok: Analisis Dokumen
SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku
Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian
Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil
Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil
belajar
6) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan.
7) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terjadi selama On-1
8) Mengidentifikasi permasalahan petugas dalam melaksanakan
pendampingan On-1
Kegiatan On-1 dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah Pendampingan
tahun 2016 yang diterima oleh SMA Induk Klaster.
d. In-1 (Pertemuan SMA Sasaran Satu Klaster)
Kegiatan In-1 merupakan pertemuan unsur sekolah dalam satu klaster
dan Tim Pendamping untuk membahas proses dan hasil On-1 disetiap
sekolah. Pelaksanaan kegiatan In-1 dikoordinasikan oleh SMA Induk
Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah yang diterima SMA
Induk Klaster.
Pelaksanaan In-1 sebagai berikut:
1) Tujuan
a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dilakukan setiap
sekolah dalam satu klaster yang dapat diadopsi sekolah lain;
b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap
sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama;
c). Menyepakati tindak lanjut hasil On-1 dan In-1 untuk
dilaksanakan pada On-2.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 39 - 76
2) Waktu dan Tempat
In-1 dilaksanakan selama 1 hari bertempat di SMA Induk Klaster atau
SMA lain yang ditetapkan bersama.
3) Pengarah, Narasumber dan Moderator
a) Pengarah: 1 (satu) orang berasal dari unsur Kepala Dinas/Kabid/
Kasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Dinas Pendidikan
Provinsi.
b) Narasumber
c) Narasumber In-1 adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan Tim
Pendamping.
d) Moderator: Kepala SMA Induk Klaster
4) Peserta
Peserta In-1 adalah Pengawas SMA klaster yang bersangkutan,
perwakilan anggota klaster, kasek, wakasek bidang kurikulum, dan
tim pendamping
5) Agenda Kegiatan
a) Pembukaan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat
b) Laporan proses dan hasil On-1 oleh tim pendamping
c) Diskusi hasil laporan tim pendamping
d) Kesepakatan tindaklanjut
e) Penutupan (Kepala Sekolah Induk Klaster)
e. Implementasi
Mengacu pada hasil On-1 dan In-1 sekolah melaksanakan Kurikulum 2013
untuk kurun waktu 2-3 bulan sesuai hasil kesepakatan On-1 dan In-1.
Selama masa implementasi pihak sekolah dapat melakukan konsultasi
dan koordinasi permasalahan implementasi Kurikulum 2013 dengan Tim
Tendamping melalui telepon, SMS, e-mail atau cara lain sesuai kebutuhan
sekolah (disarakan untuk membuat sarana komunikasi dengan
mengaktifkan group melalui email, whatsapp, twitter, line) dan lain
sebagainya.
f. On-2
Kegiatan On-2 merupakan kunjungan kedua tim pendamping ke sekolah
setelah sekolah mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebagai
tindaklanjut hasil In-1. Kegiatan On-2 pada dasarnya sama dengan
kegiatan On-1 dengan menitikberatkan pada progres hasil On-1 dan
kesepakatan hasil In-1.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 40 - 76
Alur kegiatan pendamping On-2 sebagai berikut:
Berkaitan dengan alur kegiatan di atas, maka tugas dan fungsi tim
pendamping pada On-2 pada dasarnya sama dengan On-1 sebagai berikut:
1) Menyusun agenda kegiatan selama 2 hari berdasarkan kesepakatan
dengan sekolah.
2) Mengisi daftar hadir
3) Mengisi jurnal kegiatan On-2.
4) Melakukan pengamatan progres hasil tindaklanjut On-1 dan In-1 dan
memberikan umpan balik terhadap hasil pengamatan implementasi
materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata
Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan
Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik
Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek
Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar.
5) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan
6) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan Guru Sasaran dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terjadi selama On-2.
7) Mengidentifikasi permasalahan tim pendamping dalam melaksanakan
tugas pendampingan On-2.
Kegiatan On-2 dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah pendampingan
tahun 2016 yang diterima oleh SMA Induk Klaster. Prosedur pelaksanaan
On-2 mulai dari temu awal sampai dengan temu akhir sama dengan
kegiatan On-1.
• Mengacu Hasil On-1
dan In-1
• Analisis Dokumen SKL,
KI-KD dan Pedoman
Mata Pelajaran
• Analisis Materi dalam
Buku Pelajaran
• Analisis Penerapan
Model Pembelajaran
• Analisis Penilaian Hasil
Belajar, RPP, Praktik
Pembelajaran dan
Penilaian, Review Hasil
Praktek dan Praktek
Pengolahan dan
Pelaporan Penilaian
Hasil belajar
• Diskusi hasil
pengamatan
• Identifikasi
keberhasilan dan
permasalahan
• Kesepahaman
langkah perbaikan
• Proses perbaikan
• Melaporkan
proses dan hasil
On-2 kepada
Kepala Sekolah
• Menyepakati
program
tindaklanjut
Catatan :
Disamping fokus pada pelaksanaan pembelajaran, pendamping juga
melakukan pengamatan dan diskusi tentang Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan
Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis
Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik
Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan
dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar.Tim pendamping dapat membagi diri
atau menjadwal untuk melakukan pendampingan substansi tersebut.
Temu Awal
Pengamatan
Proses
Pembelajaran
atau
Kondisi
Umpan Balik
dan
Perbaikan
Temu Akhir
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 41 - 76
g. In-2
Pada dasarnya kegiatan In-2 sama dengan In-1 yaitu pertemuan seluruh
SMA dalam satu klaster untuk membahas hasil On-2. Pelaksanaan
kegiatan In-2 dikoordinasikan oleh SMA Induk Klaster yang dibiayai dari
dana Bantuan Pemerintah yang diterima SMA Induk Klaster.
Pelaksanaan In-2 sebagai berikut:
1) Tujuan
a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik hasil tindaklanjut
pendampingan On-1 dan In-1;
b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap
sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama
pemecahannya;
c) Menyepakati tindak lanjut hasil On-2 dan In-1 untuk
dilaksanakan pada implementasi berikutnya (tahap mandiri
tanpa pendampingan).
2) Waktu dan tempat
In-2 dilaksanakan selama 1 hari bertempat di SMA Induk Klaster atau
sekolah lain yang ditetapkan bersama.
3) Narasumber
Narasumber In-2 adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan tim
pendamping.
4) Peserta
Peserta In-2 adalah pengawas SMA klaster yang bersangkutan,
perwakilan anggota klaster (kepala sekolah dan wakil bidang
kurikulum), dan tim pendamping.
5) Agenda kegiatan
a) Pembukaan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat
b) Laporan proses dan hasil On-2 oleh tim pendamping
c) Diskusi hasil laporan tim pendamping
d) Kesepakatan tindaklanjut
e) Penutupan (Kepala SMA Induk Klaster)
Catatan :
1. Kegiatan pendampingan dalam bentuk On dan In dilaksanakan 2 kali yang
dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013
tahun 2016 dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
2. Sekolah dapat melanjutkan pendampingan dengan biaya mandiri atau
Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat
3. Proses pendampingan selanjutnya dapat dilakukan melalui media sosial
(Whatsapp, Twitter, Line, Facebook) atau sarana komunikasi lain telepon,
SMS, e-mail, dan lain-lain sesuai kebutuhan sekolah.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 42 - 76
C. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Layanan Informasi
1. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi pendampingan dilakukan oleh LPMP dan Direktorat
Pembinaan SMA dalam rangka untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan
pendampingan di sekolah, kinerja tim pendamping, implementasi Kurikulum
2013 dan keterlaksanaan bantuan pemerintah pendampingan. Kegiatan
monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan minimal setelah IHT dan On-1/In-1
terlaksana, yaitu sekitar bulan November dan Desember 2016.
2. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan pendampingan oleh SMA sasaran, tim pendamping dan
SMA Induk Klaster dan LPMP diatur sebagai berikut :
a. Tim Pendamping
1) Laporan kegiatan On-1 dan On-2 memuat hal-hal sebagai berikut :
a) Agenda kegiatan On ;
b) Daftar hadir;
c) Jurnal kegiatan;
d) Hasil pengamatan, keberhasilan dan permasalahan implementasi
Kurikulum 2013;
e) Foto-foto kegiatan dari temu awal sampai temu akhir.
2) Laporan diserahkan kepada SMA Induk Klaster dan SMA sasaran yang
bersangkutan dalam bentuk cetak dan file/soft copy selambat-
lambatnya 7 hari setelah kegiatan berakhir.
b. SMA Sasaran
1) Laporan In-House Training memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Panduan In-House Training;
b) Daftar hadir pengarah, narasumber/fasilitator dan peserta;
c) Jurnal kegiatan;
d) Proses dan hasil pelaksanaan IHT meliputi penyajian narasumber/
instruktur, hasil tanya jawab, dan produk penugasan;
e) Action plan implementasi Kurikulum 2013 sekolah;
f) Kesimpulan dan tindak lanjut;
g) Foto-foto kegiatan IHT dari pembukaan sampai penutupan;
h) Biodata tim pendamping.
2) Laporan diserahkan kepada SMA Induk Klaster selambat-lambatnya 7
hari setelah kegiatan IHT berakhir dalam bentuk cetak dan file/soft
copy.
Catatan :
Sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tim pendamping
selama proses pendampingan di sekolah guna memperoleh masukan untuk
perbaikan pelaksanaan pendampingan berikutnya (Format monitoring dan
evaluasi kinerja tim Pendamping pada lampiran 12)
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 43 - 76
c. SMA Induk Klaster
1) Laporan koordinasi pendampingan
Laporan memuat antara lain :
a) Daftar hadir peserta;
b) Action plan implementasi Kurikulum 2013 sekolah;
c) Kesimpulan dan tindak lanjut koordinasi;
d) Foto-foto kegiatan rapat koordinasi;
e) Nama dan biodata tim pendamping;
f) Pembagian tugas tim pendamping.
2) Laporan kegiatan In
Laporan memuat antara lain :
a) Daftar hadir peserta dan tim pendamping;
b) Proses dan materi diskusi (laporan tim pendamping dan hasil
diskusi);
c) Foto-foto kegiatan dari pembukaan sampai penutupan;
d) Kesimpulan dan tindaklanjut hasil In.
3) Laporan Bantuan Pemerintah Pendampingan
SMA Induk Klaster melaporkan keseluruhan kegiatan pendampingan
selama satu tahun meliputi:
1) Laporan proses dan hasil pendampingan
a) Rapat koordinasi;
b) IHT di semua SMA anggota klaster (rekapitulasi dari laporan
SMA sasaran);
c) Pelaksanaan On dan In (rekapitulasi dari laporan tim
pendamping).
2) Laporan pertanggungjawaban keuangan Bantuan Pemerintah
pendampingan.
SMA Induk Klaster wajib menyampaikan laporan hasil keseluruhan
pendampingan berupa cetak dan file/soft copy kepada LPMP paling
lambat 7 Januari 2017.
d. LPMP
LPMP menyampaikan laporan hasil pendampingan ke Direktorat
Pembinaan SMA meliputi realisasi pelaksanaan Bantuan Pemerintah ke
SMA Induk Klaster, dan hasil pelaksanaan pendampingan di seluruh SMA
Sasaran. Laporan dalam bentuk file dikirim melalui email ke :
yusuf.andrian@kemdikbud.go.id dan soripada.harahap@kemdikbud.com.
Sedangkan laporan dalam bentuk cetak dan CD paling lambat 14 Januari
2017 dikirim ke :
Direktur Pembinaan SMA
u.p. Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA
Kompleks Kemendikbud, Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 44 - 76
3. Layanan Informasi
Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian permasalahan sebelum, selama dan
sesudah kegiatan pendampingan Kurikulum 2013, maka LPMP memfasilitasi
layanan informasi dengan membuat fasilitas komunikasi melalui group
pendampingan dengan menggunakan email, whatsapp, twitter atau media
sosial lainnya.
Sedangkan layanan untuk pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan
pendampingan Kurikulum 2013, LPMP membentuk Unit Pelayanan Masyarakat
(UPM). Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat sangat penting bagi
pengelola program dalam rangka transparansi/keterbukaan terhadap
masyarakat sebagai komponen yang turut serta mengawasi pelaksanaan
program sesuai dengan prinsip pengelolaan bantuan pemerintah.
Selain itu UPM berfungsi sebagai:
a. Mediator antara masyarakat dan pengelolan dana bantuan pemerintah
pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013;
b. Pusat pelayanan masyarakat (internal dan eksternal), dan
c. Pusat informasi umum pemberian bantuan pemerintah pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013. Pelayanan informasi dan pengaduan
masyarakat dapat dilakukan melalui:
1) Hotline pelatihan Kurikulum 2013: Nomor Kontak LPMP Setempat
2) Tertulis dengan alamat:
Kepala LPMP Provinsi *_____________
Jalan *_________________________________
_______________________________________
* diisi Nama LPMP Provinsi berikut alamatnya
3) Email ke alamat : Alamat email LPMP setempat
D. Pengorganisasian, Peran dan Tanggung Jawab
1. Pengorganisasian
a. Pengarah : Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah
b. Penanggungjawab : Direktur Pembinaan SMA dan Kepala LPMP
c. Koordinator Pelaksana : Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan
SMA
d. Pelaksana Teknis : Kepala Seksi Pembelajaran, Direktorat
Pembinaan SMA dan Kepala Seksi LPMP
e. Pendataan dan Pelaporan : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP
f. Unit Pelayanan Masyarakat : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 45 - 76
2. Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Terkait
a. Direktorat Pembinaan SMA
1) Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan pendampingan
Kurikulum 2013 di tingkat klaster;
2) Menyiapkan panduan dan materi pelaksanaan pendampingan
Kurikulum 2013 SMA;
3) Memantau pelaksanaan pendampingan.
b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
1) Menyiapkan Petugas Pendamping melalui Pelatihan Tim Pengembang
Kurikulum 2013 SMA Tingkat Kabupaten/Kota;
2) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pembinaan SMA, Dinas
Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
3) Melenyelenggarakan sinkronisasi dan koordinasi Bantuan
Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 dengan SMA
Induk KLaster pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013
Tingkat Kabupaten/Kota;
4) Menyalurkan bantuan Pendampingan Kurikulum 2013 kepada SMA
Induk Klaster melalui Bank Penyalur;
5) Melakukan pemantauan pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013
SMA;
6) Mengumpulkan dan merekap laporan pelaksanaan pendampingan
Kurikulum 2013 SMA dari Induk Klaster;
7) Membuat laporan hasil pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013
SMA di provinsi masing-masing (Lampiran 13);
8) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pendampingan kurikulum
2013 SMA ke Direktorat PSMA secara online dan cetak.
c. Dinas Pendidikan Provinsi
1) Melakukan koordinasi dengan LPMP dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota;
2) Melakukan pemantauan pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013
SMA.
d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
1) Melakukan koordinasi pendataan SMA Induk Klaster dengan LPMP;
2) Memfasilitasi sekolah lain dari kabupaten/kota terdekat yang ingin
bergabung dalam pendampingan Kurikulum 2013 (terutama di
daerah perbatasan);
3) Mengkoordinir pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA
oleh SMA Induk Klaster di wilayah kabupaten/kota.
4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendampingan
Kurikulum 2013 SMA;
5) Menerbitkan surat tugas Tim Pendamping.
Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA
© 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 46 - 76
e. SMA Induk Klaster
1) Melakukan koordinasi dengan LPMP dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota;
2) Menyelenggarakan pendampingan Kurikulum 2013 SMA melalui IHT,
kegiatan On dan In;
3) Membuat Laporan hasil pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013
meliputi IHT, On (1-2), In (1-2) kepada LPMP dan tembusan ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
E. Pembiayaan Pendampingan
Pembiayaan kegiatan pendampingan di SMA sasaran diberikan melalui Dana
Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 yang disalurkan oleh LPMP
ke SMA Induk Klaster.
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013
OPTIMALKAN KURIKULUM 2013

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN KURIKULUM 2013

2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa
2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa
2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswaeli priyatna laidan
 
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkapkasdi haryanta
 
5. matematika modul
5. matematika   modul5. matematika   modul
5. matematika modulZai Regar
 
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sdPanduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sdNia Piliang
 
Pedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sdPedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sdSariman Sariman
 
Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13purdiyanto -
 
Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.
Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.
Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.Nayantaka Husna Hartono
 
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumPermendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumNur Kholiq
 
A. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
A. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumA. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
A. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumNarto Wastyowadi
 
Permendikbud tahun 2016 nomor 024
Permendikbud tahun 2016 nomor 024Permendikbud tahun 2016 nomor 024
Permendikbud tahun 2016 nomor 024kimiasheila
 
3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd
3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd
3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kdOtto Hartono
 
Permendikbud tahun2016 nomor 24
Permendikbud tahun2016 nomor 24Permendikbud tahun2016 nomor 24
Permendikbud tahun2016 nomor 24Alvin Cg
 
Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013
Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013
Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013ifahkholifah1
 
Permendikbud tahun2016 nomor024
Permendikbud tahun2016 nomor024Permendikbud tahun2016 nomor024
Permendikbud tahun2016 nomor024andri setyawan
 
Model ktsp-kur-2013-gp1
Model ktsp-kur-2013-gp1Model ktsp-kur-2013-gp1
Model ktsp-kur-2013-gp1ifan ipan
 
Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13rikiviji
 
Buku 2 materi pelatihan okay
Buku 2 materi pelatihan okayBuku 2 materi pelatihan okay
Buku 2 materi pelatihan okayDejan Bukanagara
 
Apriyanti arifin kaldik2014-2015
Apriyanti arifin   kaldik2014-2015Apriyanti arifin   kaldik2014-2015
Apriyanti arifin kaldik2014-2015Apriyanti Arifin
 
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]SaeFull4
 
Laporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk klusterLaporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk klusterAdi Yamin
 

Similar to OPTIMALKAN KURIKULUM 2013 (20)

2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa
2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa
2. buku 2 modul pp kn sma 2015, final. untuk siswa
 
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
2.panduan matrikulasi lampiran lengkap
 
5. matematika modul
5. matematika   modul5. matematika   modul
5. matematika modul
 
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sdPanduan teknis remedial dan pengayaan di sd
Panduan teknis remedial dan pengayaan di sd
 
Pedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sdPedoman teknis-pendampingan-sd
Pedoman teknis-pendampingan-sd
 
Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13Juknis pndmpngan kur '13
Juknis pndmpngan kur '13
 
Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.
Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.
Permendikbud nomor-81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Garuda.
 
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumPermendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
 
A. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
A. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumA. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
A. permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
 
Permendikbud tahun 2016 nomor 024
Permendikbud tahun 2016 nomor 024Permendikbud tahun 2016 nomor 024
Permendikbud tahun 2016 nomor 024
 
3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd
3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd
3. permendikbud th. 2016 no. 024 ttg. ki dan kd
 
Permendikbud tahun2016 nomor 24
Permendikbud tahun2016 nomor 24Permendikbud tahun2016 nomor 24
Permendikbud tahun2016 nomor 24
 
Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013
Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013
Permendikbud no. 24 tahun 2016 tentang ki &amp; kd pelajaran kurikulum 2013
 
Permendikbud tahun2016 nomor024
Permendikbud tahun2016 nomor024Permendikbud tahun2016 nomor024
Permendikbud tahun2016 nomor024
 
Model ktsp-kur-2013-gp1
Model ktsp-kur-2013-gp1Model ktsp-kur-2013-gp1
Model ktsp-kur-2013-gp1
 
Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13
 
Buku 2 materi pelatihan okay
Buku 2 materi pelatihan okayBuku 2 materi pelatihan okay
Buku 2 materi pelatihan okay
 
Apriyanti arifin kaldik2014-2015
Apriyanti arifin   kaldik2014-2015Apriyanti arifin   kaldik2014-2015
Apriyanti arifin kaldik2014-2015
 
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
5. juknis penyusunan rpp pada madrasah [5164]
 
Laporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk klusterLaporan hasil pemeriksaan induk kluster
Laporan hasil pemeriksaan induk kluster
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

OPTIMALKAN KURIKULUM 2013

  • 1. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1 - 76 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh SMA untuk kelas X dan XI. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA dalam prakteknya ditemukan banyak kendala diantaranya kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih ditemukannya beberapa kendala teknis tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah termasuk SMA. Penataan implementasi Kurikulum 2013 diantaranya adalah penyempurnaan konsep dan tahapan implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 sejak semester pertama tahun pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 mulai semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum 2013. Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 2.156 SMA (17%) sebagai sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013 yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. SMA rintisan tersebut terdiri atas tiga kategori yaitu sasaran (1.163 SMA), mandiri (972 SMA), pelaksana Kurikulum 2013 satu semester yang telah diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (21 SMA). Setelah diterbitkannya Keputusan Kepala Balitbang tersebut, dalam perkembangannya masih terdapat SMA yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 tiga semester tetapi tidak masuk dalam daftar keputusan tersebut, dan terdapat beberapa SMA yang masuk dalam keputusan tersebut tetapi kembali ke Kurikulum 2006. Berdasarkan tahapan implementasi yang sudah direncanakan, pada tahun pelajaran 2016/2017, jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 akan diperbanyak menjadi 25,00% dan diperluas ke seluruh kabupaten/kota. Terkait dengan hal tersebut jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 akan ditambah sebanyak 2.049 SMA yang berada di 488 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Sehingga jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 menjadi 4.300 SMA (33,47%). Terhadap 2.049 SMA pelaksana Kurikulum 2013 tersebut, pada tahun anggaran
  • 2. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2 - 76 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bersama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Agar pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 dapat terlaksana dengan baik dan berhasil, maka disusun Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA Tahun 2016 sebagai acuan bagi pihak terkait dalam melaksanakan pelatihan dan pendampingan. B. Landasan Hukum 1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah; 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
  • 3. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3 - 76 17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional; 21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 159 tahun2014 tentang Evaluasi Kurikulum. 23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013; 24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; 26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 27. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013. C. Tujuan Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA merupakan pedoman bagi para pihak untuk mengorganisasikan dan melaksanakan pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016. D. Sasaran Sasaran panduan ini adalah pelaksana kegiatan pelatihan dan pendampingan yaitu Direktorat Pembinaan SMA, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, SMA Induk Klaster, SMA pelaksana Kurikulum 2013, dan instruktur.
  • 4. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4 - 76 BAB II PELATIHAN KURIKULUM 2013 A. Konsep Dasar Pelatihan 1. Pengertian a. Pelatihan Pelatihan adalah proses pemberian bantuan penguatan pemahaman dan pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA yang dilakukan oleh instruktur kepada peserta pelatihan agar tahu, mau dan mampu menerapkan pembelajaran di sekolah. b. Instruktur Instruktur adalah personil yang membimbing/melatih peserta dalam kegiatan pelatihan Kurikulum 2013. c. Peserta Peserta adalah personil dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas, staf Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai kriteria yang telah ditetapkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas untuk mengikuti pelatihan implementasi Kurikulum 2013. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Berdasarkan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, tujuan umum pelatihan dan pendampingan kurikulum adalah meningkatkan kompetensi dan penyiapan pelaksanaan Kurikulum 2013. b. Tujuan Khusus Tujuan khusus pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi peserta dalam: 1) Menganalisis kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian meliputi:  Dokumen: SKL, KI-KD dan pedoman mata pelajaran  Materi dalam buku pelajaran  Penerapan model pembelajaran  Penilaian hasil belajar 2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Mempraktikkan pembelajaran dan penilaian serta mereviu hasil praktik 4) Mempraktikkan pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar 3. Prinsip Pelatihan a. Taat Azas Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 5. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5 - 76 b. Berbasis Kompetensi Pelatihan Kurikulum 2013 merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan, oleh karena itu Pelatihan ini menitikberatkan penguasaan peserta terhadap kompetensi materi yang dilatihkan. c. Profesional Pelatihan Kurikulum 2013 dilakukan secara profesional mulai dari pemilihan peserta, penentuan tempat pelatihan, narasumber dan instruktur yang kompeten, fasilitas serta target waktu yang ditentukan sesuai dengan panduan. d. Transparan Proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelatihan dilakukan terbuka dan dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan. e. Berkeadilan Semua Guru kelas X mendapatkan kesempatan untuk menjadi peserta dan diberikan pelayanan yang sama dalam Pelatihan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013. B. Pelaksanaan Pelatihan Kegiatan Pelatihan Kurikulum 2013 SMA tahun 2016 dilakukan dengan strategi sebagai berikut: 1. Persiapan Pelatihan a. Penetapan SMA Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016 Direktorat Pembinaan SMA menetapkan kuota SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016 sebesar 16% dari 12.849 SMA yaitu 2.049 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 488 kabupaten/kota. Sasaran SMA Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2015 sebanyak 1.163 SMA (9%), hal ini sesuai dengan SK Kepala Balitbang Kemendikbud Nomor : 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 • Penetapan SMA Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016 • Penyusunan Silabus Pelatihan • Penyusunan Materi Pelatihan • Koordinasi Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan dengan LPMP • Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013 • Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tk. Nasional • Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tk. Provinsi • Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tk. Kab/Kota • Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2103 Dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bersama dengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota Persiapan Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
  • 6. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6 - 76 Kuota tersebut disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk didistribusikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria umum sebagai berikut: 1) Pembagian kuota ke kabupaten/kota ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan mempertimbangkan kemudahan akses perjalanan dan komunikasi; 2) Jumlah SMA yang berakreditasi A; 3) Dukungan dan komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menetapkan nama SMA berdasarkan kuota yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Pembinaan SMA dengan kriteria sebagai berikut: 1. Akreditasi A atau B khusus pada kabupaten/kota yang belum memiliki SMA berakreditasi A; 2. Tersedia guru untuk semua mata pelajaran; 3. Jumlah ruang kelas sesuai rombongan belajar; 4. Memiliki sarana laboratorium dan perpustakaan yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran; 5. Diutamakan yang memiliki akses internet memadai, kecuali untuk daerah tertentu yang belum terjangkau akses internet; 6. Mendapat dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi setempat dalam pembinaan dan pendanaan implementasi Kurikulum 2013; 7. Mendapat dukungan dari Komite Sekolah untuk melaksanakan Kurikulum 2013; 8. Kesiapan sekolah untuk melaksanakan dan mensukseskan Kurikulum 2013. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirim SMA terpilih ke Dinas Pendidikan Provinsi. Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan ke Direktorat Pembinaan SMA untuk ditetapkan sebagai SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2016/2017. Direktorat Pembinaan SMA bersama Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan menggunakan hasil penetapan tersebut sebagai dasar pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. b. Penyusunan Silabus Silabus merupakan rancangan materi dan penyajian materi pelatihan. Silabus pelatihan Kurikulum 2013 bagi instruktur dan guru sasaran memuat kompetensi, uraian materi dan metode pelatihan sebagai berikut.
  • 7. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7 - 76 No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian MATERI UMUM 1.1 Melaksanakan Pembelajaran Aktif a. Mendeskripsikan konsep pembelajaran aktif b. Menjelaskan model pembelajaran aktif Pembelajaran aktif a. Konsep pembelajaran aktif b. Model pembeljaran aktif Kegiatan: a. Penjelasan substan si pembelajaran aktif b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.2 Mendeskripsikan konsep dan strategi implementasi gerakan penumbuhan budi pekerti dan sekolah aman a. Memahami arah kebijakan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti b. Menjelaskan kebijakan dan substansi penum buhan budi pekerti c. Menggambarkan strategi implemen tasi penumbuhan budi pekerti d. Menjelaskan kebijakan dan substansi sekolah aman e. Menggambarkan strategi implementasi sekolah aman Gerakan penumbuhan budi pekerti dan sekolah aman a. Kebijakan dan konsep penumbuhan budi pekerti b. Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam jenis kegiatan gerakan penumbuhan budi pekerti. c. Implementasi penumbuhan budi pekerti di sekolah d. Kebijakan dan konsep sekolah aman e. Implementasi sekolah aman Kegiatan: a. Penjelasan substansi gerakan penumbuhan budi pekerti b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.3 Mendeskripsikan implementasi kebijakan dan dinamika perkembangan kurikulum a. Menguraikan arah kebijakan Kurikulum 2013 b. Mendeskripsikan substansi pengembangan Kurikulum 2013 c. Mendeskripsikan strategi implementasi Kurikulum 2013 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum a. Arah kebijakan Kurikulum 2013 b. Perangkat Kurikulum 2013 Perbaikan c. Strategi implementasi Kurikulum 2013 Kegiatan: a. Penjelasan substansi kebijakan dan dinamika perkembangan kurikulum b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.4 Mendeskripsikan dan menerapkan literasi dalam pembelajaran a. Memahami kebijakan dan konsep literasi sekolah b. Menjelaskan strategi implementasi gerakan literasi sekolah Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran a. Kebijakan dan konsep gerakan literasi sekolah b. Strategi implementasi gerakan literasi sekolah Kegiatan: a. Penjelasan substansi Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan
  • 8. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8 - 76 No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian c. Menerapkan litersi dalam pembelajaran c. Literasi dalam pembelajaran Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.5 Mendeskripsikan kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian a. Menguraikan kompetensi siswa (SKL dan KI/KD) b. Menguraikan pengembangan materi untuk mencapai kompetensi c. Menguraikan model- model pembelajaran d. Menguraikan sistem penilaian peserta didik Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian a. Standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar b. Pengembangan materi pembelajaran c. Model-model pembelajaran d. Sistem penilaian peserta didik Kegiatan: a. Penjelasan substansi kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.6 Mendeskripsikan peran keluarga dalam pembelajaran siswa Peran keluarga dalam pembelajaran siswa Kegiatan: a. Penjelasan substansi peran keluarga dalam pembelajaran siswa b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir 1.7 Melaksanakan pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah a. Menjelaskan tahapan, materi dan strategi pelatihan Kurikulum 2013 b. Menjelaskan tahapan, materi dan strategi pendampingan implementasi Kurikulum 2013 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah. a. Pelatihan Kurikulum 2013 b. Pendampingan Kurikulum 2013 Kegiatan: a. Penjelasan substansi penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah b. Diskusi dan tanya jawab c. Kesimpulan Penilaian: a. Tes awal b. Penilaian proses c. Tes akhir
  • 9. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9 - 76 No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian MATERI POKOK 2.1 a. Menganalisis Dokumen SKL, KI-KD, dan Silabus  Menyusun keterkaitan antara domain Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan  Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, dan Silabus  Keterkaitan antara SKL, KI-KD, dan Silabus  Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi Kegiatan:  Mengkaji dokumen SKL, KI-KD, dan Silabus  Diskusi kelas dengan menggunakan bahan tayang (ppt)  Diskusi kelompok untuk mengerjakan tugas Tehnik Penilaian: Penilaian Produk; Hasil analisis KI-KD dan silabus sesuai tahapan penyajian indikator. b. Mengembangkan Materi Pembelajaran  Menentukan alat belajar yang sesuai dengan sumber belajar dan materi pembelajaran  Mengembangkan materi yang mendorong siswa untuk berpikir HOTS  Mengembangkan materi muatan lokal yang terintegrasi dalam materi pembelajaran  Menganalisis kompetensi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan b. Pengembangan Materi Pembelajaran  Keterkaitan antara aspek sumber- sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan.  Penekanan pada high order thinking skills.  Integrasi materi muatan lokal dalam materi pembelajaran  Aktualisasi kompetensi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan Kegiatan:  Mengkaji buku teks  Mengkaji materi dalam modul dan sumber lain sesuai bahan bacaan yang dianjurkan  Mengembangkan materi pembelajaran dalam diskusi kelompok Tehnik penilaian: Penilaian produk tentang pengembangan materi pembelajaran sesuai IPK yang dikembangkangkan, materi dalam silabus, dan materi yang serupa dengan materi dalam buku teks c. Menganalisis materi dalam buku teks pelajaran  Menentukan materi esensial  Menentukan materi remedial  Menentukan materi pengayaan  Mengembangkan materi pembelajar an yang serupa dengan yang ter tuang dalam buku c. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)  Materi esensial  Materi remedial  Materi pengayaan  Pengembangan materi pembelajaran yang serupa dengan yang tertuang dalam buku
  • 10. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10 - 76 No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian d. Mengalisis penerapan model pembelajaran  Menganalisis prinsip dan karakteristik pembelajaran  Menentukan model pembelajaran yang tepat  Menerapkan model- model pembelajaran d. Analisis penerapan model pembelajaran:  Karakteristik Pembelajaran  Model-model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik  Pemilihan model pembelajaran yang tepat Kegiatan:  Mengkaji materi dalam modul dan sumber lain yang dianjurkan  Diskusi kelas menggunakan ppt  Diskusi secara berkelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan  Mempresentasikan hasil diskusi Tehnik Penilaian: Penilaian Produk tentang penerapan salah satu model pembelajaran e. Mengalisis Penilaian Hasil Belajar  Menyusun instrumen penilaian sesuai IPK yang dikembangkan  Menganalisis penilaian hasil belajar  Memanfaatkan hasil analisis penilaian hasil belajar e. Analisis Penilaian Hasil Belajar  Penilaian oleh guru  Penilaian antar peserta didik  Analisis Penilaian: - Langkah-langkah analisis - Contoh hasil anlisis  Pemanfaatan hasil analisis: - Remedial dan pengayaan Kegiatan:  Mengakaji materi dalam modul dan Panduan Penilaian  Melaksanakan praktik menganalisis hasil belajar dengan menggunakan data yang tersedia di modul masing- masing mata pelajaran Tehnik Penilaian: Penilaian produk menyusun program remedial dan pengayaan 2.2 Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Mendeskripsikan prinsip penyusunan RPP b. Mengidentifikasi sistimatika RPP c. Merumuskan indikator pencapaian KD d. Menentukan materi ajar e. Menentukan langkah /kegiatan pembelajaran f. Menyiapkan media pembelajaran g. Merancang bentuk dan strategi penilaian h. Menyusun RPP i. Menelaah RPP Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Permendikbud No 103 Tahun 2014 b. Prinsip penyusunan RPP c. Sistimatika RPP d. RPP e. Telaah RPP Kegiatan: a. Mengkaji Sistimatika RPP sesuai Permendikbud No 103 Tahun 2014 b. Menerapkan hasil latihan modul 1 (analisis kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian) dalam menyusun RPP c. Menyusun RPP d. Melakukan telaah RPP yang sudah disusun
  • 11. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11 - 76 No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian Tehnik Penilaian: Penilaian Produk; a. Menyusun RPP sesuai mata pelajaran yang diampu (1 KD) b. Menelaah RPP c. Penilaian unjuk kerja d. Menyajikan RPP dan hasil telaah RPP 1.3. Melaksanakan Praktik Pembelajaran dan Penilaian a. Melaksanakan Pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, kreatif, dan inovatif. b. Melaksanakan Penilaian proses dan hasil pembelajaran secara autentik c. Menelaah hasil praktik pembelajaran dan penilaian Praktik Pembelajaran dan Penilaian a. Model Pembelajaran b. Praktik Penilaian c. Teknik Penilaian d. Review hasil praktik Kegiatan: a. Mengamati Video Pembelajaran b. Secara berkelompok membahas Praktik pembelajaran dan penilaian dalam video dengan menggunakan tabel analisis yang disiapkan c. Meriview Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP) oleh masing-masing peserta sesuai mata pelajaran yang diampunya berdasarkan Kurikulum 2013 untuk bahan praktik d. Melakukan simulasi praktik pembelajaran dan penilaian dalam micro teaching sesuai waktu yang ditetapkan e. Secara berkelompok mereview praktik pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan f. Melakukan refleksi atas aktivitas praktik pembelajaran Tehnik Penilaian: Praktik/unjuk kerja
  • 12. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12 - 76 No. Kompetensi Uraian Materi Kegiatan Pelatihan, Teknik Penyajian dan Penilaian 1.4. Melaksanakan simulasi Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar a. Melaksanakan pengolahan hasil belajar b. Melaksanakan pelaporan hasil belajar c. Menelaah hasil praktik pengolahan dan pelaporan a. Simulasi Pengolahan nilai pada aspek: - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap b. Simulasi mengolah nilai raport dan menuliskan deskripsi (leger) c. Simulasi Penyusunan dan membuat laporan Hasil Belajar (LHBPD) Kegiatan: a. Membaca modul panduan pengelolaan dan pelaporan hasil belajar b. Mendiskusikan pengelolaan dan pelaporan hasil belajar c. Mengamati contoh pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang dise diakan dalam modul dengan mengguna kan tabel analisis d. Berlatih mengolah dan melaporkan hasil belajar dengan menggunakan data praktik mengajar Tehnik Penilaian: Praktik/unjuk kerja MATERI PENUNJANG 3.1 Mampu mengikuti test awal Test Awal Pilihan Ganda 3.2 Mampu meningkatkan nilai hasil test dari test awal ke test akhir Test Akhir Pilihan Ganda 3.3 Memahami kebijakan peningkatan mutu pendidikan Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan (Pembukaan) Ceramah 3.4 Memahami dan mampu mereview dan evaluasi pelatihan dan pendampingan Review dan Evaluasi Pelatihan dan Pendampingan (Penutup) Ceramah b. Penyiapan Materi Pelatihan Agar pelatihan terselenggara secara terstandar dan terhindar dari distorsi kualitas, maka diperlukan modul yang terstandar. Modul dikembangkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Secara substansial memuat berbagai informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran. 2) Disusun menggunakan format modul yang sistematis. 3) Disusun menggunakan bahasa yang baik dan benar serta mudah dipahami. 4) Dilengkapi dengan ilustrasi dan contoh praktis untuk membantu dalam memahami substansi dengan lebih mudah.
  • 13. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13 - 76 c. Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013 1) Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013 adalah kegiatan penyiapan Narasumber Nasional yang akan ditugaskan pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/ Kota dan Guru Sasaran. 2) Pelatihan ini dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 3) Pelaksanaan : 10 s.d 13 Maret 2016 4) Tempat pelaksanaan : Bumi Tapos Resort Bogor, Jalan Veteran III No. 16 Cibedug Bogor, Jawa Barat. 5) Materi dan alokasi waktu pelatihan sebagai berikut: No. Materi Jam @ 45’ Narasumber/ Instruktur A. Materi Umum 4 1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Kepala Balitbang 2 a. Perkenalam Tim Fasilitator b. Ice-Breaker c. Penyepakatan 2 Tim ToT Paska B. Materi Pokok 30 1 Memahami "Belajar" 3 Tim ToT Paska 2 Memahami Otak Sebagai "Mesin" Belajar 9 Tim ToT Paska 3 Fasilitasi Sebagai Faktor Krusial Dalam Membangun Pemahaman 3 Tim ToT Paska 4 a. Ranah Aplikasi b. Praktik Merancang Kegiatan Belajar Ramah Otak 6 Tim ToT Paska 5 Penguasaan Substansi Pelatihan 9 Tim Pengembang SMA C. Materi Penunjang 4 1 Pembukaan 2 Dirjen Dikdasmen 2 Penutupan 2 Direktur PSMA Jumlah 38 6) Narasumber/Instruktur Narasumber/Instruktur yang terlibat dalam kegiatan pelatihan ini berasal dari unsur Perguruan Tinggi, Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) Kemendikbud, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Direktorat Pembinaan SMA dan Tim Pengembang Kurikulum SMA. 7) Peserta Peserta terdiri atas unsur: a) Direktorat Pembinaan SMA, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), dan yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan Kurikulum 2013. b) Lembaga Keagamaan yang terlibat dalam pengembangan modul pelatihan Kurikulum 2013. c) Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan unsur Perguruan Tinggi, lembaga keagamaan yang berperan dalam pengembangan modul
  • 14. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14 - 76 pelatihan Kurikulum 2013 bersama TPK (Tim Pengembang Kurikulum) Direktorat Pembinaan SMA, dengan kriteria sebagai berikut:  Pendidikan minimal S1 dengan pengalaman mengajar minimal 5 tahun.  Pernah mengikuti Pelatihan Kurikulum 2013.  Kreatif dan inovatif dalam pengembangan pembelajajaran.  Memiliki kemampuan menjelaskan substansi dan permasalahan implementasi Kurikulum 2013.  Mampu mengoperasikan program office (word, excel, power point) dan internet.  Pengembang modul pelatihan Kurikulum 2013 SMA tahun 2016  Bersedia melaksanakan tugas sebagai Instruktur Nasional, Instruktur Provinsi, Instruktur Kabupaten/Kota dan Instruktur Guru Sasaran pada pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2016. 8) Hasil Kegiatan Kegiatan ini menghasilkan Narasumber Nasional yang siap ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Guru Sasaran. 2. Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap sebagaimana alur berikut: a. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional (Instruktur Nasional) Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Nasional (IN) Kurikulum 2013 yang akan ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi (Instruktur Provinsi). Pelatihan dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan strategi sebagai berikut: Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional (Instruktur Nasional) Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi (Instruktur Provinsi) Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kab./Kota (InstrukturKab./Kota) Pelatihan Tim Guru Sasaran Kurikulum 2013 1. Peserta : 190 orang terdiri atas 31 guru mapel x 6 2. Pelatih : Instruktur Inti 3. Unsur: Pengembang, Praktisi, Akademisi, Manajemen 4. Ditugaskan melatih Pelatihan Tingkat Provinsi 5. Pelaksana: Dit. PSMA 6. Tanggal: 20-24 Maret 2016 1. Peserta : 121 orang terdiri atas 31 guru mapel x 6 2. Pelatih : Instruktur Nasional 3. Unsur per provinsi: 31 guru mapel Kls X diutamakan, Kasikur Dinas Pendidikan Provinsi, WI LPMP 4. Ditugaskan melatih Pelatihan Tingkat Provinsi 5. Pelaksana: Dit. PSMA (7 region) 6. Tanggal: 28 Maret-22 April 2016 1. Peserta: 10.945 orang 2. Pelatih: Instruktur Provinsi 3. Unsur per klaster: 18 guru mapel Kls X diutamakan, 1 org pengawas kab./kota, 1 org kasek induk klaster 4. Ditugaskan melatih Pelatihan Guru Sasaran 5. Pelaksana: 33 LPMP 6. Tanggal: 11 April-14 Mei 2016 1. Peserta: 49.580 orangberasal dari 2.049 SMA (2016) dan 2.251 SMA (2015) 2. Unsur 2.049 SMA: 22 guru maple Kls X diutamakan 3. Unsur 2,251 SMA: 2 org (kasek dan wakakur) 4. Pelatih: Instruktur Kab./Kota 5. Ditugaskan melakukan IHT di sekolahnya 6. Pelaksana: Induk Klaster 7. Tanggal: 25 April-28 Mei 2016
  • 15. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15 - 76 1) Tujuan Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013. 2) Waktu dan Tempat Pelatihan dilaksanakan pada minggu ke-3 Maret 2016 selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit, di Jakarta. 3) Narasumber/Fasilitator Narasumber berasal dari unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Balitbang Kemendikbud, Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, dan Dosen serta Perancang Pelatihan. 4) Peserta Peserta sebanyak 190 orang mewakili 31 mata pelajaran. a) Unsur : Pengawas/Kepala Sekolah/Guru/Penulis Buku/Penulis KI dan KD/Penulis Silabus/Penulis Pedoman Mapel/dosen PT/WI LPMP dari 31 mapel SMA (diutamakan yang mengajar Kelas X) dan Dit. PSMA/Yayasan Pendidikan. b) Pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/ provinsi kabupaten/kota/sekolah. c) Berpengalaman mensosialisasikan dan/atau menerapkan Kurikulum 2013. d) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet. e) Memiliki rekam jejak yang baik. f) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan yang baik. g) Bersedia dan siap ditugaskan sebagai instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Guru Sasaran. Peserta berdasarkan mata pelajaran: Mata Pelajaran Jumlah Peserta Umum A 1 Pendidikan Agaman Islam dan Budi Pekerti 6 2 Pendidikan Agaman Kristen dan Budi Pekerti 6 3 Pendidikan Agaman Katolik dan Budi Pekerti 6 4 Pendidikan Agaman Hindu dan Budi Pekerti 6 5 Pendidikan Agaman Budha dan Budi Pekerti 6 6 Pendidikan Agaman Khonghucu dan Budi Pekerti 6 7 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 8 Bahasa Indonesia 6 9 Sejarah Indonesia 6 10 Matematika 6 11 Bahasa Inggris 6 Umum B 12 Seni Budaya 6 13 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 6 14 Prakarya dan Kewirausahaan 6 Peserta dipilih dan ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMA. Peserta merupakan representasi dari 31 mata pelajaran, Direktorat Pembinaan SMA/Yayasan Pendidikan.
  • 16. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16 - 76 Mata Pelajaran Jumlah Peserta MIPA 15 Matematika 6 16 Biologi 6 17 Fisika 6 18 Kimia 6 IPS 19 Geografi 6 20 Sejarah 6 21 Ekonomi 6 22 Sosiologi 6 Bahasa dan Budaya 23 Bahasa dan Sastra Indonesia 6 24 Bahasa dan Sastra Inggris 6 25 Antropologi 6 26 Bahasa dan Sastra Arab 6 27 Bahasa dan Sastra Perancis 6 28 Bahasa dan Sastra Jerman 6 29 Bahasa dan Sastra Jepang 6 30 Bahasa dan Sastra Mandarin 6 31 Bahasa dan Sastra Korea 6 Jumlah 186 Unsur Dit. PSMA/Yayasan 4 Total 190 b. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi (Instruktur Provinsi) Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Provinsi (IP) Kurikulum 2013 yang akan ditugaskan sebagai Instruktur pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota. Pelatihan Instruktur Provinsi dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan strategi sebagai berikut : 1) Tujuan Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013. 2) Waktu dan Tempat Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit dalam 7 angkatan dengan waktu dan tempat sebagai berikut: Region Tanggal Tempat Provinsi 1 28 Maret -1 April 2016 Jakarta Jabar, Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Sumbar 2 29 Maret-2 April 2016 Surabaya Jatim, NTT, Bali, NTB, dan Papua Barat 3 11-15 April 2016 Medan Sumut, Aceh, Babel, Kepri, dan Riau 4 12-16 April 2016 Yogyakarta DI Yogyakarta, Jateng, Kalbar, Kaltim, dan Kaltara 5 18-22 April 2016 Jakarta DKI Jakarta, Kalsel, Papua, dan Sultra 6 19-23 April 2016 Makassar Sulsel, Gorontalo, Sulut, Sulbar, dan Sulteng 7 25-29 April 2016 Jakarta Banten, Kalteng, Maluku, Malut dan Sumsel
  • 17. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17 - 76 3) Narasumber/Instruktur Unsur narasumber/instruktur pelatihan berasal dari : a) Direktorat Pembinaan SMA; b) Pusat Kurikulum dan Perbukuan; c) Pusat Penilaian Pendidikan; d) Instruktur Nasional. 4) Peserta Jumlah peserta 1.121 orang dari 34 provinsi dan 33 LPMP a) Unsur : Kasikur Dinas Pendidikan Provinsi; Pengawas/Kepala Sekolah/Guru dari 31 mapel (diutamakan yang mengajar Kelas X); dan Widyaiswara LPMP. b) Pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat atau tingat provinsi atau tingkat kabupaten/kota atau sekolah. c) Berpengalaman mensosialisasikan dan/atau menerapkan Kurikulum 2013. d) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet. e) Memiliki rekam jejak yang baik. f) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi yang baik. g) Bersedia dan siap ditugaskan sebagai instruktur pada pelatihan Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/Kota dan/atau Pelatihan Guru Sasaran. Peserta per provinsi, sebagai berikut: No. Provinsi Jml Peserta No. Provinsi Jml Peserta 1 Aceh 33 19 Lampung 33 2 Bali 33 20 Maluku 33 3 Bangka Belitung 33 21 Maluku Utara 33 4 Banten 33 22 Nusa Tenggara Barat 33 5 Bengkulu 33 23 Nusa Tenggara Timur 33 6 DI Yogyakarta 33 24 Papua 33 7 DKI Jakarta 33 25 Papua Barat 33 8 Gorontalo 33 26 Riau 33 9 Jambi 33 27 Sulawesi Barat 33 10 Jawa Barat 33 28 Sulawesi Selatan 33 11 Jawa Tengah 33 29 Sulawesi Tengah 33 12 Jawa Timur 33 30 Sulawesi Tenggara 33 13 Kalimantan Barat 33 31 Sulawesi Utara 33 14 Kalimantan Selatan 33 32 Sumatera Barat 33 15 Kalimantan Tengah 33 33 Sumatera Selatan 33 16 Kalimantan Timur 33 34 Sumatera Utara 33 17 Kalimantan Utara 32 Jumlah 1.121 18 Kepulauan Riau 33 Jadwal Pelatihan Intsruktur Provinsi seperti pada halaman sebelumnya (ditandai merah), mengalami perubahan. Jadwal perubahan menyusul.
  • 18. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18 - 76 c. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/ Kota (Instruktur Kabupaten/Kota) Pelatihan ini untuk melatih calon Instruktur Kabupaten/Kota (IK) yang ditugaskan sebagai Instruktur pada Pelatihan Guru Sasaran dan sekaligus sebagai Tim Pendamping Kurikulum 2013 di SMA Sasaran. Pelatihan dilaksanakan oleh LPMP dengan strategi sebagai berikut: 1) Tujuan a) Meningkatkan kemampuan teknis implementasi Kurikulum 2013 dan strategi pendampingan Kurikulum 2013. b) Asistensi pelaksanaan pendampingan dan penandatanganan naskah kerjasama Bantuan Pemerintah Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala SMA Induk Klaster. 2) Waktu dan Tempat Pelatihan dilaksanakan di LPMP selama 5 hari setara dengan 52 jam @ 45 menit, rentang waktu tanggal 11 April s.d. 14 Mei 2016. 3) Narasumber Narasumber adalah Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional dan/atau Instruktur Inti Kurikulum 2013. 4) Peserta Jumlah peserta 10.945 orang dari 549 Induk Klaster. a) Unsur : 18 guru mapel kelas X terbaik dari SMA dari satu klaster, 1 Kepala SMA Induk Klaster, dan 1 pengawas kabupaten/kota b) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/provinsi/kabupaten/kota/sekolah c) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet d) Memiliki rekam jejak yang baik e) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi dengan baik f) Siap ditugaskan sebagai fasilitator pada Pelatihan Guru Sasaran di Induk Klaster yang bersangkutan g) Siap ditugaskan sebagai Petugas Pendamping di SMA dalam klaster yang bersangkutan Jika sekolah pada Klaster tidak ada Peminatan Bahasa dan Budaya maka kuota dua mata pelajaran dapat diganti dari peminatan lain. Peserta dari Kalimantan Utara dilatih di LPMP Kalimantan Timur Peserta per klaster mewakili 18 mapel berasal dari SMA anggota klaster yang diseleksi dan diusulkan oleh SMA Induk Klaster ke LPMP. Dipilih guru terbaik dari klaster yang bersangkutan karena akan ditugaskan sebagai fasilitator pada Pelatihan Guru Sasaran dan sebagai Petugas Pendamping pada kegiatan Pendampingan.
  • 19. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19 - 76 Peserta per provinsi No. Provinsi Jml Kab/ Kota SMA Sasaran 2016 Klaster 2016 Unsur Peserta Penga was Kasek Induk Klaster Guru : 18*) Mapel/ Klaster Jml Peserta 1 Aceh 23 74 22 23 22 396 441 2 Bali 9 21 5 9 5 90 104 3 Bangka Belitung 7 9 3 7 3 54 64 4 Banten 8 86 16 8 16 288 312 5 Bengkulu 10 21 4 10 4 72 86 6 DI Yogyakarta 5 25 5 5 5 90 100 7 DKI Jakarta 6 32 6 6 6 108 120 8 Gorontalo 6 8 2 6 2 36 44 9 Jambi 11 36 7 11 7 126 144 10 Jawa Barat 27 213 50 27 50 900 977 11 Jawa Tengah 35 117 30 35 30 540 605 12 Jawa Timur 38 215 52 38 52 936 1,026 13 Kalimantan Barat 14 70 17 14 17 306 337 14 Kalimantan Selatan 13 32 9 13 9 162 184 15 Kalimantan Tengah 14 44 13 14 13 234 261 16 Kalimantan Timr 10 28 11 10 11 198 219 17 Kalimantan Utara 5 9 4 5 4 72 81 18 Kepulauan Riau 7 17 5 7 5 90 102 19 Lampung 15 82 22 15 22 396 433 20 Maluku 11 47 14 11 14 252 277 21 Maluku Utara 10 33 11 10 11 198 219 22 NTB 10 44 12 10 12 216 238 23 NTT 22 91 25 22 25 450 497 24 Papua 29 38 29 29 29 522 580 25 Papua Barat 13 21 13 13 13 234 260 26 Riau 12 70 17 12 17 306 335 27 Sulawesi Barat 6 13 3 6 3 54 63 28 Sulawesi Selatan 24 101 27 24 27 486 537 29 Sulawesi Tengah 13 36 11 13 11 198 222 30 Sulawesi Tenggara 17 51 16 17 16 288 321 31 Sulawesi Utara 15 39 12 15 12 216 243 32 Sumatera Barat 19 48 12 19 12 216 247 33 Sumatera Selatan 17 97 22 17 22 396 435 34 Sumatera Utara 33 181 42 33 42 756 831 JUMLAH 514 2,049 549 514 549 9,882 10,945 Rincian 18 guru mata pelajaran Kelas X Mata Pelajaran Jumlah Peserta Umum A 1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 2 Pendidikan Agama Lainnya 1 3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 4 Bahasa Indonesia 1 5 Sejarah Indonesia 1 6 Matematika 1 7 Bahasa Inggris 1 Umum B 8 Seni Budaya 1 9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 1 10 Prakrya dan Kewirausahaan 1 MIPA 11 Matematika*) - 12 Biologi 1 13 Fisika 1 14 Kimia 1
  • 20. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20 - 76 Mata Pelajaran Jumlah Peserta IPS 15 Geografi 1 16 Sejarah*) - 17 Ekonomi 1 18 Sosiologi 1 Bhs dan Budaya 19 Bahasa dan Sastra Indonesia*) - 20 Bahasa dan Sastra Inggris*) - 21 Antropologi 1 22 Bahasa dan Sastra Lainnya 1 Jumlah 18 5) Penyelenggaraan Di LPMP a) Peserta dikelompokkan berdasarkan matapelajaran; b) Peserta dari unsur Kepala SMA Induk Klaster dan Pengawas disesuaikan dengan latar belakang mata pelajaran yang pernah diampu; c) Jumlah peserta per kelas tidak lebih dari 40 orang; d) Peserta dari unsur Kepala SMA Induk Klaster pada saat materi praktik Pembelajaran dan Pengolahan Nilai mengikuti sesi tersendiri tentang "Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 dan penandatanganan naskah kerjasama pelaksanaan Bantuan Pemerintah"; e) Dalam kondisi tertentu dengan mempertimbangkan jumlah dan letak geografis SMA Induk Klaster, LPMP dapat melaksanakan Pelatihan Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/Kota sekaligus Pelatihan Guru Sasaran yang bertempat di LPMP; f) Jumlah peserta per angkatan diatur oleh LPMP sesuai dengan kapasitas LPMP dalam menampung peserta. d. Pelatihan Guru Sasaran Pelatihan ini untuk melatih Guru Kelas X dari 2.049 SMA Sasaran tahun 2016/2017 dan SMA Sasaran tahun 2015/2016. Pelatihan diselenggarakan oleh LPMP dengan strategi sebagai berikut: 1) Tujuan Meningkatkan kemampuan teknis dan kemampuan menyajikan materi pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013. 2) Waktu dan Tempat Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit mulai 25 April sampai dengan 4 Juni 2016, bertempat di SMA Induk Klaster dan/atau LPMP, sesuai kondisi dan jumlah SMA Sasaran. 3) Narasumber/Instruktur *) Diwakili oleh mata pelajaran Kelompok A : Bahasa Indonesia, Sejarah Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris (atau sebaliknya, atau campuran)
  • 21. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21 - 76 Narasumber/Instruktur adalah Instruktur Kabupaten/Kota atau Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional dan/atau Instruktur Inti. 4) Peserta Jumlah peserta sebanyak 49.580 orang a) Unsur : 22 guru mapel Kelas X dari 2.049 SMA tahun 2016 dan 2 orang dari 2.251 SMA tahun 2015. b) Diutamakan pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tingkat pusat/provinsi/kabupaten/kota/sekolah. c) Mampu mengoperasikan program Office (word, excel, power point) dan internet. d) Memiliki rekam jejak yang baik. e) Memiliki kemampuan komunikasi dan menjelaskan materi dengan baik. f) Siap ditugaskan sebagai instruktur pada kegiatan IHT di sekolah masing-masing. Peserta pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013 No Provinsi Jml Kab/ Kota SMA 2015 Sasaran 2016 Peserta Pelatihan Guru Sasaran Kab/ Kota SMA Klas ter (22 Mapel/ SMA 2016) (2 Org/ SMA 2015) Jml 1 Aceh 23 105 18 74 22 1,628 210 1,838 2 Bali 9 50 8 21 5 462 100 562 3 Bangka Belitung 7 19 6 9 3 198 38 236 4 Banten 8 58 8 86 16 1,892 116 2,008 5 Bengkulu 10 22 10 21 4 462 44 506 6 Di Yogyakarta 5 29 5 25 5 550 58 608 7 DKI Jakarta 6 306 5 32 6 704 612 1,316 8 Gorontalo 6 13 6 8 2 176 26 202 9 Jambi 11 25 11 36 7 792 50 842 10 Jawa Barat 27 364 27 213 50 4,686 728 5,414 11 Jawa Tengah 35 251 30 117 30 2,574 502 3,076 12 Jawa Timur 38 352 33 215 52 4,730 704 5,434 13 Kalimantan Barat 14 21 14 70 17 1,540 42 1,582 14 Kalimantan Selatan 13 19 13 32 9 704 38 742 15 Kalimantan Tengah 14 6 14 44 13 968 12 980 16 Kalimantan Timur 10 66 8 28 11 616 132 748 17 Kalimantan Utara 5 9 5 9 4 198 18 216 18 Kepulauan Riau 7 25 6 17 5 374 50 424 19 Lampung 15 42 15 82 22 1,804 84 1,888 20 Maluku 11 6 11 47 14 1,034 12 1,046 21 Maluku Utara 10 8 10 33 11 726 16 742 22 NTB 10 71 8 44 12 968 142 1,110 23 NTT 22 10 22 91 25 2,002 20 2,022 24 Papua 29 13 29 38 29 836 26 862 25 Papua Barat 13 6 13 21 13 462 12 474 26 Riau 12 52 12 70 17 1,540 104 1,644 27 Sulawesi Barat 6 10 5 13 3 286 20 306 28 Sulawesi Selatan 24 35 24 101 27 2,222 70 2,292 29 Sulawesi Tengah 13 7 13 36 11 792 14 806 30 Sulawesi Tenggara 17 8 17 51 16 1,122 16 1,138 31 Sulawesi Utara 15 15 15 39 12 858 30 888 32 Sumatera Barat 19 58 18 48 12 1,056 116 1,172 33 Sumatera Selatan 17 70 17 97 22 2,134 140 2,274 34 Sumatera Utara 33 100 32 181 42 3,982 200 4,182 JUMLAH 514 2,251 488 2,04 9 549 45,078 4,502 49,580 Jika sekolah sasaran tidak ada peminatan Bahasa dan Budaya maka kuota empat mata pelajaran dapat diganti dari peminatan lain atau mata pelajaran kelompok Umum A/B sesuai kebutuhan. 1. Peserta dari unsur 2.049 SMA (TP 2016/2017) per sekolah mewakili 22 mata pelajaran yang diusulkanoleh Kepala SMA ke LPMP. 2. Peserta dari unsur 2.251 SMA (TP 2015/2016) adalah Kasek dan Wakakur diusulkan Kepala SMA ke LPMP.
  • 22. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22 - 76 6) Penyelenggaraan Di SMA Induk Klaster/LPMP a) Peserta dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran; b) Peserta dari unsur Kepala dan Wakil Kepala SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2015/2016 disesuaikan dengan latar belakang mata pelajaran yang pernah diampu; c) Jumlah peserta per kelas tidak lebih dari 40 orang; 3. Materi dan Alokasi Waktu Pelatihan Struktur Program Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Guru Sasaran sebagai berikut : No Materi Jam @ 45' Penyaji IN Penyaji IP Penyaji IK Penyaji GS A. Materi Umum 16 1 Pembelajaran Aktif 2 Tim Paska Tim Pasca LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 2 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 3 Tim PBP Tim PBP LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 3 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Puskurbuk Puskurbuk LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 4 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 2 Tim Literasi Tim Literasi LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 5 Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian 3 Puskurbuk +Puspendik Puskurbuk +Puspendik LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 6 Peran Keluarga Dalam Pembelajaran Siswa Tim PAUD Tim PAUD LPMP/IP/NN LPMP/IK/IP/IN/NN 7 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah 2 Dit. PSMA Dit. PSMA LPMP LPMP B. Materi Pokok 32 1 Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian a. Analisis Dokumen: SKL, KI- KD dan Pedoman Mata Pelajaran 3 Puskurbuk +NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN b. Analisis Materi dalam Buku Pelajaran 3 Puskurbuk +NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3 Puskurbuk +NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 Puskurbuk +NN Puskurbuk + IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN 2 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN 3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN b. Review Hasil Praktik 2 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN 4 Praktik Pengolah dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 4 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN C. Materi Penujang 4 1 Test Awal 1 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN 2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1 Menteri Dirjen/ Kadis Prov /Direktur Kadis Prov/ Ka. LPMP Kadis Kab/Kota/ Ka. LPMP 3 Test Akhir 1 NN IN/NN IP/IN/NN IK/IP/IN/NN 4 Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan dan Pendampingan 1 Kasubdit Kurikulum Kasubdit Kurikulum Ka. LPMP Kabid/Kasi LPMP
  • 23. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23 - 76 No Materi Jam @ 45' Penyaji IN Penyaji IP Penyaji IK Penyaji GS Jumlah 52 Keterangan : NN (Narasumber Nasional); IN (Instruktur Nasional); IP (Instruktur Provinsi); IK (Instruktur Kabupaten/Kota; GS (Guru Sasaran), PBP (Penumbuhan Budi Pekerti), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) 4. Penilaian Peserta a. Aspek Penilaian Selama proses pelaksanaan pelatihan akan dilakukan penilaian terhadap peserta untuk aspek penilaian sebagai berikut : 1) Sikap (kedisiplinan, partisipasi, kontribusi, dan keaktifan); 2) Penguasaan materi; 3) Kemampuan pengoperasian program office (word, excel, power point); 4) Hasil penugasan; 5) Praktik pembelajaran dan penilaian; 6) Praktik pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar. b. Metode Penilaian Penilaian peserta menggunakan metode sebagai berikut : 1) Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan aktivitas peserta oleh panitia dan instruktur meliputi kehadiran, konsistensi menjalankan tata tertib, dan kegiatan di dalam kelas; 2) Penilaian penguasaan materi dilakukan melalui tes awal dan tes akhir serta pengamatan proses diskusi; 3) Penilaian kemampuan pengoperasian program office (word, excel, power point) dilakukan melalui pengamatan di kelas, praktik pembelajaran dan penilaian, dan praktik pengolahan dan pelaporan penilaian hasil belajar; 4) Penilaian hasil penugasan dilakukan melalui kecepatan menyerahkan tugas dan kualitas hasil tugas; 5) Penilaian kemampuan praktik pembelajaran dan penilaian dilakukan melalui pengamatan pelaksanaan praktik meliputi kemampuan menyajikan materi, penguasaan materi, penguasaan metode pembelajaran dan penilaian. c. Skala Penilaian Skala penilaian ditetapkan dalam rentang nilai 0-100 untuk predikat Sangat Baik, Baik, Cukup, dan Kurang : 1) Sangat Baik : 86 - 100 2) Baik : 71 - <85 3) Cukup : 56 - <70 4) Kurang : <55 d. Kelulusan Peserta dinyatakan lulus dengan kualifikasi penugasan sebagai berikut : 1) Sangat Baik : Lulus, kualifikasi Instruktur Utama, dapat ditugaskan sebagai instruktur pelatihan Kurikulum 2013 dan berwenang menyajikan materi umum dan pokok, dan sebagai petugas pendampingan Kurikulum 2013 secara mandiri.
  • 24. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24 - 76 2) Baik : Lulus, kualifikasi Instruktur, dapat ditugaskan sebagai instruktur pelatihan Kurikulum 2013 dan berwenang menyajikan materi umum dan pokok, dan sebagai petugas pendamping Kurikulum 2013 dengan bimbingan Instruktur Utama atau Narasumber Nasional. 3) Cukup : Lulus, kualifikasi Instruktur, dapat ditugaskan sebagai instruktur pelatihan Kurikulum 2013 dan berwenang menyajikan materi umum dan pokok, dan sebagai petugas pendamping Kurikulum 2013 setelah mendapatkan bimbingan teknis dan rekomendasi dari Instruktur Utama. (Mekanisme bimbingan teknis dan rekomendasi dari Instruktur Utama diatur oleh penyelenggara pelatihan) 4) Kurang : Lulus, tidak berwenang menyajikan materi umum dan pokok, serta tidak berwenang sebagai petugas pendamping Kurikulum 2013. Dapat melaksanakan pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dan mendapat pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah. 5. Sertifikat Semua peserta yang telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 untuk semua jenjang pelatihan mendapatkan sertifikat sesuai dengan predikat dan kualifikasinya. Mekanisme penyerahan dan bentuk sertifikat akan diatur kemudian sesuai dengan jenjang pelatihan. C. Pengorganisasian, Peran dan Tanggung Jawab 1. Pengorganisasian a. Pengarah : Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah b. Penanggungjawab : Direktur Pembinaan SMA dan Kepala LPMP c. Koordinator Pelaksana : Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA d. Pelaksana Teknis : Kepala Seksi Pembelajaran, Direktorat Pembinaan SMA dan Kepala Seksi LPMP e. Pendataan dan Pelaporan : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP f. Unit Pelayanan Masyarakat : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP 2. Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Terkait a. Direktorat Pembinaan SMA 1) Menetapkan kuota SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016 untuk 34 provinsi; 2) Menyiapkan panduan, materi, tes awal dan tes akhir pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 SMA; 3) Menetapkan peserta pelatihan dan melaksanakan Pelatihan Narasumber Nasional, Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional (Instruktur Nasional), Tingkat Provinsi (Instruktur Provinsi); 4) Melakukan pemantauan pelaksanaan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota dan Guru Sasaran;
  • 25. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25 - 76 5) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan dengan LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota; 6) Menyusun laporan pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 SMA secara nasional. b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) 1) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 dengan Direktorat Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 2) Melaksanakan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 SMA Tingkat Kabupaten/Kota dan Pelatihan Guru Sasaran; 3) Menyalurkan dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 ke SMA Induk Klaster; 4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan; 5) Menyusun laporan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013; 6) Melakukan pendataan persiapan dan hasil pelaksanaan pelatihan dan pendampingan; 7) Menyusun laporan hasil pendampingan Kurikulum 2013. c. Dinas Pendidikan Provinsi 1) Melakukan koordinasi pendataan SMA pelaksana Kurikulum 2013 dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan LPMP sesuai kuota yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA; 2) Melakukan verifikasi data klaster SMA; 3) Melakukan sosialisasi kegiatan pelatihan Kurikulum 2013; 4) Menetapkan calon peserta Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi; 5) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013 SMA. d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 1) Menetapkan SMA pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2016; 2) Mengirim data SMA ke Dinas Pendidikan Provinsi sesuai kuota yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan Provinsi; 3) Melakukan koordinasi pendataan SMA pelaksana Kurikulum 2013 dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan LPMP sesuai kuota yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMA; 4) Memfasilitasi sekolah lain dari kabupaten/kota terdekat yang ingin bergabung dalam pelatihan Kurikulum 2013 (terutama di daerah perbatasan); 5) Memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013 oleh SMA Induk Klaster. 6) Menetapkan calon peserta Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota per klaster; 7) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013 SMA. e. SMA Induk Klaster
  • 26. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26 - 76 1) Melaksanakan pendataan peserta Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013 SMA; 2) Melakukan koordinasi pelaksanaan pelatihan dan pendampingan dengan LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 3) Menyelenggarakan Pelatihan Guru Kurikulum 2013 untuk semua SMA dalam klasternya; 4) Membuat dan mengirim Laporan hasil pelaksanaan pelatihan Kurikulum Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 ke LPMP dan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 5) Menyusun laporan penggunaan dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013; 6) Menyusun laporan hasil pendampingan Kurikulum 2013. D. Monitoring dan Evaluasi Penjaminan dan pengendalian mutu proses dan kualitas penyelenggaraan pelatihan pada setiap jenjang pelatihan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan strategi sebagai berikut. 1. Direktorat Pembinaan SMA membentuk Tim Quality Control (QC) untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013, Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran. 2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan membentuk Tim Quality Control (QC) untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi menggunakan metode pengamatan proses dan kuesioner. Ruang lingkup monitoring dan evaluasi meliputi persiapan dan pelaksanaan (sarana, administrasi, sumberdaya manusia, bahan/materi, jadwal, penyajian materi, peserta, instruktur, panitia, pelayanan, kepuasan peserta). E. Pelaporan 1. Jenis Laporan Laporan pelaksanaan pelatihan terdiri atas 2 bagian yaitu : a. Laporan Nasional Laporan disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA memuat informasi proses dan hasil pelaksanaan pelatihan secara nasional mencakup seluruh tahapan pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMA dan LPMP. Laporan Nasional merupakan ringkasan dari Laporan Per Kegiatan yang disusun oleh lembaga pelaksana pelatihan. b. Laporan Per Kegiatan Laporan per kegiatan merupakan laporan setiap jenjang pelatihan yang disusun oleh lembaga pelaksana pelatihan sebagai berikut : 1) Direktorat Pembinaan SMA a) Laporan Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013
  • 27. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27 - 76 b) Laporan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional c) Laporan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi 2) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan a) Laporan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota b) Laporan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013 2. Isi Laporan Laporan pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013 nasional dan per kegiatan memuat informasi sebagai berikut. a. Rasional, tujuan, dan sasaran b. Pelaksanaan pelatihan : 1) Pengorganisasian 2) Waktu dan tempat 3) Narasumber dan peserta 4) Proses pelaksanaan pelatihan (pembukaan sampai penutupan) 5) Hasil pelatihan (hasil latihan dan praktik, penilaian peserta, evaluasi instruktur, evaluasi penyelenggaraan) 6) Keberhasilan dan permasalahan c. Kesimpulan dan saran d. Lampiran : panduan, foto/video kegiatan, hasil latihan dan praktik, nilai peserta, copy sertifikat 3. Penyerahan Laporan a. Laporan Per Kegiatan pelatihan oleh LPMP disusun dalam bentuk cetak dan file dikirim paling lambat 1 minggu setelah kegiatan per jenjang pelatihan selesai. Laporan dalam bentuk file dikirim melalui email ke : yusuf.andrian@kemdikbud.go.id dan soripada.harahap@kemdikbud.com. Sedangkan laporan dalam bentuk cetak dan CD dikirim ke : Direktur Pembinaan SMA u.p. Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA Kompleks Kemendikbud, Gedung A Lantai 3 Jl. R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan. b. Laporan Nasional Laporan Nasional pelaksanaan pelatihan disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA selambat-lambatnya 1 bulan setelah selesainya pelatihan guru sasaran untuk diserahkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. F. Layanan Informasi
  • 28. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28 - 76 Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian permasalahan sebelum, selama dan sesudah pelatihan, maka Direktorat Pembinaan SMA dan LPMP memfasilitasi layanan informasi dengan membuat fasilitas komunikasi melalui group peserta pelatihan dan pendampingan dengan menggunakan email, WhatsApp, atau media sosial lainnya. Sedangkan layanan untuk pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013, Direktorat Pembinaan SMA dan LPMP membentuk Unit Pelayanan Masyarakat (UPM). Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat sangat penting bagi pengelola program dalam rangka transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat sebagai komponen yang turut serta mengawasi pelaksanaan program. Selain itu UPM berfungsi sebagai: 1. Mediator antara masyarakat dan pengelola program pelatihan dan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013; 2. Pusat pelayanan masyarakat (internal dan eksternal); 3. Pusat informasi umum pelaksanaan Kurikulum 2013. Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat dapat dilakukan melalui: 1. Hotline pelatihan Kurikulum 2013: 081318703136 (Hanny Khatijah) 2. Tertulis dengan alamat: Direktur Pembinaan SMA u.p Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Kompleks Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3 Jl. RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12011 Telepon dan faximile (021) 7669205 Email ke alamat : hani.khatijah@kemdikbud.go.id, dan hanny_depdiknas@yahoo.com G. Pembiayaan Pelatihan Pembiayaan kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 di SMA tahun 2016 sebagai berikut: 1. Pelatihan Narasumber Nasional Kurikulum 2013, Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Nasional, dan Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi dibiayai oleh Direktorat Pembinaan SMA melalui DIPA Pembinaan Sekolah Menengah Atas tahun 2016. 2. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota dan Pelatihan Guru Sasaran Kurikulum 2013 dibiayai oleh LPMP melalui DIPA LPMP tahun 2016.
  • 29. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29 - 76 BAB III PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 A. Konsep Dasar 1. Pengertian a. Pendampingan Pendampingan adalah pemberian bimbingan teknis penguatan implementasi Kurikulum 2013 oleh Instruktur Kabupaten/Kota sebagai petugas pendamping kepada Guru Sasaran dari SMA Sasaran Kurikulum 2013 pada saat melaksanakan pembelajaran di sekolah. b. Pendamping Pendamping adalah Instruktur Kabupaten/Kota, Instruktur Provinsi, Instruktur Nasional, dan Narasumber Nasional pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2016 yang memenuhi persyaratan sebagai petugas pendamping implementasi Kurikulum 2013. c. Guru Sasaran Guru Sasaran adalah guru mata pelajaran kelas X yang mendapat pendampingan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di sekolah. d. SMA Induk Klaster SMA Induk Klaster adalah SMA yang mengoordinasikan pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dalam satu klaster. e. SMA Anggota Klaster SMA Anggota Klaster adalah SMA yang mulai melaksanakan Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2016/2017 yang dikelompokkan dalam satu klaster. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Secara umum pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran di SMA Sasaran Kurikulum 2013. b. Tujuan khusus Secara khusus pendampingan memiliki tujuan sebagai berikut. 1) Memperluas sasaran dan meningkatkan pemahaman substansi Kurikulum 2013 untuk warga sekolah; 2) Meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah; 3) Menggerakan ekosistem sekolah dalam melaksanakan Kurikulum 2013;
  • 30. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30 - 76 4) Memantapkan guru mata pelajaran Kelas X dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah. 3. Prinsip Pendampingan Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut. a. Profesional yaitu bahwa hubungan yang terjadi antara Pendamping dan Guru Sasaran dalam upaya peningkatan kemampuan profesional dan bukan atas dasar hubungan, personal serta dilakukan dengan kriteria dan prosedur keahlian. b. Kolegial yaitu hubungan kesejawatan antara Pendamping dan Guru Sasaran yang memiliki kedudukan setara. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan dan iklim kesejawatan antara Pendamping dan Guru Sasaran. c. Sikap Saling Percaya yaitu Guru Sasaran percaya kepada Pendamping bahwa informasi, saran, dan contoh yang diberikan sesuai yang dikehendaki Kurikulum 2013. Selain itu Pendamping percaya bahwa Guru Sasaran akan melaksanakan informasi, saran terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. Kegiatan dilakukan dengan saling menghormati dan bertanggungjawab. d. Berkelanjutan yaitu hubungan profesional yang terjadi antara Pendamping dan Guru Sasaran berkelanjutan setelah Pendamping secara fisik berada di sekolah, dilanjutkan melalui e-mail, sms, atau sarana komunikasi lain yang tersedia. Kegiatan dilakukan secara terencana, terus-menerus, dan semakin meningkat. B. Pelaksanaan Pendampingan Kegiatan pendampingan Kurikulum 2013 SMA tahun 2016 dilakukan dengan strategi sebagai berikut: • Penetapan Induk Kalster • Asisntensi Bantuan Pemerintah Pendampingan bagi Kepala SMA Induk Klaster • Penyaluran Bantuan Pemerintah Pendampingan oleh LPMP • Penyiapan Petugas Pendamping melalui workshop Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota • IHT Kurikulum 2013 di Sekolah • Kegiatan On di Sekolah • Kegiatan In di Induk Klaster • Pelaporan IHT • Pelaporan Kegiatan On • Pelaporan Kegiatan In Persiapan Pendampingan Pelaksanaan Pendampingan Pelaporan
  • 31. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 31 - 76 2. Persiapan Pendampingan a. Penetapan Induk Klaster Kegiatan pendampingan dilaksanakan di 2.049 SMA sasaran Kurikulum 2013 tahun 2016 yang tersebar di 488 kabupaten/kota di 34 provinsi. Mempertimbangkan jumlah dan sebaran SMA sasaran maka pelaksanaan pendampingan dibagi dalam 549 klaster. Pengelompokan klaster mempertimbangkan letak geografi, kedekatan antar sekolah dan transportasi. Jumlah anggota klaster bervariasi antara 1-10 SMA per klaster. Klaster dapat berada dalam kabupaten/kota atau beberapa kabupaten/kota. Pada setiap klaster ditetapkan satu SMA Induk Klaster yang bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan dan menerima dana Bantuan Pemerintah pendampingan. Direktorat Pembinaan SMA menetapkan SMA Induk Klaster berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria sebagai berikut. 1) Lokasi strategis/mudah dijangkau anggota klaster; 2) Berpengalaman mengelola bantuan sosial/bantuan pemerintah dan tepat waktu dalam melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sosial/bantuan pemerintah; 3) Berpotensi sebagai sekolah rujukan implementasi Kurikulum 2013; 4) Akreditasi A. Kuota SMA Induk Klaster Kurikulum 2013 Tahun 2016 pada Lampiran 1. b. Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan Asistensi Bantuan Pemerintah Pendampingan meliputi penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), Penyusunan Rencana Kerja (Action Plan) Pendampingan, dan penandatanganan Surat Perjanjian Bantuan Pemerintah. Penandatanganan Surat Perjanjian Bantuan Pemerintah antara LPMP dan SMA Induk Klaster dilakukan pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh LPMP. c. Penyaluran Bantuan Pemerintah Pendampingan Kegiatan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 2.049 SMA didukung dana Bantuan Pemerintah yang disalurkan melalui 549 SMA Induk Klaster. Ketentuan dan mekanisme penyaluran dana Bantuan Pemerintah tersebut diatur sebagai berikut: 1) Jumlah dana Bantah yang diberikan kepada 549 SMA Induk Klaster ditetapkan berdasarkan lokasi dan jumlah SMA dalam satu klaster. 2) Bantuan Pemerintah bersumber dari APBN melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2016. 3) Jangka waktu penggunaan dana Bantuan Pemerintah mulai dari diterimanya dana sampai dengan 31 Desember 2016. Oleh karena itu sekolah harus menyusun jadwal penggunaan dana dan rencana kerja dengan mempertimbangkan batas waktu penggunaan dana.
  • 32. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 32 - 76 4) Penyaluran dana Bantuan Pemerintah dilakukan melalui KPPN Provinsi setempat, dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara (Pemerintah Pusat c.q Kementerian Keuangan) ke Rekening Sekolah (bukan atas nama pribadi atau yayasan) melalui lembaga perbankan yang terpilih. 5) Penyaluran dana Bantuan Pemerintah diberikan dalam satu tahap sebesar 100% dari jumlah dana Bantuan Pemerintah, setelah sekolah penerima dan pemberi Bantuan Pemerintah menandatangani Surat Perjanjian dan kuitansi penerimaan bantuan serta melengkapi seluruh persyaratan administrasi. 6) Kelengkapan administrasi penyaluran dana Bantuan Pemerintah yang disiapkan oleh LPMP dan SMA penerima Bantuan Pemerintah sesuai dengan Panduan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 tahun 2016 yang telah diterbitkan oleh LPMP. 7) Rencana Penggunaan Dana Bantuan Pemerintah dapat dilihat dalam Panduan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013. d. Petugas Pendamping Petugas Pendamping Kurikulum 2013 adalah Instruktur Kabupaten/Kota, Instruktur Provinsi, Instruktur Nasional, dan Narasumber Nasional pelatihan Kurikulum 2013 tahun 2016 yang memenuhi persyaratan sebagai petugas pendamping implementasi Kurikulum 2013. Tugas Pendamping antara lain : a) Membangun empati dan hubungan baik dengan komunitas sekolah. Tugas ini dimaksudkan untuk membangun komunikasi awal sebelum proses pendampingan dilakukan dengan maksud agar tidak timbul resistensi pada guru yang akan didampingi. Memberikan penjelasan bahwa tugas pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses, melainkan untuk memperkuat pemahaman guru terhadap konsep dan pelaksanaan Kurikulum 2013. Penjelasan ini perlu diberikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru (ketegangan). b) Mengamati proses pembelajaran berdasarkan konsep dan semangat Kurikulum 2013 untuk dapat mengetahui problematika yang muncul dan membutuhkan penguatan serta menginventarisasi keunggulan proses pembelajaran. c) Mendiskusikan hasil pengamatan proses pembelajaran, memberikan bimbingan, dan memberikan solusi atau menunjukkan contoh-contoh baik pada kegiatan pembelajaran tersebut. Diskusi bukan untuk mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan pelaksanaan sekaligus penguatan proses pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih karena tidak mengesankan menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas.
  • 33. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 33 - 76 d) Pendamping dan guru sasaran melakukan refleksi atas proses pembelajaran dan penilaian telah dilakukan. Refleksi diperlukan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum 2013 dan upaya pemecahannya. Pendamping tidak memperlemah semangat pendidik yang didampingi tetapi memperkuat dengan memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep Kurikulum 2013. 3. Tahapan Pendampingan Pelaksanaan pendampingan Guru Kelas X di SMA sasaran Kurikulum 2013 tahun 2016 dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : a. Rapat Koordinasi Pendampingan Tahap pertama, sebelum rangkaian kegiatan pendampingan dilaksanakan dilakukan rapat koordinasi persiapan pendampingan antara Kepala SMA Induk Klaster selaku koordinator pendampingan bersama SMA anggota klaster (masing-masing 2 orang terdiri atas Kepala SMA dan Wakasek Bidang Kurikulum) yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Pada kegiatan persiapan ini membahas rencana pelaksanaan kegiatan pendampingan meliputi: 1) Menentukan jadwal IHT, On, dan In per sekolah; 2) Menentukan petugas pendamping per sekolah; 3) Sistem pembiayaan dan pelaporan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah rancangan action plan kegiatan pendampingan dalam klaster. Jika klaster hanya satu sekolah maka kegiatan koordinasi disatukan dengan kegiatan IHT (In House Training) b. In-House Training (IHT) Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah disamping berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran juga berkaitan dengan pendukung sukses implementasinya disekolah antara lain dukungan administrasi, sarana, lingkungan, pelayanan, budaya dan lain-lain. Oleh karena itu semua unsur Rapat Koordinasi Pendampingan On-2 Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah In-2 Pertemuan dengan Anggota Klaster In-House Training (IHT) di Sekolah Implementasi Kurikulum 2013 oleh Sekolah Pelaksanaan Pembelajaran Mandiri On-1 Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah On-1 Pertemuan Anggota Klaster
  • 34. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 34 - 76 sekolah (whole school) harus tahu, mau dan mampu melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan peran dan fungsinya di sekolah. Oleh karena itu semua unsur sekolah seperti tenaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan, teknisi, orangtua siswa, keamanan sekolah, dan lain- lain perlu mendapatkan informasi Kurikulum 2013. Agar implementasi Kurikulum 2013 didukung oleh semua unsur sekolah, maka pada tahap awal kegiatan pendampingan dilakukan sosialisasi umum Kurikulum 2013 kepada semua unsur sekolah melalui kegiatan pelatihan di sekolah (In House Training). 1) Tujuan Meningkatkan pemahaman substansi Kurikulum 2013 dan memperjelas peran serta semua unsur sekolah sesuai dengan tugas dan fungsinya agar tahu, mau dan mampu melaksanakan Kurikulum 2013. 2) Waktu dan Tempat In House Training dilaksanakan selama 5 (lima) hari atau setara dengan 52 jam @ 45 menit di semua SMA sasaran Kurikulum 2013 tahun 2016 (2.049 SMA) baik di induk klaster maupun anggota klaster. 3) Pengarah dan Narasumber Pengarah IHT adalah Kepala Dinas/Kabid/Kasi dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah. Narasumber IHT adalah Guru Sasaran SMA bersangkutan atau Instruktur Kabupaten/Kota atau Instruktur Provinsi atau Instruktur Nasional atau Narasumber Nasional yang berada pada sekolah atau kabupaten/kota setempat. 4) Peserta Peserta IHT yang didanai melalui Bantuan Pemerintah sebanyak 50 orang terdiri atas unsur pengawas SMA yang bersangkutan dan seluruh unsur sekolah meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran, tenaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan, teknisi, komite sekolah, OSIS, penjaga/keamanan sekolah, dan unsur lain yang ada disekolah. Sekolah dapat menambah peserta IHT sesuai kebutuhan dengan menggunakan sumber dana lain. 5) Materi Materi In House Training sebagai berikut. No Materi Waktu @ 45' Penyaji Peserta 1. Materi Umum 16 1.1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur Sekolah 1.2 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 3 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur Sekolah 1.3 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur Sekolah 1.4 Penguatan Literasi dalam Pembelajaran 2 GS/IN/IP/IK/NS Seluruh Unsur Sekolah
  • 35. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 35 - 76 No Materi Waktu @ 45' Penyaji Peserta 1.5 Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan Penilaian 3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 1.6 Pembelajaran Aktif 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 1.7 Pendampingan Berbasis Sekolah 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 2. Materi Pokok 32 2.1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran dan Penilaian a. Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran 3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel b.Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel d.Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 2.2 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 2.3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel b. Review Hasil Praktik 2 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 2.4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 4 GS/IN/IP/IK/NN Guru Mapel 3. Materi Penujang 4 3.1 Tes Awal 1 Panitia Guru Mapel 3.2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1 Kadisdik Kabupaten/Kota Warga Sekolah 3.3 Tes Akhir 1 Panitia Guru Mapel 3.4 Penutupan: Review dan Evaluasi In House Training 1 Koordinator Instruktur Guru Mapel Jumlah 52 Keterangan : GS (Guru Sasaran); IN (Instruktur Nasional); IP (Instruktur Provinsi); IK (Instruktur Kabupaten/Kota); NN (Narasumber Nasional) 6) Strategi Pelaksanaan IHT a) Seluruh unsur sekolah mengikuti materi umum 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4 selama satu hari. Materi lainnya diberikan untuk seluruh guru di sekolah (Kelas X, XI, dan XII). b) Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan di kelas masing-masing (real teaching) sesuai jadwal mengajar yang bersangkutan. c) Penyajian materi "Praktik Pembelajaran dan Penilaian" menyesuaikan jadwal pelajaran masing-masing di sekolah secara bergantian. Praktik mengajar dilakukan oleh peserta (guru mata pelajaran), diamati oleh guru yang lain dan dilakukan diskusi antara seluruh guru mata pelajaran.
  • 36. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 36 - 76 d) Kegiatan IHT dilaksanakan dengan pola 52 jam @ 45 menit, dirancang tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dengan alternatif kegiatan sebagai berikut: (1) Dilaksanakan selama 5 hari berturut-turut; (2) Dilaksanakan sesudah jam pelajaran berakhir; (3) Menggunakan hari Sabtu dan Minggu (4) Cara lain yang ditetapkan sekolah. c. On-1 (Kunjungan Tim Pendamping ke Sekolah) Kegiatan On-1 merupakan kunjungan tim pendamping (sesuai mata pelajaran kelas X) ke sekolah selama 2 hari untuk memberikan bimbingan teknis kepada guru Kelas X dalam pembelajaran Kurikulum 2013 di sekolah. Alur kegiatan pendamping On-1 sebagai berikut : Langkah kegiatan yang dilakukan tim pendamping pada pendampingan On-1 meliputi: 1) Temu awal Temu awal dilakukan antara Tim Pendamping dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun empati dengan komunitas sekolah. Pada kesempatan ini tim pendamping memperkenalkan diri sambil menunjukkan surat tugas, dan menjelaskan tujuan, mekanisme, prosedur, dan jadwal pendampingan. Perlu dijelaskan bahwa pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses, melainkan untuk memperkuat pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan ini disampaikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah baru (ketegangan). 2) Observasi pembelajaran Tim Pendamping bersama guru sasaran melakukan pengamatan/ observasi dokumen dan aktivitas guru sasaran sebelum, selama dan setelah pembelajaran berlangsung. Pada observasi pembelajaran setiap guru pendamping minimal melakukan 1 (satu) kali observasi pembelajaran per hari terhadap guru mata pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Selanjutnya menganalisis hasil • Menyusun agenda kegiatan • Menyepakati skala prioritas • Mengacu action plan hasil IHT • Hasil analisis dokumen, materi, model pembelaj, penilaian • RPP • Proses Pembelajaran • Instrumen Penilaian dan Praktik • Pengolahan dan pelaporan penilaian • Inventarisasi keberhasilan dan permasalahan • Kesepahaman langkah perbaikan • Pelaksanaan kesepahaman perbaikan • Pengamatan proses dan hasil perbaikan • Perbaikan berkelanjutan Temu Awal Diskusi dan Pengamatan Dokumen/Proses Pembelajaran Diskusi Dan Pengamatan 4. Pe Perbaikan
  • 37. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 37 - 76 pengamatan berdasarkan konsep pembelajaran pada Kurikulum 2013. Langkah observasi pembelajaran ini sebagai berikut: a) Pra-observasi yaitu pertemuan awal pendamping dengan guru yang didampingi untuk mencermati hasil analisis, RPP, media pembelajaran, buku, nilai dan perangkat pembelajaran lainnya. b) Pelaksanaan observasi pembelajaran: (1) mengambil posisi yang tidak menghalangi proses pembelajaran; (2) mengamati pengelolaan kelas, proses pembelajaran secara utuh sambil mencocokkan dengan RPP, pendayagunaan bahan ajar berbasis TIK dan non TIK; (3) tidak mengganggu proses pembelajaran dan tidak melakukan interupsi selama proses pembelajaran berlangsung; (4) mencatat hal-hal penting yang terkait dengan proses pembelajaran; c) Refleksi hasil observasi yaitu diskusi pendamping dengan guru sasaran tentang pelaksanaan pembelajaran. Bila ada pemahaman yang kurang jelas terhadap konsep Kurikulum 2013, misalnya tentang model pembelajaran dengan pengelolaan kelas, pembuatan RPP, dan model penilaian dapat diperjelas dalam diskusi tersebut. Diskusi bukan untuk mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan implementasi Kurikulum 2013 sekaligus penguatan proses pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih agar tidak terkesan menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas. Kegiatan yang dilakukan pendamping: (1) memberi kesempatan guru sasaran untuk merefleksi pembelajaran yang baru dilakukan; (2) menyampaikan hal-hal positif yang menjadi kelebihan pembelajaran yang dilakukan guru dan memberi apresiasi kepada guru; (3) menggali ide guru terkait pelaksanaan pembelajaran melalui pertanyaan yang memotivasi dengan tidak menggunakan bahasa yang menyudutkan guru; (4) memberi kesempatan kepada guru untuk memberikan klarifikasi/jawaban/respon tanpa merasa tertekan; (5) tidak memberi penilaian baik atau buruk terhadap kinerja guru; (6) mencatat kesepakatan tindak lanjut perbaikan; (7) menarik kesimpulan hasil observasi. Catatan : Disamping fokus pada pelaksanaan pembelajaran, pendamping juga melakukan pengamatan dan diskusi tentang materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar. Tim pendamping dapat membagi diri atau menjadwal untuk melakukan pendampingan substansi tersebut.
  • 38. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 38 - 76 3) Temu akhir Temu akhir dilakukan tim pendamping dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Pada kesempatan ini tim pendamping: a) menginformasikan hasil pendampingan, kelebihan dan kekurangan/kendala dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013; b) mengajukan saran/usulan solusi peningkatan kualitas implementasi Kurikulum 2013 dari berbagai aspek; c) menginformasikan rencana tindak lanjut. Tugas Pendamping pada On-1 sebagai berikut : 1) Menyusun agenda kegiatan selama 2 hari berdasarkan kesepakatan dengan pihak sekolah. 2) Mengisi biodata tim pendamping. 3) Mengisi daftar hadir. 4) Mengisi jurnal kegiatan On-1. 5) Melakukan pengamatan proses/kondisi dan memberikan umpan balik terhadap hasil pengamatan materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar 6) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan. 7) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terjadi selama On-1 8) Mengidentifikasi permasalahan petugas dalam melaksanakan pendampingan On-1 Kegiatan On-1 dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah Pendampingan tahun 2016 yang diterima oleh SMA Induk Klaster. d. In-1 (Pertemuan SMA Sasaran Satu Klaster) Kegiatan In-1 merupakan pertemuan unsur sekolah dalam satu klaster dan Tim Pendamping untuk membahas proses dan hasil On-1 disetiap sekolah. Pelaksanaan kegiatan In-1 dikoordinasikan oleh SMA Induk Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah yang diterima SMA Induk Klaster. Pelaksanaan In-1 sebagai berikut: 1) Tujuan a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dilakukan setiap sekolah dalam satu klaster yang dapat diadopsi sekolah lain; b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama; c). Menyepakati tindak lanjut hasil On-1 dan In-1 untuk dilaksanakan pada On-2.
  • 39. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 39 - 76 2) Waktu dan Tempat In-1 dilaksanakan selama 1 hari bertempat di SMA Induk Klaster atau SMA lain yang ditetapkan bersama. 3) Pengarah, Narasumber dan Moderator a) Pengarah: 1 (satu) orang berasal dari unsur Kepala Dinas/Kabid/ Kasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Dinas Pendidikan Provinsi. b) Narasumber c) Narasumber In-1 adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan Tim Pendamping. d) Moderator: Kepala SMA Induk Klaster 4) Peserta Peserta In-1 adalah Pengawas SMA klaster yang bersangkutan, perwakilan anggota klaster, kasek, wakasek bidang kurikulum, dan tim pendamping 5) Agenda Kegiatan a) Pembukaan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat b) Laporan proses dan hasil On-1 oleh tim pendamping c) Diskusi hasil laporan tim pendamping d) Kesepakatan tindaklanjut e) Penutupan (Kepala Sekolah Induk Klaster) e. Implementasi Mengacu pada hasil On-1 dan In-1 sekolah melaksanakan Kurikulum 2013 untuk kurun waktu 2-3 bulan sesuai hasil kesepakatan On-1 dan In-1. Selama masa implementasi pihak sekolah dapat melakukan konsultasi dan koordinasi permasalahan implementasi Kurikulum 2013 dengan Tim Tendamping melalui telepon, SMS, e-mail atau cara lain sesuai kebutuhan sekolah (disarakan untuk membuat sarana komunikasi dengan mengaktifkan group melalui email, whatsapp, twitter, line) dan lain sebagainya. f. On-2 Kegiatan On-2 merupakan kunjungan kedua tim pendamping ke sekolah setelah sekolah mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebagai tindaklanjut hasil In-1. Kegiatan On-2 pada dasarnya sama dengan kegiatan On-1 dengan menitikberatkan pada progres hasil On-1 dan kesepakatan hasil In-1.
  • 40. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 40 - 76 Alur kegiatan pendamping On-2 sebagai berikut: Berkaitan dengan alur kegiatan di atas, maka tugas dan fungsi tim pendamping pada On-2 pada dasarnya sama dengan On-1 sebagai berikut: 1) Menyusun agenda kegiatan selama 2 hari berdasarkan kesepakatan dengan sekolah. 2) Mengisi daftar hadir 3) Mengisi jurnal kegiatan On-2. 4) Melakukan pengamatan progres hasil tindaklanjut On-1 dan In-1 dan memberikan umpan balik terhadap hasil pengamatan implementasi materi pokok: Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar. 5) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan 6) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan Guru Sasaran dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terjadi selama On-2. 7) Mengidentifikasi permasalahan tim pendamping dalam melaksanakan tugas pendampingan On-2. Kegiatan On-2 dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah pendampingan tahun 2016 yang diterima oleh SMA Induk Klaster. Prosedur pelaksanaan On-2 mulai dari temu awal sampai dengan temu akhir sama dengan kegiatan On-1. • Mengacu Hasil On-1 dan In-1 • Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran • Analisis Materi dalam Buku Pelajaran • Analisis Penerapan Model Pembelajaran • Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar • Diskusi hasil pengamatan • Identifikasi keberhasilan dan permasalahan • Kesepahaman langkah perbaikan • Proses perbaikan • Melaporkan proses dan hasil On-2 kepada Kepala Sekolah • Menyepakati program tindaklanjut Catatan : Disamping fokus pada pelaksanaan pembelajaran, pendamping juga melakukan pengamatan dan diskusi tentang Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran, Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP, Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil belajar.Tim pendamping dapat membagi diri atau menjadwal untuk melakukan pendampingan substansi tersebut. Temu Awal Pengamatan Proses Pembelajaran atau Kondisi Umpan Balik dan Perbaikan Temu Akhir
  • 41. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 41 - 76 g. In-2 Pada dasarnya kegiatan In-2 sama dengan In-1 yaitu pertemuan seluruh SMA dalam satu klaster untuk membahas hasil On-2. Pelaksanaan kegiatan In-2 dikoordinasikan oleh SMA Induk Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah yang diterima SMA Induk Klaster. Pelaksanaan In-2 sebagai berikut: 1) Tujuan a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik hasil tindaklanjut pendampingan On-1 dan In-1; b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama pemecahannya; c) Menyepakati tindak lanjut hasil On-2 dan In-1 untuk dilaksanakan pada implementasi berikutnya (tahap mandiri tanpa pendampingan). 2) Waktu dan tempat In-2 dilaksanakan selama 1 hari bertempat di SMA Induk Klaster atau sekolah lain yang ditetapkan bersama. 3) Narasumber Narasumber In-2 adalah Kepala Sekolah Induk Klaster dan tim pendamping. 4) Peserta Peserta In-2 adalah pengawas SMA klaster yang bersangkutan, perwakilan anggota klaster (kepala sekolah dan wakil bidang kurikulum), dan tim pendamping. 5) Agenda kegiatan a) Pembukaan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat b) Laporan proses dan hasil On-2 oleh tim pendamping c) Diskusi hasil laporan tim pendamping d) Kesepakatan tindaklanjut e) Penutupan (Kepala SMA Induk Klaster) Catatan : 1. Kegiatan pendampingan dalam bentuk On dan In dilaksanakan 2 kali yang dibiayai melalui dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 tahun 2016 dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). 2. Sekolah dapat melanjutkan pendampingan dengan biaya mandiri atau Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat 3. Proses pendampingan selanjutnya dapat dilakukan melalui media sosial (Whatsapp, Twitter, Line, Facebook) atau sarana komunikasi lain telepon, SMS, e-mail, dan lain-lain sesuai kebutuhan sekolah.
  • 42. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 42 - 76 C. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Layanan Informasi 1. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi pendampingan dilakukan oleh LPMP dan Direktorat Pembinaan SMA dalam rangka untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan pendampingan di sekolah, kinerja tim pendamping, implementasi Kurikulum 2013 dan keterlaksanaan bantuan pemerintah pendampingan. Kegiatan monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan minimal setelah IHT dan On-1/In-1 terlaksana, yaitu sekitar bulan November dan Desember 2016. 2. Pelaporan Pelaporan pelaksanaan pendampingan oleh SMA sasaran, tim pendamping dan SMA Induk Klaster dan LPMP diatur sebagai berikut : a. Tim Pendamping 1) Laporan kegiatan On-1 dan On-2 memuat hal-hal sebagai berikut : a) Agenda kegiatan On ; b) Daftar hadir; c) Jurnal kegiatan; d) Hasil pengamatan, keberhasilan dan permasalahan implementasi Kurikulum 2013; e) Foto-foto kegiatan dari temu awal sampai temu akhir. 2) Laporan diserahkan kepada SMA Induk Klaster dan SMA sasaran yang bersangkutan dalam bentuk cetak dan file/soft copy selambat- lambatnya 7 hari setelah kegiatan berakhir. b. SMA Sasaran 1) Laporan In-House Training memuat hal-hal sebagai berikut: a) Panduan In-House Training; b) Daftar hadir pengarah, narasumber/fasilitator dan peserta; c) Jurnal kegiatan; d) Proses dan hasil pelaksanaan IHT meliputi penyajian narasumber/ instruktur, hasil tanya jawab, dan produk penugasan; e) Action plan implementasi Kurikulum 2013 sekolah; f) Kesimpulan dan tindak lanjut; g) Foto-foto kegiatan IHT dari pembukaan sampai penutupan; h) Biodata tim pendamping. 2) Laporan diserahkan kepada SMA Induk Klaster selambat-lambatnya 7 hari setelah kegiatan IHT berakhir dalam bentuk cetak dan file/soft copy. Catatan : Sekolah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tim pendamping selama proses pendampingan di sekolah guna memperoleh masukan untuk perbaikan pelaksanaan pendampingan berikutnya (Format monitoring dan evaluasi kinerja tim Pendamping pada lampiran 12)
  • 43. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 43 - 76 c. SMA Induk Klaster 1) Laporan koordinasi pendampingan Laporan memuat antara lain : a) Daftar hadir peserta; b) Action plan implementasi Kurikulum 2013 sekolah; c) Kesimpulan dan tindak lanjut koordinasi; d) Foto-foto kegiatan rapat koordinasi; e) Nama dan biodata tim pendamping; f) Pembagian tugas tim pendamping. 2) Laporan kegiatan In Laporan memuat antara lain : a) Daftar hadir peserta dan tim pendamping; b) Proses dan materi diskusi (laporan tim pendamping dan hasil diskusi); c) Foto-foto kegiatan dari pembukaan sampai penutupan; d) Kesimpulan dan tindaklanjut hasil In. 3) Laporan Bantuan Pemerintah Pendampingan SMA Induk Klaster melaporkan keseluruhan kegiatan pendampingan selama satu tahun meliputi: 1) Laporan proses dan hasil pendampingan a) Rapat koordinasi; b) IHT di semua SMA anggota klaster (rekapitulasi dari laporan SMA sasaran); c) Pelaksanaan On dan In (rekapitulasi dari laporan tim pendamping). 2) Laporan pertanggungjawaban keuangan Bantuan Pemerintah pendampingan. SMA Induk Klaster wajib menyampaikan laporan hasil keseluruhan pendampingan berupa cetak dan file/soft copy kepada LPMP paling lambat 7 Januari 2017. d. LPMP LPMP menyampaikan laporan hasil pendampingan ke Direktorat Pembinaan SMA meliputi realisasi pelaksanaan Bantuan Pemerintah ke SMA Induk Klaster, dan hasil pelaksanaan pendampingan di seluruh SMA Sasaran. Laporan dalam bentuk file dikirim melalui email ke : yusuf.andrian@kemdikbud.go.id dan soripada.harahap@kemdikbud.com. Sedangkan laporan dalam bentuk cetak dan CD paling lambat 14 Januari 2017 dikirim ke : Direktur Pembinaan SMA u.p. Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA Kompleks Kemendikbud, Gedung A Lantai 3 Jl. R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.
  • 44. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 44 - 76 3. Layanan Informasi Dalam rangka memfasilitasi penyelesaian permasalahan sebelum, selama dan sesudah kegiatan pendampingan Kurikulum 2013, maka LPMP memfasilitasi layanan informasi dengan membuat fasilitas komunikasi melalui group pendampingan dengan menggunakan email, whatsapp, twitter atau media sosial lainnya. Sedangkan layanan untuk pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013, LPMP membentuk Unit Pelayanan Masyarakat (UPM). Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat sangat penting bagi pengelola program dalam rangka transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat sebagai komponen yang turut serta mengawasi pelaksanaan program sesuai dengan prinsip pengelolaan bantuan pemerintah. Selain itu UPM berfungsi sebagai: a. Mediator antara masyarakat dan pengelolan dana bantuan pemerintah pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013; b. Pusat pelayanan masyarakat (internal dan eksternal), dan c. Pusat informasi umum pemberian bantuan pemerintah pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013. Pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat dapat dilakukan melalui: 1) Hotline pelatihan Kurikulum 2013: Nomor Kontak LPMP Setempat 2) Tertulis dengan alamat: Kepala LPMP Provinsi *_____________ Jalan *_________________________________ _______________________________________ * diisi Nama LPMP Provinsi berikut alamatnya 3) Email ke alamat : Alamat email LPMP setempat D. Pengorganisasian, Peran dan Tanggung Jawab 1. Pengorganisasian a. Pengarah : Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah b. Penanggungjawab : Direktur Pembinaan SMA dan Kepala LPMP c. Koordinator Pelaksana : Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA d. Pelaksana Teknis : Kepala Seksi Pembelajaran, Direktorat Pembinaan SMA dan Kepala Seksi LPMP e. Pendataan dan Pelaporan : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP f. Unit Pelayanan Masyarakat : Staf Subdit Kurikulum dan Staf LPMP
  • 45. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 45 - 76 2. Peran dan Tanggung Jawab Lembaga Terkait a. Direktorat Pembinaan SMA 1) Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 di tingkat klaster; 2) Menyiapkan panduan dan materi pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA; 3) Memantau pelaksanaan pendampingan. b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) 1) Menyiapkan Petugas Pendamping melalui Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 SMA Tingkat Kabupaten/Kota; 2) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 3) Melenyelenggarakan sinkronisasi dan koordinasi Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 dengan SMA Induk KLaster pada Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum 2013 Tingkat Kabupaten/Kota; 4) Menyalurkan bantuan Pendampingan Kurikulum 2013 kepada SMA Induk Klaster melalui Bank Penyalur; 5) Melakukan pemantauan pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA; 6) Mengumpulkan dan merekap laporan pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA dari Induk Klaster; 7) Membuat laporan hasil pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA di provinsi masing-masing (Lampiran 13); 8) Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 SMA ke Direktorat PSMA secara online dan cetak. c. Dinas Pendidikan Provinsi 1) Melakukan koordinasi dengan LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 2) Melakukan pemantauan pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA. d. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 1) Melakukan koordinasi pendataan SMA Induk Klaster dengan LPMP; 2) Memfasilitasi sekolah lain dari kabupaten/kota terdekat yang ingin bergabung dalam pendampingan Kurikulum 2013 (terutama di daerah perbatasan); 3) Mengkoordinir pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA oleh SMA Induk Klaster di wilayah kabupaten/kota. 4) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 SMA; 5) Menerbitkan surat tugas Tim Pendamping.
  • 46. Panduan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum 2013 SMA © 2016, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 46 - 76 e. SMA Induk Klaster 1) Melakukan koordinasi dengan LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 2) Menyelenggarakan pendampingan Kurikulum 2013 SMA melalui IHT, kegiatan On dan In; 3) Membuat Laporan hasil pelaksanaan pendampingan Kurikulum 2013 meliputi IHT, On (1-2), In (1-2) kepada LPMP dan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. E. Pembiayaan Pendampingan Pembiayaan kegiatan pendampingan di SMA sasaran diberikan melalui Dana Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 yang disalurkan oleh LPMP ke SMA Induk Klaster.