Dokumen tersebut membahas etika dalam publikasi ilmiah. Terdapat beberapa kasus pelanggaran etika oleh penulis maupun jurnal, seperti plagiarisme, fabrikasi data, dan publikasi ganda. Dokumen ini juga menjelaskan tanggung jawab dan etika yang harus dipenuhi oleh penulis, editor, mitra bestari, dan penerbit dalam proses publikasi, seperti menjaga kerahasiaan, menghindari konflik kepentingan, serta tindakan yang
2. Kasus-kasus
Etika (penulis)
Plagiasi berujung
pencabutan jabatan
profesor dan doktor
Fabrikasi berujung
pencabutan gelar doktor
Mahasiswa publikasi tanpa
ijin
9. Urgensi Etika Publikasi
Publikasi sebuah artikel di jurnal dengan peer-review adalah
sebuah proses peningkatan pengetahuan berkelanjutan,
merupakan cerminan langsung dari kualitas karya penulis dan institusi
mendukung dan mewujudkan metode ilmiah
penting untuk menyepakati standar perilaku etika untuk semua pihak
yang terlibat: penulis, editor, reviewer sejawat (mitra bebestari),
penerbit dan masyarakat.
Penerbit menjalankan tugas pengawalan atas semua tahap
penerbitan dengan sangat serius dengan mengambil semua
tanggungjawab etika dan tanggungjawab lainnya.
Komitmen penerbit: iklan, cetak ulang atau pendapatan
komersial lain tidak berdampak atau mempengaruhi keputusan
editorial.
10. Urgensi Etika Publikasi
Munculnya berbagai kemudahan di
era digital
Banyaknya laporan mengenai
research fraud dan konflik
kepentingan
Muncul panduan submission yang
disertai beberapa hal etika 1978
dirombak besar-besaran 1997
COPE (Commission on Publication
Ethics) 1997
Pemahaman internal penerbit,
editor/redaksi dan
reviewer/penelaah/mitra bebestari
12. Etika untuk
Penulis (1)
Melaporkan hasil-hasil yang baku
Tulisan orisinal, akurat, objektif
Data yang akurat
Cukup rinci dan cukup
referensi sehingga bersifat
dapat diulang (repeatable)
Tidak mengandung fraud dan
hal-hal tak pasti (innacurate)
Masalah akses data
Penulis bersiap untuk
menyediakan data mentah
jika diperlukan untuk proses
penelaahan
13. Etika untuk Penulis (2)
Orisinalitas dan plagiasi karya
Menulis sendiri seluruh bagian karya
Mengambil dengan mengacu atau
mengutip
Waspada bentuk-bentuk plagiarisme, mulai
dari “mengambil karya orang lain menjadi
miliknya” hingga “mengkopi atau
memparafrase karya orang lain”, atau
“mengklaim karya/ide/temuan orang lain
sebagai miliknya”.
Plagiarisme dalam bentuk apa pun
dipandang sebagai tidak etis dan tidak
dapat diterima.
Sebagian besar penerbit menggunakan
iThenticate.
14. Etika
untuk
Penulis (3)
Sitasi
Kesengajaan pengutipan (sitasi) yang
tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan jumlah sitasi untuk karya
penulis, atau untuk artikel yang
diterbitkan dalam jurnal tertentu,
dipandang sebagai tidak etis dan tidak
dapat diterima.
Publikasi ganda/redundan
Mengulang publikasi pada jurnal lain,
atau
Mengirim sebuah manuskrip ke dua atau
lebih jurnal dipandang tidak etis dan
tidak dapat diterima
Publikasi redundan melibatkan
pembagian hasil riset yang tidak tepat
menjadi beberapa artikel
15. Etika
untuk
Penulis (4)
Ucapan terima kasih
Bentuk ucapan terima kasih yang layak
sangat dianjurkan
Ucapan terima kasih pribadi harus
dinyatakan secara tertulis
Informasi yang bersifat rahasia dari sebuah
lembaga dapat dipublikasikan atau diberi
apresiasi jika telah dinyatakan demikian
secara tertulis
Kepengarangan
Pengarang dibatasi kepada mereka yang
memberikan kontribusi signifikan pada
konsep, desain, keputusan atau interpretasi
hasil kajian.
Semua yang memberikan kontribusi signifikan
dilibatkan sebagai co-author
Partisipan dalam sebuah projek terkait diberi
ucapan terima kasih
Correspoding author bertanggungjawab
meyakinkan bahwa semua co-authors telah
melihat dan membaca manuskrip versi
terakhir yang di-submit.
16. Etika untuk Penulis (5)
Disklosur dan konflik kepentingan
Penulis wajib membuat pernyataan jika
ada konflik kepentingan sesuatu yang
menyangkut hasil atau interpretasi hasil
riset.
Contoh konflik kepentingan: pekerjaan,
konsultasi, kepemilikan saham,
honorarium, pakar berbayar,
pendaftaran paten, dan pemberian
grant.
Potensi konflik kepentingan wajib
dinyatakan di awal.
“The author(s) declare(s) that there is no
conflict of interest regarding the
publication of this paper.”
17. Etika
untuk
Penulis (6)
Kekeliruan pada karya yang sudah
terbit
Ketika menemukan kekeliruan yang
penting atau fatal, Penulis wajib
segera memberitahukannya kepada
dewan redaksi atau penerbit.
Selanjutnya bekerjasama dengan
redaksi untuk melakukan perbaikan,
penjelasan, atau retraksi (penarikan
kembali) artikel.
Jika redaksi mendapatkan laporan
tentang adanya kesalahan fatal
pada sebuah karya, adalah
kewajiban Penulis untuk melakukan
retraksi atau koreksi terhadap karya
tersebut; atau memberikan bukti
kebenaran karya yang telah
diterbitkan itu kepada Redaksi.
19. Etika untuk Editor(1)
Keputusan publikasi
Editor bertanggungjawab memutuskan
penerbitan sebuah karya; kadang-
kadang atas pertimbangan dari
society.
Pengendali keputusan adalah validasi
atas tulisan dan urgensinya untuk para
peneliti dan pembaca
Keputusan juga dipandu oleh kebijakan
dewan redaksi menyangkut fitnah,
pelanggaran hak cipta dan plagiarisme
Editor dapat berkomunikasi dengan
editor lain dalam membuat keputusan
Fair Play
Seorang editor mengevaluasi
karya berdasar konten dan
membebaskan diri dari hal-
hal terkait gender, ras,
agama, etnik,
kewarganegaraan dan
pandangan politik
20. Etika untuk Editor(2)
Kerahasiaan
Dewan Redaksi dan editor wajib menjaga
rahasia segala informasi terkait submitted
manuscripts kepada semua pihak kecuali
corresponding author, penelaah/mitra
bebestari, calon penelaah, dan penasehat
editorial.
Disklosur dan konflik kepentingan
Bahan yang tidak terpublikasi dari sebuah
manuskrip tidak dapat digunakan oleh redaksi
tanpa ijin tertulis dari penulis.
Ide atau informasi penting yang tersampaikan
pada proses penelaahan harus dijaga
kerahasiaannya dan tidak boleh digunakan
oleh penelaah untuk kepentingannya sendiri.
Editor wajib menghindari konflik kepentingan
jika membuat keputusan atau (ditugasi)
menelaah manuskri, yang bersifat
memudahkan atau memberatkan.
Karya “suplemen” juga harus menjalani proses
penelaahan yang sama
Bagian jurnal yang tidak melalui proses peer
review wajib ditandai demikian.
21. Etika untuk Editor(3)
Keterlibatan dan kerjasama dalam investigasi
Editor/redaksi wajib segera merespon jika ada
masukan/laporan mengenai pelanggaran etika
publikasi.
Tindakan meliputi:
Menghubungi penulis
Komunikasi dengan institusi penulis
Jika complaint dilanjutkan: koreksi, retraksi, pernyataan
concern (statement of concern).
Semua hal terkait perbuatan tidak etis wajib
diperhatikan tanpa memandang waktu
kejadiannya.
22. Etika untuk Mitra
Bebestari/Peer Review (1)
Kontribusi pada keputusan publikasi
Membantu Editor/Redaksi dalam membuat
keputusan diterima tidaknya sebuah manuskrip.
Membantu penulis dalam memperbaiki manuskrip
melalui jalur komunikasi editor
Peer review adalah komponen penting dari
komunikasi ilmiah formal, dan memiliki posisi sangat
penting dalam metode ilmiah
Cepat tindak (promptness)
Setiap reviewer terpilih yang merasa tidak
memenuhi syarat untuk meninjau manuskrip atau
mengetahui bahwa tidak mungkin mereview dalam
waktu cepat wajib memberitahu editor dan
mengajukan permintaan ketidaksanggupan
melaksanakan telaah.
23. Etika untuk Mitra
Bebestari/Peer Review (2)
Kerahasiaan
Setiap manuskrip yang diterima untuk ditelaah harus
diperlakukan sebagai dokumen rahasia.
Manuskrip tidak boleh ditunjukkan atau didiskusikan
dengan orang lain kecuali yang diberi wewenang
oleh Editor
Standar objektivitas
Telaah harus dilakukan secara obyektif.
Kritik pribadi penulis tidak dapat dibenarkan.
Penelaah harus mengungkapkan pandangan
mereka dengan jelas dengan argumen pendukung.
24. Etika untuk Mitra
Bebestari/Peer Review (3)
Pengakuan terhadap sumber
Reviewer harus mengidentifikasi karya publikasi
yang relevan yang belum pernah dikutip oleh
penulis.
Setiap pernyataan bahwa suatu pengamatan,
derivasi, atau argumen telah dilaporkan
sebelumnya harus disertai dengan kutipan yang
relevan.
Seorang reviewer juga harus meminta perhatian
editor atas kesamaan substansial atau tumpang
tindih antara manuskrip yang sedang
dipertimbangkan dan makalah publikasi lainnya
atas dasar pengetahuan pribadinya.
25. Etika untuk Mitra
Bebestari/Peer Review (4)
Disklosur dan kepentingan pribadi
Bahan yang tidak terpublikasi dari sebuah
manuskrip tidak dapat digunakan oleh penelaah
tanpa ijin tertulis dari penulis.
Ide atau informasi penting yang tersampaikan pada
proses penelaahan harus dijaga kerahasiaannya
dan tidak boleh digunakan oleh penelaah untuk
kepentingannya sendiri.
Reviwer wajib menghindari konflik kepentingan jika
membuat keputusan atau (ditugasi) menelaah
manuskri, yang bersifat memudahkan atau
memberatkan.
26. Etika untuk Redaksi dan
Penelaah/Mitra Bebestari
Redaksi dan penelaah harus menolak untuk terlibat
dengan manuskrip yang diajukan (submitted) ketika
mereka:
Memiliki publikasi terbaru atau pengajuan (submission)
saat ini dengan penulis
(Baru-baru ini) berafiliasi sama dengan penulis
(Baru-baru ini) berkolaborasi dengan penulis
Memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan penulis
Memiliki kepentingan keuangan dalam subjek
pekerjaan
Merasa tidak bisa objektif
27. Rangkuman Etika Publikasi
fair play, kewaspadaan & keterlibatan
dalam masalah etika
Editor/
Redaksi
disklosur (CoI), kerahasiaan, cepat tindak
(promptness)
Mitra
Bebestari
orisinalitas, publikasi ganda,
kepengarangan, disklosur (CoI), standar
riset
Penulis
membantu menentukan dan
mengkomunikasikan kebijakan,
mendukung redaksi, membantu
merumuskan pendekatan “industry”
(sponsor, OA, dll)
Penerbit
28. Redaksi
mempertimbangkan
retraksi jika:
Ditemukan bukti kuat bahwa
temuan riset tidak reliable (dapat
dipercaya), bisa karena misconduct
atau ketidakpantasan (fabrikasi
data) atau ketidakjujuran (salah
hitung atau salah eksperimen)
Temuan riset pernah dipublikasikan
di tempat lain sebelumnya, tanpa
pengacuan, ijin atau justifikasi yang
layak.
Artikel mengandung plagiasisme
Artikel melaporkan hal-hal yang
tidak etis
29. Catatan
mengenai
retraksi:
Pembatalan retraksi tidak lazim
dilakukan jika sampai memerlukan
perubahan kepengarangan
Dilakukan secara menyeluruh
Tertuju pada identitas tertentu
Dilakukan dengan identitas yang
jelas
Dipublikasikan segera untuk
meminimalkan dampak lanjutan
30. Redaksi
mempertimbangkan
“expression of cocern”,
jika
Menerima bukti yang belum konklusif
terhadap sebuah riset atau publikasi
yang dinilai tak pantas (misconduct)
Terdapat bukti bahwa terindikasi
ada temuan riset yang tidak dapat
dipercaya, namun institusi tempat
penulis bernaung tidak melakukan
investigasi
Menemukan bahwa bahwa sebuah
investigasi belum atau berpotensi
tidak adil dan bersifat konklusif
Ada investigasi namun putusan tidak
akan ada dalam jangka waktu
tertentu
31. Redaksi mempertimbangkan
koreksi, jika
Artikel masih layak atau dapat
dipercaya, tetapi mengandung
kesalahan kecil
Daftar penulis tidak benar (baik
tidak melibatkan yang seharusnya
menjadi penulis atau melibatkan
yang tidak seharusnya menjadi
penulis)
32. Sanksi
submission
yang
melanggar
etika
(contoh)
Segera tolak manuskrip yang melanggar
Penolakan langsung atas setiap
manuskrip lainnya yang diajukan
(submitted) ke jurnal apa pun yang
diterbitkan oleh Penerbit oleh salah satu
penulis manuskrip yang melanggar
Larangan terhadap semua penulis untuk
setiap pengajuan (submission) baru ke
jurnal yang diterbitkan oleh Penerbit,
baik secara individu atau dalam
kombinasi dengan penulis lain dari
manuskrip yang melanggar, serta dalam
kombinasi dengan penulis lain. Larangan
dikenakan untuk minimum 36 bulan.
Larangan terhadap semua penulis untuk
menjadi bagian dari Dewan Editorial dari
jurnal yang diterbitkan oleh Penerbit
33. KESIMPULAN
Etika berdiri di atas isi dan temuan riset
Menjaga etika berdampak positif dalam
meningkatkan kualitas
Etika dijaga oleh sistem
Penegakan etika dilakukan melalui
penjagaan terhadapnya dan pemberian
sanksi segera kepada yang melanggar