obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
Paper Pembangunan Kesehatan
1. PAPER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM UPAYA BELA NEGARA
Tujuan :
Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu
Giri Harto Wiratomo
Nama : Alivia Salma Lihayati
NIM : 6411414164
Rombel : 061
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
2. A. PENDAHULUAN
Dewasa ini, masalah kesehatan di Indonesia masih didominasi oleh persoalan
mendasar seperti kurang gizi, tingginya angka kematian ibu (AKI), penyakit infeksi, dan
kesadaran yang masih kurang tentang pola hidup sehat. Disamping itu, buruknya kondisi
lingkungan tempat tinggal dan kurangnya mutu pelayanan kesehatan masyarakat juga
merupakan bagian dari masalah kesehatan di Indonesia.
Selain dihadapkan pada permasalahan mendasar, terdapat pula potensi yang belum
didayagunakan secara optimal seperti ketersediaan berbagai sumber karbohidrat, protein,
lemak dan mineral alamiah yang bergizi tinggi, cara pengobatan alternatif dan obat
tradisional sebagai warisan budaya bangsa, keanekaragaman hayati tropik dan sumber
daya alam non hayati lainnya sebagai sumber obat-obatan.
Dan tentunya prioritas pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk memberikan
pemecahan bagi berbagai masalah utama kesehatan sebagai salah satu bentuk upaya bela
negara dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Bela Negara
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus,
hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai
bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah
bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
3. 2. Dasar Hukum Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” dan ” Syarat-
syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi, kita wajib ikut serta dalam
membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam. Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap
orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela
negara.
3. Pengertian Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa
diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi
setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya.
Oleh karena itu, diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi
ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antardaerah dan antargolongan, derajat
kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga dan
kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan.
Dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah nilai kebenaran dan
aturan pokok sebagai landasan untuk berfikir, berpijak, dan bertindak dalam penyusunan
strategi sebagai petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan.
4. Tujuan Pembangunan Kesehatan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik
Indonesia.
4. 5. Strategi Pembangunan Kesehatan
Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional, mencakup
garis besar kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk mewujudkan kebijaksanaan
tersebut. Beberapa hal penting yang harus diterapkan adalah (DepKes RS, 1999) :
1. Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan
Setiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di Indonesia harus
memberikan konstribusi positif terhadap kesehatan, yaitu terbentuknya lingkungan sehat
dan pembentukan perilaku sehat.
2. Profesionalisme
Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dilaksanakan melalui
penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta didukung oleh penerapan nilai-nilai moral
dan etika.
3. Desentralisasi
Penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi
spesifik masing-masing daerah. Disamping itu masalah kesehatan banyak yang bersifat
spesifik daerah. Desentralisasi yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian wewenang
yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur sistem pemerintah dan rumah
tangga sendiri dipandang lebih sesuai untuk pengolahan pembangunan.
C. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan kesehatan
sangat berperan penting dalam membangun Negara Indonesia. Permasalahan kesehatan
merupakan tolak ukur derajat kesehatan di suatu daerah. Oleh karena itu, peran serta
kesehatan sangat diperlukan dalam upaya bela negara supaya derajat kesehatan Negara
Indonesia dapat meningkat seiring diberlakukannya sistem pembangunan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
DKKF Timur – 2006 – depkes.go.id
http://belanegarari.com/2012/05/03/bela-negara
http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/prioritas-utama-nasional-bidang-kesehatan
5. Berikut adalah foto prestasi (piagam) saya ketika menjadi mahasiswi di Universitas
Negeri Semarang :