1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui siklus hidup dan perilaku Pediculus humanus capitis
2. Pediculus humanus capitis mengalami metamorfosis tidak sempurna melalui tahap telur, nimfa, dan dewasa
3. Siklus hidupnya terdiri dari telur yang menetas dalam seminggu, diikuti tahap nimfa dan dewasa yang hanya menghisap darah manusia."
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengamatan ini adalah:
1. Untuk mengetahui siklus hidup dari Pediculus
humanus capitis
2. Untuk mengetahui perilaku Pediculus humanus capitis
3. Untuk membuktikan kalau Pediculus humanus capitis
tidak dapat terbang
4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa/i mengenai
Pediculus humanus capitis .
2. Sebagai tambahan bahan ajar bagi dosen.
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN KUTU
Kutu adalah ektooparasit yang kecil, dari
unggas dan mamalia.
Serangga ini sering kali dibagi menjadi 2 sub
ordo yang terpisah yaitu :
• Mallophaga (kutu penggigit).
• Anoplura (kutu penghisap).
6. Kingdom Animalia
Phylum Arthropoda
Class Insekta
Ordo Phthiraptera
Family Pediculidae
Genus Pediculus
Species Pediculus humanus capitis
8. FISIOLOGI
1. Sistem Respirasi
Pediculus humanus capitis bernafas dengan trakea.
2. Sistem Pencernaan
Pediculus humanus capitis memiliki saluran
pencernaan mulai dari mulut sampai anus.
3. Sistem Ekskresi
Proses ekskresi dilakukan oleh tubulus malpighi.
9. 4. Sistem Peredaran Darah
Pediculus humanus capitis memiliki sistem
peredaran darah terbuka.
5. Sistem Saraf
System saraf pada Pediculus humanus capitis
merupakan sistem saraf tangga tali.
10. BAB III
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian adalah mulai tanggal 07 Oktober 2012
sampai dengan selesai.
Lokasi penelitian di Gampong Bakoy. Kec. Ingin Jaya. Kab.
Aceh Besar.
B. Rancangan Penelitian
1. Eksplorasi
2. Observasi
11. C. Alat dan Bahan
A. Alat B. Bahan
•Pediculus humanus capitis
•Serit
•Beberapa helai rambut
• Toples
•Darah manusia
•Kamera
•Darah ikan
12. BAB IV
PERCOBAAN 1
Waktu menetas setelah
Telur Bertahan hidup
hari pengambilan
1 5 hari 5 jam
2 4 hari 7 jam
3 6 hari 3 jam
13. PERCOBAAN 2
Waktu menetas setelah Bertahan
Telur
hari pengambilan hidup
1 5 hari 3 jam
2 3 hari 2 jam
3 3 hari 24 jam
14. Gambar-gambar hasil pengamatan
Proses pencarian Pediculus Telur-telur dari Pediculus humanus
humanus capitis (09 Oktober 2012) capitis (09 Oktober 2012)
15. Gambar-gambar hasil pengamatan
Telur Pediculus humanus capitis
Telur Pediculus humanus capitis
yang ditempatkan didalam wadah
(09 Oktober 2012)
(09 Oktober 2012)
17. Gambar-gambar hasil pengamatan
Nimfa Pediculus humanus capitis yang
sedang menghisap darah di kepala manusia
(03 November 2012)
Nimfa Pediculus humanus capitis
(14 Oktober 2012)
19. SIKLUS HIDUP
5
1
2 4
3
Ket :
1. Telur Pediculus humanus capitis
2. Nimfa instar 1
3. Nimfa instar 2
4. Nimfa instar 3
5. Pediculus humanus capitis dewasa
20. • Pediculus humanus capitis hanya terbatas pada daerah
kulit atau rambut kepala manusia terutama dibelakang
kepala dan dekat telinga.
• Pediculus humanus capitis lebih suka pada rambut yang
kotor, lembab, jarang disisir dan jarang keramas.
• Pediculus humanus capitis dewasa dapat bergerak sangat
cepat.
• Peletakan telur pada pangkal rambut yang sangat dekat
dengan kulit kepala.
• Telurnya memiliki perekat (cement).
21. •Setelah menetas, nimfa Pediculus humanus capitis hanya
dapat bertahan paling lama 7 jam tanpa makanan.
•Sedangkan Pediculus humanus capitis dewasa dapat
bertahan di luar kepala hingga 2 hari tanpa makanan.
•Saat baru menetas nimfa Pediculus humanus capitis tidak
dapat bergerak secara aktif.
•Pediculus humanus capitis memiliki sepasang sayap kecil,
namun tidak difungsikan.
22. PERANAN
Pediculus humanus capitis mengisap darah dan
menyebabkan rasa gatal dan infeksi sekunder akibat
kotoran, gigitan dan cakaran mereka.
23. KESIMPULAN
1. Pediculus humanus capitis mengalami metamorfosis
yang tidak sempurna, yaitu telur,nimfa dan imago.
2. Telur Pediculus humanus capitis dapat menetas
dalam waktu kurang lebih seminggu setelah
diletakkan.
3. Pediculus humanus capitis hanya menghisap darah
manusia di bagian kepala.
4. Pediculus humanus capitis tidak dapat terbang.
24. Anonim, 2004. Teori Parasitologi. Semarang: Akademi Analisis
Kesehatan. Universitas Muhamadiyah Semarang.
Brown, H. W, 1983. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: PT.
Gramedia
Ganda Husada, S, 1992. Parasitologi Kedokteran. Jakarata:
Fakultas Kedokteran.
Garcia & Bruener, 1986. Diagnosa Parasitologi Kedokteran.
Cetakan 1. Jakarta: EGC.
Prabu, B.D.R, 1990. Penyakit-penyakit Infeksi Umum. Edisi I.
Jakarta: Widya Medica.
Soedarto, 1983. Ontemologi Kedokteran. Surabaya: Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.