Tesis ini membahas analisis penerapan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dalam proses penyembelihan hewan di Rumah Potong Hewan di Kabupaten Banyuwangi. Tesis ini menganalisis faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan undang-undang tersebut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian diharapkan dapat member
3. ANALISA PENERAPAN UU NO. 33
TAHUN 2014 TENTANG
JAMINAN PRODUK HALAL
DALAM PROSES
PENYEMBELIHAN HEWAN STUDI
PADA RUMAH POTONG HEWAN
(RPH) DI KABUPATEN
BANYUWANGI”
Judul Tesis
4. ● Rumah potong hewan harus memenuhi standar kelayakan yang ditetapkan pemerintah juga
memenuhi standart islam, sesuai dengan apa yang telah diatur dalam UU No. 33 Tahun 2014
tentang jaminan produk halal
● Pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyuwangi Desa karang rejo dilakukan dengan
sistem modern. Dalam sehari Rumah Potong Hewan (RPH) bisa memotong 10 sampai 20 ekor sapi,
tergantung kebutuhan dan permintaan pasar.
● Masyarakat Banyuwangi yang mana Mayoritas warganya adalah muslim banyak juga yang menjadi
konsumen di RPH Banyuwangi yang mana mereka harus mendapatkan produk yang terjamin kualitas
halal.
Latar Belakang
5. ● Bagaimana Analisa Penerapan UU No. 33
Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
Dalam Penjaminan produk halal Pada Rumah
Potong Hewan (RPH) Di Kabupaten
Banyuwangi ?
● Bagaimana Analisa Penerapan UU No. 33
Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
Dalam proses Penyembelihan Hewan Pada
Rumah Potong Hewan (RPH) Di Kabupaten
Banyuwangi ?
Apa faktor pendukung Dan Penghambat
Penerapan UU No 33 Tahun 2014 Tentang
Jaminan Produk Halal Dalam Proses
Penyembelihan Di Rumah Potong Hewan
(RPH) Di Kabupaten Banyuwangi ?
Fokus Masalah ?
1
2
3
6. ● Untuk Menganalisa dan mendeskripsikan
Bagaimana Analisa Penerapan UU No. 33
Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
Dalam Penjaminan produk halal Pada Rumah
Potong Hewan (RPH) Di Kabupaten
Banyuwangi.
Untuk Menganalisa dan mendeskripsikan
Bagaimana Analisa Penerapan UU No. 33
Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
Dalam Proses Penyembelihan Hewan Pada
Rumah Potong Hewan (RPH) Di Kabupaten
Banyuwangi
Untuk Menganalisa dan mendeskripsikan
faktor pendukung Dan Penghambat Penerapan
UU No 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan
Produk Halal Dalam Proses Penyembelihan
Studi Pada Rumah Potong Hewan (RPH) Di
Kabupaten Banyuwangi.
Tujuan Penelitian ?
1
2
3
7. ● Analisa Penerapan merupakan suatu usaha dalam mengamati secara detail pada suatu
hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau
menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut dan suatu perbuatan
mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan
untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang
telah terencana dan tersusun sebelumnya.
● Jaminan produk halal merupakan barang dan atau jasa yang terkait dengan makanan,
minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk Biologi, produk rekayasa genetika,
serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
telah dinyatakan halal menurut syariat Islam
● Penyembelihan merupakan sengaja memutus saluran makanan, tenggorokan dan dua
pembuluh darah hewan dengan alat yang tajam selain kuku dan gigi. Penyembelihan
dilakukan untuk melepaskan nyawa binatang dengan jalan paling mudah, yang kiranya
meringankan dan tidak menyakiti
● Rumah potong hewan sendiri merupakan suatu bangunan atau kompleks bangunan
dengan disain tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan selain
unggas bagi konsumsi masyarakat luas.
Definisi Istilah ?
9. Doktrin halalan thoyyib (halal dan baik) sangat perlu
untuk diinformasikan secara efektif dan operasional
kepada masyarakat disertai dengan tercukupinya sarana
dan prasarana. Salah satu sarana penting untuk
mengawal doktrin halalan thayyib adalah dengan hadirnya
pranata hukum yang mapan, sentral, humanis, progresif,
akamodatif dan tidak diskriminatif yakni dengan hadirnya
Undang- Undang Jaminan Produk Halal.
Setelah melewati proses yang panjang akhirnya DPR
mengesahkan Undang-Undang Nomor 33 tentang Jaminan
Produk Halal (UUJPH). Undang-undang tersebut digagas
oleh DPR RI periode tahun 2004-2009 dan kemudian
dibahas oleh DPR RI bersama pemerintah pada periode
2009-2014
UNDANG-UNDANG
JAMINAN PRODUK HALAL
10. BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN PRODUK HALAL
(BPJH)
● Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal (UU-JPH)
memperkuat dan mengatur berbagai
regulasi halal yang selama ini tersebar di
berbagai peraturan perundang-undangan. Di
sisi lain UUJPH dapat disebut sebagai
payung hukum (umbrella act) bagi
pengaturan produk halal. Jaminan Produk
Halal (JPH) dalam undang undang ini
mencakup berbagai aspek tidak hanya
obat, makanan, dan kosmetik akan tetapi
lebih luas dari itu menjangkau produk
kimiawi, produk biologi, produk rekayasa
genetik, serta barang gunaan yang dipakai,
digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat. Pengaturannya pun
menjangkau kehalalan produk dari hulu
sampai hilir.
11. Produk halal adalah barang dan/atau jasa yang terkait
dengan makanan, minuman, obat, kosmetik, produk
kimiawi, produk Biologi, produk rekayasa genetika, serta
barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau
dimanfaatkan oleh masyarakat. telah dinyatakan halal
menurut syariat Islam. Adapun proses produk halal
merupakan rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan
produk mencangku penyediaan bahan, pengolahan,
penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan,
dan penyajian produk.
PENGERTIAN PRODUK HALAL
12. PENYEMBELIHAN HEWAN
Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 tentang Standar
Sertifikasi Penyembelihan Halal disebutkan dalam ketentuan umum bahwa
“Penyembelihan adalah penyembelihan hewan sesuai dengan ketentuan hukum
Islam”.
Penyembelihan merupakan sengaja memutus saluran makanan, tenggorokan dan
dua pembuluh darah hewan dengan alat yang tajam selain kuku dan gigi.
Penyembelihan dilakukan untuk melepaskan nyawa binatang dengan jalan paling
mudah, yang kiranya meringankan dan tidak menyakiti
Pasal 18 UU No 33 tahun 2014 memberi penegasan bahwa setiap hewan yang akan
diedarkan untuk selanjutnya diolah sebagai produk, harus disembelih sesuai dengan
syari‟at Islam. Sedangkan pada Pasal 19 memberikan makna bahwa dalam pasal
tersebut dijelaskan bahwa ketentuan yang tentang kriteria halal menurut Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2014 tersebut mengacu pada syariat Islam yang diatur
dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Standar
Sertifikasi Penyembelihan Halal dan kaidah kesejahteraan hewan serta kesehatan
masyarakat venteriner yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun
2012 Tentang Kesehatan Mayarakat Venteriner dan Kesejahteraan Hewan.
13. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi, dasar dari strategi
ini terdapat pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara simultan dapat
meminimalkan kelemahan dan ancaman
Analisis swot
14. Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2014
Peraturan Pemerintah Nomor
95 Tahun 2012
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 12
Tahun 2009
KERANGKA KONSEPTUAL
RUMAH POTONG
HEWAN
15. METODE PENELITIAN
PENDEKATAN & JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan penelitian kualitatif,
Penelitian kualiatatif mempunyai
beberapa jenis penelitian yaitu;
penelitian deskriptif, penelitian
sejarah, penelitian korelasional,
penelitian kausal komparatif,
penelitian eksperimen, penelitian
tindakan dan penelitian grouded.
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala, fakta-fakta, atau
kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat, mengenai sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu
Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Bentuk data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder
Teknik
Pengumpulan Data
peneliti mengartikan teknik pengumpulan
data sebagai suatu cara untuk memperoleh
data melalui beberapa langkah atau
tahapan, yaitu: observasi, wawancara, dan
dokumentasi
16. Analisisa Data
ada dua teknik analisis data
dalam penelitian kualitatif
yaitu: analisis model Milles
dan Huberman yang meliputi
reduksi data, display data
dan verifikasi atau
pengumpulan data dan
selanjutnya analisis model
spradley yang meliputi
deskripsi, fokus dan seleksi
Keabsahan Data
Peneliti menggunakan beberapa teknik
pengecekan keabsahan data, agar
temuan yang diperoleh dalam penelitian
ini dijamin kepercayaannya, diantaranya
adalah triangulasi, tersedianya refrensi,
dan member check