SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
APLIKASI LIMBAH CAIR PKS KE
LAHAN KEBUN KELAPA SAWIT
(LAND APPLICATION)
Oleh :
Posma Marbun
Land Application atau aplikasi lahan adalah
pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit
untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau
pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal
perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Dasar dari land
application ini adalah bahwa dalam limbah cair
pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur
tanaman yang dapat menyburkan tanah. Unsur-
unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan
Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah
cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat
bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat
digunakan untuk land application adalah limbah cair
yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar
BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000
mg/l. Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur
hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut
mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan
peran pupuk anorganik. Dengan pemanfaatan
limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan,
maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang
masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land
application akan mengurangi beban biaya dan waktu
untuk pengolahan limbah.
Pemanfaatan limbah cair dengan land application
dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%-
60%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair
pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD
maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan
nutrisi tanaman. Disamping itu limbah cair tersebut
juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik
tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan
kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa
organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas
mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan
produksi tanaman kelapa sawit.
PERSYARATAN MINIMAL UNTUK PENGKAJIAN
LAND APPLICATION LCPKS
1. Pengaruhnya thd pembudidayaan ikan, hewan, tanaman
2. Pengaruhnya thd kualitas tanah & air tanah
3. Pengaruhnya thd kesehatan masyarakat
4. BOD tidak boleh > 5000 mg/l
5. Nilai pH berkisar 6-9
6. Dilakukan pada lahan selain lahan gambut
7. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas
> 15 cm/jam
8. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas
< 1,5 cm/jam
9. Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dgn
kedalaman air tanah < 2 meter.
10. Areal pengkajian seluas 10 -20 % dari seluruh areal
yg akan digunakan utk pemanfaatan air limbah.
11. Pembuatan sumur pantau.
Luas kontrol : 1 – 5 % dari luas lahan yang
diusulkan utk pengkajian
METODE PEMANFAATAN
AIR LIMBAH PKS
→ dibuat pada “ gawangan mati “
1. Flatbed system : sistem parit datar dimana limbah
cair PKS ditampung dengan kolam-kolam datar bersambung
(untuk lahan dengan ketinggian tempat yg relatif tidak sama
atau miring → “terassering”
Gambar :
2. Furrow system : sistem parit/saluran air tertutup.
( untuk lahan yg kecuramannya relatif tinggi : > 30o )
Gambar :
3. Long Bed system : sistem saluran panjang berbaris untuk
lahan datar/ rata (0-3 %)
Gambar :
Contoh : Perhitungan pada LA PKS PT. Pangkatan Indonesia
Jenis, Lokasi, Cara Pengambilan Sampel dan Parameter yang Diamati
Jenis sampel
Jenis sampel yang diambil adalah : sampel tanah, air tanah dan
air limbah.
Lokasi, cara pengambilan sampel dan parameter :
1. Sampel Tanah :
Lokasi
Lokasi pengambilan sampel tanah ditetapkan pada 3 (tiga) lokasi yaitu :
parit irigasi (rorak), antara parit dan tanaman (antar rorak), dan di lahan
kontrol pada 6 (enam) kedalaman sebagai berikut :
0 – 20 cm
20 – 40 cm
40 – 60 cm
60 – 80 cm
80 – 100 cm
100 – 120 cm
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel tanah di parit irigasi (rorak) dilakukan
setelah kerak limbah yang menumpuk di permukaannya
dibuang atau disisihkan dari parit. Untuk meneliti sifat kimia-
fisika tanah diperlukan dua jenis sampel yaitu : sampel tanah
terganggu dan sampel tanah utuh.
• Sampel tanah terganggu adalah : sampel tanah yang
dapat diambil dengan menggunakan skop, spatula atau
bor tanah mineral dan digunakan untuk mengukur
parameter seperti : pH , KTK, kadar N, C-organik, P dan
unsur-unsur tertentu serta tekstur tanah (kandungan
pasir, debu dan liat), sampel tanah diambil pada setiap
20 cm sedalam 120 cm atau 6 (enam) lapis.
Sampel tanah utuh adalah : sampel tanah yang diambil
dengan menggunakan ring sampler dan digunakan
untuk mengukur bobot isi, porositas dan permeabilitas.
Pengambilan sampel tanah utuh dengan ring sampler
pada kedalaman 0 – 30 cm dan 30 – 60 cm, masing-masing
2 (dua) sampel. Satu sampel digunakan untuk mengukur
porositas dan bobot isi, sedangkan sampel lainnya digunakan
untuk mengukur permeabilitas.
2. Sampel Air Tanah :
Lokasi
Sampel air tanah diambil dari sumur pantau yg harus dibuat :
di lahan kontrol, lahan pengkajian pemanfaatan air limbah
dan sumur penduduk terdekat yang lokasinya lebih rendah
dan diperkirakan memiliki peluang tercemar air limbah.
Pembuatan sumur pantau harus memperhatikan keamanan
sumur terhadap kontaminasi air hujan dan atau kontaminasi
lain yang berasal dari luar.
3. Sampel Air Limbah
Lokasi
Sampel air limbah diambil di outlet terakhir menuju ke
lahan pemanfaatan air limbah.
4. Sampel Udara dan Kebauan
Pengukuran tingkat kebauan dilakukan di lokasi kebun yang
digunakan untuk pengkajian pemanfaatan air limbah dan
pada perumahan penduduk terdekat.
S E K I A N

More Related Content

What's hot

Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Ari Perdana
 
Kalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkungan
Kalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkunganKalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkungan
Kalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkunganhelmut simamora
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunanMemet Hakim
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Pengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasiPengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasidjojosumarto
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbahnyampling.com
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.pptPOB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.pptFannyHale2
 
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...helmut simamora
 
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiM4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiGilang Rosul
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011yoga marta
 

What's hot (20)

Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3
 
Kalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkungan
Kalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkunganKalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkungan
Kalkulator perhitungan biaya pemulihan akibat kerusakan lingkungan
 
Land clearing
Land clearingLand clearing
Land clearing
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunan
 
Sampling contoh tanah
Sampling contoh tanahSampling contoh tanah
Sampling contoh tanah
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Pengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasiPengenalan teknik aplikasi
Pengenalan teknik aplikasi
 
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air LimbahSNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
SNI 6989.59.2008 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah
 
Secure landfill
Secure landfillSecure landfill
Secure landfill
 
Sosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptxSosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptx
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
pemanenan air hujan
pemanenan air hujanpemanenan air hujan
pemanenan air hujan
 
Contoh Soal-soal Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Ahli K3 UmumContoh Soal-soal Ahli K3 Umum
Contoh Soal-soal Ahli K3 Umum
 
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.pptPOB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
POB_PPT_BUDAYALAHANKERINGKEPULAUAN_MATERI 1.ppt
 
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
Tabel penghitung disain instalasi pengolahan limbah tinja dan jumlah bakteri ...
 
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiM4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
 
Laporan Praktikum Agroklimatologi
Laporan Praktikum AgroklimatologiLaporan Praktikum Agroklimatologi
Laporan Praktikum Agroklimatologi
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011Pedoman teknis-ipal-2011
Pedoman teknis-ipal-2011
 

Similar to LAND APPLIKASI LIMBAH SAWIT

BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfRahmadiAziz1
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambakPutra putra
 
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapanPekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapanAswal Aswal
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
Leaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet bioporiLeaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet bioporis Noor_Riyadi
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanahjufrikarim
 
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Repository Ipb
 
Seminar hasil finis 2
Seminar hasil finis 2Seminar hasil finis 2
Seminar hasil finis 2aries-son
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLJUHERAH
 
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdfSLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdfAsyrafJagung
 
Praktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang BioporiPraktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang BioporiHariyatunnisa Ahmad
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)Firda Hartanti (Jewelfizzdz)
 

Similar to LAND APPLIKASI LIMBAH SAWIT (20)

BMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdfBMP Budidaya Udang.pdf
BMP Budidaya Udang.pdf
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapanPekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan
 
BIOVENTING
BIOVENTINGBIOVENTING
BIOVENTING
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Laporan dit
Laporan ditLaporan dit
Laporan dit
 
Leaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet bioporiLeaflet leaflet biopori
Leaflet leaflet biopori
 
4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah4 slamet-s-kesuburan-tanah
4 slamet-s-kesuburan-tanah
 
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
Rekomendasi Pemupukan Kalium Pada Tanaman Nenas Berdasarkan Status Hara Hara ...
 
Seminar hasil finis 2
Seminar hasil finis 2Seminar hasil finis 2
Seminar hasil finis 2
 
1683106650610_PPT TTG.pptx
1683106650610_PPT TTG.pptx1683106650610_PPT TTG.pptx
1683106650610_PPT TTG.pptx
 
Biopori
BioporiBiopori
Biopori
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
 
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdfSLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
SLIDE PRESENTATION MUHD IZZAT ASYRAF.pdf
 
Praktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang BioporiPraktikum Pembuatan Lubang Biopori
Praktikum Pembuatan Lubang Biopori
 
embung kecil.pptx
embung kecil.pptxembung kecil.pptx
embung kecil.pptx
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 (PerMenLH no 33 / 2009)
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 

LAND APPLIKASI LIMBAH SAWIT

  • 1. APLIKASI LIMBAH CAIR PKS KE LAHAN KEBUN KELAPA SAWIT (LAND APPLICATION) Oleh : Posma Marbun
  • 2. Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Dasar dari land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur tanaman yang dapat menyburkan tanah. Unsur- unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
  • 3. Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l. Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk anorganik. Dengan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan, maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah.
  • 4. Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%- 60%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi tanaman. Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. PERSYARATAN MINIMAL UNTUK PENGKAJIAN LAND APPLICATION LCPKS 1. Pengaruhnya thd pembudidayaan ikan, hewan, tanaman 2. Pengaruhnya thd kualitas tanah & air tanah 3. Pengaruhnya thd kesehatan masyarakat 4. BOD tidak boleh > 5000 mg/l 5. Nilai pH berkisar 6-9 6. Dilakukan pada lahan selain lahan gambut 7. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas > 15 cm/jam 8. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas < 1,5 cm/jam
  • 16. 9. Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dgn kedalaman air tanah < 2 meter. 10. Areal pengkajian seluas 10 -20 % dari seluruh areal yg akan digunakan utk pemanfaatan air limbah. 11. Pembuatan sumur pantau. Luas kontrol : 1 – 5 % dari luas lahan yang diusulkan utk pengkajian
  • 17. METODE PEMANFAATAN AIR LIMBAH PKS → dibuat pada “ gawangan mati “ 1. Flatbed system : sistem parit datar dimana limbah cair PKS ditampung dengan kolam-kolam datar bersambung (untuk lahan dengan ketinggian tempat yg relatif tidak sama atau miring → “terassering” Gambar :
  • 18. 2. Furrow system : sistem parit/saluran air tertutup. ( untuk lahan yg kecuramannya relatif tinggi : > 30o ) Gambar :
  • 19. 3. Long Bed system : sistem saluran panjang berbaris untuk lahan datar/ rata (0-3 %) Gambar :
  • 20. Contoh : Perhitungan pada LA PKS PT. Pangkatan Indonesia
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. Jenis, Lokasi, Cara Pengambilan Sampel dan Parameter yang Diamati Jenis sampel Jenis sampel yang diambil adalah : sampel tanah, air tanah dan air limbah. Lokasi, cara pengambilan sampel dan parameter : 1. Sampel Tanah : Lokasi Lokasi pengambilan sampel tanah ditetapkan pada 3 (tiga) lokasi yaitu : parit irigasi (rorak), antara parit dan tanaman (antar rorak), dan di lahan kontrol pada 6 (enam) kedalaman sebagai berikut : 0 – 20 cm 20 – 40 cm 40 – 60 cm 60 – 80 cm 80 – 100 cm 100 – 120 cm
  • 27. Cara Pengambilan Sampel Pengambilan sampel tanah di parit irigasi (rorak) dilakukan setelah kerak limbah yang menumpuk di permukaannya dibuang atau disisihkan dari parit. Untuk meneliti sifat kimia- fisika tanah diperlukan dua jenis sampel yaitu : sampel tanah terganggu dan sampel tanah utuh. • Sampel tanah terganggu adalah : sampel tanah yang dapat diambil dengan menggunakan skop, spatula atau bor tanah mineral dan digunakan untuk mengukur parameter seperti : pH , KTK, kadar N, C-organik, P dan unsur-unsur tertentu serta tekstur tanah (kandungan pasir, debu dan liat), sampel tanah diambil pada setiap 20 cm sedalam 120 cm atau 6 (enam) lapis.
  • 28. Sampel tanah utuh adalah : sampel tanah yang diambil dengan menggunakan ring sampler dan digunakan untuk mengukur bobot isi, porositas dan permeabilitas. Pengambilan sampel tanah utuh dengan ring sampler pada kedalaman 0 – 30 cm dan 30 – 60 cm, masing-masing 2 (dua) sampel. Satu sampel digunakan untuk mengukur porositas dan bobot isi, sedangkan sampel lainnya digunakan untuk mengukur permeabilitas.
  • 29.
  • 30. 2. Sampel Air Tanah : Lokasi Sampel air tanah diambil dari sumur pantau yg harus dibuat : di lahan kontrol, lahan pengkajian pemanfaatan air limbah dan sumur penduduk terdekat yang lokasinya lebih rendah dan diperkirakan memiliki peluang tercemar air limbah. Pembuatan sumur pantau harus memperhatikan keamanan sumur terhadap kontaminasi air hujan dan atau kontaminasi lain yang berasal dari luar.
  • 31.
  • 32. 3. Sampel Air Limbah Lokasi Sampel air limbah diambil di outlet terakhir menuju ke lahan pemanfaatan air limbah.
  • 33. 4. Sampel Udara dan Kebauan Pengukuran tingkat kebauan dilakukan di lokasi kebun yang digunakan untuk pengkajian pemanfaatan air limbah dan pada perumahan penduduk terdekat.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. S E K I A N