Dokumen tersebut membahas struktur dasar algoritma dan konsep-konsep pentingnya seperti urutan eksekusi instruksi, percabangan, dan pengulangan. Struktur dasar algoritma meliputi eksekusi sekuensial instruksi, percabangan eksekusi berdasarkan kondisi, dan pengulangan blok instruksi berdasarkan syarat tertentu.
2. Tiap instruksi dikerjakan secara
berurutan sesuai dengan urutan
penulisannya,
yaitu sebuah instruksi dieksekusi
setelah instruksi sebelumnya
selesai dieksekusi.
Urutan instruksi menentukan
keadaan akhir dari algoritma.
Bila urutannya diubah,
maka hasil akhirnya mungkin
juga berubah.
3. Pada struktur percabangan, program
akan berpindah urutan pelaksanaan
jika suatu kondisi yang disyaratkan
dipenuhi.
Pada proses seperti ini simbol
flowchart Decision harus digunakan.
Simbol decision akan berisi pernyataan
yang akan diuji kebenarannya. Nilai
hasil pengujian akan menentukan
cabang mana yang akan ditempuh.
4. Struktur pengulangan terdiri dari dua bagian :
1. Kondisi pengulangan, yaitu syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan
pengulangan. Syarat ini biasanya dinyatakan dalam ekspresi Boolean yang
harus diuji apakah bernilai benar (true) atau salah (false)
2. Badan pengulangan (loop body), yaitu satu atau lebih instruksi yang akan
diulang
6. Pada algoritma runtunan telah kita lihat bahwa setiap aksi atau perintah selalu
dilakukan bila telah sampai gilirannya. Namun demikian ada kalanya suatu aksi
hanya bisa dilakukan bila memenuhi suatu kondisi atau persyaratan tertentu.
Algoritma ini kita sebut dengan algoritma seleksi kondisi atau juga percabangan.
7. Ada dua tipe algoritma percabangan yang akan kita bahas
berikut ini yaitu :
PERCABANGAN SATU KONDISI
8. Contoh. Misalnya kita ingin menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan genap
atau ganjil. Maka Algoritmanya dapat kita jabarkan seperti berikut ini
1. Mulai
2. Masukkan satu bilangan (X)
3. jika X habis dibagi dua maka lanjut ke 4. Jika tidak lanjut ke 5
4. tulis ‘X bilangan genap’. Lanjut ke 6.
5. tulis ‘X bilangan ganjil’
6. Selesai
Perhatikan bahwa ada dua kemungkinan perintah yang akan dikerjakan setelah perintah
ke-3 dikerjakan. Jika X habis dibagi dua maka selanjutnya perintah ke-4 yang
dikerjakan, kemudian melompat ke 6 (perintah 5 tidak dikerjakan). Sebaliknya jika X
tidak habis dibagi dua perintah selanjutnya melompat ke-5 (perintah 4 tidak dikerjakan)
dan kemudian berakhir pada perintah ke-6.
9. - Satu kondisi (if-then) : artinya hanya ada satu
kondisi yang menjadi syarat untuk melakukan
satu atau satu blok (sekelompok) aksi.
Bentuk umum algoritma teks standar percabangan dengan
satu kondisi :
if <kondisi> then
aksi
Jika <kondisi> terpenuhi atau bernilai benar maka aksi
dikerjakan, sedangkan jika tidak, maka aksi tidak dikerjakan dan
proses langsung keluar dari percabangan
10. Perhatikan contoh berikut ini.
if A>B then
write (A)
Ekspresi di atas menunjukkan bahwa perintah menulis /
menampilkan A dikerjakan hanya jika kondisi A>B terpenuhi
(bernilai benar). Jika yang terjadi adalah sebaliknya, tidak ada
aksi yang dilakukan atau proses langsung keluar dari
percabangan.