SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan
Dehidrasi Sedang
03.56
ali sarjunipadang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan kemampuan kognitif,
pencegahan batuDan
infeksi kandung kemih hingga mencegah obesitas. Cegah gangguan kesehatan dengan minur air
yang cukup.
Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia,
misalnya pada bayi terdapat 80 persen air, pada orang dewasa sebesar 60 persen dan pada
usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah tentang pemeriksaan saraf ini adalah:
1. Mengetahui definsi dari dehidrasi.
2. Mengetahhui tanda dan gejala dehidrasi pada neonatus.
3. Mengetahui penyebab dehidrasi pada neonatus.
4. Mengetahui penanganan dehidrasi pada neonatus.
C. Manfaat
Makalah ini dibuat tidak semata-mata hanya untuk memenuhi tugas kelompok, tapi juga agar
bermanfaat bagi semua pihak yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih paham tentang dehidrasi pada neonatus, baik dari tanda dan gejalanya serta
penanganan dehidrasi pada neonatus.
2. Bagi Dosen
Dosen dapat menemukan sesuatu yang baru tentang dehidrasi pada neonatus jika terdapat opini
dan hal-hal baru yang ditemukan oleh mahasiswa.
BAB I I
TINJAUAN MATERI
A. DEFINISI
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari
natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama
(dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air (dehidrasi
hipotonik).
Kadar air dalam lean body mass bayi (tubuh tanpa jaringan lemak) kurang lebih 82%. Apabila
bayi kehilangan cairan 5% atau lebih, kan terjadi dehidrasi.
Pada masa gestasi akhir sampai minggu pertama sesudah kelahiran, fungsi ginjal mengalami
perubahan sedemikian rupa sehingga mempengaruhi keseimbangan air dan garam. Air di
dalam tubuh terdapat di dalam sel (intraseluler) atau di luar sel (ekstraseluler). Pada masa
gestasi akhir cairan ekstraseluler bertambah, tetapi pada waktu lahir terjadi perubahan
fisiologik yang menyebabkan berkuangnya cairan ekstraseluler. Dengan ginjal yang makin
matur dan beradaptasi dengan kehidupan ekstrauterin, eksresi urin bertambah mengakibatkan
berkurangnya cairan ekstraseluler. Kecepatn filtrasi glomerulus berkurang, sehingga
kehilangan Natrium melalui urin berkurang dan kecepatan reabsorbsi ginjal terhadap natrium
melalui tubulus juga berkurang. Pada bayi prematur karena fungsi ginjal yang imatur,
ketidakseimbangan ini lebih berat.
Dehidrasi pada bayi terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk kebutuhan
tubuhnya, biasanya terjadi jika muntah-muntah, diare, panas tinggi atau mengeluarkan
keringat yang banyak. Dehidrasi bisa ringan dan mudah diatasi, bisa juga parah dan
membahayakan jiwa.
B. Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu:
1. Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan).
2. Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan)
3. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).
C. Tanda-tanda dehidrasi pada bayi
1. Lebih dari 6 jam tidak pipis
2. Pipisnya berwarna lebih gelap dari biasanya dan baunya lebih kuat
3. Lemah dan lesu
4. Mulut dan bibir kering atau pecah-pecah
5. Tidak keluar air mata ketika menangis
D. Ciri-ciri Bayi yang Dehidrasi
1. Haus berlebihanIni terlihat jelas, tetapi jika bayi kurang cairan dia secara alami akan
merasakan dorongan untuk minum lebih banyak. Bayi mungkin menangis sampai
diberikan botol dan kemudian terus mengisap sampai semua air, susu atau jus habis.
Ini adalah tanda dehidrasi ringan dan sedang.
2. Terlihat lesu dan tidak sehatBayi yang tampak lesu mungkin menderita dehidrasi
serius serta harus diberikan cairan dan dibawa ke dokter segera. Kelesuan pada bayi
meliputi kurangnya energi, keinginan untuk berbaring sepanjang hari dan kurangnya
memperlihatkan emosi.
3. Hilangnya elastisitas kulitDehidrasi pada bayi dapat menyebabkan hilangnya
elastisitas kulit. Jika kita mencoba dengan lembut mencubit kulit anak, tidak cepat
kembali ke posisi normal, ini bisa menjadi tanda dehidrasi. Hal ini terjadi karena tidak
cukup air mencapai kulit.
4. Mulut kering dan lengketBayi yang tidak terhidrat dengan benar sering menunjukkan
gejala mulut kering. Hal ini dapat disertai dengan air liur putih atau busa di sudut
mulut bayi.
5. Popok keringPopok bayi kering selama lebih dari beberapa jam dan tentu tidak boleh
kering selama lebih dari 5 atau 6 jam. Hal ini dapat terjadi bila bayi dehidrasi karena
tubuhnya menggunakan sedikit cairan yang diminum dan juga hanya mengeluarkan
sedikit cairan. Sembelit adalah gejala serupa, walaupun ini mungkin hasil dari hal-hal
lain seperti nafsu makan yang buruk atau sistem pencernaan lambat.
E. Gejala lainnya dari dehidrasi:
1. Mata cekung
2. Tangan dan kaki terasa dingin dan terlihat kemerahan
3. Rewel dan mengantuk berlebihan
4. Ubun-ubun cekung
Jika dehidrasi tahap serius terjadi, segera bawa ke UGD untuk diberikan infus. Atau bisa konsul
ke dokter anak untuk dicek keadaannya. Untuk dehidrasi ringan biasanya dokter akan
menyarankan anak diberikan cairan elektrolit yang bisa didapat dengan mudah di apotik.
Selain itu jangan berhenti menyusui ASI atau memberikan susu botol.
F. Mencegah Dehidrasi
Pencegahan dehidrasi harus dilakukan terutama ketika bayi sedang sakit atau hari sangat panas,
Cara mencegah dehidrasi:
1. Memberikan cairan yang banyak kepada bayi.
2. Jika umur bayi sudah lebih dari empat bulan, berikan juga banyak air putih.
3. Ketika memberikan jus buah pada bayi, campurlah dengan air supaya cairannya lebih banyak.
Hal yang perlu diperhatikan saat penanganan dehidrasi pada kondisi berikut ini:
1. Demam: berikan banyak cairan jika bayi anda demam. Jika ia terlihat kesulitan dalam
menelan, berikan obat anti nyeri atas petunjuk dokter.
2. Kepanasan: terlalu banyak aktivitas di hari yang panas, atau duduk diam dalam waktu
lama di ruang yang panas dan penuh sesak bisa menyebabkan berkeringat deras dan
kehilangan cairan. Berikan cairan lebih banyak dari biasanya dalam kondisi seperti
ini.
3. Diare: jika bayi sedang menderita infeksi saluran pencernaan atau flu perut, ia akan
kehilangan cairan melalui diare dan muntah-muntah. Jangan berikan jus buah karena
akan memperparah sakitnya. Jangan juga sembarangan memberikan obat anti diare
tanpa petunjuk dokter. Yang perlu dilakukan adalah memberikan ASI atau susu botol
lebih banyak dari biasanya, juga tambahan air putih untuk bayi di atas empat bulan.
Jika bayi sudah terlihat mulai dehidrasi segera berikan cairan elektrolit.
4. Muntah-muntah: infeksi pencernaan atau virus dapat menyebabkan muntah-muntah.
Berikan cairan elektrolit sedikit-sedikit tapi sering, yaitu dua sendok teh setiap lima
menit. Jika bayi bisa bertahan tidak muntah selama satu jam, mulai berikan cairan
elektrolit empat sendok teh 15 menit sekali.
5. Menolak minum: radang tenggorokan, sakit di tangan, kaki, mulut bisa sangat
menyakitkan dan membuat bayi tidak mau minum. Konsultasi pada dokter untuk
memberikan obat anti nyeri, kemudian tawari ASI atau susu botol dan air putih,
sedikit-sedikit tapi sering.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SAKIT
Bayi Ny. A Umur 8 hari Dengan Dehidrasi Sedang Karena Diare
RSUD CILACAP
Pengkajian hari, tanggal : 26 Januari 2012
Pukul : 10.15 wib
Tempat : POLI ANAK RSUD CILACAP
I. PENGKAJIAN
A. Identitas/Biodata
1. Bayi
Nama bayi : Bayi Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Cilacap, 18 januari 2012
Umur : 8 hari
2. Orang Tua
Nama ibu : Ny. A Nama Ayah : Tn. E
Umur : 25 tahun Umur : 25 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 7 Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 7
CILACAP CILACAP
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Ny. A datang bersama bayinya dan mengatakan bahwa bayinya diare, lemas dan nampak tidak
sehat.
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bayinya lemas, nampak tidak sehat dan tidak buang air kecil.
b. Riwayat kesehatan lalu
Bayi lahir aterm, tidak ada kelainan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menderita penyakit kronik, seperti jantung, DM,
hipertensi, ginjal dan penyakit menular lainnya.
2. Riwayat persalinan
a. Riwayat obstetric ibu : P1A0
b. Penolong : Bidan
c. BBL : 2700gram
d. PBL : 49cm
e. LILA Lahir : 10 cmm
f. LK Lahir : 32 cm
g. LD Lahir : 33 cm
3. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya telah diimunisasi HB0 pada hari ke-2 setelah persalinan.
4. Pola Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Sebelum sakit : minum ASI, tidak terkaji
Sesudah sakit : bayi haus berlebihan
b. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 2 x/hari, BAK 5-6 x/hari
Sesudah sakit : BAB 4 x/hari, BAK 1 x/hari
c. Personal Hygiene
Sebelum sakit : 2 x/hari mandi kering
Sesudah sakit : 2 x/hari mandi kering
d. Istirahat
Sebelum sakit : tidur 18-20 jam/hari
Sesudah sakit : tidur 17 jam/hari
e. Aktivitas
Sebelum sakit : bayi aktif tampak bugar
Sesudah sakit : bayi tampak lemah dan aktivitas terganggu
5. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : anak tampak lemah
Kesadaran : somnolen
Tanda-tanda vital : N : 130 x/mnt S : 36 0C
RR : 48 x/mnt PB/BB : 49 cm/2600 gr
b. Pemeriksaan umum
Kepala : UUK : cekung rambut : hitam bersih
UUB : datar Lingkar kepala : 32 cm
Mata : Tidak ada tanda infeksi mata ,konjungtiva kering, sklera putih.
Hidung : bersih, tidak ada polip
Mulut : bersih, mukosa bibir tampak kering, pucat.
Telinga : simetris, tidak ada serumen.
Leher : tidak ada pembesaran.
Dada : simetris, suara nafas : tidak terdengar ronchi atau wheezing, nafas cepat.
Perut : simetris, bundar, turgor kulit kurang (lambat)
Punggung : normal, tidak ada spina bifida.
Ekstermitas : Jari tangan lengkap, Pergerakan lemah, Lila 9 cm, Jari kaki : lengkap, Posisi :
simetris
Genetalia : jenis kelamin perempuan, keadaan bersih, lubang anus ada
c. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium ,leukosit 5400 ul
C. Data Psikososial
1. Status emosi anak : anak terlihat letargis, haus berlebihan.
2. Komunikasi : -
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
1. Diagnosa
Bayi Ny. A umur 8 hari dengan dehidrasi sedang.
DS : a. Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 8 November 2007, pukul 10.00 WIB
b. Ibu mengatakan anaknya lemah, dan haus berlebihan.
DO : N : 130x/mnt S : 360C
RR : 48 x/mnt PB/BB : 49 cm/2600 gr
2. Masalah
a. Bayi sangat lemah, diare, haus berlebihan dan suhu tubuhnya menurun.
Ds : Ibu mengatakan badan bayinya dingin dan lemah
Do : Bibir pucat dan kering , temp: 360C, badan bayi lemas.
3. Kebutuhan
a. Penyuluhan tentang tanda bahaya dehidrasi.
b. Penyuluhan tentang penanganan dehidrasi.
c. Rehidrasi pada bayi.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial dehidrasi berat
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
1. Perawatan bayi dengan dehidrasi sedang
2. Kolaborasi dengan dokter Spesialis anak
V. RENCANA ASUHAN
Tanggal :26 Januari 2012 Jam : 10.20 WIB
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bayinya
2. Beritahu ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan dengan memberi ASI tanpa jadwal.
3. Pasang infus RL 150 ml/hari untuk membantu rehidrasi atas instruksi dokter.
4. Beritahu ibu untuk tetap jaga kehangatan bayinya agar tidak terjadi hipotermi.
5. Anjurkan ibu banyak mengkonsumsi makanan bergizi untuk menunjang produksi ASI
6. Beri ibu obat oralit untuk bayinya
VI. IMPELEMENTASI
Tanggal :26 Januari 2012 Jam :10.25 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya yaitu N :124 x/mnt S: 380C RR :48 x/
mnt
2. Memberitahu ibu agar memberikan ASI nya saja secara tidak terjadwal untuk
memenuhi kebutuhan cairan dikarenakan bayinya mengalami kekurangan cairan.
3. Memasang infus RL 150ml/hari untuk rehidrasi tambahan atas instruksi dari dokter.
4. Memberitahu ibu agar selalu menjaga kehangatan bayinya karena bayi mudah sekali
kehilangan panas tubuhnya salah satu cara menjaga kehangatan bayi adalah dengan
cara dibedong , memakaikan topi bayi, mengganti popok setiap kali BAB/ BAK
ataupun jika lembab atau basah.
5. Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan bergizi untuk menunjang
produksi ASI nya seperti sayuran hijau dan protein nabati maupun hewani seperti
kacang kacangan ,daun katuk,telur, susu.
6. Memberikan obat oralit pada ibu agar diberikan pada bayinya dengan dosis 1 x 1
VII. EVALUASI
1. Ibu suda tahu hasil pemeriksaan bayinya
2. Ibu bersedia memberika Asi nya secara tidak terjadwal.
3. Infus sudah terpasang untuk membantu rehidrasi atas instruksi dokter.
4. Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayinya
5. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang dianjurkan agar Asi nya bayak.
6. Ibu sudah menerima obat untuk bayinya dan tahu cara memberikanya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak
dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama
(dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air (dehidrasi
hipotonik). (Ilmu Kesehatan Anak 2)
Dehidrasi ini di bagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan berat. Dikatakan dehidrasi ringan
apabila kehilangan cairan berkisar 5% dari berat badan, dehidrasi sedang apabila kehilangan
cairan 5-10% dari berat badan, dehidrasi berat apabila kehilangan cairan >10% dari berat
badan. (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : 379)
Dehidrasi pada bayi dapat terjadi karena bayi tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk
kebutuhan tubuhnya, biasanya terjadi jika muntah-muntah, diare, panas tinggi atau
mengeluarkan keringat yang banyak. Dalam Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal di sebutkan bahwa tanda atau gejala dehidrasi adalah bayi mengantuk,
tampak kehausan, kulit, bibir dan lidah kerimg, saliva kental, mata dan ubun-ubn cekung,
warna kulit pucat, turgor kulit kurang, ekstremitas dingin, banyaknya air kemih berkurang,
aptik, gelisah, kadang kejang atau syok dan asidosis.
Kasus di atas termasuk dalam dehidrasi sedang. Kasus dehidrasi sedang tersebut di karenakan
bayi mengalami diare. Dehidrasi sedang dalam kasus di atas di tandai dengan mata yang
cekung, bibir dan lidah yang kering, frekuensi berkemih berkurang, turgor kulit yang lambat
dan anak tampak letargis.
Penanganan dehidrasi pada bayi harus segera dilakukan, karena jika tidak segera dilakukan akan
menimbulkan komplikasi lain pada bayi. Kolaborasi dengan dokter diperlukan dalam
penangan kasus dehidrasi pada bayi. Pada kasus diatas penangan yang dilakukan adalah
dengan cara rehidrasi cairan melalui ASI dan juga di bantu melalui infus RL. Karena bayi
dalam kasus diatas juga mengalami diare maka dalam pengobatannya diberi oralit peroral.
Kehangatan tubuh bayi juga harus tetap dijaga agar tidak terjadi hipotermi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih
banyak dari natrium, atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama, atau
hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air.
2. Dehidrasi pada bayi terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk
kebutuhan tubuhnya, biasanya terjadi jika muntah-muntah, diare, panas tinggi atau
mengeluarkan keringat yang banyak. Dehidrasi bisa ringan dan mudah diatasi, bisa
juga parah dan membahayakan jiwa.
3. Dehidrasi ini di bagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan berat.
4. Ciri-ciri Bayi yang Dehidrasi : haus berlebihan, terlihat lesu dan tidak sehat,
hilangnya elastisitas kulit, popok kering, mata cekung.
B. SARAN
Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada kesalahan atau kekeliruan
baik kata-kata atau penyusunan dalam pembuatan makalah, agar memberikan saran dan kritik
yang bisa mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nanny L.D.,Vivian. 2011. AsuhanNeonatus, Bayi, danAnakBalita. Jakarta: SalembaMedika
Alimul H., Aziz A. 2008. PengantarIlmuKesehatanAnakUntukPendidikanKebidanan.
Jakarta: SalembaMedika
Rukiyah, A.Yeyeh. Yulianti, Lia. 2010. AsuhanNeonatus, Bayi, danAnakBalita. Jakarta:
PenerbitBukuKeperawatan Dan Kebidanan
Prawiriharjo Sarwono. 2008. PelayananKesehatan Maternal dan Neonatal
Jakarta.
http://firmanpharos.wordpress.com/asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir-dengan-fraktur-
klavikula/
http://ayurai.wordpress.com/2009/04/10/askeb-neo-trauma-kelahiran-pada-bayi-baru-lahir/









Next
Contoh Judul KTI kebidanan
Previous
Diet Pada Balita Gizi buruk
RelatedPosts

Penanganan DM Pragestasional Dengan Komplikasi Berat
26 October 2013ali sarjunipadang0

Sistem Otot
16 July 2013ali sarjunipadang0

Patologi Fraktur
16 July 2013ali sarjunipadang0

Landasan teori Fraktur Femur
16 July 2013ali sarjunipadang0
0 komentar:
Poskan Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.
 Popular
 Comments
 Archive
Popular Posts

Contoh Judul KTI kebidanan
Pada blog ini saya menyediakan judul-judul KTI untuk kebidanan, silahkan tentukan
pilihan anda…!!! ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMI...

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Dehidrasi Sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air memiliki manfaat penting bagi
kesehatan seperti meningkatkan kemampuan kognitif, pence...

Askeb Pada Ibu GII P10001
No Re : 219566 Tanggal : 22-10-2010 Jam : 16.30 WIB
Tempat : BPS Nur ANIS Pad...

Definisi dan Fungsi Puskesmas
BAB III ISI Definisi dan Fungsi Puskesmas a. Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu
Ridlo, 2008) “Suatu unit organisasi yang ber...

Gizi Kurang Pada Balita
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk mengantisipasi
masalah tersebut diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehat...

Contoh Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, informasi
menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi, baik org...

Landasan Teoritis Hipotesis
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian Kredit Kredit dalam bah...

Contoh Lembar Pengesahan Karya Ilmiah
LEMBAR PENGESAHAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
TENTANG ALAT KONTRASEPSI MANTAP (KONTAP) DI PERUMAHAN
NASIONAL KALANG SIMBARA DES...

Metodologi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Adapun
metode penelitian yang dilakukan meliputi: 1.1...

Populasi Dan sampel Penelitian
Populasi Dan Sampel Penelitian BAB I PENDAHULUAN Penelitian
pendidikan ini ditempuh oleh mahasiswa sebagai acuan dalam ...
Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA

More Related Content

What's hot

Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scheri damanik
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariPPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariChiyapuri
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisneng elis
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Operator Warnet Vast Raha
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASpjj_kemenkes
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirimmafadhilah
 
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehatPowerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehatDwiOktaviani26
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAndra Dewi Hapsari
 

What's hot (20)

Askeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan scAskeb nifas dengan sc
Askeb nifas dengan sc
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariPPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
 
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologisAsuhan kebidanan pada anak fisiologis
Asuhan kebidanan pada anak fisiologis
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Askeb bblr
Askeb bblrAskeb bblr
Askeb bblr
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahirAsuhan kebidanan bayi baru lahir
Asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehatPowerpoint nutrisi ibu nifas sehat
Powerpoint nutrisi ibu nifas sehat
 
Makalah manejemen 7 langkah kala 1
Makalah manejemen 7 langkah kala 1Makalah manejemen 7 langkah kala 1
Makalah manejemen 7 langkah kala 1
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewiAsuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi,andra dewi
 

Similar to Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA

Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamSamsul Arifin
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamaskep33
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamaskep33
 
Leaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diaderLeaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diaderWarnet Raha
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiMalika Jamal
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diareDian Ratih
 
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anak
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anakKejadian diare dan Stunting pada anak-anak
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anakemasister2023
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.pptWdaSinau
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.pptnovri7
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.pptnovri7
 
Sanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptx
Sanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptxSanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptx
Sanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptxPuspoAriwibowo1
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK Tangan-tangan Putih
 

Similar to Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA (20)

Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Leaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diaderLeaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diader
 
Leaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diaderLeaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diader
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Leaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demamLeaflet diare dan demam
Leaflet diare dan demam
 
Leaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diaderLeaflet demam dan diader
Leaflet demam dan diader
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
himbauan.docx
himbauan.docxhimbauan.docx
himbauan.docx
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anak
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anakKejadian diare dan Stunting pada anak-anak
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anak
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.ppt
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.ppt
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.ppt
 
diare-mencret.ppt
diare-mencret.pptdiare-mencret.ppt
diare-mencret.ppt
 
Sanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptx
Sanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptxSanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptx
Sanitasi total berbasis masyarakat simpledited(1).pptx
 
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
CIRIT-BIRIT DI KALANGAN BAYI & KANAK-KANAK
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Buku saku lintas diare
Buku saku lintas diareBuku saku lintas diare
Buku saku lintas diare
 
Penanganan dehidrasi
Penanganan dehidrasiPenanganan dehidrasi
Penanganan dehidrasi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Asuhan kebidanan pada bayi dengan dehidrasi sedang AKBID PARAMATA RAHA

  • 1. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Dehidrasi Sedang 03.56 ali sarjunipadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan kemampuan kognitif, pencegahan batuDan infeksi kandung kemih hingga mencegah obesitas. Cegah gangguan kesehatan dengan minur air yang cukup. Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi terdapat 80 persen air, pada orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen. B. Tujuan Tujuan dibuatnya makalah tentang pemeriksaan saraf ini adalah: 1. Mengetahui definsi dari dehidrasi. 2. Mengetahhui tanda dan gejala dehidrasi pada neonatus. 3. Mengetahui penyebab dehidrasi pada neonatus. 4. Mengetahui penanganan dehidrasi pada neonatus. C. Manfaat Makalah ini dibuat tidak semata-mata hanya untuk memenuhi tugas kelompok, tapi juga agar bermanfaat bagi semua pihak yaitu: 1. Bagi Mahasiswa Mahasiswa lebih paham tentang dehidrasi pada neonatus, baik dari tanda dan gejalanya serta penanganan dehidrasi pada neonatus. 2. Bagi Dosen Dosen dapat menemukan sesuatu yang baru tentang dehidrasi pada neonatus jika terdapat opini dan hal-hal baru yang ditemukan oleh mahasiswa.
  • 2. BAB I I TINJAUAN MATERI A. DEFINISI Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik). Kadar air dalam lean body mass bayi (tubuh tanpa jaringan lemak) kurang lebih 82%. Apabila bayi kehilangan cairan 5% atau lebih, kan terjadi dehidrasi. Pada masa gestasi akhir sampai minggu pertama sesudah kelahiran, fungsi ginjal mengalami perubahan sedemikian rupa sehingga mempengaruhi keseimbangan air dan garam. Air di dalam tubuh terdapat di dalam sel (intraseluler) atau di luar sel (ekstraseluler). Pada masa gestasi akhir cairan ekstraseluler bertambah, tetapi pada waktu lahir terjadi perubahan fisiologik yang menyebabkan berkuangnya cairan ekstraseluler. Dengan ginjal yang makin matur dan beradaptasi dengan kehidupan ekstrauterin, eksresi urin bertambah mengakibatkan berkurangnya cairan ekstraseluler. Kecepatn filtrasi glomerulus berkurang, sehingga kehilangan Natrium melalui urin berkurang dan kecepatan reabsorbsi ginjal terhadap natrium melalui tubulus juga berkurang. Pada bayi prematur karena fungsi ginjal yang imatur, ketidakseimbangan ini lebih berat. Dehidrasi pada bayi terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya, biasanya terjadi jika muntah-muntah, diare, panas tinggi atau mengeluarkan keringat yang banyak. Dehidrasi bisa ringan dan mudah diatasi, bisa juga parah dan membahayakan jiwa. B. Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu: 1. Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan). 2. Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan) 3. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan). C. Tanda-tanda dehidrasi pada bayi 1. Lebih dari 6 jam tidak pipis
  • 3. 2. Pipisnya berwarna lebih gelap dari biasanya dan baunya lebih kuat 3. Lemah dan lesu 4. Mulut dan bibir kering atau pecah-pecah 5. Tidak keluar air mata ketika menangis D. Ciri-ciri Bayi yang Dehidrasi 1. Haus berlebihanIni terlihat jelas, tetapi jika bayi kurang cairan dia secara alami akan merasakan dorongan untuk minum lebih banyak. Bayi mungkin menangis sampai diberikan botol dan kemudian terus mengisap sampai semua air, susu atau jus habis. Ini adalah tanda dehidrasi ringan dan sedang. 2. Terlihat lesu dan tidak sehatBayi yang tampak lesu mungkin menderita dehidrasi serius serta harus diberikan cairan dan dibawa ke dokter segera. Kelesuan pada bayi meliputi kurangnya energi, keinginan untuk berbaring sepanjang hari dan kurangnya memperlihatkan emosi. 3. Hilangnya elastisitas kulitDehidrasi pada bayi dapat menyebabkan hilangnya elastisitas kulit. Jika kita mencoba dengan lembut mencubit kulit anak, tidak cepat kembali ke posisi normal, ini bisa menjadi tanda dehidrasi. Hal ini terjadi karena tidak cukup air mencapai kulit. 4. Mulut kering dan lengketBayi yang tidak terhidrat dengan benar sering menunjukkan gejala mulut kering. Hal ini dapat disertai dengan air liur putih atau busa di sudut mulut bayi. 5. Popok keringPopok bayi kering selama lebih dari beberapa jam dan tentu tidak boleh kering selama lebih dari 5 atau 6 jam. Hal ini dapat terjadi bila bayi dehidrasi karena tubuhnya menggunakan sedikit cairan yang diminum dan juga hanya mengeluarkan sedikit cairan. Sembelit adalah gejala serupa, walaupun ini mungkin hasil dari hal-hal lain seperti nafsu makan yang buruk atau sistem pencernaan lambat. E. Gejala lainnya dari dehidrasi: 1. Mata cekung 2. Tangan dan kaki terasa dingin dan terlihat kemerahan 3. Rewel dan mengantuk berlebihan 4. Ubun-ubun cekung Jika dehidrasi tahap serius terjadi, segera bawa ke UGD untuk diberikan infus. Atau bisa konsul ke dokter anak untuk dicek keadaannya. Untuk dehidrasi ringan biasanya dokter akan menyarankan anak diberikan cairan elektrolit yang bisa didapat dengan mudah di apotik. Selain itu jangan berhenti menyusui ASI atau memberikan susu botol. F. Mencegah Dehidrasi Pencegahan dehidrasi harus dilakukan terutama ketika bayi sedang sakit atau hari sangat panas,
  • 4. Cara mencegah dehidrasi: 1. Memberikan cairan yang banyak kepada bayi. 2. Jika umur bayi sudah lebih dari empat bulan, berikan juga banyak air putih. 3. Ketika memberikan jus buah pada bayi, campurlah dengan air supaya cairannya lebih banyak. Hal yang perlu diperhatikan saat penanganan dehidrasi pada kondisi berikut ini: 1. Demam: berikan banyak cairan jika bayi anda demam. Jika ia terlihat kesulitan dalam menelan, berikan obat anti nyeri atas petunjuk dokter. 2. Kepanasan: terlalu banyak aktivitas di hari yang panas, atau duduk diam dalam waktu lama di ruang yang panas dan penuh sesak bisa menyebabkan berkeringat deras dan kehilangan cairan. Berikan cairan lebih banyak dari biasanya dalam kondisi seperti ini. 3. Diare: jika bayi sedang menderita infeksi saluran pencernaan atau flu perut, ia akan kehilangan cairan melalui diare dan muntah-muntah. Jangan berikan jus buah karena akan memperparah sakitnya. Jangan juga sembarangan memberikan obat anti diare tanpa petunjuk dokter. Yang perlu dilakukan adalah memberikan ASI atau susu botol lebih banyak dari biasanya, juga tambahan air putih untuk bayi di atas empat bulan. Jika bayi sudah terlihat mulai dehidrasi segera berikan cairan elektrolit. 4. Muntah-muntah: infeksi pencernaan atau virus dapat menyebabkan muntah-muntah. Berikan cairan elektrolit sedikit-sedikit tapi sering, yaitu dua sendok teh setiap lima menit. Jika bayi bisa bertahan tidak muntah selama satu jam, mulai berikan cairan elektrolit empat sendok teh 15 menit sekali. 5. Menolak minum: radang tenggorokan, sakit di tangan, kaki, mulut bisa sangat menyakitkan dan membuat bayi tidak mau minum. Konsultasi pada dokter untuk memberikan obat anti nyeri, kemudian tawari ASI atau susu botol dan air putih, sedikit-sedikit tapi sering. BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SAKIT Bayi Ny. A Umur 8 hari Dengan Dehidrasi Sedang Karena Diare RSUD CILACAP Pengkajian hari, tanggal : 26 Januari 2012 Pukul : 10.15 wib
  • 5. Tempat : POLI ANAK RSUD CILACAP I. PENGKAJIAN A. Identitas/Biodata 1. Bayi Nama bayi : Bayi Ny. A Jenis kelamin : Perempuan Tempat tanggal lahir : Cilacap, 18 januari 2012 Umur : 8 hari 2. Orang Tua Nama ibu : Ny. A Nama Ayah : Tn. E Umur : 25 tahun Umur : 25 tahun Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Agama : Islam Agama : Islam Suku : Jawa Suku : Jawa Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 7 Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 7 CILACAP CILACAP B. Anamnesa 1. Keluhan Utama Ny. A datang bersama bayinya dan mengatakan bahwa bayinya diare, lemas dan nampak tidak sehat. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan bayinya lemas, nampak tidak sehat dan tidak buang air kecil. b. Riwayat kesehatan lalu Bayi lahir aterm, tidak ada kelainan. c. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menderita penyakit kronik, seperti jantung, DM, hipertensi, ginjal dan penyakit menular lainnya. 2. Riwayat persalinan
  • 6. a. Riwayat obstetric ibu : P1A0 b. Penolong : Bidan c. BBL : 2700gram d. PBL : 49cm e. LILA Lahir : 10 cmm f. LK Lahir : 32 cm g. LD Lahir : 33 cm 3. Riwayat imunisasi Ibu mengatakan anaknya telah diimunisasi HB0 pada hari ke-2 setelah persalinan. 4. Pola Kebutuhan Dasar a. Nutrisi Sebelum sakit : minum ASI, tidak terkaji Sesudah sakit : bayi haus berlebihan b. Eliminasi Sebelum sakit : BAB 2 x/hari, BAK 5-6 x/hari Sesudah sakit : BAB 4 x/hari, BAK 1 x/hari c. Personal Hygiene Sebelum sakit : 2 x/hari mandi kering Sesudah sakit : 2 x/hari mandi kering d. Istirahat Sebelum sakit : tidur 18-20 jam/hari Sesudah sakit : tidur 17 jam/hari e. Aktivitas Sebelum sakit : bayi aktif tampak bugar Sesudah sakit : bayi tampak lemah dan aktivitas terganggu 5. Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan umum : Keadaan umum : anak tampak lemah Kesadaran : somnolen Tanda-tanda vital : N : 130 x/mnt S : 36 0C RR : 48 x/mnt PB/BB : 49 cm/2600 gr b. Pemeriksaan umum Kepala : UUK : cekung rambut : hitam bersih
  • 7. UUB : datar Lingkar kepala : 32 cm Mata : Tidak ada tanda infeksi mata ,konjungtiva kering, sklera putih. Hidung : bersih, tidak ada polip Mulut : bersih, mukosa bibir tampak kering, pucat. Telinga : simetris, tidak ada serumen. Leher : tidak ada pembesaran. Dada : simetris, suara nafas : tidak terdengar ronchi atau wheezing, nafas cepat. Perut : simetris, bundar, turgor kulit kurang (lambat) Punggung : normal, tidak ada spina bifida. Ekstermitas : Jari tangan lengkap, Pergerakan lemah, Lila 9 cm, Jari kaki : lengkap, Posisi : simetris Genetalia : jenis kelamin perempuan, keadaan bersih, lubang anus ada c. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium ,leukosit 5400 ul C. Data Psikososial 1. Status emosi anak : anak terlihat letargis, haus berlebihan. 2. Komunikasi : - II. INTERPRESTASI DATA DASAR 1. Diagnosa Bayi Ny. A umur 8 hari dengan dehidrasi sedang. DS : a. Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 8 November 2007, pukul 10.00 WIB b. Ibu mengatakan anaknya lemah, dan haus berlebihan. DO : N : 130x/mnt S : 360C RR : 48 x/mnt PB/BB : 49 cm/2600 gr 2. Masalah a. Bayi sangat lemah, diare, haus berlebihan dan suhu tubuhnya menurun. Ds : Ibu mengatakan badan bayinya dingin dan lemah Do : Bibir pucat dan kering , temp: 360C, badan bayi lemas. 3. Kebutuhan a. Penyuluhan tentang tanda bahaya dehidrasi. b. Penyuluhan tentang penanganan dehidrasi.
  • 8. c. Rehidrasi pada bayi. III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Potensial dehidrasi berat IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA 1. Perawatan bayi dengan dehidrasi sedang 2. Kolaborasi dengan dokter Spesialis anak V. RENCANA ASUHAN Tanggal :26 Januari 2012 Jam : 10.20 WIB 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bayinya 2. Beritahu ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan cairan dengan memberi ASI tanpa jadwal. 3. Pasang infus RL 150 ml/hari untuk membantu rehidrasi atas instruksi dokter. 4. Beritahu ibu untuk tetap jaga kehangatan bayinya agar tidak terjadi hipotermi. 5. Anjurkan ibu banyak mengkonsumsi makanan bergizi untuk menunjang produksi ASI 6. Beri ibu obat oralit untuk bayinya VI. IMPELEMENTASI Tanggal :26 Januari 2012 Jam :10.25 WIB 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya yaitu N :124 x/mnt S: 380C RR :48 x/ mnt 2. Memberitahu ibu agar memberikan ASI nya saja secara tidak terjadwal untuk memenuhi kebutuhan cairan dikarenakan bayinya mengalami kekurangan cairan. 3. Memasang infus RL 150ml/hari untuk rehidrasi tambahan atas instruksi dari dokter. 4. Memberitahu ibu agar selalu menjaga kehangatan bayinya karena bayi mudah sekali kehilangan panas tubuhnya salah satu cara menjaga kehangatan bayi adalah dengan cara dibedong , memakaikan topi bayi, mengganti popok setiap kali BAB/ BAK ataupun jika lembab atau basah. 5. Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan bergizi untuk menunjang produksi ASI nya seperti sayuran hijau dan protein nabati maupun hewani seperti kacang kacangan ,daun katuk,telur, susu. 6. Memberikan obat oralit pada ibu agar diberikan pada bayinya dengan dosis 1 x 1
  • 9. VII. EVALUASI 1. Ibu suda tahu hasil pemeriksaan bayinya 2. Ibu bersedia memberika Asi nya secara tidak terjadwal. 3. Infus sudah terpasang untuk membantu rehidrasi atas instruksi dokter. 4. Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayinya 5. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang dianjurkan agar Asi nya bayak. 6. Ibu sudah menerima obat untuk bayinya dan tahu cara memberikanya. BAB IV PEMBAHASAN Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik). (Ilmu Kesehatan Anak 2) Dehidrasi ini di bagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan berat. Dikatakan dehidrasi ringan apabila kehilangan cairan berkisar 5% dari berat badan, dehidrasi sedang apabila kehilangan cairan 5-10% dari berat badan, dehidrasi berat apabila kehilangan cairan >10% dari berat badan. (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal : 379) Dehidrasi pada bayi dapat terjadi karena bayi tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya, biasanya terjadi jika muntah-muntah, diare, panas tinggi atau mengeluarkan keringat yang banyak. Dalam Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal di sebutkan bahwa tanda atau gejala dehidrasi adalah bayi mengantuk, tampak kehausan, kulit, bibir dan lidah kerimg, saliva kental, mata dan ubun-ubn cekung, warna kulit pucat, turgor kulit kurang, ekstremitas dingin, banyaknya air kemih berkurang, aptik, gelisah, kadang kejang atau syok dan asidosis. Kasus di atas termasuk dalam dehidrasi sedang. Kasus dehidrasi sedang tersebut di karenakan bayi mengalami diare. Dehidrasi sedang dalam kasus di atas di tandai dengan mata yang cekung, bibir dan lidah yang kering, frekuensi berkemih berkurang, turgor kulit yang lambat dan anak tampak letargis. Penanganan dehidrasi pada bayi harus segera dilakukan, karena jika tidak segera dilakukan akan menimbulkan komplikasi lain pada bayi. Kolaborasi dengan dokter diperlukan dalam penangan kasus dehidrasi pada bayi. Pada kasus diatas penangan yang dilakukan adalah
  • 10. dengan cara rehidrasi cairan melalui ASI dan juga di bantu melalui infus RL. Karena bayi dalam kasus diatas juga mengalami diare maka dalam pengobatannya diberi oralit peroral. Kehangatan tubuh bayi juga harus tetap dijaga agar tidak terjadi hipotermi BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium, atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama, atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air. 2. Dehidrasi pada bayi terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cairan yang cukup untuk kebutuhan tubuhnya, biasanya terjadi jika muntah-muntah, diare, panas tinggi atau mengeluarkan keringat yang banyak. Dehidrasi bisa ringan dan mudah diatasi, bisa juga parah dan membahayakan jiwa. 3. Dehidrasi ini di bagi menjadi tiga yaitu ringan, sedang dan berat. 4. Ciri-ciri Bayi yang Dehidrasi : haus berlebihan, terlihat lesu dan tidak sehat, hilangnya elastisitas kulit, popok kering, mata cekung. B. SARAN Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada kesalahan atau kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan dalam pembuatan makalah, agar memberikan saran dan kritik yang bisa mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam penulisan makalah selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Nanny L.D.,Vivian. 2011. AsuhanNeonatus, Bayi, danAnakBalita. Jakarta: SalembaMedika Alimul H., Aziz A. 2008. PengantarIlmuKesehatanAnakUntukPendidikanKebidanan. Jakarta: SalembaMedika Rukiyah, A.Yeyeh. Yulianti, Lia. 2010. AsuhanNeonatus, Bayi, danAnakBalita. Jakarta: PenerbitBukuKeperawatan Dan Kebidanan Prawiriharjo Sarwono. 2008. PelayananKesehatan Maternal dan Neonatal Jakarta. http://firmanpharos.wordpress.com/asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir-dengan-fraktur- klavikula/ http://ayurai.wordpress.com/2009/04/10/askeb-neo-trauma-kelahiran-pada-bayi-baru-lahir/
  • 11.          Next Contoh Judul KTI kebidanan Previous Diet Pada Balita Gizi buruk RelatedPosts  Penanganan DM Pragestasional Dengan Komplikasi Berat 26 October 2013ali sarjunipadang0 
  • 12. Sistem Otot 16 July 2013ali sarjunipadang0  Patologi Fraktur 16 July 2013ali sarjunipadang0  Landasan teori Fraktur Femur 16 July 2013ali sarjunipadang0 0 komentar: Poskan Komentar
  • 13. Click to see the code! To insert emoticon you must added at least one space before the code.  Popular  Comments  Archive Popular Posts  Contoh Judul KTI kebidanan Pada blog ini saya menyediakan judul-judul KTI untuk kebidanan, silahkan tentukan pilihan anda…!!! ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMI...  Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Dehidrasi Sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan kemampuan kognitif, pence...  Askeb Pada Ibu GII P10001 No Re : 219566 Tanggal : 22-10-2010 Jam : 16.30 WIB Tempat : BPS Nur ANIS Pad...  Definisi dan Fungsi Puskesmas BAB III ISI Definisi dan Fungsi Puskesmas a. Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008) “Suatu unit organisasi yang ber...
  • 14.  Gizi Kurang Pada Balita BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehat...  Contoh Latar Belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi, baik org...  Landasan Teoritis Hipotesis BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORITIS 2.1.1 Pengertian Kredit Kredit dalam bah...  Contoh Lembar Pengesahan Karya Ilmiah LEMBAR PENGESAHAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI MANTAP (KONTAP) DI PERUMAHAN NASIONAL KALANG SIMBARA DES...  Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Adapun metode penelitian yang dilakukan meliputi: 1.1...  Populasi Dan sampel Penelitian Populasi Dan Sampel Penelitian BAB I PENDAHULUAN Penelitian pendidikan ini ditempuh oleh mahasiswa sebagai acuan dalam ...