Laporan ini membandingkan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat terang dan gelap. Tanaman di tempat gelap tumbuh lebih tinggi namun berwarna pucat karena kurang cahaya, sementara di tempat terang tumbuh lebih lambat tetapi berwarna hijau karena fotosintesis berjalan dengan baik. Laporan ini menganalisis pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum biologi mengenai percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah. Percobaan menguji pengaruh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu terhadap pertumbuhan kecambah dan mengukur laju pertumbuhannya. Hasilnya menunjukkan kecambah tumbuh lebih cepat di tempat gelap tapi abnormal, sedangkan di tempat terang tumbuh lebih lambat namun seimbang.
1. Materi praktikum kelas VII membahas 6 praktikum tentang anatomi tumbuhan, perkecambahan biji, membuat preparat sayatan daun, anatomi ikan, perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan, serta ekosistem air tawar.
2. Terdapat 3 tugas yaitu mengenali ciri-ciri makhluk hidup, klasifikasi hewan, dan pola interaksi organisme.
Panduan ini memberikan petunjuk tentang pembelajaran IPA berbasis proyek mengenai transformasi energi pada tumbuhan melalui fotosintesis. Siswa diajak melakukan percobaan untuk mengamati pengaruh intensitas cahaya dan warna cahaya terhadap laju fotosintesis dengan menghitung gelembung gas yang dihasilkan tumbuhan air dalam berbagai kondisi cahaya.
Laporan ini membandingkan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat terang dan gelap. Tanaman di tempat gelap tumbuh lebih tinggi namun berwarna pucat karena kurang cahaya, sementara di tempat terang tumbuh lebih lambat tetapi berwarna hijau karena fotosintesis berjalan dengan baik. Laporan ini menganalisis pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum biologi mengenai percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah. Percobaan menguji pengaruh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu terhadap pertumbuhan kecambah dan mengukur laju pertumbuhannya. Hasilnya menunjukkan kecambah tumbuh lebih cepat di tempat gelap tapi abnormal, sedangkan di tempat terang tumbuh lebih lambat namun seimbang.
1. Materi praktikum kelas VII membahas 6 praktikum tentang anatomi tumbuhan, perkecambahan biji, membuat preparat sayatan daun, anatomi ikan, perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan, serta ekosistem air tawar.
2. Terdapat 3 tugas yaitu mengenali ciri-ciri makhluk hidup, klasifikasi hewan, dan pola interaksi organisme.
Panduan ini memberikan petunjuk tentang pembelajaran IPA berbasis proyek mengenai transformasi energi pada tumbuhan melalui fotosintesis. Siswa diajak melakukan percobaan untuk mengamati pengaruh intensitas cahaya dan warna cahaya terhadap laju fotosintesis dengan menghitung gelembung gas yang dihasilkan tumbuhan air dalam berbagai kondisi cahaya.
Modul praktikum ini membahas tentang pengenalan alat-alat di laboratorium bioteknologi beserta fungsinya, pembuatan media kultur jaringan, dan tata tertib praktikum bioteknologi pertanian."
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun pare dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur yang menyebabkan penyakit panu. Ekstrak daun pare diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan tradisional untuk menghambat pertumbuhan jamur tersebut karena mengandung senyawa antijamur seperti alkaloid dan flavonoid.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai hitam.
2. Biji kedelai ditanam di tempat yang terkena cahaya dan gelap, kemudian diamati perkembangannya selama 10 hari.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelai yang terkena cahaya tumbuh lebih lambat namun lebih kuat, sedangkan yang gelap tumbuh lebih cepat namun lema
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2ihsanotriami
Dokumen tersebut merupakan buku panduan untuk kegiatan keterampilan klinik mahasiswa kedokteran yang mencakup pemeriksaan paru, hidung, dan sputum. Terdapat jadwal kegiatan, prosedur pemeriksaan, dan dasar teori yang relevan.
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBISJosua Sitorus
Praktikum identifikasi dan taksonomi kutu daun pada tanaman kubis mengidentifikasi jenis kutu daun sebagai Myzus persicae berdasarkan ciri morfologi seperti bentuk antena, siphunculi, dan kauda. Kutu daun ini menyerang berbagai tanaman dan menyebabkan kerusakan ringan hingga berat serta menularkan virus.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi ini membahas tentang pertemuan kedua untuk mata pelajaran Biologi kelas XII SMA Negeri I Mayong yang meliputi kegiatan diskusi hasil percobaan siswa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan penyusunan laporan hasil percobaan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran biologi ini membahas tentang pertemuan dua kali untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui percobaan, dimana siswa akan melakukan percobaan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan membuat laporan hasil percobaan.
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XIIsyahriaabhar
1. Modul ini membahas panduan praktikum biologi untuk peserta didik kelas XII di SMA Negeri 4 Halmahera Tengah untuk tahun pelajaran 2019/2020. Modul ini berisi penjelasan teori, langkah-langkah percobaan, dan sistematika penyusunan laporan praktikum.
2. Modul ini berisi tiga percobaan yaitu pertumbuhan tanaman, persilangan monohibrid, dan struktur jamur. Setiap percobaan memuat tujuan, teori
Laporan ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kedelai hitam dalam 3 kalimat. Laporan menjelaskan metode penelitian dengan memberi perlakuan cahaya dan tanpa cahaya pada biji kedelai, dan mengamati perbedaan pertumbuhannya selama 10 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelai yang mendapat cahaya tumbuh lebih baik dari segi tinggi batang, jumlah daun, dan panjang akar.
Modul praktikum ini membahas tentang pengenalan alat-alat di laboratorium bioteknologi beserta fungsinya, pembuatan media kultur jaringan, dan tata tertib praktikum bioteknologi pertanian."
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun pare dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur yang menyebabkan penyakit panu. Ekstrak daun pare diharapkan dapat menjadi alternatif pengobatan tradisional untuk menghambat pertumbuhan jamur tersebut karena mengandung senyawa antijamur seperti alkaloid dan flavonoid.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai hitam.
2. Biji kedelai ditanam di tempat yang terkena cahaya dan gelap, kemudian diamati perkembangannya selama 10 hari.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelai yang terkena cahaya tumbuh lebih lambat namun lebih kuat, sedangkan yang gelap tumbuh lebih cepat namun lema
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2ihsanotriami
Dokumen tersebut merupakan buku panduan untuk kegiatan keterampilan klinik mahasiswa kedokteran yang mencakup pemeriksaan paru, hidung, dan sputum. Terdapat jadwal kegiatan, prosedur pemeriksaan, dan dasar teori yang relevan.
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS KUTU DAUN PADA DAUN KUBISJosua Sitorus
Praktikum identifikasi dan taksonomi kutu daun pada tanaman kubis mengidentifikasi jenis kutu daun sebagai Myzus persicae berdasarkan ciri morfologi seperti bentuk antena, siphunculi, dan kauda. Kutu daun ini menyerang berbagai tanaman dan menyebabkan kerusakan ringan hingga berat serta menularkan virus.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi ini membahas tentang pertemuan kedua untuk mata pelajaran Biologi kelas XII SMA Negeri I Mayong yang meliputi kegiatan diskusi hasil percobaan siswa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan penyusunan laporan hasil percobaan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran biologi ini membahas tentang pertemuan dua kali untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui percobaan, dimana siswa akan melakukan percobaan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan membuat laporan hasil percobaan.
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XIIsyahriaabhar
1. Modul ini membahas panduan praktikum biologi untuk peserta didik kelas XII di SMA Negeri 4 Halmahera Tengah untuk tahun pelajaran 2019/2020. Modul ini berisi penjelasan teori, langkah-langkah percobaan, dan sistematika penyusunan laporan praktikum.
2. Modul ini berisi tiga percobaan yaitu pertumbuhan tanaman, persilangan monohibrid, dan struktur jamur. Setiap percobaan memuat tujuan, teori
Laporan ini membahas pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kedelai hitam dalam 3 kalimat. Laporan menjelaskan metode penelitian dengan memberi perlakuan cahaya dan tanpa cahaya pada biji kedelai, dan mengamati perbedaan pertumbuhannya selama 10 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa kedelai yang mendapat cahaya tumbuh lebih baik dari segi tinggi batang, jumlah daun, dan panjang akar.
This document discusses plant physiology and the relationship between plants and water. It specifically mentions transport of water and transpiration as key topics. The document was prepared by a group of 4 students: Alvenaya Hindayageni, Fadhila Humaira, Fira Wahyuni Putri, and Bilu Priscilia.
This document discusses plant taxonomy and classification. It describes the three subkingdoms that make up the plant kingdom: Protophyta, Thallophyta, and Embryophyta. Key characteristics and examples are provided for each subkingdom and their constituent phyla. The document also examines the class Angiospermae in depth, describing the distinguishing features of monocotyledons and dicotyledons. Common medicinal plant families from each group are listed. The structure of flowers and systems used to diagram and describe their parts are also summarized.
1. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 1
A. JUDUL
Laporan Praktikum Pembuatan Preparat Mikroteknik Tumbuhan
B. WAKTU PELAKSANAAN
No. Hari, Tanggal Waktu Tempat
1.
20 September – 17
Desember 2014
07.00 – 09.30 WIB
(dan di luar jam
kuliah)
Laboratorium Struktur
Tumbuhan JICA
C. TUJUAN
1. Mengenal alat-alat dan bahan-bahan pembuatan preparat awetan
tumbuhan.
2. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan preparat awetan
tumbuhan.
3. Mengetahui macam-macam metode pembuatan preparat tumbuhan.
4. Mempersiapkan organ atau jaringan untuk dapat diamati dan ditelaah.
D. DASAR TEORI
Mikroteknik adalah salah satu mata kuliah yang bertujuan
mempersiapkan organ atau bagian jaringan tumbuhan ataupun hewan untuk
dapat diamati dan ditelaah. Sedangkan menurut Amar (2008), mikroteknik
adalah ilmu yang akan mempelajari metode atau prosedur pembuatan preparat
mikroskopis. Penelaahan dilakukan menggunakan mikroskop karena struktur
jaringan secara terperinci tidak dapat dilihat langsung dengan menggunakan
mata telanjang.
Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat awetan
secara mikroskopis yang tentunya pendekatan teoritis tidaklah memadai
untuk memahami secara menyeluruh mengenai mikroteknik. Pemahaman
secara aplikatif adalah hal utama yang perlu ditekankan dalam rangka
2. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 2
memahami proses pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan
alasan penggunaan ataupun pemilihan bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan preparat mikroskopis.
Adapun metode yang secara umum digunakan dalam mikroteknik
adalah sebagai berikut :
1. Sediaan utuh (Whole mounts).
2. Sediaan irisan (Sectioning).
3. Sediaan uraian (Teasing).
4. Sediaan ulasan (Smearing).
Selain itu, dikenal pula beberapa metode lain seperti :
1. Sediaan rentang (Spreading preparation).
2. Sediaan gosok - sediaan remasan (Squash).
3. Sediaan Supravital
E. ALAT DAN BAHAN
Tabel E.1. Alat-alat
No. Nama Alat Jumlah
1. Silet 3 Buah
2. Botol vial 5 Buah
3. Pipet 3 Buah
4. Cawan Petri 2 Buah
5. Aspirator 1 Buah
6. Botol plastik kecil 15 Buah
7. Oven 1 Buah
8. Gelas beker besar & kecil 3 Buah
9. Logam blok 2 Pasang
10. Gelas ukur 2 Buah
3. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 3
11. Corong 1 Buah
12. Sonde 2 Buah
13. Mikrotom 1 buah
14. Baki pita 1 Buah
15. Kuas 2 Buah
16. Objek glass 1 pack
17. Cover glass 1 pack
18. Hot plate 1 buah
19. Staining jar 20 Buah
20. Mikroskop 1 Buah
21. Camera digital 1 Buah
Tabel E.2. Bahan-bahan
No. Nama Bahan Jumlah
1. Aquadest 5 Liter
2. Formalin (konsentrasi 5%) 500 Liter
3. Sabun 1,25 Kilogram
4. Alkohol absolute 5 Liter
5. Alkohol bertingkat (konsentrasi 30% -
95%)
1 Liter
6. Parafin keras 500 gram
7. Parafin lunak 500 gram
8. Hauft 200 gram
9. Entelan 200 gram
10. Xilol 5 Liter
11. Pewarna Fast Green 1 Liter
12. Alkohol bertingkat (konsentrasi 50% -
96%)
1 Liter
4. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 4
F. LANGKAH KERJA
Tabel F.1. Langkah Kerja
No. Tahap Penjelasan Foto Hasil Pengamatan
1. Pemotongan
Organ
Pemotongan organ dilakukan
dengan menggunakan jari
tangan sebagai alasnya agar
lebih hati-hati dan hasil
pemotongannya rata.
Gambar F.1.1 Pemotongan
organ
(Dok. Kelompok 2, 2014)
2. Fiksasi Fiksasi dengan memasukan
organ pada botol vial yang
sudah diisi larutan FAA, dan
diamkan minimal selama 24
jam.
Gambar F.1.2 Fiksasi organ
(Dok. Kelompok 2, 2014)
3. Aspirasi Aspirasi, pengeluaran udara
dalam jaringan dengan
menggunakan Aspirator.
Gambar F.1.3 Aspirasi
(Dok. Kelompok 2, 2014)
5. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 5
4. Dehidrasi Dehidrasi bertujuan untuk
pengeluaran air dalam
jaringan dengan mengganti
larutan 2 jam sekali dari
tahapan alkohol bertingkat
mulai dari alkohol 50% - 60 %
- 70 % - 80 % - 90 % - 100 %
- 100 % - xylol : alkohol 1 : 1
- xylol murni
Gambar F.1.4 Dehidrasi
(Dok. Kelompok 2, 2014)
5. Infiltrasi Infiltrasi ( penyimpanan organ
dalam minyak parafin dalam
oven).
Gambar F.1.5 Infiltrasi
(Dok. Kelompok 2, 2014)
6. Penanaman
(Embeding)
Penanaman organ (Embeding)
di dalam balok logam dengan
menggunakan parafin
berbentuk balok.
Gambar F.1.6 Penanaman
(Dok. Kelompok 2, 2014)
7. Penyayatan
organ
Penyayatan blok organ
menggunakan mikrotom
sehingga menghasilkan pita
organ.
Gambar F.1.7 Penyayatan
(Dok. Kelompok 2, 2014)
6. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 6
8. Penempelan
Penempelan pita organ pada
objek glass yang telah diberi
aquades, setelah itu
dipanaskan di parafin heater.
Gambar F.1.8 Penempelan
(Dok. Kelompok 2, 2014)
9. Pewarnaan
Pewarnaan jaringan yang telah
ditempel pada ojek glass
menggunakan pewarna fast
green.
Gambar F.1.9 Pewarnaan
(Dok. Kelompok 2, 2014)
10. Penutupan
Penutupan preparat dengan
cover glass menggunakan
entelan.
Gambar F.1.10 Penutupan
preparat
(Dok. Kelompok 2, 2014)
7. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 7
G. HASIL PENGAMATAN
Tabel G.1. Tabel hasil pengamatan batang muda Ricinus sp dan akar muda Zea mays
No. Keterangan Hasil bagus Hasil gagal
1. Nama : Preparat Batang Muda
Ricinus sp
Perbesaran : (10 x 10) kali
Pewarnaan : Fast Green
Gambar 1. A. Batang Muda Ricinus sp
Sumber : dok. Pribadi 2014
Gambar 1. B. Batang Muda Ricinus sp
Sumber : dok. Pribadi 2014
2. Nama : Preparat Akar Muda
Zea mays
Perbesaran : (10 x 10) kali
Pewarnaan : Fast Green
Gambar 2. A. Akar Muda Zea mays
Sumber : dok. Pribadi 2014
Gambar 2. A. Akar Muda Zea mays
Sumber : dok. Pribadi 2014
8. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 8
Tabel G.2. Tabel perbandingan tampak luar
Kelebihan Kekurangan
Kekurangan dari pembuatan preparat ini :
- Warna kurang bagus, tidak merata
- Penutupan dengan cover glass tidak hati hati,
sehingga terdapat gelembung.
Kelebihan dari pembuatan preparat ini :
- Warna sudah baik dan terlihat rata
- Penutupan dilakukan dengan baik, sehingga tidak
adanya gelembung.
9. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 9
H. PEMBAHASAN
Pada pembuatan preparat batang muda Ricinnus sp tidak semuanya
berhasil, hasilnya tidak ada yang utuh dalam satu penampang. Kekurangan
pada preparat batang muda Ricinnus sp ini adalah bagian berkas pembuluh
floemnya robek secara merata, tapi bagian epidermis dan parenkimnya utuh.
Ini menandakan bahwa tidak ada kaitannya dengan kesalahan proses
aspirasi/selanjutanya, tapi ini kesalahan dalam waktu fiksasi yang tidak terasa.
Bisa saja organ terpegang dan merussak bagian berkas pembuluh tersebut.
Berkas pembuluh pada batang muda memiliki dinding yang sangat tipis jadi
sangat rentan untuk rusak ketika sedikit saja tersentuh oleh tangan kita. Itulah
mengapa hasil preparat kita memiliki kerusakan pada bagian berkas
pembuluh. Tapi preparat ini termasuk dalam kategori utuh, karena bagian lain
mulai dari epidermis luar memang benar-benar utuh berbeda dengan preparat
gagal, yang memang pada bagian parenkimnya juga robek dan hancur.
Sedangkan, pada pembuatan preparat akar Zea mays, hampir semuanya
utuh. Hanya saja terdapat robekan pada bagian epidermis dan juga pembuluh.
Sama dengan batang muda Ricinnus sp. Pada preparat yang gagal, kegagalan
terbukti pada robeknya bagian epidermis sampai korteks pada bagian-bagian
tertentu, ditambah pewarnaan yang kurang menyerap karena akar zea mays
memiliki banyak lignin dan lebih menyerap warna safranin dibandingkan fast
green. Jadi pada pewarnaan, agar fast greennya lebih menyerap maka
lakukanlah perendaman lebih lama.
I. KESIMPULAN
Dari praktikum pembuatan preparat mikroteknik tumbuhan yang telah
kami buat, ada beberapa kesalahan dalam proses pembuatan preparat yang
dapat mengakibatkan hasil preparat yang tidak sempurna. Diantaranya pada
proses fiksasi, jika objek yang akan digunakan tersentuh oleh tangan maka
dapat berakibat rusaknya jaringan dari tumbuhan tersebut. Juga dalam proses
pewarnaan yang membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk preparat akar
Zea mays.
10. Laporan Praktikum MikroTeknik Tumbuhan/Kelompok 2, 2014 Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Elisa. 2011. Mikroteknik [online]. Tersedia di : http://elisa.ugm.ac.id/user/archive.
Diakses pada tanggal, 23 Desember 2014.