1. Nama : Tuti Astika
Kelas: XI IPA 1
Mengenal Lebih Jauh Hemodialisa Alias
Cuci darah
2. hemodialisa
Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang
berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.
Hemodialisa dilakukan bila ginjal anda sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya atau biasa
disebut dengan gagal ginjal. Gagal ginjal dapat dibagi dua yaitu gagal ginjal akut dimana fungsi
ginjal terganggu untuk sementara waktu sehingga hemodialisa dilakukan hanya hingga fungsi
ginjal membaik dan gagal ginjal kronis dimana fungsi ginjal rusak secara permanen akibatnya
hemodialisa harus dilakukan seumur hidupnya.
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi membersihkan darah kita dari cairan berlebih, zatzat sisa yang berbahaya dan elektrolit berlebih. Ginjal juga berfungsi menghasilkan hormone
yang penting dalam proses metabolism tubuh dan merangsang pembentuk sel darah merah. Jika
ginjal ini rusak maka bisa dibayangkan bahayanya bagi tubuh kita bahkan bisa menyebabkan
kematian akibat menumpuknya cairan dan zat berbahaya dalam tubuh, karena itulah hemodialisa
harus dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut.
Cara hemodialisa bekerja
Pertama kita harus mempersiapkan pembuluh darah sebagai akses masuknya selang dari alat
dialysis. Pembuluh darah yang digunakan ada dua yaitu arteri sebagai akses keluarnya darah
kotor ke dalam mesin dan vena sebagai jalan masuknya darah bersih dari mesin ke dalam tubuh.
Melalui jarum maka selang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Biasanya anda akan
diberikan bius local untuk mengurangi nyerinya. Pembuluh darah yang digunakan biasanya yang
berukuran besar misalnya di daerah pangkal paha, daerah lengan dll. Pembuluh darah ini akan
digunakan secara bergantian untuk mencegah mengerasnya pembuluh darah yang akhirnya nanti
tidak bisa digunakan kembali.
3. Tentu anda akan bertanya ―bagaimana dengan orang yang harus melakukan hemodialisa
seumur hidupnya, apakah tidak ada cara yang lebih praktis?―. Anda tidak perlu khawatir,
karena ada cara baru untuk membuat akses yang permanen bagi pembuluh darah yaitu dengan
membuat anatomosis antara arteri dan vena yang biasa disebut dengan Cimino-Breschia fistula
atau dengan menghubungkan arteri dengan vena lewat pembuluh darah tambahan (graft). Daerah
yang dipilih biasanya pembuluh darah di lengan bawah. Dengan cimino, anda hanya perlu
menggunakan satu akses setiap kali melakukan hemodialisa hanya saja anda perlu menunggu 26 minggu hingga luka operasi sembuh dan cimino bisa digunakan. Cimino ini bisa bertahan
selama 3 tahun untuk kemudian harus dicari pembuluh darah yang lain.
4. Setelah akses didapatkan, maka proses hemodialisa akan dilakukan. Hemodialisa dilakukan
dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan memompa darah kita keluar dari tubuh secara
sedikit demi sedikit untuk kemudian dicuci dalam dialyzer ini. Dialyzer merupakan alat seperti
filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring semua zat berbahaya, cairan dan elektrolit
berlebih. Di dalam dialyzer terdapat cairan khusus yang disebut dialysate yang mengandung
cairan dan formula khusus yang berfungsi menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat
atau mineral atau elektrolit yang kurang. Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan
keadaan cairan dan darah anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali akan
melakukan hemodialisa anda akan melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu dulu untuk melihat
komposisi elektrolit dan berbagai komponen kimia darah dalam tubuh saat itu.
5. Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke dalam tubuh.
Proses ini akan diulang berkali-kali hingga seluruh darah berhasil disaring.
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 – 12 jam dalam seminggu untuk mencuci seluruh
darah yang ada, tetapi karena ini waktu yang cukup panjang, maka biasanya akan dibagi menjadi
tiga kali pertemuan dalam seminggu selama 3-5 jam setiap kali hemodialisa.
6. Tentu saja ini tidak sama untuk tiap orang, lamanya waktu yang dibutuhkan dan berapa kali
dalam seminggu harus dilakukan hemodialisa sangat tergantung pada derajat kerusakan ginjal,
diet sehari-hari, penyakit lain yang menyertai, ukuran tubuh dll. Karena itu penting untuk
konsultasi secara teratur pada dokter yang menangani anda mengenai jadwal hemodialisa anda.
komplikasi yang dapat muncul selama hemodialisa
Hipotensi : ini paling sering pada pasien gagal ginjal dengan diabetes mellitus atau
kencing manis tapi seiring dengan kemajuan teknologi, resiko ini semakin berkurang.
7. Kram otot. Dulu hal ini sering terjadi tetapi dengan mesin dialysis sekarang angka
kejadiannya berkurang.
Reaksi anafilaktik atau alergi terhadap cairan dialysate. Biasanya ini terjadi pada
hemodialisa pertama kalinya tapi akan berkurang seirirng seringnya hemodialisa dilakukan.
Selain itu anda dapat merasa mual, mengantuk, lelah, pusing, dan dingin selama proses
hemodialisa dilakukan. Beritahukanlah pada staf yang bertugas agar mereka dapat membantu
anda merasa lebih baik.