Mahasiswa akan mempelajari konsep life course dan pendekatan induktif dalam mata kuliah ini. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman awal tentang perspektif tersebut dan meningkatkan kepekaan terhadap keberagaman. Mata kuliah ini akan melibatkan mahasiswa mengamati subjek secara langsung dan merangkum biografinya berdasarkan wawancara tanpa menggunakan teori tertentu.
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Kuliah 1 - MSPEB Dr. Renny Nurhasana (4).pptx
1. DR. RENNY NURHASANA
Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) – UI
Dosen Pengampu Mata Kuliah MSPEB – FEB UI
Ketua Klaster Riset: Health, Social Welfare and Human Development
1
3. KELAS BARU
• Dibutuhkannya pandangan induktif dalam melihat aspek manusia sebagai pelaku
ekonomi dan bisnis.
• Cara: kualitatif, memahami latar belakang manusia bertumbuh dewasa, perspektif ilmu
sosial dan multidisiplin ilmu.
• Pada akhirnya, mahasiswa akan mengenal informan terpilih lebih dalam, dari perspektif
yang berbeda/multidisiplin, penghargaan terhadap keberagaman akan lebih tinggi.
• Menggunakan IQ, merasakan melalui EQ, dan memantapkan dengan SQ.
• IQ adalah ukuran kecerdasan intelektual, EQ adalah ukuran kecerdasan secara emosional
seseorang, sedangkan SQ adalah ukuran kecerdasan dari segi spiritual.
LATAR BELAKANG
3
4. MAHASISWA MEMAHAMI BAHWA:
• Lingkungan sosial budaya dan pengalaman hidup sepanjang life course-nya mempengaruhi
pembentukan preferensi seseorang yang menjadi dasar dari perilaku ekonomi (dan bisnis) yang
bersangkutan
• Mengerti sesuatu melalui pengamatan, bukan dari konsep atau teori tertentu
TUJUAN PERKULIAHAN
1. Mempunyai pemahaman awal mengenai konsep life course
2. Mempunyai pemahaman awal mengenai pendekatan induktif
3. Memiliki kepekaan akan keberagaman di masyarakat Indonesia
SETELAH MENGAMBIL MATA KULIAH INI, MAHASISWA AKAN:
4
6. PERILAKU EKONOMI
• Ui = f (Harga, X1, X2, …., Xn)
• Utility (Kegunaan) dipengaruhi oleh konsumsi barang dan
jasa implisit: taste (selera)
• Semua perilaku yang melibatkan pilihan merupakan perilaku
ekonomi
• Dengan kata lain, semua perilaku dapat dikatakan sebagai
perilaku ekonomi.
6
7. A B
Perilaku konsumen dalam memaksimalkan
utilitas dan meminimalkan pengeluaran
Keputusan individu dibelanjakan untuk
amal dan alokasi waktu untuk praktik
keagamaan
Perilaku produsen dalam memaksimalkan
keuntungan dan meminimalkan biaya total
Keputusan produsen dalam pengeluaran
untuk CSR yang mengurangi keuntungan
Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, mengurangi
kemiskinan, menstabilkan nilai tukar
Keputusan pemerintah untuk berinvestasi
di daerah yang kurang berkembang yang
menghasilkan pengembalian yang lebih
rendah
KEPUTUSAN RASIONAL DAN EKONOMI
VU-FEB UI TRAINING, ADRISON
(2020)
7
8. A B
Keputusan produsen untuk menggunakan jumlah tenaga
kerja dan modal yang optimal, mengalokasikan jumlah
produk yang optimal untuk diekspor
Produsen rokok menyuruh perokok untuk berhenti
http://www.independent.co.uk/news/business/news/ph
ilip-morris-stop-smoking-quit-comments-tobacco-
company-cancer-a7377361.html
Kebijakan pemerintah untuk mengenakan pajak pada
sektor tertentu, pengeluaran untuk infrastruktur
Keputusan petahana untuk menunjukkan kinerja yang
baik sebelum pemilihan
8
9. •JAWABAN
• Semua keputusan yang dibuat oleh pelaku ekonomi (konsumen, produsen dan
pemerintah/regulator) adalah keputusan ekonomi yang rasional
• Keputusan memaksimalkan fungsi utilitas (tujuan) agen
• Namun, rasionalitas mungkin berbeda di antara agen ekonomi karena
• Perbedaan preferensi
■ A lebih suka mangga daripada jeruk, B sebaliknya
■ A dan B, keduanya rasional
⚬ Informasi yang tersedia (rasionalitas terbatas)
■ A tahu bahwa kandidat X adalah politisi korupsi, sedangkan B tidak
■ Bahkan jika preferensinya sama, keputusan pemungutan suara mungkin berbeda
9
12. Keberagaman: Dengan memahami bahwa masing-masing
orang mempunyai her/his-story, diharapkan kita tidak
mudah menjudge orang lain.
ACUAN
PROSES
PEMBENTUKAN
ACUAN
12
15. • Dari konsep tertentu
• Kemungkinan
beberapa aspek
terlewat
• Saat teori dibuat,
konteks berbeda
• Tidak ada
prekonsepsi
• Mengamati secara
sistematik
• Tidak ada teori
DEDUKTIF INDUKTIF
15
16. • 4x perkuliahan turun
mengamati
subjek/informan
• Amati dan catat
lingkungan sosial dan fisik
• Pelajari, catat dan analisis
sejarah keluarga, orang
tua, saudara kandung, dll
• Proses bertumbuh menjadi
dewasa
• Acuan berdasarkan proses
pengacuan
Siapa yang dipilih? Bebas (kecuali keluarga inti) – selama ada
aksesnya, bisa sisi negatif maupun positifnya yang diangkat.
• Metadata: nama,
tanggal, waktu,
tempat, durasi, dll
(semakin detil dan
tajam analisis akan
semakin baik)
• Isi pembicaraan
(santai,
informal/formal, tidak
menekan, menjaga
kerahasiaan, kualitatif
dan induktif)
16
17. Ada 2 sudut pandang perspektif
yang berbeda.
Kita ingin memahami bahwa
cerita/narasi permukiman
kumuh di perkotaan yang
sudah sering kita lihat bersama,
bisa jadi berbeda kalau dari
sudut pandang lain.
17
18. • Lihat file Ms. Word Silabus MSPEB FINAL
• Lihat file Ms. Word Contoh Format Pencatatan
TUJUAN PERKULIAHAN
18
20. • Metadata: nama, tanggal, waktu, tempat, durasi, dll.
• Pekerjaan: Dekan FEB UI 2021-2025, dosen, peneliti.
• Pengamatan tgl 26 Sep 2020, 21:00 – 22.00 WIB (1 jam).
• Peran dalam keluarga: kepala keluarga dengan 1 istri & 3 anak.
• Peran dalam masyarakat: sebagai anggota komplek di Depok.
• Pendidikan S3 Nagoya University Japan, S2 Hitotsubashi University,
Tokyo (Bahasa Jepang), S1 FEUI Ilmu Ekonomi.
• Hobi: menulis jurnal ilmiah, menulis di koran, menulis bebas termasuk
di media sosial.
• Pandangan: progresif, prospektif, up to date, egaliter, down to earth,
adaptasi ke atas dan ke bawah (mempengaruhi gaya kepemimpinan),
dan TEGUH dalam prinsip (tegas/keras?).
TEGUH DARTANTO, Ph.D
20
21. Amati dan catat lingkungan sosial dan fisik:
• Tinggal di sebuah komplek di Depok (menengah
keatas)
• Terdiri dari 400 KK, terjaga kebersihan dan kerapihan
kompleknya
• Warga bersosialisasi melalui kegiatan olahraga di
lapangan umum, ada arisan ibu-ibu dan anak-anak
mempunyai wadah bermain di luar rumah.
PENCATATAN 1
21
22. PENCATATAN 3
Proses bertumbuh menjadi dewasa (event positif/negatif)
• Balita: Besar dengan nilai Jawa tetapi bukan Jawa
keraton (Bahasa, budaya, lingkungan).
• Anak-anak: Bersekolah SD di sekolah negeri dekat
rumah.
• Remaja: SMP negeri 30 menit menggunakan bus
lokal, SMA Negeri 1 Pati terbaik di daerah tersebut,
mengekos.
• Saat SMP & SMA sering berpetualang: Ikut truk
untuk mengirim hasil tebu ke pabrik atau Bus
Angkutan Kota.
• Dewasa: Sakit Hepatitis B, tidak bisa ujian serempak
masuk kuliah di UI, lalu mendapatkan formulir jalur
PMDK masuk UI, mendaftar ke Fasilkom UI, diterima
di Akuntansi UI, pindah ke Ilmu Ekonomi.
PENCATATAN 2
Pelajari, catat dan analisis sejarah keluarga, orang
tua, saudara kandung, dll
• Ibu: Pensiunan Carik (Sekretaris Kepala Desa)
sangat berpengaruh dalam hidup.
• Bapak: Pensiunan Guru SD (pernah menjabat
Kepala Sekolah) dan Petani.
• Etnis Jawa (Pati, Jawa Tengah).
• 4 anak, Pak Teguh anak ke 4, masa kecil
sederhana di desa.
• Anak pertama laki-laki kuliah S1 & S2 di
Jerman (beasiswa Habibie) Bidang IT.
• Anak kedua laki-laki kuliah S3 di UGM,
Profesor di UNS (2020).
• Anak ketiga dokter umum di Polres Kudus.
• Selalu termotivasi seperti kakaknya sekolah di
luar negeri.
22
23. PENCATATAN 4 (1)
Kondisi ekonomi, sosial, politik
• Hidup sebelum merantau ke Depok selalu cukup, tidak berlebihan juga.
• Kuliah memutuskan untuk memilih jalan mandiri dan merdeka serta
melepaskan diri dari ketergantungan orang tua.
• Berkuliah sudah mencari biaya hidup sendiri. Hidup di Depok selalu pas-
pasan dengan biaya sendiri.
• Mengajar privat anak-anak SMA dan beasiswa dari kampus.
• Tidak pernah terlibat serius dengan organisasi atau politik di kampus karena
awal kuliah sibuk mencari penghidupan sendiri untuk mandiri.
• Setelah hidup sehari-hari terjamin maka barulah menjadi ketua Kanopi di
tahun terakhir S1. Pemimpin harus merdeka dari urusan dan kepentingan
pribadi.
23
24. PENCATATAN 4 (2)
• Lulus S1, selalu gagal melamar beasiswa ke Amerika Serikat, Eropa dan
Australia karena nilai TOEFL dibawah standar.
• Sudah menyerah melamar beasiswa, akhirnya mendapat beasiswa sekolah
di Jepang karena menggunakan Bahasa Jepang.
• S2 berdarah-darah karena kendala Bahasa dan pembimbingannya standar
tinggi.
• Mencari jodoh lewat Friendster (modal Bismillah).
• Lelah sekolah di tempat terbaik sewaktu S2. Saat S3 memutuskan pindah
kota ke Nagoya, lebih santai sambil memutuskan membesarkan anak.
• Memutuskan pulang ke Depok untuk memulai karir sebagai dosen dengan
segudang ide-ide perubahan.
24
25. • Kondisi sosial ekonomi saat ini sangat berbeda dengan masa
lalu, tetapi nilai masa kecil tetap terbawa: terbiasa hidup di
desa dalam kesederhanaan, selalu berbagi, kerja kelompok
dalam riset (kewirausahaan), uang sebagai perantara
(cenderung royal dan tidak perhitungan dalam “investasi”
uang pribadinya), biasa hidup dalam komunitas desa dan
orang tua yang harus saling bantu keuangan dan apapun.
• Pengalaman hidup mempengaruhi gaya kepemimpinan:
Teguh (tegas), bangkit ketika jatuh, biasa mandiri dan
wirausaha, selalu terdorong keadaan (Bahasa Inggris diasah
terus agar bisa memproduksi paper internasional).
PENCATATAN 4 (3)
25
27. EVALUASI, PERTANYAAN DAN DISKUSI?
• Pembuatan catatan 4x dan 1x presentasi tiap mahasiswa (30%) termasuk keaktifan
• UTS 30% : Tulisan biografi sementara, berdasarkan 2x wawancara.
• UAS 40% : Tulisan biografi lengkap, berdasarkan 4x wawancara, plus refleksi diri
mahasiswa setelah mengambil MK ini.
• Review film PR pertemuan 2:
Film mengenai Tokoh BJ Habibie dan
Review Bakul Pembawa Rezeki https://youtu.be/scUDMruCenE
27