2. PRINSIP-PRINSIPPENGELOLAANSUMBERDAYAALAMDAN
LINGKUNGAN:
1. Pemahaman holistik menyangkut informasi sumber daya alam
2. Prinsip keterlanjutan dalam pemanfaatan
3. Prinsip Rasionalisasi
4. Prinsip Kemakmuran, Keadilan dan Pemerataan
5. Prinsip Penggunaan Tata Ruang yang Benar
6. Prinsip Penguatan dan penegakan sistem hukum
7. Koordinasi lintas sektoral yang baik
3. 1. Pemahamanholistikmenyangkutinformasi
sumberdayaalam
Pandangan hidup holistik adalah suatu pandangan yang menekankan pentingnya
saling hubungan dan saling ketergantungan semua fenomena.Pandangan holistik
mencoba memahami alam bukan hanya dalam pengertian struktur-struktur dasar,
melainkan dalam pengertian proses-proses dinamis.
4.
5.
6. 2.Prinsip KeterlanjutanDalamPemanfaatan
• Elemen-elemen dari litosfer tidak boleh disebarkan pada
tingkat yang akan menimbulkan peningkatan sistematis
dalam ekosfer. Peningkatan seperti itu akan terjadi jika
jumlah emisi antropogenik dan aliran alami dari litosfer ke
ekosfer (proses pelapukan dan letusan gunung berapi)
melebihi laju sedimentasi dan laju pembuangan akhir di
litosfer.
• Faktanya, setiap zat memiliki batas yang tidak pernah
diketahui kerusakannya terjadi di ekosfer.
• Meningkatnya jumlah karbon dioksida di atmosfer, sulfur
dioksida yang menyebabkan hujan asam, fosfor di danau
dan logam berat di tanah dan di tubuh kita adalah contoh
dari akumulasi tersebut.
Dalam praktiknya, prinsip ini menyiratkan bahwa pembatasan
pada tingkat ekstraksi logam dan bahan bakar dengan
peningkatan daur ulang bahan.
a. Substansi yang diekstrak dari litosfer, hidrosfer, biosfer, atmosfer tidak secara sistematis
terakumulasi dalam ekosfer (zat yang diekstraksi dari litosfer tidak boleh terakumulasi secara
sistematis di ekosfer)
7. b. zat-zat yang diproduksi masyarakat dari teknosfer tidak boleh terakumulasi secara
sistematis di ekosfer.
• Dalam teknosfer, molekul dan inti atom dari berbagai
jenis akan diproduksi, beberapa di antaranya ada yang
berumur panjang
• Jika lebih cepat dipancarkan daripada terdegradasi ke
dalam molekul atau nuklida zat tersebut akan
menumpuk di ekosfer.
• Untuk mengurangi jumlah yang dipancarkan, seseorang
dapat menurunkan zat di dalam teknosfer atau
menyimpannya dalam pembuangan akhir.
Prinsip ini menyiratkan bahwasannya harus ada
pembatasan kuat pada penggunaan zat persisten
(penggunaan secara terus-menerus) yang asing dengan
alam untuk mencegah terjadinya penumpukan di ekosfer.
8. c. Kondisi fisik untuk produksi dan keanekaragaman di dalam ekosfer tidak boleh
memburuk secara sistematis.
• Masyarakat yang berkelanjutan tidak boleh secara sistematis
mengurangi kondisi fisik untuk kapasitas produksi jangka
panjang di ekosfer atau keanekaragaman biosfer.
• Masyarakat tidak boleh mengambil lebih banyak sumber
daya dari ekosfer daripada dilahirkan kembali atau secara
sistematis mengurangi produktivitas atau keanekaragaman
alam dengan memanipulasi sistem alam.
• Deforestasi, erosi tanah, degradasi lahan dengan desertifikasi
sebagai bentuk ekstrem, kepunahan spesies tanaman atau
hewan, eksploitasi lahan produktif untuk jalan aspal,
pembuangan sampah, dan penghancuran pasokan air tawar
adalah contoh dari pengurangan tersebut
• Masyarakat harus berhati-hati dengan manipulasi basis
sumber daya untuk menghindari hilangnya kapasitas
produksi untuk pasokan makanan, bahan baku dan bahan
bakar, Ketergantungan ini akan menjadi lebih jelas ketika
penggunaan bahan bakar berkurang (sesuai dengan indikator
yang pertama
9. d. Penggunaan sumberdaya harus efisien dan adil untuk
memenuhi kebutuhan manusia
Kapasitas asimilatif serta aliran sumber daya yang
tersedia terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
populasi global yang berkembang, sumber daya dan layanan
yang diperoleh dari alam harus digunakan secara efisien dalam
masyarakat. Secara sosial, efisiensi berarti bahwa sumber daya
harus digunakan di tempat yang paling dibutuhkan. Ini juga
mengarah pada kebutuhan distribusi sumber daya yang adil di
antara masyarakat satu sama lainnya
10. 3.PrinsipRasionalisasi
Prinsip rasionalisasi merupakan suatu pemanfaatan sumberdaya
alam yang rasional yaitu yang sesuai dengan daya dukung sumberdaya
dan kemungkinan penggunaan sumberdaya penganti (subtitusi).
Pemanfaatan yang berlebihan atau boros akan mengurangi kemungkinan
generasi yang akan datang dapat menikmati sumberdaya alam yang sama.
Karena itu, dalam pemanfaatannya diperlukan perencanaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan secara wajar. Selain itu, diupayakan pula
untuk mencari sumberdaya alam pengganti atau sumberdaya alam
alternatif, sehingga tidak hanya tergantung pada sumberdaya alam
tertentu. Contoh: Pengurangan manfaat bahan bakar minyak dengan
mengembangkan sumberdaya energi dari radiasi matahari, tanaman
(bioenergi), dan lain-lain.
11. 4.PrinsipKemakmuran,KeadilandanPemerataan
Pemanfaatan sumberdaya alam
dan sumberdaya hayati dititikberatkan
untuk kemakmuran rakyat berdasarkan
atas keadilan dan pemerataan.
Pemanfaatan sumberdaya alam tidak
boleh hanya menguntuntungkan
seseorang atau sekelompok orang saja
tetapi secara adil juga dirasakan
manfaatnya olh seluruh rakyat
Indonesia
12. 5.Prinsip PenggunaanTataRuangyang Benar
Setiap wilayah memiliki kondisi yang
berbeda-beda, termasuk sumber daya
alamnya. Tata ruang yang benar adalah
tata ruang yang memperhatikan kondisi
sumberdaya alam yang berbeda-beda
tersebut. Dengan cara itu, maka
sumberdaya alam dapat dimanfaatkan
secara optimal karena didasarkan pada
keadaan sumberdaya alamnya masing-
masing. Contoh, lahan-lahan yang subur
sebaiknya diutamakan pemanfaatannya
untuk petanian bukan pemukiman atau
industri.