Dokumen memberikan panduan bagaimana orang tua menangani anak yang sedang marah dengan cara mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan perhatian dengan kata-kata singkat, menyebutkan tanda-tanda fisik atau tingkah laku anak dan menghubungkannya dengan emosi, memberi nama perasaan yang dirasakan anak, memberi waktu bagi anak untuk mengekspresikan emosinya, menjauhkan diri apabila terbawa emosi
5. Sebutkan tanda-tanda fisik atau tingkah lakunya
dan kaitakan dengan emosi yang dirasakan:
“Kakak teriak-teriak, lagi kesel banget ya?”
saat
anak
marah
6. Berikan nama perasaan yang sedang
anak rasakan:
“Kamu pasti lagi sedih.”
“Kamu sebel banget ya.”
saat
anak
marah
7. Beri waktu ia mengekspresikan emosinya,
lama-cepatnya berbeda-beda untuk tiap anak.
saat
anak
marah
8. Apabila anda terbawa emosi, pisahkan diri
dari situasi dengan tenang.
saat
anak
marah
9. Saat Anda sudah tenang, lakukan kontak fisik
dengan anak.
Bila ia menolak, mendekatlah secara fisik.
saat
anak
marah
10. Tanyakan apa yang ia rasakan dan pikirkan:
“Kakak masih kesel nggak?”
saat
anak
marah
11. Anak perlu tahu, emosi muncul karena ada
yang ia rasakan dan ia pikirkan.
saat
anak
marah
12. Minta anak menghubungkan perbuatan
dan tingkah lakunya saat emosi,
dengan perasaan dan pikirannya:
“Kakak tadi teriak-teriak karena kesel ya?”
saat
anak
marah