SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Mekanisme Pengajuan Sertifikasi Halal
dan Fasilitasi Halal Bagi UMK
Drs. H. Amrullah Kamsari
Kepala Bidang Sertifikasi Halal
Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
Kementerian Agama
01
PENDAHULUAN
PENGERTIAN UMK
3
Usaha Mikro
Usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan
Usaha Kecil
 Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri;
 Dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
 dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar.
 Memenuhi kriteria UK sesuai UU No.20/2008.
3
Jumlah (Tahun 2016) Kriteria
USAHA MIKRO
62,11 juta (98,70%)
: Kekayaan Bersih (KB) < = Rp. 50 Juta
Hasil Penjualan Tahunan (HPT) < = Rp. 300 Juta
USAHA KECIL
757.090 Unit (1,20%)
: Rp. 50 Juta < KB < = Rp. 500 Juta
Rp. 300 Juta < HPT < = Rp. 2,5 Milyar
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008
TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
4
Sumber :Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2016
PONDASI :
USAHA KECIL: 757.090 Unit/(1,20%)
USAHA MIKRO :62.106.900/
(98,70%)
PILAR :
USAHA MENENGAH
± 58.627Unit (0,09%)
ATAP:
USAHA BESAR
± 5.460 Unit (0,01%)
USAHA MIKRO DAN KECIL
ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL
PELAKU
USAHA
Usaha Besar
Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar
Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar
Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar
Usaha Kecil
Omzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 Miliar
Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta
Usaha Mikro
Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta
Asset s.d. Rp. 50 juta
Kontribusi UMKM :
1.PDB : 62,57%
2.T. Kerja : 96,50%
3.Ekspor Non Migas : 16,45%
(Data BPS 2016)
Total : 62.928.007 Unit
5
Upaya Penumbuhan dan Pengembangan UMK Pangan
dengan Pendekatan Sistem Mutu
- Pendampingan
- Pelatihan GMP
- Pembentukan Koperasi
- Kemasan dan Label Pangan
Start Up
- Pelatihan : Motivasi usaha manajemen pemasaran dan keuangan, teknis produksi
- Business plan
- Pembentukan kelompok
- PIRT
(kerjasamadgn BPOM)
-Penerapan GMP/
CPPOB
- Halal
- SNI
- Barcode
- MD
- HACCP
Penumbuhan
Pengembangan
Perluasan
Pasar
6
Sertifikasi Halal menganut sistem Telusur (Tracebility) dan bukan "End Product Analysis"
BADAN PENYELENGGARA JAMI
NAN PRODUK HALAL
ERA BARU PROSES SERTIFIKASI HALAL
LPH dapat dilakukan oleh
Instansi pemerintah,
Universitas atau Yayasan
Islam.
BPJPH
MUI LPH
PRODUSEN
Perusahaan
02
PROSESBISNIS
LAYANAN
SERTIFIKASIDAN
REGISTRASIHALAL
Tata Cara Memperoleh Sertifikat Halal
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL
Permohonan Pemeriksaan Penetapan Pengujian Pengecekan Fatwa Penerbitan
Pelaku Usaha BPJPH BPJPH LPH BPJPH MUI BPJPH
Mengajukan
permohonan
sertifikasi halal
Melakukan pemeriksaan
dokumen permohonan
(maks 10 hari kerja)
Pemohon melengkapi
kekurangan dokumen
(maks 5 hari kerja)
Menetapkan LPH
berdasarkan
pilihan pemohon
(maks 5 hari
kerja)
Melakukan
pemeriksaan dan/
atau pengujian
produk (40/ 60
hari kerja)
Menerima dan
memverifikasi
dokumen hasil
pemeriksaan dan/
atau pengujian
LPH (5 hari kerja)
Menyelenggarakan
sidang fatwa halal
dan menerbitkan
keputusan
penetapan
kehalalan produk
menerbitkan
sertifikat
berdasarkan
keputusan
penetapan
kehalalan produk
yang ditetapkan
MUI
Alur Proses Pendaftaran Sertifikasi Halal
PELAKU USAHA
PERMOHONAN
VERIFIKASIDOKUMEN
BPJPH MENETAPKAN LPH
BPJPH MENERIMA DAN
MEMVERIFIKASI HASIL
PEMERIKSAAN DAN/ATAU
PENGUJIAN LPH
MUI MENGKAJI HASIL
VERIFIKASI BPJPH MELALUI
SIDANG FATWA HALAL MUI
UNTUK MENETAPKAN
KEHALALAN PRODUK
KEPUTUSANPENETAPANHALAL
PRODUK
PENERBITAN SERTIFIKAT
HALAL
sesuai
Tidak
sesuai
Paling lama 30 hari kerja
halal
Tidak halal
Permohonan sertifikat halal dilengkapi
dokumen:
a. data Pelaku Usaha;
b. nama dan jenis Produk;
c. daftar Produk dan Bahan yang digunakan;
dan
d. proses pengolahan Produk; dan
e. sistem jaminan produk halal
 Data Pelaku Usaha dibuktikan dengan
nomor induk berusaha atau dokumen izin
usaha lainnya.
 Nama dan jenis Produk harus sesuai
dengan nama dan jenis Produk yang akan
disertifikasi halal.
 Daftar Produk dan Bahan yang digunakan
merupakan Produk dan Bahan halal yang
dibuktikan dengan Sertifikat Halal, kecuali
Bahan berasal dari alam tanpa melalui
proses pengolahan; atau dikategorikan
tidak berisiko mengandung Bahan yang
diharamkan.
 Dokumen proses pengolahan Produk
memuat keterangan mengenai
pembelian, penerimaan, penyimpanan
Bahan yang digunakan, pengolahan,
pengemasan, penyimpanan Produk jadi,
dan distribusi.
 Sistem jaminan produk halal ditetapkan
Kepala BPJPH
10
 Produk dan Bahan yang digunakan;
• PPH;
• hasil analisis dan/atau spesifikasi;
• berita acara pemeriksaan; dan
• rekomendasi
Paling lama 5 hari kerja
Dokumen yang diserahkan LPH Berupa:
Paling lama 5 hari kerja
Paling lama 7 hari kerja
Penolakan
Sertifikasi
Halal
AlurProsesSertifikasiHalalBPJPH
1. Perusahaanmengirimaplikasi
pendaftaran ke
BPJPH
2. BPJPHmenetapkanLPHuntuk
melaksanakan
pemeriksaan/pengujian
3. LPHmelakukan
pemeriksaan/pengujian
ke perusahaan
4. LPHmelaporkanBPJPH
5. BPJPHkoordinasidengan MUI
6. MUI mengeluarkanFatwaHalal
kepada BPJPH
7. BPJPHmenerbitkan
Sertifikat Halalbagi
perusahaan
Paling lama 10 hari kerja
Paling lama 40 hari kerja dengan penambahan 20 hari
kerja jika belum selesai (untuk dalam negeri)
LPH MELAKUKAN
PEMERIKSAAN DAN/ATAU
PENGUJIAN YANG
DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR
HALAL
Paling lama 60 hari
kerja dengan
penambahan 30 hari
kerja jika belum
selesai (untuk luar
negeri)
PENGAJUAN PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL
BPJ PH
PENGAJ UAN PERMOHONAN
SE RTIFIKAT HALAL OLEH
PELAKU USAHA SECARA
TERTULIS DALAM BAHASA
INDONESIA KEPADA BPJPH
Harus dilengkapi dengan
dokumen:
a. data Pelaku Usaha;
b. nama dan jenis Produk;
c. daftar Produk dan Bahan
yang digunakan; dan
d. proses pengolahan Produk;
dan
e. dokumen sistem jaminan
produk halal
PENETAPAN DAN
PENUGASAN LPH
Dokumen
Permohonan
Telah Lengkap
Dokumen
Permohonan
Belum Lengkap
Pemohon
menetapkan LPH
Pemohon melengkapi dokumen
dalam jangka waktu paling
lama 5 (lima) hari kerja.
• Akreditasi LPH;
• ruang lingkup
kompetensi LPH;
• aksesibilitas LPH;
• beban kerja LPH; dan
• kinerja LPH
Pemohon tidak melengkapi dokumen.
PERMOHONAN
SERTIFIKAT HALAL
DITOLAK
10 (sepuluh) hari kerja
5 (lima) hari kerja
11
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
KEHALALAN PRODUK
dan/atau
kehalalan
auditor
Pemeriksaan
pengujian
produk oleh
halal:
a. pemeriksaan keab-
sahan dokumen; dan
b. Pemeriksaan produk.
Dilakukan di lokasi
usaha pada saat proses
produksi
Terdapat Bahan
yang diragukan
kehalalannya Dapat
dilakukan di
laboratorium
Pelaku usaha wajib
memberikan informasi
kepada auditor halal
Verifikasi
BPJPH
LPH menyerahkan
hasil pemeriksaan
dan/atau pengujian
kehalalan produk
kepada BPJPH
MUI
BPJPH menyampaikan
verifikasi dokumen
hasil pemeriksaan
dan/atau pengujian
kehalalan produk
kepada MUI paling
lama 3 hari kerja
LPH
LPH
Paling lama 40 hari kerja dengan penambahan waktu
20 hari kerja jika belum selesai (untuk dalam negeri)
Paling lama 60 hari kerja dengan
penambahan waktu 30 hari kerja jika
belum selesai (untuk luar negeri)
Paling lama 2 hari kerja
HASIL PEMERIKSAAN DAN/ATAU
PENGUJIAN KEHALALAN PRODUK
1. Produk dan Bahan yang
digunakan;
2. Proses Produk Halal (PPH);
3. Hasil analisis dan/atau spesifikasi
Bahan;
4. Berita Acara Pemeriksaan; dan
5. Rekomendasi
12
PENETAPAN KEHALALAN PRODUK
SIDANG FATWA HALAL
MUI
Mengkaji hasil verifikasi
dokumen yg dilakukan oleh
BPJPH
BPJ PH
BPJPH menyampaikan hasil verifikasi
dokumen kepada MUI
Mengikutsertakan:
• pakar,
• unsur kementerian terkait,
• lembaga terkait, dan/atau
• institusi terkait.
KEPUTUSAN
PENETAPAN
HALAL PRODUK
Ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris
Komisi Fatwa MUI dan
diketahui oleh Ketua
Umum MUI
Disampaikan kepada BPJPH paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak MUI menerima hasil verifikasi dari BPJPH,
dan untuk menjadi dasar penerbitan Sertifikat Halal
Dalam hal sidang fatwa halal memerlukan informasi
tambahan, MUI mengembalikan dokumen untuk dilengkapi
dalam jangka waktu 10 hari kerja
13
PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL
SIDANG
FATWA HALAL
MUI
MENETAPKAN
HALAL PADA
PRODUK
MENYATAKAN
PRODUK TIDAK
HALAL
BPJPH
MENERBITKAN
SERTIFIKAT HALAL
BPJPH
MENGEMBALIKAN
PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL
KEPADA PELAKU USAHA
DISERTAI DENGAN ALASAN
Paling lama 7 (tujuh)
hari kerja terhitung
sejak keputusan
kehalalan produk
diterima dari MUI PENERBITAN
SERTIFIKAT HALAL
WAJIB DIPUBLIKASIKAN
OLEH BPJPH
14
Pendaftaran di BPJPH
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL
Pembaruan Sertifikat Halal
01 02
• salinan Sertifikat
Halal; dan
• surat pernyataan
yang menerangkan
Produk yang
didaftarkan tidak
mengalami
perubahan.
03
Permohonan pembaruan
Sertifikat Halal dilengkapi
dengan:
Sertifikat
selama 4
Halal berlaku
(empat) tahun
diterbitkan oleh
sejak
BPJPH, kecuali terdapat
komposisi
perubahan
Bahan.
Sertifikat Halal wajib
diperpanjang oleh Pelaku
Usaha dengan mengajukan
pembaruan Sertifikat Halal
paling lambat 3 (tiga)
bulan sebelum masa
berlaku Sertifikat Halal
berakhir.
16
mencantumkan Label Halal
terhadap Produk yang telah
mendapat Sertifikat Halal
menjaga kehalalan Produk yang
telah memperoleh Sertifikat Halal
memisahkan lokasi, tempat dan
penyembelihan, alat pengolahan,
penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian
antara Produk Halal dan tidak halal
memperbarui Sertifikat Halal jika
masa berlaku Sertifikat Halal
berakhir
melaporkan perubahan
komposisi Bahan kepada BPJPH
Kewajiban Pelaku Usaha setelah memperoleh Sertifikat Halal
Pelaku Usaha yang tidak
melakukan kewajiban setelah
memperoleh sertifikat halal
dikenai sanksi administratif
berupa:
 peringatan tertulis;
 denda administratif;
 pencabutan Sertifikat Halal
Pencantuman label halal pada:
 kemasan Produk;
 bagian tertentu dari Produk; dan/atau
 tempat tertentu pada Produk
Label halal harus mudah dilihat dan
dibaca serta tidak mudah dihapus,
dilepas, dan dirusak
17
03
01
04
02
Nama dan jenis Produk;
.
Daftar Produk dan Bahan yang digunakan;
Proses pengolahan Produk;
Pencucian atau penyamakan pada fasilitas
produksi yang digunakan secara bersama
Dalam hal fasilitas Produksi yang digunakan untuk memproduksi Produk yang diajukan
Sertifikat Halal juga digunakan untuk memproduksi Produk yang tidak diajukan Sertifikat
Halal yang tidak berasal dari Bahan yang mengandung babi atau turunannya, Pelaku Usaha
wajib menyampaikan dokumen:
Dalam hal Produk yang
diproduksi menggunakan
Bahan yang berasal dari
dan/atau mengandung
babi, Pelaku Usaha wajib
memisahkan
tempat, dan alat
digunakan dalam
produksi dengan
lokasi,
yang
proses
lokasi,
tempat, dan alat PPH.
18
BIAYA SERTIFIKASI HALAL
• Biaya sertifikasi halal terdiri atas:
a. biaya pengajuan permohonan Sertifikat Halal;
b. biaya pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan Produk;
c. biaya pelaksanaan sidang fatwa halal;
d. biaya penerbitan Sertifikat Halal; dan
e. biaya registrasi Sertifikat Halal luar negeri.
• Biaya sertifikasi halal dibebankan kepada Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan
Sertifikat Halal.
• Besaran tarif biaya sertifikasi halal ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Biaya sertifikasi halal merupakan penerimaan negara bukan pajak kecuali biaya
pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan Produk dan biaya pelaksanaan
sidang fatwa halal. 19
03
FASILITASI
SERTIFIKASI
HALAL BAGIUMK
Fasilitasi Biaya Sertifikasi Halal
Dalam hal Pelaku Usaha merupakan
usaha mikro dan kecil, biaya sertifikasi
halal dapat difasilitasi oleh pihak lain.
• Fasilitasi oleh pihak lain berupa
fasilitasi oleh:
a. pemerintah pusat melalui anggaran
pendapatan dan belanja negara;
b. pemerintah daerah melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
c. perusahaan;
d. lembaga sosial;
e. lembaga keagamaan;
f. asosiasi; atau
g. komunitas.
02
01
03
• Dalam hal biaya sertifikasi halal bagi Pelaku
Usaha mikro dan kecil difasilitasi oleh pihak lain :
a. biaya sertifikasi halal dibebankan pada
anggaran pihak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
b. fasilitasi biaya sertifikasi halal ditetapkan
dalam keputusan pihak.
21
FASILITASI PENYELIA HALAL
• Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil dapat difasilitasi oleh pihak lain.
• Fasilitasi Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil meliputi:
a. keikutsertaan dalam Diklat Sertifikasi Penyelia Halal;
b. keikutsertaan dalam uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal; dan/atau
c. penyediaan Penyelia Halal.
• Fasilitasi bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh:
a. kementerian/lembaga;
b. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota;
c. perguruan tinggi negeri;
d. badan usaha milik negara;
e. badan usaha milik daerah;
f. lembaga keagamaan Islam;
g. lembaga sosial;
h. asosiasi; atau
i. komunitas. 22
Tugas Penyelia Halal
02
menentukan
tindakan perbaikan
dan pencegahan;
03
mengoordinasikan
PPH; dan
04
mendampingi
Auditor Halal LPH
pada saat
pemeriksaan
01
mengawasi PPH di
perusahaan;
23
memastikan
kehalalan Bahan
yang akan
digunakan dalam
PPH;
menetapkan standar
operasional prosedur
pemeriksaan dan
pemantauan terhadap
PPH secara berkala;
memastikan kehalalan
pengemasan Produk;
menunjukkan bukti dan
memberikan keterangan
yang benar selama
proses pemeriksaan oleh
Auditor Halal;
melakukan
pemeriksaan terhadap
PPH;
pengusulan
penghentian
produksi yang
tidak memenuhi
ketentuan PPH;
pengusulan
penggantian
Bahan;
pengusulan
penggunaan tenaga
ahli dalam hal
diperlukan;
Mengoordinasi
kan PPH;
mendampingi
Auditor Halal
LPH pada saat
pemeriksaan;
Tanggung Jawab Penyelia Halal
mempersiapkan Bahan
untuk kepentingan
audit sertifikasi halal;
24
REPUBLIK
INDONESIA
25
Persyaratan Penyelia Halal
a. beragama Islam; dan
b. memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan.
Memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan
dibuktikan dengan sertifikat Penyelia Halal.
Untuk memperoleh sertifikat Penyelia Halal, Penyelia Halal harus
mengikuti:
a. Diklat Sertifikasi Penyelia Halal; dan
b. uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal.
25
DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL, DAN
UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
BPJPH & MUI
bekerjasama
menyelenggara-
kan Diklat
Sertifikasi Halal
DIKLAT
SERTIFIKASI
PENYELIA HALAL
• Penyusunan
kurikulum
Diklat.
• Penyediaan
tenaga pengajar.
• Dilaksanakan
BPJ PH; atau
lembaga Diklat
26
UJI KOMPETENSI
SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
PENETAPAN
PENYELIA OLEH
PELAKU USAHA
SERTIFIKAT TANDA
LULUS DIKLAT
SERTIFIKASI
PENYELIA HALAL
SERTIFIKAT
PENYELIA HALAL
26
PENETAPAN DAN PEMBERHENTIAN
PENYELIA HALAL
PENETAPAN PENYELIA HALAL
• Penyelia Halal ditetapkan oleh pimpinan
Pelaku Usaha.
• Pimpinan Pelaku Usaha menyampaikan
penetapan Penyelia Halal kepada BPJPH
dengan melampirkan:
a. foto copy kartu tanda penduduk
Penyelia Halal;
b. daftar riwayat hidup Penyelia Halal;
c. salinan sertifikat Penyelia Halal yang
dilegalisir; dan
d. salinan keputusan penetapan Penyelia
Halal.
• Penetapan Penyelia Halal disampaikan
kepada BPJPH paling lama 5 (lima) hari
kerja sejak ditetapkan.
PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL
Penyelia Halal diberhentikan oleh Pelaku
Usaha dalam hal:
a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Penyelia Halal;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. terbukti melakukan pelanggaran kode etik
dan kode perilaku, dan/atau disiplin
perusahaan; atau
e. dinyatakan bersalah melakukan tindak
pidana
pidana
penjara
yang diancam dengan
5 (lima) tahun atau lebih
berdasarkan putusan pengadilan yang
telah berkekuatan hukum tetap.
27
Terima kasih
17

More Related Content

Similar to SERTIFIKASI

PPT Prosedur Pendiri Perusahaan
PPT Prosedur Pendiri PerusahaanPPT Prosedur Pendiri Perusahaan
PPT Prosedur Pendiri PerusahaanQurrotulAini33
 
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdfRamlihursan
 
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERPEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERSitiKhayisatuzahroNu
 
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxPPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxssuser50bfe71
 
Panduan umum sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum  sistem jaminan halal lppom muiPanduan umum  sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum sistem jaminan halal lppom muiGuide_Consulting
 
UK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdf
UK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdfUK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdf
UK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdfssuser296a8e
 
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdfeko_apt
 
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptKuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptnamakuBENTO2
 
SISTEM JAMINAN HALAL
SISTEM JAMINAN HALALSISTEM JAMINAN HALAL
SISTEM JAMINAN HALALMrAsh8
 
Pengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptx
Pengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptxPengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptx
Pengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptxssuser61a1d91
 
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptxDigitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptxMuliaEducation
 
PRODUK HALAL.pptx
PRODUK HALAL.pptxPRODUK HALAL.pptx
PRODUK HALAL.pptxasrafyunus2
 
produkhalalasraf-220818234145-152086cc.pptx
produkhalalasraf-220818234145-152086cc.pptxprodukhalalasraf-220818234145-152086cc.pptx
produkhalalasraf-220818234145-152086cc.pptxmrofik3
 
Materi Bina JPH bagi Konsumen.ppt
Materi Bina JPH bagi Konsumen.pptMateri Bina JPH bagi Konsumen.ppt
Materi Bina JPH bagi Konsumen.pptIntanNovasakti
 
Menjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHMenjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHBimo Prasetio
 
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)AnggitaPriantary
 
1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx
1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx
1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptxsukmiyatiagustin
 
Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)Wa Ode AsriFa
 

Similar to SERTIFIKASI (20)

PPT Prosedur Pendiri Perusahaan
PPT Prosedur Pendiri PerusahaanPPT Prosedur Pendiri Perusahaan
PPT Prosedur Pendiri Perusahaan
 
Presentasi kelompok 4
Presentasi kelompok 4Presentasi kelompok 4
Presentasi kelompok 4
 
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
0-02._Pendampingan_dan_Pendamping_PPH.pdf
 
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERPEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
 
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptxPPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
PPT Bu Dir Jatim 07062022 edit.pptx
 
Panduan umum sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum  sistem jaminan halal lppom muiPanduan umum  sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum sistem jaminan halal lppom mui
 
UK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdf
UK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdfUK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdf
UK1-Menyusun-Dokumen-Penerapan-SJPH.pdf
 
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
 
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptKuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
 
SISTEM JAMINAN HALAL
SISTEM JAMINAN HALALSISTEM JAMINAN HALAL
SISTEM JAMINAN HALAL
 
Pengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptx
Pengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptxPengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptx
Pengenalan UMK, Kriteria Self Declare dan Perizinan.pptx
 
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptxDigitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
 
PRODUK HALAL.pptx
PRODUK HALAL.pptxPRODUK HALAL.pptx
PRODUK HALAL.pptx
 
produkhalalasraf-220818234145-152086cc.pptx
produkhalalasraf-220818234145-152086cc.pptxprodukhalalasraf-220818234145-152086cc.pptx
produkhalalasraf-220818234145-152086cc.pptx
 
Materi Bina JPH bagi Konsumen.ppt
Materi Bina JPH bagi Konsumen.pptMateri Bina JPH bagi Konsumen.ppt
Materi Bina JPH bagi Konsumen.ppt
 
Menjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHMenjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPH
 
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
 
1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx
1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx
1623667952_Konsep JPH BOJONEGORO-ANAS.pptx
 
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdfASISTENSI ESUKA_1.pdf
ASISTENSI ESUKA_1.pdf
 
Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)Presentasi insert pangan (1)
Presentasi insert pangan (1)
 

SERTIFIKASI

  • 1. Mekanisme Pengajuan Sertifikasi Halal dan Fasilitasi Halal Bagi UMK Drs. H. Amrullah Kamsari Kepala Bidang Sertifikasi Halal Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama
  • 3. PENGERTIAN UMK 3 Usaha Mikro Usaha produktif milik perorangan dan/atau badan usaha perorangan Usaha Kecil  Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri;  Dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,  dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.  Memenuhi kriteria UK sesuai UU No.20/2008. 3
  • 4. Jumlah (Tahun 2016) Kriteria USAHA MIKRO 62,11 juta (98,70%) : Kekayaan Bersih (KB) < = Rp. 50 Juta Hasil Penjualan Tahunan (HPT) < = Rp. 300 Juta USAHA KECIL 757.090 Unit (1,20%) : Rp. 50 Juta < KB < = Rp. 500 Juta Rp. 300 Juta < HPT < = Rp. 2,5 Milyar UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH 4
  • 5. Sumber :Data Kementerian KUKM Didasarkan pada Perhitungan BPS 2016 PONDASI : USAHA KECIL: 757.090 Unit/(1,20%) USAHA MIKRO :62.106.900/ (98,70%) PILAR : USAHA MENENGAH ± 58.627Unit (0,09%) ATAP: USAHA BESAR ± 5.460 Unit (0,01%) USAHA MIKRO DAN KECIL ADALAH PONDASI PEREKONOMIAN NASIONAL PELAKU USAHA Usaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp. 500 juta s.d. Rp 10 Miliar Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.dRp 2,5 Miliar Asset Rp. 50 juta s.d. Rp 500 Juta Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp. 50 juta Kontribusi UMKM : 1.PDB : 62,57% 2.T. Kerja : 96,50% 3.Ekspor Non Migas : 16,45% (Data BPS 2016) Total : 62.928.007 Unit 5
  • 6. Upaya Penumbuhan dan Pengembangan UMK Pangan dengan Pendekatan Sistem Mutu - Pendampingan - Pelatihan GMP - Pembentukan Koperasi - Kemasan dan Label Pangan Start Up - Pelatihan : Motivasi usaha manajemen pemasaran dan keuangan, teknis produksi - Business plan - Pembentukan kelompok - PIRT (kerjasamadgn BPOM) -Penerapan GMP/ CPPOB - Halal - SNI - Barcode - MD - HACCP Penumbuhan Pengembangan Perluasan Pasar 6
  • 7. Sertifikasi Halal menganut sistem Telusur (Tracebility) dan bukan "End Product Analysis" BADAN PENYELENGGARA JAMI NAN PRODUK HALAL ERA BARU PROSES SERTIFIKASI HALAL LPH dapat dilakukan oleh Instansi pemerintah, Universitas atau Yayasan Islam. BPJPH MUI LPH PRODUSEN Perusahaan
  • 9. Tata Cara Memperoleh Sertifikat Halal BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL Permohonan Pemeriksaan Penetapan Pengujian Pengecekan Fatwa Penerbitan Pelaku Usaha BPJPH BPJPH LPH BPJPH MUI BPJPH Mengajukan permohonan sertifikasi halal Melakukan pemeriksaan dokumen permohonan (maks 10 hari kerja) Pemohon melengkapi kekurangan dokumen (maks 5 hari kerja) Menetapkan LPH berdasarkan pilihan pemohon (maks 5 hari kerja) Melakukan pemeriksaan dan/ atau pengujian produk (40/ 60 hari kerja) Menerima dan memverifikasi dokumen hasil pemeriksaan dan/ atau pengujian LPH (5 hari kerja) Menyelenggarakan sidang fatwa halal dan menerbitkan keputusan penetapan kehalalan produk menerbitkan sertifikat berdasarkan keputusan penetapan kehalalan produk yang ditetapkan MUI
  • 10. Alur Proses Pendaftaran Sertifikasi Halal PELAKU USAHA PERMOHONAN VERIFIKASIDOKUMEN BPJPH MENETAPKAN LPH BPJPH MENERIMA DAN MEMVERIFIKASI HASIL PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN LPH MUI MENGKAJI HASIL VERIFIKASI BPJPH MELALUI SIDANG FATWA HALAL MUI UNTUK MENETAPKAN KEHALALAN PRODUK KEPUTUSANPENETAPANHALAL PRODUK PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL sesuai Tidak sesuai Paling lama 30 hari kerja halal Tidak halal Permohonan sertifikat halal dilengkapi dokumen: a. data Pelaku Usaha; b. nama dan jenis Produk; c. daftar Produk dan Bahan yang digunakan; dan d. proses pengolahan Produk; dan e. sistem jaminan produk halal  Data Pelaku Usaha dibuktikan dengan nomor induk berusaha atau dokumen izin usaha lainnya.  Nama dan jenis Produk harus sesuai dengan nama dan jenis Produk yang akan disertifikasi halal.  Daftar Produk dan Bahan yang digunakan merupakan Produk dan Bahan halal yang dibuktikan dengan Sertifikat Halal, kecuali Bahan berasal dari alam tanpa melalui proses pengolahan; atau dikategorikan tidak berisiko mengandung Bahan yang diharamkan.  Dokumen proses pengolahan Produk memuat keterangan mengenai pembelian, penerimaan, penyimpanan Bahan yang digunakan, pengolahan, pengemasan, penyimpanan Produk jadi, dan distribusi.  Sistem jaminan produk halal ditetapkan Kepala BPJPH 10  Produk dan Bahan yang digunakan; • PPH; • hasil analisis dan/atau spesifikasi; • berita acara pemeriksaan; dan • rekomendasi Paling lama 5 hari kerja Dokumen yang diserahkan LPH Berupa: Paling lama 5 hari kerja Paling lama 7 hari kerja Penolakan Sertifikasi Halal AlurProsesSertifikasiHalalBPJPH 1. Perusahaanmengirimaplikasi pendaftaran ke BPJPH 2. BPJPHmenetapkanLPHuntuk melaksanakan pemeriksaan/pengujian 3. LPHmelakukan pemeriksaan/pengujian ke perusahaan 4. LPHmelaporkanBPJPH 5. BPJPHkoordinasidengan MUI 6. MUI mengeluarkanFatwaHalal kepada BPJPH 7. BPJPHmenerbitkan Sertifikat Halalbagi perusahaan Paling lama 10 hari kerja Paling lama 40 hari kerja dengan penambahan 20 hari kerja jika belum selesai (untuk dalam negeri) LPH MELAKUKAN PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN YANG DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR HALAL Paling lama 60 hari kerja dengan penambahan 30 hari kerja jika belum selesai (untuk luar negeri)
  • 11. PENGAJUAN PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL BPJ PH PENGAJ UAN PERMOHONAN SE RTIFIKAT HALAL OLEH PELAKU USAHA SECARA TERTULIS DALAM BAHASA INDONESIA KEPADA BPJPH Harus dilengkapi dengan dokumen: a. data Pelaku Usaha; b. nama dan jenis Produk; c. daftar Produk dan Bahan yang digunakan; dan d. proses pengolahan Produk; dan e. dokumen sistem jaminan produk halal PENETAPAN DAN PENUGASAN LPH Dokumen Permohonan Telah Lengkap Dokumen Permohonan Belum Lengkap Pemohon menetapkan LPH Pemohon melengkapi dokumen dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja. • Akreditasi LPH; • ruang lingkup kompetensi LPH; • aksesibilitas LPH; • beban kerja LPH; dan • kinerja LPH Pemohon tidak melengkapi dokumen. PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL DITOLAK 10 (sepuluh) hari kerja 5 (lima) hari kerja 11
  • 12. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KEHALALAN PRODUK dan/atau kehalalan auditor Pemeriksaan pengujian produk oleh halal: a. pemeriksaan keab- sahan dokumen; dan b. Pemeriksaan produk. Dilakukan di lokasi usaha pada saat proses produksi Terdapat Bahan yang diragukan kehalalannya Dapat dilakukan di laboratorium Pelaku usaha wajib memberikan informasi kepada auditor halal Verifikasi BPJPH LPH menyerahkan hasil pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk kepada BPJPH MUI BPJPH menyampaikan verifikasi dokumen hasil pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan produk kepada MUI paling lama 3 hari kerja LPH LPH Paling lama 40 hari kerja dengan penambahan waktu 20 hari kerja jika belum selesai (untuk dalam negeri) Paling lama 60 hari kerja dengan penambahan waktu 30 hari kerja jika belum selesai (untuk luar negeri) Paling lama 2 hari kerja HASIL PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN KEHALALAN PRODUK 1. Produk dan Bahan yang digunakan; 2. Proses Produk Halal (PPH); 3. Hasil analisis dan/atau spesifikasi Bahan; 4. Berita Acara Pemeriksaan; dan 5. Rekomendasi 12
  • 13. PENETAPAN KEHALALAN PRODUK SIDANG FATWA HALAL MUI Mengkaji hasil verifikasi dokumen yg dilakukan oleh BPJPH BPJ PH BPJPH menyampaikan hasil verifikasi dokumen kepada MUI Mengikutsertakan: • pakar, • unsur kementerian terkait, • lembaga terkait, dan/atau • institusi terkait. KEPUTUSAN PENETAPAN HALAL PRODUK Ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI dan diketahui oleh Ketua Umum MUI Disampaikan kepada BPJPH paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak MUI menerima hasil verifikasi dari BPJPH, dan untuk menjadi dasar penerbitan Sertifikat Halal Dalam hal sidang fatwa halal memerlukan informasi tambahan, MUI mengembalikan dokumen untuk dilengkapi dalam jangka waktu 10 hari kerja 13
  • 14. PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL SIDANG FATWA HALAL MUI MENETAPKAN HALAL PADA PRODUK MENYATAKAN PRODUK TIDAK HALAL BPJPH MENERBITKAN SERTIFIKAT HALAL BPJPH MENGEMBALIKAN PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL KEPADA PELAKU USAHA DISERTAI DENGAN ALASAN Paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak keputusan kehalalan produk diterima dari MUI PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL WAJIB DIPUBLIKASIKAN OLEH BPJPH 14
  • 15. Pendaftaran di BPJPH BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL
  • 16. Pembaruan Sertifikat Halal 01 02 • salinan Sertifikat Halal; dan • surat pernyataan yang menerangkan Produk yang didaftarkan tidak mengalami perubahan. 03 Permohonan pembaruan Sertifikat Halal dilengkapi dengan: Sertifikat selama 4 Halal berlaku (empat) tahun diterbitkan oleh sejak BPJPH, kecuali terdapat komposisi perubahan Bahan. Sertifikat Halal wajib diperpanjang oleh Pelaku Usaha dengan mengajukan pembaruan Sertifikat Halal paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Halal berakhir. 16
  • 17. mencantumkan Label Halal terhadap Produk yang telah mendapat Sertifikat Halal menjaga kehalalan Produk yang telah memperoleh Sertifikat Halal memisahkan lokasi, tempat dan penyembelihan, alat pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian antara Produk Halal dan tidak halal memperbarui Sertifikat Halal jika masa berlaku Sertifikat Halal berakhir melaporkan perubahan komposisi Bahan kepada BPJPH Kewajiban Pelaku Usaha setelah memperoleh Sertifikat Halal Pelaku Usaha yang tidak melakukan kewajiban setelah memperoleh sertifikat halal dikenai sanksi administratif berupa:  peringatan tertulis;  denda administratif;  pencabutan Sertifikat Halal Pencantuman label halal pada:  kemasan Produk;  bagian tertentu dari Produk; dan/atau  tempat tertentu pada Produk Label halal harus mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah dihapus, dilepas, dan dirusak 17
  • 18. 03 01 04 02 Nama dan jenis Produk; . Daftar Produk dan Bahan yang digunakan; Proses pengolahan Produk; Pencucian atau penyamakan pada fasilitas produksi yang digunakan secara bersama Dalam hal fasilitas Produksi yang digunakan untuk memproduksi Produk yang diajukan Sertifikat Halal juga digunakan untuk memproduksi Produk yang tidak diajukan Sertifikat Halal yang tidak berasal dari Bahan yang mengandung babi atau turunannya, Pelaku Usaha wajib menyampaikan dokumen: Dalam hal Produk yang diproduksi menggunakan Bahan yang berasal dari dan/atau mengandung babi, Pelaku Usaha wajib memisahkan tempat, dan alat digunakan dalam produksi dengan lokasi, yang proses lokasi, tempat, dan alat PPH. 18
  • 19. BIAYA SERTIFIKASI HALAL • Biaya sertifikasi halal terdiri atas: a. biaya pengajuan permohonan Sertifikat Halal; b. biaya pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan Produk; c. biaya pelaksanaan sidang fatwa halal; d. biaya penerbitan Sertifikat Halal; dan e. biaya registrasi Sertifikat Halal luar negeri. • Biaya sertifikasi halal dibebankan kepada Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal. • Besaran tarif biaya sertifikasi halal ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. • Biaya sertifikasi halal merupakan penerimaan negara bukan pajak kecuali biaya pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan Produk dan biaya pelaksanaan sidang fatwa halal. 19
  • 21. Fasilitasi Biaya Sertifikasi Halal Dalam hal Pelaku Usaha merupakan usaha mikro dan kecil, biaya sertifikasi halal dapat difasilitasi oleh pihak lain. • Fasilitasi oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh: a. pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara; b. pemerintah daerah melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah; c. perusahaan; d. lembaga sosial; e. lembaga keagamaan; f. asosiasi; atau g. komunitas. 02 01 03 • Dalam hal biaya sertifikasi halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil difasilitasi oleh pihak lain : a. biaya sertifikasi halal dibebankan pada anggaran pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b. fasilitasi biaya sertifikasi halal ditetapkan dalam keputusan pihak. 21
  • 22. FASILITASI PENYELIA HALAL • Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil dapat difasilitasi oleh pihak lain. • Fasilitasi Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil meliputi: a. keikutsertaan dalam Diklat Sertifikasi Penyelia Halal; b. keikutsertaan dalam uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal; dan/atau c. penyediaan Penyelia Halal. • Fasilitasi bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh: a. kementerian/lembaga; b. pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota; c. perguruan tinggi negeri; d. badan usaha milik negara; e. badan usaha milik daerah; f. lembaga keagamaan Islam; g. lembaga sosial; h. asosiasi; atau i. komunitas. 22
  • 23. Tugas Penyelia Halal 02 menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan; 03 mengoordinasikan PPH; dan 04 mendampingi Auditor Halal LPH pada saat pemeriksaan 01 mengawasi PPH di perusahaan; 23
  • 24. memastikan kehalalan Bahan yang akan digunakan dalam PPH; menetapkan standar operasional prosedur pemeriksaan dan pemantauan terhadap PPH secara berkala; memastikan kehalalan pengemasan Produk; menunjukkan bukti dan memberikan keterangan yang benar selama proses pemeriksaan oleh Auditor Halal; melakukan pemeriksaan terhadap PPH; pengusulan penghentian produksi yang tidak memenuhi ketentuan PPH; pengusulan penggantian Bahan; pengusulan penggunaan tenaga ahli dalam hal diperlukan; Mengoordinasi kan PPH; mendampingi Auditor Halal LPH pada saat pemeriksaan; Tanggung Jawab Penyelia Halal mempersiapkan Bahan untuk kepentingan audit sertifikasi halal; 24
  • 25. REPUBLIK INDONESIA 25 Persyaratan Penyelia Halal a. beragama Islam; dan b. memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan. Memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan dibuktikan dengan sertifikat Penyelia Halal. Untuk memperoleh sertifikat Penyelia Halal, Penyelia Halal harus mengikuti: a. Diklat Sertifikasi Penyelia Halal; dan b. uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal. 25
  • 26. DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL, DAN UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PENYELIA HALAL BPJPH & MUI bekerjasama menyelenggara- kan Diklat Sertifikasi Halal DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL • Penyusunan kurikulum Diklat. • Penyediaan tenaga pengajar. • Dilaksanakan BPJ PH; atau lembaga Diklat 26 UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PENYELIA HALAL PENETAPAN PENYELIA OLEH PELAKU USAHA SERTIFIKAT TANDA LULUS DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL SERTIFIKAT PENYELIA HALAL 26
  • 27. PENETAPAN DAN PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL PENETAPAN PENYELIA HALAL • Penyelia Halal ditetapkan oleh pimpinan Pelaku Usaha. • Pimpinan Pelaku Usaha menyampaikan penetapan Penyelia Halal kepada BPJPH dengan melampirkan: a. foto copy kartu tanda penduduk Penyelia Halal; b. daftar riwayat hidup Penyelia Halal; c. salinan sertifikat Penyelia Halal yang dilegalisir; dan d. salinan keputusan penetapan Penyelia Halal. • Penetapan Penyelia Halal disampaikan kepada BPJPH paling lama 5 (lima) hari kerja sejak ditetapkan. PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL Penyelia Halal diberhentikan oleh Pelaku Usaha dalam hal: a. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Penyelia Halal; b. meninggal dunia; c. mengundurkan diri; d. terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan kode perilaku, dan/atau disiplin perusahaan; atau e. dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana pidana penjara yang diancam dengan 5 (lima) tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. 27