1. Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi dan makhluk yang beriman kepada Tuhan.
2. Tafsir ayat Alquran menjelaskan bahwa penciptaan Adam dan Isa sama-sama luar biasa melalui perintah Allah.
3. Manusia diberi akal dan pemikiran untuk mengurus bumi sebagai khalifah Allah dan mengenal Tuhan.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk paling sempurna dalam penciptannya,
makhluk yang paling tinggi derajatnya diantar makhluk yang lainnya, manusia
diciptakan sebagai khalifah di Bumi dan makhluk yang beriman serta bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Pengetahuan tentang asal kejadian manusia amat penting dalam merumuskan tujuan
pendidikan bagi manusia. Asal kejadian ini justru harus dijadikan pangkal tolak dalam
menetapkan pandangan hidup bagi orang Islam. Pandangan tentang kemakhlukan
manusia cukup menggambarkan hakikat manusia. Manusia adalah makhluk (ciptaan)
Allah adalah salah satu hakikat wujud manusia.
Tapi kita (manusia) hanya mampu mengetahui beberapa segi tertentu dari diri kita. Kita
tidak mengetahui manusia secara utuh. Yang kita ketahui hanyalah bahwa manusia
terdiri dari bagian-bagian tertentu, dan ini pun pada hakikatnya dibagi lagi menurut tata
cara kita sendiri. Pada hakikatnya, kebanyakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh mereka yang mempelajari manusia kepada diri mereka hingga kini masih tetap
tanpa jawaban.”
Satu-satunya jalan untuk mengenal dengan baik siapa manusia, adalah merujuk kepada
wahyu Illahi (Al-Qur‟an) dan As-Sunnah (Hadits Rosulullah SAW), agar kita dapat
menemukan jawabannya.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
QS. Ali ‘Imran ayat 59
TERJEMAHAN :
59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"
(seorang manusia), Maka jadilah Dia.
TAFSIR :
[59] Penciptaan Isa yang menakjubkan dan lain dari biasanya adalah seperti penciptaan Adam
yang telah Allah ciptakan dari tanah kemudian Allah menjadikannya dengan berfirman
kepadanya, “Jadilah kalian seorang manusia!” maka jadilah dia. Penciptaan Adam ini lebih
mengherankan dan menakjubkan daripada penciptaan Isa karena ia tidak berbapak dan
beribu, sebab ia diciptakan dari tanah.
QS. Al-Baqarah ayat 30 – 38
Khalifah mengandung makna bahwa Allah menjadikan manusia wakil atau pemegang
kekuasaan-Nya. Mengurus dunia dengan jalan melaksanakan yang di ridhoinya dimuka Bumi
ini. Dalam mengurus Dunia manusia di uji oleh Allah, apakah ia akan melaksanakan tugas
nya dengan baik atau sebalik nya.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya manusia diberikan akal, pikiran dan kalbu yang tidak
diberi kepada makhluk lainnya. Dengan akal dan pemikirannya manusia mampu mengamati
alam semesta menghasilkan dan mengembangkan ilmu. Manusia diharapkan akan dapat
mencapai tujuan hidup nya untuk memperoleh keridhoan ilahi di dunia sebagai bekal
mendapakan keridhoan Allah di akhirat nanti.
4. 4
TERJEMAHAN :
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana[35]."
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini."
Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
34. dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36] kamu
kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia
Termasuk golongan orang-orang yang kafir.
35. dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang
zalim.
36. lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari
Keadaan semula[39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai
waktu yang ditentukan."
5. 5
37. kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
PENJELASAN :
(35) Sebenarnya terjemahan hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, karena arti hakim
Ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai
dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana karena dianggap
arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
(36) Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud
memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada
Allah.
(37) Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan
Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut
dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
(38) Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang
mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. yang
dimaksud dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di
atas.
(39) Maksud Keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam
surga.
(40) Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam
sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
TAFSIR :
[30] Ingatkanlah umatmu, wahai Muhammad, ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat, “Sesunggunya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi yaitu Adam
a.s. Aku akan menjadikannya sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi dan untuk menjaga
hukum dan aturan-aturan Ku,” Mendengar itu, timbul pertanyaan dalam hati para malaikat,
6. 6
“Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi itu orang yang akan
merusaknya, dengan membuat kemusyrikan dan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat?”
Para malaikat mengetahuinya setelah sebelumnya diberitahukan oleh Allah. Arti ungkapan
tersebut adalah Engkau menciptakan orang yang mengalirkan darah dengan cara diharamkan,
yaitu dengan cara pembunuhan, menyiksa sesamanya dan yang selalu menebarkan kebencian
di antara mereka sendiri. Padahal, kita adalah golongan yang selalu bersyukur, memuji-Mu
dan menyucikan-Mu dari apa-apa yang tidak layak bagi-Mu. Allah berfirman, “Aku tahu
terhadap apa yang tidak kalian ketahui. Dari Adam ini akan lahir para nabi dan orang-orang
yang saleh.”
[31] Allah kemudian mengajarkan kepada Adam nama-nama benda dan nama seluruh
makhluk. Lalu Dia bertanya kepada para malaikat tentang nama-nama yang telah diajarkan-
Nya kepada Adam, dengan berfirman, “Beri tahukan kepada-Ku nama benda-benda itu jika
benar klaim kalian, yaitu bahwa kalianlah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah dan tidak
yang lain.” Akan tetapi, mereka tidak mampu menjawabnya.
[32] Setelah para malaikat itu tidak mampu dan menyerah atas pertanyaan Allah itu, maka
mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, Mahasuci Engkau, tidaklah ada yang tahu tentang
perkara gaib, kecuali Engkau. Dan kami tidak akan mengetahui apapun, kecuali apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami. Hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui terhadap segala
sesuatu dan Yang mampu mengatur segala ciptaan-Mu.”
[33] Allah memerintahkan kepada Adam untuk memberitahukan kepada para malaikat
tentang nama-nama makhluk yang tidak diketahui mereka. Setelah Adam memberitahukan
nama-nama itu kepada para malaikat, Allah lalu berfirman kepada malaikat, “Bukankah telah
Aku katakan bahwa Aku lebih mengetahui perkara-perkara gaib yang ada dilangit dan di
bumi daripada kalian? Lebih mengetahui terhadap apa-apa yang telah kalian lihat. Aku juga
tahu terhadap perkataan yang telah kalian ucapkan dengan jelas ataupun yang kalian
sembunyikan jauh di dalam lubuk hati kalian.”
[34] Ingatkan pula umatmu, wahai Muhammad, ketika Aku memerintahkan kepada para
malaikat untuk bersujud kepada Adam. Yaitu sujud penghormatan dan buka sujud untuk
menyembah dan tunduk. Mereka semuanya kemudian bersujud kepada Adam, kecuali iblis
yang berasal dari golongan jin. Ia tidak mau bersujud kepada Adam karena merasa lebih
mulia dari Adam. Iblis dihadapan Allah telah kufur karena melanggar perintah-Nya dan
takabur karena tidak mau bersujud kepada Adam a.s.
7. 7
[35] Ingatka pula, wahai Rasul-Ku, kepada umatmu ketika Aku berfirman kepada Adam,
“Gunakanlah surga sebagai tempat tinggalmu bersama istrimu Hawa. Makanlah kalian
berdua dengan tenang dari mana pun dan apa pun makanan itu. Hanya saja, janganlah kalian
berdua mendekati pohon khuldi. Janganlah kalian berdua memakannya karena jika kalian
bedua memakannya, maka kalian telah menzalimi diri kalian sendiri, sebab dengan begitu
berarti kalian telah berbuat maksiat.”
[36] Setan kemudia berkeinginan untuk menjerumuskan mereka berdua dan agar mereka
melakukan perbuatan salah sehingga mereka berdua akan diusir dari surga dan tidak lagi
dapat merasakan kenikmatan surga. Setelah berhasil menjerumuskan keduanya dengan tipu
muslihat, rayuan dan klaimnya bahwa pohon yang dilarang memakannya itu adalah pohon
khuldi (pohon keabadian). Aku kemudia berfirman kepada Adam, Hawa, dan setan,
“Turunlah kalian semua ke bumi, di mana anak cucu kalian akan berperang. Yaitu
peperangan antara keimanan dan kekafiran sampai hari kiamat. Di bumi, kalian akan
mendapat tempat menetap, manfaat kehidupan, dan kenikmatan sampai datang kematian
kalian di dunia.”
[37] Kemudian, Allah memberikan ilham kepada Adam untuk berdoa yaitu, “Ya Tuhan kami,
kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni dan memberi
rahmat kepada kami, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (al-A‘raf 23). Maka
Allah menerima doa taubat kedua-nya ini karena Allah Mahasuci yang banyak menerima
taubat, dan Maha Menyayangi hamba-Nya yang mau bertaubat.
[38] Allah SWT berfirman kepada orang-orang yang melanggar perintah-Nya. “Turunlah
kalian dari surga. Dan jika telah datang kepada kalian petunjuk berupa kitabullah, maka
barang siapa menerima dan melaksanaka ajaran-ajarannya, maka mereka tidak usah khawatir
akan mendapatkan siksa akhirat, dan tidak usah sedih atas apa yang belum sempat mereka
lakukan di dunia.
QS. al-A‘raf ayat 11 – 25
Manusia diciptakan paling sempurna diantara makhluk lainnya. Manusia diberi kelebihan
oleh Allah yaitu berupa akal, pikiran dan panca indera secara baik dan benar. Akan tetapi
manusia dapat menurunkan derajatnya sendiri menjadi hewan.
10. 10
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh."
16. iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (taat).
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.
Sesungguhnya Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan
mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".
19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta
makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu
berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua Termasuk orang-orang yang
zalim."
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada
keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu
tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21. dan Dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk
orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala
keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru
mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
23. keduanya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami
Termasuk orang-orang yang merugi.
11. 11
24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi
sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat
mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu
(pula) kamu akan dibangkitkan.
PENJELASAN :
(529) Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga
saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.
TAFSIR :
[11] Sesungguhnya Kami telah menciptakan bapak kalian Adam dari tanah, lalu Kami bentuk
kalian menjadi bentuk manusia, kemudia Kami perintahkan kepada para malaikat untuk
bersujud kepada Adam sebagai sujud hormat; maka mereka pun bersujud hormat dan tidak
bersujud menyembah, kecuali iblis yang tidak bersujud karena kesombongannya.
[12] Allah berfirman kepada iblis untuk menjelaskan bukti dan mencelanya (karena Allah
adalah Yang Mahatau tentang itu), “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada
Adam di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab, “Saya lebih baik dari Adam. Engkau
ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. Unsur api dengan segala
keagungan dan cahayanya lebih baik daripada tanah yang hina dan tidak ada artinya.”
[13] Allah berfirman, “Turunlah kamu dari surga tempat kamu diciptakan; karena kamu tidak
sepatutnya menyombongkan diri dan tidak mematuhi perintah-Ku di dalamnya maka
keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina sebagai balasan atas
kesombonganmu.”
[14] Iblis menjawab, “Wahai Tuhanku, beri tangguhlah kematianku sampai hari kebangkitan
di waktu Adam dan anak cucunya dibangkitkan dari kuburnya saat ditiupnya sangkakala yang
kedua.”
[15] Allah berfirman, “Sesunggunya kamu termasuk mereka yang telah diberi tangguh saat
ditiupnya sangkakala yang pertama, yaitu saat-saat makhluk terperanjat, dan bukan sampai
hari kebangkitan.” Hikmah dari itu semua adalah untuk menguji umat manusia agar diketahui
siapa yang taat dan siapa yang maksiat.
12. 12
[16] Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum dan menyesatkanku, maka aku
bersumpah untuk benar-benar menghalang-halangi bani Adam dari jalan keimanan,
kebenaran, dan hidayah. Akan saya halang-halangi mereka sampai mereka hancur disebabkan
olehku agar mereka tidak menyembah-Mu dan tidak mengesakan-Mu.
[17] Kemudian, aku akan mendatangi mereka dari segala arah untuk mengganggu dan
membuat mereka ragu-ragu tentang adanya hari Kiamat. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur terhadap kenikmatan yang telah Engkau berikan kepada
mereka dan tidak pula menaati perintah-perintah-Mu. “Ini adalah sangkaan dari prediksi Iblis.
[18] Allah SWT berfirman kepada Iblis untuk mempertegas laknat dan pengusirannya dari
surga, “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang yang terhina lagi terusir dari rahmat-Ku.
Dan Aku bersumpah bahwa sesungguhnya barang siapa yang tidak taat kepada-Ku dan
mengikuti kamu, anak cucumu semua, dan seluruh pengikutmu.”
[19] Setelah mengusir Iblis, Kami berfirman, “Hai Adam, bertempat tinggalah kamu dan
istrimu di surga serta makanalah oleh kalian buah-buahan apa saja yang kalian sukai. Namun,
janganlah kalian mendekati pohon ini memakannya, karena pohon itu diharamkan bagi
kalian, lalu jadilah kalian termasuk orang-orang yang menzalimi diri sendiri dengan
melanggar perintah-perintah Allah.” Tidak benar kabar yang mengatakan bahwa pohon yang
dimaksud disebutkan Allah dengan jelas namanya. Tidak benar pula bahwa pohon yang
dimaksud adalah pohon gandum.
[20] Karena hasad dan dengki kepada keduanya, setan lalu membisikan pikiran jahat dari
bumi kepada keduanya di langit dan merayu mereka berdua untuk memakan buah yang
dimaksud untuk menampakkan dari keduanya apa yang tertutup pada diri mereka, yaitu aurat
mereka yang selama ini tidak dilihat oleh siapapun dan untuk membuat mereka jelek. Iblis
berkata kepada keduanya. “Tuhan kalian tidak melarangmu dari memakan pohon buah ini,
kecuali supaya kalian tidak menjadi malaikat yang selalu mendekatkan diri kepada-Nya atau
tidak menjadi orang yang kekal yang selamanya tidak akan mati.”
[21] Iblis pun bersumpah kepada keduanya, “Sesunggunya apa yang aku ucapkan ini adalah
nasihat untuk kalian berdua dan aku benar-benar tahu tentang ini.”
[22] Iblis terus membujuk dan merayu keduanya untuk memakan buah itu dengan tipu daya
sampai akhirnya mereka terjerumus untuk melakukan maksiat. Ketika keduanya memakan
buah pohon itu maka terlihatlah aurat mereka sehingga mereka dengan segera memetik
13. 13
dedaunan surga untuk menutupi auratnya. Kemudian, Allah menyeru sebagai celaan terhadap
mereka, “Bukankah Aku telah melarang kalian berdua untuk tidak memakan pohon buah itu
dan Aku katakan kepadamu, ‘Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian berdua yang
nyata permusuhannya.’ Tadiyah atau ida’ adalah turunnya sesuatu kebawah sedikit demi
sedikit. Maksudnya kami turunkan keduanya dari derajat taat dan kemuliaan yang merupakan
derajat yan tinggi ke derajat yang rendah, yaitu derajat maksiat.”
[23] Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dengan
melanggar ketentuan-Mu dan mematuhi setan, dan jika Engkau tidak mengampuni dosa kami
dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang binasa.”
[24] Allah berfirman kepada Adam, Hawa, dan Iblis, “Turunlah kalian semua dari surga ini
ke bumi, sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain (ini adalah salah satu
bentuk siksa Allah). Dan kalian di bumi mempunyai tempat kediaman, kesenangan, dan
kebaikan sampai saat kematian datang.” Ini adalah dalil bahwa ajal telah ditentukan sejak di
zaman azali.
[25] Allah berfirman, “Di bumi itu kalian akan hidup dan di bumi itu pula kalian mati dan
dikuburkan, dan dari bumi itu kalian akan dibangkitkan dari kubur kalian nanti di hari
Kiamat.”
QS. Taha ayat 115 – 124
15. 15
122. kemudian Tuhannya memilihnya[950] Maka Dia menerima taubatnya dan memberinya
petunjuk.
123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu
menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku,
lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
124. dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
Keadaan buta".
PENJELASAN :
[947] Perintah Allah ini tersebut dalam ayat 35 surat Al Baqarah.
[948] Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon kekekalan), karena menurut syaitan,
orang yang memakan buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang Allah
mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada
yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu
adalah nama yang diberikan syaitan.
[949] Yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa,
dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. dan yang dimaksud
dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun
tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena
tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-
pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang Bagaimanapun kecilnya.
[950] Maksudnya: Allah memilih Nabi Adam a.s. untuk menjadi orang yang dekat kepada-
Nya.
TAFSIR :
[115] Sesungguhnya telah Kami perintahkan dan Kami wasiatkan kepada Adam dahulu untuk
tidak memakan buah khuldi maka ia lupa akan janji dan tidak mematuhi perintah itu. Dan,
tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat untuk bersabar untuk tetap menjauihi larangan
itu dan tidak pula usaha untuk menjauhi dosa. Apa yang dilakukannya itu adalah kesalahan
semata yang tidak disengaja yang hal itu adalah kelemahan yang selalu melekat pada anak
manusia maka dia bersalah tetapi tidak karena faktor kesengajaan.
16. 16
[116] Wahai Nabi, ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat, “Sujud hormatlah kalian
kepada Adam, tidak sujud untuk beribadah”, maka mereka semua bersujud, kecuali Iblis. Ia
tidak bersujud karena ia membangkang dan sombong.
[117] Lalu, Kami berfriman, “Hai Adam, sesungguhnya iblis ini adalah musuhmu dan musuh
istrimu Hawa maka sekali-kali jangan sampai waswas atau rayuannya dapat mengeluarkan
kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kalian mendapatkan kerepotan yang banyak di
dunia.
[118] Sesungguhnya kamu di surga dapat kelezatan dan kenikmatan yang beragam
bentuknya, yang didalamnya mereka tidak akan merasa lapar dan tidak pula telanjang tanpa
busana.
[119] Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula akan disengat panas
matahari di dalamnya.”
[120] Sampai setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, “Hai Adam,
maukah saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi (keabadian). Barang siapa memakannya,
maka ia tidak akan mati selamanya, dan saya tunjukkan kerajaan yang tidak akan binasa dan
lenyap.” Itu semua adalah kebohongan dari Iblis.
[121] Lalu, keduanya (Adam dan Hawa) memakan buah pohon yang dilarang itu, lalu
tampaklah aurat keduanya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun yang ada
di surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhannya dengan memakan buah pohon itu dan
sesatlah ia dari petunjuk dan bersalah ketika mencari kebenaran ketika perkataan musuhnya
telah memperdayanya.
[122] Kemudian, Tuhannya memilih dan mendekatkannya kepada-Nya setelah ia bertaubat
dan meminta pengampunan maka Dia menerima taubatnya dan memberinya kekuasaan untuk
tetap dalam ketaatan dan dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menjaga
kemuliaannya di dunia. Dan apa yang telah dilaluinya di surga sebagai pelajaran dan
peringatan baginya.
[123] Allah berfirman kepada Adam dan Hawa, “Turunlah kamu berdua dari surga ke dunia
dengan bersama-sama sebagai kalian, wahai manusia, menjadi musuh sebagian yang lain,
dengan berlomba-lomba dalam urusan dunia. Karena itu, jika datang kepada kalian petunjuk
dari-Ku dengan datangnya kitab dan rasul, lalu barang siapa yang mengikutu petunjuk-Ku
17. 17
dengan melakukan perintah-perintah-Ku maka ia tidak akan tersesat dan ia tidak akan celaka
di akhirat.
[124] Barangsiapa yang berpaling dari semua peringatan Allah berupa Al-Qur’an dan lainnya
maka sesungguhnya baginya penghidupan dunia yang susah, sempit, dan tidak ada
ketenangan. Adapun orang-orang mukmin akan tenang jiwanya dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta, yang sangat bingung.”
[125] Berkatalah dia, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan
buta, padahal aku dahulunya di dunia dan ketika dibangkitkan dari kubur adalah seorang yang
melihat.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Kholiq Abdul Hasan, Lc., M.A. Mukhtasar Tafsir Al-Wajiz, Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri Jl. Dr. Supomo, No.23, Solo 57141, 2013
A.Qohar Masjkoery, Drs., H. MM., Sri Waluyo, dkk. Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Universitas Gunadarma, 2003