SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
- 1 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR … TAHUN …
TENTANG
PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA
BANK PEREKONOMIAN RAKYAT DAN
BANK PEREKONOMIAN RAKYAT SYARIAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA
DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
KEUANGAN,
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN OTORITAS JASA
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR … TAHUN …
TENTANG
PENGEMBANGAN KUALITAS
SUMBER DAYA MANUSIA BANK
PEREKONOMIAN RAKYAT DAN
BANK PEREKONOMIAN RAKYAT
SYARIAH
Menimbang:
a. bahwa untuk mendukung industri Bank
Perekonomian Rakyat atau Bank
Perekonomian Rakyat Syariah dengan
daya tahan yang baik atau resiliensi,
daya saing yang tinggi, dan kontribusi
yang optimal dalam memberikan
kemudahan akses keuangan kepada
usaha mikro, kecil dan menengah serta
masyarakat di daerah atau wilayahnya,
serta mampu mengantisipasi tren
perkembangan bisnis dan inovasi
teknologi informasi di era digital,
diperlukan sumber daya manusia yang
I. UMUM
Dalam rangka mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional dan
mendukung perkembangan usaha
yang bersifat dinamis, serta mampu
mengantisipasi tren perkembangan
inovasi teknologi informasi di era
digital, diperlukan industri BPR dan
BPRS dengan daya tahan yang baik
dan daya saing yang tinggi, sehingga
BPR dan BPRS dapat memberikan
kontribusi yang optimal dalam
memberikan kemudahan akses
keuangan kepada usaha mikro dan
- 2 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
berintegritas, kompeten, profesional,
dan berdaya saing tinggi, sehingga
pengembangan kualitas sumber daya
manusia menjadi prioritas;
b. bahwa untuk mendorong Bank
Perekonomian Rakyat atau Bank
Perekonomian Rakyat Syariah
melakukan berbagai pengembangan
kualitas terhadap sumber daya manusia
yang dimiliki, pengaturan terkait
sumber daya manusia Bank
Perekonomian Rakyat atau Bank
Perekonomian Rakyat Syariah saat ini
perlu dilakukan pembaruan ketentuan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Pengembangan Kualitas
Sumber Daya Manusia Bank
Perekonomian Rakyat dan Bank
Perekonomian Rakyat Syariah;
masyarakat di daerah atau
wilayahnya. Untuk mendukung hal
tersebut, diperlukan upaya
pengelolaan SDM secara
berkelanjutan mengingat SDM
merupakan aset paling penting dari
berbagai sumber daya yang dimiliki
oleh BPR dan BPRS serta berperan
siginifikan terhadap keberlanjutan
bisnis di tengah persaingan sektor
jasa keuangan di era digital. Agar
SDM yang dimiliki BPR dan BPRS
memiliki kualitas yang berintegritas,
kompeten, profesional, dan berdaya
saing, pengembangan kualitas SDM
BPR dan BPRS secara berkelanjutan
harus menjadi prioritas yang
dilakukan oleh BPR dan BPRS.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh BPR dan BPRS dalam
rangka mendukung pengembangan
kualitas SDM BPR dan BPRS adalah
melalui penyediaan dana yang
direalisasikan oleh BPR dan BPRS
dalam rangka peningkatan
kompetensi kerja atau pengembangan
kompetensi lain di bidang teknis dan
non teknis. Selain itu, diperlukan
sistem dan prosedur yang digunakan
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3472)
sebagaimana telah diubah beberapa kali
- 3 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
terakhir dengan Undang-Undang Nomor
4 Tahun 2023 tentang Pengembangan
dan Penguatan Sektor Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6845);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4867)
sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor
4 Tahun 2023 tentang Pengembangan
dan Penguatan Sektor Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6845);
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5253) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2023 tentang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan (Lembaran
sebagai pedoman bagi BPR dan BPRS
dalam menyusun strategi
pengembangan kualitas SDM BPR
dan BPRS secara berkelanjutan,
sehingga BPR dan BPRS dapat
berkompetisi dengan tetap
memperhatikan aspek kehati-hatian.
Sehubungan dengan hal tersebut,
serta memperhatikan keselarasan
dengan ketentuan terkini antara lain
ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengembangan
dan penguatan sektor keuangan,
diperlukan pembaruan pengaturan
mengenai pengembangan kualitas
SDM BPR dan BPRS.
- 4 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
Negara Republik Indonesia Tahun 2023
Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6845);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023
tentang Pengembangan dan Penguatan
Sektor Keuangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
4, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6845);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN OTORITAS
JASA KEUANGAN TENTANG
PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA BANK PEREKONOMIAN
RAKYAT DAN BANK PEREKONOMIAN
RAKYAT SYARIAH.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ini, yang dimaksud dengan:
1. Bank Perekonomian Rakyat yang
selanjutnya disingkat BPR adalah jenis
bank konvensional yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas giral secara langsung.
2. Bank Perekonomian Rakyat Syariah
yang selanjutnya disebut BPRS adalah
jenis bank syariah yang dalam
Cukup jelas.
- 5 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas giral secara langsung.
3. Direksi adalah direksi bagi BPR dan
BPRS berbentuk badan hukum
perseroan terbatas, pengurus bagi BPR
dan BPRS berbentuk badan hukum
koperasi, atau direksi bagi BPR dan
BPRS yang belum menyesuaikan
bentuk badan hukum menjadi
perseroan terbatas atau koperasi.
4. Dewan Komisaris adalah dewan
komisaris bagi BPR dan BPRS
berbentuk badan hukum perseroan
terbatas, pengawas bagi BPR dan
BPRS berbentuk badan hukum
koperasi, serta komisaris atau dewan
pengawas bagi BPR dan BPRS yang
belum menyesuaikan bentuk badan
hukum menjadi perseroan terbatas
atau koperasi.
5. Sumber Daya Manusia yang
selanjutnya disingkat SDM adalah
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, pegawai tetap, dan/atau
pegawai tidak tetap pada BPR dan
BPRS, serta anggota dewan pengawas
syariah pada BPRS.
6. Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah
proses pemberian sertifikat
- 6 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
kompetensi kerja yang dilakukan
secara sistematis dan objektif melalui
uji kompetensi sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
7. Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia yang selanjutnya disingkat
SKKNI adalah rumusan kemampuan
kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan
dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
8. Lembaga Sertifikasi Profesi yang
selanjutnya disingkat LSP adalah
lembaga yang melaksanakan kegiatan
sertifikasi profesi yang telah memenuhi
syarat dan telah memperoleh lisensi
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
9. Program Pemeliharaan Kompetensi
Kerja yang selanjutnya disebut dengan
Program Pemeliharaan adalah program
pengkinian kompetensi kerja bagi
anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris BPR dan BPRS pemegang
Sertifikat Kompetensi Kerja.
Pasal 2
- 7 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
(1) BPR dan BPRS wajib melakukan
pengelolaan SDM dan pengembangan
kualitas SDM yang dimiliki secara
berkelanjutan.
(2) Pengelolaan SDM sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan siklus kepegawaian
pada BPR dan BPRS.
(3) Pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan:
a. melalui peningkatan kompetensi
kerja SDM; dan
b. memperhatikan asas prioritas dan
pemerataan kompetensi kerja
SDM,
yang disesuaikan dengan visi,
misi, dan strategi bisnis BPR dan
BPRS.
Ayat (1)
Yang dimaksud “secara
berkelanjutan” adalah pengelolaan
SDM dan pengembangan kualitas
SDM yang dilaksanakan secara terus
menerus dengan sistematis,
terencana, dan objektif untuk
mengantisipasi perkembangan
perbankan dan sektor jasa keuangan
ke depan.
Ayat (2)
Siklus kepegawaian pada BPR atau
BPRS mencakup berbagai tahapan
yang dilalui SDM antara lain strategi
dan perencanaan, pemenuhan atau
rekrutmen, orientasi dan adaptasi
(onboard), budaya, pelatihan dan
pengembangan, manajemen kinerja
dan imbalan, pengembangan karier,
manajemen talenta atau suksesi,
pemberhentian dan program pensiun
(offboard).
Ayat (3)
Pengembangan kualitas SDM yang
disesuaikan dengan visi, misi, dan
strategi bisnis BPR dan BPRS antara
lain untuk:
- 8 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
a. mendukung pencapaian bisnis
BPR dan BPRS;
b. mengantisipasi tren
perkembangan bisnis dan
inovasi teknologi informasi
dengan mempersiapkan SDM
yang berwawasan digital; dan
c. menghadapi persaingan antar
SDM dan sumber daya manusia
di dunia usaha lainnya.
Pasal 3
(1) BPR dan BPRS wajib menyediakan
dana untuk pengembangan kualitas
SDM untuk setiap tahun buku.
(2) Dana untuk pengembangan kualitas
SDM sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipergunakan untuk
mendukung peningkatan kompetensi
kerja SDM.
(3) Jumlah atau nominal penyediaan dana
untuk pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib disediakan BPR dan BPRS untuk
setiap tahun buku paling sedikit 3%
(tiga persen) dari total beban tenaga
kerja tahun sebelumnya.
(4) BPR dan BPRS wajib merealisasikan
penyediaan dana untuk
Ayat (1)
Dana untuk pengembangan kualitas
SDM mencakup semua dana yang
disediakan BPR dan BPRS yang
dicatatkan dalam laporan keuangan
BPR dan BPRS, antara lain terkait
dengan program sertifikasi, pelatihan,
pendidikan formal, pembimbingan,
dan/atau detasering (secondment),
termasuk juga antara lain biaya
perjalanan, konsumsi, pemeliharaan
aplikasi, handbook, modul,
lisensi/software subscription, dan e-
library/journal subscription, untuk
mendukung kegiatan pengembangan
kualitas SDM di bidang teknis
dan/atau non teknis.
- 9 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
pengembangan kualitas SDM untuk
setiap tahun buku.
(5) Dalam kondisi tertentu, BPR dan BPRS
dapat menyediakan dana untuk
pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
kurang dari 3% (tiga persen)
berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan.
(6) Otoritas Jasa Keuangan berwenang
memerintahkan BPR dan BPRS untuk:
a. menyediakan dana untuk
pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) lebih besar dari 3% (tiga
persen);
b. menambahkan sisa dana
pengembangan SDM tahun buku
sebelumnya pada tahun buku
yang akan datang; dan/atau
c. mengikutsertakan SDM yang
melaksanakan aktifitas atau
fungsi kritikal dalam Sertifikasi
Kompetensi Kerja.
(7) BPR dan BPRS wajib melaksanakan
perintah Otoritas Jasa Keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (6).
Tidak termasuk dalam cakupan dana
untuk pengembangan kualitas SDM
yaitu belanja modal (capital
expenditure) yang dikeluarkan BPR
dan BPRS yang terkait dengan sarana
pendidikan yang akan dicatatkan
sebagai aset tetap BPR dan BPRS.
Yang dimaksud dengan “tahun buku”
adalah tahun yang dimulai dari bulan
Januari sampai dengan bulan
Desember.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “beban tenaga
kerja” sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai
pelaporan bank perkreditan rakyat
dan bank pembiayaan rakyat syariah
melalui sistem pelaporan otoritas jasa
keuangan.
Ayat (4)
Cukup jelas.
- 10 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
Ayat (5)
Yang dimaksud dengan “kondisi
tertentu” adalah keadaan kahar atau
BPR dan BPRS ditetapkan sebagai
bank dalam penyehatan atau bank
dalam resolusi sehingga penyediaan
dana pengembangan kualitas SDM
BPR dan BPRS berdampak material
terhadap laba rugi atau permodalan
BPR dan BPRS.
Keadaan kahar yaitu keadaan
bencana yang tidak dapat dihindari
terdiri atas:
a. bencana alam;
b. bencana nonalam; dan/atau
c. bencana sosial,
yang dibenarkan oleh pejabat instansi
yang berwenang dari daerah setempat
dan/atau dapat diverifikasi
kebenarannya oleh Otoritas Jasa
Keuangan.
Ayat (6)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
- 11 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
Fungsi kritikal yaitu fungsi inti
dalam aktivitas operasional BPR
dan BPRS yang bersifat strategis
atau memiliki potensi risiko yang
dapat memengaruhi
perkembangan kegiatan usaha
BPR dan BPRS.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 4
Kewajiban pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dilakukan BPR dan BPRS dengan
mengikutsertakan SDM pada
pengembangan kompetensi di bidang
teknis dan/atau di bidang nonteknis
melalui:
a. Sertifikasi Kompetensi Kerja di bidang
BPR dan BPRS;
b. Sertifikasi Kompetensi Kerja selain di
bidang BPR dan BPRS; dan
peningkatan kompetensi lainnya.
Yang dimaksud dengan “kompetensi
di bidang teknis” adalah
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap atau perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan,
yang berkaitan dengan bidang teknis
dalam melakukan fungsi, pekerjaan,
atau jabatan pada BPR dan BPRS.
Yang dimaksud dengan “kompetensi
di bidang nonteknis“ adalah
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap atau perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan,
yang berkaitan dengan interaksi baik
secara intrapersonal maupun
interpersonal dalam melakukan
fungsi, pekerjaan, atau jabatan pada
- 12 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
BPR dan BPRS, termasuk untuk
memimpin dan/atau mengelola BPR
dan BPRS dan/atau unit organisasi
BPR dan BPRS.
Huruf a
Sertifikasi Kompetensi Kerja di
bidang BPR dan BPRS yaitu
sertifikasi kompetensi kerja sesuai
dengan SKKNI dan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
bagi BPR dan BPRS yang telah
ditetapkan oleh instansi yang
berwenang.
Huruf b
Sertifikasi Kompetensi Kerja
selain di bidang BPR dan BPRS
yaitu sertifikasi lain yang
berkaitan dengan aktivitas di
sektor perbankan baik dalam
bentuk program sertifikasi
internasional maupun domestik
antara lain di bidang manajemen
risiko, perencanaan keuangan,
teknologi informasi, audit, dan
keuangan syariah.
Huruf c
Peningkatan kompetensi lainnya
yaitu pengembangan kualitas
SDM melalui peningkatan
- 13 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
kompetensi SDM selain sertifikasi
kompetensi, antara lain melalui
program pendidikan formal
berkelanjutan, pendidikan
kepemimpinan, komunikasi, dan
keterampilan interpersonal
lainnya, pembimbingan,
pemagangan dan program lainnya
yang mendukung operasional BPR
dan BPRS.
Pasal 5
(1) Pengembangan kualitas SDM dapat
dilakukan dengan cara:
a. dilaksanakan oleh BPR dan BPRS;
b. dilaksanakan oleh BPR dan BPRS
bekerja sama dengan pihak lain;
dan/atau
c. mengikutsertakan SDM pada:
1) Sertifikasi Kompetensi Kerja;
2) sosialisasi, lokakarya, dan
seminar;
3) pendidikan formal; dan/atau
4) program pengembangan
kompetensi lain di bidang
teknis dan/atau non teknis;
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan
“dilaksanakan oleh BPR dan
BPRS” adalah pelaksanaan
pengembangan kualitas SDM
dengan sumber daya BPR dan
BPRS sendiri. Sebagai contoh
pelaksanaan pelatihan (in house
training) dengan tenaga pengajar
dari SDM BPR dan BPRS sendiri
atau tenaga pengajar eksternal.
Huruf b
Yang dimaksud dengan
“dilaksanakan oleh BPR dan BPRS
bekerja sama dengan pihak lain”
adalah pelaksanaan
- 14 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
yang diselenggarakan oleh pihak
lain.
(2) Pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara daring dan/atau
luring.
pengembangan kualitas SDM
dilakukan BPR dan BPRS dengan
pihak di luar BPR dan BPRS,
antara lain BPR atau BPRS
dengan BPR atau BPRS lain,
dengan bank umum, dengan
lembaga jasa keuangan nonbank,
dan/atau dengan institusi lain.
Institusi lain antara lain otoritas,
kampus, konsultan, asosiasi
industri, lembaga sertifikasi, dan
lembaga pendidikan.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 6
(1) BPR dan BPRS menyusun rencana
pengembangan kualitas SDM dalam
rencana bisnis BPR dan BPRS.
(2) BPR dan BPRS menyampaikan
realisasi rencana pengembangan
kualitas SDM sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam laporan realisasi
dan pengawasan rencana bisnis BPR
dan BPRS.
Ayat (1)
Format dan tata cara penyampaian
rencana pengembangan kualitas SDM
dalam rencana bisnis sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
mengenai rencana bisnis bank
perkreditan rakyat dan bank
pembiayaan rakyat syariah.
- 15 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
(3) BPR dan BPRS wajib
mengadministrasikan realisasi
program pengembangan kualitas SDM.
Ayat (2)
Format dan tata cara penyampaian
realisasi rencana pengembangan
kualitas SDM dalam laporan realisasi
dan pengawasan rencana bisnis
sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan mengenai rencana
bisnis bank perkreditan rakyat dan
bank pembiayaan rakyat syariah.
Ayat (3)
Pengadministrasian realisasi program
pengembangan kualitas SDM
dilakukan antara lain terhadap:
a. bukti dan/atau dokumen
pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Kerja di bidang BPR
dan BPRS, Sertifikasi
Kompetensi Kerja selain di
bidang BPR dan BPRS, dan
pelaksanaan peningkatan
kompetensi lainnya, termasuk
dokumen Program
Pemeliharaan;
b. daftar SDM yang mengikuti
program pengembangan kualitas
SDM; dan
c. bukti pembayaran jika terdapat
biaya dalam pelaksanaan
- 16 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
program pengembangan kualitas
SDM.
Pasal 7
(1) BPR dan BPRS yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1),
Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat (4), Pasal
3 ayat (7), dan/atau Pasal 6 ayat (3),
dikenai sanksi administratif berupa
teguran tertulis.
(2) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai
sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dan belum
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal
3 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat
(4), Pasal 3 ayat (7), dan/atau Pasal 6
ayat (3), BPR dan BPRS dikenai sanksi
administratif berupa:
a. penurunan tingkat kesehatan BPR
dan BPRS; dan/atau
b. penghentian sementara sebagian
kegiatan usaha.
(3) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai
sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dan belum
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal
Cukup jelas.
- 17 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
3 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat
(4), Pasal 3 ayat (7), dan/atau Pasal 6
ayat (3), pihak utama BPR dan BPRS
dapat dikenai sanksi administratif
berupa larangan sebagai pihak utama
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai penilaian kembali
bagi pihak utama lembaga jasa
keuangan.
BAB II SISTEM DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN KUALITAS SDM BPR DAN BPRS
Pasal 8
(1) BPR dan BPRS wajib memiliki sistem
dan/atau prosedur pengembangan
kualitas SDM BPR dan BPRS secara
berkelanjutan.
(2) Sistem dan/atau prosedur
pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit mencakup:
a. perencanaan dan analisis
kebutuhan program
pengembangan kulitas SDM BPR
dan BPRS;
b. rancangan dan pengembangan
program pengembangan kualitas
SDM BPR dan BPRS;
c. pelaksanaan program
pengembangan kualitas SDM BPR
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Bentuk atau metode dari sistem
dan/atau prosedur didasarkan atas
kebijakan internal BPR dan BPRS.
Sistem dan/atau prosedur diperlukan
agar BPR dan BPRS dapat
menetapkan tindakan yang
diperlukan sehingga pelaksanaan
pengembangan kualitas SDM dapat
berjalan sesuai rencana, mengatasi
kesenjangan kompetensi yang ada,
dan sejalan dengan visi, misi, dan
strategi bisnis BPR dan BPRS.
Huruf a
- 18 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
dan BPRS, termasuk metode
pelaksanaan program
pengembangan kualitas SDM BPR
dan BPRS; dan
d. evaluasi pelaksanaan dan
pemantauan realisasi program
pengembangan kualitas SDM BPR
dan BPRS.
(3) BPR dan BPRS yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa teguran tertulis.
(4) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai
sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan belum
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), BPR dan BPRS
dikenai sanksi administratif berupa:
a. penurunan tingkat kesehatan BPR
dan BPRS; dan/atau
b. penghentian sementara sebagian
kegiatan usaha.
(5) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai
sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), dan belum
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), pihak utama
BPR dan BPRS dapat dikenai sanksi
administratif berupa larangan sebagai
Perencanaan dan analisis
kebutuhan disusun dengan
menilai dan mengidentifikasi
kesenjangan atau kebutuhan
kompetensi SDM BPR dan BPRS
yang perlu ditingkatkan.
Kebutuhan kompetensi SDM
antara lain disusun untuk jangka
panjang dan memenuhi
kebutuhan kompetensi SDM saat
ini. Dalam mengidentifikasi
kesenjangan atau kebutuhan
kompetensi SDM, BPR dan BPRS
memperhatikan antara lain
standar kompetensi SDM BPR dan
BPRS sesuai dengan SKKNI dan
Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia yang berlaku bagi BPR
dan BPRS yang telah ditetapkan
oleh instansi yang berwenang.
Huruf b
Rancangan dan pengembangan
program disusun dengan
menentukan rencana atau bentuk
program pengembangan kualitas
SDM BPR dan BPRS, termasuk
tujuan, metode, dan evaluasi
program.
Huruf c
- 19 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
pihak utama sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai
penilaian kembali bagi pihak utama
lembaga jasa keuangan.
Pelaksanaan program
pengembangan kualitas SDM
berdasarkan rancangan dan
pengembangan program yang
telah disusun atau kebutuhan
lainnya antara lain
mempertimbangkan waktu,
tempat, anggaran dan metode
(daring atau luring).
Huruf d
Evaluasi pelaksanaan dan
pemantauan realisasi program
pengembangan kualitas SDM BPR
dan BPRS antara lain untuk
mengukur pengaruh pelaksanaan
program pada peningkatan
kualitas SDM. Hasil evaluasi
antara lain berupa kesimpulan
dan saran perbaikan program
pengembangan kualitas SDM ke
depan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
- 20 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
Ayat (5)
Cukup jelas.
BAB III SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
Pasal 9
BPR atau BPRS wajib memiliki anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang
seluruhnya memiliki Sertifikat Kompetensi
Kerja yang diterbitkan oleh LSP.
Kewajiban memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja bagi anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
BPR dan BPRS sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
mengenai bank perkreditan rakyat
dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai bank
pembiayaan rakyat syariah.
Pasal 10
(1) Sertifikat Kompetensi Kerja bagi
anggota Direksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan
dalam 2 (dua) tingkat berdasarkan
total aset BPR dan BPRS, yaitu
Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1
dan Sertifikat Kompetensi Kerja
tingkat 2.
(2) Sertifikat Kompetensi Kerja bagi
anggota Dewan Komisaris
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ditetapkan dalam 1 (satu) tingkat dan
Ayat (1)
Perbedaan antara Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 1 dan
Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2,
antara lain ditetapkan berdasarkan
cakupan unit kompetensi pada
SKKNI, yaitu jumlah unit kompetensi
tingkat 2 lebih banyak dibandingkan
dengan tingkat 1.
Ayat (2)
Cakupan dan jumlah unit kompetensi
bagi anggota Dewan Komisaris
- 21 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
tidak memperhitungkan total aset BPR
dan BPRS.
berbeda dengan cakupan dan jumlah
unit kompetensi bagi anggota Direksi.
Pasal 11
(1) Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 ayat (1) wajib dimiliki oleh anggota
Direksi BPR dan BPRS dengan total
aset kurang dari
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar rupiah).
(2) Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 ayat (1) wajib dimiliki oleh anggota
Direksi BPR dan BPRS dengan total
aset paling sedikit
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar rupiah).
Ayat (1)
Kepemilikan Kompetensi Kerja tingkat
1 dapat dibuktikan dengan memiliki
Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1
atau tidak memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 1 namun
memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
tingkat 2.
Ayat (2)
Kepemilikan Kompetensi Kerja tingkat
2 dapat diperoleh anggota Direksi
BPR dan BPRS dengan menambah
jumlah unit kompetensi yang
dipersyaratkan pada Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 2 sesuai
dengan SKKNI yang tidak tercakup
pada unit kompetensi untuk
memperoleh Sertifikasi Kompetensi
Kerja tingkat 1.
Pasal 12
(1) Dalam hal BPR dan BPRS mengalami
peningkatan total aset menjadi paling
sedikit Rp300.000.000.000,00 (tiga
ratus miliar rupiah) dalam jangka
Ayat (1)
Kewajiban memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 2 dimulai
sejak bulan ke-7 (tujuh).
- 22 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
waktu 6 (enam) bulan berturut-turut,
anggota Direksi BPR dan BPRS wajib
memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
tingkat 2.
(2) Anggota Direksi BPR dan BPRS wajib
memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
tingkat 2 paling lambat 12 (dua belas)
bulan sejak total aset BPR dan BPRS
memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Bagi BPR yang melakukan perubahan
usaha menjadi BPRS, batas waktu
pemenuhan Sertifikat Kompetensi
Kerja tingkat 2 bagi anggota Direksi
BPRS dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
mengenai bank pembiayaan rakyat
syariah.
(4) Bagi BPR dan BPRS hasil
penggabungan, peleburan, dan/atau
pengambilalihan, batas waktu
pemenuhan Sertifikat Kompetensi
Kerja tingkat 2 bagi anggota Direksi
BPR dan BPRS dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan bank
pembiayaan rakyat dan bank
pembiayaan rakyat syariah.
Ayat (2)
Perhitungan jangka waktu kewajiban
memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
tingkat 2 dimulai pada bulan
berikutnya dari laporan bulan ke
enam hingga 12 (dua belas) bulan
kemudian.
Contoh:
Berdasarkan laporan bulanan yang
disampaikan oleh BPR atau BPRS
kepada Otoritas Jasa Keuangan
diketahui bahwa sejak bulan Januari
2024 sampai dengan bulan Juni
2024, BPR atau BPRS memiliki total
aset diatas Rp300.000.000,00 (tiga
ratus miliar rupiah). Berdasarkan
laporan bulanan BPR atau BPRS
bulan Juni 2024 yang diterima pada
bulan Juli 2024, anggota Direksi BPR
dan BPRS wajib memiliki Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 2 sejak
akhir bulan Juli 2024 hingga paling
lambat akhir bulan Juni 2025.
Ayat (3)
Contoh 1:
BPRS A memiliki aset kurang dari
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar rupiah). Direksi BPRS A efektif
- 23 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
(5) Kepemilikan sertifikasi Kompetensi
Kerja tingkat 2 sebagaimana dimaksud
pada Pasal 10 ayat (1) tetap berlaku
bagi anggota Direksi BPR dan BPRS
yang mengalami penurunan total aset
BPR dan BPRS.
menjabat per 1 Januari 2024. Aset
BPRS A per 1 September 2024
mengalami kenaikan menjadi
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar rupiah) selama 6 (enam) bulan
berturut-turut yaitu sampai dengan
tanggal 1 Maret 2025. Kewajiban
Direksi untuk memenuhi Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 2 sebagai
berikut:
a. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai BPRS, Direksi yang
bersangkutan wajib memiliki
sertifikat kompetensi kerja
tingkat 2 paling lambat 24 (dua
puluh empat) bulan sejak 1
Januari 2025 yaitu 1 Januari
2026.
b. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan ini, Direksi yang
bersangkutan wajib memiliki
sertifikat kompetensi kerja
tingkat 2 paling lambat 12 (dua
belas) bulan sejak 1 Maret 2025
yaitu pada tanggal 1 Maret 2026.
Bagi anggota Direksi BPRS, batas
waktu untuk memenuhi kewajiban
sertifikasi dapat dipilih yang sisa
- 24 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
waktunya paling lama yaitu
berdasarkan ketentuan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan, yaitu tanggal
1 Maret 2026.
Contoh 2:
BPRS B memiliki aset kurang dari
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar rupiah). Direksi BPRS B efektif
menjabat per 1 Januari 2024. Aset
BPRS B per 1 Februari 2024
mengalami kenaikan menjadi
Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus
miliar rupiah) selama 6 (enam) bulan
berturut-turut yaitu sampai dengan
tanggal 1 Agustus 2024. Kewajiban
Direksi untuk memenuhi Sertifikat
Kompetensi Kerja tingkat 2 sebagai
berikut:
a. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai BPRS, Direksi yang
bersangkutan wajib memiliki
sertifikat kompetensi kerja
tingkat 2 paling lambat 24 (dua
puluh empat) bulan sejak 1
Januari 2024 yaitu pada tanggal
1 Januari 2026.
b. Berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan ini, Direksi yang
- 25 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
bersangkutan wajib memiliki
sertifikat kompetensi kerja
tingkat 2 paling lambat 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal 1
Agustus 2017 yaitu tanggal 1
Agustus 2025.
Batas waktu untuk memenuhi
kewajiban sertifikasi dipilih yang sisa
waktunya paling lama yaitu
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan yang mengatur mengenai
BPRS yaitu tanggal 1 Januari 2026.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 13
(1) BPR dan BPRS yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 dikenai sanksi
administratif sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai
bank perkreditan rakyat dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai
bank pembiayaan rakyat syariah.
Cukup jelas.
- 26 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
(2) BPR dan BPRS yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 11 ayat
(2), dan/atau Pasal 12 ayat (1),
dan/atau anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris yang
melanggar ketentuan sebagaimna
dimaksud Pasal 12 ayat (2), dikenai
sanksi administratif berupa teguran
tertulis.
(3) Dalam hal BPR dan BPRS dan/atau
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris telah dikenai sanksi
administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dan belum memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 11 ayat
(2), Pasal 12 ayat (1), dan/atau Pasal
12 ayat (2), BPR dan BPRS dikenai
sanksi administratif berupa:
a. penurunan tingkat kesehatan BPR
dan BPRS; dan/atau
b. penghentian sementara sebagian
kegiatan usaha.
(4) Dalam hal BPR dan BPRS dan/atau
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris telah dikenai sanksi
administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dan belum memenuhi
- 27 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 11 ayat
(2), Pasal 12 ayat (1), dan/atau Pasal
12 ayat (2), pihak utama BPR dan
BPRS dapat dikenai sanksi
administratif berupa larangan sebagai
pihak utama sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai
penilaian kembali bagi pihak utama
lembaga jasa keuangan.
BAB IV LSP SEKTOR PERBANKAN
Pasal 14
LSP sektor perbankan menetapkan
persyaratan untuk menjadi penyelenggara
pemeliharaan kompetensi dan/atau
kriteria masing-masing bentuk kegiatan
yang diakui sebagai pemeliharaan
kompetensi.
Penetapan persyaratan oleh LSP
sektor perbankan dilaksanakan
sesuai dengan standar yang berlaku
terkait dengan praktek sertifikasi
(best practice).
Pasal 15
(1) LSP sektor perbankan yang
menyelenggarakan Sertifikasi
Kompetensi Kerja di sektor perbankan
wajib menjaga kualitas uji kompetensi
Sertifikasi Kompetensi Kerja di sektor
perbankan.
(2) LSP sektor perbankan yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
Ayat (1)
Untuk menjaga kualitas uji
kompetensi Sertifikasi Kompetensi
Kerja di sektor perbankan, LSP sektor
perbankan melakukan paling sedikit:
a. peninjauan secara berkala
terhadap metode, materi uji
- 28 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif sesuai dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai
penatalaksanaan lembaga sertifikasi
profesi di sektor jasa keuangan.
kompetensi, dan asesor yang
ditugaskan; dan
b. pengkinian materi uji kompetensi
yang sesuai dengan
perkembangan aspek bidang
Sertifikasi Kompetensi Kerja di
sektor perbankan terkini yang
selaras dengan kebutuhan dan
perkembangan perbankan ke
depan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
BAB V PEMANTAUAN
Pasal 16
(1) BPR dan BPRS wajib:
a. melakukan pemantauan untuk
memastikan anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris BPR
dan BPRS memiliki Sertifikasi
Kompetensi Kerja, termasuk
mengikuti Program Pemeliharaan
secara berkala; dan
b. melakukan pemantauan terhadap
SDM yang mengikuti program
pengembangan kualitas SDM
sebagaimana dimaksud pada
Pasal 4.
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “sejak
berlakunya Sertifikat Kompetensi
Kerja” adalah sejak tanggal
diterbitkan atau sejak tanggal
perpanjangan terakhir Sertifikat
Kompetensi Kerja.
- 29 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
(2) Jangka waktu Program Pemeliharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dilaksanakan dalam masa
berlakunya Sertifikat Kompetensi
Kerja sebagai salah satu persyaratan
perpanjangan masa berlaku Sertifikat
Kompetensi Kerja.
(3) Program Pemeliharaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib
diikuti oleh anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris BPR dan
BPRS paling sedikit 1 (satu) kali dalam
3 (tiga) tahun sejak berlakunya
Sertifikat Kompetensi Kerja.
Pasal 17
(1) BPR dan BPRS yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) dan/atau
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (3), dikenai sanksi
administratif berupa teguran tertulis.
(2) Dalam hal BPR dan BPRS dan/atau
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris telah dikenai sanksi
administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dan belum memenuhi
Cukup jelas.
- 30 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) dan/atau Pasal
16 ayat (3), BPR dan BPRS dikenai
sanksi administratif berupa:
a. penurunan tingkat kesehatan BPR
dan BPRS; dan/atau
b. penghentian sementara sebagian
kegiatan usaha.
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
BPR dan BPRS yang belum memiliki sistem
dan/atau prosedur pengembangan kualitas
SDM atau telah memiliki sistem dan/atau
prosedur pengembangan kualitas SDM
namun belum memenuhi cakupan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 pada
saat berlakunya Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan ini, diberikan jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini berlaku untuk
memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8.
Cukup jelas.
Pasal 19
Kewajiban anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris mengikuti
Program Pemeliharaan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 16 ayat (3) mulai
- 31 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
berlaku sejak tanggal berakhirnya
Sertifikat Kompetensi Kerja anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris BPR
dan BPRS.
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
Pada saat Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan ini mulai berlaku:
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 44/POJK.03/2015 tentang
Sertifikasi Kompetensi Kerja bagi
Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris Bank Perkreditan Rakyat
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 397, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
nomor 5815); dan
b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 47/POJK.03/2017 tentang
Kewajiban Penyediaan dana
Pendidikan dan Pelatihan untuk
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bank Perkreditan Rakyat dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 153, Tambahan
Cukup jelas.
- 32 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6096),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 21
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini
mulai berlaku sejak Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan ini diundangkan.
Cukup jelas.
Agar setiap orang mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal …
KETUA DEWAN KOMISIONER
OTORITAS JASA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
MAHENDRA SIREGAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal …
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...
- 33 -
Draft Peraturan
Tanggapan Usulan Perubahan
Batang Tubuh Penjelasan
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN ... NOMOR

More Related Content

Similar to BPR SDM Pengembangan

Papi 2008 buku 1
Papi   2008 buku 1Papi   2008 buku 1
Papi 2008 buku 1citra Joni
 
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014OJK Indonesia
 
Permendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUDPermendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUDzuhrimail
 
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiranssuser279f7e
 
Permen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujks
Permen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujksPermen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujks
Permen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujksMuhayat Akbar
 
3.-PROSES-BISNIS-.pdf
3.-PROSES-BISNIS-.pdf3.-PROSES-BISNIS-.pdf
3.-PROSES-BISNIS-.pdfAPTAGROUP
 
Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan RakyatBank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan Rakyathendramanaj
 
Pojk Nomor 34/POJK.03/2020
Pojk Nomor 34/POJK.03/2020Pojk Nomor 34/POJK.03/2020
Pojk Nomor 34/POJK.03/2020Jamhur Ilmi
 
Lakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatLakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatppbkab
 
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUDPermendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUDSatrial Bagni
 
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmPaparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmfadli readi
 
Isi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari
Isi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota KendariIsi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari
Isi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota KendariHaris Sahido
 
Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022
Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022
Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022Penyalur Alat Kesehatan
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017
Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017
Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017Mamang Lamsijan
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Sambadyasitumeang
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)
1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)
1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)Kang Lieur
 

Similar to BPR SDM Pengembangan (20)

Papi 2008 buku 1
Papi   2008 buku 1Papi   2008 buku 1
Papi 2008 buku 1
 
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014
 
Permendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUDPermendagri 79 2018 BLUD
Permendagri 79 2018 BLUD
 
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
72471 permendagri-79-tahun-2018-tentang-blud dengan lampiran
 
Permen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujks
Permen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujksPermen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujks
Permen 2007 12_39_pedoman_pengawasan_kjks_ujks
 
3.-PROSES-BISNIS-.pdf
3.-PROSES-BISNIS-.pdf3.-PROSES-BISNIS-.pdf
3.-PROSES-BISNIS-.pdf
 
7-BPR-Syariah.pptx
7-BPR-Syariah.pptx7-BPR-Syariah.pptx
7-BPR-Syariah.pptx
 
Bank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan RakyatBank Pengkreditan Rakyat
Bank Pengkreditan Rakyat
 
Pojk Nomor 34/POJK.03/2020
Pojk Nomor 34/POJK.03/2020Pojk Nomor 34/POJK.03/2020
Pojk Nomor 34/POJK.03/2020
 
Lakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatLakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharat
 
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUDPermendagri No. 79 Tahun 2018   Tentang BLUD
Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang BLUD
 
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukmPaparan deputi bidang pembiayaan kkukm
Paparan deputi bidang pembiayaan kkukm
 
Isi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari
Isi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota KendariIsi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari
Isi renstra Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari
 
Per 04 tahun_2009
Per 04 tahun_2009Per 04 tahun_2009
Per 04 tahun_2009
 
Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022
Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022
Juknis Dak BKKBN 2022 - Petunjuk Teknis Penggunaan DAK BKKBN 2022
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017
Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017
Kajian UPT Pengembangan UMKM 2017
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)
1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)
1580002526 knks insight edisi 8 (januari)-1 (1)
 

Recently uploaded

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 

BPR SDM Pengembangan

  • 1. - 1 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR … TAHUN … TENTANG PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BANK PEREKONOMIAN RAKYAT DAN BANK PEREKONOMIAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR … TAHUN … TENTANG PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BANK PEREKONOMIAN RAKYAT DAN BANK PEREKONOMIAN RAKYAT SYARIAH Menimbang: a. bahwa untuk mendukung industri Bank Perekonomian Rakyat atau Bank Perekonomian Rakyat Syariah dengan daya tahan yang baik atau resiliensi, daya saing yang tinggi, dan kontribusi yang optimal dalam memberikan kemudahan akses keuangan kepada usaha mikro, kecil dan menengah serta masyarakat di daerah atau wilayahnya, serta mampu mengantisipasi tren perkembangan bisnis dan inovasi teknologi informasi di era digital, diperlukan sumber daya manusia yang I. UMUM Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha yang bersifat dinamis, serta mampu mengantisipasi tren perkembangan inovasi teknologi informasi di era digital, diperlukan industri BPR dan BPRS dengan daya tahan yang baik dan daya saing yang tinggi, sehingga BPR dan BPRS dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam memberikan kemudahan akses keuangan kepada usaha mikro dan
  • 2. - 2 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan berintegritas, kompeten, profesional, dan berdaya saing tinggi, sehingga pengembangan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas; b. bahwa untuk mendorong Bank Perekonomian Rakyat atau Bank Perekonomian Rakyat Syariah melakukan berbagai pengembangan kualitas terhadap sumber daya manusia yang dimiliki, pengaturan terkait sumber daya manusia Bank Perekonomian Rakyat atau Bank Perekonomian Rakyat Syariah saat ini perlu dilakukan pembaruan ketentuan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah; masyarakat di daerah atau wilayahnya. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan upaya pengelolaan SDM secara berkelanjutan mengingat SDM merupakan aset paling penting dari berbagai sumber daya yang dimiliki oleh BPR dan BPRS serta berperan siginifikan terhadap keberlanjutan bisnis di tengah persaingan sektor jasa keuangan di era digital. Agar SDM yang dimiliki BPR dan BPRS memiliki kualitas yang berintegritas, kompeten, profesional, dan berdaya saing, pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS secara berkelanjutan harus menjadi prioritas yang dilakukan oleh BPR dan BPRS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh BPR dan BPRS dalam rangka mendukung pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS adalah melalui penyediaan dana yang direalisasikan oleh BPR dan BPRS dalam rangka peningkatan kompetensi kerja atau pengembangan kompetensi lain di bidang teknis dan non teknis. Selain itu, diperlukan sistem dan prosedur yang digunakan Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah beberapa kali
  • 3. - 3 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6845); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6845); 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (Lembaran sebagai pedoman bagi BPR dan BPRS dalam menyusun strategi pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS secara berkelanjutan, sehingga BPR dan BPRS dapat berkompetisi dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian. Sehubungan dengan hal tersebut, serta memperhatikan keselarasan dengan ketentuan terkini antara lain ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai pengembangan dan penguatan sektor keuangan, diperlukan pembaruan pengaturan mengenai pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS.
  • 4. - 4 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6845); 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6845); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA BANK PEREKONOMIAN RAKYAT DAN BANK PEREKONOMIAN RAKYAT SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Bank Perekonomian Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR adalah jenis bank konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara langsung. 2. Bank Perekonomian Rakyat Syariah yang selanjutnya disebut BPRS adalah jenis bank syariah yang dalam Cukup jelas.
  • 5. - 5 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara langsung. 3. Direksi adalah direksi bagi BPR dan BPRS berbentuk badan hukum perseroan terbatas, pengurus bagi BPR dan BPRS berbentuk badan hukum koperasi, atau direksi bagi BPR dan BPRS yang belum menyesuaikan bentuk badan hukum menjadi perseroan terbatas atau koperasi. 4. Dewan Komisaris adalah dewan komisaris bagi BPR dan BPRS berbentuk badan hukum perseroan terbatas, pengawas bagi BPR dan BPRS berbentuk badan hukum koperasi, serta komisaris atau dewan pengawas bagi BPR dan BPRS yang belum menyesuaikan bentuk badan hukum menjadi perseroan terbatas atau koperasi. 5. Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disingkat SDM adalah anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, pegawai tetap, dan/atau pegawai tidak tetap pada BPR dan BPRS, serta anggota dewan pengawas syariah pada BPRS. 6. Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat
  • 6. - 6 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan kompetensi kerja yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 7. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 8. Lembaga Sertifikasi Profesi yang selanjutnya disingkat LSP adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan sertifikasi profesi yang telah memenuhi syarat dan telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. 9. Program Pemeliharaan Kompetensi Kerja yang selanjutnya disebut dengan Program Pemeliharaan adalah program pengkinian kompetensi kerja bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS pemegang Sertifikat Kompetensi Kerja. Pasal 2
  • 7. - 7 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan (1) BPR dan BPRS wajib melakukan pengelolaan SDM dan pengembangan kualitas SDM yang dimiliki secara berkelanjutan. (2) Pengelolaan SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan siklus kepegawaian pada BPR dan BPRS. (3) Pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan: a. melalui peningkatan kompetensi kerja SDM; dan b. memperhatikan asas prioritas dan pemerataan kompetensi kerja SDM, yang disesuaikan dengan visi, misi, dan strategi bisnis BPR dan BPRS. Ayat (1) Yang dimaksud “secara berkelanjutan” adalah pengelolaan SDM dan pengembangan kualitas SDM yang dilaksanakan secara terus menerus dengan sistematis, terencana, dan objektif untuk mengantisipasi perkembangan perbankan dan sektor jasa keuangan ke depan. Ayat (2) Siklus kepegawaian pada BPR atau BPRS mencakup berbagai tahapan yang dilalui SDM antara lain strategi dan perencanaan, pemenuhan atau rekrutmen, orientasi dan adaptasi (onboard), budaya, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja dan imbalan, pengembangan karier, manajemen talenta atau suksesi, pemberhentian dan program pensiun (offboard). Ayat (3) Pengembangan kualitas SDM yang disesuaikan dengan visi, misi, dan strategi bisnis BPR dan BPRS antara lain untuk:
  • 8. - 8 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan a. mendukung pencapaian bisnis BPR dan BPRS; b. mengantisipasi tren perkembangan bisnis dan inovasi teknologi informasi dengan mempersiapkan SDM yang berwawasan digital; dan c. menghadapi persaingan antar SDM dan sumber daya manusia di dunia usaha lainnya. Pasal 3 (1) BPR dan BPRS wajib menyediakan dana untuk pengembangan kualitas SDM untuk setiap tahun buku. (2) Dana untuk pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk mendukung peningkatan kompetensi kerja SDM. (3) Jumlah atau nominal penyediaan dana untuk pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disediakan BPR dan BPRS untuk setiap tahun buku paling sedikit 3% (tiga persen) dari total beban tenaga kerja tahun sebelumnya. (4) BPR dan BPRS wajib merealisasikan penyediaan dana untuk Ayat (1) Dana untuk pengembangan kualitas SDM mencakup semua dana yang disediakan BPR dan BPRS yang dicatatkan dalam laporan keuangan BPR dan BPRS, antara lain terkait dengan program sertifikasi, pelatihan, pendidikan formal, pembimbingan, dan/atau detasering (secondment), termasuk juga antara lain biaya perjalanan, konsumsi, pemeliharaan aplikasi, handbook, modul, lisensi/software subscription, dan e- library/journal subscription, untuk mendukung kegiatan pengembangan kualitas SDM di bidang teknis dan/atau non teknis.
  • 9. - 9 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan pengembangan kualitas SDM untuk setiap tahun buku. (5) Dalam kondisi tertentu, BPR dan BPRS dapat menyediakan dana untuk pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kurang dari 3% (tiga persen) berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan. (6) Otoritas Jasa Keuangan berwenang memerintahkan BPR dan BPRS untuk: a. menyediakan dana untuk pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (3) lebih besar dari 3% (tiga persen); b. menambahkan sisa dana pengembangan SDM tahun buku sebelumnya pada tahun buku yang akan datang; dan/atau c. mengikutsertakan SDM yang melaksanakan aktifitas atau fungsi kritikal dalam Sertifikasi Kompetensi Kerja. (7) BPR dan BPRS wajib melaksanakan perintah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (6). Tidak termasuk dalam cakupan dana untuk pengembangan kualitas SDM yaitu belanja modal (capital expenditure) yang dikeluarkan BPR dan BPRS yang terkait dengan sarana pendidikan yang akan dicatatkan sebagai aset tetap BPR dan BPRS. Yang dimaksud dengan “tahun buku” adalah tahun yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “beban tenaga kerja” sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai pelaporan bank perkreditan rakyat dan bank pembiayaan rakyat syariah melalui sistem pelaporan otoritas jasa keuangan. Ayat (4) Cukup jelas.
  • 10. - 10 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan Ayat (5) Yang dimaksud dengan “kondisi tertentu” adalah keadaan kahar atau BPR dan BPRS ditetapkan sebagai bank dalam penyehatan atau bank dalam resolusi sehingga penyediaan dana pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS berdampak material terhadap laba rugi atau permodalan BPR dan BPRS. Keadaan kahar yaitu keadaan bencana yang tidak dapat dihindari terdiri atas: a. bencana alam; b. bencana nonalam; dan/atau c. bencana sosial, yang dibenarkan oleh pejabat instansi yang berwenang dari daerah setempat dan/atau dapat diverifikasi kebenarannya oleh Otoritas Jasa Keuangan. Ayat (6) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c
  • 11. - 11 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan Fungsi kritikal yaitu fungsi inti dalam aktivitas operasional BPR dan BPRS yang bersifat strategis atau memiliki potensi risiko yang dapat memengaruhi perkembangan kegiatan usaha BPR dan BPRS. Ayat (7) Cukup jelas. Pasal 4 Kewajiban pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dilakukan BPR dan BPRS dengan mengikutsertakan SDM pada pengembangan kompetensi di bidang teknis dan/atau di bidang nonteknis melalui: a. Sertifikasi Kompetensi Kerja di bidang BPR dan BPRS; b. Sertifikasi Kompetensi Kerja selain di bidang BPR dan BPRS; dan peningkatan kompetensi lainnya. Yang dimaksud dengan “kompetensi di bidang teknis” adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan, yang berkaitan dengan bidang teknis dalam melakukan fungsi, pekerjaan, atau jabatan pada BPR dan BPRS. Yang dimaksud dengan “kompetensi di bidang nonteknis“ adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan, yang berkaitan dengan interaksi baik secara intrapersonal maupun interpersonal dalam melakukan fungsi, pekerjaan, atau jabatan pada
  • 12. - 12 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan BPR dan BPRS, termasuk untuk memimpin dan/atau mengelola BPR dan BPRS dan/atau unit organisasi BPR dan BPRS. Huruf a Sertifikasi Kompetensi Kerja di bidang BPR dan BPRS yaitu sertifikasi kompetensi kerja sesuai dengan SKKNI dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bagi BPR dan BPRS yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Huruf b Sertifikasi Kompetensi Kerja selain di bidang BPR dan BPRS yaitu sertifikasi lain yang berkaitan dengan aktivitas di sektor perbankan baik dalam bentuk program sertifikasi internasional maupun domestik antara lain di bidang manajemen risiko, perencanaan keuangan, teknologi informasi, audit, dan keuangan syariah. Huruf c Peningkatan kompetensi lainnya yaitu pengembangan kualitas SDM melalui peningkatan
  • 13. - 13 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan kompetensi SDM selain sertifikasi kompetensi, antara lain melalui program pendidikan formal berkelanjutan, pendidikan kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan interpersonal lainnya, pembimbingan, pemagangan dan program lainnya yang mendukung operasional BPR dan BPRS. Pasal 5 (1) Pengembangan kualitas SDM dapat dilakukan dengan cara: a. dilaksanakan oleh BPR dan BPRS; b. dilaksanakan oleh BPR dan BPRS bekerja sama dengan pihak lain; dan/atau c. mengikutsertakan SDM pada: 1) Sertifikasi Kompetensi Kerja; 2) sosialisasi, lokakarya, dan seminar; 3) pendidikan formal; dan/atau 4) program pengembangan kompetensi lain di bidang teknis dan/atau non teknis; Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan “dilaksanakan oleh BPR dan BPRS” adalah pelaksanaan pengembangan kualitas SDM dengan sumber daya BPR dan BPRS sendiri. Sebagai contoh pelaksanaan pelatihan (in house training) dengan tenaga pengajar dari SDM BPR dan BPRS sendiri atau tenaga pengajar eksternal. Huruf b Yang dimaksud dengan “dilaksanakan oleh BPR dan BPRS bekerja sama dengan pihak lain” adalah pelaksanaan
  • 14. - 14 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan yang diselenggarakan oleh pihak lain. (2) Pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara daring dan/atau luring. pengembangan kualitas SDM dilakukan BPR dan BPRS dengan pihak di luar BPR dan BPRS, antara lain BPR atau BPRS dengan BPR atau BPRS lain, dengan bank umum, dengan lembaga jasa keuangan nonbank, dan/atau dengan institusi lain. Institusi lain antara lain otoritas, kampus, konsultan, asosiasi industri, lembaga sertifikasi, dan lembaga pendidikan. Huruf c Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 6 (1) BPR dan BPRS menyusun rencana pengembangan kualitas SDM dalam rencana bisnis BPR dan BPRS. (2) BPR dan BPRS menyampaikan realisasi rencana pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam laporan realisasi dan pengawasan rencana bisnis BPR dan BPRS. Ayat (1) Format dan tata cara penyampaian rencana pengembangan kualitas SDM dalam rencana bisnis sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai rencana bisnis bank perkreditan rakyat dan bank pembiayaan rakyat syariah.
  • 15. - 15 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan (3) BPR dan BPRS wajib mengadministrasikan realisasi program pengembangan kualitas SDM. Ayat (2) Format dan tata cara penyampaian realisasi rencana pengembangan kualitas SDM dalam laporan realisasi dan pengawasan rencana bisnis sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai rencana bisnis bank perkreditan rakyat dan bank pembiayaan rakyat syariah. Ayat (3) Pengadministrasian realisasi program pengembangan kualitas SDM dilakukan antara lain terhadap: a. bukti dan/atau dokumen pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja di bidang BPR dan BPRS, Sertifikasi Kompetensi Kerja selain di bidang BPR dan BPRS, dan pelaksanaan peningkatan kompetensi lainnya, termasuk dokumen Program Pemeliharaan; b. daftar SDM yang mengikuti program pengembangan kualitas SDM; dan c. bukti pembayaran jika terdapat biaya dalam pelaksanaan
  • 16. - 16 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan program pengembangan kualitas SDM. Pasal 7 (1) BPR dan BPRS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat (4), Pasal 3 ayat (7), dan/atau Pasal 6 ayat (3), dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis. (2) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat (4), Pasal 3 ayat (7), dan/atau Pasal 6 ayat (3), BPR dan BPRS dikenai sanksi administratif berupa: a. penurunan tingkat kesehatan BPR dan BPRS; dan/atau b. penghentian sementara sebagian kegiatan usaha. (3) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal Cukup jelas.
  • 17. - 17 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan 3 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat (4), Pasal 3 ayat (7), dan/atau Pasal 6 ayat (3), pihak utama BPR dan BPRS dapat dikenai sanksi administratif berupa larangan sebagai pihak utama sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penilaian kembali bagi pihak utama lembaga jasa keuangan. BAB II SISTEM DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN KUALITAS SDM BPR DAN BPRS Pasal 8 (1) BPR dan BPRS wajib memiliki sistem dan/atau prosedur pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS secara berkelanjutan. (2) Sistem dan/atau prosedur pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit mencakup: a. perencanaan dan analisis kebutuhan program pengembangan kulitas SDM BPR dan BPRS; b. rancangan dan pengembangan program pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS; c. pelaksanaan program pengembangan kualitas SDM BPR Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Bentuk atau metode dari sistem dan/atau prosedur didasarkan atas kebijakan internal BPR dan BPRS. Sistem dan/atau prosedur diperlukan agar BPR dan BPRS dapat menetapkan tindakan yang diperlukan sehingga pelaksanaan pengembangan kualitas SDM dapat berjalan sesuai rencana, mengatasi kesenjangan kompetensi yang ada, dan sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis BPR dan BPRS. Huruf a
  • 18. - 18 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan dan BPRS, termasuk metode pelaksanaan program pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS; dan d. evaluasi pelaksanaan dan pemantauan realisasi program pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS. (3) BPR dan BPRS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis. (4) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPR dan BPRS dikenai sanksi administratif berupa: a. penurunan tingkat kesehatan BPR dan BPRS; dan/atau b. penghentian sementara sebagian kegiatan usaha. (5) Dalam hal BPR dan BPRS telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pihak utama BPR dan BPRS dapat dikenai sanksi administratif berupa larangan sebagai Perencanaan dan analisis kebutuhan disusun dengan menilai dan mengidentifikasi kesenjangan atau kebutuhan kompetensi SDM BPR dan BPRS yang perlu ditingkatkan. Kebutuhan kompetensi SDM antara lain disusun untuk jangka panjang dan memenuhi kebutuhan kompetensi SDM saat ini. Dalam mengidentifikasi kesenjangan atau kebutuhan kompetensi SDM, BPR dan BPRS memperhatikan antara lain standar kompetensi SDM BPR dan BPRS sesuai dengan SKKNI dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang berlaku bagi BPR dan BPRS yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Huruf b Rancangan dan pengembangan program disusun dengan menentukan rencana atau bentuk program pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS, termasuk tujuan, metode, dan evaluasi program. Huruf c
  • 19. - 19 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan pihak utama sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penilaian kembali bagi pihak utama lembaga jasa keuangan. Pelaksanaan program pengembangan kualitas SDM berdasarkan rancangan dan pengembangan program yang telah disusun atau kebutuhan lainnya antara lain mempertimbangkan waktu, tempat, anggaran dan metode (daring atau luring). Huruf d Evaluasi pelaksanaan dan pemantauan realisasi program pengembangan kualitas SDM BPR dan BPRS antara lain untuk mengukur pengaruh pelaksanaan program pada peningkatan kualitas SDM. Hasil evaluasi antara lain berupa kesimpulan dan saran perbaikan program pengembangan kualitas SDM ke depan. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas.
  • 20. - 20 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan Ayat (5) Cukup jelas. BAB III SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA Pasal 9 BPR atau BPRS wajib memiliki anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang seluruhnya memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja yang diterbitkan oleh LSP. Kewajiban memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai bank perkreditan rakyat dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai bank pembiayaan rakyat syariah. Pasal 10 (1) Sertifikat Kompetensi Kerja bagi anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan dalam 2 (dua) tingkat berdasarkan total aset BPR dan BPRS, yaitu Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1 dan Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2. (2) Sertifikat Kompetensi Kerja bagi anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan dalam 1 (satu) tingkat dan Ayat (1) Perbedaan antara Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1 dan Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2, antara lain ditetapkan berdasarkan cakupan unit kompetensi pada SKKNI, yaitu jumlah unit kompetensi tingkat 2 lebih banyak dibandingkan dengan tingkat 1. Ayat (2) Cakupan dan jumlah unit kompetensi bagi anggota Dewan Komisaris
  • 21. - 21 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan tidak memperhitungkan total aset BPR dan BPRS. berbeda dengan cakupan dan jumlah unit kompetensi bagi anggota Direksi. Pasal 11 (1) Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) wajib dimiliki oleh anggota Direksi BPR dan BPRS dengan total aset kurang dari Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah). (2) Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) wajib dimiliki oleh anggota Direksi BPR dan BPRS dengan total aset paling sedikit Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah). Ayat (1) Kepemilikan Kompetensi Kerja tingkat 1 dapat dibuktikan dengan memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1 atau tidak memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 1 namun memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2. Ayat (2) Kepemilikan Kompetensi Kerja tingkat 2 dapat diperoleh anggota Direksi BPR dan BPRS dengan menambah jumlah unit kompetensi yang dipersyaratkan pada Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 sesuai dengan SKKNI yang tidak tercakup pada unit kompetensi untuk memperoleh Sertifikasi Kompetensi Kerja tingkat 1. Pasal 12 (1) Dalam hal BPR dan BPRS mengalami peningkatan total aset menjadi paling sedikit Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah) dalam jangka Ayat (1) Kewajiban memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 dimulai sejak bulan ke-7 (tujuh).
  • 22. - 22 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan waktu 6 (enam) bulan berturut-turut, anggota Direksi BPR dan BPRS wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2. (2) Anggota Direksi BPR dan BPRS wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak total aset BPR dan BPRS memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Bagi BPR yang melakukan perubahan usaha menjadi BPRS, batas waktu pemenuhan Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 bagi anggota Direksi BPRS dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai bank pembiayaan rakyat syariah. (4) Bagi BPR dan BPRS hasil penggabungan, peleburan, dan/atau pengambilalihan, batas waktu pemenuhan Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 bagi anggota Direksi BPR dan BPRS dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan bank pembiayaan rakyat dan bank pembiayaan rakyat syariah. Ayat (2) Perhitungan jangka waktu kewajiban memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 dimulai pada bulan berikutnya dari laporan bulan ke enam hingga 12 (dua belas) bulan kemudian. Contoh: Berdasarkan laporan bulanan yang disampaikan oleh BPR atau BPRS kepada Otoritas Jasa Keuangan diketahui bahwa sejak bulan Januari 2024 sampai dengan bulan Juni 2024, BPR atau BPRS memiliki total aset diatas Rp300.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah). Berdasarkan laporan bulanan BPR atau BPRS bulan Juni 2024 yang diterima pada bulan Juli 2024, anggota Direksi BPR dan BPRS wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 sejak akhir bulan Juli 2024 hingga paling lambat akhir bulan Juni 2025. Ayat (3) Contoh 1: BPRS A memiliki aset kurang dari Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah). Direksi BPRS A efektif
  • 23. - 23 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan (5) Kepemilikan sertifikasi Kompetensi Kerja tingkat 2 sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (1) tetap berlaku bagi anggota Direksi BPR dan BPRS yang mengalami penurunan total aset BPR dan BPRS. menjabat per 1 Januari 2024. Aset BPRS A per 1 September 2024 mengalami kenaikan menjadi Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah) selama 6 (enam) bulan berturut-turut yaitu sampai dengan tanggal 1 Maret 2025. Kewajiban Direksi untuk memenuhi Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 sebagai berikut: a. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai BPRS, Direksi yang bersangkutan wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja tingkat 2 paling lambat 24 (dua puluh empat) bulan sejak 1 Januari 2025 yaitu 1 Januari 2026. b. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, Direksi yang bersangkutan wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja tingkat 2 paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak 1 Maret 2025 yaitu pada tanggal 1 Maret 2026. Bagi anggota Direksi BPRS, batas waktu untuk memenuhi kewajiban sertifikasi dapat dipilih yang sisa
  • 24. - 24 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan waktunya paling lama yaitu berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu tanggal 1 Maret 2026. Contoh 2: BPRS B memiliki aset kurang dari Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah). Direksi BPRS B efektif menjabat per 1 Januari 2024. Aset BPRS B per 1 Februari 2024 mengalami kenaikan menjadi Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah) selama 6 (enam) bulan berturut-turut yaitu sampai dengan tanggal 1 Agustus 2024. Kewajiban Direksi untuk memenuhi Sertifikat Kompetensi Kerja tingkat 2 sebagai berikut: a. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai BPRS, Direksi yang bersangkutan wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja tingkat 2 paling lambat 24 (dua puluh empat) bulan sejak 1 Januari 2024 yaitu pada tanggal 1 Januari 2026. b. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, Direksi yang
  • 25. - 25 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan bersangkutan wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja tingkat 2 paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Agustus 2017 yaitu tanggal 1 Agustus 2025. Batas waktu untuk memenuhi kewajiban sertifikasi dipilih yang sisa waktunya paling lama yaitu berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai BPRS yaitu tanggal 1 Januari 2026. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Pasal 13 (1) BPR dan BPRS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dikenai sanksi administratif sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai bank perkreditan rakyat dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai bank pembiayaan rakyat syariah. Cukup jelas.
  • 26. - 26 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan (2) BPR dan BPRS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 11 ayat (2), dan/atau Pasal 12 ayat (1), dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang melanggar ketentuan sebagaimna dimaksud Pasal 12 ayat (2), dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis. (3) Dalam hal BPR dan BPRS dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan belum memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 11 ayat (2), Pasal 12 ayat (1), dan/atau Pasal 12 ayat (2), BPR dan BPRS dikenai sanksi administratif berupa: a. penurunan tingkat kesehatan BPR dan BPRS; dan/atau b. penghentian sementara sebagian kegiatan usaha. (4) Dalam hal BPR dan BPRS dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan belum memenuhi
  • 27. - 27 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Pasal 11 ayat (2), Pasal 12 ayat (1), dan/atau Pasal 12 ayat (2), pihak utama BPR dan BPRS dapat dikenai sanksi administratif berupa larangan sebagai pihak utama sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penilaian kembali bagi pihak utama lembaga jasa keuangan. BAB IV LSP SEKTOR PERBANKAN Pasal 14 LSP sektor perbankan menetapkan persyaratan untuk menjadi penyelenggara pemeliharaan kompetensi dan/atau kriteria masing-masing bentuk kegiatan yang diakui sebagai pemeliharaan kompetensi. Penetapan persyaratan oleh LSP sektor perbankan dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku terkait dengan praktek sertifikasi (best practice). Pasal 15 (1) LSP sektor perbankan yang menyelenggarakan Sertifikasi Kompetensi Kerja di sektor perbankan wajib menjaga kualitas uji kompetensi Sertifikasi Kompetensi Kerja di sektor perbankan. (2) LSP sektor perbankan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud Ayat (1) Untuk menjaga kualitas uji kompetensi Sertifikasi Kompetensi Kerja di sektor perbankan, LSP sektor perbankan melakukan paling sedikit: a. peninjauan secara berkala terhadap metode, materi uji
  • 28. - 28 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan pada ayat (1) dikenai sanksi administratif sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penatalaksanaan lembaga sertifikasi profesi di sektor jasa keuangan. kompetensi, dan asesor yang ditugaskan; dan b. pengkinian materi uji kompetensi yang sesuai dengan perkembangan aspek bidang Sertifikasi Kompetensi Kerja di sektor perbankan terkini yang selaras dengan kebutuhan dan perkembangan perbankan ke depan. Ayat (2) Cukup jelas. BAB V PEMANTAUAN Pasal 16 (1) BPR dan BPRS wajib: a. melakukan pemantauan untuk memastikan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS memiliki Sertifikasi Kompetensi Kerja, termasuk mengikuti Program Pemeliharaan secara berkala; dan b. melakukan pemantauan terhadap SDM yang mengikuti program pengembangan kualitas SDM sebagaimana dimaksud pada Pasal 4. Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “sejak berlakunya Sertifikat Kompetensi Kerja” adalah sejak tanggal diterbitkan atau sejak tanggal perpanjangan terakhir Sertifikat Kompetensi Kerja.
  • 29. - 29 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan (2) Jangka waktu Program Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan dalam masa berlakunya Sertifikat Kompetensi Kerja sebagai salah satu persyaratan perpanjangan masa berlaku Sertifikat Kompetensi Kerja. (3) Program Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib diikuti oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun sejak berlakunya Sertifikat Kompetensi Kerja. Pasal 17 (1) BPR dan BPRS yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3), dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis. (2) Dalam hal BPR dan BPRS dan/atau anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris telah dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan belum memenuhi Cukup jelas.
  • 30. - 30 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dan/atau Pasal 16 ayat (3), BPR dan BPRS dikenai sanksi administratif berupa: a. penurunan tingkat kesehatan BPR dan BPRS; dan/atau b. penghentian sementara sebagian kegiatan usaha. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 BPR dan BPRS yang belum memiliki sistem dan/atau prosedur pengembangan kualitas SDM atau telah memiliki sistem dan/atau prosedur pengembangan kualitas SDM namun belum memenuhi cakupan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 pada saat berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, diberikan jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini berlaku untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. Cukup jelas. Pasal 19 Kewajiban anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris mengikuti Program Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 ayat (3) mulai
  • 31. - 31 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan berlaku sejak tanggal berakhirnya Sertifikat Kompetensi Kerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris BPR dan BPRS. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku: a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 44/POJK.03/2015 tentang Sertifikasi Kompetensi Kerja bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 397, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5815); dan b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 47/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Penyediaan dana Pendidikan dan Pelatihan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 153, Tambahan Cukup jelas.
  • 32. - 32 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6096), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku sejak Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini diundangkan. Cukup jelas. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal … KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, MAHENDRA SIREGAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal … MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...
  • 33. - 33 - Draft Peraturan Tanggapan Usulan Perubahan Batang Tubuh Penjelasan REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ... NOMOR