SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
TELKOMNIKA, Vol.13, No.2, June 2015, pp. 125~132
ISSN: 1693-6930, accredited A by DIKTI, Decree No: 58/DIKTI/Kep/2013
DOI: 10.12928/TELKOMNIKA.v13i2.xxxx  281
Received February 23, 2014; Revised May 29, 2014; Accepted June 12, 2014
Ringkasan Artikel FPGA Implementation of Area-Efficient IEEE 754 Complex Divider
Erik Herdiyanto, Akbar Muslim, Andi Septian
Department of Electrical Engineeriing University of Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Jl.Prof.Dr.Soepomo,S.H.,Janturan,Warungboto,Yogyakarta 55164
e-mail: erik1500022020@webmail.uad.ac.id , akbar1500022007@webmai.uad.ac.id,
andiseptian332@gmail.com
Abstract
Divisi algoritma kurang sering digunakan tidak seperti operasi aritmatika lainnya. Tetapi
tidak dapat dihindari di beberapa sistem untuk mencapai beberapa fungsi. Pembagian bilangan
kompleks memiliki aplikasi di bidang-bidang seperti telekomunikasi, sistem gelombang mikro,
pemrosesan sinyal, GPS, dll. Pekerjaan ini mengusulkan metode efisien daerah untuk
implementasi pembagi kompleks pada FPGA. Operand direpresentasikan dalam format floating
point presisi tunggal (IEEE754). Metode baru yang disebut teknik reuse modul digunakan untuk
mengurangi pemanfaatan perangkat pada FPGA. Desain yang diusulkan dianalisis
menggunakan simulasi dan hasil implementasi pada keluarga Xilinx Artix-7 dan Virtex-5 FPGA.
Keywords: Divisi Kompleks; FPGA; IEEE754; Modul Reuse
1. Pengantar
Dibandingkan dengan operasi
aritmatika seperti penambahan,
pengurangan dan perkalian, aritmatika
pembagian hampir tidak digunakan. Ini
karena Ukuran modul pembagi lebih banyak
dan dibutuhkan lebih banyak waktu untuk
penyelesaiannya, tidak seperti operasi
aritmatika lainnya.
Pembagi kompleks adalah modul
yang mengambil dua bilangan kompleks
sebagai pembilang dan penyebutnya input
dan menghasilkan bilangan kompleks lain
pada hasil pembagian. Bilangan kompleks
adalah bilangan yang terdiri dari bagian real
dan bagian imajiner. Pembagian bilangan
kompleks telah banyak mendapat aplikasi di
bidang seperti pemrosesan sinyal,
telekomunikasi, teori kontrol, sistem
microwave, dll. Pembatas kompleks yang
dapat digunakan dalam sistem berbasis
FPGA yang menggunakan representasi
floating point presisi tunggal diusulkan
dalam makalah ini. FPGA membantu dalam
memecahkan masalah yang berbeda terkait
dengan kemampuan dan ketersediaan
proses karena kemampuan rekonfigurasi.
Sebuah teknik reuse modul digunakan untuk
mengurangi ukuran total pembagi dengan
biaya peningkatan waktu perhitungan dan
sinyal kontrol ekstra.
Makalah ini disusun dalam lima
bagian. Bagian II membahas karya-karya
sebelumnya yang terkait dengan divisi
algoritma dan aritmatika bilangan kompleks.
Rancangan floating point divider presisi
tunggal yang diusulkan dan metode
penggunaan kembali modul dibahas dalam
bagian III. Hasil simulasi dan rincian
penerapan diberikan dalam bagian IV.
Bagian V menyimpulkan pekerjaan bersama
dengan ruang lingkup pekerjaan masa
depan.
2. Research Method
2.1. Pembagi Kompleks menggunakan
Look Up Table Approach
Modul pembagian kompleks yang diusulkan
untuk floating point berisi modul yang
berbeda seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
 ISSN: 1693-6930
TELKOMNIKA Vol. 13, No. 2, June 2015 : 125 – 132
282
Gbr. 1. Mengusulkan Pembagi
Kompleks Presisi Tunggal Presisi.
i) Modul perkalian dan penyebut
kalkulator
Modul ini digunakan untuk
menggandakan penggabung
kompleks penyebut dengan
pembilang dan penyebut. Modul
ini menghasilkan tiga output
pembilang yang untuk bagian real,
pembilang untuk bagian imajiner,
penyebut umum untuk kedua
bagian, yang semuanya adalah
bilangan real. Untuk dua bilangan
kompleks dengan y=a+ib dan
z=c+id
(1)
ii) Perhitungan Quotient
Modul perhitungan hasil bagi
memiliki gerbang xor. Gerbang xor
secara langsung menghitung bit
dari hasil bagi yang mengambil bit
pembilang dan penyebut sebagai
inputnya. Kalkulator eksponen
menghitung untuk hasil bagi
berdasarkan persamaan.
(3)
2.2. Pembagi Kompleks menggunakan
Pendekatan Tabel Pencarian.
Gambar. 2. Pembagi
Kompleks yang dimodifikasi dengan
Modul Reuse.
Unit divisi titik apung di bagian
real dan bagian imajiner dari arsitektur
divisi kompleks adalah modul
redundan. Digunakan untuk
menghilangkan penggunaan salah
satu unit divisi floating point untuk
mengurangi keseluruhan area dari
modul divisi yang kompleks. Ini seperti
yang ditunjukkan pada Gambar. 2.
3. Results and Analysis
3.1. Implementasi FPGA
Untuk memahami efektivitas arsitektur divisi
kompleks yang diusulkan, desain
diimplementasikan pada keluarga Xilinx Artix-7
dan Virtex-5 FPGA. Implementasi FPGA
dilakukan menggunakan ISE versi 14.5 dan
disintesis untuk perangkat Artix-7 xc7a100t-
2csg324 dan Virtex-5 xc5vlx110t-2ff1136. Unit-
unit ini dipetakan pada tingkat yang lebih tinggi.
Tabel 1 menunjukkan perbandingan hasil
implementasi FPGA pada keluarga Artix-7 dan
Virtex-5. Artix-7 dan Virtex-5 adalah perangkat
kelas atas. Gambar. 3 menunjukkan
perbandingan pemanfaatan perangkat dalam
keluarga FPGA yang berbeda.
TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 
Title of Paper.. Title of Paper.. (First Author)
283
Gambar. 3. Perbandingan Pemanfaatan
Perangkat dalam keluarga FPGA yang
berbeda.
Tabel 1. Perbandingan hasil implementasi
FPGA pada keluarga yang berbeda
3.2. Hasil Simulasi
Simulasi perilaku dilakukan sebelum
implementasi FPGA untuk memeriksa
fungsionalitas rangkaian. Setelah fase
implementasi yang berbeda, yaitu,
menerjemahkan, memetakan, dan
menempatkan & rute, simulasi rute pos
dilakukan untuk mengamati kinerja yang tepat
arsitektur. Gambar. 4 menunjukkan simulasi
pasca-rute dari pembagi kompleks floating
point tanpa deteksi kesalahan.
Gambar. 4. Simulasi pasca-rute untuk 2+1i
dibagi 1+2i
4. Conclusion
Sebuah pembagi kompleks IEEE754
diimplementasikan pada keluarga Artix-7 dan
Virtex-5 FPGA menggunakan pendekatan look
up table. Arsitektur dibuat efisien-daerah
dengan teknik baru yang disebut modul reuse.
Perbandingan arsitektur asli dan arsitektur
yang dimodifikasi menggunakan penggunaan
kembali modul dilakukan pada kedua keluarga.
Virtex-5 board memiliki utilisasi perangkat yang
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
keluarga Artix-7 dalam kedua kasus. Hasilnya
menunjukkan bahwa ada pengurangan yang
signifikan dalam pemanfaatan perangkat pada
biaya peningkatan waktu komputasi ketika
teknik penggunaan kembali modul digunakan.
Mengurangi waktu komputasi tanpa
peningkatan lebih lanjut di daerah dapat
dianggap sebagai ruang lingkup pekerjaan ini di
masa mendatang. Juga, pembagi kompleks
yang toleran kesalahan juga dapat dirancang
dengan sedikit modifikasi dalam arsitektur asli.
References
[1] R. L. Smith, “Algorithm 116: Complex
division,” ACM Transactions on
Communications, vol. 5, no. 8, 1962, pp. 435.
[2] G. W. Stewart, “A note on complex division,”
ACM Transactions on Mathematical Software,
vol. 11, no. 3, 1985, pp. 238-24. [3] D. L. Harris,
S. F. Oberman, and M. A. Horowitz, “SRT
division architectures and implementations,” in
Proc. of IEEE Symosium. on Computer
Arithmetic, 1997, pp. 18-25. [4] E. M. Clarke, S.
M. German, and X. Zhao, “Verifying SRT
algorithm using Theorem Proving Techniques”,
Formal Methods in System Design, Kluwer
Academics Publishers, 1999, pp. 7-44. [5] M.
D. Ercegovac and J. M. Muller, “Complex
division with prescaling of operands,” in Proc.
IEEE International Conference on
ApplicationSpecific Systems, Architectures,
and Processors, 2003, pp. 304-314. [6]
McCann, Mark, and Pippenger, Nicholas, “SRT
Division Algorithms as Dynamical Systems”,
Siam Journals on Compuer. Society for
Industrial and Applied Mathematics, Vol. 34,
No. 6, 2005, pp. 1279–1301. [7] F. Edman and
V. Oewall, “Fixed-point implementation of a
robust complex valued divider architecture,” in
Proceedings of European Conf. Circuit Theory
and Design, Aug. 2005. [8] D. Wang, M. D.
Ercegovac, and N. Zheng, “A radix-8 complex
divider for FPGA implementation,” in
Proceedings of IEEE International Conference
on Field Programmable Logic and Applications,
2009, pp. 236-241. [9] P. Dormiani, M. D.
Ercegovac, and J. M. Muller, “Design and
implementation of a radix-4 complex division
unit with prescaling,” in Proceedings of IEEE
International Conference on Application-
specific Systems, Architectures and
Processors, 2009, pp. 83-90. [10]D. Wang and
M. D. Ercegovac, “A radix-16 combined
 ISSN: 1693-6930
TELKOMNIKA Vol. 13, No. 2, June 2015 : 125 – 132
284
complex division/square root unit with operand
prescaling,” IEEE Transactions of
Computer,Vol. 61, No. 9, 2012, pp. 1243-1255.
[11]M. R. Patel, T. V. Shah, D. H. Shah,
“Implementation and Analysis of Interval SRT
Radix-2 Division Algorithm”, International
Journal of Electronics and Computer Science
Engineering, Vol. 1, No. 3, 2012, pp. 971-976.
[12]M. M. Kermani, N. Manoharan, and R.
Azarderakhsh, “Reliable Radix-4 Complex
Division for Fault-Sensitive Applications”, IEEE
Transactions on Computer-Aided Design of
Integrated Circuits and Systems, 2015, pp. 1-
12
TELKOMNIKA, Vol.13, No.2, June 2015, pp. 125~132
ISSN: 1693-6930, accredited A by DIKTI, Decree No: 58/DIKTI/Kep/2013
DOI: 10.12928/TELKOMNIKA.v13i2.xxxx  281
Received February 23, 2014; Revised May 29, 2014; Accepted June 12, 2014

More Related Content

Similar to Resume fpga implementation of area eficient

Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
BerzaHS
 
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
hanummutia
 
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyahTugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
5223127190
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc
Muhammad Riyansyah
 

Similar to Resume fpga implementation of area eficient (20)

Telkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complex
Telkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complexTelkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complex
Telkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complex
 
Telkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complex
Telkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complexTelkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complex
Telkomnika fpga implementation of area efficient ieee 754 complex
 
Ringkasan artikel (pengenalan logika digital menggunakan fpga)
Ringkasan artikel (pengenalan logika digital menggunakan fpga)Ringkasan artikel (pengenalan logika digital menggunakan fpga)
Ringkasan artikel (pengenalan logika digital menggunakan fpga)
 
Ringkasan artikel digital logic introduction using fpg as
Ringkasan artikel digital logic introduction using fpg asRingkasan artikel digital logic introduction using fpg as
Ringkasan artikel digital logic introduction using fpg as
 
Implementasi FPGA Pembatas Kompleks IEEE 754 yang Efisien
Implementasi FPGA Pembatas Kompleks IEEE 754 yang EfisienImplementasi FPGA Pembatas Kompleks IEEE 754 yang Efisien
Implementasi FPGA Pembatas Kompleks IEEE 754 yang Efisien
 
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk realisasi perangkat keras dari kont...
 
Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga (digital logic i...
Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga (digital logic i...Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga (digital logic i...
Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga (digital logic i...
 
Rangkuman Materi Kuliah Teknik Komputer
Rangkuman Materi Kuliah Teknik KomputerRangkuman Materi Kuliah Teknik Komputer
Rangkuman Materi Kuliah Teknik Komputer
 
Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga
Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpgaRingkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga
Ringkasan artikel pengenalan logika digital menggunakan fpga
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk perangkat keras realisaso kontrol u...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk perangkat keras realisaso kontrol u...Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk perangkat keras realisaso kontrol u...
Ringkasan artikel fpga sebagai alat untuk perangkat keras realisaso kontrol u...
 
Ringkasan Artikel dari FPGA as a tool for hardware realization of feedback co...
Ringkasan Artikel dari FPGA as a tool for hardware realization of feedback co...Ringkasan Artikel dari FPGA as a tool for hardware realization of feedback co...
Ringkasan Artikel dari FPGA as a tool for hardware realization of feedback co...
 
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
Simulatorantarmukakomputermenggunakanppi8255danbahasapemrogramanvisualbasic6 ...
 
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyahTugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
Tugas tata tulis laporan muhammad riyansyah
 
Pertemuan 1 (1).pdf
Pertemuan 1 (1).pdfPertemuan 1 (1).pdf
Pertemuan 1 (1).pdf
 
Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02
 
Alat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plcAlat pembengkok plat berbasis plc
Alat pembengkok plat berbasis plc
 
Lift 3 lantai plc
Lift 3 lantai plcLift 3 lantai plc
Lift 3 lantai plc
 
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
 
Resume digital logic
Resume digital logicResume digital logic
Resume digital logic
 

Recently uploaded

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (19)

397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 

Resume fpga implementation of area eficient

  • 1. TELKOMNIKA, Vol.13, No.2, June 2015, pp. 125~132 ISSN: 1693-6930, accredited A by DIKTI, Decree No: 58/DIKTI/Kep/2013 DOI: 10.12928/TELKOMNIKA.v13i2.xxxx  281 Received February 23, 2014; Revised May 29, 2014; Accepted June 12, 2014 Ringkasan Artikel FPGA Implementation of Area-Efficient IEEE 754 Complex Divider Erik Herdiyanto, Akbar Muslim, Andi Septian Department of Electrical Engineeriing University of Ahmad Dahlan, Yogyakarta Jl.Prof.Dr.Soepomo,S.H.,Janturan,Warungboto,Yogyakarta 55164 e-mail: erik1500022020@webmail.uad.ac.id , akbar1500022007@webmai.uad.ac.id, andiseptian332@gmail.com Abstract Divisi algoritma kurang sering digunakan tidak seperti operasi aritmatika lainnya. Tetapi tidak dapat dihindari di beberapa sistem untuk mencapai beberapa fungsi. Pembagian bilangan kompleks memiliki aplikasi di bidang-bidang seperti telekomunikasi, sistem gelombang mikro, pemrosesan sinyal, GPS, dll. Pekerjaan ini mengusulkan metode efisien daerah untuk implementasi pembagi kompleks pada FPGA. Operand direpresentasikan dalam format floating point presisi tunggal (IEEE754). Metode baru yang disebut teknik reuse modul digunakan untuk mengurangi pemanfaatan perangkat pada FPGA. Desain yang diusulkan dianalisis menggunakan simulasi dan hasil implementasi pada keluarga Xilinx Artix-7 dan Virtex-5 FPGA. Keywords: Divisi Kompleks; FPGA; IEEE754; Modul Reuse 1. Pengantar Dibandingkan dengan operasi aritmatika seperti penambahan, pengurangan dan perkalian, aritmatika pembagian hampir tidak digunakan. Ini karena Ukuran modul pembagi lebih banyak dan dibutuhkan lebih banyak waktu untuk penyelesaiannya, tidak seperti operasi aritmatika lainnya. Pembagi kompleks adalah modul yang mengambil dua bilangan kompleks sebagai pembilang dan penyebutnya input dan menghasilkan bilangan kompleks lain pada hasil pembagian. Bilangan kompleks adalah bilangan yang terdiri dari bagian real dan bagian imajiner. Pembagian bilangan kompleks telah banyak mendapat aplikasi di bidang seperti pemrosesan sinyal, telekomunikasi, teori kontrol, sistem microwave, dll. Pembatas kompleks yang dapat digunakan dalam sistem berbasis FPGA yang menggunakan representasi floating point presisi tunggal diusulkan dalam makalah ini. FPGA membantu dalam memecahkan masalah yang berbeda terkait dengan kemampuan dan ketersediaan proses karena kemampuan rekonfigurasi. Sebuah teknik reuse modul digunakan untuk mengurangi ukuran total pembagi dengan biaya peningkatan waktu perhitungan dan sinyal kontrol ekstra. Makalah ini disusun dalam lima bagian. Bagian II membahas karya-karya sebelumnya yang terkait dengan divisi algoritma dan aritmatika bilangan kompleks. Rancangan floating point divider presisi tunggal yang diusulkan dan metode penggunaan kembali modul dibahas dalam bagian III. Hasil simulasi dan rincian penerapan diberikan dalam bagian IV. Bagian V menyimpulkan pekerjaan bersama dengan ruang lingkup pekerjaan masa depan. 2. Research Method 2.1. Pembagi Kompleks menggunakan Look Up Table Approach Modul pembagian kompleks yang diusulkan untuk floating point berisi modul yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
  • 2.  ISSN: 1693-6930 TELKOMNIKA Vol. 13, No. 2, June 2015 : 125 – 132 282 Gbr. 1. Mengusulkan Pembagi Kompleks Presisi Tunggal Presisi. i) Modul perkalian dan penyebut kalkulator Modul ini digunakan untuk menggandakan penggabung kompleks penyebut dengan pembilang dan penyebut. Modul ini menghasilkan tiga output pembilang yang untuk bagian real, pembilang untuk bagian imajiner, penyebut umum untuk kedua bagian, yang semuanya adalah bilangan real. Untuk dua bilangan kompleks dengan y=a+ib dan z=c+id (1) ii) Perhitungan Quotient Modul perhitungan hasil bagi memiliki gerbang xor. Gerbang xor secara langsung menghitung bit dari hasil bagi yang mengambil bit pembilang dan penyebut sebagai inputnya. Kalkulator eksponen menghitung untuk hasil bagi berdasarkan persamaan. (3) 2.2. Pembagi Kompleks menggunakan Pendekatan Tabel Pencarian. Gambar. 2. Pembagi Kompleks yang dimodifikasi dengan Modul Reuse. Unit divisi titik apung di bagian real dan bagian imajiner dari arsitektur divisi kompleks adalah modul redundan. Digunakan untuk menghilangkan penggunaan salah satu unit divisi floating point untuk mengurangi keseluruhan area dari modul divisi yang kompleks. Ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2. 3. Results and Analysis 3.1. Implementasi FPGA Untuk memahami efektivitas arsitektur divisi kompleks yang diusulkan, desain diimplementasikan pada keluarga Xilinx Artix-7 dan Virtex-5 FPGA. Implementasi FPGA dilakukan menggunakan ISE versi 14.5 dan disintesis untuk perangkat Artix-7 xc7a100t- 2csg324 dan Virtex-5 xc5vlx110t-2ff1136. Unit- unit ini dipetakan pada tingkat yang lebih tinggi. Tabel 1 menunjukkan perbandingan hasil implementasi FPGA pada keluarga Artix-7 dan Virtex-5. Artix-7 dan Virtex-5 adalah perangkat kelas atas. Gambar. 3 menunjukkan perbandingan pemanfaatan perangkat dalam keluarga FPGA yang berbeda.
  • 3. TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930  Title of Paper.. Title of Paper.. (First Author) 283 Gambar. 3. Perbandingan Pemanfaatan Perangkat dalam keluarga FPGA yang berbeda. Tabel 1. Perbandingan hasil implementasi FPGA pada keluarga yang berbeda 3.2. Hasil Simulasi Simulasi perilaku dilakukan sebelum implementasi FPGA untuk memeriksa fungsionalitas rangkaian. Setelah fase implementasi yang berbeda, yaitu, menerjemahkan, memetakan, dan menempatkan & rute, simulasi rute pos dilakukan untuk mengamati kinerja yang tepat arsitektur. Gambar. 4 menunjukkan simulasi pasca-rute dari pembagi kompleks floating point tanpa deteksi kesalahan. Gambar. 4. Simulasi pasca-rute untuk 2+1i dibagi 1+2i 4. Conclusion Sebuah pembagi kompleks IEEE754 diimplementasikan pada keluarga Artix-7 dan Virtex-5 FPGA menggunakan pendekatan look up table. Arsitektur dibuat efisien-daerah dengan teknik baru yang disebut modul reuse. Perbandingan arsitektur asli dan arsitektur yang dimodifikasi menggunakan penggunaan kembali modul dilakukan pada kedua keluarga. Virtex-5 board memiliki utilisasi perangkat yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga Artix-7 dalam kedua kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa ada pengurangan yang signifikan dalam pemanfaatan perangkat pada biaya peningkatan waktu komputasi ketika teknik penggunaan kembali modul digunakan. Mengurangi waktu komputasi tanpa peningkatan lebih lanjut di daerah dapat dianggap sebagai ruang lingkup pekerjaan ini di masa mendatang. Juga, pembagi kompleks yang toleran kesalahan juga dapat dirancang dengan sedikit modifikasi dalam arsitektur asli. References [1] R. L. Smith, “Algorithm 116: Complex division,” ACM Transactions on Communications, vol. 5, no. 8, 1962, pp. 435. [2] G. W. Stewart, “A note on complex division,” ACM Transactions on Mathematical Software, vol. 11, no. 3, 1985, pp. 238-24. [3] D. L. Harris, S. F. Oberman, and M. A. Horowitz, “SRT division architectures and implementations,” in Proc. of IEEE Symosium. on Computer Arithmetic, 1997, pp. 18-25. [4] E. M. Clarke, S. M. German, and X. Zhao, “Verifying SRT algorithm using Theorem Proving Techniques”, Formal Methods in System Design, Kluwer Academics Publishers, 1999, pp. 7-44. [5] M. D. Ercegovac and J. M. Muller, “Complex division with prescaling of operands,” in Proc. IEEE International Conference on ApplicationSpecific Systems, Architectures, and Processors, 2003, pp. 304-314. [6] McCann, Mark, and Pippenger, Nicholas, “SRT Division Algorithms as Dynamical Systems”, Siam Journals on Compuer. Society for Industrial and Applied Mathematics, Vol. 34, No. 6, 2005, pp. 1279–1301. [7] F. Edman and V. Oewall, “Fixed-point implementation of a robust complex valued divider architecture,” in Proceedings of European Conf. Circuit Theory and Design, Aug. 2005. [8] D. Wang, M. D. Ercegovac, and N. Zheng, “A radix-8 complex divider for FPGA implementation,” in Proceedings of IEEE International Conference on Field Programmable Logic and Applications, 2009, pp. 236-241. [9] P. Dormiani, M. D. Ercegovac, and J. M. Muller, “Design and implementation of a radix-4 complex division unit with prescaling,” in Proceedings of IEEE International Conference on Application- specific Systems, Architectures and Processors, 2009, pp. 83-90. [10]D. Wang and M. D. Ercegovac, “A radix-16 combined
  • 4.  ISSN: 1693-6930 TELKOMNIKA Vol. 13, No. 2, June 2015 : 125 – 132 284 complex division/square root unit with operand prescaling,” IEEE Transactions of Computer,Vol. 61, No. 9, 2012, pp. 1243-1255. [11]M. R. Patel, T. V. Shah, D. H. Shah, “Implementation and Analysis of Interval SRT Radix-2 Division Algorithm”, International Journal of Electronics and Computer Science Engineering, Vol. 1, No. 3, 2012, pp. 971-976. [12]M. M. Kermani, N. Manoharan, and R. Azarderakhsh, “Reliable Radix-4 Complex Division for Fault-Sensitive Applications”, IEEE Transactions on Computer-Aided Design of Integrated Circuits and Systems, 2015, pp. 1- 12
  • 5. TELKOMNIKA, Vol.13, No.2, June 2015, pp. 125~132 ISSN: 1693-6930, accredited A by DIKTI, Decree No: 58/DIKTI/Kep/2013 DOI: 10.12928/TELKOMNIKA.v13i2.xxxx  281 Received February 23, 2014; Revised May 29, 2014; Accepted June 12, 2014