Laporan ini memberikan ringkasan dan evaluasi atas pementasan dua lakon drama, yaitu Lakon Musuh Masyarakat dan Lakon Laras. Ringkasan mencakup evaluasi terhadap keaktoran, tata panggung, tata musik/ilustrasi, tata cahaya, dan tata kostum/make-up pada kedua pementasan drama tersebut.
1. APRESIASI DRAMA
Laporan
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Matakuliah Apresiasi Drama
Kelas C
Oleh
Oki Feri Juniawan
120210402021
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2014
2. A. Lakon Musuh Masyarakat
Pementasan realis yang dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2014 ini
cukup meriah, dibuktikan dengan antusias dari penonton yang hadir.
Pementasan ini juga menarik karena dibawakan oleh anggota baru Teater
Tiang yang merupakan pementasan pertama bagi mereka setelah menjalani
diklat. Pementasan ini semakin menarik dengan digunakannaya ilustrasi musik
live dan elektronik dalam satu pementasan. Namun ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Keaktoran
Banyak aktor yang berdialog seperti membaca, kecuali Prof. Heru
dan Ririn
Masih banyak artikulasi yang kurang jelas
Kecepatan dalam dialog jugas perlu diperhatikan
Belum mengusai karakter masing-masing peran, hanya satu orang
yang dapat mengusai karakternya, yakni Prof. Heru
Ferdi kurang tegas sebagai pemimpin sidang
b. Tata panggung
Ada 1 kursi yang tidak cocok untuk digunakan, yakni kursi sudut
yang seharusnya diletakkan di sudut tembok tetapi diletakkan
sejajar dengan kursi lainnya
Perpindahan property kurang cepat antar babak
c. Tata musik/ilustrasi
Pada babak ke-3, ilustrasi menegangkan untuk adegan pertikaian
antara Pak Camat & Prof. Heru dirasa kurang cocok. Namun untuk
ilustrasi adegan lainnya sudah dirasa cocok.
d. Tata cahaya
Kurang cepatnya pengaturan lampu black out pada saat pergantian
babak
e. Tata kostum & make up
Pemilihan kostum sudah bagus, namun untuk make up masih
belum nampak perbedaan karakter antar aktor. Yang sudah tampak
karakternya hanya Pak Camat dan Pak Pardi
f.
B. Lakon Laras
1. Naskah
Naskah ini merupakan naskah realis yang bersifat komedi, dengan
tema sosial: Keselarasan dalam rumah tangga. Tema tersebut diperkuat dengan
permasalahan yang diangkat, yakni permasalahan seputar kehidupan rumah
tangga Riyadi dan Agus. Riyadi adalah seorang tukang bangunan yang miskin,
ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, namun ia bisa
memenuhi kebutuhan biologis istrinya, yakni Sumi. Sedangkan Agus adalah
seorang pegawai kantoran yang mampu memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya, namun sang istri, yakni Tiara, tidak dapat memenuhi kebutuhan
3. biologis Agus. Sehingga tidak ada keselarasan dalam kedua rumah tangga
tersebut.
Alur yang digunakan dalam naskah ini dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, diantaranya: (1) berdasarkan urutan waktu, alur dalam naskah ini
ialah alur maju; (2) berdasarkan kriteria jumlah, alur dalam naskah ini ialah
alur jamak, karena menampilkan perjalanan hidup beberapa tokoh; (3)
berdasarkan kriteria hubungan antar peristiwa, alur dalam naskah ini
merupakan alur erat, karena setiap bagian terasa penting dan menentukan; dan
(4) berdasarkan kriteria cara pengakhirannya, alur dalam naskah ini ialah alur
tertutup, karena naskah ini merupakan naskah yang berkelanjutan, yakni masih
terdapat naskah selanjutnya yang berjudul Laras 2.
Tokoh dalam naskah ini tediri dari 4 orang tokoh utama, 2 tokoh
pembantu, dan 1 orang figuran, dengan dimensi tokoh sebagai berikut:
1. Riyadi
- Sosiologis
Dari kalangan menengah kebawah, tukang bangunan
- Psikologis
Sabar, nrimo dan tegas, suami yang setia, figure ayah yang baik,
saying pada keluarga dan Laras
- Fisiologis
Mempunyai tubuh tinggi besar, berumur 40 tahun., tinggi sekitar
175 cm, tidak terlalu ganteng, sudah banyak uban, berkulit sawo
matang
2. Sumi
- Sosiologis
Dari kalangan menengah kebawah
- Psikologis
Kurang sabar, cerewet, suka marah-marah, kurang nrimo, istri
setia, masih polos, sayang pada keluarga, menghargai tetangga atau
masyarakat
- Fisiologis
Cantik, berumur 28 tahun, masih terlihat muda, berkulit putih,
tinggi sekitar 155 cm.
3. Agus
- Sosiologis
Keluarga kaya, pengusaha sukses, tokoh di masyarakat
- Psikologis
Penakut istri, suka selingkuh, sayang pada keluarga, pandai
merayu, pandai mencari alasan
- Fisiologis
Ganteng, wajah bersih, tinggi sekitar 170 cm
4. 4. Tiara
- Sosiologis
Dari kalangan menengah ke atas
- Psikologis
Cerewet, pemarah, suka menuntut, suka bergosip
- Fisiologis
Berumur 29 tahun, bergaya parlente, bertubuh besar, bermake up
menor, tinggi sekitar 160 cm
5. Ayu
- Sosiologis
Kalangan orang menengah ke atas
- Psikologis
Suka bergosip, cerewet, penakut
- Fisiologis
Berumur 28 tahun, berpenampilan rapi, cantik, putih, bersih
6. Ratna
- Sosiologis
Kalangan orang menengah keatas
- Psikologis
Cerewet, suka bergosip, penakut
- Fisiologis
Berumur 28 tahun, berwajah manis, kulit sawo matang
2. Pementasan
Pementasan komedi yang dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2014 ini
banyak mendapat sambutan meriah dari penonton, karena penonton banyak
yang terhibur dengan komedi yang dibawakan. Selain itu, pementasan ini
merupakan penyegar dari pementasan sebelumnya karena bersifat komedi.
a. Keaktoran
Pak Riyadi kurang gagah sebagai seorang kuli bangunan
Pak Riyadi kurang dalam memainkan ekspresi menyesal sewaktu
Laras dijual
Pak Riyadi dan Pak Agus kurang konsentrasi, sehingga salah
menyebut nama aktor lain
Jeda dialog antara Pak Agus & Ibu Tiara terlalu lama pada adegan
pertama, sehingga terlihat seperti sedang mengingat dialog
Beberapa Blocking aktor perlu diperhatikan, seperti Jeng Ratna
yang membelakangi penononton waktu pertama masuk panggung.
Kemudian beberapa aktor kurang maju, sehingga kurang disinari
cahaya lampu
5. Pak Agus dan & Ibu Tiara kurang intim sebagai sepasang suami
istri
Bu Tiara kurang centil dan cerewet
Ada beberapa artikulasi aktor yang kurang lancar, salah satunya
artikulasi Jeng Ratna
Bu Tiara kurang konsentrasi sehingga terlihat sedang menahan
tertawa ketika adegan serius
b. Tata panggung
Rumah Pak Agus dirasa kurang mewah untuk ukuran orang kaya
c. Tata musik/ilustrasi
Ada beberapa adegan yang dirasa garing karena kurangnya
ilustrasi, misalnya adegan Pak Riyadi dan Sumi
d. Tata cahaya
Kurang cepat dalam pergantian adegan
Lampu di rumah keluarga miskin terlalu redup
e. Tata kostum & make up
Kostum Ibu Tiara Kurang mewah
Lipstik Pak Riyadi terlalu merah