SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Setiap lembaga, organisasi ataupun kelompok manusia memiliki aturan atau tata 
tertib, begitu juga dengan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Tata tertib sekolah 
diperlukan agar siswa baik secara individu maupun secara kelompok, dapat mengikuti 
pelajaran di sekolah dengan baik. Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan 
dengan baik apabila setiap komponen pendidikan, khususnya siswa mematuhi tata 
tertib yang berlaku di sekolah. 
Tata tertib siswa merupakan salah satu aspek pendidikan yang penting artinya 
dalam usaha membina dan memupuk kedisiplinan siswa. Siswa di katakan disiplin 
apabila mereka telah mengikuti tata tertib yang ada. Kedisiplinan siswa akan sangat 
bermanfaat bagi perkembangan kemampuan siswa baik kemampuan keilmuan 
maupun kemampuan dalam tindakan serta tanggung jawab dalam tindakannya. Hal 
ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soetopo (2001 : 18) yang 
mengatakan: “disiplin siswa mempunyai dua macam tujuan yaitu (1) membantu siswa 
agar mampu berdiri sendiri dan (2) membantu siswa agar mengatasi, mencegah 
timbulnya problem-problem disiplin agar mau berusaha menciptakan situasi yang
baik dalam kegiatan belajar mengajar, dimana mereka mentaati segala peraturan yang 
2 
telah ditetapkan.” 
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa disiplin siswa sangat berarti dalam 
memberikan bantuan kepada siswa agar senantiasa mentaati segala peraturan yang 
ditetapkan di sekolah, sehingga pada gilirannya mereka akan mampu berdiri sendiri. 
Salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif 
adalah terciptanya kesadaran siswa mentaati peraturan yang ditetapkan dan berlaku di 
sekolah, namun demikian kadang kala sekolah masih mendapat gangguan, hambatan 
ataupun tantangan yang bersumber dari luar pendidikan maupun dalam lingkungan 
pendidikan dapat berupa manusia, kendaraan, sarana komunikasi yang mengglobal, 
budaya suasana politik, gangguan alam dan sebagainya. Gangguan dari dalam berupa 
individu-individu tertentu yang bertindak dan berbuat mempengaruhi komponen 
pendidikan kearah yang negatif, misalnya salah satu siswa mengajak membolos dapat 
mempengaruhi komponen pendidikan yang lain. 
Sehubungan dengan kedisiplinan di atas konsep Islam dijelaskan bahwa disiplin 
itu sangat penting dalam kehidupan manusia sebagaimana tersebut dalam Al-qur’an. 
    
     
  
 
  
  
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali 
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati 
supaya mentaati kebenaran, nasehat-menasehati supaya menepati kesabaran” (Q.S 
3 
Al-Ashar/103: 1-3) (Departemen Agama RI, 2006 : 601). 
Ayat diatas menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan waktu 
dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi, dengan demikian perlu 
untuk menegakkan kedisiplinan. 
Demikian juga seharusnya bagi proses pendidikan sebagaimana ditegaskan dalam 
Tap MPR Nomor II/1993 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah: “Untuk 
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa 
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, 
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin (Tap MPR Nomor II/MPR/1993). 
Dari pernyataan di atas jelaslah bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional 
adalah berdisiplin. Disiplin itu berkaitan erat dengan sikap mental dan perilaku 
seseorang yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti faktor jasmaniah, psikologis 
dan kelelahan. Disisi lain prilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor 
eksternal seperti faktor guru, orang tua dan masyarakat. Dalam proses pendidikan 
agar pembelajaran itu berlangsung secara efekif dan efesien salah satu faktor yang
menunjang keberhasilan itu adalah dengan adanya sikap disiplin, khususnya 
4 
kedisiplinan siswa dalam belajar baik di sekolah, di rumah maupun di perpustakaan. 
Untuk menegakkan sikap disiplin belajar di sekolah perlu ditunjang oleh 
seperangkat aturan atau ketentuan yang mengikat, baik guru maupun siswa. Ketaatan 
atau kepatuhan siswa menjalankan tata tertib dalam belajar tidak akan terasa 
memberatkan bila dilaksanakan dengan kesadaran akan kepentingan dan manfaatnya, 
kemauan dan kesedihannya mematuhi disiplin. 
Disiplin itu datang dari dalam diri siswa itu sendiri, akan tetapi dalam keadaan 
diri seseorang belum memiliki kesadaran untuk mematuhi tata tertib, yang sering 
memberatkan atau tidak mengetahui manfaat dan kegunaannya, maka perlu tindakan 
memaksa dari luar atau dari orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan 
mewujudkan sikap disiplin. 
Berdasarkan pengamatan semantara di sekolah SD 09 KEPAHIANG, tingkat 
kedisiplinan siswa masih dianggap rendah. Hal ini terbukti jika guru tidak mengajar 
di kelas maka siswanya sering kali ribut, terkadang ada beberapa siswa yang tidak 
mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru, dan bahkan ada siswa yang 
membolos sekolah. Disisi lain kondisi latar belakang siswa beraneka ragam, maka 
untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan suatu penelitian yang cermat 
sehingga akan diketahui data yang empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 
kedisiplinan belajar siswa.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik menjadikan 
penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar dalam 
5 
bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. 
B. Identifikasi Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis 
mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut; 
1. Kurangnya minat belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama 
Islam. 
2. Kurangnya kemampuan guru untuk mendisain pembelajaran Agama Islam agar 
menjadi lebih menarik perhatian siswa. 
3. Kurangnya kesadaran siswa dalam menerapkan nilai Agama Islam dalam 
kehidupan sehari-hari. 
4. Kurangnya kemauan siswa dalam beribadah kepada Allah swt sebagai wujud dari 
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 
Dari empat masalah di atas peneliti memfokuskan diri hanya pada masalah 
kurangnya minat belajar siswa yang mempengaruhi bagian dari kedisiplinan belajar.
6 
C. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam 
penelitian ini adalah: 
a. Faktor apakah yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa dalam bidang 
studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG? 
b. Bagaimana tingkat kedisiplinan belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam 
di SD 09 KEPAHIANG? 
D. Batasan Masalah 
Penelitian ini akan penulis laksanakan di SD 09 KEPAHIANG. Adapun yang 
akan menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar, meliputu: 
a. Faktor internal yaitu faktor jasmanish, psikologis, dan faktor kelelahan. 
b. Faktor eksternal yaitu faktor keluarga, faktor sekolah atau guru dan faktor 
lingkungan. 
b. Kedisiplinan belajar siswa yaitu: 
a. Keaktifan siswa hadir dalam mengikuti pelajaran Agama 
b. Ketepatan waktu belajar sesuai dengan jadwal. 
c. Keaktifan dan keseriusan siswa dalam belajar 
d. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru agama.
7 
e. Memelihara ketertiban dan keamanan dalam belajar. 
f. Kehadiran di sekolah sesuai dengan jadwal masuk sekolah. 
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 
a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa 
dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. 
b. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa dalam Pendidikan 
Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. 
Manfaat dari penelitian ini adalah: 
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang berguna antara 
lain: 
1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam membentuk kedisiplin belajar siswa 
dalam Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. 
2. Sebagai umpan balik bagi guru dalam menentukan langkah-langkah baru untuk 
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama 
Islam di SD 09 KEPAHIANG. 
3 .Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa pada 
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG.
4. memberikan gambaran suatu hasil pengajaran khususnya Pendidikan Agama 
8 
Islam di SD 09 KEPAHIANG. 
F. Sistematika Penulisan 
Sistematika merupakan isi yang ada didalam penelitian yang akan dilakukan. 
Adapun sistematika Skipsi ini adalah sebagai berikut : 
BAB I PENDAHULUAN 
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, 
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 
BAB II LANDASAN TEORI 
Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang 
berkaitan dengan definisi konsep, definisi operasi, indikator, hipotesis. 
BAB III METODE PENELITIAN 
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, 
tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data. 
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data, 
pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. 
BAB V PENUTUP 
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
9 
BAB II 
LANDASAN TEORI 
A. Pengertian Disiplin 
Menurut Suharsimi (2003 :114) “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan 
dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan di mana aturan 
tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar. 
Sedangkan menurut Mulyasa (2009:191) disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika 
orang-orang yang tergabung dalam suatu system tunduk pada peraturan-peraturan 
yang ada dengan senang hati. Dalam Dictionary of education (1973: 186) 
dikemukakan bahwa discipline (school) adalah the maintenance of conditions 
conducive to the efficient achievement of the school’s functions. 
Berdasarkan definisi tersebut, disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan 
tertib keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah dan staf, serta peserta didik yang 
tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan 
senag hati. 
Atas dasar komitmen (kesepakatan) yang telah dibuat bersama, maka apabila 
seseornag atau sekelompk orang melanggar atau berbuat sesuatu diluar komitmen 
tersebut berarti dia tidak konsekuen, dengan kata lain dia tidak disiplin. Sebagai 
contoh konkret dapat ditemukan disini misalnya sekelompok orang (organisasi) telah
menetapkan jam sekolah 07.30 WIB dan pulang pada pukul 12.45 WIB maka jika ada 
10 
siswa yang tidak mematuhi jam tersebut, berarti dia tidak disiplin waktu. 
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa kedisiplinan 
belajar siswa adalah tingkat kepatuhan seseorang terhadap peraturan-peraturan yang 
berlaku didukung oleh guru dan stafnya. 
B. Pengartian Disiplin Belajar 
Disiplin yang dikaitkan dengan belajar dapat diartikan bahwa disiplin yang 
dimaksud adalah disiplin belajar. Berdasarkan definisi disiplin sebelumnya, disiplin 
belajar dapat diartikan sebagai pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan 
baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh siswa yang 
bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan 
tanggung jawabnya sebagai pelajar. 
Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi imbuan Ke-an. 
Menurut Prijadaminto (2004 : 5-6) “Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan 
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai 
ketaatan pada Tuhan, Keteraturan, dan ketertiban dalam memperoleh ilmu”. 
Menurut Slameto (2010: 67) “Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin 
baik di sekolah, di rumah, dan di perpustakaan”. Berdasarkan uraian di atas dapat 
disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap
bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh 
mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan 
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di rumah maupun di 
kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses 
11 
belajarnya. 
C. Dampak Kedisiplinan Belajar bagi Sekolah 
Sekolah merupakan organisasi sebagai wadah kerja sama sekelompok orang 
untuk mencapai tujuan (Dipdikbud, 2009:14). Sekolah sebagai organisasi kerjasama 
bermakna sekolah merupakan suatu lembaga yang mempunyai dimensi-dimensi 
manajerial fungsional dan sosial. Sedangkan sekolah wadah kerjasama bermakna 
bahwa “sekolah merupakan tempat dimana proses pendidikan terjadi untuk mencapai 
suatu tujuan yaitu membantu siswa untuk mencapai tingkat kedewasaan”. 
Sebagai lembaga pendidikan sekolah memiliki tugas dan fungsi edukatif yang 
mempunyai dimendi mendidik, mengajar danmelath atau dengan kata lainsekolah 
merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar dan melatih. Oleh karena itu 
perluadanya siswa dengan siswa itu sendiri, dengan demikianakan mencapai tujuan 
pendidikan yang diharapkan. 
Disiplin dan kepatuhan terhadap tatat tertib sekolah, yang dilaksanakan 
mempunyai dampak secara langsung pada kualitas dan hasil pelaksnaan belajar 
mengajar disekolah.
Untuk melaksanakan tata tertib sekolah perlu adanya kesadaran dan kepatuhan 
12 
setiap siswa. Adapun tata tertib tersebut adalah sebagai berikut: 
1. Siswa harus hadir setiap hari sekolah yaitu jam 07.30-12.45 
2. Siswa yang tidak hadir harus meminta izin kepada wali kelas dengan 
diketahui oleh wali atau orang tua murid. 
3. Siswa harus memakai pakaian seragam pada hari-hari yang telah ditentukan. 
4. Siswa tidak boleh membawa senjata api dan senjata tajam. 
5. Siswa wajib mengikuti pelajaran semuanya setiap hari. 
6. Siswa harus menjaga kebersihan, kemananan, kerapian, keindahan dan 
kedisiplinan kelas. 
7. Bagi siswa yang melanggar tata tertib kelas, siswa akan beri hukuman yang 
sesuai dengan kesalahannya. 
Dalam pelaksanaan tata tertib berdasarkan uraian diatas faktor guru memegang 
peranan penting dan strategis. Guru dalam fungsinya sebagai pendidik, pembimbing, 
pengajar dan motivator bagi siswa, pada dasarnya merupakan suatu faktor eksternal. 
Seorang guru yang benar-benar memainkan peranannya sebagai motivator belajar 
menurut Slameto akan menimbulkan 4 hal dalam proses belajar mengajar di sekolah : 
1. Membangkitkan dorongan kepada siswa apa yang dapat dilakukan untuk 
belajar. 
2. Memberikan kejelasan kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir 
pelajaran.
3. Memberikan rangsangan kepada siswa untuk berprestasi yang lebih baik di 
13 
kemudian hari 
4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik (Slameto, 2010:101). 
D. Usaha-Usaha Membentuk Disiplin Belajar Siswa 
Untuk membentuk para siswa menjadi siswa-siswi yang berdisiplin yang baik, 
tidaklahcukup dengan diberikan tata tertib sekolahsaja akan tetapi perlu adanya usaha 
atau cara lain untuk meningkatkan usaha belajar pada siswa tersebut, sehingga usaha 
itu membuat siswa sadar akan pentingnya disiplin belajar, khususnya ketika belajar 
disekolah. Sebagaimana Ny. Roestiyah N.K. mengelompokkan usaha-usaha lain 
tersebut yaitu : 
a. Usaha umum artinya dapat dijalankan setiap saat tidak tergantung tempat dan 
waktu, sebagai berikut: 
1. Contoh pendidik/ tauladan 
2. Kebiasaan 
3. Pengajaran/ penerangan/ penjelasan 
4. Permainan 
5. Pekerjaan 
6. Pemberian tugas 
7. Pengawasan 
8. Kontrol terus menerus
b. Usaha-usaha yang menyenangkan sebagai tanggapan terhadap prestasi yang 
14 
baik, seperti: 
1. Penghargaan berupa kata-kata pujian 
2. Hadiah yaitu berupa benda atau angka-angka 
c. Usaha-usaha yang tidak menyenangkan, berupa: 
1. Perintah 
2. Peringatan/ ancaman 
3. Larangan 
4. Kecaman 
5. Hukuman (Roestiyah, 1989:56). 
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, berikut ini penulis paparkan usaha-usaha 
membentuk disiplin belajar siswa secara umum sebagai berikut: 
a. Contoh teladan dari guru 
Contoh dari guru sangat dibutuhkan untuk mendorong siswa bersikao 
disiplin. Bila para guru selalu mentaati peraturan sekolah kemungkinan besar 
para siswa akan mentaati peraturan sekolah tersebut, atau sebaliknya bila guru 
tidak disiplin kemungkinan besa tidak akan disiplin. Oleh sebab itu sebelum 
guru mendisiplin siswanya maka seharusnya para guru mendisiplinkan dirinya 
sendiri. Hal ini sesuai dengan keinginan N.A Amentembun yang 
mengungkapkan bahwa “Sebab salah satu kriteria kepemimpinanseseorang
guru adalah kemampuannya dalam membina disiplin kelasnya (NA 
15 
Amentimbun, 1990:96). 
b. Kebiasaan 
Membiasakan siswa untuk mentaati tata tertib sekolah secara terus 
menerusakan menyebabkan parasiswa dengan sendirinya terlatih disiplin 
belajar di kelas, sehingga dapat menciptakan suasana belajar di kelas tertib 
dan aman karena “disiplin kelas adalah keadaan tertib di mana guru dan murid 
tergabung dalam suatu kelas tunduk pada tata tertib yang telah ditetapkan 
dengan denang hati”. 
c. Pengajaran/ penerangan/ penjelasan 
Di sekolah setiap pengajaran mempunyai nilai baik dan nilai praktis 
maupun nilai formal.menurut Ny. Roestiyah, N.K nilai aformal dari 
pengajaran yaitu : 
1. Melatih pengamatan 
2. Berfikir kritis 
3. Melatih pantasi 
4. Melatih ingatan 
5. Melatih perasaan 
6. Melatih kemauan (Roestiyah, 1989:59).
Sehingga latihan yang diperoleh diharapkan siswa dapat membentuk disiplin 
16 
belajar yang baik serta kepribadian yang mantap. 
d. Kontrol 
Tertib sekolah tidak dapat berjalan sebagaimana diharapakan tanpa adanya 
kontrol yang terus menerus, dengan kontrol dapatdiketahui apakah siswa melanggar 
tata tertib sekolah atau tidak, maka apabila ada yang melanggar dapat diberi 
peringatan atau teguran bila perlu diberi hukuman. 
Adapun tujuan diadakan kontrol terus menerus adalahs sebagai berikut: 
1. dapat menjalankan tata tertib yang baik 
2. dapat memperbaiki yang kurang baik 
3. dapat mengaktifkan atau meningkatkan semangat yang malas. 
e. Penghargaan 
Penghargaan mempunyai nilai yang positif karena dapat memberikan dorongan 
kepada siswa sehingga para siswa mau berbuat sesuatu, akan tetapi perlu diingat 
bahwa memberikan hadiah yang berlebihan akan mengakibatkan siswa menjadi 
manja. 
f. Hukuman 
Hukuman adalah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan 
peringatan belum mampu untuk mencegah anak melakukan pelanggaran-pelanggaran,
maka dalam hal ini kita berikan hukuman atau strap kepada siswa. Mengenai 
hukuman yang diberikan kepada siswa oleh seseorang guru tersebut yangbersifat 
17 
pedagogis. 
Di samping usaha-usaha tersebut masih banyak usaha-usaha untuk meningkatkan 
disiplin belajar siswa sebagimana dijelaskan diatas. 
E. Factor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa 
Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan perilaku baik 
pengetahuan, sikap dan tingkah laku kea rah kemajuan. Belajar sebagai proses atau 
aktivitas diisyaratkan oleh banyak faktor. Terdapat banyak sekali faktor – faktor yang 
mempengaruhi belajar. 
Slameto (2010: 54) mengklasifikasikan factor-faktor yang mempengaruhi belajar 
menjadi dua yaitu factor intern dan factor ekstern. Factor intern adalah factor yang 
ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan factor ekstern adalah factor 
yang ada di luar individu. Untuk lebih jelasnya penulis uraikan sebagai berikut: 
a) Faktor Internal 
Slameto membagi faktor yang dapat dipengaruhi belajar ada tiga macam yaitu 
“jasmaniah, psikologis, dan kelelahan”. Faktor jasmaniah antara lainialah kesehatan 
fisik atau cacat tubuh. Proses belajar seorang sangat tergantung dengan kesehatannya,
dia tidak belajar dengan baik jika kesehatannya terganggu, cepat lelah, mudah pusing, 
18 
kurang gairah dan lelah daya ingatannya. 
Sedangkan faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, bakat, minat dan motif, 
kematangan dan kesiapan. Adapun faktor keelahan dapat dibedakan atas dua macam 
yaitu kelelahan jasmani dan rohani, keduanya dapat mempengaruhi belajar. 
a. Faktor Eksternal 
Faktor eksternal ini adalah faktor yang berasal dari luar yang dapat 
mempengaruhi belajar. Faktor ini adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. 
Faktor keluarga ini antara lain ialah cara dan sikap orang tua terhadap anak, atau 
sikap anak terhadap orang tuanya. Hubungan antara keluarga, suasana rumah tangga 
dan keadaan ekonomis erta tingkat kesibukan keluarga. 
Adapun faktor sekolah meliputi : metode mengajar, kurikulum, hubungan guru 
dan siswa, siswa dengan siswa, dan lain sebagainya. 
F. Pengertian Pendidikan Agama Islam 
Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi kurikulum 
setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lain Pendidikan 
agama. Dan dalam penjelasanya dinyatakan bahwa Pendidikan Agama merupakan 
usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadaap Tuhna Yang Maha Esa
sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan 
memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan 
19 
antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 
Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama 
Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, 
menghayati, dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, 
pengajaran, atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama 
lain dalam hubunganan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakatun untuk 
mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2004:75-76). 
G. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam 
Di dalam GBPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kurikulum 1999, tujuan 
PAI tersebut lebih dipersingkat lagi yaitu: “agar siswa memahami, menghayati, 
meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang 
beriman, bertakwa, kepada Allah Swt dan berakhlak mulia”. Rumusan tujuan PAI ini 
mengandung pengertian bahwa proses Pendidikan Agama Islam yang dilalui dan 
dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yaitu pengetahuan dan 
pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran 
agama Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yaitu terjadinya proses 
internalisasi ajaran dan nilai yang terkandung dalam diri siswa, dalam arti menghayati 
dan menyakininya (Muhaimin, 2004:78-79).
Fungsi Pendidikan Agama Islam, antara lain untuk membimbing dan 
mengarahkan manusia agar mampu mengemban amanah dari Allah Swt, yaitu 
menjalankan tugas-tugas hidupnya dimuka bumi baik sebagai abdullah (hamba Allah 
yang harus tunduk dan taat atas segala aturan kehendaknya dan mengabdi hanya 
kepadanya), maupun sebagai khalifah di bumi yang menyangkut tugas kekhalifahan 
terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, terhadap masyarakat dan 
20 
kekhalifahan terhadap alam. 
H. Kerangk Berfikir 
Disiplin belajar merupakan komponen pokok dalam pencapaian tujuan 
pendidikan dan pengajaran terutama bagi seorang siswa yang sedang mengalami 
kegiatan belajar. Sedangkan faktor yang mempengaruhi dari belajar siswa sangat 
berpengaruh bagi perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar. 
Oleh karena itu didalam proses belajar mengajar perlu adanya disiplin belajar yang 
tinggi karena tanpa adanya disiplin maka proses belajar mengajar tidak akan tercapai 
dengan baik. 
Dengan demikian jika seseorang siswa memiliki disiplin belajar yang tinggi 
maka siswa selalu termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat 
menghasilkan prestasi belajar yang baik, maka disiplin belajar dirumah erat 
hubungannya dengan kedisiplinan belajar disekolahnya seperti digambarkan sebagai 
berikut;
21 
t 
Tingkat kedisiplinan [Y] Faktor-faktor yang 
mempengaruhi belajar 
siswa 
Siswa [X] 
Keterangan; 
Y=Tingkat kedisiplinan 
X=factor-faktor yang melatarbelakangi belajar siswa 
=Pengaruh pelaksanaan agama islam terhdap siswa 
I. Hipotesis 
Hipotesis penelitian adalah kesimpulan sementara yang sebenarnya masih 
memerlukan pembuktian, Hipotesis bertujuan mengarahkan kesimpulan yang akan 
diambil dalam pelaksanaan penelitian, hipotesis yang digunakan terdiri dari dua 
macam yaitu Hipotesis –Nol (Ho), maksudnya adalah hipotesis yang mengarah pada 
kesimpulan yang sebanding antara variabel yang digunakan dan hipotesis alternatif
(Ha) yang mengarah pada kesimpulan yang berbanding terbalik antara variabel yang 
22 
digunakan. 
Dalam penelitian ini Hipotesisnya sebagai berikut : 
Ho : Adanya pengaruh antara tingkat kedisiplinan terhadap faktor-faktor yang 
mempengaruhi dalam bidang Pendidikan Agama Islam pada siswa SD 09 
KEPAHIANG 
Ha : Tidak ada pengaruh yang signitifikan antara tingkat kedisplinan dan faktor-faktor 
yang mempengaruhi dalam bidang Pendidikan Agama Islam pada 
siswa SD 09 KEPAHIANG.
23 
BAB III 
METODELOGI PENELITIAN 
A. Jenis Penelitian 
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan 
korelasional. Metode kuantitatif adalah metode yang dilakukan untuk mengumpulkan 
data yang bersifat kuantitatif, seperti angket, kuestionaire tertutup, dan interview 
terstruktur. 
B. Populasi dan Sampel 
1. Populasi 
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. 
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang 
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek 
atau obyek (Sugiono, 2009: 17). 
Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa SD 09 KEPAHIANG, yang 
terdiri dari kelas I, II, dan III.
24 
2. Sampel 
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi 
tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang 
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka 
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambildari populasi itu. 
Untuk menentukan sampel diambil 20% dari jumlah populasi. Menurut Winarno 
Surakhmad yang menyatakan bahwa untuk populasi 100 hingga 1000 dapat diambil 
15% hingga 50% dari populasinya (Winarso Surahmad, 1982 :100). 
Dengan dasar inilah penulis ambil sampel sebanyak 20% yang dianggap 
mewakili populasi, penulis mengambil dari kelas I, II dan III secara random. 
C. Definisi Operasional Variabel 
Suatu pengertian yang menjelaskan tentang variable (factor tidak tetap) yakni 
objek yang sedang diteliti dalam bentuk yang nyata dan spesifik, “Devinisi 
operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. 
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar (variabel X) di ukur 
melalui angket : 
1. Faktor interen yaitu : faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan.
25 
2. Faktor eksternal yaitu: faktor keluarga, guru dan lingkungan. 
b. Kedisiplinan belajar siswa(Variabel Y) di ukur melalui angket, observasi, 
wawancara dan documentasi: 
Indikator-indikatornya: 
1. Keaktipan siswa hadir dalam mengikuti pelajaran pendidikan Agama 
Islam. 
2. Kedisiplinan waktu belajar. 
3. Keaktifan dan keseriusan siswa dalam belajar. 
4. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru agama. 
5. Memelihara kemananan dan ketertiban. 
6. Tidak pernah bolos 
D. Uji Validitas dan Reliabilitas 
Sehubungan dengan alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 
angket, maka sebelum angket disebarkan terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui 
apakah angket yang digunakan sudah memenuhi syarat atau belum. Untuk itu 
diperlukan uji validitas dan reliabilitas. 
a. Uji validitas 
Menurut scarvia B. Anderson dikutip oleh Suharsimi, mengatakan “ bahwa 
sebuah tes dikatakan valid apabila tersebut mengukur apa yang di ukur.” .
Untuk menganalisa tingkat validitas item angket yang digunakan dalam 
penelitian ini penulis menggunakan analisa statistic dengan teknis korelasi product 
26 
moment dengan rumus program SPSS versi 16: 
r x y = 
Keterangan : 
r x y = Angkat indeks korelasi product moment “r”. 
xy = jumlah hasil perkalian antaraskor x dan skor y. 
x2 = jumlah seluruh x2 
y2 = jumlah seluruh y2 
(Sugiono, statistic untuk penelitian, Bandung : Alfabeta,2004) 
b. Uji reliabilitas 
Uji reliabilitas angket ini menggunakan internal consistency dilakukan 
dengan cara mencoba instrument cukup sekali saja, kemudian hasil analisis dapat 
digunakan untuk memprediksi reliabilitas intrumen pengujian reliabilitas instrument 
dilakukan dengan rumus korelasi teknik belah dua dari Spearmen Brown.
27 
Rumus Spermen Brown ; 
r1 1 = 
Keterangan : 
r1 1 = Reliabilitas internal seluruh instrument 
rb = korelasi product moment antara belajan pertama dan belahan kedua. 
E. Tenik pengumpulan data 
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam 
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa 
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang 
memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono,2007:308). 
Tenik pengumpulan data yang peneliti gunakan antara lain: angket, observasi, 
wawancara, documentasi. Angket digunakan untuk mengumpulkan data pada variable 
X berupa factor internal dan factor eksternal yang mempengaruhi kedisiplinan belajar 
siswa. 
a. Angket 
Angket atau kuesioner pada penelitian ini tunjukkan kepada siswa 
kelas I, II dan III SD 09 KEPAHIANG, pada penelitian ini angket disusun
dalam bentuk angket tertutup yang disusun dengan skala Likert yaitu 
responden tidak diberikan kesempatan menjawab diluar jawaban yang ada 
diangket dan masing-masing item mempunyai skor yang berbeda sebagai 
28 
berikut : 
Sugiono (2009: 135). 
a. Jawaban A = sangat setuju 
b. Jawaban B = setuju 
c. Jawaban C = Netral 
d. Jawaban D = tidak setuju 
e. Jawaban E = sangat tidak setuju 
Lay Out Angket 
Tabel 3 
Nilai 
Kedisiplinan 
belajar siswa 
(variabel Y ) 
Kedisiplian 
belajar 
siswa 
1. Keaktifan siswa hadir 
2. Kedisiplinan waktu belajar 
3. Keaktifan dan keseeriusan 
siswa dalam belajar 
1 
2 
4
29 
4. Melaksanakan tugas yang 
diberikan guru agama 
5. Melaksanakan keamanan dan 
ketertiban 
6. Tidak pernah bolos 
9 
13 
14 
Faktor-faktor 
yang 
mempengarhi 
kedisiplinan 
belajar (variabel 
X) 
Faktor-faktor 
yang 
mempengar 
uhi 
kedispilinan 
belajar 
siswa 
1. Faktor intern : Jasmani, 
psikologis, kelelahan 
2. Faktor eksternal : faktor 
keluarga, guru, lingkunngan 
1-3 
1-4 
Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor yang 
mempengaruhi kedisiplinan yang ditujukan kepada siswa sebagai sampel penelitian.
30 
b. Observasi 
Sutrisno Hadi (1986) yang dikutip oleh Sugiono (2009:203) 
menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu 
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua 
diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang prilaku manusia, 
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu 
besar. 
c. Wawancara 
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila 
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan 
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari 
responden yang lebih mendalam dan jumlah mendasarkan diri pada laporan 
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan 
dan keyakinan pribadi. 
Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa, kepada guru di 
tanyakan tentang pelaksanakan tugas yang diberikan oleh guru agama, 
memelihara keamanan dan ketertiban, dan tentang tidak pernah bolosnya 
siswa.
31 
d. Dokumentasi 
Dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang nilai raport mata 
pelajaran Pendidikan Agama Islam. 
F. Teknik Analisis Data 
Teknik analisis data yang digunakan mencakup analisis deskriptif terhadap dua 
variable diatas. Setelah data disajikan dalam bentuk tabel maka data di 
interprestasikan dengan analisa pemahaman, untuk mengukur frekuensi jawaban 
responden, penulis menggunakan rumus prosentase yaitu : 
100% 
f 
P   
N 
Keterangan : 
P = Angka Prosentase 
f = Frekuensi yang di cari 
iN = Number of casses (jumlah frekuensi) (Anas Sudijono, 2010 :40). 
Untuk mengetahui tingkat penguasaan data angket dianalisis secara kuantitatif 
dengan persentase. Penetapan patokan tingkat kedisiplinan belajar bidang Pendidikan 
Agama Islam dengan perhitungan persentase seperti tampak dalam table di bawah ini 
:
32 
Interval persentase 
tingkat kedisiplinan 
Nilai ubah skala lima Keterangan 
0 – 4 E – A 
85 % - 100 % 4 A Baik sekali 
75 % - 84 % 3 B Biak 
60 % - 74 % 2 C Cukup 
40 % - 54 % 1 D Kurang 
0 % - 39 % 0 E Gagal 
( Purwanto, 1992: 103 ) 
Selanjutnya dilakukan analisis korelasional pada data variable (X dan Y) di atas 
dengan korelasi product moment. Rumus korelasi yang digunakan adalah dengan 
menggunakan program SPSS versi 16.

More Related Content

What's hot

ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
 ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
Firdika Arini
 
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.pptSTRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
ogie6
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
Jamaludin ..
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
bulan purnama
 
Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRIContoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Nunu Aziizah
 

What's hot (20)

ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
 ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA DAN GAMBAR
 
Prsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IXPrsentasi PKN kls IX
Prsentasi PKN kls IX
 
Teks upacara
Teks upacaraTeks upacara
Teks upacara
 
Metode membina penggalang
Metode membina penggalangMetode membina penggalang
Metode membina penggalang
 
Tuhan selalu hadir dalam hidupku
Tuhan selalu hadir dalam hidupkuTuhan selalu hadir dalam hidupku
Tuhan selalu hadir dalam hidupku
 
Drama 3 orang persahabatan
Drama 3 orang persahabatanDrama 3 orang persahabatan
Drama 3 orang persahabatan
 
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.pptSTRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
STRUKTUR-ORGANISASI-GERAKAN-PRAMUKA.ppt
 
Jalur Perdagangan Nusantara
Jalur Perdagangan NusantaraJalur Perdagangan Nusantara
Jalur Perdagangan Nusantara
 
Program kerja rohis smanda EDITTT.docx
Program kerja rohis smanda EDITTT.docxProgram kerja rohis smanda EDITTT.docx
Program kerja rohis smanda EDITTT.docx
 
Ppt pkn bab 2 norma
Ppt pkn bab 2 normaPpt pkn bab 2 norma
Ppt pkn bab 2 norma
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
program kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdfprogram kerja BK 2022-2023.pdf
program kerja BK 2022-2023.pdf
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
Bahan tayang diklatsar-wasbang-gol iii-2018
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
 
Program supervisi daftar isi 2019
Program supervisi daftar isi 2019Program supervisi daftar isi 2019
Program supervisi daftar isi 2019
 
Drama malin kundang
Drama malin kundangDrama malin kundang
Drama malin kundang
 
Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRIContoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Contoh Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
 
Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945
 
Sku penggalang
Sku penggalangSku penggalang
Sku penggalang
 

Similar to Proposal kuu

Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
fiezas0363
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Risna Riany
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi ii
Warsito Sito
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Operator Warnet Vast Raha
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
33335
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
33335
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhir
Amrizal Ahmad
 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatif
Yoski Haryono
 

Similar to Proposal kuu (20)

up-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdfup-ptk smp 017.pdf
up-ptk smp 017.pdf
 
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAH
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
Disiplin dalam situasi pembelajaran
Disiplin dalam situasi pembelajaranDisiplin dalam situasi pembelajaran
Disiplin dalam situasi pembelajaran
 
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin muridPengurusan tingkah laku dan disiplin murid
Pengurusan tingkah laku dan disiplin murid
 
Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2Proposal penelitian eksperime tes 2
Proposal penelitian eksperime tes 2
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
Proposal skripsi ii
Proposal skripsi iiProposal skripsi ii
Proposal skripsi ii
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran problem based learningPembelajaran problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
Makalah plpg korina
Makalah plpg korinaMakalah plpg korina
Makalah plpg korina
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
Evaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islamEvaluasi pendidikan islam
Evaluasi pendidikan islam
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Skripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhirSkripsi zuraida akhir
Skripsi zuraida akhir
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatif
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Proposal kuu

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap lembaga, organisasi ataupun kelompok manusia memiliki aturan atau tata tertib, begitu juga dengan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Tata tertib sekolah diperlukan agar siswa baik secara individu maupun secara kelompok, dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. Proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan baik apabila setiap komponen pendidikan, khususnya siswa mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah. Tata tertib siswa merupakan salah satu aspek pendidikan yang penting artinya dalam usaha membina dan memupuk kedisiplinan siswa. Siswa di katakan disiplin apabila mereka telah mengikuti tata tertib yang ada. Kedisiplinan siswa akan sangat bermanfaat bagi perkembangan kemampuan siswa baik kemampuan keilmuan maupun kemampuan dalam tindakan serta tanggung jawab dalam tindakannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soetopo (2001 : 18) yang mengatakan: “disiplin siswa mempunyai dua macam tujuan yaitu (1) membantu siswa agar mampu berdiri sendiri dan (2) membantu siswa agar mengatasi, mencegah timbulnya problem-problem disiplin agar mau berusaha menciptakan situasi yang
  • 2. baik dalam kegiatan belajar mengajar, dimana mereka mentaati segala peraturan yang 2 telah ditetapkan.” Penjelasan di atas menunjukkan bahwa disiplin siswa sangat berarti dalam memberikan bantuan kepada siswa agar senantiasa mentaati segala peraturan yang ditetapkan di sekolah, sehingga pada gilirannya mereka akan mampu berdiri sendiri. Salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif adalah terciptanya kesadaran siswa mentaati peraturan yang ditetapkan dan berlaku di sekolah, namun demikian kadang kala sekolah masih mendapat gangguan, hambatan ataupun tantangan yang bersumber dari luar pendidikan maupun dalam lingkungan pendidikan dapat berupa manusia, kendaraan, sarana komunikasi yang mengglobal, budaya suasana politik, gangguan alam dan sebagainya. Gangguan dari dalam berupa individu-individu tertentu yang bertindak dan berbuat mempengaruhi komponen pendidikan kearah yang negatif, misalnya salah satu siswa mengajak membolos dapat mempengaruhi komponen pendidikan yang lain. Sehubungan dengan kedisiplinan di atas konsep Islam dijelaskan bahwa disiplin itu sangat penting dalam kehidupan manusia sebagaimana tersebut dalam Al-qur’an.             
  • 3.     “Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran, nasehat-menasehati supaya menepati kesabaran” (Q.S 3 Al-Ashar/103: 1-3) (Departemen Agama RI, 2006 : 601). Ayat diatas menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi, dengan demikian perlu untuk menegakkan kedisiplinan. Demikian juga seharusnya bagi proses pendidikan sebagaimana ditegaskan dalam Tap MPR Nomor II/1993 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah: “Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin (Tap MPR Nomor II/MPR/1993). Dari pernyataan di atas jelaslah bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah berdisiplin. Disiplin itu berkaitan erat dengan sikap mental dan perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. Disisi lain prilaku seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti faktor guru, orang tua dan masyarakat. Dalam proses pendidikan agar pembelajaran itu berlangsung secara efekif dan efesien salah satu faktor yang
  • 4. menunjang keberhasilan itu adalah dengan adanya sikap disiplin, khususnya 4 kedisiplinan siswa dalam belajar baik di sekolah, di rumah maupun di perpustakaan. Untuk menegakkan sikap disiplin belajar di sekolah perlu ditunjang oleh seperangkat aturan atau ketentuan yang mengikat, baik guru maupun siswa. Ketaatan atau kepatuhan siswa menjalankan tata tertib dalam belajar tidak akan terasa memberatkan bila dilaksanakan dengan kesadaran akan kepentingan dan manfaatnya, kemauan dan kesedihannya mematuhi disiplin. Disiplin itu datang dari dalam diri siswa itu sendiri, akan tetapi dalam keadaan diri seseorang belum memiliki kesadaran untuk mematuhi tata tertib, yang sering memberatkan atau tidak mengetahui manfaat dan kegunaannya, maka perlu tindakan memaksa dari luar atau dari orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mewujudkan sikap disiplin. Berdasarkan pengamatan semantara di sekolah SD 09 KEPAHIANG, tingkat kedisiplinan siswa masih dianggap rendah. Hal ini terbukti jika guru tidak mengajar di kelas maka siswanya sering kali ribut, terkadang ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru, dan bahkan ada siswa yang membolos sekolah. Disisi lain kondisi latar belakang siswa beraneka ragam, maka untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan suatu penelitian yang cermat sehingga akan diketahui data yang empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa.
  • 5. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik menjadikan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar dalam 5 bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut; 1. Kurangnya minat belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Kurangnya kemampuan guru untuk mendisain pembelajaran Agama Islam agar menjadi lebih menarik perhatian siswa. 3. Kurangnya kesadaran siswa dalam menerapkan nilai Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. 4. Kurangnya kemauan siswa dalam beribadah kepada Allah swt sebagai wujud dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari empat masalah di atas peneliti memfokuskan diri hanya pada masalah kurangnya minat belajar siswa yang mempengaruhi bagian dari kedisiplinan belajar.
  • 6. 6 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Faktor apakah yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG? b. Bagaimana tingkat kedisiplinan belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG? D. Batasan Masalah Penelitian ini akan penulis laksanakan di SD 09 KEPAHIANG. Adapun yang akan menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar, meliputu: a. Faktor internal yaitu faktor jasmanish, psikologis, dan faktor kelelahan. b. Faktor eksternal yaitu faktor keluarga, faktor sekolah atau guru dan faktor lingkungan. b. Kedisiplinan belajar siswa yaitu: a. Keaktifan siswa hadir dalam mengikuti pelajaran Agama b. Ketepatan waktu belajar sesuai dengan jadwal. c. Keaktifan dan keseriusan siswa dalam belajar d. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru agama.
  • 7. 7 e. Memelihara ketertiban dan keamanan dalam belajar. f. Kehadiran di sekolah sesuai dengan jadwal masuk sekolah. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. b. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. Manfaat dari penelitian ini adalah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang berguna antara lain: 1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam membentuk kedisiplin belajar siswa dalam Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. 2. Sebagai umpan balik bagi guru dalam menentukan langkah-langkah baru untuk meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG. 3 .Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD 09 KEPAHIANG.
  • 8. 4. memberikan gambaran suatu hasil pengajaran khususnya Pendidikan Agama 8 Islam di SD 09 KEPAHIANG. F. Sistematika Penulisan Sistematika merupakan isi yang ada didalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun sistematika Skipsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep, definisi operasi, indikator, hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, variable penelitian, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
  • 9. 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Disiplin Menurut Suharsimi (2003 :114) “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan di mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar. Sedangkan menurut Mulyasa (2009:191) disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang yang tergabung dalam suatu system tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Dalam Dictionary of education (1973: 186) dikemukakan bahwa discipline (school) adalah the maintenance of conditions conducive to the efficient achievement of the school’s functions. Berdasarkan definisi tersebut, disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah dan staf, serta peserta didik yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senag hati. Atas dasar komitmen (kesepakatan) yang telah dibuat bersama, maka apabila seseornag atau sekelompk orang melanggar atau berbuat sesuatu diluar komitmen tersebut berarti dia tidak konsekuen, dengan kata lain dia tidak disiplin. Sebagai contoh konkret dapat ditemukan disini misalnya sekelompok orang (organisasi) telah
  • 10. menetapkan jam sekolah 07.30 WIB dan pulang pada pukul 12.45 WIB maka jika ada 10 siswa yang tidak mematuhi jam tersebut, berarti dia tidak disiplin waktu. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa kedisiplinan belajar siswa adalah tingkat kepatuhan seseorang terhadap peraturan-peraturan yang berlaku didukung oleh guru dan stafnya. B. Pengartian Disiplin Belajar Disiplin yang dikaitkan dengan belajar dapat diartikan bahwa disiplin yang dimaksud adalah disiplin belajar. Berdasarkan definisi disiplin sebelumnya, disiplin belajar dapat diartikan sebagai pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh siswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi imbuan Ke-an. Menurut Prijadaminto (2004 : 5-6) “Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan pada Tuhan, Keteraturan, dan ketertiban dalam memperoleh ilmu”. Menurut Slameto (2010: 67) “Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin baik di sekolah, di rumah, dan di perpustakaan”. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap
  • 11. bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses 11 belajarnya. C. Dampak Kedisiplinan Belajar bagi Sekolah Sekolah merupakan organisasi sebagai wadah kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan (Dipdikbud, 2009:14). Sekolah sebagai organisasi kerjasama bermakna sekolah merupakan suatu lembaga yang mempunyai dimensi-dimensi manajerial fungsional dan sosial. Sedangkan sekolah wadah kerjasama bermakna bahwa “sekolah merupakan tempat dimana proses pendidikan terjadi untuk mencapai suatu tujuan yaitu membantu siswa untuk mencapai tingkat kedewasaan”. Sebagai lembaga pendidikan sekolah memiliki tugas dan fungsi edukatif yang mempunyai dimendi mendidik, mengajar danmelath atau dengan kata lainsekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar dan melatih. Oleh karena itu perluadanya siswa dengan siswa itu sendiri, dengan demikianakan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Disiplin dan kepatuhan terhadap tatat tertib sekolah, yang dilaksanakan mempunyai dampak secara langsung pada kualitas dan hasil pelaksnaan belajar mengajar disekolah.
  • 12. Untuk melaksanakan tata tertib sekolah perlu adanya kesadaran dan kepatuhan 12 setiap siswa. Adapun tata tertib tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siswa harus hadir setiap hari sekolah yaitu jam 07.30-12.45 2. Siswa yang tidak hadir harus meminta izin kepada wali kelas dengan diketahui oleh wali atau orang tua murid. 3. Siswa harus memakai pakaian seragam pada hari-hari yang telah ditentukan. 4. Siswa tidak boleh membawa senjata api dan senjata tajam. 5. Siswa wajib mengikuti pelajaran semuanya setiap hari. 6. Siswa harus menjaga kebersihan, kemananan, kerapian, keindahan dan kedisiplinan kelas. 7. Bagi siswa yang melanggar tata tertib kelas, siswa akan beri hukuman yang sesuai dengan kesalahannya. Dalam pelaksanaan tata tertib berdasarkan uraian diatas faktor guru memegang peranan penting dan strategis. Guru dalam fungsinya sebagai pendidik, pembimbing, pengajar dan motivator bagi siswa, pada dasarnya merupakan suatu faktor eksternal. Seorang guru yang benar-benar memainkan peranannya sebagai motivator belajar menurut Slameto akan menimbulkan 4 hal dalam proses belajar mengajar di sekolah : 1. Membangkitkan dorongan kepada siswa apa yang dapat dilakukan untuk belajar. 2. Memberikan kejelasan kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pelajaran.
  • 13. 3. Memberikan rangsangan kepada siswa untuk berprestasi yang lebih baik di 13 kemudian hari 4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik (Slameto, 2010:101). D. Usaha-Usaha Membentuk Disiplin Belajar Siswa Untuk membentuk para siswa menjadi siswa-siswi yang berdisiplin yang baik, tidaklahcukup dengan diberikan tata tertib sekolahsaja akan tetapi perlu adanya usaha atau cara lain untuk meningkatkan usaha belajar pada siswa tersebut, sehingga usaha itu membuat siswa sadar akan pentingnya disiplin belajar, khususnya ketika belajar disekolah. Sebagaimana Ny. Roestiyah N.K. mengelompokkan usaha-usaha lain tersebut yaitu : a. Usaha umum artinya dapat dijalankan setiap saat tidak tergantung tempat dan waktu, sebagai berikut: 1. Contoh pendidik/ tauladan 2. Kebiasaan 3. Pengajaran/ penerangan/ penjelasan 4. Permainan 5. Pekerjaan 6. Pemberian tugas 7. Pengawasan 8. Kontrol terus menerus
  • 14. b. Usaha-usaha yang menyenangkan sebagai tanggapan terhadap prestasi yang 14 baik, seperti: 1. Penghargaan berupa kata-kata pujian 2. Hadiah yaitu berupa benda atau angka-angka c. Usaha-usaha yang tidak menyenangkan, berupa: 1. Perintah 2. Peringatan/ ancaman 3. Larangan 4. Kecaman 5. Hukuman (Roestiyah, 1989:56). Untuk memperoleh gambaran yang jelas, berikut ini penulis paparkan usaha-usaha membentuk disiplin belajar siswa secara umum sebagai berikut: a. Contoh teladan dari guru Contoh dari guru sangat dibutuhkan untuk mendorong siswa bersikao disiplin. Bila para guru selalu mentaati peraturan sekolah kemungkinan besar para siswa akan mentaati peraturan sekolah tersebut, atau sebaliknya bila guru tidak disiplin kemungkinan besa tidak akan disiplin. Oleh sebab itu sebelum guru mendisiplin siswanya maka seharusnya para guru mendisiplinkan dirinya sendiri. Hal ini sesuai dengan keinginan N.A Amentembun yang mengungkapkan bahwa “Sebab salah satu kriteria kepemimpinanseseorang
  • 15. guru adalah kemampuannya dalam membina disiplin kelasnya (NA 15 Amentimbun, 1990:96). b. Kebiasaan Membiasakan siswa untuk mentaati tata tertib sekolah secara terus menerusakan menyebabkan parasiswa dengan sendirinya terlatih disiplin belajar di kelas, sehingga dapat menciptakan suasana belajar di kelas tertib dan aman karena “disiplin kelas adalah keadaan tertib di mana guru dan murid tergabung dalam suatu kelas tunduk pada tata tertib yang telah ditetapkan dengan denang hati”. c. Pengajaran/ penerangan/ penjelasan Di sekolah setiap pengajaran mempunyai nilai baik dan nilai praktis maupun nilai formal.menurut Ny. Roestiyah, N.K nilai aformal dari pengajaran yaitu : 1. Melatih pengamatan 2. Berfikir kritis 3. Melatih pantasi 4. Melatih ingatan 5. Melatih perasaan 6. Melatih kemauan (Roestiyah, 1989:59).
  • 16. Sehingga latihan yang diperoleh diharapkan siswa dapat membentuk disiplin 16 belajar yang baik serta kepribadian yang mantap. d. Kontrol Tertib sekolah tidak dapat berjalan sebagaimana diharapakan tanpa adanya kontrol yang terus menerus, dengan kontrol dapatdiketahui apakah siswa melanggar tata tertib sekolah atau tidak, maka apabila ada yang melanggar dapat diberi peringatan atau teguran bila perlu diberi hukuman. Adapun tujuan diadakan kontrol terus menerus adalahs sebagai berikut: 1. dapat menjalankan tata tertib yang baik 2. dapat memperbaiki yang kurang baik 3. dapat mengaktifkan atau meningkatkan semangat yang malas. e. Penghargaan Penghargaan mempunyai nilai yang positif karena dapat memberikan dorongan kepada siswa sehingga para siswa mau berbuat sesuatu, akan tetapi perlu diingat bahwa memberikan hadiah yang berlebihan akan mengakibatkan siswa menjadi manja. f. Hukuman Hukuman adalah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan peringatan belum mampu untuk mencegah anak melakukan pelanggaran-pelanggaran,
  • 17. maka dalam hal ini kita berikan hukuman atau strap kepada siswa. Mengenai hukuman yang diberikan kepada siswa oleh seseorang guru tersebut yangbersifat 17 pedagogis. Di samping usaha-usaha tersebut masih banyak usaha-usaha untuk meningkatkan disiplin belajar siswa sebagimana dijelaskan diatas. E. Factor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan perilaku baik pengetahuan, sikap dan tingkah laku kea rah kemajuan. Belajar sebagai proses atau aktivitas diisyaratkan oleh banyak faktor. Terdapat banyak sekali faktor – faktor yang mempengaruhi belajar. Slameto (2010: 54) mengklasifikasikan factor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu factor intern dan factor ekstern. Factor intern adalah factor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan factor ekstern adalah factor yang ada di luar individu. Untuk lebih jelasnya penulis uraikan sebagai berikut: a) Faktor Internal Slameto membagi faktor yang dapat dipengaruhi belajar ada tiga macam yaitu “jasmaniah, psikologis, dan kelelahan”. Faktor jasmaniah antara lainialah kesehatan fisik atau cacat tubuh. Proses belajar seorang sangat tergantung dengan kesehatannya,
  • 18. dia tidak belajar dengan baik jika kesehatannya terganggu, cepat lelah, mudah pusing, 18 kurang gairah dan lelah daya ingatannya. Sedangkan faktor psikologis yaitu intelegensi, perhatian, bakat, minat dan motif, kematangan dan kesiapan. Adapun faktor keelahan dapat dibedakan atas dua macam yaitu kelelahan jasmani dan rohani, keduanya dapat mempengaruhi belajar. a. Faktor Eksternal Faktor eksternal ini adalah faktor yang berasal dari luar yang dapat mempengaruhi belajar. Faktor ini adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor keluarga ini antara lain ialah cara dan sikap orang tua terhadap anak, atau sikap anak terhadap orang tuanya. Hubungan antara keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomis erta tingkat kesibukan keluarga. Adapun faktor sekolah meliputi : metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dan siswa, siswa dengan siswa, dan lain sebagainya. F. Pengertian Pendidikan Agama Islam Di dalam UUSPN No. 2/1989 pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lain Pendidikan agama. Dan dalam penjelasanya dinyatakan bahwa Pendidikan Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadaap Tuhna Yang Maha Esa
  • 19. sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan 19 antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubunganan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakatun untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2004:75-76). G. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam Di dalam GBPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kurikulum 1999, tujuan PAI tersebut lebih dipersingkat lagi yaitu: “agar siswa memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bertakwa, kepada Allah Swt dan berakhlak mulia”. Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses Pendidikan Agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa di sekolah dimulai dari tahapan kognisi, yaitu pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yaitu terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai yang terkandung dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan menyakininya (Muhaimin, 2004:78-79).
  • 20. Fungsi Pendidikan Agama Islam, antara lain untuk membimbing dan mengarahkan manusia agar mampu mengemban amanah dari Allah Swt, yaitu menjalankan tugas-tugas hidupnya dimuka bumi baik sebagai abdullah (hamba Allah yang harus tunduk dan taat atas segala aturan kehendaknya dan mengabdi hanya kepadanya), maupun sebagai khalifah di bumi yang menyangkut tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, terhadap masyarakat dan 20 kekhalifahan terhadap alam. H. Kerangk Berfikir Disiplin belajar merupakan komponen pokok dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran terutama bagi seorang siswa yang sedang mengalami kegiatan belajar. Sedangkan faktor yang mempengaruhi dari belajar siswa sangat berpengaruh bagi perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar. Oleh karena itu didalam proses belajar mengajar perlu adanya disiplin belajar yang tinggi karena tanpa adanya disiplin maka proses belajar mengajar tidak akan tercapai dengan baik. Dengan demikian jika seseorang siswa memiliki disiplin belajar yang tinggi maka siswa selalu termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang baik, maka disiplin belajar dirumah erat hubungannya dengan kedisiplinan belajar disekolahnya seperti digambarkan sebagai berikut;
  • 21. 21 t Tingkat kedisiplinan [Y] Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa Siswa [X] Keterangan; Y=Tingkat kedisiplinan X=factor-faktor yang melatarbelakangi belajar siswa =Pengaruh pelaksanaan agama islam terhdap siswa I. Hipotesis Hipotesis penelitian adalah kesimpulan sementara yang sebenarnya masih memerlukan pembuktian, Hipotesis bertujuan mengarahkan kesimpulan yang akan diambil dalam pelaksanaan penelitian, hipotesis yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu Hipotesis –Nol (Ho), maksudnya adalah hipotesis yang mengarah pada kesimpulan yang sebanding antara variabel yang digunakan dan hipotesis alternatif
  • 22. (Ha) yang mengarah pada kesimpulan yang berbanding terbalik antara variabel yang 22 digunakan. Dalam penelitian ini Hipotesisnya sebagai berikut : Ho : Adanya pengaruh antara tingkat kedisiplinan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dalam bidang Pendidikan Agama Islam pada siswa SD 09 KEPAHIANG Ha : Tidak ada pengaruh yang signitifikan antara tingkat kedisplinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam bidang Pendidikan Agama Islam pada siswa SD 09 KEPAHIANG.
  • 23. 23 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan korelasional. Metode kuantitatif adalah metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif, seperti angket, kuestionaire tertutup, dan interview terstruktur. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek (Sugiono, 2009: 17). Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa SD 09 KEPAHIANG, yang terdiri dari kelas I, II, dan III.
  • 24. 24 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambildari populasi itu. Untuk menentukan sampel diambil 20% dari jumlah populasi. Menurut Winarno Surakhmad yang menyatakan bahwa untuk populasi 100 hingga 1000 dapat diambil 15% hingga 50% dari populasinya (Winarso Surahmad, 1982 :100). Dengan dasar inilah penulis ambil sampel sebanyak 20% yang dianggap mewakili populasi, penulis mengambil dari kelas I, II dan III secara random. C. Definisi Operasional Variabel Suatu pengertian yang menjelaskan tentang variable (factor tidak tetap) yakni objek yang sedang diteliti dalam bentuk yang nyata dan spesifik, “Devinisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan belajar (variabel X) di ukur melalui angket : 1. Faktor interen yaitu : faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan.
  • 25. 25 2. Faktor eksternal yaitu: faktor keluarga, guru dan lingkungan. b. Kedisiplinan belajar siswa(Variabel Y) di ukur melalui angket, observasi, wawancara dan documentasi: Indikator-indikatornya: 1. Keaktipan siswa hadir dalam mengikuti pelajaran pendidikan Agama Islam. 2. Kedisiplinan waktu belajar. 3. Keaktifan dan keseriusan siswa dalam belajar. 4. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru agama. 5. Memelihara kemananan dan ketertiban. 6. Tidak pernah bolos D. Uji Validitas dan Reliabilitas Sehubungan dengan alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, maka sebelum angket disebarkan terlebih dahulu diuji coba untuk mengetahui apakah angket yang digunakan sudah memenuhi syarat atau belum. Untuk itu diperlukan uji validitas dan reliabilitas. a. Uji validitas Menurut scarvia B. Anderson dikutip oleh Suharsimi, mengatakan “ bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tersebut mengukur apa yang di ukur.” .
  • 26. Untuk menganalisa tingkat validitas item angket yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa statistic dengan teknis korelasi product 26 moment dengan rumus program SPSS versi 16: r x y = Keterangan : r x y = Angkat indeks korelasi product moment “r”. xy = jumlah hasil perkalian antaraskor x dan skor y. x2 = jumlah seluruh x2 y2 = jumlah seluruh y2 (Sugiono, statistic untuk penelitian, Bandung : Alfabeta,2004) b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas angket ini menggunakan internal consistency dilakukan dengan cara mencoba instrument cukup sekali saja, kemudian hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas intrumen pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan rumus korelasi teknik belah dua dari Spearmen Brown.
  • 27. 27 Rumus Spermen Brown ; r1 1 = Keterangan : r1 1 = Reliabilitas internal seluruh instrument rb = korelasi product moment antara belajan pertama dan belahan kedua. E. Tenik pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono,2007:308). Tenik pengumpulan data yang peneliti gunakan antara lain: angket, observasi, wawancara, documentasi. Angket digunakan untuk mengumpulkan data pada variable X berupa factor internal dan factor eksternal yang mempengaruhi kedisiplinan belajar siswa. a. Angket Angket atau kuesioner pada penelitian ini tunjukkan kepada siswa kelas I, II dan III SD 09 KEPAHIANG, pada penelitian ini angket disusun
  • 28. dalam bentuk angket tertutup yang disusun dengan skala Likert yaitu responden tidak diberikan kesempatan menjawab diluar jawaban yang ada diangket dan masing-masing item mempunyai skor yang berbeda sebagai 28 berikut : Sugiono (2009: 135). a. Jawaban A = sangat setuju b. Jawaban B = setuju c. Jawaban C = Netral d. Jawaban D = tidak setuju e. Jawaban E = sangat tidak setuju Lay Out Angket Tabel 3 Nilai Kedisiplinan belajar siswa (variabel Y ) Kedisiplian belajar siswa 1. Keaktifan siswa hadir 2. Kedisiplinan waktu belajar 3. Keaktifan dan keseeriusan siswa dalam belajar 1 2 4
  • 29. 29 4. Melaksanakan tugas yang diberikan guru agama 5. Melaksanakan keamanan dan ketertiban 6. Tidak pernah bolos 9 13 14 Faktor-faktor yang mempengarhi kedisiplinan belajar (variabel X) Faktor-faktor yang mempengar uhi kedispilinan belajar siswa 1. Faktor intern : Jasmani, psikologis, kelelahan 2. Faktor eksternal : faktor keluarga, guru, lingkunngan 1-3 1-4 Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan yang ditujukan kepada siswa sebagai sampel penelitian.
  • 30. 30 b. Observasi Sutrisno Hadi (1986) yang dikutip oleh Sugiono (2009:203) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. c. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa, kepada guru di tanyakan tentang pelaksanakan tugas yang diberikan oleh guru agama, memelihara keamanan dan ketertiban, dan tentang tidak pernah bolosnya siswa.
  • 31. 31 d. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengambil data tentang nilai raport mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan mencakup analisis deskriptif terhadap dua variable diatas. Setelah data disajikan dalam bentuk tabel maka data di interprestasikan dengan analisa pemahaman, untuk mengukur frekuensi jawaban responden, penulis menggunakan rumus prosentase yaitu : 100% f P   N Keterangan : P = Angka Prosentase f = Frekuensi yang di cari iN = Number of casses (jumlah frekuensi) (Anas Sudijono, 2010 :40). Untuk mengetahui tingkat penguasaan data angket dianalisis secara kuantitatif dengan persentase. Penetapan patokan tingkat kedisiplinan belajar bidang Pendidikan Agama Islam dengan perhitungan persentase seperti tampak dalam table di bawah ini :
  • 32. 32 Interval persentase tingkat kedisiplinan Nilai ubah skala lima Keterangan 0 – 4 E – A 85 % - 100 % 4 A Baik sekali 75 % - 84 % 3 B Biak 60 % - 74 % 2 C Cukup 40 % - 54 % 1 D Kurang 0 % - 39 % 0 E Gagal ( Purwanto, 1992: 103 ) Selanjutnya dilakukan analisis korelasional pada data variable (X dan Y) di atas dengan korelasi product moment. Rumus korelasi yang digunakan adalah dengan menggunakan program SPSS versi 16.