Dokumen tersebut membahas tentang desain pondasi dangkal, termasuk persamaan daya dukung pondasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti bentuk, kedalaman, dan sudut beban, serta contoh perhitungan daya dukung pondasi persegi dan tapak menerus.
2. Persamaan di atas merupakan bentuk umum persamaan daya dukung yang diberikan oleh Terzaghi. Akan tetapi agar
persamaan daya dukung dapat dipakai secara umum, maka menurut De beer dan Vesic (1958) persamaan tersebut
harus disempurnakan dengan memasukkan faktor-faktor berikut :
a) Faktor kedalaman (depth factor) : untuk memasukkan perlawanan geser yang terjadi sepanjang permukaan
bidang runtuh dalam tanah yang berada di atas dasar pondasi
b) Faktor bentuk (shape factor) : untuk menentukan daya dukung dari pondasi berbentuk persegi dan lingkaran
c) Faktor kemiringan (inclimation factor) : untuk menentukan daya dukung pondasi di mana arah dari beban
membentuk sudut tertentu dengan vertikal.
N
B
N
q
N
c
q q
c
u .
.
.
2
1
.
.
Daya Dukung Pondasi Dangkal
3. qu = c’.Nc. Fcs.Fcd.Fci + q.Nq. Fqs.Fqd.Fqi + 0.5.γ.B.Nγ. Fγs.Fγd.Fγi
(Meyerhof, 1963)
Di mana :
c = kohesi
q = tegangan efektif pada dasar pondasi
= berat jenis tanah
B = lebar pondasi
Fcs, Fqs, Fs = faktor bentuk
Fcd, Fqd, Fd = faktor kedalaman
Fci, Fqi, Fi = faktor kemiringan beban
Nc, Nq, N = faktor daya dukung
Dengan mempertimbangkan faktor bentuk, kedalaman, dan juga kemiringan
beban, Meyerhoff membuat persamaan berikut sebagai modifikasi persamaan
daya dukung pondasi sebelumnya.
Daya Dukung Pondasi Dangkal