2. a a di a n k sia ini
si g t n m la k di lam
rakat. a sia rus lajari, kan,
n a n sinya. lui a
ai-
sa sia
Jens Martensson
Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahas Negar Negar Kesatua Republi Indone memiliki
fung yan sanga domina dala sega aspe da kehidupan
bermasya Bahas Indone ha dipe dikembang dan
dioptimalka penggunaanny maupu fung Mela mat kuliah
Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam
menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh juga
kesadaran akan pentingnya nil nilai yang terkandung di dalam
baha Indone .
3. Jens Martensson
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajaran
mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia.Dalam
bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan
standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia.Istilah bahasa baku telah
dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa
mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini
terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan
bahasa yang baik dan benar. “Kita berusaha agar dalam berusaha menggunakan bahasa
yang baku”. (Pateda, 1997 : 30).
Slogan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”, tampaknya mudah
diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang
tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan
bahasa baku.
4. Jens Martensson
Pengertian Bahasa dan Ragam
Bahasa
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai
keperluantentutidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan
dengan situasi dankondisi.Keanekaragaman penggunaan bahasa
Indonesia itulah yang dinamakan ragambahasa.Ragam Bahasa adalah
variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menuruttopik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan,serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa
yang oleh penuturnya dianggap sebagairagam yang baik, yang biasa
digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karanganteknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi(seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi
5. Jens Martensson
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan
pemakaian Bahasa Indonesia timbul dua masalah pokok, yaitu masalah
penggunaan bahasa baku dan tidak baku.Dalam situasi resmi seperti di
sekolah, di kantor atau di dalam pertemuan resmi
digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tidak resmi seperti di
rumah, di taman atau di pasarkita tidak dituntut menggunakan bahasa
baku
6. .
Jens Martensson
Proses Terjadinya
Ragam Bahasa
Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.
Agar banyaknya variasi tidakmengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih
variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut
ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak
ragamnya. Hal Inikarena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan
bermacam-macam ragam penuturnya.Oleh karena itu, penutur harus mampu
memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengankeperluan, apapun latar
belakangnya
7. Jens Martensson
Arti Kata Baku dan Tidak Baku
• Kata Baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di
dalam bahasa Indonesia.
• Kata Tidak Baku adalah kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
yang telah ditetapkan. Saat ini, kita memakai Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) sebagai standarnya.
8. Jens Martensson
Sifat Ragam Bahasa Baku
(1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah
pelafalan yang relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah
atau dialek. Misalnya,
BAHASA BAKU BAHASA TIDAK BAKU
Atap Atep
Kalau Kalo
Habis Abis
Senin Senen
Mantap Mantep
Hilang Ilang
Dalam Dalem
9. Jens Martensson
(2) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-
lain sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara
jelas dan tetap di dalam kata.
Misalnya:
Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.
Kuliah sudah berjalan dengan baik.
BAHASA BAKU BAHASA TIDAK BAKU
Bersama-sama Bersama2
Melipatgandakan Melipat gandakan
10. Jens Martensson
(3) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara
jelas dan tetap di dalam kalimat.Misalnya:Sampai dengan hari ini ia tidak
percaya kepada siapa pun, karena semua diangapnya penipu.
(4) Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah buku itu sampai selesai!
Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri?
Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada.
(5) Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku dituliskansecara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya:Saya bertemu dengan adiknya kemarin.
Ia benci sekali kepada orang itu.
(6) Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa
Indonesia bakuditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan
tempatnya di dalam kalimat.
Mereka-mereka itu harus diawasi setiap saat.
Semua negara-negara melaksanakan pembangunan ekonomi.
Suatu titik-titik pertemuan harus dapat dihasilkan dalam musyawarah itu.
11. (7) Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap dalam
kalimat.
Misalnya:
Saya – anda bisa bekerja sama di dalam pekerjaan ini.
Aku – engkau sama-sama berkepentingan tentang problem itu.
Saya – Saudara memang harus bisa berpengertian yang sama.
(8) Fungsi gramatikal (subjek, predikat, obyek sebagai bahagian
kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas
dan tetap dalam kalimat.Misalnya:Kepala Kantor pergi keluar
negeri.Rumah orang itu bagus
Jens Martensson
12. Jens Martensson
(9)Kosakata sebagai bagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.Misalnya:Mengapa, tetapi,
bagaimana, memberitahukan, hari ini, bertemu, tertawa,
mengatakan, pergi, tidak begini, begitu, silakan.
(10)Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas
dan tetap baikkata, kalimat maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia yangDisempurnakan.
(11)Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia
baku dipakai sesuai denganPedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang
dikeluarkan oleh Pemerintah melalui PusatPembinaan dan
13. Jens Martensson
Fungsi Ragam Bahasa Baku dan
Tidak Baku 8
Secara umum, fungsi ragam bahasa baku dan tidak baku adalah
sebagai berikut :
1. Pemakaian bahasa baku dan tidak baku dapat mempersatukan
sekelompok orang menjadisatu masyarakat bahasa baik dalam
kegiatan resmi ataupun tidak resmi.
2. Pemakaian bahasa baku dan tidak baku dapat menjadi pembeda
dengan pemakaian bahasa lainnya.
3. Bahasa baku menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya bahasa
seseorang atau sekelompokoran
4. Membawa wibawa kepada seseorang atau kelompok sesuai ragam
bahasa yang dipakainya
14. Jens Martensson
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 8
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Bahasa baku atau bahasa
standar adalah ragam bahasayang diterima untuk dipakai dalam situasi
resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-
menyurat, dan rapatresmi.Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar
sesuai dengan aturan kebahasaaan
yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahas
a dan sesuai dengan perkembangan zaman.
1. Ragam bahasa baku yang lazim digunakan dalam:Komunikasi resmi,
yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat
dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi
resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan
sebagainya.
2. Wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku
pelajaran, dansebagainya.
3. Pembicaraan di depan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato
dan sebagainya.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya
15. Jens Martensson
SARAN
Sebaiknya kita lebih peka dalam
menggunakan bahasa Indonesia agar
sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Disamping mempertahankan kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku, juga
sebagai bahasa kebanggaan kita karena
mampu menyatukan ribuan pulau
dan etnis dariSabang sampai Merauke
15