1. Biografi dan perspektif pendidikan Ibnu Khaldun
Al Abdali (202127011)
Mata kuliah filsafat pendidikan program studi
Manajemen pendidikan Islam unit 2 semester 4
Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe, Aceh, Indonesia
Email : abdali33629@gmail.com
Abstrak
Ibn Khaldun is one of the leaders of Islamic thinkers who has a great influence in the
Development of science. Ibn Khaldun is better known as a historian and social expert. As stated
in his Muqoddimah work, besides having the concept of education in an educational perspective
is the result Of the ideas of Ibn Khaldun who emphasized education. Ibn Khaldun’s view of
education rests on Concepts and philosophical-empirical approaches. Through this approach, he
provides direction to the Vision of the ideal and practical goals of Islamic education. Based on
the results of research from the Literature that has been done that Ibn Khaldun is a great figure
in the Islamic world, who succeeded in Contributing so much in the scientific world that exists in
the world. The thoughts of Ibn Khaldun cannot Be separated from the roots of Islamic thought.
Ibn Khaldun considers that education is the essence of Human existence. Ibn Khaldun argues
that education seeks to give birth to a cultured society and Strives to preserve the future
existence of society. Ibn Khaldun’s view of education rests on concepts And philosophical-
empirical approaches. Through this approach, he provides direction to the vision of The ideal
and practical goals of Islamic education. The challenge of education according to Ibn Khaldun
is that education can create quality human resources, namely giving birth to a culture of Society
and trying to preserve and increase the existence of the next society.
Keywords : educational, Ibn Khaldun, perspektif
2. PENDAHULUAN
Salah satu tokoh pemikir Islam yang tidak sedikit hasil karya Dan buah pikirannya serta
eksistensinya dalam dunia keilmuan Khususnya Sejarah dan Filsafat, tentu ada keterkaitan
dengan Pemikirannya tentang Pendidikan Islam, meskipun dalam porsi yan Tidak besar. Bahwa
corak dan pemikiran Ilmu Pengetahuan pada masa Klasik, masa pertengahan, sampai masa
modern selalu dipengaruhi Oleh pembawanya. Dari sini muncul pemikiran yang sangat variatif,
Seiring dengan pemikiran yang tidak sama dengan pendahulunya.
Ibnu Khaldun adalah salah seorang tokoh pendidikan Islam. Pandangan Ibnu Khaldun
tentang pendidikan, berbeda dengan Pendapat Al-Ghazali khususnya mengenai tujuan
pendidikan Menurut Al-Ghazali tujuan Pendidikan Islam hanyalah untuk Mendekatkan diri pada
Allah, sedangkan Ibnu Khaldun berpendapat Bahwa tujuan Pendidikan Islam sudah
dikembangkan dengan Memperoleh rizki (Thoyib, 1999 : 2).
Di antara pemikir-pemikir Barat yang memberikan pengakuan terhadap Kebesaran Ibnu
Khaldun adalah Charles Isswai. Ia mengatakan bahwa tidak Berlebihan kalau Ibnu Khaldun
merupakan tokoh yang paling besar dalam ilmu-ilmu Masyarakat di antara waktu Aristoteles dan
Machiavelli dan karena itu ia berhak Mendapatkan perhatian tiap-tiap orang yang menaruh minat
terhadap ilmu-ilmu itu. Bahkan ia melebihi pengarang-pengarang Eropa dan Arab sezamannya,
karena Kemampuannya memecahkan berbagai persoalan yang menguasai manusia Sekarang ini,
seperti kodrat dan sifat masyarakat, pengaruh iklim dan pekerjaan pada Manusia dan metode
pendidikan yang paling baik.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan khususnya terhadap Ibnu Khaldun yaitu tentang biografi tokoh
ulama besar yang mempunyai berbagai pemikiran dan gagasan terhadap berbagai macam cabang
ilmu baik ilmu sosial, ekonomi, politik, dan juga pendidikan.
3. Kemudian penulis menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan guna membandingkan
bagaimana tanggapan dari seluruh peneliti lain dengan berbagai pendapat dengan menelaah
Pemikiran tokoh ulama besar Ibnu Khaldun dan memberikan laporan terkait data yang di
kumpulkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biografi Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun mempunyai nama lengkap Abdu al-Rahman Ibn Muhammad Ibn
Muhammad Ibn Muhammad Ibn al-Hasan Ibn Jabir Ibn Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Khalid Ibn
Usman Ibn Hani Ibn al-Khathab Ibn Kuraib Ibn Ma’dikarib Ibn al-Harish Ibn Wail Ibn Hujr.
Tokoh yang mempunyai nama kecil Add al-Rahman ini biasa dipanggil dengan Nama
panggilan Abu Zaid, yang diambil dari nama putra sulungnya, Zaid. Ia juga Mendapat gelar dari
Mesir ketika menjabat sebagai Hakim Agung di Mesir yaitu Waliyuddin. Akan tetapi ia lebih
populer dengan panggilan Ibnu Khaldun, nama ini Diambil dari nama kakeknya yang
kesembilan, yaitu Khalid. Nama Khalid berasal dari Khalid Ibn Usman yang merupakan nenek
moyangnya yang pertama kali memasuki Andalusia bersama para penahluk berkebangsaan Arab
lainya yang terjadi sekitar Abad ke-8 Masehi. Nenek moyangnya menetap di Carmora, sebuah
kota kecil yang Terletak di antara segitiga Cordova, Sevilla dan Granada. Carmora merupakan
kota Pertama yang dapat dikatakan sebagai tempat tinggal nenek moyang Ibnu Khaldun Setelah
nenek moyang Ibnu Khaldun melakukan ekspansi ke Andalusia. Keturunan Khalid di Andalusia
terkenal dengan sebutan Banu Khaldun yang melahirkan tokoh Besar yaitu Abd al-Rahman Ibn
Khaldun.
Bnu Khaldun adalah seorang Islam, yang lahir dan tumbuh berkembang Dalam keluarga
Islam, dididik seluruhnya dalam cabang-cabang ilmu pengetahuan Yang baku dalam kalangan
Islam dan tidak pernah keluar dari Dunia Islam.
Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun
4. Pengertian pendidikan menurut Ibnu Khaldun adalah Penerangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta berbagai Aspeknya pada karya nyata untuk memperoleh rizki menuju kepada
Masyarakat lebih maju sesuai dengan kecenderungan individu”( Sulaiman, 1987:31-35).
Sebelum manusia tamyiz, dia sama sekali Tidak memiliki pengetahuan dan dianggap sebagian
dari binatang. Asal usul manusia diciptakan dari setetes air mani (sperma), Segumpal darah,
sekerat daging dan masih ditentukan rupa dan Mentalnya. Adapun yang dicapai sesudah itu
adalah merupakan Akibat dari persepsi sensual dan kemampuan berpikir yang Dianugerahkan
Allah kepadanya.
Dalam konsep pendidikan Ibnu Khaldun membagi menjadi 3 bagian, yaitu : Pandangan
tentang manusia didik, pandangan tentang ilmu, metode pengajaran.
Perspektif Manusia Didik
Jika membicarakan tentang manusia, Ibnu Khaldun tidak terlalu menekankan Pada segi
kepribadiannya, sebagaimana yang telah dibicarakan dari para filosof, baik Itu Islam
ataupun di luar Islam. Ia lebih melihat manusia dalam hubungannya dengan Kelompok-
kelompok yang ada di masyarakat. Ia mempunyai asumsi-asumsi Kemanusiaan
sebelumnya lewat pengetahuan yang ia peroleh dalam ajaran Islam. Banyak konsepsi
kemanusian dari Ibnu Khaldun yang berasal dari hasil penelitian Dan pemikiran Ibnu
Khaldun untuk membuktikan dan memahami asumsi dari Al-Qur’an melalui gejala dan
aktivitas kemanusiaan.
Perspektif ilmu
Tidak adanya pemisahan antara ilmu praktik dengan teoretis. Tampak pada Penjelasan
Ibnu Khaldun tentang malakah yang terbentuk dari pengajaran ilmu Atau pencarian ilmu
ketrampilan, yang tidak lain adalah buah dari suatu Aktivitas; intelektual fisik, di dalam
suatu waktu. Dengan demikian Pandangannya sejalan dengan pandangan yang
mengatakan bahwa belajar Harus melibatkan akal dan fisik secara serempak dan belajar
tidak akan bisa Benar apabila hal tersebut tidak terjadi. Orientasi pada keseimbangan
ilmu agama dengan ilmu aqliyah. Walaupun Ibnu Khaldun meletakkan ilmu agama pada
tempat pertama jika dilihat dari segi Keguruan bagi murid karena membantu untuk lebih
baik. Orientasi pada pendapat bahwa tugas mengajar adalah alat terpuji untuk
5. memperoleh rizki. Orientasi menjadikan pengajaran yang lebih bersifat umum yang
mencakup Beberapa aspek dari ilmu pengetahuan.
Perspektif metode pengajaran
Menurut Ibnu Khaldun bahwa mengajarkan pengetahuan kepada siswa Hanyalah akan
bermanfaat apabila dilakukan dengan berangsurangsur, setapak Demi setapak dan sedikit
demi sedikit. Pertama kalinya siswa harus diberi pelajaran Tentang soal-soal mengenai
setiap cabang pembahasan yang dipelajarinya. Di beri Keterangan yang sesuai dengan
kekuatan pikiran siswa dan sesuai dengan Kesanggupan dalam memahami tentang apa
yang diberikan kepada siswa.
Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa tujuan pendidikan pertama-tama adalah memberikan
kesempatan kepada pikiran untuk aktif dan Bekerja, karena dia memandang aktivitas ini sangat
penting bagi Terbukanya pikiran dan kematangan individu, kemudian kematangan Ini akan
mendapat faedah bagi masyarakat, pikiran yang matang Adalah alat kemajuan ilmu dan industri
dan sistem sosial. Karena ilmu Dan industri lahir di dalam masyarakat disebabkan oleh aktifitas
Pikiran insani ini. Sedangkan manifestasi terpenting dari aktifitas pikiran ini adalah usaha
mencapai ilmu pengetahuan.
Ibnu khaldun tidak memisahkan antara teori dan praktek, bahkan Mengaitkan antara
keduanya secara bersama-sama untuk memperoleh Keterampilan atau untuk menguasai
pengetahuan, dengan anggapan Bahwa makhluk yang terbentuk dari perolehan keterampilan atau
Penguasan pengetahuan, tidak lain merupakan suatu perbuatan yang Bersifat fikriah jasmaniah
sehingga pengetahuan yang didapat Melekat dengan kuat (Sulaiman, 1987:32). Menurut Ibnu
Khaldun Tujuan dunia akhirat harus dicapai, selanjutnya pendidikan menurut Ibnu Khaldun
harus sesuai dengan anak didik.
Kurikulum Pendidikan Menurut Ibnu Khaldun
Dalam kurikulum pendidikannya Ibnu Khaldun membagi Ke dalam dua tingkatan yaitu:
6. 1. Tingkat pemula
Materi tingkatan pemula difokuskan pada pembelajaran Alqur’an yang merupakan asal agama,
sumber berbagai Ilmu pengetahuan dan dasar bagi pelaksanaan pendidikan Islam. Di samping
itu, isi Alqur’an mencakup materi Penanaman akidah dan keimanan dalam jiwa anak didik Serta
membuat akhlak mulia dan pembinaan pribadi Menjadi pengabdi Allah SWT.
2. Tingkat atas
Kurikulum pada tingkatan ini mempunyai dua klasifikasi:
a. Ilmu yang berkitan dengan zatnya sendiri seperti Ilmu Syariah yang mencakup
Ilmu Tafsir Alqur’an dan Qiraat Alqur’an, Ilmu Hadis, Ilmu Fiqih dan cabang
Hukum Waris Fiqih dan cabang Dialektika dan soal yang Kontroversial, Ilmu
Kalam, Ilmu Tasawuf, Ilmu Tabir Mimpi.
b. Ilmu yang ditujukan ilmu lain dan bukan berkaitan dzat seperti Ilmu Bahasa dan
yang berhubungan Dengan itu, Ilmu Logika/Ilmu Mantiq, Astronomi, Ilmu
Kedokteran, Fisika, Ilmu Pertanian, Ilmu Metafisika dan Ilmu Kalam (Khaldun,
Muqaddimah:544).
Kesimpulan
Pengertian pendidikan menurut Ibnu Khaldun adalah Penerangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan serta berbagai Aspeknya pada karya nyata untuk memperoleh rizki menuju
kepada Masyarakat lebih maju sesuai dengan kecenderungan individu
Dalam konsep pendidikan Ibnu Khaldun membagi menjadi 3 bagian, yaitu : Pandangan
tentang manusia didik, pandangan tentang ilmu, metode pengajaran.
7. Ibnu Khaldun berpendapat bahwa tujuan pendidikan pertama-tama adalah memberikan
kesempatan kepada pikiran untuk aktif dan bekerja, karena dia memandang aktivitas ini
sangat penting bagi terbukanya pikiran dan kematangan individu.
Dalam kurikulum pendidikannya Ibnu Khaldun membagi Ke dalam dua tingkatan yaitu:
tingkat pemula dan tingkat atas.
Daftar pustaka
Issawi, Charles. 1962. Ibnu Khaldun, Pilihan dan Muqaddimah, Filsafat Islam tentang
Sejarah. Cetakan II. Jakarta: Tinta Mas
Khaldun, Ibnu. 1982. Muqoddimah Ibnu Khaldun (Suatu Pendahuluan). Jakarta: Faizan
Langgulung, Hasan. 1989. Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa dan Pendidikan.
Jakarta: Pustaka Aal-Husna.
Ma’arif, Ahmad . 1996. Ibnu Khaldun Pandangan Penulis dan Timur. Jakarta: Gema
Insani Press
Ma’arif, Ahmad Syafi’I, dkk. 1985. Kontribusi Pemikiran Ibnu Khaldun. Yogyakarta: LPSIPM
Nasution, Harun. 1991. Pembaharuan dalam Islam : Sejarah Pemikiran dan Gerakan.
(Cet. VIII; Jakarta: Bulan Bintang)
Arifin, H.M. 1991. Filsafat Pendidikan Islam 1. Jakarta: Bumi Aksara Hasan, Fuad. 1986.
Mendekatkan Anak Didik dengan Lingkungan Bukan Pengasingan. Prisma, No.2