SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
HUBUNGAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DENGAN HAK
ASASI MANUSIA DI KABUPATEN SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Giri Harto Wiratomo, S.Pd
Disusun Oleh:
Nama : Alivia Salma Lihayati
NIM : 6411414164
Rombel : 61
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam penulisan makalah ini saya tidak mengalami
kendala apapun hingga terselesaikannya makalah ini.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya.
2. Bapak Giri Harto Wiratomo, S.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan
makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dalam rangka pembuatan
makalah ini.
4. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam pembuatan
makalah ini.
Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan
makalah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini,
saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan
juga saran.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran
kepada kita semua.
Kab. Semarang, 08 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................... iii
BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II: Pembahasan
A. Definisi Penyakit Chikungunya .................................................................... 3
B. Definisi Hak Asasi Manusia ......................................................................... 4
C. Hubungan Penyakit Chikungunya dengan Hak Asasi Manusia ................... 5
BAB III: Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................. 6
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit chikungunya merupakan salah satu penyakit yang dewasa ini menyerang
warga di hampir semua kecamatan di Kabupaten Semarang. Dinas Kesehatan
Kabupaten Semarang pun menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa
(KLB).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, jumlah penderita
chikungunnya per April 2014 sudah mencapai 345 orang. Jumlah tersebut belum
termasuk penderita yang tidak menjalani perawatan.
Penyakit chikungunya adalah penyakit yang berasal dari alphavirus yang masuk ke
dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus. Orang yang menderita
chikungunya biasanya mengalami gejala sakit kepala, nyeri sendi, dan sering kali
badannya panas sehingga penderita akan mengalami sakit yang menyebabkan
terganggunya aktivitas.
Upaya yang dapat ditempuh guna mengantisipasi penyebaran penyakit ini yakni
dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga-tenaga kesehatan di Kabupaten Semarang juga perlu diperhatikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari penyakit chikungunya?
2. Apa definisi dari hak asasi manusia?
3. Bagaimana hubungan antara penyakit chikungunya dengan hak asasi manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi penyakit chikungunya
2. Untuk mengetahui definisi hak asasi manusia
3. Untuk mengetahui hubungan antara penyakit chikungunya dengan hak asasi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penyakit Chikungunya
Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang
disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes albopictus. Gejala utama penyakit ini
adalah demam mendadak yang diikuti linu di persendian. Bahkan karena salah satu gejala
yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, dan juga adanya rasa sakit pada
tulang, ada yang menamai penyakit ini sebagai demam tulang atau flu tulang.
Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus ini akan berkembang biak di
dalam tubuh manusia. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun orang
dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi
selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari.
Pada anak-anak dimulai dengan demam mendadak dan kulit kemerahan. Ruam-ruam
kemerahan tersebut muncul setelah 3 – 5 hari. Mata biasanya memerah yang disertai
tanda-tanda seperti flu. Pada remaja, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan
sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri
sendi dan otot sangat dominan hingga menimbulkan kelumpuhan sementara. Kadang-
kadang pula timbul rasa mual.
Wabah chikungunya dilaporkan pertama kali di Tanzania pada tahun 1952. Dari
Afrika penyakit ini kemudian menyebar ke negara-negara Amerika dan Asia hingga
menimbulkan pandemi. Wabah ini juga dilaporkan terjadi di India dan Sri Lanka antara
tahun 1824 sampai sampai 1965.
Di Indonesia, Kejadian Luar Biasa (KLB) chikungunya dilaporkan pada tahun 1982 di
beberapa provinsi. Jumlah kasus chikungunya tahun 2001 sampai Februarui 2003
mencapai 3918 kasus tanpa kematian. Pada tahun 2004 sampai 2005, penyakit ini muncul
secara sporadic terutama di daerah endemis.
Untuk Kabupaten Semarang, jumlah penderita chikungunnya per April 2014 sudah
mencapai 345 orang. Namun jumlah tersebut belum termasuk penderita yang tidak
menjalani perawatan. Data tersebut dapat diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Semarang.
B. Definisi Hak Asasi Manusia
Dalam TAP MPR No. XVIII/1998, hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat
pada diri manusia: secara kodrati, universal dan abadi, sebagai anugerah Tuhan YME.
Hak-hak tersebut meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri,
hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan, dan hak
kesejahteraan. Dengan ungkapan lain dapat dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah
hak dasar yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa.
Sedangkan dalam UU No. 39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa hak asasi adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia (Ketentuan Umum, pasal 1 sub 1).
Dari rumusan pengertian tersebut tampak bahwa hak asasi manusia merupakan hak
dasar sebagai pemberian Tuhan, dan bukan pemberian pemerintah maupun pemberian
masyarakat. Adapun kewajiban pemerintah adalah memberikan perlindungan terhadap
hak asasi tersebut melalui berbagai instrumen peraturan perundang-undangan. Sedangkan
kewajiban sesame warga masyarakat adalah saling menghormati satu sama lain atas hak
asasi masing-masing. Perlu juga disadari bahwa hak asasi manusia terkait langsung
denngan harkat dan martabat kemanusiaan. Oleh karena itu menghargai hak asasi
manusia berarti menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia.
Hak asasi manusia memiliki cakupan yang sangat luas dan meliputi segala aspek
kehidupan manusia. Hak asasi manusia meliputi hak asasi politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan, dan sebagainya. Bahkan cakupan tersebut dari waktu ke waktu tampak
semakin luas dan kompleks sejalan dengan semakin kompleksnya kehidupan manusia.
Banyak hal yang dialami dalam kehidupan manusia yang sebelumnya tidak pernah dilihat
dan dikaitkan dengan perspektif hak asasi manusia.
C. Hubungan Penyakit Chikungunya dengan Hak Asasi Manusia
Pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata bagi segenap lapisan masyarakat di
seluruh wilayah menjadi pondasi penting pembangunan Kabupaten Semarang selain
masalah pendidikan. Dengan meningkatnya derajat kesehatan di Kabupaten Semarang
maka cita-cita mewujudkan masyarakat Kabupaten Semarang yang maju mandiri tertib
dan sejahtera (MATRA) akan terwujud.
Salah satu isu kesehatan yang menjadi pusat perhatian yakni angka kejadian penyakit
chikungunya yang begitu tinggi sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang pun
menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dengan angka
kejadian 345 kasus per April 2014 maka sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten
Semarang perlu berbenah.
Dalam kaitannya dengan konteks hak asasi manusia, maka peristiwa tersebut
merupakan masalah penting yang harus dipecahkan. Pasalnya, tingginya angka kejadian
penyakit chikungunya tidak sejalan dengan Pasal 28 H ayat 1 yang menyatakan bahwa
setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan adanya keterkaitan antara sektor kesehatan dengan
konteks hak asasi manusia dalam segi kesehatan agar seluruh masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang adil dan merata sehingga angka kejadian penyakit
chikungunya dapat menurun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Penyakit chikungunya merupakan sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus
yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes albopictus yang dapat
menyebabkan demam mendadak yang diikuti linu di persendian.
2. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang jumlah penderita
chikungunnya per April 2014 mencapai 345 orang.
3. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya.
4. Tingginya angka kejadian penyakit chikungunya di Kabupaten Semarang sangat
berkaitan dengan konteks hak asasi manusia Pasal 28 H ayat 1.
B. Saran
Saran kepada pemerintah Kabupaten Semarang diperlukan adanya keterkaitan antara
sektor kesehatan dengan konteks hak asasi manusia dalam segi kesehatan agar seluruh
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang adil dan merata sehingga angka
kejadian penyakit chikungunya dapat menurun.
Saran kepada masyarakat diperlukan perilaku pencegahan terhadap penyakit
chikungunya, agar masyarakat mengetahui seperti gejalanya, penyebab, cara pencegahan
dan cara penularan dari penyakit chikungunya.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: Pusat
Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang
Anies. 2006. SLP: Manajemen Berbasis Lingkungan. Jakarta: Elex Media Komputindo
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/05/31/187991/Isu-Kesehatan-
Jadi-Perhatian-Pemkab-Semarang
http://www.tribunnews.com/regional/2014/05/02/dinkes-kabupaten-semarang-tetapkan-
penyakit-chikungunya-sebagai-klb
Makalah Hubungan Chikungunya dengan HAM

More Related Content

Similar to Makalah Hubungan Chikungunya dengan HAM

PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
Rochmad Putra
 
Bab III Ketahanan Nasional Indonesia
Bab III Ketahanan Nasional IndonesiaBab III Ketahanan Nasional Indonesia
Bab III Ketahanan Nasional Indonesia
sarinahongland
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
DebyNurulSyafda
 

Similar to Makalah Hubungan Chikungunya dengan HAM (20)

aplikasi konsep keperawatan lintas budaya.ppt
aplikasi konsep keperawatan lintas budaya.pptaplikasi konsep keperawatan lintas budaya.ppt
aplikasi konsep keperawatan lintas budaya.ppt
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
 
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 2
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 2RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 2
RPP PKN X Kurikulum 2013 yasirmaster.web.id Rpp 2
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kespro
 
Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
Bab III Ketahanan Nasional Indonesia
Bab III Ketahanan Nasional IndonesiaBab III Ketahanan Nasional Indonesia
Bab III Ketahanan Nasional Indonesia
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
 
BUKU AJAR PENYAKIT TB.pdf
BUKU AJAR PENYAKIT TB.pdfBUKU AJAR PENYAKIT TB.pdf
BUKU AJAR PENYAKIT TB.pdf
 
MAKALAH HUKUM KESEHATAN-kel-2-HAM.docx
MAKALAH HUKUM KESEHATAN-kel-2-HAM.docxMAKALAH HUKUM KESEHATAN-kel-2-HAM.docx
MAKALAH HUKUM KESEHATAN-kel-2-HAM.docx
 
Makalah kb
Makalah kbMakalah kb
Makalah kb
 
Gotong Royong pkn
Gotong Royong pknGotong Royong pkn
Gotong Royong pkn
 
Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
Makalah Keterbukaan Dan Jaminan Keadilan
Makalah Keterbukaan Dan Jaminan KeadilanMakalah Keterbukaan Dan Jaminan Keadilan
Makalah Keterbukaan Dan Jaminan Keadilan
 
Case DF.docx
Case DF.docxCase DF.docx
Case DF.docx
 
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga BerencanaKB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama SidoarjoRetno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Retno dwi wijayanti Laporan Akhir KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
 
Mediakom 44
Mediakom 44Mediakom 44
Mediakom 44
 
SKRIPSI ISPA
 SKRIPSI ISPA SKRIPSI ISPA
SKRIPSI ISPA
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI UKURAN ASOSIASI (KHUSUS) PENYAKIT DIARE DI WILAYAH DALAM...
 

More from Alivia Salma

Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiHubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Alivia Salma
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Alivia Salma
 
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHODeterminan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Alivia Salma
 
Kelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam AminoKelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam Amino
Alivia Salma
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Alivia Salma
 

More from Alivia Salma (13)

Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga EpidemiologiHubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
Hubungan Penyakit Asma dengan Teori HL Blum dan Segitiga Epidemiologi
 
Indoor Pollution
Indoor PollutionIndoor Pollution
Indoor Pollution
 
Prinsip Etika Lingkungan
Prinsip Etika LingkunganPrinsip Etika Lingkungan
Prinsip Etika Lingkungan
 
7 Pilar Konservasi
7 Pilar Konservasi7 Pilar Konservasi
7 Pilar Konservasi
 
Paper Pembangunan Kesehatan
Paper Pembangunan KesehatanPaper Pembangunan Kesehatan
Paper Pembangunan Kesehatan
 
Schistosoma japonicum
Schistosoma japonicumSchistosoma japonicum
Schistosoma japonicum
 
Lalat Sambar Mata
Lalat Sambar MataLalat Sambar Mata
Lalat Sambar Mata
 
Artikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicumArtikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicum
 
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
 
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHODeterminan Perilaku Kesehatan Teori WHO
Determinan Perilaku Kesehatan Teori WHO
 
Hazardous or Toxic Wastes
Hazardous or Toxic WastesHazardous or Toxic Wastes
Hazardous or Toxic Wastes
 
Kelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam AminoKelainan Metabolisme Asam Amino
Kelainan Metabolisme Asam Amino
 
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam AminoMakalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
Makalah Kelainan Metabolisme Asam Amino
 

Recently uploaded

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 

Recently uploaded (13)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 

Makalah Hubungan Chikungunya dengan HAM

  • 1. HUBUNGAN ANGKA KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DENGAN HAK ASASI MANUSIA DI KABUPATEN SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengampu: Giri Harto Wiratomo, S.Pd Disusun Oleh: Nama : Alivia Salma Lihayati NIM : 6411414164 Rombel : 61 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam penulisan makalah ini saya tidak mengalami kendala apapun hingga terselesaikannya makalah ini. Pada kesempatan ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada: 1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya. 2. Bapak Giri Harto Wiratomo, S.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan makalah ini. 3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dalam rangka pembuatan makalah ini. 4. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan makalah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam makalah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan pembelajaran kepada kita semua. Kab. Semarang, 08 Mei 2015 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................................... i Kata Pengantar .......................................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................................... iii BAB I: Pendahuluan A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2 BAB II: Pembahasan A. Definisi Penyakit Chikungunya .................................................................... 3 B. Definisi Hak Asasi Manusia ......................................................................... 4 C. Hubungan Penyakit Chikungunya dengan Hak Asasi Manusia ................... 5 BAB III: Penutup A. Kesimpulan ................................................................................................... 6 B. Saran .............................................................................................................. 6 Daftar Pustaka ........................................................................................................... 7
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit chikungunya merupakan salah satu penyakit yang dewasa ini menyerang warga di hampir semua kecamatan di Kabupaten Semarang. Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang pun menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, jumlah penderita chikungunnya per April 2014 sudah mencapai 345 orang. Jumlah tersebut belum termasuk penderita yang tidak menjalani perawatan. Penyakit chikungunya adalah penyakit yang berasal dari alphavirus yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus. Orang yang menderita chikungunya biasanya mengalami gejala sakit kepala, nyeri sendi, dan sering kali badannya panas sehingga penderita akan mengalami sakit yang menyebabkan terganggunya aktivitas. Upaya yang dapat ditempuh guna mengantisipasi penyebaran penyakit ini yakni dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga-tenaga kesehatan di Kabupaten Semarang juga perlu diperhatikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari penyakit chikungunya? 2. Apa definisi dari hak asasi manusia? 3. Bagaimana hubungan antara penyakit chikungunya dengan hak asasi manusia?
  • 5. C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui definisi penyakit chikungunya 2. Untuk mengetahui definisi hak asasi manusia 3. Untuk mengetahui hubungan antara penyakit chikungunya dengan hak asasi manusia
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Penyakit Chikungunya Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes albopictus. Gejala utama penyakit ini adalah demam mendadak yang diikuti linu di persendian. Bahkan karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, dan juga adanya rasa sakit pada tulang, ada yang menamai penyakit ini sebagai demam tulang atau flu tulang. Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun orang dewasa di daerah endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak-anak dimulai dengan demam mendadak dan kulit kemerahan. Ruam-ruam kemerahan tersebut muncul setelah 3 – 5 hari. Mata biasanya memerah yang disertai tanda-tanda seperti flu. Pada remaja, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala nyeri sendi dan otot sangat dominan hingga menimbulkan kelumpuhan sementara. Kadang- kadang pula timbul rasa mual. Wabah chikungunya dilaporkan pertama kali di Tanzania pada tahun 1952. Dari Afrika penyakit ini kemudian menyebar ke negara-negara Amerika dan Asia hingga menimbulkan pandemi. Wabah ini juga dilaporkan terjadi di India dan Sri Lanka antara tahun 1824 sampai sampai 1965. Di Indonesia, Kejadian Luar Biasa (KLB) chikungunya dilaporkan pada tahun 1982 di beberapa provinsi. Jumlah kasus chikungunya tahun 2001 sampai Februarui 2003 mencapai 3918 kasus tanpa kematian. Pada tahun 2004 sampai 2005, penyakit ini muncul secara sporadic terutama di daerah endemis. Untuk Kabupaten Semarang, jumlah penderita chikungunnya per April 2014 sudah mencapai 345 orang. Namun jumlah tersebut belum termasuk penderita yang tidak menjalani perawatan. Data tersebut dapat diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
  • 7. B. Definisi Hak Asasi Manusia Dalam TAP MPR No. XVIII/1998, hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia: secara kodrati, universal dan abadi, sebagai anugerah Tuhan YME. Hak-hak tersebut meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan. Dengan ungkapan lain dapat dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan dalam UU No. 39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa hak asasi adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Ketentuan Umum, pasal 1 sub 1). Dari rumusan pengertian tersebut tampak bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar sebagai pemberian Tuhan, dan bukan pemberian pemerintah maupun pemberian masyarakat. Adapun kewajiban pemerintah adalah memberikan perlindungan terhadap hak asasi tersebut melalui berbagai instrumen peraturan perundang-undangan. Sedangkan kewajiban sesame warga masyarakat adalah saling menghormati satu sama lain atas hak asasi masing-masing. Perlu juga disadari bahwa hak asasi manusia terkait langsung denngan harkat dan martabat kemanusiaan. Oleh karena itu menghargai hak asasi manusia berarti menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Hak asasi manusia memiliki cakupan yang sangat luas dan meliputi segala aspek kehidupan manusia. Hak asasi manusia meliputi hak asasi politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan sebagainya. Bahkan cakupan tersebut dari waktu ke waktu tampak semakin luas dan kompleks sejalan dengan semakin kompleksnya kehidupan manusia. Banyak hal yang dialami dalam kehidupan manusia yang sebelumnya tidak pernah dilihat dan dikaitkan dengan perspektif hak asasi manusia.
  • 8. C. Hubungan Penyakit Chikungunya dengan Hak Asasi Manusia Pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata bagi segenap lapisan masyarakat di seluruh wilayah menjadi pondasi penting pembangunan Kabupaten Semarang selain masalah pendidikan. Dengan meningkatnya derajat kesehatan di Kabupaten Semarang maka cita-cita mewujudkan masyarakat Kabupaten Semarang yang maju mandiri tertib dan sejahtera (MATRA) akan terwujud. Salah satu isu kesehatan yang menjadi pusat perhatian yakni angka kejadian penyakit chikungunya yang begitu tinggi sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang pun menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dengan angka kejadian 345 kasus per April 2014 maka sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Semarang perlu berbenah. Dalam kaitannya dengan konteks hak asasi manusia, maka peristiwa tersebut merupakan masalah penting yang harus dipecahkan. Pasalnya, tingginya angka kejadian penyakit chikungunya tidak sejalan dengan Pasal 28 H ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan adanya keterkaitan antara sektor kesehatan dengan konteks hak asasi manusia dalam segi kesehatan agar seluruh masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang adil dan merata sehingga angka kejadian penyakit chikungunya dapat menurun.
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Penyakit chikungunya merupakan sejenis demam virus yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes albopictus yang dapat menyebabkan demam mendadak yang diikuti linu di persendian. 2. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang jumlah penderita chikungunnya per April 2014 mencapai 345 orang. 3. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya. 4. Tingginya angka kejadian penyakit chikungunya di Kabupaten Semarang sangat berkaitan dengan konteks hak asasi manusia Pasal 28 H ayat 1. B. Saran Saran kepada pemerintah Kabupaten Semarang diperlukan adanya keterkaitan antara sektor kesehatan dengan konteks hak asasi manusia dalam segi kesehatan agar seluruh masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang adil dan merata sehingga angka kejadian penyakit chikungunya dapat menurun. Saran kepada masyarakat diperlukan perilaku pencegahan terhadap penyakit chikungunya, agar masyarakat mengetahui seperti gejalanya, penyebab, cara pencegahan dan cara penularan dari penyakit chikungunya.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Sunarto, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang Anies. 2006. SLP: Manajemen Berbasis Lingkungan. Jakarta: Elex Media Komputindo http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/05/31/187991/Isu-Kesehatan- Jadi-Perhatian-Pemkab-Semarang http://www.tribunnews.com/regional/2014/05/02/dinkes-kabupaten-semarang-tetapkan- penyakit-chikungunya-sebagai-klb