Dokumen tersebut membahas berbagai teori perkembangan anak, antara lain:
1. Teori biologis, psikodinamika, lingkungan, kerohanian, empirisme, nativisme, konvergensi, rekapitulasi, kemungkinan berkembang, perkembangan menurut psikologi fenomenologis, interaksionisme, perkembangan menurut psikologi kognitif, serta behavior dan belajar social.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan OK (1).pptx
Rois teori psikologi
1. 2. MACAM-MACAM TEORI PERKEMBANGAN
teori biologis, psikodinamika, lingkungan, kerohanian, empirisme,
nativisme, konvergensi, rekapitulasi, kemungkinan berkembang,
perkembangan menurut psikologi fenomenologis, interaksionisme,
perkembangan menurut pskologi kognitif, serta behavior dan belajar social.
3. TEORI BIOLOGIS
Teori ini menitik beratkan pada pengaruh bakat,perkembangan tidak secara
spontan, dan jika perkembangan telah maju tidak dapat mundur lagi.
Pengaruh lingkungan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan ikut
menetukan sifat dapat terlihat yang dimiliki organisme dalam periode tertentu
( fenotype).
Kelemahan teori nampak pada penelitian anak kembar. Anak kembar identik
yang dibesarkan dalam lingkungan berbeda, mengalami proses
perkembangan yang berbeda pula
Anak bukan merupakan makhluk relatif, tetapi ia juga secara aktif mencari
dan menemukan kesempatan untuk mengembangkan pribadinya.
4. TEORI PSIKODINAMIKA
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang
ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat sosio-efektif,yakni
keteganggan yang ada dalam diri seseorang itu ikit menentukan dinamikanya
ditengah lingkungannya.
Unsur-unsur yang sangat ditentukan dalam teori ini adalah motivasi, emosi
dan aspek-aspek internal lainya. Para teoritis psikodinamika percaya bahwa
perkembangan merupakan suatu proses aktifdan dinamis yang sangat
dipengaruhi oleh dorongan- dorongan atau impuls-impuls individual yang
dibawa sejak lahir serta pengalaman- pengalaman sosial dan emosional
mereka.
2. Menurut teori Freud, seorang anak dilahirkan dengan dua macam kekuatan
(energi) biologik : libido dan nafsu mati. Kekuatan atau energi ini menguasai
semua orang atau semua benda yang berarti atau yang penting bagi anak,
melalui proses yang oleh Freud disebutkhatexis, khatexis berarti konsentrasi
energi psikis terhadap suatu obyek atau suatu ide yang spesifik atau terhadap
suatu person yang spesifik.
Erikson (1964) meluaskan teori Freud dengan mencoba meletakan hubungan
antara gejala-gejala budaya masyarakat dipihak lain. Erikson juga membagi
hidup manusia dalam fase-fase berdasarkan proses-proses tertentu beserta
akibat-akibatnya. Proses-proses tadi bisa berakibat baik atau tidak baik. Bila
berakhir baik dapat memperlancar perkembangan,bila berakhir tidak baik
dapat menghambatnya.
5. TEORI LINGKUNGAN
Dalam kelompok teori yang mementingkan pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan anak termasuk teori- teori belajar dan teori-teori mengenai
sosialisasi yang bersifat sosiologis. Kedua macam teori ini sebetulnya sama
karena prinsip sosialisasi itu adalah suatu bentuk belajar sosial. Hal ini juga
berlaku bagi enkulturasi, yaitu memperolehnya pola-pola tingkah laku
kulturnya sendiri. Yang banyak ditulis oleh para anpolog budaya misalnya
Benedict (1934), Kardiner (1945), M. Mead (1953), dll. Teori ini kurang
memperhatikan pengaruh pembawaan yang juga relative kuat terhadap
perkembangan seseorang.
6. TEORI ILMU KEROHANIAN
Menurut pendapat Dilthey (1833-1911) ia mengemukakan bahwa gejala-
gejala psikis seseorang tidak mungkin dapat diterangkan seperti halnya
dilakukan pada gejala-gejala fisik. Hal itu dapat dilakukan pada gejala
fisiologi seperti misalnya pada permulaan pemasakan sesuak (pubertas atau
permulaan masa remaja). Pemasakan seksual adalah suatu gejala psikologis
tetapi remaja memberikan suatu arti dalam keseluruhan struktur psikologinya.
3. 7. TEORI EMPIRISME
Tokoh utama teori empirisme adalah Francis Bacon (Inggris 1632 – 1704).
Pandangan dari teori ini yaitu, saat anak lahir ke dunia, perkembangan
ditentukan karena adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan
pengajaran. Anak yang lahir dianggap dalam kondisi kosong, putih bersih
seperti meja lilin ( tabularasa ) ,maka pengalaman ( empiris ) anaklah yang
menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak. Dengan demikian
menurut teori ini, pendidikan atau pengajaran anak pasti berhasil dalam
usahanya membentuk teori lain seperti:
a. Teori Optimisme ( pedagogis optimisme ),alasanya karena teori ini
sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya pendidikan dalam
membina kepribadian anak
b. Teori yang berorientasi pada lingkungan ( enviromentalisme )
dinamakan demikian karena lingkungan lebih banyak menentukan corak
perkembangan anak
c. Teori Tabularasa, karena peham ini mengibaratkan anak lahir dalam
kondisi putih bersih seperti meja lilin ( tabula/table = meja ,rasa = lilin)
8. TEORI NATIVISME
Teori nativisme mengemukakan bahwa anak yang lahir telah dilengkapi
pembawaan bakat alami. Dan pembawaan (nativus=pembawaan) inilah yang
akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. Pengaruh lain dari luar
tidak akan mampu mengubah pembawaan anak. Dengan demikian maka
pendidikan bagi anak akan sia-sia dan tidak perlu dihiraukan. Istilah lain dari
aliran ini disebut dengan : Teori pesimisme (pedagogis – pesimistis ), karena
teori ini menolak pengaruh luar, Teori bioogisme,disebabkan menitikberatkan
pada faktor biologis, faktor keturunsn (genetic) dan konstitusi atau keadaan
psikolofisik yang dibawa sejak lahir.
4. 9.TOERI KONVERGENSI
Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh
dua faktor yang saling menopang, yakni faktor bakat dan pengaruh
lingkungan, keduanya tidak dapat dipisahkan seolah- olah memadu, bertemu
dalam satu titik. Di sini dapat dipahami bahwa kepribadian seorang anak akan
terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan (pengalaman)
yang baik serta ditopang oleh bakat yang merupakan pembawaan lahir.
10. TEORI REKAPITULASI
Rekapitulasi berarti ulangan, maksudnya bahwa perkembangan jiwa anak
adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia.
Disimpulkan bahwaseorang manusia akan mengalami tingkatan masa sebagai
berkut :
a. Masa berburu (merampok) sampai umur kurang lebih 8 tahun,contohnya
menangkap binatang,bermain panah,dll.
b. Masa menggembala kurang ebih 8-10 tahun, seorang anak senang
memelihara binatang,ikan,kambing,dll.
c. Masa bertani krang lebih 10-12 tahun, suka berkebun, memelihara dan
menanam tanaman,bunga,dll.
d. Masa berdagang kurang lebih 12-14 tahun,gemar bermain pasar-
pasaran,tukar menukar perangko,tukar gambar,dll.
e. Masa industri 14 tahun keatas, anak mulai mencoba berkarya
sendiri,membuat mainan dll.
Pernyataan terkenal dari teori ini adalah “Onogenese Recapitulatie
Philogenese” (perkembangan satu Mkhluk Adalah mengulangi
perkembangan seluruhnya)” Sponsor utama teori ini adalah Hackel (1834-
1919) dan diikuti oleh Stanley Hall (1846-1926).
5. 11. TEORI KEMUNGKINANBERKEMBANG
Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan: Anak adalah makhluk manusia
yang hidup, Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia
membutuhkan perlindungan, Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan
yang bersifat pasif (menerima) dan aktif (eksplorasi), Yang menyampaikan
teori ini adalah Dr. M.J. Langeveld salah seorang ilmuwan dari Belanda.
12. Teori Perkembangan MenurutFenomenolofis
Keutamaan dari Fenomenologis adalah bahwa setiap pelajaran harus
meaningful bagi manusia dan kemanusiaan, karena manusia adalah makhluk
social di samping juga sebagai makhluk individual, Materi pendidikan yang
baik adalah yang sebanyak-banyaknya memiliki fungsi pengembangan
proses sosialisasi anak, sehingga proses belajar itu tidak bersifat individual
saja, melainkan juga harus berlangsung secara kompak. Sebab secara kodrati
manusia membutuhkan bantuan atau pertolongan orang lain. Karena itu
dengan belajar kelompok, anak akan saling bantu dan saling tolong-
menolong.
13. Teori Interaksionisme
Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak ditentukan oleh
adanya dialektif dengan lingkungannya. Maksud perkembangan kognitif
seorang anak bukan merupakan perkembangan yang wajar melainkan
ditentukan interaksi budaya. Pengaruh datang dari pengalaman dalam
berinteraksi budaya serta dari penamaan nilai-niai lewat pendidikan (disebut
transmisi sosial) itu diharapkan mencapai suatubstadium yang disebut
ekuilibrasi yakni keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi pada diri
anak.
14. Teori Perkembangan MenurutPsikologi Kognitif
Teori ini lebih menitikberatkan pada proses kognisi atau proses menta
seseorang juga pada proses aktivitas internal manusia. Aktivitas manusia
menurut psikoogi kognitif adalah suatu proses mental yang berkaitan dengan
thinking (berfikir) dan memori (ingatan). Teori ini bisa disebut dengan
6. “information processing theory” karena proses mental ini berkaitan dengan
bagaimana manusia memproses informasi yang masukm ke dalam jaringan
pikiran dan ingatan untuk selanjutnya direproduksi kembali. Perkembangan
psikis manusia adalah perkembangan kognisi atau pikir. Karenanya,
kemasakan seseorang ditentukan oleh kognusnya.
15. Teori Behavior dan Belajar Sosial
Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan yang
bersifat umum mengenai otot- otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal
sebagaimana terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada
pengeluaran air mata, keringat. Di luat tradisi behavioral, berkembang
kayakinan bahwa perkembangan adalah perilaku yang dapat diamati, yang
dipelajari melalui pengalaman dan lingkungan.