2. Ketenagakerjaan
dan Pengangguran
Jumlah Penduduk
banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah
negara
Angkatan Kerja
penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik
yang bekerja maupun yang tidak bekerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK = Angkatan Kerja x 100%
Jumlah Penduduk
3. Ketenagakerjaan dan
Pengangguran
Kesempatan Kerja
tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja
yang membutuhkan pekerjaan
Pengangguran
sejumlah orang yang tidak mempunyai
pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu
usaha baru
4. Jenis Pengangguran Menurut
Faktor Penyebab Terjadinya
Turunnya kegiatan
perekonomian
Penyebab
Pengangguran konjungtur/siklis
Penyebab Perubahan struktur
perekonomian
Pengangguran struktural
5. Jenis Pengangguran Menurut
Faktor Penyebab Terjadinya
Kesulitan temporer
dalam
mempertemukan
pemberi kerja dan
pelamar kerja
Penyebab
Pengangguran friksional
Penyebab Pergantian musim
Pengangguran musiman
6. Jenis Pengangguran Menurut
Lama Waktu Kerja
Pengangguran Terbuka
orang yang sama sekali tidak bekerja dan
berusaha mencari pekerjaan
Setengah Menganggur
orang yang bekerja tetapi tenaganya kurang
termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja,
produktivitas kerja, dan penghasilannya.
Pengangguran Terselubung
tenaga kerja tidak bekerja secara optimal
7. Dampak Pengangguran Terhadap
Pembangunan Nasional
1. Menurunkan nilai
pendapatan nasional dan
pendapatan per kapita
2. Mengurangi penerimaan
negara
3. Meningkatkan beban
psikologis
4. Meningkatkan biaya sosial
8. 1. Pengangguran siklis
- Peningkatan daya beli masyarakat
- Membuka proyek yang bersifat umum
- Mengarahkan permintaan masyarakat untuk
membeli barang dan jasa
- Memperluas pasar barang dan jasa
2. Pengangguran struktural
- Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
- Meningkatkan mobilitas tenaga kerja
- Mendirikan industri yang padat karya
Cara-Cara Mengatasi
Pengangguran
9. 3. Pengangguran friksional
- Mengusahakan informasi yang lengkap tentang
permintaan dan penawaran tenaga kerja
- Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik
mungkin
4. Pengangguran musiman
- Pemberian informasi yang jelas tentang adanya
lowongan kerja pada bidang lain
- Peningkatan keterampilan tenaga kerja
Cara-Cara Mengatasi
Pengangguran
10. Usaha Peningkatan Mutu
Tenaga Kerja
PEMERINTAH
Mendirikan berbagai pusat latihan kerja yang disertai
pula dengan usaha peningkatan mutu sekolah kejuruan,
penciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman
modal, dan program keluarga berencana
SWASTA
Menyediakan kesempatan bagi para siswa dan
mahasiswa untuk magang
INDIVIDU
Membekali diri dengan keterampilan dan pengetahuan
serta menanamkam jiwa wirausaha
11. Sistem Upah Yang
Berlaku Di Indonesia
Tingkat upah disesuaikan dengan
kondisi permintaan dan penawaran
tenaga kerja
Tingkat upah disesuaikan dengan
kesepakatan pemberi kerja dan
penerima kerja
Upah Minimum Provinsi (UMP)
12. Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
suatu keadaan di mana terjadi kenaikan PDB tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau
lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk
Pembangunan Ekonomi
suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan PDB
suatu negara atau daerah melebihi tingkat
pertumbuhan penduduk
13. Teori-Teori
Pertumbuhan Ekonomi
1. Teori pertumbuhan ekonomi klasik
2. Teori pertumbuhan ekonomi
Schumpeter
3. Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik
Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-
Domar
Teori pertumbuhan ekonomi Solow
4. Teori pertumbuhan ekonomi Rostow
14. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi
Tanah dan kekayaan alam
Kuantitas dan kualitas penduduk dan tenaga
kerja
Kepemilikan barang modal dan penguasaan
teknologi
Sistem sosial dan sikap masyarakat
15. Pembangunan Nasional
Pengertian
suatu rangkaian usaha yang dilakukan secara
berkesinambungan dalam semua bidang
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik
Tujuan
Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka panjang
16. Pembangunan Nasional
Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional
Pada Masa Orde Baru
1. Jangka pendek (5 tahun) yang disebut juga Pelita
2. Jangka panjang (25 tahun)
Kelemahan Pembangunan Orde Baru
Masalah Pembangunan
Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional
Menurut GBHN 1999
1. PROPENAS REPETA
2. RENSTRA dan PROPERDA
Prioritas pembangunan nasional
Kebijakan ekonomi makro dalam rangka
pemulihan ekonomi
18. Keberhasilan dan Kegagalan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Keberhasilan pemerintah Orde Baru:
pertumbuhan ekonomi yang tinggi
swasembada pangan
menekan angka kelahiran yang sangat tinggi
transmigrasi
menekan laju inflasi
peningkatan ekspor nonmigas
Kegagalan pemerintah Orde Baru:
Krisis melanda di tahun 1997
Keberhasilan reformasi:
Kebebasan pers
Kehidupan politik lebih demokratis dan dinamis
Kegagalan terbesar dalam pembangunan Indonesia:
KKN
19. ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA/DAERAH
(APBN/APBD)
Pengertian APBN
suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan
pengeluaran negara untuk waktu tertentu,biasanya
satu tahun
Fungsi APBN
1) Fungsi alokasi
2) Fungsi distribusi
3) Fungsi stabilisasi
Tujuan
pedoman pendapatan dan pembelajaan negara
dalam melaksanakan tugas kenegaraan untuk
meningkatkan produksi dan kesempatan kerja,
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kemakmuran masyarakat
20. ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA/DAERAH
(APBN/APBD)
Prinsip penyusunan APBN
1) Berdasarkan aspek pendapatan
2) Berdasarkan aspek pengeluaran
Asas penyusunan APBN
1) Kemandirian
2) Penghematan
3) Penajaman prioritas pembangunan
Landasan hukum APBN
1) UUD 1945 pasal 23 ayat 1
2) UU No. 1 tahun 1994 tentang pendapatan dan
belanja negara
3) Keppres RI No. 6 tahun 1994 tentang pelaksanaan
APBN
21. ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA/DAERAH
(APBN/APBD)
Cara penyusunan APBN
Tiap departemen, lembaga/badan, organisasi yang dibiayai
oleh keuangan negara mengajukan usul penerimaan dan
pembiayaan kepada presiden
Pemerintah mengajukan RAPBN ke DPR
RAPBN disahkan menjadi APBN melalui UU
22. ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA/DAERAH
(APBN/APBD)
APBD
Arti, fungsi, dan tujuan APBD pada hakikatnya sama dengan
APBN. Hanya saja ruang lingkup APBD lebih kecil (per
provinsi)
Pendapatan negara dan hibah dalam APBN/APBD
Pendapatan
negara dan
hibah
Penerimaan
dalam negeri
Hibah
Penerimaan
perpajakan
Penerimaan
bukan pajak
PNBP
lainnya
Bagian
laba BUMN
Penerimaan
SDA
Pajak dalam
negeri
Pajak
perdagangan
internasional
23. ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA/DAERAH
(APBN/APBD)
Pengeluaran Negara dalam APBN/APBD
1) Belanja pemerintah pusat:
a) Belanja pegawai negeri dan TNI
b) Belanja barang
c) Belanja modal
d) Bunga dan cicilan utang
e) Subsidi
f) Belanja hibah
g) Bantuan sosial
h) Belanja lain-lain
2) Belanja pemerintah daerah:
a) Dana perimbangan
b) Dana otonomi khusus dan penyesuaian
24. Kebijakan Fiskal
Pengertian
kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan
penerimaan negara untuk memperbaiki keadaan
ekonomi
Tujuan
memperbaiki keadaan ekonomi, mengusahakan
kesempatan kerja, dan menjaga kestabilan harga-
harga secara umum
Macam-macam
1) Pembiayaan fungsional
2) Pengelolaan anggaran
3) Stabilisasi anggaran otomatis
4) Anggaran belanja seimbang
25. Pasar Modal
Pengertian
pasar tempat bertemunya permintaan dan
penawaran dana-dana jangka panjang dalam
bentuk penjualan dan pembelian surat-surat
berharga
Fungsi
a. Sarana penambah modal bagi badan usaha
b. Sarana pemerataan pendapatan
c. Sarana peningkatan kapasitas produksi
d. Sarana penciptaan tenaga kerja
e. Sarana peningkatan pendapatan negara
Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan
pasar modal (5)
26. Jenis-Jenis Surat Berharga
Saham
tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan
Obligasi
sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi
pinjaman (pemodal) dan yang diberi
pinjaman (emiten)
27. Pasar Modal Di Indonesia
Sejarah
Lembaga-lembaga
pendukung
a) Bapepam
b) Bursa Efek
c) Akuntan publik
d) Underwriter
e) Wali amanat
f) Notaris
g) Konsultan hukum
h) Lembaga clearing
Syarat penerbitan saham
dan obligasi
Mekanisme transaksi di
Bursa
Efek Jakarta
28. Investasi Pada Sekuritas
Sekuritas
surat berharga yang menunjukkan hak investor
untuk mendapatkan bagian dari kekayaan
perusahaan
Proses Investasi
a) Menentukan kebijakan investasi
b) Analisis sekuritas
c) Penentuan portofolio
d) Melakukan revisi portofolio
e) Penilaian hasil portofolio
Tipe Order
1) Open order
2) Market order
3) Limit order
4) Stop order
29. Perdagangan Internasional
Faktor-faktor pendorong
1) Perbedaan SDA
2) Selera
3) Efisiensi
4) Perbedaan teknologi
Manfaat
1) Memperoleh devisa
2) Memperluas kesempatan kerja
3) Menstabilkan harga-harga
4) Meningkatkan kualitas konsumsi
5) Mempercepat alih teknologi
Teori-teori
1) Teori keunggulan mutlak Adam Smith
2) Teori keunggulan komparatif David Ricardo
Dampak
1) Terhadap produktivitas
2) Terhadap konsumsi
30. DEVISA
Pengertian
segala mata uang asing yang beredar di
dalam negeri suatu negara dan telah
memiliki catatan kurs resmi di bank
sentral
Fungsi
1) Alat tukar internasional
2) Alat pembayaran utang luar negeri
3) Alat stabilisasi mata uang suatu negara
Sumber
1) Ekspor barang dan jasa
2) Pinjaman luar negeri
3) Bunga atau pendapatan dari investasi
31. Nilai Tukar Valuta Asing (Kurs)
Pengertian
jumlah satuan mata uang yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan satu
satuan mata uang asing
Perubahan
naik turunnya kurs suatu mata uang
tergantung pada naik turunnya
permintaan dan penawaran mata uang
tersebut
Fungsi pasar valuta asing
1) Mentransfer daya beli
2) Memudahkan transaksi perdagangan
internasional
3) Memberi kesempatan pada masyarakat
untuk menghindari risiko naik turunnya
kurs
32. Nilai Tukar Valuta Asing (Kurs)
Sistem kurs
1) Sistem kurs tetap
2) Sistem kurs bebas
3) Sistem kurs mengambang terkendali
Menghitung nilai tukar valuta
berdasarkan kurs yang berlaku
Faktor-faktor yang memengaruhi
hubungan kurs rupiah dengan valuta
asing
1) Jumlah uang yang beredar
dibandingkan jumlah barang dan jasa
2) Sistem kurs yang dianut
3) Keadaan pasar
34. Kebijakan Perdagangan
Internasional
Pengertian
rangkaian tindakan yang akan diambil
untuk mengatasi masalah hubungan
perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional
Bidang impor
1) Kuota
2) Tarif
3) Subsidi
4) Larangan impor
Bidang ekspor
1) Diskriminasi harga
2) Subsidi
3) Dumping
4) Politik dagang bebas
5) Larangan ekspor
35. NERACA PEMBAYARAN
Pengertian
suatu catatan sistematis yang berisi
hubungan ekonomi atau transaksi
antarpenduduk dari suatu negara
dengan negara lainnya yang dinilai
dalam mata uang pada kurun waktu
tertentu, biasanya satu tahun
Komponen
1) Neraca berjalan
a) Neraca perdagangan
b) Neraca jasa
c) Transfer berjalan
2) Neraca modal
3) Neraca moneter
36. Ikhtisar Neraca
Pembayaran
Kredit Debet
1. Pengiriman barang ke luar
negeri
2. Bunga dan dividen yang
diterima dari luar negeri
3. Pendapatan jasa yang
dikerjakan di luar negeri
4. Kredit yang diterima dari
luar negeri baik jangka
pendek maupun panjang
1. Pemasukan barang dari
luar negeri
2. Bunga dan dividen yang
dibayar ke luar negeri
3. Jasa yang harus dibayar ke
luar negeri
4. Kredit yang diberikan ke
luar negeri dan
pembayaran cicilan utang
37. Keseimbangan Neraca
Pembayaran
Komponen neraca Negara x Negara y
Ekspor
Impor
Neraca perdagangan
Pinjaman
+ $ 100 juta
- $ 90 juta
+ $ 10 juta
- $ 10 juta
+ $ 90 juta
- $ 100 juta
- $ 10 juta
+ $ 10 juta
Saldo $ 0 $ 0
Asumsi
1) Negara X dan Y
2) Neraca pembayaran hanya terdiri atas
ekspor dan impor
3) Kelebihan ekspor negara X berupa
tagihan menjadi pinjaman negara Y
4) Tanda (+) untuk transaksi yang
mengakibatkan arus uang masuk,
sedangkan tanda (–) untuk transaksi yang
mengakibatkan arus uang keluar
38. 1. Setiap pengurangan stok perekonomian nasional
disebut mengalami defisit
2. Setiap penambahan stok perekonomian nasional
disebut mengalami surplus
3. Pinjaman akomodatif (pinjaman yang berkaitan dengan
kelebihan ekspor dan impor) bagi penerima merupakan
defisit, sedangkan bagi yang memberi merupakan
surplus
4. Pinjaman otonom (pinjaman yang tidak berkaitan
dengan kelebihan ekspor) tidak memengaruhi surplus
dan defisit
Defisit dan Surplus
Neraca Pembayaran
39. Dampak Defisit dan Surplus
Neraca Pembayaran
Pengurangan cadangan
devisa
Defisit
Pengurangan kemakmuran
Surplus Penambahan cadangan
devisa
Perekonomian lebih baik
40. Kebaikan dan keburukan
utang luar negeri
Dana pembangunanKebaikan
Percepatan laju pembangunan
Keburukan Pembayaran bunga dan
cicilan utang
”Mengurangi kebebasan”
negara debitor
41. Akuntansi Sebagai Sistem
Informasi
Akuntansi adalah sebuah proses
identifikasi, pengukuran, dan pelaporan
yang membutuhkan input berupa kegiatan
perusahaan dan menghasilkan output
berupa laporan keuangan.
Akuntansi sebagai bahasa bisnis.
42. Kualitas Informasi
Akuntansi
Syarat-syarat informasi akuntansi yang berkualitas
adalah sebagai berikut.
1. Perbandingan antara manfaat dan biaya
2. Dapat dimengerti
3. Relevan
4. Dapat dipercaya
a. Dapat diuji
b. Netral
c. Menyajikan yang seharusnya
44. Pemakai Informasi
Akuntansi
Pihak Internal manajemen
Pihak eksternal
1. Pemilik/Pemegang saham
2. Karyawan
3. Kreditor
4. Pemerintah
5. Pelanggan
6. Masyarakat
45. Bidang Akuntansi
Akuntansi Keuangan
Auditing
Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Anggaran
Akuntansi Perpajakan
Sistem Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pendidikan
47. Etika Profesi Akuntan
3 prinsip dasar perilaku etis bagi akuntan, yaitu:
- menghindari pelanggaran etika yang terlihat
remeh,
- memusatkan perhatian pada reputasi jangka
panjang, dan
- bersiap menghadapi konsekuensi yang kurang
baik bila berpegang pada perilaku etis.
48. Standar Akuntansi
Keuangan
Sebagai bahasa bisnis, akuntansi memiliki
aturan-aturan tertentu yang menjamin
adanya kesamaan pengertian di antara
penggunanya.
Di Indonesia, aturan tersebut dikenal
dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK)
Standar Akuntansi Keuangan diterbitkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
49. Penggolongan Transaksi
Keuangan
Menurut pihak yang melakukannya
dibedakan menjadi:
- transaksi keuangan internal, dan
- transaksi keuangan eksternal.
Menurut sumbernya dibedakan menjadi:
- transaksi modal, dan
- transaksi usaha.
51. Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan: menyediakan
informasi yang menyangkut posisi
keuangan dan kinerja perusahaan.
4 komponen laporan keuangan, yaitu:
- laporan laba rugi,
- laporan perubahan modal,
- neraca, dan
- laporan arus kas.
52. Laporan Laba-rugi
Pengertian: laporan tentang kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan.
Unsur-unsur laporan laba-rugi:
– pendapatan usaha,
– beban usaha,
– pendapatan di luar usaha, dan
– beban di luar usaha.
53. Laporan Perubahan Modal
Pengertian: laporan perubahan modal
selama periode tertentu.
Unsur-unsur laporan perubahan modal:
– modal awal,
– laba atau rugi bersih,
– penarikan modal (prive), dan
– modal akhir.
54. Neraca
Pengertian: daftar yang mencatat secara
sistematis harta, utang, dan modal
perusahaan.
Unsur-unsur neraca:
- harta,
- utang, dan
- modal.
55. Klasifikasi Harta
Harta disajikan sesuai urutan dalam
kemampuan dicairkan menjadi kas.
- harta lancar,
- investasi jangka panjang,
- harta tetap, dan
- harta tidak berwujud.
58. Laporan Arus Kas
Pengertian: laporan yang memuat tentang
arus kas masuk dan keluar perusahaan
dalam periode tertentu.
2 metode penyajian: metode langsung dan
metode tidak langsung
59. Definisi dan Ciri-Ciri
Perusahaan Jasa
Pengertian: perusahaan yang kegiatan
utamanya memproduksi produk tidak
berwujud dengan tujuan mencari laba.
Ciri-ciri:
- tidak menawarkan produk yang jelas
wujudnya, dan
- sulit untuk mengukur standar harga pada
jasa yang ditawarkan.
60. Transaksi Keuangan
Bukti pencatatan:
- bukti transaksi eksternal
- faktur, kuitansi, dan nota kredit
- bukti transaksi internal
- memo antarbagian dan memorial post
61. Aturan Pencatatan
Transaksi ke dalam Akun
Kenaikan harta, beban, dan prive debet
Penurunan harta , beban, dan prive kredit
Kenaikan utang, pendapatan, dan modal
kredit
Penurunan utang, pendapatan, dan modal
debet
62. Jurnal
Dasar penentuan ke akun mana transaksi dicatat,
berapa jumlah yang dicatat, dan di sisi mana
dicatat.
Fungsi jurnal:
- fungsi pencatatan
- fungsi historis
- fungsi analisis
- fungsi instruktif
- fungsi informatif
63. Langkah-Langkah
Membuat Jurnal
Langkah 1: catat tanggal terjadinya
transaksi.
Langkah 2: isi nomor bukti transaksi.
Langkah 3: catat akun yang mengalami
perubahan akibat transaksi.
Langkah 4: isi kolom debet/kredit dengan
jumlah uang yang terlibat dalam transaksi.
64. Buku Besar
Pengertian: buku yang berisi kumpulan
akun-akun yang disusun sedemikian rupa
sehingga ketika diperlukan mudah
ditemukan.
Bentuk: skontro, stafel berlajur khusus
saldo, dan stafel berlajur saldo rangkap.
65. Langkah-Langkah
Pemindahbukuan
Langkah 1: siapkan akun sesuai instruksi jurnal.
Langkah 2: catat tanggal jurnal pada lajur tanggal
akun.
Langkah 3: posting jurnal ke buku besar.
Langkah 4: catat keterangan jurnal pada lajur
keterangan akun.
Langkah 5: indexing cross (mencatat nomor akun
di lajur ref jurnal dan halaman jurnal dicatat di
lajur ref buku besar).
66. Neraca Saldo
Pengertian: daftar yang memuat saldo dari
akun-akun yang terdapat dalam buku besar.
Tujuan penyusunan neraca saldo adalah
untuk menguji apakah transaksi telah
diposkan ke akunnya dengan benar.
67. Menguji Kebenaran Pencatatan
Transaksi ke Buku Besar melalui
Neraca Saldo
Neraca saldo yang tidak seimbang
diakibatkan oleh salah satu kesalahan-
kesalahan berikut:
- Kesalahan menyiapkan neraca saldo,
- Kesalahan yang terdapat di buku besar,
dan
- Kesalahan mencatat transaksi di buku
besar.
68. Cara Menemukan Kesalahan
melalui Neraca Saldo
Langkah 1: uji coba kembali kebenaran neraca
saldo dengan menjumlahkan ulang sisi debet dan
kredit.
Langkah 2: uji coba kembali kebenaran neraca
saldo dengan membandingkannya ke saldo buku
besar.
Langkah 3: mencocokkan jumlah di buku besar
dengan jurnal.
Langkah 4: teliti kembali kebenaran
keseimbangan jurnal.
69. Jurnal Penyesuaian
Berfungsi mengubah nilai akun sehingga
memperlihatkan saldo sebenarnya dari
harta, utang, pendapatan, dan beban.
Akun-akun yang perlu disesuaikan pada
akhir periode akuntansi adalah akun deferal
dan akrual.
70. Akun-Akun yang Lazim
Disesuaikan
Beban dibayar di muka
Pendapatan diterima di muka
Piutang penghasilan
Beban yang masih harus dibayar
Penyusutan harta tetap
Pemakaian perlengkapan
71. Kertas Kerja
Pengertian: media pencatatan neraca saldo,
jurnal penyesuaian, laporan laba-rugi, dan
neraca yang disusun secara logis untuk
mempermudah penyusunan laporan
keuangan.
Bentuk: kertas kerja enam kolom, kertas
kerja delapan kolom, kertas kerja sepuluh
kolom, dan kertas kerja dua belas kolom.
72. Pembuatan Laporan
Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan kertas
kerja yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan
kertas kerja adalah laporan laba-rugi, laporan
perubahan modal, dan neraca.
Untuk laporan arus kas dibutuhkan neraca pada
periode sebelumnya
73. Laporan Laba-rugi
Bentuk laporan laba-rugi:
- single step: tidak membedakan sumber
pendapatan dan alokasi beban, dan
- multiple step: membedakan sumber
pendapatan dan alokasi beban.
Laporan laba-rugi hanya menyajikan akun-
akun nominal yaitu akun pendapatan dan
beban.
74. Neraca
Bentuk neraca:
- skontro, dan
- stafel
Neraca hanya menyajikan akun-akun riil
yaitu akun harta, akun utang, dan akun
modal.
75. Jurnal Penutup
Akun nominal adalah akun sementara.
Akun nominal tidak dibawa ke periode
akuntansi berikutnya.
Jurnal penutup adalah jurnal yang berfungsi
menutup akun-akun nominal tersebut.
76. Neraca Saldo setelah
Penutupan
Pengertian: neraca saldo yang disusun
setelah jurnal penutup dibuat dan diposting
ke buku besar.
Neraca saldo penutupan hanya berisi akun-
akun riil.
Akun-akun riil yang terdapat dalam neraca
saldo setelah penutupan adalah saldo awal
pada periode berikutnya.
77. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik bertujuan mempermudah
pencatatan transaksi pada awal periode berikutnya.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang membalik
jurnal penyesuaian yang telah dibuat.
Pembuatan jurnal pembalik tidak mengubah
jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.
78. Akun-Akun yang Perlu Dibuat
Jurnal Pembalik
Beban yang masih harus dibayar
Beban dibayar di muka
Pendapatan yang masih harus diterima
Pendapatan diterima di muka