SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KRISTOLOGI II
   Pondok Hajjah Nuriyah Shabran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
                2012




                  Rois Muhammad Zaky
                                Sofi’i
 Kata “katekismus” berasal dari bahasa Yunani
  “kathcew” yang berarti “mengajar”.
 Pada awalnya kata “katekismus” bisa merujuk pada
  apa saja yang diajarkan [kegiatan membimbing masuk
  anggota baru ke dalam iman Kristen].
 Mulai abad ke-16 arti kata ini menjadi semakin sempit
  dan merujuk pada pedoman pengajaran iman
  Kristen yang bersifat populer (tidak teknis/akademis)
  dan biasanya dalam bentuk tanya-jawab (D. F.
    Wright, “Catechism”, Evangelical Dictionary of Theology, Walter
    Elwell, 195).
   Proses mengajarkan katekismus disebut
    “katekisasi”, orang yang mengajarkan katekismus
    disebut “katekist” (catechist), sedangkan yang diajar
 Istilah “Heidelberg” didasarkan pada tempat
  dirumuskan dan ditetapkannya Katekismus
  Heidelberg.
 Katekismus ini memang ditulis di kota
  Heidelberg, Jerman.
 Setelah ditulis, katekismus ini juga disahkan
  penggunaannya secara resmi di kota yang sama.
 Istilah lain yang kadangkala dipakai adalah
  Katekismus Palatinate (Palatinate
  Catechism), sebuah daerah otonom yang di dalamnya
  mencakup kota Heidelberg (daerah selatan dan barat
   Praktik pengajaran iman Kristen kepada para
    petobat baru sebenarnya sudah dimulai sejak awal
    kekristenan.
   Namun belum ada bahan tertulis resmi yang diakui
    bersama oleh gereja-gereja.
   Selama abad pertengahan, pengajaran iman
    Kristen mengalami dekadensi.
   Pada masa reformasi katekisasi dipopulerkan
    kembali.
 Pada periode selanjutnya masing-masing aliran dalam
  gereja memiliki katekismus sendiri-sendiri yang resmi.
 Waktu yang diperlukan untuk katekisasi dari dahulu
  sangat beragam, mulai satu tahun sampai tiga tahun.
 Di akhir pengajaran, katekumen diharuskan
  menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan,
  menunjukkan perubahan hidup yang signifikan dan
  kadangkala menghafalkan Doa Bapa Kami, Sepuluh
  Perintah Allah maupun Pengakuan Iman Rasuli.
 Katekismus Heidelberg merupakan salah satu ajaran
  iman Kristen atau doktrin Kristen –ciri khas
  Protestan, terbentuk atas pemikiran Pangeran
  Frederick III (seorang pertobatan Protestan dan
  pemimpin Palatinate) yang kemudian diperintahkan
  untuk disusun kepada Zacharias Ursinus dan Caspar
  Olevianus kemudian ditetapkan pada tahun 1563.
 Pada tahun 1564 ajaran katekismus ini disahkan
  sebagai ajaran resmi di wilayah Palatinate.
  Katekismus ini disusun dalam bentuk tanya-jawab.
  Teologinya bercorak Calvinis, namun jiwanya
  merupakan perpaduan antara Lutheran, Melanchthon
  dan Calvin.
                  Dr. F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta:2006), 209.
   Ursinus kemungkinan besar lebih berperan penting
    dalam hal isi, sedangkan Olevianus lebih pada
    peredaksian, karena dalam perkembangan
    selanjutnya Ursinus merupakan pembela dan
    penafsir utama dari katekimus ini.
   Dalam perkembangannya, KB disusun dalam
    ‘kurikulum’ pengajaran 52 minggu.
 Keseluruhan isinya berisi 129 ayat dan terbagi dalam tiga
  bagian besar.
  Dua ayat pertama berisi pengantar mengenai penghiburan
  bagi orang Kristen
Bagian Pertama: Sengsara Manusia
Bagian Kedua: Kelepasan Manusia
  Allah Bapa dan Penciptaan Kita
  Allah Anak dan Penebusan Kita
  Allah Roh Kudus dan Pengudusan Kita
  Pembenaran Oleh Iman
  Sakramen-Sakramen
  Baptisan Kudus
  Perjamuan Kudus
Bagian Ketiga: Syukur yang Wajib Dipersembahkan Kepada Allah
Karena Kelepasan Itu
  HukumTaurat Allah
  Doa
   nomer 1-2 menerangkan penghiburan manusia dan
    cara mendapat bahagia darinya, serta peran Kristus.
   nomer 3-11 membahas kondisi manusia yang
    mengenaskan di dalam dosa (Sengsara Manusia);
   nomer 12-85 tentang penebusan di dalam Kristus dan
    iman orang percaya (Kelepasan Manusia);
   nomer 86-129 tentang ucapan syukur orang percaya
    atas kasih Allah berupa ketaatan (SyukurYang Wajib
    Dipersembahkan Kepada Allah Karena Kelepasan Itu).
   Untuk memudahkan pemahaman, tiga bagian ini
    seringkali disebut 3G (Guilt – Grace – Gratitude =
    kesalahan/pelanggaran – anugerah – ucapan syukur)
    atau 3S (Sin – Salvation – Servitude = dosa –
    keselamatan, pelayanan).
   Pertama, konsep tentang perjamuan kudus (nomer
    75-85). Roti dan anggur selamanya tidak akan
    pernah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus
    (nomer 79), baik secara langsung maupun melalui
    iman. Sakramen perjamuan kudus hanyalah simbol
    yang melaluinya kita diingatkan kepada karya
    penebusan Kristus yang oleh pekerjaan Roh Kudus
    itu mengambil bagian dalam karya tersebut.

                          *Pendalaman Alkitab GKRI Exodus, 17 Februari 2009
                           YakubTri Handoko, Th. M.  Ciri Khas orang Reformed
   Kedua, konsep tentang pemeliharaan Allah yang
    mutlak. Katekismus Heidelberg mengajarkan
    kedaulatan Allah yang penuh atas segala sesuatu.
    Tidak ada sesuatu yang terjadi di dunia ini – baik
    yang kita anggap positif atau negatif – yang tidak
    datang dari tangan Bapa (nomer 27).
   Ketiga, konsep perbuatan baik sebagai respon
    terhadap keselamatan. Mulai nomer 86 sampai
    selesai Katekismus Heidelberg mengajarkan
    tentang apa yang harus kita lakukan sebagai orang
    yang sudah diselamatkan oleh Kristus.
Respon ini berupa perbuatan baik (nomer 86) yang
terdiri dari dua bagian: kematian manusia lama
(nomer 89) dan kebangkitan manusia baru (nomer 90).
Suatu tindakan bisa disebut baik jika memenuhi
beberapa kriteria: timbul dari iman yang sungguh-
sungguh, seturut hukum Allah, memuliakan
Allah, bukan didasarkan pada kemauan maupun
aturan manusia. Selanjutnya perbuatan baik ini
dijabarkan dalam bentuk penjelasan detil tentang
Sepuluh Perintah Allah (nomer 92-115) dan Doa Bapa
Kami (nomer 116-129).
   Keempat, konsep tentang disiplin gereja.
    Katekismus Heidelberg sangat menentang orang-
    orang tertentu yang mengaku Kristen tetapi tidak
    mau hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Orang-
    orang ini tidak diperbolehkan mengikuti
    perjamuan kudus (nomer 81-82) dan tidak akan
    diselamatkan (nomer 87). Mereka ini harus
    didisiplin oleh gereja dalam bentuk pengucilan
    (nomer 83-85).
 Katekismus Heidelberg adalah penjelasan lebih
  terperinci mengenai isi dari Pengakuan Iman Rasuli
  atau Symbolum Apostolikum.
 Katekismus Heidelberg ini merupakan pengajaran
  iman Kristen kepada para petobat baru setelah
  ‘mengikrarkan’ Symbolum.
 Katekismus Heidelberg menjadi pedoman pengajaran
  agama dan kitab pengakuan iman dalam gereja-
  gereja Calvinis berbahasa Jerman dan Belanda.
 Dalam abad ke-19 dan ke-20 para utusan Injil Belanda
  dan para pendeta Gereja Protestan tetap memakai
  Katekismus Heidelberg sebagai pedoman katekisasi.
   Discuss;

More Related Content

What's hot

Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)SABDA
 
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxHansTobing
 
Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusSerial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusJohan Setiawan
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)Katalis Media-Literatur
 
Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali AlkitabBagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali AlkitabSABDA
 
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13Adam Hiola
 
Bedah Kitab Ezra
Bedah Kitab EzraBedah Kitab Ezra
Bedah Kitab EzraSABDA
 
Kej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptx
Kej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptxKej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptx
Kej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptxEfataNewCenter
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaPurnawan Kristanto
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Johan Setiawan
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusJohan Setiawan
 
Hidup sebagi orang merdeka
Hidup sebagi orang merdekaHidup sebagi orang merdeka
Hidup sebagi orang merdekaelisa joe
 
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Trsetiabudi
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5Adam Hiola
 

What's hot (20)

Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
Hermeneutika Untuk Awam (HUA)
 
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
 
Materi dasar pemuridan
Materi dasar pemuridanMateri dasar pemuridan
Materi dasar pemuridan
 
Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid KristusSerial Pemuridan: Profil Murid Kristus
Serial Pemuridan: Profil Murid Kristus
 
Ayub
AyubAyub
Ayub
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
 
Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali AlkitabBagaimana Belajar Alkitab?   Baca Gali Alkitab
Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13
Sekolah Sabat - Triwulan 1 2022 - Pelajaran 13
 
Bedah Kitab Ezra
Bedah Kitab EzraBedah Kitab Ezra
Bedah Kitab Ezra
 
Penyembahan yang benar
Penyembahan yang benarPenyembahan yang benar
Penyembahan yang benar
 
Kej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptx
Kej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptxKej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptx
Kej. 6. Kain dan Habel Mempersembahkan Sebagian dari Hasil Pertama.pptx
 
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannyaMakalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
Makalah Liturgi prinsip dasar dan implikasi dalam perancangannya
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
 
Hidup sebagi orang merdeka
Hidup sebagi orang merdekaHidup sebagi orang merdeka
Hidup sebagi orang merdeka
 
La Persona del Espíritu Santo
La Persona del Espíritu SantoLa Persona del Espíritu Santo
La Persona del Espíritu Santo
 
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 5
 

Viewers also liked

Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadiannorthonism
 
Strategi pembelajatran 2
Strategi pembelajatran 2Strategi pembelajatran 2
Strategi pembelajatran 2Ismail Nasution
 
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02Ismail Nasution
 
Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?
Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?
Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?Purnawan Kristanto
 
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiPengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiJohan Setiawan
 
Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan
Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan
Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan Purnawan Kristanto
 
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristensubrotobustam
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 25 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2atone_lotus
 
Proactive visionary leader
Proactive visionary leaderProactive visionary leader
Proactive visionary leaderHARIUS YAAS
 
Makalah Unsur dan variasi liturgi
Makalah Unsur dan variasi liturgiMakalah Unsur dan variasi liturgi
Makalah Unsur dan variasi liturgiPurnawan Kristanto
 
Agama Kristen protestan
 Agama Kristen protestan Agama Kristen protestan
Agama Kristen protestanpjj_kemenkes
 
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)HARIUS YAAS
 
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawufPresentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawufRatih Kisdiani Riadi
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestanpjj_kemenkes
 
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Pengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadianPengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadianmaz habib
 
Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama Aina Sofieyah
 

Viewers also liked (20)

Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Strategi pembelajatran 2
Strategi pembelajatran 2Strategi pembelajatran 2
Strategi pembelajatran 2
 
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
 
Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?
Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?
Pembangunan Jemaat atau Pertumbuhan Gereja?
 
Tasawuf Modern
Tasawuf ModernTasawuf Modern
Tasawuf Modern
 
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiPengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
 
Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan
Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan
Makalah Peran & strategi pelayanan gereja dalam dunia pendidikan
 
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
 
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 25 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
5 Tokoh Psikologi Kepribadian 2
 
Masyarakat Majemuk
Masyarakat Majemuk Masyarakat Majemuk
Masyarakat Majemuk
 
Proactive visionary leader
Proactive visionary leaderProactive visionary leader
Proactive visionary leader
 
Tasawuf
TasawufTasawuf
Tasawuf
 
Makalah Unsur dan variasi liturgi
Makalah Unsur dan variasi liturgiMakalah Unsur dan variasi liturgi
Makalah Unsur dan variasi liturgi
 
Agama Kristen protestan
 Agama Kristen protestan Agama Kristen protestan
Agama Kristen protestan
 
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
 
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawufPresentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
Presentasi pendidikan agama islam akhlak dan tasawuf
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestan
 
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Pengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadianPengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadian
 
Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama
 

Similar to Katekismus Heidelberg

10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang TeologiLiem Liong
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptDinarDorotea
 
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKBIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKGregory Budiman
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptIfanaLobo1
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptIfanaLobo1
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Giovanni Promesso
 
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese KanisiusHand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese KanisiusMartinus Hasan
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVabaskalolik
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Anton Saja
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholikpjj_kemenkes
 
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11ssuser328cb5
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramenAperius T.
 

Similar to Katekismus Heidelberg (20)

10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
 
Nabi dan dogma
Nabi dan dogmaNabi dan dogma
Nabi dan dogma
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Modul agama kristen
Modul agama kristenModul agama kristen
Modul agama kristen
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
 
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKBIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
 
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
 
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese KanisiusHand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
Hand Out Agama Kelas IX - SMP Kolese Kanisius
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3Keperawatan agama modul 1 kb3
Keperawatan agama modul 1 kb3
 
Agama Islam
 Agama Islam Agama Islam
Agama Islam
 
Konsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen KatholikKonsep Agama Kristen Katholik
Konsep Agama Kristen Katholik
 
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Paper dog
Paper dogPaper dog
Paper dog
 
Aliran pentakosta
Aliran pentakostaAliran pentakosta
Aliran pentakosta
 
Gereja dan sakramen
Gereja dan sakramenGereja dan sakramen
Gereja dan sakramen
 

Katekismus Heidelberg

  • 1. KRISTOLOGI II Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012 Rois Muhammad Zaky Sofi’i
  • 2.  Kata “katekismus” berasal dari bahasa Yunani “kathcew” yang berarti “mengajar”.  Pada awalnya kata “katekismus” bisa merujuk pada apa saja yang diajarkan [kegiatan membimbing masuk anggota baru ke dalam iman Kristen].  Mulai abad ke-16 arti kata ini menjadi semakin sempit dan merujuk pada pedoman pengajaran iman Kristen yang bersifat populer (tidak teknis/akademis) dan biasanya dalam bentuk tanya-jawab (D. F. Wright, “Catechism”, Evangelical Dictionary of Theology, Walter Elwell, 195).  Proses mengajarkan katekismus disebut “katekisasi”, orang yang mengajarkan katekismus disebut “katekist” (catechist), sedangkan yang diajar
  • 3.  Istilah “Heidelberg” didasarkan pada tempat dirumuskan dan ditetapkannya Katekismus Heidelberg.  Katekismus ini memang ditulis di kota Heidelberg, Jerman.  Setelah ditulis, katekismus ini juga disahkan penggunaannya secara resmi di kota yang sama.  Istilah lain yang kadangkala dipakai adalah Katekismus Palatinate (Palatinate Catechism), sebuah daerah otonom yang di dalamnya mencakup kota Heidelberg (daerah selatan dan barat
  • 4. Praktik pengajaran iman Kristen kepada para petobat baru sebenarnya sudah dimulai sejak awal kekristenan.  Namun belum ada bahan tertulis resmi yang diakui bersama oleh gereja-gereja.  Selama abad pertengahan, pengajaran iman Kristen mengalami dekadensi.  Pada masa reformasi katekisasi dipopulerkan kembali.
  • 5.  Pada periode selanjutnya masing-masing aliran dalam gereja memiliki katekismus sendiri-sendiri yang resmi.  Waktu yang diperlukan untuk katekisasi dari dahulu sangat beragam, mulai satu tahun sampai tiga tahun.  Di akhir pengajaran, katekumen diharuskan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, menunjukkan perubahan hidup yang signifikan dan kadangkala menghafalkan Doa Bapa Kami, Sepuluh Perintah Allah maupun Pengakuan Iman Rasuli.
  • 6.  Katekismus Heidelberg merupakan salah satu ajaran iman Kristen atau doktrin Kristen –ciri khas Protestan, terbentuk atas pemikiran Pangeran Frederick III (seorang pertobatan Protestan dan pemimpin Palatinate) yang kemudian diperintahkan untuk disusun kepada Zacharias Ursinus dan Caspar Olevianus kemudian ditetapkan pada tahun 1563.  Pada tahun 1564 ajaran katekismus ini disahkan sebagai ajaran resmi di wilayah Palatinate. Katekismus ini disusun dalam bentuk tanya-jawab. Teologinya bercorak Calvinis, namun jiwanya merupakan perpaduan antara Lutheran, Melanchthon dan Calvin. Dr. F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta:2006), 209.
  • 7. Ursinus kemungkinan besar lebih berperan penting dalam hal isi, sedangkan Olevianus lebih pada peredaksian, karena dalam perkembangan selanjutnya Ursinus merupakan pembela dan penafsir utama dari katekimus ini.  Dalam perkembangannya, KB disusun dalam ‘kurikulum’ pengajaran 52 minggu.
  • 8.  Keseluruhan isinya berisi 129 ayat dan terbagi dalam tiga bagian besar. Dua ayat pertama berisi pengantar mengenai penghiburan bagi orang Kristen Bagian Pertama: Sengsara Manusia Bagian Kedua: Kelepasan Manusia Allah Bapa dan Penciptaan Kita Allah Anak dan Penebusan Kita Allah Roh Kudus dan Pengudusan Kita Pembenaran Oleh Iman Sakramen-Sakramen Baptisan Kudus Perjamuan Kudus Bagian Ketiga: Syukur yang Wajib Dipersembahkan Kepada Allah Karena Kelepasan Itu HukumTaurat Allah Doa
  • 9. nomer 1-2 menerangkan penghiburan manusia dan cara mendapat bahagia darinya, serta peran Kristus.  nomer 3-11 membahas kondisi manusia yang mengenaskan di dalam dosa (Sengsara Manusia);  nomer 12-85 tentang penebusan di dalam Kristus dan iman orang percaya (Kelepasan Manusia);  nomer 86-129 tentang ucapan syukur orang percaya atas kasih Allah berupa ketaatan (SyukurYang Wajib Dipersembahkan Kepada Allah Karena Kelepasan Itu).  Untuk memudahkan pemahaman, tiga bagian ini seringkali disebut 3G (Guilt – Grace – Gratitude = kesalahan/pelanggaran – anugerah – ucapan syukur) atau 3S (Sin – Salvation – Servitude = dosa – keselamatan, pelayanan).
  • 10. Pertama, konsep tentang perjamuan kudus (nomer 75-85). Roti dan anggur selamanya tidak akan pernah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (nomer 79), baik secara langsung maupun melalui iman. Sakramen perjamuan kudus hanyalah simbol yang melaluinya kita diingatkan kepada karya penebusan Kristus yang oleh pekerjaan Roh Kudus itu mengambil bagian dalam karya tersebut. *Pendalaman Alkitab GKRI Exodus, 17 Februari 2009 YakubTri Handoko, Th. M.  Ciri Khas orang Reformed
  • 11. Kedua, konsep tentang pemeliharaan Allah yang mutlak. Katekismus Heidelberg mengajarkan kedaulatan Allah yang penuh atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu yang terjadi di dunia ini – baik yang kita anggap positif atau negatif – yang tidak datang dari tangan Bapa (nomer 27).  Ketiga, konsep perbuatan baik sebagai respon terhadap keselamatan. Mulai nomer 86 sampai selesai Katekismus Heidelberg mengajarkan tentang apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang sudah diselamatkan oleh Kristus.
  • 12. Respon ini berupa perbuatan baik (nomer 86) yang terdiri dari dua bagian: kematian manusia lama (nomer 89) dan kebangkitan manusia baru (nomer 90). Suatu tindakan bisa disebut baik jika memenuhi beberapa kriteria: timbul dari iman yang sungguh- sungguh, seturut hukum Allah, memuliakan Allah, bukan didasarkan pada kemauan maupun aturan manusia. Selanjutnya perbuatan baik ini dijabarkan dalam bentuk penjelasan detil tentang Sepuluh Perintah Allah (nomer 92-115) dan Doa Bapa Kami (nomer 116-129).
  • 13. Keempat, konsep tentang disiplin gereja. Katekismus Heidelberg sangat menentang orang- orang tertentu yang mengaku Kristen tetapi tidak mau hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Orang- orang ini tidak diperbolehkan mengikuti perjamuan kudus (nomer 81-82) dan tidak akan diselamatkan (nomer 87). Mereka ini harus didisiplin oleh gereja dalam bentuk pengucilan (nomer 83-85).
  • 14.  Katekismus Heidelberg adalah penjelasan lebih terperinci mengenai isi dari Pengakuan Iman Rasuli atau Symbolum Apostolikum.  Katekismus Heidelberg ini merupakan pengajaran iman Kristen kepada para petobat baru setelah ‘mengikrarkan’ Symbolum.  Katekismus Heidelberg menjadi pedoman pengajaran agama dan kitab pengakuan iman dalam gereja- gereja Calvinis berbahasa Jerman dan Belanda.  Dalam abad ke-19 dan ke-20 para utusan Injil Belanda dan para pendeta Gereja Protestan tetap memakai Katekismus Heidelberg sebagai pedoman katekisasi.
  • 15. Discuss;

Editor's Notes

  1. Langsung: (kontratransubstansiasi) Iman:(kontrakonsubstansiasi)