SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
METODE TAGUCHI
Metode Taguchi digagas pertama kali oleh Dr. Genichi
Taguchi sebagai tools untuk mengendalikan kualitas.
Dalam penelitiannya, Dr. Genichi Taguchi menggunakan
desain percobaan yaitu rancangan fractional factorial.
Ide atau gagasan dari Dr. Genichi Taguchi mengenai
quality engineering telah digunakan selama beberapa
tahun di Jepang. Pada tahun 1980-an ide beliau
mengenai desain eksperimen telah diperkenalkan di
dunia barat. Sasaran quality engineering adalah
merancang kualitas ke dalam tiap-tiap produk dan proses
yang sesuai. Usaha peningkatan kualitas ini dikenal
sebagai metode off-line quality control.
Metode Taguchi merupakan off-line quality
control artinya pengendalian kualitas yang
preventif, sebagai desain produk atau proses
sebelum sampai pada produksi di tingkat
shop floor. Off-line quality control dilakukan
pada saat awal dalam life cycle product yaitu
perbaikan pada awal untuk menghasilkan
produk (to get right first time).
Dalam mendesain suatu sistem yang kokoh atau
robust, Taguchi memperkenalkan tiga tahap desain
proses pada off line quality control (Belavendram,
1995), yaitu:
1. System design
Merupakan fase pembentukan konsep, ide, dan metode baru
untuk perbaikan produk atau pengembangan produk baru bagi
konsumen. Fase ini memerlukan pengetahuan teknis dan
pengalaman tentang area penelitian untuk mendesain atau
menentukan jenis proses atau produk yang digunakan.
2. Parameter design
Merupakan fase yang bertujuan mengurangi biaya dan
meningkatkan kualitas dengan membuat suatu desain
eksperimen yang efektif. Fase ini mencakup penentuan nilai
parameter yang peka terhadap gangguan karena
menggunakan nilai parameter tertentu untuk
meminimalisir pengaruh faktor tak terkendali yang
merupakan penyebab timbulnya variansi. Tujuan utama
dari parameter design adalah mencari kombinasi yang
optimal dari level parameter yang digunakan. Misalnya
tingkat kecacatan produk tegel dapat diturunkan dengan
membuat suatu desain eksperimen yang melibatkan
faktor-faktor proses pembuatan tegel untuk mencari
kombinasi faktor yang optimal dalam menurunkan tingkat
kecacatan tegel.
3. Tolerance design, merupakan fase untuk
menambah kualitas produk dengan
mempersempit nilai toleransi dari parameter
proses atau produk untuk mengurangi variansi.
Pada tolerance design faktor-faktor tidak
terkendali akan dikendalikan dengan
penyempitan nilai toleransi, sehingga toleransi
dipersempit, variansi dapat dikurangi untuk
meningkatkan kualitas. Misalnya penggunaan
bahan baku yang lebih berkualitas dalam
membuat suatu produk akan dapat
mempersempit nilai toleransi parameter.
Kontribusi Taguchi pada kualitas (Belavendram, Nicolo 1995)
adalah:
Loss Function: Merupakan fungsi kerugian yang ditanggung oleh
masyarakat (produsen dan konsumen) akibat kualitas yang dihasilkan.
Bagi produsen yaitu dengan timbulnya biaya kualitas sedangkan bagi
konsumen adalah adanya ketidakpuasan atau kecewa atas produk yang
dibeli atau dikonsumsi karena kualitas yang jelek.
Orthogonal Array: Orthogonal array digunakan untuk mendesain
percobaan yang efisisen dan digunakan untuk menganalisis data
percobaan. Ortogonal array digunakan untuk menentukan jumlah
eksperimen minimal yang dapat memberi informasi sebanyak mungkin
semua faktor yang mempengaruhi parameter. Bagian terpenting dari
orthogonal array terletak pada pemilihan kombinasi level dari variable-
variabel input untuk masing-masing eksperimen.
Robustness: Meminimasi sensitivitas sistem terhadap sumber-sumber
variasi.
Orthogonal Array (OA)
Dr. Genichi Taguchi menyusun Orthogonal Array (OA) untuk tata letak
eksperimennya. Tabel OA dapat digunakan untuk menentukan kontribusi
setiap faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan dapat diketahui
tingkat faktor yang memberikan hasil yang optimal. Dengan OA untuk
tata letak eksperimennya, maka tidak semua perlakuan dijalankan atau
dengan kata lain, runnya dapat dipersingkat sehingga biaya, waktu dan
materi percobaan dapat dikurangi.
Keuntungan OA adalah kemampuan untuk mengevaluasi beberapa
faktor dengan jumlah run sedikit. Jika pada percobaan terhadap 4 faktor
dengan 3 taraf, menggunakan percobaan faktorial penuh akan diperlukan
34 percobaan. Dengan OA akan dapat dikurangi jumlah percobaan yang
dilakukan sehingga akan mengurangi waktu dan biaya. OA telah
menyediakan berbagai matriks untuk pengujian faktor-faktor dengan dua
dan tiga taraf dengan kemungkinan pengembangan untuk pengujian
multiple taraf.
2 level 3 level 4 level 5 level Level Gabungan
L4(23) L9(34) L16(45) L23(56) L18(21 x 37)
L8(27) L27(313) L64(421) - L32(21 x 49)
L12(211) L81(340) - - L36(211 x 312)
L16(215) - - - L36(23 x 313)
L32(231) - - - L54(21 x 325)
Tabel Orthogonal Array Standar dari Taguchi
Sumber: Belavendram, 1995
Jumlah kolom
L
8
( 2 7
)
Jumlah Level
Jumlah Baris
Latin Square
Matriks Ortogonal.
Melakukan eksperimen dengan menggunakan bentuk matriks
khusus yaitu matriks orthogonal, bertujuan agar dapat dilakukan
pengujian terhadap pengaruh beberapa parameter secara efisien
dan merupakan teknik penting dalam perancangan yang kokoh.
Matriks ortogonal didefenisikan sebagai suatu matriks yang elemen-
elemennya disusun menurut baris dan kolom. Kolom merupakan
faktor yang dapat diubah dalam eksperimen sementara baris
merupakan kombinasi level dari faktor dalam eksperimen. Disebut
ortogonal karena level-level dari faktor berimbang dan dapat
dipisahkan dari pengaruh faktor lain dalam eksperimen. Jadi matrik
ortogonal adalah matriks seimbang dari faktor dan level
sedemikian hingga pengaruh suatu faktor atau level tidak baur
dengan pengaruh faktor atau level yang lain.
menentukan Array ortogonal yang sesuai dengan eksperimen
dengan prosedur berikut ini:
1. Defenisikan Jumlah Faktor Dan Level
Tahap pendefenisian jumlah faktor dan level dilakukan melalui
pengamatan terhadap parameter-parameter yang terdapat dalam
suatu proses produksi. Dari parameter-parameter yang diketahui,
dilakukan penentuan level pengamatan untuk tiap faktor yang ada
sehingga memudahkan dalam melakukan pengamatan.
CONTOH
a. Suatu eksperimen mempunyai 5 factor control yaitu A, B, C, D,
dan E serta masing-masing faktor mempunyai 2 level
b. Suatu eksperimen mempunyai 4 faktor yaitu faktor A, B, C dan
D serta masing-masing factor mempunyai 3 level
2. Tentukan Derajad Kebebasan
Derajad kebebasan adalah sebuah konsep yang mendeskripsikan seberapa besar
eksperimen yang harusnya dilakukan dan seberapa banyak informasi yang
didapatkan dari eksperimen tersebut. Bentuk persamaan umum dari derajad
kebebasan matriks ortgonal (Ortoghonal Array), biasa ditulis VOA.
Suatu angka pada derajad kebebasan menunjukkan banyak
perbandingan yang dapat dilakukan pada sekelompok data. Dalam lingkup
percobaan defenisi ini diterjemahkan jumlah perbandingan antara faktor (efek
utama) atau level interaksi yang dibuat untuk menemukan level mana yang lebih
baik dan secara khusus seberapa baiknya level tersebut.
VOA = (Banyaknya eksperimen โ€“ 1)
Vfl = (Banyaknya Level โ€“ 1)
Dan untuk mengetahui derajad kebebasan dari sebuah matriks
eksperimen atau total derajad kebebasan adalah:
Total Vfl = (Banyaknya Faktor) . (Vfl)
Dimana:
Vfl : Derajad bebas dari tiap Faktor
VOA : Derajad Bebas dari matriks orthogonal
Contoh
b.
3. Memilih Matriks Ortogonal Yang Sesuai
1. Suatu eksperiment mempunyai 5 faktor kontrol yaitu A, B, C, D dan E,serta
masing-masing faktor mempunyai 2 level. Tentukan matriks orthogonal yang
sesuai.
Penyelesaian:
Hitung derajat kebebasan faktor dan level:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
5 x (2 โ€“ 1) = 5 derajat kebebasan
Kita coba array orthogonal L4(23),, lalu hitung derajat kebebasanya:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
3 x (2 โ€“ 1) = 3 derajat kebebasan
Kita coba array orthogonal L8(27),, lalu hitung derajat kebebasanya:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
7 x (2 โ€“ 1) = 7 derajat kebebasan
JADI MATRIKS ORTOGONAL YG SESUAI ADALAH L8(27)
2 .
Suatu eksperiment mempunyai 5 faktor control yaitu A, B, C, D dan E, serta masing-
masing faktor mempunyai 3 level. Tentukan matriks orthogonal yang sesuai.
Penyelesaian:
Hitung derajat kebebasan faktor dan level:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
5 x (3 โ€“ 1) = 10 derajat kebebasan
Kita coba array orthogonal L9(34),, lalu hitung derajat kebebasanya:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
4 x (3 โ€“ 1) = 8 derajat kebebasan
Kita coba array orthogonal L27(313),, lalu hitung derajat kebebasanya:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
13 x (3 โ€“ 1) = 26 derajat kebebasan
MATRIKS ORTOGONAL YANG SESUAI ADALAH L27(313)
Contoh soal 1
Dalam soal diketahui ada 7 factor dengan masing-
masing faktor terdiri dari 2 level, maka derajat
kebebasanya adalah 7 x ( 2- 1 ) = 7.
Matriks orthogonal yang sesuai adalah:
Kita coba array orthogonal L8(27),, lalu hitung derajat
kebebasanya:
(banyaknya factor) x (banyaknya level -1)
7 x (2 โ€“ 1) = 7 derajat kebebasan
karena sama derajat kebebasannya maka L8(27) sesuai
untuk digunakan
2
F. METODE TAGUCHI 7.ppt
F. METODE TAGUCHI 7.ppt
F. METODE TAGUCHI 7.ppt
F. METODE TAGUCHI 7.ppt
F. METODE TAGUCHI 7.ppt
F. METODE TAGUCHI 7.ppt

More Related Content

What's hot

the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)Diery Sipayung
ย 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance samplingMahros Darsin
ย 
Lean six sigma
Lean six sigmaLean six sigma
Lean six sigmaHayatyLukeman
ย 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
ย 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
ย 
Riset operasi 1
Riset operasi 1Riset operasi 1
Riset operasi 1erikwurara
ย 
12 depresiasi
12 depresiasi12 depresiasi
12 depresiasiSimon Patabang
ย 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramArif Rahman
ย 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIIDimara Hakim
ย 
Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt vincent1808
ย 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)cofry
ย 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerjaprihase
ย 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancingDiery Sipayung
ย 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualArif Rahman
ย 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaAriIsmawan
ย 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKANUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
ย 

What's hot (20)

the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)
ย 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
ย 
Lean six sigma
Lean six sigmaLean six sigma
Lean six sigma
ย 
Work sampling
Work samplingWork sampling
Work sampling
ย 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
ย 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
ย 
Riset operasi 1
Riset operasi 1Riset operasi 1
Riset operasi 1
ย 
12 depresiasi
12 depresiasi12 depresiasi
12 depresiasi
ย 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
ย 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
ย 
Six sigma ppt
Six sigma ppt Six sigma ppt
Six sigma ppt
ย 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
ย 
Tutorial powersim
Tutorial powersimTutorial powersim
Tutorial powersim
ย 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
ย 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
ย 
Modul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan KonseptualModul 05 Pemodelan Konseptual
Modul 05 Pemodelan Konseptual
ย 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
ย 
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
2. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - STUDI GERAKAN &PRINSIP EKONOMI GERAKAN
ย 
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
ย 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ย 

Similar to F. METODE TAGUCHI 7.ppt

Bab 5 pengujian_perangkat_lunak
Bab 5 pengujian_perangkat_lunakBab 5 pengujian_perangkat_lunak
Bab 5 pengujian_perangkat_lunakAdie Suryadi
ย 
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.pptAkreditasiStandardis
ย 
Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5aiiniR
ย 
Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4aiiniR
ย 
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdfppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdfAgusdiantoDakhi
ย 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluanUmmu D'light
ย 
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparmanMetodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparmansuparman unkhair
ย 
Tugas metodologi penelitian & riset by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset  by suparmanTugas metodologi penelitian & riset  by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset by suparmansuparman unkhair
ย 
Metodologi penelitian & riset by suparman
Metodologi penelitian & riset  by suparmanMetodologi penelitian & riset  by suparman
Metodologi penelitian & riset by suparmansuparman unkhair
ย 
01.perancangan percobaan
01.perancangan percobaan01.perancangan percobaan
01.perancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
ย 
Ch 04 Metode pengujian Black Box dan White Box
Ch 04 Metode pengujian Black Box dan White BoxCh 04 Metode pengujian Black Box dan White Box
Ch 04 Metode pengujian Black Box dan White BoxTri Sugihartono
ย 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoMurni Tau Konjona Bulukumba
ย 
Digital 126918 6642-hubungan antara-analisis
Digital 126918 6642-hubungan antara-analisisDigital 126918 6642-hubungan antara-analisis
Digital 126918 6642-hubungan antara-analisisLilis Salamah
ย 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdfAzizSulaiman7
ย 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasikus yono
ย 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
ย 
metode-pengujian-blackbox
 metode-pengujian-blackbox metode-pengujian-blackbox
metode-pengujian-blackboxIwan Kurniarasa
ย 

Similar to F. METODE TAGUCHI 7.ppt (20)

Bab 5 pengujian_perangkat_lunak
Bab 5 pengujian_perangkat_lunakBab 5 pengujian_perangkat_lunak
Bab 5 pengujian_perangkat_lunak
ย 
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
11, Validasi dan Verifikasi MA.ppt
ย 
Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5Testing&implementasi 4 5
Testing&implementasi 4 5
ย 
Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4Testing&implementasi 4
Testing&implementasi 4
ย 
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdfppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ppt-statistik-dan-data-analisis-pertemuan-ke-8-anova.pdf
ย 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan
ย 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
ย 
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparmanMetodologi penelitian & riset  (Hipotesa) by suparman
Metodologi penelitian & riset (Hipotesa) by suparman
ย 
Tugas metodologi penelitian & riset by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset  by suparmanTugas metodologi penelitian & riset  by suparman
Tugas metodologi penelitian & riset by suparman
ย 
Metodologi penelitian & riset by suparman
Metodologi penelitian & riset  by suparmanMetodologi penelitian & riset  by suparman
Metodologi penelitian & riset by suparman
ย 
01.perancangan percobaan
01.perancangan percobaan01.perancangan percobaan
01.perancangan percobaan
ย 
Ch 04 Metode pengujian Black Box dan White Box
Ch 04 Metode pengujian Black Box dan White BoxCh 04 Metode pengujian Black Box dan White Box
Ch 04 Metode pengujian Black Box dan White Box
ย 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
ย 
Quality tools cases
Quality tools casesQuality tools cases
Quality tools cases
ย 
Digital 126918 6642-hubungan antara-analisis
Digital 126918 6642-hubungan antara-analisisDigital 126918 6642-hubungan antara-analisis
Digital 126918 6642-hubungan antara-analisis
ย 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
ย 
Evaluasi
EvaluasiEvaluasi
Evaluasi
ย 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
ย 
metode-pengujian-blackbox
 metode-pengujian-blackbox metode-pengujian-blackbox
metode-pengujian-blackbox
ย 
Minggu 3
Minggu 3Minggu 3
Minggu 3
ย 

Recently uploaded

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
ย 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
ย 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
ย 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
ย 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
ย 

Recently uploaded (14)

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
ย 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
ย 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
ย 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
ย 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
ย 

F. METODE TAGUCHI 7.ppt

  • 1. METODE TAGUCHI Metode Taguchi digagas pertama kali oleh Dr. Genichi Taguchi sebagai tools untuk mengendalikan kualitas. Dalam penelitiannya, Dr. Genichi Taguchi menggunakan desain percobaan yaitu rancangan fractional factorial. Ide atau gagasan dari Dr. Genichi Taguchi mengenai quality engineering telah digunakan selama beberapa tahun di Jepang. Pada tahun 1980-an ide beliau mengenai desain eksperimen telah diperkenalkan di dunia barat. Sasaran quality engineering adalah merancang kualitas ke dalam tiap-tiap produk dan proses yang sesuai. Usaha peningkatan kualitas ini dikenal sebagai metode off-line quality control.
  • 2. Metode Taguchi merupakan off-line quality control artinya pengendalian kualitas yang preventif, sebagai desain produk atau proses sebelum sampai pada produksi di tingkat shop floor. Off-line quality control dilakukan pada saat awal dalam life cycle product yaitu perbaikan pada awal untuk menghasilkan produk (to get right first time).
  • 3. Dalam mendesain suatu sistem yang kokoh atau robust, Taguchi memperkenalkan tiga tahap desain proses pada off line quality control (Belavendram, 1995), yaitu: 1. System design Merupakan fase pembentukan konsep, ide, dan metode baru untuk perbaikan produk atau pengembangan produk baru bagi konsumen. Fase ini memerlukan pengetahuan teknis dan pengalaman tentang area penelitian untuk mendesain atau menentukan jenis proses atau produk yang digunakan.
  • 4. 2. Parameter design Merupakan fase yang bertujuan mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas dengan membuat suatu desain eksperimen yang efektif. Fase ini mencakup penentuan nilai parameter yang peka terhadap gangguan karena menggunakan nilai parameter tertentu untuk meminimalisir pengaruh faktor tak terkendali yang merupakan penyebab timbulnya variansi. Tujuan utama dari parameter design adalah mencari kombinasi yang optimal dari level parameter yang digunakan. Misalnya tingkat kecacatan produk tegel dapat diturunkan dengan membuat suatu desain eksperimen yang melibatkan faktor-faktor proses pembuatan tegel untuk mencari kombinasi faktor yang optimal dalam menurunkan tingkat kecacatan tegel.
  • 5. 3. Tolerance design, merupakan fase untuk menambah kualitas produk dengan mempersempit nilai toleransi dari parameter proses atau produk untuk mengurangi variansi. Pada tolerance design faktor-faktor tidak terkendali akan dikendalikan dengan penyempitan nilai toleransi, sehingga toleransi dipersempit, variansi dapat dikurangi untuk meningkatkan kualitas. Misalnya penggunaan bahan baku yang lebih berkualitas dalam membuat suatu produk akan dapat mempersempit nilai toleransi parameter.
  • 6. Kontribusi Taguchi pada kualitas (Belavendram, Nicolo 1995) adalah: Loss Function: Merupakan fungsi kerugian yang ditanggung oleh masyarakat (produsen dan konsumen) akibat kualitas yang dihasilkan. Bagi produsen yaitu dengan timbulnya biaya kualitas sedangkan bagi konsumen adalah adanya ketidakpuasan atau kecewa atas produk yang dibeli atau dikonsumsi karena kualitas yang jelek. Orthogonal Array: Orthogonal array digunakan untuk mendesain percobaan yang efisisen dan digunakan untuk menganalisis data percobaan. Ortogonal array digunakan untuk menentukan jumlah eksperimen minimal yang dapat memberi informasi sebanyak mungkin semua faktor yang mempengaruhi parameter. Bagian terpenting dari orthogonal array terletak pada pemilihan kombinasi level dari variable- variabel input untuk masing-masing eksperimen. Robustness: Meminimasi sensitivitas sistem terhadap sumber-sumber variasi.
  • 7. Orthogonal Array (OA) Dr. Genichi Taguchi menyusun Orthogonal Array (OA) untuk tata letak eksperimennya. Tabel OA dapat digunakan untuk menentukan kontribusi setiap faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan dapat diketahui tingkat faktor yang memberikan hasil yang optimal. Dengan OA untuk tata letak eksperimennya, maka tidak semua perlakuan dijalankan atau dengan kata lain, runnya dapat dipersingkat sehingga biaya, waktu dan materi percobaan dapat dikurangi. Keuntungan OA adalah kemampuan untuk mengevaluasi beberapa faktor dengan jumlah run sedikit. Jika pada percobaan terhadap 4 faktor dengan 3 taraf, menggunakan percobaan faktorial penuh akan diperlukan 34 percobaan. Dengan OA akan dapat dikurangi jumlah percobaan yang dilakukan sehingga akan mengurangi waktu dan biaya. OA telah menyediakan berbagai matriks untuk pengujian faktor-faktor dengan dua dan tiga taraf dengan kemungkinan pengembangan untuk pengujian multiple taraf.
  • 8. 2 level 3 level 4 level 5 level Level Gabungan L4(23) L9(34) L16(45) L23(56) L18(21 x 37) L8(27) L27(313) L64(421) - L32(21 x 49) L12(211) L81(340) - - L36(211 x 312) L16(215) - - - L36(23 x 313) L32(231) - - - L54(21 x 325) Tabel Orthogonal Array Standar dari Taguchi Sumber: Belavendram, 1995
  • 9. Jumlah kolom L 8 ( 2 7 ) Jumlah Level Jumlah Baris Latin Square
  • 10. Matriks Ortogonal. Melakukan eksperimen dengan menggunakan bentuk matriks khusus yaitu matriks orthogonal, bertujuan agar dapat dilakukan pengujian terhadap pengaruh beberapa parameter secara efisien dan merupakan teknik penting dalam perancangan yang kokoh. Matriks ortogonal didefenisikan sebagai suatu matriks yang elemen- elemennya disusun menurut baris dan kolom. Kolom merupakan faktor yang dapat diubah dalam eksperimen sementara baris merupakan kombinasi level dari faktor dalam eksperimen. Disebut ortogonal karena level-level dari faktor berimbang dan dapat dipisahkan dari pengaruh faktor lain dalam eksperimen. Jadi matrik ortogonal adalah matriks seimbang dari faktor dan level sedemikian hingga pengaruh suatu faktor atau level tidak baur dengan pengaruh faktor atau level yang lain.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. menentukan Array ortogonal yang sesuai dengan eksperimen dengan prosedur berikut ini: 1. Defenisikan Jumlah Faktor Dan Level Tahap pendefenisian jumlah faktor dan level dilakukan melalui pengamatan terhadap parameter-parameter yang terdapat dalam suatu proses produksi. Dari parameter-parameter yang diketahui, dilakukan penentuan level pengamatan untuk tiap faktor yang ada sehingga memudahkan dalam melakukan pengamatan. CONTOH a. Suatu eksperimen mempunyai 5 factor control yaitu A, B, C, D, dan E serta masing-masing faktor mempunyai 2 level b. Suatu eksperimen mempunyai 4 faktor yaitu faktor A, B, C dan D serta masing-masing factor mempunyai 3 level
  • 16. 2. Tentukan Derajad Kebebasan Derajad kebebasan adalah sebuah konsep yang mendeskripsikan seberapa besar eksperimen yang harusnya dilakukan dan seberapa banyak informasi yang didapatkan dari eksperimen tersebut. Bentuk persamaan umum dari derajad kebebasan matriks ortgonal (Ortoghonal Array), biasa ditulis VOA. Suatu angka pada derajad kebebasan menunjukkan banyak perbandingan yang dapat dilakukan pada sekelompok data. Dalam lingkup percobaan defenisi ini diterjemahkan jumlah perbandingan antara faktor (efek utama) atau level interaksi yang dibuat untuk menemukan level mana yang lebih baik dan secara khusus seberapa baiknya level tersebut. VOA = (Banyaknya eksperimen โ€“ 1) Vfl = (Banyaknya Level โ€“ 1) Dan untuk mengetahui derajad kebebasan dari sebuah matriks eksperimen atau total derajad kebebasan adalah: Total Vfl = (Banyaknya Faktor) . (Vfl) Dimana: Vfl : Derajad bebas dari tiap Faktor VOA : Derajad Bebas dari matriks orthogonal
  • 18. b.
  • 19. 3. Memilih Matriks Ortogonal Yang Sesuai 1. Suatu eksperiment mempunyai 5 faktor kontrol yaitu A, B, C, D dan E,serta masing-masing faktor mempunyai 2 level. Tentukan matriks orthogonal yang sesuai. Penyelesaian: Hitung derajat kebebasan faktor dan level: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 5 x (2 โ€“ 1) = 5 derajat kebebasan Kita coba array orthogonal L4(23),, lalu hitung derajat kebebasanya: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 3 x (2 โ€“ 1) = 3 derajat kebebasan Kita coba array orthogonal L8(27),, lalu hitung derajat kebebasanya: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 7 x (2 โ€“ 1) = 7 derajat kebebasan JADI MATRIKS ORTOGONAL YG SESUAI ADALAH L8(27)
  • 20. 2 . Suatu eksperiment mempunyai 5 faktor control yaitu A, B, C, D dan E, serta masing- masing faktor mempunyai 3 level. Tentukan matriks orthogonal yang sesuai. Penyelesaian: Hitung derajat kebebasan faktor dan level: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 5 x (3 โ€“ 1) = 10 derajat kebebasan Kita coba array orthogonal L9(34),, lalu hitung derajat kebebasanya: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 4 x (3 โ€“ 1) = 8 derajat kebebasan Kita coba array orthogonal L27(313),, lalu hitung derajat kebebasanya: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 13 x (3 โ€“ 1) = 26 derajat kebebasan MATRIKS ORTOGONAL YANG SESUAI ADALAH L27(313)
  • 22. Dalam soal diketahui ada 7 factor dengan masing- masing faktor terdiri dari 2 level, maka derajat kebebasanya adalah 7 x ( 2- 1 ) = 7. Matriks orthogonal yang sesuai adalah: Kita coba array orthogonal L8(27),, lalu hitung derajat kebebasanya: (banyaknya factor) x (banyaknya level -1) 7 x (2 โ€“ 1) = 7 derajat kebebasan karena sama derajat kebebasannya maka L8(27) sesuai untuk digunakan
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. 2