More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Esai Pengoptimalan Potensi Industri Bekasi
1. Pengoptimalan Potensi Industri dengan Prinsip Pembangunan
Berkelanjutan, demi Tercapainya Kestabilan Ekonomi
dan Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Bekasi
Esai
Disusun untuk mengikuti Olimpiade Geografi Nasional UGM 2014 dengan Tema
“Pendekatan Geostrategi sebagai Landasan Pengembangan Potensi Daerah yang
Berkelanjutan dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional di Era
Globalisasi”
Dibuat oleh:
Yoel Agustheo Rinding
Agung Rizki Perdana
SMA NEGERI 1 TAMBUN SELATAN
Jl.Kebon Kelapa No.2 Tel/Fax (021) 88325613-88325543 Tambun
Selatan Bekasi 17510
Website : www.smantas.sch.id e-mail : info@smantas.sch.id
KABUPATEN BEKASI
2013 – 2014
2. HALAMAN JUDUL
Nama Sekolah : SMAN 1 Tambun Selatan
Nama Peserta : 1. Yoel Agustheo R. (121310331)
2. Agung Rizki P. (121310015)
Judul Karya Tulis :
Pengoptimalan Potensi Industri dengan Prinsip Pembangunan
Berkelanjutan, demi Tercapainya Kestabilan Ekonomi
dan Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Bekasi
3. FORMAT LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Esai : Pengoptimalan Potensi
Industri dengan Prinsip
Pembangunan
Berkelanjutan, demi
Tercapainya Kestabilan
Ekonomi dan Kesejahteraan
Masyarakat di Daerah
Bekasi
2. Ketua
a. Nama Lengkap : Yoel Agustheo Rinding
b. Nomor Induk Siswa : 121310331
c. Kelas : XI IPS 2
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum. Bekasi regensi 1 blok
E6 no.5 Cibitung
e. Alamat email : yoelagusteo@ymail.com
3. Anggota
a. Nama Anggota : Agung Rizki Perdana
b. Nomor Induk Siswa : 121310015
4. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Nani Sumarni, S.Pd., MM.
b. NIP : 16307171987032011
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP . : Pekopen RT 04/07 Desa
Tambun Kec.Tambun
Selatan / 082111295968
Tambun Selatan, 23 Desember 2013
Guru Pendamping, Ketua Kelompok,
Nani Sumarni, S. Pd. Yoel Agustheo Rinding
NIP. 16307171987032011 NIS. 121310331
Menyetujui,
Kepala Sekolah,
Dra. Endang Srihartati Hasan
NIP. 19590429 198503 2 002
4. Pengoptimalan Potensi Industri di Daerah Bekasi dengan Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan, demi Tercapainya Kestabilan Ekonomi dan
Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Bekasi
Pada era globalisasi ini, terjadi kemajuan yang pesat di berbagai bidang.
Salah satunya adalah perkembangan akan kegiatan ekonomi, khususnya di daerah
kota dan kabupaten Bekasi. Daerah Bekasi mengalami banyak perubahan mulai
dari peralihan fokus sampai meledaknya jumlah penduduk pendatang yang
mengakibatkan marginalisasi penduduk asli Bekasi.
Dewasa ini, Bekasi dinobatkan menjadi daerah yang memiliki kawasan
industri terbesar se-Asia Tenggara. Terdapat 7 kawasan industri yang tersebar di
daerah Bekasi, seperti Jababeka, MM-2100, Delta Mas, LIPPO Cikarang,
Hyundai, EJIP, dan Bekasi Fajar. Adanya itu, dapat menyediakan lapangan kerja,
meningkatkan kesejahteraan rakyat,meningkatkan pertahanan dan keamanan,
menghemat devisa dan menambah devisa, juga mengurangi impor, sehingga
mengurangi ketergantungan dengan negara lain.
Kegiatan industri secara ekonomi memberikan dampak yang
menguntungkan bagi pelakunya baik langsung maupun tidak langsung. Namun
demikian kegiatan industri juga memberikan dampak negatif, terutama terhadap
kondisi sosial budaya serta kualitas lingkungan daerah Bekasi, terutama limbah
cair industri yang dikeluarkannya. Sifat sifat air limbah industri relatif bervariasi
tergantung dari bahan baku yang digunakan, pemakaian air dalam proses, dan
bahan aditif yang digunakan selama proses produksi. Limbah jenis ini bukan saja
mempengaruhi tingkat kekeruhan, tetapi juga senyawa kimia baik yang organik
maupun anorganik. Karena permasalahan tersebut, banyak masyarakat yang
mengeluh akan dampak limbah pabrik industri yang mencemari lingkungan.
Merupakan hal yang tidak mungkin untuk meniadakan industri di Bekasi, karena
industri merupakan potensi yang penting bagi masyarakat di daerah Bekasi. Maka
dari itu, diperlukan penanganan yang serius bagi permasalahan - permasalahan
yang ditimbulkan oleh aktivitas industri.
Pengawasan yang lemah dan tindakan yang kurang tegas dari pemerintah
pun adalah salah satu hal yang melatarbelakangi banyaknya limbah dari pabrik
5. yang terus merusak lingkungan sekitar pabrik. Hal ini dikarenakan banyak pabrik
yang tidak memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang
baik. Kurangnya kerja sama yang konkret antara pemerintah daerah Bekasi
dengan pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri juga mengakibatkan
kesalahpahaman persepsi bahwa daerah Bekasi menerima keuntungan besar
dengan adanya kawasan industri tersebut. Hal ini diakibatkan karena semua
peraturan dan kebijakan mengenai kawasan industri dipegang oleh pemerintah
pusat.
Dampak yang pabrik timbulkan terhadap daerah Bekasi perlu
diperhatikan. Di era globalisasi ini, perkembangan industri sangat pesat
khususnya di daerah Bekasi . Bekasi mengalami peralihan fokus dari dulunya
adalah agraris kemudian menjadi daerah industri. Hal ini disebabkan karena
daerah Bekasi yang merupakan daerah penyangga ibukota Jakarta. Penentuan
daerah Bekasi sebagai daerah Industri dilandaskan juga oleh teori lokasi industri
dimana hal-hal yang diperhatikan adalah keterjangkauan antara lokasi industri
dengan beberapa faktornya. Adapun faktor-faktor pendukung yang
memungkinkan suatu industri dapat bekerja dengan lancar seperti bahan baku
yang mudah didapat secara terus- menerus, juga tempat tinggal tenaga kerja
dengan lokasi industri mudah untuk dijangkau, dan juga biaya angkut yang relatif
murah, dan juga dekat dengan pasar.
Seperti kita ketahui, bahwa daerah Bekasi apabila ditinjau dari
ketersediaan tenaga kerjanya yang memiliki kemampuan yang bervariasi. Hal ini
kita ketahui karena terjadinya perpindahan penduduk dari desa-desa di Pulau Jawa
ke Bekasi. Mereka memilih tinggal dan bekerja di daerah Bekasi demi
memperbaiki kualitas hidup mereka. Hal ini memungkinkan munculnya bibit-bibit
unggul dalam bidang ketenagakerjaan yang ada di Bekasi, hal ini merupakan
dampak positif dari tingginya tingkat urbanisasi ke daerah Bekasi.
Dari pesatnya pembangunan industri di daerah Bekasi, dapat diperoleh
keuntungan yang besar, seperti memperluas lapangan pekerjaan yang otomatis
akan menekan angka pengangguran di daerah Bekasi dan akan mendongkrak
kesejahteraan masyarakat Bekasi. Tetapi pada realitanya, masih banyak angka
6. pengangguran di Bekasi. Sehingga dibutuhkan solusi yang tepat dalam
penanganan masalah - masalah ini.
Selain itu, dampak yang sangat terasa yang ditimbulkan dari pesatnya
perkembangan industri di wilayah Bekasi adalah adanya degradasi lingkungan
yang dialami oleh lingkungan sekitar pabrik-pabrik, dimana pabrik yang secara
terus-menerus mengeluarkan limbahnya yang akan berdampak merusak
lingkungan sekitar.
Menurut hasil pemeriksaan laboratorium Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup (BPLH) Kota Bekasi 2010, polusi udara sudah di ambang batas yakni
30.861 µ gram per m3. Sementara ambang batasnya hanya 30.000 µ gram per m3
.
Artinya, kandungan karbonmonoksida (CO) yang ada di udara Kota Bekasi sudah
di ambang batas. Sedangkan NO2 dan CO2 masih di bawah ambang batas, yakni
400 µ gram per m3
dan 900 µ gram per m3
. Bahkan, Dinas Kesehatan Kota
Bekasi merilis, keluhan penyakit inspeksi saluran pernafasan di setiap puskesmas
yang ada di Kota Bekasi mencapai 500 pasien per hari. Keluhan terbanyak
diterima Puskesmas Jatiasih sekitar 300 orang, sedangkan Puskesmas Pondok
Gede mencapai 500 orang per hari.
Kesejahteraan suatu masyarakat dapat diukur salah satunya adalah dari
tingkat perekonomiannya. Suatu daerah pun dapat dikatakan sejahtera apabila
tingkat perekonomiannya tinggi. Daerah Bekasi memiliki kawasan industri yang
banyak. Namun hal itu tidak menjadikan Bekasi sejahtera. Pemerintah Bekasi
dalam penerimaan asli daerahnya terdapat hanya sedikit dari sektor industri. Hal
ini diakibatkan karena peraturan dan kebijakan dalam hal pengaturan kawasan
industri di Bekasi diatur oleh pemerintah pusat. Akibatnya adalah tidak
optimalnya penerimaan daerah yang diperoleh Bekasi dari sektor industri.
Penanganan yang lamban dan kurang tegas diperlihatkan oleh pemerintah daerah
Bekasi terhadap pabrik – pabrik yang tidak mengelola limbahnya dengan baik.
Kurangnya otoritas yang dimiliki pemerintah daerah dalam sektor industri
merupakan latar belakangnya.
7. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang, tanpa mengurangi kemampuan
generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun prinsip
prinsip pembangunan berkelanjutan, seperti Selektif; Selektif dalam penggunaan
sumber daya, penggunaan teknologi tepat guna; penggunaan teknologi yang tidak
menimbulkan dampak lingkungan yang negatif, Menjaga kelestarian lingkungan;
menjaga kelestarian lingkungan sehingga penggunaannya dapat dilimpahkan ke
generasi sekarang dan mendatang.
Adapun prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan, yang dapat
diimplementasikan untuk mengatasi masalah – masalah yang ada di daerah Bekasi
adalah sebagai berikut.
1. Selektif dalam penggunaan sumber daya
Penggunaan sumber daya merupakan suatu tindakan mengambil
daya guna yang dilakukan oleh setiap manusia untuk mempertahankan
keberlangsungan hidupnya. Jika definisi itu disubstitusikan dengan solusi
yang diambil berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan, menjadi
suatu tindakan mengambil daya guna yang dilakukan oleh setiap manusia
dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan hingga generasi –
generasi mendatang. Apabila kita perhatikan dari definisinya dapat
diketahui bahwa pemanfaatan sumber daya harus diperhatikan akibatnya
ketika saat atau sesudah digunakan, merusak lingkungan atau tidak.
Misalnya menggunakan dan mengembangkan energi alternatif seperti
tenaga surya untuk bahan bakar mesin produksi di pabrik lebih baik
daripada menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas
pembuangan yang berbahaya dan menyebabkan polusi.
2. Penggunaan teknologi tepat guna
Di era globalisasi ini, manusia sangat bergantung terhadap
teknologi. Usaha – usaha untuk mendapatkan teknologi yang ramah
lingkungan yang tidak membahayakan bagi keberlangsungan lingkungan
8. hidup terus dilakukan. Pabrik – pabrik industri zaman sekarang pun
diharapkan dapat menggunakan teknologi yang tepat guna. Tepat guna
yang dimaksudkan adalah tepat sasaran dan ramah lingkungan, sehingga
degradasi lingkungan dapat di minimalisir. Pabrik – pabrik diharuskan
sudah memiliki teknologi pengolah limbah seperti IPAL yang berfungsi
dengan baik sehingga limbah pun dapat dikurangi.
3. Menjaga kelestarian lingkungan
Menjaga kelestarian lingkungan pun adalah salah satu upaya yang
sangat penting yang dapat kita lakukan. Dengan kesadaran masyarakat
Bekasi akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan yang terus
menerus meningkat kita dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan
sehat. Kesadaran masyarakat Bekasi akan pentingnya menjaga lingkungan
sendiri dapat kita kembangkan dengan mengadakan ataupun mengikuti
kegiatan yang berbasis lingkungan, dan juga bergabung dalam komunitas
yang aktif dalam pelestarian lingkungan hidup. Apabila masyarakat dapat
mengetahui dan menyadari pentingnya kelestarian lingkungan hidup, dapat
dipastikan daerah Bekasi akan bersih dan sejahtera.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data kami, dapat
disimpulkan bahwa pada era globlisasi ini, daerah Bekasi mengalami
industrialisasi yang pesat dimana merupakan potensi besar di Bekasi,
namun seiring itu menyebabkan degradasi lingkungan di sekitar daerah
Bekasi dikarenakan limbah pabrik yang tidak terkelola dengan baik dan
sudah di ambang batas normal. Namun dengan adanya prinsip
pembangunan berkelanjutan, kita dapat mengoptimalkan potensi industri
itu tanpa adanya rasa kekhawatiran akan terjadinya degradasi lingkungan
yang berlanjut. Teroptimalnya potensi industri, dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah Bekasi.
9. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 7 Perusahaan dan 3 Rumah Sakit Cemari Kali Cikarang. http://www.radar-
bekasi.com/?p=13530 diakses Senin, 16 Desember 2013 pukul 18.18 WIB.
Anonim. BPLHD Kab. Bekasi Amankan Seribu Liter Scrap Limbah B3.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/198076 diakses Senin, 16 Desember
2013 pukul 05.39 WIB.
Anonim. Kondisi Iklim Kota Bekasi.
http://bekasikota.go.id/readotherskpd/115/531/kondisi-iklim-kota-bekasi
diakses Senin, 16 Desember 2013 pukul 21.00 WIB.
Anonim. Limbah Industri Dibuang ke Kali Bekasi. http://www.radar-
bekasi.com/?p=169805 diakses Senin, 16 Desember 2013 pukul 18.21 WIB.
Anonim. Pencemaran Air di Kota Bekasi.
http://bekasikota.go.id/readotherskpd/115/483/pencemaran-air-di-kota-
bekasi diakses Senin, 16 Desember 2013 pukul 05.34 WIB.
Anonim. Polusi di Bekasi Memprihatinkan. http://www.pikiran-
rakyat.com/node/86143 diakses Senin, 16 Desember 2013 pukul 21.04
WIB.
Djamhari. 20 Pengusaha Keluhkan Pungli di Pemkab Bekasi.
http://jakarta.okezone.com/read/2013/06/27/501/828736/redirect diakses
Senin, 16 Desember 2013 pukul 05.36 WIB.
Ezra. Bupati Bekasi : Kawasan Industri Hanya Menyumbang Polusi.
http://www.bekasiraya.com/detail.php?id=2122#.Uq56PNIW0WQ diakses
Senin, 16 Desember 2013 pukul 10.57 WIB. pukul 10.57 WIB.
Fajar, Mukti. 3 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan.
http://muktifajar.com/2013/04/3-prinsip-pembangunan-berkelanjutan/
diakses Minggu, 15 Desember 2013 pukul 17.00 WIB.
10. Firdaus, Azhar. Pembangunan Berkelanjutan.
http://www.academia.edu/4338981/Pembangunan_Berkelanjutan# diakses
Minggu, 15 Desember 2013 pukul 17.10 WIB.
Gading, Ivan. Khawatir Timbulkan Polusi, Warga Bekasi Tolak Perluasan
Pabrik Mie.
http://news.detik.com/read/2009/12/29/183942/1268086/10/khawatir-
timbulkan-polusi-warga-bekasi-tolak-perluasan-pabrik-mie diakses Senin,
16 Desember 2013 pukul 10.53 WIB.
Konsultan, Tim. 2004. Buku Acuan Pendidikan Lingkungan Hidup untuk tingkat
SD, SMP, SMA, SMK. Jakarta: Depdiknas.
Nursyaban. 2012. Geografi untuk SMA/MA kelas XII.Sidoarjo: Masmedia.
Rahayu, Siti Mugi. Menganalisa Bekasi, Mengapa Jadi Kota Terkotor di
Indonesia?. http://regional.kompasiana.com/2012/06/06/menganalisa-
bekasi-mengapa-jadi-kota-terkotor-di-indonesia-467728.html diakses Senin,
16 Desember 2013 pukul 10.55 WIB.
Rulam. Pencemaran Udara Kota Bekasi di ambang Batas.
http://www.kompasberita.com/2012/01/pencemaran-udara-kota-bekasi-di-
ambang-batas/ diakses Senin, 16 Desember 2013 pukul 21.01 WIB.
Wardiyatmoko, K. 2012. Geografi untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Erlangga.
11. LAMPIRAN
BIODATA PESERTA
1. Ketua Kelompok
a) Nama Lengkap : Yoel Agustheo Rinding
b) TTL : Bekasi, 23 Agustus 1997
c) Kelas : XI IPS 2
d) Alamat Rumah : Blok E 6 No. 05, Perum. Bekasi Regensi 1,
Cibitung, Kab. Bekasi
e) No. Telp/ HP : - / 081381361345
f) E-mail : yoelagusteo@ymail.com
g) Prestasi : Juara 2 Olimpiade Geografi Tingkat Kabupaten
2. Anggota Kelompok (satu orang)
a) Nama Lengkap : Agung Rizki Perdana
b) TTL : Bekasi, 7 Mei 1997
c) Kelas : XI IPA 3
d) Alamat Rumah : Blok B 7 No. 2 Perum. Taman Wanasari Indah,
Cibitung, Kab. Bekasi
e) No. Telp/ HP : 88360215 / 085772288434
f) E-mail : agungrizkiark@yahoo.co.id
g) Prestasi : Juara 1 lomba Cepat Tepat Geografi, UNISMA
12. LAMPIRAN
BIODATA PEMBIMBING
a) Nama Lengkap : Nani Sumarni, S.Pd., MM.
b) TTL : Sumedang, 17 Juli 1963
c) Alamat Rumah : RT 04 / RW 07 Pekopen, Desa Tambun, Tambun
Selatan, Kab. Bekasi
d) No. Telp/ HP : - / 082111295968
e) E-mail : nanisko17@yahoo.com