Cerpen ini menceritakan perjalanan seorang saudagar kaya bernama Tambijumiril mencari kebahagiaan dan cinta. Ia meninggalkan hartanya dan berkelana hingga tiba di Mekkah, di mana ia menemukan pekerjaan sebagai tukang kebun. Di kebun itu, ia bertemu putri adipati bernama Siti Mahiya dan jatuh cinta.
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Analisis tematik cerpen siti mahiya karya Gunawan Maryanto
1. 0
PENCARIAN CINTA DAN KEBAHAGIAAN
DALAM CERPEN SITI MAHIYA
KARYA GUNAWAN MARYANTO
Analisis Tematik
Oleh
Oki Feri Juniawan
NIM 120210402021
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2013
2. 1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebahagiaan adalah dambaan setiap manusia di dunia. Kebahagiaan
merupakan kesenangan dan ketentraman hidup lahir dan batin manusia.
Dengan adanya kebahagiaan, manusia dapat menjauhkan diri dari kesusahan
dan kesedihan. Kebahagiaan tidak timbul begitu saja dalam diri tiap manusia.
Namun untuk mendapatkan kebahagiaan manusia perlu berusaha dan berdo’a
untuk mendapatkannya.
Ukuran kebahagiaan hidup setiap manusia berbeda-beda. Ada yang
merasa bahagia karena hidup dengan kekayaan, dan ada pula yang hidup
bahagia hanya dengan kesederhanaan. Kebahagiaan juga dapat timbul dengan
hadirnya seseorang dalam hidup kita. Seseorang yang dicintai dan dapat
mendampingi hidup selamanya dalam suka maupun duka.
Namun bagaimana dengan seseorang yang tidak merasa bahagia hanya
dengan kekayaan yang dimilikinya? Apa yang membuatnya merasa tidak
bahagia? Dalam cerpen Siti Mahiya karya Gunawan Maryanto, terdapat cerita
tentang seorang saudagar kaya raya dari Benggala yang tak pernah bahagia.
Oleh karena itu, penulis memilih cerpen tersebut untuk dianalisis karena
memiliki kisah dan tema yang menarik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah cara menentukan tema?
1.2.2 Bagaimanakah hasil analisis tematik dari cerpen Siti Mahiya karya
Gunawan Maryanto?
II. PEMBAHASAN
2.1 Cara Menentukan Tema
Nasution (1963:62) berpendapat bahwa tema memiliki dua jenis, yakni
tema mayor dan tema minor. Tema mayor merupakan tema pokok atau tema
dasar dari sebuah cerita, sedangkan tema minor merupakan bagian dari tema
mayor. Keduanya saling membangun dalam suatu karya sastra. Esten
(1990:92) mengemukakan cara menentukan tema, antara lain:
3. 1) Persoalan mana yang paling menonjol;
2) Persoalan mana yang paling banyak menimbulkan konflik. Adapun
2
konflik tersebut merupakan penyebab terjadinya peristiwa-peristiwa;
3) Menentukan atau menghitung persoalan mana yang membutuhkan
banyak waktu penceritaan.
2.2 Hasil Analisis Tematik Cerpen Siti Mahiya karya Gunawan Maryanto
Menurut Kamus Besar Bahaa Indonesia, tema merupakan suatu pokok
pikiran atau dasar dari sebuah cerita. Dalam menulis cerpen, puisi, novel,
karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan lainnya haruslah memiliki
sebuah tema. Jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya.
Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan.
Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan
tersebut.
Pada cerpen berjudul Siti Mahiya karya Gunawan Maryanto, dapat
dianalisis temanya dengan cara sebagai berikut:
1. Persoalan mana yang paling menonjol
Dalam cerpen tersebut yang menjadi persoalan utamanya ialah
seorang tokoh yang bernama Tambijumiril, seorang saudagar kaya
raya dari Benggala. Data yang membuktikan persoalan tersebut adalah
sebagai berikut:
“Masih inagt cerita Tambijumiril, seorang saudagar kaya raya
dari Benggala yang tak pernah bahagia?. ... ”
“... Pendeta Kanjulmukmin yang ditemuinya disebuah pulau
memberinya petunjuk agar ia pergi ke tanah Mekkah. Mungkin
di sanalah ia akan mendapatkan kebahagiaannya atau entah apa
namanya.”
“... Saya datang ke mari karena itulah petunjuk yang saya
dapatkan sewaktu saya bertapa sepanjang delapan tahun
lamanya. Kalau saya hendak mencari bahagia konon di sinilah
tempatnya.”
4. Dari data tersebut dapat disimpulkan, bahwa persoalan yang
menonjol perihal Tambijumaril yang merasa tak pernah bahagia. Dia
tidak merasa bahagia hanya dengan memiliki kekayaan saja. Oleh
karena itu ia pergi mencari kebahagiaannya sampai ke kota Mekkah.
3
2. Persoalan yang paling banyak menimbulkan konflik
Persoalan yang menyebabkan banyak konflik dan peristiwa
ialah perihal Tambijumaril yang merasa tak pernah bahagia, sehingga
menyebabkan peristiwa-peristiwa berikut:
“... Ya, ia yang meninggalkan seluruh harta kekayaannya dan
pergi bertapa sungsang...”
“... Konon ia mendapat wangsit dari Malaikat Jabarael untuk
pergi berlayar untuk bertemu dengan jodohnya di sebuah
padang pasir yang gersang. ...”
“... Pendeta Kanjulmukmin yang ditemuinya di sebuah pulau
memberinya petunjuk agar ia pergi ke tanah Mekkah.”
“Baiklah, kuterima kau bekerja di sini. Sebagai tukang kebun
taman sari.”
“Sesosok perempuan berdiri di belakangnya. Wajahnya tertutup
cadar. ...”
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa setelah menerima
beberapa petunjuk, Tambijumiril benar-benar berusaha agar
mendapatkan kebahagiaan yang selalu diimpikannya. Walau dia harus
menjadi seorang tukang kebun. Dan di kebun tersebut, terjadilah
peristiwa yang akan mengubah hidupnya. Ia bertemu dengan jodoh
yang akan membuatnya bahagia.
5. 3. Menentukan atau menghitung persoalan yang membutuhkan banyak
4
waktu penceritaan
Setelah dihitung, ternyata persoalan-persoalan yang
membutuhkan banyak waktu penceritaan ialah tentang proses
perjalanan Tambijumiril dalam mencari kebahagiaannya. Mulai dari ia
meninggalkan seluruh harta kekayaannya dan pergi bertapa sungsang
hingga ia bertemu dengan Siti Mahiya di taman sari tempat ia bekerja
sebagai tukang kebun.
Dari uraian di atas dapat ditentukan bahwa tema mayornya adalah:
Pencarian Cinta dan Kebahagiaan. Sedangkan tema-tema minor yang dapat
mendukung tema mayor adalah:
1. Kekayaan bukanlah sumber utama kebahagiaan.
Hal ini dapat dibuktikan pada kisah hidup Tambijumiril
sebelum bertemu dengan Siti Mahiya. Dia memang seorang yang kaya
raya, tetapi kekayaannya bukan jaminan untuk membuatnya bahagia,
justru ia merasa bosan dengan harta kekayaannnya. Dapat dilihat pada
percakapan Tambijumiril dengan Baginda Asim berikut ini:
“Ayah saya seorang saudagar kaya raya, Baginda. Saya lahir di
tengah kekayaan tersebut. Saya pun tumbuh besar di sana
hingga kemudian saya mengikuti jejak ayah saya menjadi
saudagar. Harta kekayaan saya makin hari makin berlipat
jumlahnya. Tapi lama-kelamaan saya bosan dengan semuanya.
...”
2. Berusaha dengan sabar akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.
Hal ini dapat dibuktikan dengan kesungguhan dan kesabaran
Tambijumiril dalam menemukan kabahagiaan hidupnya. Ia sungguh-sungguh
dalam bertapa hingga delapan tahun lamanya. Ia juga dengan
sabar mengemban tugas sebagai seorang tukang kebun.
6. Cerpen tersebut sangatlah baik untuk dibaca. Karena selain memiliki
kisah dan tema yang menarik, di dalamnya juga terdapat pesan-pesan yang
dapat diserap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam
menginginkan sesuatu kita harus selalu berusaha dan bersabar.
Selain itu, Cerpen Siti Mahila ini dapat menyadarkan membaca untuk
selalu ingat bahwa kekayaan bukanlah sumber utama manusia untuk
mendapatkan kebahagiaan. Karena selain kekayaan, manusia juga perlu
memiliki sesuatu yang dinamakan cinta. Dan untuk mendapatkan cinta
tersebut, manusia harus berusaha dengan sabar.
5
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tema merupakan suatu pokok pikiran atau dasar dari sebuah cerita.
Tema dapat dibagi menjadi tema mayor dan tema ninor. Sedangkan untuk
menentukan tema dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni mencari persoalan
yang paling menonjol, mencari persoalan yang paling banyak menimbulkan
konflik dan menentukan atau menghitung persoalan yang membutuhkan
banyak waktu penceritaan.
Dari cerpen yang berjudul Siti Mahiya karya Gunawan Marryanto
dapat ditentukan bahwa tema mayornya adalah: Pencarian Cinta dan
Kebahagiaan. Sedangkan tema-tema minor yang dapat mendukung tema
mayornya adalah: Kekayaan bukanlah sumber utama kebahagiaan; dan
Berusaha dengan sabar akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan.
7. 6
DAFTAR PUSTAKA
Esten, Mursal. 1990. Sastra Indonesia dan Tradisi Sub Kultur. Bandung: Angkasa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tema
Maryanto, Gunawan. 2013 . Siti Mahiya. Jawa Pos Edisi Minggu, 8 September 2013.
Mustamar, Sunarti. 1989. Laporan Penelitian Analisis Struktural Novel dan Senja Pun Turun
Karya Nasjah Djamin. Jember: Universitas Jember.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
8. 7
Lampiran
Sinopsis Siti Mahiya
Karya Gunawan Maryanto
Kisah ini menceritakan seorang saudagar kaya raya dari Benggala bernama
Tambijumiril yang tak pernah bahagia. Kemudian ia meninggalkan kekayaannya dan pergi
bertapa. Di dalam pertapaannya, ia mendapat wangsit dari Malaikat Jabarael untuk pergi
berlayar ke padang pasir yang gersang untuk bertemu dengan jodohnya.
Di sebuah pulau, dia bertemu dengan pendeta yang bernama Kanjulmukmin yang
memberinya petunjuk untuk pergi ke tanah Mekkah. Di tanah Mekkah sendiri pada waktu itu
masih berbentuk kadipaten dan diperintah oleh Baginda Asim.
Baginda Asim memiliki 1 orang putri cantik bernama Siti Mahila, dan memiliki 2
orang putra bernama Alip dan Abdulmuntalip. Siti Mahila adalah anak pertama yang sudah
saatnya menikah, tetapi ia selalu menghindar jika ayahnya selalu membahas soal pernikahan.
Maka sang Baginda menjadi gelisah akan hal itu.
Setelah Tambijumiril sampai di kota Mekkah, ia langsung bertemu dengan Baginda
Asim dan meminta untuk diberi pekerjaan. Baginda Asim yang tertarik dengan pemuda
tersebut memberinya pekerjaan sebagai tukang kebun di taman asri, taman tempat Siti
Mahiya biasa menyendiri.
Tambijumiril bekerja dengan rajin. Ia selalu menyiram tanaman dan bunga sambil
menembangkan Sekar Dandanggula. Hal itu sering didengarkan oleh Siti Mahiya secara
sembunyi-sembunyi. Kemudian suatu hari Siti Mahiya menghampiri Tambijumiril yang
sedang bekerja. Alangkah terkejutnya Tambijumiril, karena baru pertama kali itu ia melihat
Siti Mahiya. Dan ia lebih terkejut lagi ketika Siti Mahiya memintanya menembangkan lagu
yang sering ia perdendangkan. Maka menembanglah Tambijumiril di depan Siti Mahiya. Dan
dari kejauhan Baginda Asim memperhatikan mereka. Hatinya benar-benar merasa lega. Dia
merasa bahwa Tambijumiril adalah jodoh Siti Mahila.