obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
Kimia Dasar - Bab 9.docx
1. larutan
larutan
LARUTAN
Larutan merupakan campuran homogen dari suatu solute (zat terlarut) yang secara
seragam tersebar di zat lain yang dinamakan solvent (zat pelarut).
Contoh:
Garam terlarut didalam air, sehingga air yang semula tawar menjadi asin.
Solute (zat terlarut) adalah garam
solvent (zat pelarut) adalah air
FORMASI DARI LARUTAN
Interaksi antara zat terlarut dan pelarut akan menentukan apakah larutan dapat
terbentuk. Perlu pemisahan partikel dari partikel terlarut oleh partikel pelarut, yang
biasanya hanya dapat terjadi jika mempunyai polaritas yang nilainya serupa.
2. ELEKTROLIT
ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Larutan dapat diklasifikasikan dengan kemampuannya untuk mengkonduksi muatan
listrik.
Elektrolit dapat larut di air, dan bersamaan dengan proses pelarutan, ion-ionnya
terpisah sehingga dapat mengkondusi muatan listrik.
Ketika non-elektrolit larut di air, partikelnya tidak terpisah menjadi ion – ion, sehingga
tidak dapat mengkonduksi muatan listrik.
Elektrolit kuat adalah ketika zat terlarut terdisosiasi sepenuhnya menjadi ion ion
(100%).
Elektrolit lemah adalah senyawa yang terlarut sebagian besar sebagai molekul, dan
hanya sedikit yang menjadi ion.
3. KELARUTAN
Kelarutan dapat dipengaruhi oleh banyak factor, seperti tipe dari zat pelarut, tipe
zat terlarut, suhu/temperatur, tekanan, dll
Ukuran untuk menyatakan kelarutan adalah berat (gram) dari zat terlarut yang
dapat terlarut dalam 100 gram zat pelarut.
Jika kapasitas zat yang dapat terlarut dipenuhi, maka larutan tersebut dinamakan
larutan jenuh, dan sebaliknya jika kapasitasnya tidak terpenuhi, dinamakan
larutan tak jenuh.
KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan adalah jumlah spesifik dari zat terlarut terhadap zat pelarut
Presentase Massa
Presentase Volume
Presentasi Konsentrasi Massa/Volume
4. Molaritas
pengenceran
Dalam proses pengenceran, zat pelarut ditambahkan kedalam larutan, sehingga
meningkatkan volume dan mengurangi konsentrasi.
Berapa molaritas dari larutan ketika 75 mL larutan 4M KCl diencerkan menjadi volume
sebesar 500 mL?
C1 = 4M
V1 = 75mL
V2 = 500mL
C2 =
𝐶1𝑉1
𝑉2
C2 =
4 75
500
C2 = 0.6M
reaksi kimia pada larutan
Proses melakukan perhitungan dan faktor konversi yang diperlukan untuk menghitung
reaksi kimia pada larutan
6. TURUNNYA TITIK BEKU DAN NAIKNYA TITIK DIDIH
Ketika kita menambahkan zat terlarut kedalam zat pelarut, dapat mengubah
karakteristik dari larutan dengan mengubah tekanan uap air, titik beku, dan titik didih
yang dinamakan dengan colligative properties (properti koligatif).
Titik beku zat pelarut akan menurun ketika zat terlarut yang tidak mudah menguap
ditambahkan. Partikel dari zat terlarut dapat menghambat molekul zat pelarut untuk
membeku.
Contoh : menaburkan garam ke es, dapat menurunkan titik bekunya, yang
menurunkan suhu dari es, sehingga es lebih cepat mencair.
Titik didih dari zat pelarut meningkat jika zat terlarut yang tidak mudah menguap
ditambahkan.
OSMOSIS DAN DIALISIS
OSMOSIS
Osmosis adalah peristiwa dimana zat pelarut bergerak melalui membrane semi-
permeable, dari larutan atau zat pelarut yang konsentrasi rendah, ke konsentrasi yang
lebih tinggi.
DIALISIS
Membran menyaring partikel, meloloskan molekul terlarut kecil seperti ion dan
molekul pelarut, namun menahan partikel yang cukup besar seperti colloids.