Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
3. MENGAPA INDONESIA
RAWAN GUNUNG MELETUS
1. Cincin api pasifik
Posisi Indonesia dikenal berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), sehingga inilah yang
menjadikan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang
mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Sekitar 90 persen dari gempa bumi yang terjadi dan
81 persen dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini.
2. Indonesia berada di titik pertemuan antara 3 lempeng bumi
Lembaran bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-
Australia. Gempa bumi yang disebabkan oleh lempeng bumi terjadi jika lempeng ini bergeser,
pecah, atau bahkan mencuat ke atas.
3. Indonesia terletak di Alpine Belt
4. Pergerakan lempeng bumi
Pergerakan lempeng bumi menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa.
Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan
lempeng ini.
4. 5. Terletak di batas konvergen antara lempeng Sunda dan
lempeng Indo-Australia
Lempeng ini bergerak miring dengan kecepatan 60 mm per tahun dan komponen di belahan
kanannya didorong oleh sesar mendatar/lateral di Pulau Sumatra, terutama sesar besar
Sumatera. Selain itu, beberapa daerah di wilayah Indonesia bagian selatan juga mengalami
gempa bumi, mulai dari yang bermagnitudo relatif kecil hingga yang terbesar.
6. Indonesia memiliki banyak gunung berapi
Indonesia berada di wilayah sabuk Alpine. Dari situ alasan mengapa Indonesia memiliki
banyak gunung berapi aktif maupun tidak aktif terungkap. Sebuah gunung api yang masih aktif
akan mengeluarkan magma dalam bentuk letusan.
6. A. PRA BENCANA
Setelah mengetahui beberapa hal tersebut, berikut ini adalah tindakan yang
harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah/pasca gunung berapi meletus.
Sebelum Gunung Api Meletus
Beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi letusan
gunung berapi adalah sebagai berikut :
1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung berapi, dan ancaman-
ancamannya;
2. Ajaklah keluarga dan masyarakat untuk menghindari daerah bahaya,
yangdimaksud daerah bahaya adalah lereng gunung, lembah atau kawasan
yang memungkinkan dialiri lahar;
3. Mengetahui jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan
kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika
diperlukan;
7. 4. Siapkan lampu senter dengan kondisi baterai yang masih baik;
5. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting;
6. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan
gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya
mengkomunikasikan perkembangan status gunung api lewat
radio komunikasi;
7.Pemerintah akan menyediakan angkutan untuk pengungsian.
Masyarakat harus mengungsi ke barak pengungsian;
8. 8.Lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Kita bisa
mengenakan masker, topi, celana panjang dan baju lengan
panjang;
9. Abu letusan berbahaya bagi tubuh, usahakan jangan
menghirup secara langsung udara yang terkena abu letusan;
10. Patuhilah pedoman dan perintah dari instansi berwenang
tentang upaya penanggulangan bencana. Jangan mudah terhasut
untuk segera kembali ke rumah saat status masih dalam bahaya.
10. SAAT GUNUNG
MELETUS
1.Carilah tempat perlindungan yang aman.
2. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah,
aliran sungai kering dan daerah aliran lahar. Hindari tempat
terbuka, lindungi diri dari abu letusan.
3. Saat memilih alat penerangan, pilihlah lampu senter. Jangan
gunakan api, lilin, atau yang mengandung gas.
4. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju
lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
5 Jika terjadi bencana gunung berapi, lindungi mata dari debu –
bila ada gunakan pelindung mata seperti kaca mata renang atau
apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata.
11. 6. Jangan memakai lensa kontak saat gunung berapi meletus.
7 Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung dari
abu letusan gunung berapi.
8 Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah
dengan kedua belah tangan.
9 Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong
mereka yang telruka atau terjebak. Hubungi petugas yang
menangani bencana, kemudian berikan pertolongan pertama jika
memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang luka
serius karena justru bisa memperparah luka.
12.
13. SESUDAH GUNUNG
API MELETUS
1.Cari tempat penampungan/ evakuasi.
2. Apabila kondisi memungkinkan, bersihkan atap dari timbunan abu
karenaLindungi diri Anda dari ancaman tidak langsung dengan memakai celana
panjang, baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung
tangan. Ini akan melindungi Anda dari luka akibat barang-barang yang pecah.
3. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk
pecahan gelas, kaca dan obat-obatan yang tumpah.
4. Gunakan air bersih untuk mencuci piring, mandi, minum, dan sebagainya.
Jangan gunakan air yang tercemar.
5. Sebelum air digunakan harus direbus terlebih dahulu, kurang lebih 7 menit.
6. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum
memasak atau makan, setelah buang air, setelah melakukan pembersihan,
setelah menangani apa saja yang telah tercemar oleh abu vulkanik.
7. Waspada terhadap bencana susulan.