SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Di susun oleh:
                            Reguler B
                           Kelompok V
               Zuhendri Faksa Utama
                     (0806103010070)
Vivi Yunisa Harahap (0806103010072)
      Ridha Marvira (0906103010080)
               Putri Miftahul Jannah
                     (0606103010082)

Dosen Pembimbing: Dr. Mudatsir, M. Kes
Toxoplasma gondii
 Pada  tahun 1908, ditemukan Toxoplasma gondii
  pada binatang mengerat yaitu Ctenodactylus gundi
  di Tunisia dan pada seekor kelinci di Brazil (oleh
  Nicolle dan Splendore).
 Pada tahun 1937 parasit ini ditemukan pada
  neonatus dengan ensefalitis dan dinyatakan
  sebagai penyebab infeksi kongenital pada anak
 pada tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadi
  jelas ketika ditemukan daur seksualnya pada
  kucing.
 pada  tahun 1970 dapat ditetapkan bahwa Toxoplasma
  gondii termasuk kelas Sporozoa yang mirip dengan
  Isospora
 Pada tahun 1970, ditemukan secara serentak di
  beberapa negara bahwa Toxoplasma gondii ternyata
  memproduksi ookista di dalam tubuh kucing yang
  tidak dapat dibedakan dengan suatu ookista yang
  kemudian disebut Isospora bigemina
 pada tahun 1972, Toxoplasma gondii    diteliti oleh
  pakar ilmu kesehatan di Indonesia yang ditemukan
  baik pada manusia ataupun pada hewan.
 Hospes   definitif Toxoplasma gondii adalah kucing
  dan binatang sejenisnya (felidae).
 Hospes perantaranya adalah manusia, mamalia
  lainnya dan burung

    Nama penyakit Toxoplasma gondii adalah
                Toksoplasmosis
Toxoplasma gondii terdapat dalam tiga bentuk
  yaitu:
 takizoit (bentuk proliferatif)
 kista (berisi bradizoit) dan
 ookista (berisi sporozoit).
1. Takizoit (Bentuk Proliferatif)
Takizoit memiliki ciri-ciri:
 menyerupai bulan sabit dengan ujung yang
    runcing dan ujung lain agak membulat.
 Ukuran panjang 4 - 8 mikron, lebar 2 - 4
    mikron dan mempunyai selaput sel, satu
    inti yang terletak di tengah bulan sabit dan
    beberapa organel lain seperti mitokondria
    dan badan golgi.
 Tidak       mempunyai        kinetoplas    dan
    sentrosom serta tidak berpigmen. Bentuk
    ini terdapat di dalam tubuh hospes
    perantara seperti burung dan mamalia
    termasuk manusia dan kucing sebagal
    hospes definitif.
 Takizoit ditemukan pada infeksi akut dalam
    berbagai jaringan tubuh.                       Keterangan:
                                                   A. takizoit dalam sel mononuklear besar
 Takizoit dapat memasuki tiap sel yang            B. takizoit bebas dalam darah
    berinti.
2. Kista (berisi bradizoit)
Memiliki ciri-ciri:
 Kista dibentuk di dalam sel hospes bila takizoit yang
  membelah telah membentuk dinding.
 Ukuran kista berbeda-beda, ada yang berukuran kecil
  hanya berisi beberapa bradizoit dan ada yang
  berukuran 200 mikron berisi kira-kira 3000 bradizoit.
 Kista dalam tubuh hospes dapat ditemukan seumur
  hidup terutama di otak, otot jantung, dan otot
  bergaris.
 Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi di dalam
  otot bentuk kista mengikuti bentuk sel otot.
3. Ookista (Berisi Sporozoit)
Memiliki ciri-ciri:
 Ookista berbentuk lonjong, berukuran 12,5 mikron.
 Ookista mempunyai dinding, berisi satu sporoblas
  yang membelah menjadi dua sporoblas.
 Pada perkembangan selanjutnya ke dua sporoblas
  membentuk dinding dan menjadi sporokista.
 Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit
  yang berukuran 8 x 2 mikron dan sebuah benda
  residu.
Klasifikasi Toxoplasma gondii

   Kingdom    : Animalia
   Sub Kingdom: Protozoa
   Filum      : Apicomplexa
   Kelas      : Conoidasida
   Sub Kelas  : Coccidiasina
   Ordo       : Eucoccidiorida
   Sub Ordo   : Eimeriorina
   Famili     : Sarcocystidae
   Genus      : Toxoplasma
   Spesies    :Toxoplasma gondii.
Daur Hidup Toxoplasma gondii
 Pada manusia
 Dalam sel epitel usus kucing berlangsung daur seksual
 (skizogoni) dan daur seksual (gametogoni sporogoni)
        ookista (dalam tinja kucing)       Trofozoit
 (apabila tertelan manusia)       Takizoit        kista
 (berisi bradizoit)
 Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual
 tetapi dibentuk pada stadium istirahat yaitu kista
 jaringan.
 Bila kucing sebagai hospes definitive makan hospes
 perantara yang terinfeksi, maka terbentuk lagi berbagai
 stadium seksual didalam sel epitel usus kecilnya
Daur Hidup Toxoplasma gondii (2)
Pada kucing:
  Jaringan tubuh kucing        trofozoit   takizoit
  (berkembang secara endodiogenis)       sel pecah
  membentuk dinding (kista jaringan).
  Kista jaringan ini dapat ditemukan didalam hospes
  seumur hidup terutama di otak, otot jantung dan
  otot bergaris. Di otak kista berbentuk lonjong atau
  bulat, sedangkan di otot kista mengikuti bentuk sel
  otot.
Daur Hidup Toxoplasma gondii
Cara Infeksi Toxoplasma gondii
   Pada Toksoplasmosis congenial transmisi Toxoplasma kepada janin
    terjadi in utero melalui plasenta, bila ibunya mendapat infeksi primer
    waktu hamil
   Pada Toksoplasmosis akuisita infeksi dapat terjadi bila memakan
    daging mentah atau kurang matang (misalnya sate), kalau daging
    tersebut mengandung kista jaringan atau takizoit Toxoplasma. Pada
    orang yang tidak makan daging dapat terinfeksi bila ookista yang
    dikeluarkan dengan tinja kucing tertelan.
   Terinfeksi melalui transplantasi organ tubuh dari donor penderita
    toksoplasmosis laten kepada resipien yang belum pernah terinfeksi
    Toxoplasma gondii.
   Kecelakaan laboratorium dapat terjadi melalui jarum suntik dan alat
    laboratoriurn lain yang terkontaminasi oleh Toxoplasma gondii.
   Transfusi darah lengkap dapat menyebabkan infeksi.
Gejala Toxoplasma gondii
 Tahap infeksi akut Toxoplasma bisa tanpa gejala,
  tetapi sering memberikan gejala flu pada tahap
  akut awal.
 Jika infeksi dengan Toxoplasma gondii terjadi untuk
  pertama kalinya selama kehamilan, parasit dapat
  melewati plasenta, mungkin menyebabkan
  hydrocephalus atau microcephaly , kalsifikasi
  intrakranial,    dan     chorioretinis,     dengan
  kemungkinan aborsi spontan (keguguran) atau
  kematian intrauterin.
Epidemiologi Toxoplasma gondii
 Di Indonesia, prevalensi zat anti T. gondii pada hewan adalah
  sebagai berikut: kucing 35-73 %, babi 11-36 %, kambing 11-61
  %, anjing 75 % dan pada ternak lain kurang dari 10%.
 Infeksi terjadi apabila memakan daging mentah atau kurang
  matang
 Apabila orang yang tidak makan dagingdapat tertular melalui
  ookista pada tinja kucing.
 Pencegahan dapat terjadi dengan menghindari makan daging
  kurang matang yang mungkin mengandung kista jaringan dan
  menelan ookista matang yang terdapat dalam tinja kucing (pada
  wanita sedang hamil), mencuci tangan dengan sabun setelah
  memegang daging mentah, menutup rapat makanan agar tidak
  dijamah oleh lalat atau lipas, mencuci bersih sayur-mayur lalapan
  dan memberikan makanan yang matang kepada kucing sebagai
  hewan peliharaan.
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Febry Salsinha
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
Mulkan Fadhli
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Okta Yosiana Dewi
 

What's hot (20)

Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
PPT PARASITOLOGI - PINJAL DAN KUTU
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralisPPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
PPT parasitologi - strongiloides stercoralis & trichinella spiralis
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 

Similar to Toxoplasma gondii

Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
ninanovia11
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
ninanovia11
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
dinamerlyna
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
dinamerlyna
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
yuliartiramli
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
Firdika Arini
 
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilanImunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Ima Septia
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Rfr Egha
 

Similar to Toxoplasma gondii (20)

Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Toxoplasma.pptx
Toxoplasma.pptxToxoplasma.pptx
Toxoplasma.pptx
 
Makalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondiMakalah bakteri toxoplasma gondi
Makalah bakteri toxoplasma gondi
 
Toxoplasma
ToxoplasmaToxoplasma
Toxoplasma
 
Toksoplasmosis
ToksoplasmosisToksoplasmosis
Toksoplasmosis
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Toksoplasmosis
ToksoplasmosisToksoplasmosis
Toksoplasmosis
 
Paper toksoplasmosis pdf
Paper toksoplasmosis pdfPaper toksoplasmosis pdf
Paper toksoplasmosis pdf
 
Toxoplasma_power_point.pptx
Toxoplasma_power_point.pptxToxoplasma_power_point.pptx
Toxoplasma_power_point.pptx
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
 
Biologi - Sporozoa
Biologi - SporozoaBiologi - Sporozoa
Biologi - Sporozoa
 
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilanImunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Makalah parasitologi
Makalah parasitologiMakalah parasitologi
Makalah parasitologi
 

More from Vivi Yunisa

Tak ada yang sia sia
Tak ada yang sia siaTak ada yang sia sia
Tak ada yang sia sia
Vivi Yunisa
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Vivi Yunisa
 
Materi 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranMateri 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaran
Vivi Yunisa
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
Vivi Yunisa
 
Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...
Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...
Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...
Vivi Yunisa
 

More from Vivi Yunisa (7)

Tak ada yang sia sia
Tak ada yang sia siaTak ada yang sia sia
Tak ada yang sia sia
 
5. introduction to viruses
5. introduction to viruses5. introduction to viruses
5. introduction to viruses
 
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada siswa sma negeri 2 rin...
 
Materi 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaranMateri 10. model model pembelajaran
Materi 10. model model pembelajaran
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...
Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...
Fire ants, (solenopsis invicta), dry and store pieces of insect for later use...
 

Toxoplasma gondii

  • 1. Di susun oleh: Reguler B Kelompok V Zuhendri Faksa Utama (0806103010070) Vivi Yunisa Harahap (0806103010072) Ridha Marvira (0906103010080) Putri Miftahul Jannah (0606103010082) Dosen Pembimbing: Dr. Mudatsir, M. Kes
  • 3.
  • 4.  Pada tahun 1908, ditemukan Toxoplasma gondii pada binatang mengerat yaitu Ctenodactylus gundi di Tunisia dan pada seekor kelinci di Brazil (oleh Nicolle dan Splendore).  Pada tahun 1937 parasit ini ditemukan pada neonatus dengan ensefalitis dan dinyatakan sebagai penyebab infeksi kongenital pada anak  pada tahun 1970 daur hidup parasit ini menjadi jelas ketika ditemukan daur seksualnya pada kucing.
  • 5.  pada tahun 1970 dapat ditetapkan bahwa Toxoplasma gondii termasuk kelas Sporozoa yang mirip dengan Isospora  Pada tahun 1970, ditemukan secara serentak di beberapa negara bahwa Toxoplasma gondii ternyata memproduksi ookista di dalam tubuh kucing yang tidak dapat dibedakan dengan suatu ookista yang kemudian disebut Isospora bigemina  pada tahun 1972, Toxoplasma gondii diteliti oleh pakar ilmu kesehatan di Indonesia yang ditemukan baik pada manusia ataupun pada hewan.
  • 6.  Hospes definitif Toxoplasma gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya (felidae).  Hospes perantaranya adalah manusia, mamalia lainnya dan burung Nama penyakit Toxoplasma gondii adalah Toksoplasmosis
  • 7. Toxoplasma gondii terdapat dalam tiga bentuk yaitu:  takizoit (bentuk proliferatif)  kista (berisi bradizoit) dan  ookista (berisi sporozoit).
  • 8. 1. Takizoit (Bentuk Proliferatif) Takizoit memiliki ciri-ciri:  menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung lain agak membulat.  Ukuran panjang 4 - 8 mikron, lebar 2 - 4 mikron dan mempunyai selaput sel, satu inti yang terletak di tengah bulan sabit dan beberapa organel lain seperti mitokondria dan badan golgi.  Tidak mempunyai kinetoplas dan sentrosom serta tidak berpigmen. Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung dan mamalia termasuk manusia dan kucing sebagal hospes definitif.  Takizoit ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh. Keterangan: A. takizoit dalam sel mononuklear besar  Takizoit dapat memasuki tiap sel yang B. takizoit bebas dalam darah berinti.
  • 9. 2. Kista (berisi bradizoit) Memiliki ciri-ciri:  Kista dibentuk di dalam sel hospes bila takizoit yang membelah telah membentuk dinding.  Ukuran kista berbeda-beda, ada yang berukuran kecil hanya berisi beberapa bradizoit dan ada yang berukuran 200 mikron berisi kira-kira 3000 bradizoit.  Kista dalam tubuh hospes dapat ditemukan seumur hidup terutama di otak, otot jantung, dan otot bergaris.  Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi di dalam otot bentuk kista mengikuti bentuk sel otot.
  • 10. 3. Ookista (Berisi Sporozoit) Memiliki ciri-ciri:  Ookista berbentuk lonjong, berukuran 12,5 mikron.  Ookista mempunyai dinding, berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblas.  Pada perkembangan selanjutnya ke dua sporoblas membentuk dinding dan menjadi sporokista.  Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit yang berukuran 8 x 2 mikron dan sebuah benda residu.
  • 11. Klasifikasi Toxoplasma gondii  Kingdom : Animalia  Sub Kingdom: Protozoa  Filum : Apicomplexa  Kelas : Conoidasida  Sub Kelas : Coccidiasina  Ordo : Eucoccidiorida  Sub Ordo : Eimeriorina  Famili : Sarcocystidae  Genus : Toxoplasma  Spesies :Toxoplasma gondii.
  • 12. Daur Hidup Toxoplasma gondii Pada manusia Dalam sel epitel usus kucing berlangsung daur seksual (skizogoni) dan daur seksual (gametogoni sporogoni) ookista (dalam tinja kucing) Trofozoit (apabila tertelan manusia) Takizoit kista (berisi bradizoit) Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk pada stadium istirahat yaitu kista jaringan. Bila kucing sebagai hospes definitive makan hospes perantara yang terinfeksi, maka terbentuk lagi berbagai stadium seksual didalam sel epitel usus kecilnya
  • 13. Daur Hidup Toxoplasma gondii (2) Pada kucing: Jaringan tubuh kucing trofozoit takizoit (berkembang secara endodiogenis) sel pecah membentuk dinding (kista jaringan). Kista jaringan ini dapat ditemukan didalam hospes seumur hidup terutama di otak, otot jantung dan otot bergaris. Di otak kista berbentuk lonjong atau bulat, sedangkan di otot kista mengikuti bentuk sel otot.
  • 15. Cara Infeksi Toxoplasma gondii  Pada Toksoplasmosis congenial transmisi Toxoplasma kepada janin terjadi in utero melalui plasenta, bila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil  Pada Toksoplasmosis akuisita infeksi dapat terjadi bila memakan daging mentah atau kurang matang (misalnya sate), kalau daging tersebut mengandung kista jaringan atau takizoit Toxoplasma. Pada orang yang tidak makan daging dapat terinfeksi bila ookista yang dikeluarkan dengan tinja kucing tertelan.  Terinfeksi melalui transplantasi organ tubuh dari donor penderita toksoplasmosis laten kepada resipien yang belum pernah terinfeksi Toxoplasma gondii.  Kecelakaan laboratorium dapat terjadi melalui jarum suntik dan alat laboratoriurn lain yang terkontaminasi oleh Toxoplasma gondii.  Transfusi darah lengkap dapat menyebabkan infeksi.
  • 16. Gejala Toxoplasma gondii  Tahap infeksi akut Toxoplasma bisa tanpa gejala, tetapi sering memberikan gejala flu pada tahap akut awal.  Jika infeksi dengan Toxoplasma gondii terjadi untuk pertama kalinya selama kehamilan, parasit dapat melewati plasenta, mungkin menyebabkan hydrocephalus atau microcephaly , kalsifikasi intrakranial, dan chorioretinis, dengan kemungkinan aborsi spontan (keguguran) atau kematian intrauterin.
  • 17. Epidemiologi Toxoplasma gondii  Di Indonesia, prevalensi zat anti T. gondii pada hewan adalah sebagai berikut: kucing 35-73 %, babi 11-36 %, kambing 11-61 %, anjing 75 % dan pada ternak lain kurang dari 10%.  Infeksi terjadi apabila memakan daging mentah atau kurang matang  Apabila orang yang tidak makan dagingdapat tertular melalui ookista pada tinja kucing.  Pencegahan dapat terjadi dengan menghindari makan daging kurang matang yang mungkin mengandung kista jaringan dan menelan ookista matang yang terdapat dalam tinja kucing (pada wanita sedang hamil), mencuci tangan dengan sabun setelah memegang daging mentah, menutup rapat makanan agar tidak dijamah oleh lalat atau lipas, mencuci bersih sayur-mayur lalapan dan memberikan makanan yang matang kepada kucing sebagai hewan peliharaan.