2. 2.2
DEFINISI
BENCANA
ALAM
MITIGASI
BENCANA
Bencana alam
Bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam.
Contoh: gempa bumi,
tsunami, gunung meletus
dll
Mitigasi Bencana
Bukan hanya untuk usaha
untuk menolong korban
bencana, tetapi mencakup
usaha untuk mengurangi
resiko bencana. Sehingga
mitigasi bencana adalah
tindakan-tindakan untuk
mengurangi dampak dari
suatu bencana.
Usaha mitigasi : prabencana, saat bencana, dan pasca bencana
3. Penyebab Gempa Bumi
2.2
1. Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Peristiwa timbulnya getaran dari dalam bumi yang terjadi
sebagai akibat dari terlepasnya energi yang terkumpul
dalam batuan yang mengalami deformasi secara tiba-tiba
1. Proses tektonik akibat
pergerakan kulit/ lempeng
bumi
2. Aktivitas sesar di
permukaan bumi
3. Aktivitas gunung api
4. Pergerakan gaemorfologi
secara lokal
5. Lendakan nuklir
5. 2.2
Tabel Skala dan Dampak Kerusakan sesuai
satuan MMI
Skala
MMI
Dampak Kerusakan
I Tidak dirasakan oleh kebanyakan orang, hanya beberapa
orang dapat merasakan dalam situasi tertentu
II Dapat dirasakan oleh beberapa orang yang sedang diam
atau istirahat. Dapat memindahkan dan menjatuhkan
benda-benda
III Dirasakan oleh sedikit orang, trauma yang berada di dalam
rumah. Seperti getaran yang berasal dari kendaraan berat
yang melintas di dekat rumah
IV Dirasakan oleh banyak orang, beberapa orang terbangun di
saat tidur , piring, dan jendela bergetar. Dapat mendengar
suara-suara yang berasal dari pecahan barang pecah belah
yang terjatuh
6. Skala
MMI
Dampak Kerusakan
V Dirasakan oleh setiiap orang yang saling berdekatan .
Banyak orang terbangun di saat tidur. Terjadi retakan pada
dinding tembok. Barang-barang terbalik dan pohon-pohon
mengalami kerusakan
VI Dirasakan oleh setiap orang, terjadi kerusakan pada
menara atau tugu sertaa runtuhnya temmbok
VII Setiap orang berlarian ke luar rumah, bangunan
berstruktur buruk mengalami kerusakan. Getaran dapat
dirasakan oleh orang-orang yang berada di dalam kendaraan
VIII Runtuhnya bangunan berstruktur buruk, tiang menara, dan
dinding runtuh, tersemburnya pasir dan lumpur dari dalam
tanah
IX Kerusakan pada bangunan berstruktur tertentu, sebagian
besar bangunan runtuh. Gedung-gedung bergeser dari
fondasinya. Tanah mengalami retakan dan pipa-pipa dalam
tanah pecah
7. 2.2
Skala
MMI
Dampak Kerusakan
X Hampir semua bangunan berstruktur beton dan kayu rusak.
Tanah retak, jalan kereta api bengkong, pipa-pipa pecah
XI Tersisa beberapa strukturr bangunan beton. Terjadi
retakan yang panjang di permukaan tanah. Pipa terpotong,
terjadi longsoran tanah, dan rel kereta api terputus
XII Kerusakan total. Gelombang permukaan tanah dapat diamati
dan benda-benda terlempar ke udara
8. Dampak
2.2
a. Dampak bencana gempa bumi
1. Rekahan atau patahan di permukaan
bumi (Ground Rupture)
2. Getaran atau guncangan permukaan
tanah (Ground Shaking)
3. Longsoran tanah (Mass Movement)
4. Kebakaran
5. Perubahan aliran air
6. Perubahan air bawah tanah
7. Tsunami
9. Penyebab
2.2
Tsunami
Pergeseran naik atau turun yang terjadi secara tiba-tiba
pada dasar samudra ketika terjadi gempa bumi bawah laut
1. Gempa bumi yang diikuti dengan dislokasi
atau perpindahan masa tanah atau batuan
yang sangat besar di bawah tanah
2. Tanah longsor di dalam laut
3. Letusan gunung api di bawah laut atau
gunung api pulau
10. Gejala
2.2
Tsunami
1. Gelombang air laut yang datang secara
mendadak dan berulang dengan energi
yang sangat kuat
2. Terjadi secara tiba-tiba didahului gempa
bumi besar dan surutnya air laut secara
cepat
3. Terdapat selang waktu antara gempa bumi
dan tsunami
4. Tsunami di indonesia terjadi dalam waktu
kurang darri 40 menit setelah gempa bumi
di bawah laut
11. Tsunami
Strategi mitigasi bencana tsunami
1. Pendidikan kepada masyarakat
2. Pembangunan peringatan dini terjadinya tsunami
3. Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai
yang beresiko
4. Penanaman magrove serta tanaman lain disepanjang garis
pantai untuk meredam kekuatan tsunami
5. Pembangunan tempat-tempat evakuasi
6. Pembangunan rumah tahan tsunami
7. Memahami cara penyelamatan jika mengetahui tanda-tanda
tsunami
8. Melaporkan jika mengetahui tanda-tanda tsunami kepada
petugas
9. Melengkapi diri dengan alat komunikasi
12. b. Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Terjadi gempa
Bumi
1. Lari keluar rumah (jika memungkinkan)
2. Masuk di bawah meja
3. Lindungi kepala dengan bantal
4. Jika sedang menyalakan kompor, matikan
1. Di dalam rumah
2. Di sekolah
1. Berlindung dikolong meja
2. Lindungi kepala dengan tas atau buku
3. Jangan panik
4. Jika gempa mereda kelurlah berurutan
5. Cari tempat lapang
6. Jangan berdiri di dekat gedung, tiang, dan pohon
13. 1. Jangan panik
2. Ikuti semua petunjuk dari petugas/satpam
3. Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
4. Di dalam lift
1. Tekan semua tombol
2. Hubungi petugas atau manajer gedung menggunakan
interphone jika tersedia
5. Di kereta api
1. Berpegangan dengan erat pada tiang
2. Tenang mengikuti penjelasan dari petugas kereta api
14. Jauhi persimpangan, berhenti, dan keluar dari mobil
6. Di dalam mobil
7. Di gunung atau pantai
Menjauhlah ke tempat yang aman
8. Beri Pertolongan
9. Dengarkan informasi
15. Dampak Letusan Gunung Berapi terhadap Lingkungan
2.2
2. Mitigasi Bencana Letusan Gunung Api
Dampak Negatif
1. Awan panas
2. Jatuhan batu vulkanik
3. Gas beracun
4. Lahar dingin
5. Kerusakan lahan pertanian
6. Penyakit akibat pencemaran
Dampak Positif
1. Melimpahnya bahan galian
mineral industri
2. Sumber daya lahan yang
subur
3. Area wisata alam
16. 1. Awan panas
2. Guguran longsoran lava
3. Lontaran batu pijar
4. Hujan abu
5. Aliran lava
2.2
Material Produk
Gunung Api
17. 2.2
Status atau Tingkat Aktivitas Gunung Api
Aktif Normal
(Tingkat I)
Tidak ada perubahan aktivitas secara visual
maupun hasil penelitian secara instrumental
Waspada
(Tingkat II)
-Menandakan peningkatan aktivitas gunung berapi,
mulai muncul aktivitas seismik, kejadian vulkanik,
dan kenaikan aktivitas
-Di atas level normal
Siaga
(Tingkat III)
-Ada peningkatan kegiatan seismik secara
intensif, perubahan secara visual atau aktivitas
kawah
-Aktivitas dapat berlanjut ke letusan
Awas
(Tingkat IV)
-Gunung api segera atau sedang meletus atau
dalam keadaan kritis yang dapat menimbulkan
bencana
-Dimulai dengan abu dan asap, berpeluang terjadi
letusan dalam waktu kurang lebih 24 jam
18. 2.2
Kegiatan Mitigasi Bencana Letusan Gunung Berapi
Sebelum Terjadi
Letusan
1. Menentukan
tempat aman
untuk mengungsi
2. Membuat
perencanaan
penanganan
bencana
3. Mempersiapkan
pengungsian jika
diperlukan
4. Mempersiapkan
kebutuhan dasar
Jika terjadi letusan
1. Hindari daerah
rawan bencana
2. Memakai baju
lengan panjang,
celana panjang,
topi, dll
3. Jangan memakai
lensa kotak
4. Gunakan masker
atau kainuntuk
menutup hidung
dan mulut
Setelah terjadi letusan
1. Membersihkan atap
dari timbunan abu
2. Hindari
mengendarai mobil
di daerah yang
terkena hujan abu
19. Jenis
longsoran
tanah
2.2
3. Mitigasi Bencana Tanah Longsor
Proses perpindahan massa batuan atau tanah akibat gaya
berat (gravitasi)
1. longsoran lambat (slow flowage),
berupa longsoran tanah, material halus,
dan blok batuan
2. Longsoran cepat (rapid flowage),
longsoran aliran lumpur, aliran masa
tanah, dsb
3. Longsoran tipe luncuran (landslide),
pecahan batuan yang membentuk
gerakan rotasi, ambles, dsb
20. Metode Penanggulangan dan Pencegahan
Longsoran Tanah
2.2
1. Membuat peta kondisi kekuatan tanah di setiap wilayah
perbukitan
2. Hindari pembangunan permukiman dan fasilitas utama
lainnya di daerah rawan gempa
3. Terasiring dengan sistem drainase yang tepat
4. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya
dalam dan jarak tanam yang tepat
5. Mendirikan bangunan dengan pondasi yang kuat
6. Merencanakan lokasi evakuasi di sekitar daerah rawan
longsor
7. dll
21. Penyebab
2.2
4. Mitigasi Bencana Banjir
Kondisi dimana air menggenang dengan kedalaman
tertentu dan mengakibatkan gangguan
1. Curah hujan yang tinggi dimusim peghujan
2. Permukaan tanah lebih rendah tinggi muka
air laut
3. Banyak permukiman di sepanjang sungai
4. Banyaknya sampah di pinggir sungai
5. Sedikitnya jumlah tanaman terutama
diperkotaan
6. dll
22. 1. Melakukan reboisasi
2. Membuat sumur resapan air
3. Melakukan drainase
4. Menjaga kebersihan
lingkungan dan sungai dari
sampah
5. Membuat aturan
pembangunan di tepi sungai
6. dll
2.2
Usaha Mengurangi
Banjir
23. 2.2
Kegiatan Mitigasi Banjir
Sebelum Terjadi Banjir
1. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Menyiapkan posko banjir yang tepat
3. Bersama pengurus RT dan RW membentuk tim penanggulangan
banjir
4. Memantau informasi terkini melaui TV, radio, dsb
5. Lengkapi peralatan keselamatan
6. Siapkan bahan makanan mudah saji
7. Amankan dokumen penting
Saat Terjadi Banjir
1. Jangan panik, matikan aliran listrik
2. Mengungsi ke daerah aman
3. Hindari berjalan di dekat saluran air
4. Jika air terus meninggi hubungi instansi penanggulangan bencana
5. Amankan surat-surat berharga
24. 2.2
Kegiatan Mitigasi Banjir
Setelah Terjadi Banjir
1. Membersihkan rumah
2. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyaki
diare
3. Waspada kemungkinan binatang berbisa
4. Selalu waspada apabila terjadi banjir susulan
25. Contoh
2.2
5. Mitigasi Bencana Hidrometeoroogi
Bencana yang berhubungan dengan air dan dipengaruhi
oleh posisi bulan dan matahari terhadap bumi
1. Kekeringan
2. Angin topan
3. Gelombang pasang
26. Kekeringan dibedakan menjadi dua, yaitu
2.2
Kekeringan
a. Kekeringan Alamiah
Suatu kondisi dimana ketersediaan jumlah air jauh di bawah
kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian,
ekonomi, dan lingkungan
- Disebabkan faktor alam
- Contoh: kekeringan karna curah hujan, kekurangan pasokan
air permukaan dan air tanah, kekeringan area pertanian dalam
periode terteentu dengan cakupan wilayah yang luas
27. 2.2
Kekeringan
b. Kekeringan Antropogenik
- Disebabkan akibat ulah manusia
- Contoh: kekeringan karena penggunaan air lebih besar dari pasokan
yang direncanakan
- Di Indonesia kekeringan berkaitan dengan fenomena El Nino
- Pengaruh El Nino:
1) Akhir musim kemarau mundur dari normal
2) Awal masuk musim hujan mundur dari normal
3) Curah hujan musim kemarau turun tajam dibandingkan normal
4) Deret hari kering semakin panjang
28. 2.2
Kekeringan
Strategi mengurangi dampak kekeringan
a. Pembuatan peraturan tentang penerapan skala prioritas
penggunaan air
b. Melakukan reboisasi lingkungan
c. Penyediaan anggaran khusus untuk pengembangan jaringan
pengamatan iklim pada daerah rawan kekeringan
29. 2.2
Angin Topan
Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin mencapai
120 km/jam atau lebih
Penyebab Perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca
Strategi mengurangi dampak angin topan
a. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis
b. Penempatan lokasi bangunan yang penting di daerah yang
terlindung dari angin topan
c. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk merendam gaya
angin
d. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan
e. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat
dengan kuat kapalnya
f. dll
30. 2.2
Gelombang Pasang
Gelombang air laut yang melebihi batas normal dan dapat
menimbulkan bahaya
Penyebab
a. Angin kencang atau topan
b. Perubahan cuaca yang sangat cepat
c. Pengaruh gravitasi bulan atau matahari
2.2
Strategi mengurangi dampak gelombang pasang
a. Pemberitahuan dini kepada masyarakat dari hasil prakiraan
cuaca
b. Bila saat berlayar, hindari daerah laut yang dilanda cuaca buruk
c. Membuat/ merancanakan pengungsian
d. Membuat infrastruktur pemecah ombak
e. Tetap tenang jika terjadi gelombang pasang