Kerajaan Singasari didirikan pada tahun 1222 oleh Ken Arok dan menjadi salah satu kerajaan besar di Jawa Timur. Kerajaan ini dipimpin oleh beberapa raja seperti Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni, dan Kertanegara. Kerajaan ini runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang pada tahun 1292.
2. Anggota Kelompok
1. Arina Ati Khusana (05)
2. Nahri Nubli Alhazmi (17)
3. Nur Rizki (19)
4. Umi Yaisah (31)
XI IIS 3
3. Kerajaan Singhasari adalah sebuah
kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh
Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini
sekarang diperkirakan berada di daerah
Singosari, Malang. Kerajaan ini bercorak
Hindu.
Kerajaan Singosari adalah salah satu
kerajaan besar di Nusantara yang didirikan
oleh Ken Arok pada 1222.
4. Sejarah Kerajaan Singasari berawal
dari Kerajaan Tumapel, yang dikuasai oleh
seorang akuwu (bupati).
Letaknya di daerah pegunungan yang
subur di wilayah Malang dengan
pelabuhannya bernama Pasuruan. Dari
daerah inilah Kerajaan Singosari berkembang
dan bahkan menjadi sebuah kerajaan besar
di Jawa Timur, terutama setelah berhasil
mengalahkan Kerajaan Kediri dalam
pertempuran di dekat Ganter tahun 1222
Masehi.
5. SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN
SINGASARI
Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan
Singasari alias Tumapel ini. Versi pertama adalah versi
Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti
Kudadu. Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah
pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh
Anusapati (1247–1249 M).
Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M),
yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana
(1250–1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang
memerintah sejak 1272 hingga 1292 M.
6. Pada versi Negarakretagama, raja pertama
Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang
Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya
adalah Anusapati, yang dilanjutkan
Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir
adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini
didapat dari prasasti Mula Malurung.
7. Raja Yang Pernah Memerintah
1. Ken Arok (1222–1227M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang
sekaligus juga menjadi Raja Singasari yang pertama
dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang
Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja
pertama Singasari menandai munculnya suatu
dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa)
atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya
memerintah selama lima tahun (1222–1227 M).
8. Pada tahun 1227 M, Ken Arok dibunuh
oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken
Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan
dalam bangunan Siwa–Buddha.
2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka
takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan
Anusapati.
Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang
lama, Anusapati tidak banyak melakukan
pembaharuan-pembaharuan karena larut
dengan kesenangannya menyabung ayam.
9. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya
terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra
Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo
mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung
ayam sehingga diundangnya Anusapati ke
Gedong Jiwa (tempat kediamanan Tohjoyo)
untuk mengadakan pesta sabung ayam.
Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan
ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut
keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan
langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian,
meninggallah Anusapati yang didharmakan di
Candi Kidal.
10. Pemerintahan Ranggawuni membawa
ketenteraman dan kesejahteran rakyat
Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana
mengangkat putranya yang bernama
Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda)
dengan maksud mempersiapkannya menjadi
raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun
1268 Wisnuwardana meninggal dunia dan
didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago
sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi
Waleri sebagai Siwa
11. 3. Tohjoyo (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka
tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo.
Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari
tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama
Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya.
Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para
pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan
Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.
4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada
tahun 1248 M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana
oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa
Wongateleng) yang diberi kedudukan sebagai ratu
angabhaya dengan gelar Narasinghamurti
12. 55. Kertanegara
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja
terbesar dalam sejarah Singhasari (1272 - 1292). Ia
adalah raja pertama yang mengalihkan
wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia
mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk
menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan
dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat
itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan
Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu).
Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan,
dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang
dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan
kedua negara.
13. KEHIDUPAN DI KERAJAAN
SINGASARI
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat
Singasari mengalami masa naik turun. Ketika
Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia
berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang
bergabung dengan Tumapel. Namun pada
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial
masyarakat kurang mendapat perhatian
karena ia larut dalam kegemarannya
menyabung ayam.
14. Pada tahun 1284, Kertanagara juga
mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali.
Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim
utusan ke Singhasari meminta agar Jawa
mengakui kedaulatan Mongol.
Namun permintaan itu ditolak tegas oleh
Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan
daerah-daerah bawahan Singhasari di luar
Jawa pada masa Kertanagara antara lain,
Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
16. Pada masa Wisnuwardhana
kehidupan sosial masyarakatnya mulai
diatur rapi. Dan pada masa
Kertanegara, ia meningkatkan taraf
kehidupan masyarakatnya. Upaya yang
ditempuh Raja Kertanegara dapat
dilihat dari pelaksanaan politik dalam
negeri dan luar negeri.
17. Politik Dalam Negeri:
Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya
seperti Mahapatih Raganata
digantikan oleh Aragani.
Berbuat baik terhadap lawan-lawan
politiknya seperti mengangkat putra
Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama
Ardharaja menjadi menantunya.
Memperkuat angkatan perang.
18. Politik Luar Negeri:
Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk
menguasai Kerajaan melayu serta
melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat
Malaka.
Menguasai Bali.
Menguasai Jawa Barat.
Menguasai Malaka dan Kalimantan.
19. Dalam serangan itu Kertanagara mati
terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang
menjadi raja dan membangun ibu kota
baru di Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-
Singhasari pun berakhir.
20. Keruntuhan Kerajaan Singasari
• Candi Singhasari dibangun sebagai tempat
pemuliaan Kertanegara, raja terakhir Singhasari.
• Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan
angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada
tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang
merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus
besan dari Kertanagara sendiri.
21. Hubungan dengan Majapahit
• Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti
Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu
Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan
Aria Wiraraja (penentang politik Kertanagara),
ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan
diberi hak mendirikan desa Majapahit.
• Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang
dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa.
22. • Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk
mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah
Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat
cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar
dari tanah Jawa.
• Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan
Majapahit sebagai kelanjutan Singhasari, dan
menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa
Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken
Arok.
23. Peninggalan
Beberapa candi peninggalan dari kerajaan
Singasari masih terlihat berdiri di kota
Malang, walaupun beberapa dari candi
tersebut terlihat usang bahkan hancur di
makan usia. Sebagai contoh dari candi-candi
tersebut adalah Candi Kidal. Dahulu
Candi Kidal memiliki tinggi sekitar 17
meter namun sekarang hanya tinggal 12,5
meter.
25. Diatas pintu Candi Kidal terdapat
kepala raksasa dan singa serta memiliki
ornamen cuplikan kisah mahabharata.
Secara arsitektur Candi Kidal kental dengan
budaya Jawa Timuran, dan telah
mengalami pemugaran pada tahun 1990.
Candi Kidal juga memuat cerita Garudeya,
cerita mitologi Hindu, yang berisi pesan
moral pembebasan dari perbudakan.