Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Kimia Dasar - Bab 3.docx
1. senyawa ionik dan molekuler
transfer elektron
TIPE IKATAN DALAM SENYAWA
Kaidah Oktet (Oktet Rule)
Kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan konfigurasi electron
Ikatan Ion
Elektron valensi dari suatu atom bersifat logam ditransfer ke atom yang bersifat
non-logam
Ex: NaCl
Ikatan Kovalen
Atom bersifat non-logam saling berbagi elektrom valensi satu sama lain
Ex: H2O dan C3H8
Ketika kehilangan/kelebihan electron, ukuran atom dapat berubah karena perbedaan
sublevel (electron valensi terluar atom menjadi berubah jaraknya ke nucleus)
2. Ikatan Ionik → Bertukar electron → Ion
Ikatan Kovalen → Berbagi electron → Molekul
Ketika kehilangan electron, ukuran atom dapat berubah menjadi lebih kecil karena
perbedaan sublevel (electron valensi terluar atom menjadi lebih dekat ke nucleus
Ketika kelebihan electron, ukuran atom dapat berubah menjadi lebih besar karena
perbedaan sublevel (electron valensi terluar atom menjadi lebih jauh ke nucleus)
3. penamaan senyawa ionik
Senyawa ionic dibentuk oleh atom – atom yang bersifat logam dan non-logam
Penulisan diawali oleh unsur logam, lalu diikuti oleh spasi dan unsur non logam
Nama unsur non-metal ditulis dengan ditambahkan “ide” dibelakangnya
VARIASI MUATAN ION DALAM PENAMAAN SENYAWA IONIK
Ketika kita menentukan penamaan pada senyawa ionik, perlu diperhatikan apakah
unsur metalnya merupakan unsur representatif atau unsur transisi
Jika unsur metal tersebut adalah unsur transisi (kecuali Zn, Cd, dan Ag), perlu
ditambahkan unsur angka romawi setelah penulisan unsur logam untuk
mengindikasikan muatan ionnya
ION POLIATOMIK
= suatu grup atom yang disatukan oleh ikatan kovalen yang mempunyai muatan ion
Ion Poliatomik pada umumnya diberi imbuhan “ate” untuk penulisannya
Ketika mempunyai lebih sedikit satu atom Oksigen (O), maka imbuhan “ite”
digunakan
4. penamaan senyawa molekuler
Kata pertama dan kedua mengikuti nama unsur
Kata kedua diimbuhi “ide”
Setiap penamaan unsur diimbuhi penulisan jumlah atomnya
elektron valensi
ELEKTRON DAN KULIT ATOM
Elektron valensi adalah jumlah electron pada kulit terakhir yang ditempati oleh
electron sisa
Urutan pengisian electron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi paling
rendah, yaitu yang paling dekat dengan inti atom (nucleus) sampai dengan tingkat
energi yang paling tinggi (paling jauh dari inti atom)
Pembagian distribusi atom per lapisan kulit ditentukan oleh jumlah maksimum
yang dapat ditampung oleh tiap kulit atom
Atom sisa yang ada di lapisan terluarlah yang disebut dengan electron valensi
5. PERHITUNGAN
Orbital adalah metode untuk mengetahui lokasi electron didalam atom, dengan
metode probabilitas paling mungkin ditemukan
Alumunium
Nomor Atom 13
Elektron Valensi 3 (2 8 3)
Kehilangan 3 electron untuk mencapai kaidah octet
𝐴𝑠3+
Oksigen
Nomor Atom 8
Elektron Valensi 6 (2 6)
Mendapatkan 2 electron untuk mencapai kaidah octet
𝑂2−
KAIDAH OKTET UNTUK UNSUR TRANSISI
Terkadang kita menggunakan grup pada tabel
periodik untuk perhitungan atau menentukan
electron valensi, termasuk menentukan muatan
electron untuk mencapai kaidah octet
Namun pada prakteknya, reaksi yang dihasilkan
sangat bervariasi tergantung kecenderungan masing
masing atom, dan juga keadaan dimana atom
tersebut berada
Unsur transisi pada umumnya tidak dapat diprediksi
hanya melalui grup pada tabel periodik, namun harus
dihitung kecenderungan muatan elektronnya setelah
bereaksi dengan unsur non-metal lainnya
6. PERHITUNGAN
Arsenic/Arsen (As)
Nomor Atom 33
Konfigurasi electron pada kulit 2 8 18 5
Konfigurasi electron pada subkulit [Ar] 3d¹⁰ 4s² 4p³
Muatan Ion Arsen → 𝐴𝑠3+
, 𝐴𝑠3−
AsH3 (Arsine)→ 𝐴𝑠3−
+ 3 𝐻+
As2O3 (Arsen (III) trioksida) → 2 𝐴𝑠3+
+ 3 𝑂2−