Gen adalah unit hereditas yang dikodekan dalam DNA atau RNA. Gen terdiri dari daerah koding dan non-koding yang penting untuk membentuk protein. DNA membawa informasi genetik dan protein kromosom penting untuk mengemas dan mengontrol DNA.
1. Disusun Oleh :
Afif Ma’rufi
Ananda Istiqomah
Dwi Vita Auliasari
Imam Hanafi
Lailatus Syarifah
Millatul Hanifiyah
Nur Rohman Fatihin
Tasya Ainun Jannah
Khoirunnisa
BIOLOGI
2. Gen adalah unit hereditas suatu organisme hidup. Gen ini
di kode dalam material genetik organisme, yang kita kenal
sebagai molekul DNA atau RNA pada beberapa virus, dan
ekspresinya dipengaruhi oleh lingkungn internal atau
eksternal seperti perkembangan fisik atau perilaku dari
organisme itu.
Gen tersusun atas daerah urutan basa nukleotida baik
yang mengkode suatu informasi genetik (coding-gene region
as exon) dan juga daerah yang tidak mengkode informasi
genetik (non-coding-gene region as intron), hal ini penting
untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan
ditingkat sel, jaringan, organ atau organisme secara
keseluruhan.
3. Molekul DNA membawa informasi hereditas dari sel dan
komponen protein (molekul-molekul histon) dari kromosom
mempunyai fungsi penting dalan pengemasan dan
pengontrolan molekul DNA yang sangat panjang sehingga
dapat muat di dalam nucleus dan mudah diakses ketika
dibutuhkan. Selama reproduksi, jumlah kromosom yang
haploid dan material genetik DNA hanya separuh dari
masing-masing parenal, dan disebut sebagai genom.
Tempat gen dalam kromosom adalah locus. Gen – gen
yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromosom
homolog adalah alel. Pasangan kromosom yang sama baik
bentuk, ukuran, jumlah, ataupun jenis gen yang
dikandungnya adalah kromosom homolog.
4. ASAM NUKLEAT
Polimer berbentuk rangkaian nukleotida, yang antara
jalurnya, dihubungkan oleh pasangan basa – basa nitrogen
melalui ikatan hidrogen yang sifatnya lemah (mudah lepas).
Substansi : pembawa sifat
Macam – macam :
a. DNA
b. RNA
Penyusun
Polinukleotida
Pospat
Gula
Pentosa
Basa
Nitrogen
5. DNA adalah suatu polimer yang disusun oleh unit – unit nukleotida yang
tersusun berulang – ulang.
Ukuran DNA
• Panjang : beberapa milyun nm
• Diameter : 2 nm
• Bobot : 2x 10-9 sampai 10,36x 10-9 mg/nuleus/sel.
Suatu Nukleotida tersusun atas :
• Gula deoksiribosa (satu molekul gula)
• Basa nitrogen
Basa purin : Adenin (A) dan Guanin (G)
Basa primidin : Cytosin(C), Timin (T), dan Urasil (U)
DNA mengandung A, G, C, dan T
RNA mengandung A, G, C, dan U
• Asam fosfat
Dapat berjumlah satu (mono), dua (di), dan tiga (tri).
7. Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut
“nukleosida”.
Ketentuan chargaff menyatakan bahwa perbandingan A/T
dan S/G selalu mendekati satu.
Watson dan crick berpendapat bahwa struktur DNA “double
helix” hasalnya dapat stabil, apabila basa adenin dari satu pita
berpasangan dengan basa timin dari pita pasangannya, dan
basa sitosin berpasangan dengan basa guanin. Pasangan
adenin dan timin dihubungkan oleh 2 atom H, sedangkan basa
sitosin dan guanin dihubungkan dengan 3 atom H.
Model DNA double helix berupa “pita spital yang saling
berpilin.”
Sebuah nukleotida selalu memiliki ujung 3’ – OH dan 5’P,
sehingga dalam “double helix” menurut model Watson-Crick
terdapat satu buah pita dengan arah 3’ – 5’, sedangkan pita
pasangannya 5’-3’.
9. Struktur DNA
Gugus gula posfat
Kerangka dari molekul dan terdapat pada bagian luar.
Basa nitrogen
Untaian nukleotida berikatan pada basa nitrogen
untaian lain.
Ikatan antara basa nitrogen adalah “ikatan hidrogen”.
Basa nitrogen purin akan berikatan dengan basa nitrogen
primidin.
G (Guanin) akan selalu berikatan dengan C (Cytosin).
A (Adenin) akan selalu berikatan dengan T (Timin).
Fungsi DNA
Mewarisi informasi genetika dari generasi ke generasi.
Sintesis protein.
10. Repliksi DNA
Prosesnya :
1. Ikatan hidrogen antara basa – basa terhidrolisis oleh
enzim helikase, lalu terjadi pemisahan pasangan dua
pita DNA.
2. Masing – masing pita DNA induk mempersiapkan diri
sebagai cetakan (template) dan menentukan urutan
nukleotida yang akan disusun sepanjang rantai.
Komponen yang dikatalisir oleh enzim DNA
polimerase.
3. Nukleotida – nukleotida akan dihubungkan satu sama
lain membentuk kerangka guka fosfat untuk pita DNA
yang baru. Setiap kembaran pita molekul DNA yang
baru akan terdiri atas satu pita induk dan satu pita
komplemen yang baru.
11. REPLIKASI DNA
DNA baru
DNA lama
DNA baru
DNA baru
DNA baru
DNA baru
DNA lama
DNA lama
DNA lama
DNA lama
Konservatif
Semi-konservatif
Dispersif
12. RNA adalah suatu polimer yang disusun oleh unit – unit
nukleotida yang tersusun berulang – ulang. Molekulnya dapat
berbentuk pita tunggal atau pita ganda yang lurus.
Suatu nukleotida tersusun atas :
Gula ribosa
Basa nitrogen
• Purin : Adenin (A), dan Guanin (G).
• Pirimidin : Urasin (U), dan Cytosin (C).
Asam fosfat dapat berjumlah satu (mono), dua (di), dan tiga
(tri).
14. Macam – macam RNA
1. RNA genetik
Hanya dimiliki oleh organisme tertentu yang tidak dimiliki
DNA. Fungsi : sebagai pewaris sifat dan sintesis protein.
2. RNA non genetik
Terdapat pada organisme yang memiliki DNA sebagai pewaris
sifat. Ada 3 macam yaitu :
a. mRNA (messenger RNA)
Dibentuk oleh DNA di nukleus, berperan membawa kode
genetika dari DNA ke ribosom.
b. rRNA (ribosom RNA)
Dibentuk oleh DNA, merupakan komponen utama ribosom.
c. tRNA (transfer RNA)
Dibentuk oleh DNA, berada dalm sitoplasma, berperan
untuk mengikat asam amino dan membawanya ke ribosom.
15. PEMBEDA DNA RNA
Letak Plastida
Mitokondria
Inti
Ribosom
Inti
Sitoplasma
Rantai Panjang, double helix Pendek, single helix
Fungsi Perancang sintesis
protein
Pelaksana sintesis
protein
Kadar Tetap, tidak
dipengaruhi kecepatan
sintesis protein
Berubah, dipengaruhi
kecepatan sintesis
protein
Komponen
Phosphat
Gula pentosa
Basa nitrogen
PO4²̄
Deoksiribosa
Purin
Adenin (A)
Guanin (G)
Pirimidin
Cytosin (C)
Timin (T)
PO4²̄
Ribosa
Purin
Adenin (A)
Guanin (G)
Pirimidin
Cytosin (C)
Urasil