Proposal ini membahas tentang desain alat peraga hukum Pascal yang akan digunakan untuk pembelajaran fisika di MAN Demak. Alat ini dirancang untuk memodelkan konsep hukum Pascal dengan menggunakan pralon, pipa, dan oli sebagai fluida. Proposal ini juga menjelaskan teori dasar hukum Pascal, alat dan bahan yang dibutuhkan, tahapan pembuatan alat, cara penggunaannya, serta estimasi biaya.
1. Alat Peraga Hukum Pascal
Proposal
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Laboratorium Fisika SL II
Dosen :
1. Ade Yeti Nuryantini,M.M.Pd, M.Si
2. Adam Malik, M.Pd.
Kelompok V
Disusun oleh :
Ai Megawati (1122070005)
Ali Akbar Muldan (1122070006)
Atiah Zakiyah R (1122070014)
Elin Siti Hasanah (1122070021)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014
Jl. A.H. Nasution 105, Bandung 40614 telp. (022)7800525
2. i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan anugerah-Nya serta nikmat-Nya yang
telah diberikan. Shalawat dan salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Besar Rasul
Akhir zaman Nabiyullah Muhammad SAW serta pengikutnya sampai kepada umatnya
diakhir zaman kelak. Alhamdulillah berkat ridha-Nya dan bantuan, bimbingan dari
berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal alat peraga hukum
Pascal untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Laboratorium Fisika SL II.
Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis sampaikan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terutama orangtua yang selalu
mendoakan serta kepada dosen pengampu mata kuliah Laboratorium Fisika SL II yakni
Ibu Ade Yeti Nuryantini,M.M.Pd, M.Si dan Bapak Adam Malik, M.Pd. Mengingat
kemampuan dan pengetahuan penulis dalam penulisan laporan ini masih terbatas, penulis
menyadari betul bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
adanya saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kemajuan dalam
membuat laporan berikutnya.
Besar harapan penulis semoga laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata Saya ucapkan
terimakasih.
Bandung, 13 Oktober 2014
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI..........................................................................................3
BAB III DESAIN ALAT ........................................................................................5
A. Alat dan Bahan.............................................................................................5
B. Cara Pembuatan Alat....................................................................................5
C. Cara Penggunaan Alat ..................................................................................6
D. Estimasi Dana...............................................................................................8
BAB IV PENUTUP ................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja (proses
usaha) oleh seseorang untuk memperoleh perubahan (pengetahuan) yang baru
sehingga dapat meningkatkan kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
Setidaknya ada empat elemen yang menyangkut proses belajar yaitu
activating knowledge, acquiring knowledge, understanding knowledge dan
reflecting knowlwdge (Nurul Kamilati, 2011:13). Sedangkan proses
pembelajaran bertujuan untuk melatih cara berpikir dan bernalar,
mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah dan mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi ataupun gagasan (Nurul Kamilati, 2011:14). Guru sebagai agen
pembelajaran jika kompetensi di atas dikuasai maka mutu layanan terhadap
siswa akan optimal.
Sekolah atau madrasah yang mempunyai fasilitas laboratorium fisika
memadai dan dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat
membantu siswa dalam memahami konsep fisika. Lain halnya jika fasilitas
laboratorium sangat minim dan guru cenderung terpaku untuk hanya
memanfaatkan alat laboratorium yang ada tersebut maka nyaris pembelajaran
praktikum tidak dilaksanakan.
Keterbatasan alat seharusnya tidak menghalangi guru fisika untuk terus
berkreativitas dalam pembelajaran fisika. Guru fisika dapat memanfaatkan
keberadaan benda-benda disekitar untuk dibuat sebagai alat peraga ataupun
alat praktikum sederhana yang dapat digunakan oleh siswa dalam
mengeksplorasi pengetahuannya dan lebih memahami konsep-konsep
fisikanya. Demikian halnya yang terjadi di MAN Demak, untuk pembelajaran
konsep hukum Pascal MAN Demak tidak mempunyai alat praktikum yang
bisa digunakan dalam pembelajaran. Berangkat dari kondisi itulah maka
penulis mencoba untuk mendesain dan membuat alat peraga hukum Pascal.
5. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi dasar teori pembuatan alat peraga Hukum Pascal?
2. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat alat peraga
Hukum Pascal?
3. Bagaimana cara membuat atau merangkai alat peraga Hukum Pascal?
4. Bagaimana cara menggunakan alat peraga Hukum Pascal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar teori pembuatan alat peraga Hukum Pascal.
2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat alat
peraga Hukum Pascal.
3. Untuk mengetahui membuat atau merangkai alat peraga Hukum Pascal.
4. Untuk mengetahui cara menggunakan alat peraga Hukum Pascal.
6. 3
BAB II
DASAR TEORI
Blaise Pascal, seorang ilmuwan Perancis menyatakan bahwa ketika
perubahan tekanan diberikan pada suatu fluida pada ruang tertutup, perubahan
tersebut akan diteruskan sama besar ke segala arah (Supiyanto, 2004:168).
Pernyataan ini dikenal sebagai HukumPascal.
Tekanan fluida pada suatu titik berkedalaman h dari atas yang diberikan
tekanan luar p1 dinyatakan sebagai
π = π1 + ππββ¦β¦β¦β¦β¦β¦.(1)
Persamaan (1) ini mempunyai makna bahwa tekanan fluida bergantung pada
ketinggian h dan tidak bergantung pada bentuk tempat tinggalnya. Persamaan ini
juga menunjukkan berapapun besar tekanan luar p1 yang ditambahkan pada fluida,
tekanan pada setiap titik dalam fluida akan bertambah dengan jumlah yang sama
pula (Muhammad Farchani Rosyid dkk, 2008:188).
Perhatikan gambar 1, bejana kecil dengan luas penampang a dan bejana
besar dengan luas penampang A serta kondisi setimbang terjadi pada garis O. Jika
pada penampang a dikenankan gaya f, titik-titik dalam fluida yang berada pada
garis h akan mengalami tekanan p yang sama. Jika pada penampang a tekanan
dinyatakan sebagai
π = π1 + ππβ =
π
π
+ ππββ¦β¦β¦.. (2)
maka pada bejana besar, tekanan luar ini digunakan untuk menaikkan tinggi
kolom fluida setinggi hβ sehingga
π = ππββ²
β¦β¦β¦β¦β¦..(3)
kedua kolom mempunyai tekanan yang sama, persamaan (1) = persamaan (2)
sehingga diperoleh
π
π
+ ππβ = ππββ²
ππ‘ππ’ ββ²
=
π
ππβ
+ ββ¦β¦..(4)
Dengan demikian akan terdapat kenaikan fluida sebesar ββ²
β β =
π
ππβ
.
Fluida sebesar itu akan ditopang oleh suatu gaya sebesar
π€ = (ββ²
β β) π΄ππ = π
π΄
π
β¦β¦β¦β¦β¦..(5)
Berat fluida ini akan ditopang oleh suatu gaya sebesar
7. 4
πΉ = βπ€ = βπ
π΄
π
β¦β¦ β¦ β¦ . .(6)
yang diperoleh dari penyaluran tekanan dari bejana kecil ke bejana besar. Hal ini
mempunyai arti bahwa jika pada penampang a dikenakan gaya f, fluida akan
mengenakan gaya sebesar F pada penampang A.
πΉ = β
π΄
π
πβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ (7)
Persamaan (7) ini menunjukkan bahwa semakin besar perbandingan luas
penampang kedua bejana, makin besar pula gaya yang dapat dikerjakan oleh
fluida. Prinsip inilah yang digunakan pada pembuatan dongkrak hidrolik, mesin
pengangkat mobil, rem hidrolik, pompa hidrolik dan mesin pengepres hidrolik.
Gambar 1. Gaya f pada penampang a akan menimbulkan gaya F pada
penampang A yang besarnya bergantung pada perbandingan A/a
8. 5
BAB III
DESAIN ALAT
A. Alat dan Bahan
Alat peraga yang dibuat mempunyai desain seperti pada gambar 2.
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Papan triplek bisa menggunakan bekas meja komputer.
2. Pralon 3 incipanjang 25 cm
3. Pralon ΒΎ inci panjang 25 cm
4. Tutup pralon 3 inci 2 buah
5. Tutup pralon ΒΎ inci 1 buah
6. Sambungan pralon ulir ΒΎ inci 1 pasang
7. Tongkat pramuka panjang 20 cm
8. Karet ban sepeda Pentil sepeda atau sepeda motor
9. Oli bekas kendaraan bermotor
10. Pipa selang 30 cm
11. Lem pipa
12. Lem kaca/aquarium
13. Paku reng
B. Cara Pembuatan Alat
Untuk merangkai atau membuat alat ini perlu diikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Setelah menyiapkan alat dan bahan, pertama buatlah dudukan dengan
menggunakan papan dan menempelkan bagaian papan lainnya untuk
dijadikan sebagai dindingnya.
2. Membuat lubang kecil sesuai dengan ukuran pralon ulir ΒΎ inci pada
pralon 3 inci dan pralon ΒΎ inci. Pasanglah dengan lem apabila sudah
9. 6
dilubangi, tutuplah bagian bawah pralon sesuai ukurannya masing-
masing.
3. Pralon kemudian pasang di atas papan, bagian pingggir papan di sekat
dengan karet ban sebagai penahan agar tetap diam.
4. Isilah pralon dengan oli hingga hampir ΒΎ pralon (dapat ditentukan sesuai
panjang pralon yang digunakan). Apabila telah ditentukan seberapa
volume dari oli, berilah tanda pada posisi setimbang atau segaris dari
kedua bagian pipa tersebut.
5. Buatlah sebuah piston (papan triplek atau bahan lainnya) yang
disesuaikan dengan ukuran pralon yang bagian lebih besar (3 inci).
Kemudian piston buatan itu ditempelkan pada ujung sebuah tongkat
(tongkat pramuka) dan bagian ujung lainnya ditempelkan sebuah
penyangga atau tempat beban yang akan diangkat.
6. Pada pralon yang ΒΎ inci ditutup dan dipasang pentil pada penutup
tersebut. Hal ini berfungsi sebagai jalan masuk udara yang akan menekan
fluida.
7. Untuk memastikan fungsinya, perlu dilakukan pengecekkan ulang. Hasil
pembuatan alat peraga seperti tampak pada gambar 3. Tekanan yang
diberikan melalui pompa pada bejana kecil, diteruskan melalui fluida ke
bejana besar.
Gambar. Hasil pembuatan alat peraga.
C. Cara Penggunaan Alat
Langkah-langkah untuk menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
10. 7
1. Sambungkan pompaan pada pentil yang berada pada pralon dengan kuat
(tidak longgar).
2. Simpanlah beban pada penyangga di bagian pralon yang tersedia.
3. Pompalah hingga udara masuk kedalam pipa dan mampu mengangkat
beban tersebut.
4. Ukurlah panjang atau kenaikan tongkat yang terangkat. Kemudian
hitunglah tekanan yang mengakibatkan tongkat tersebut terangkat.
Dari hasil penggunaan alat peraga, terlihat ketika udara dipompakan
melalui pipa kecil beban tumpukan buku pada penyangga beban pada pipa
besar terangkat seperti tampak pada gambar 4.Dari penggunaan alat ini juga
pemahaman siswa akan konsep hukum Pascal dan juga prinsip kerja alat-alat
yang berdasar pada konsep hukum Pascal sangat terbantu,karena siswa dapat
melakukan sendiri dan efek tekanan yang diberikan pada pipa kecil yang
mengakibatkan beban pada pipa besar terangkat juga terlihat dengan jelas.
11. 8
D. Estimasi Dana
Untuk membuat alat ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang dapat
dibeli sebagai beriku:
Tabel Harga Alat dan Bahan
No. Nama Alat dan Bahan Kuantitas Harga
1. Pralon 3 inci Panjang 25 cm Rp. 35.000,-
2. Pralon ΒΎ inci Panjang 25 cm Rp. 25.000,-
3. Tutup pralon 3 inci 2 Buah Rp. 30.000,-
4. Papan triplek ukuran (20 x 30) cm 2 Buah Rp. 40.000,-
5. Tutup pralon ΒΎ inci 1 Buah Rp. 15.000,-
6. Sambungan pralon ulir ΒΎ inci 1 Pasang Rp. 25.000,-
7. Tongkat pramuka Panjang 20 cm Rp. 15.000,-
8. Karet ban sepeda Pentil sepeda 1 Buah Rp. 35.000,-
9. Oli bekas Secukupnya Rp. 10.000,-
10. Pipa selang Panjang 30 cm Rp. 20.000,-
11. Lem pipa Secukupnya Rp. 15.000,-
12. Lem kaca/aquarium 1 Secukupnya Rp. 20.000,-
13. Paku reng Secukupnya Rp. 10.000,-
14. Pompa ukuran kecil 1 Buah Rp. 30.000,-
15. Papan kayu 2 Buah Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 375.000,-
12. 9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana alat peraga hukum Pascal yang akan dibuat dan digunakan pada
saat pembelajaran di depan kelas, sangat membantu guru dalam proses
pembelajaran dan sangat membantu siswa dalam pemahaman konsep hukum
Pascal beserta alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascal
tersebut. Mudah-mudahan dengan dibuatnya alat peraga hukum Pascal
membuat siswa semakin giat belajar fisika dan terpacu membuat ide-ide yang
baru.
B. Saran
Dalam merangkai alat ini diperlukan pengukuran bahan dengan tepat,
agar sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Dalam menggunakan alat tersebut
ketika memompa, jangan melebihi batas kapasitas kenaikan tongkat, karena
hal itu dapat menyebabkan fluida yang beradaa dalam pralon keluar atau
pralonnya dapat pecah.
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Farchani Rosyid dkk. 2008. Kajian Konsep Fisika 2. Solo :Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Nurul Kamilati dan Gijanto. 2011. Building Learning Commitment. Pembuatan
Alat Peraga IPA. Direktorat Pendidikan Madrasah Kementrian Agama RI.
Supiyanto. 2004. Fisika SMA untuk Kelas XI. Jakarta :Erlangga.