SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PERBEDAAN GANGGUAN PSIKOTIK
DAN NEUROTIK
Klasifikasi Gangguan Jiwa
GANGGUANJIWA
Psikotik
Organik
Delirium
Dementia, dll
Non Organik
Skizofrenia
Gg.Waham
Gg. Mood, dll
Non Psikotik/
Neurotik
Gg. Cemas
Gg. Somatoform
Gg. Psikoseksual
Gg. Kepribadian
Gangguan Jiwa Psikotik
W.F. Maramis menyatakan bahwa
psikosis adalah suatu gangguan jiwa
dengan kehilangan rasa kenyataan
(sense of reality).
• Waham +
• Halusinasi +
• Perilaku yang
kacau
Mis : Skizofrenia
PPDGJ-III/ICD-10
Gangguan Skizofrenia ditandai oleh :
 Distorsi pikiran dan persepsi mendasar dan khas
 Afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul
(blunted)
 Kesadaran jernih
 Kemampuan intelektual tetap
 Defisit kognitif tertentu dapat berkembang
kemudian
Gangguan Jiwa Neurotik
Gangguan jiwa non
psikotik yang kronis dan
rekuren, yang ditandai
terutama oleh
KECEMASAN,
Yang dialami atau
dipersepsikan secara
langsung, atau diubah
melalui mekanisme
pembelaan/pertahanan;
Kecamasan tampak
sebagai gejala, seperti :
Obsesi, kompulsi, fobia,
disfungsi seksual.
5
Mis : Gangguan Kecemasan
Obsesif-Kompulsif
Gangguan obsesif-kompulsif : merupakan gangguan
kecemasan dimana dalam kehidupan individu
didominas ioleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi)
yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara
berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan
kecemasannya.
Gejala ditandai dengan pengulangan (repetatif)
pikiran dan tindakansedikitnya 4 kali untuk satu
kompulsi dalam sehari dan berlangsung selama
1sampai 2 minggu selanjutnya
Mis : Mengecek kompor berulang-ulang (cemas
kebakaran)
1) Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari
sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada
impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari
bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap
dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
2) Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh
individu dan berusahamelawan kebiasaan dan pikiran-
pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga,namun
tidak berhasil
3) Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan
perasaan lega, rasa puasatau kesenangan, melainkan
disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihandan
mengurangi stres yang dirasakannya.
4) Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya
berulang-ulang secaraterus-menerus dalam beberapa
kali setiap harinya.
NO FAKTOR PSIKOSIS NEUROSIS
1 Perilaku Umum Gangguan terjadi pada seluruh aspek
kepribadian, tidak ada kontak dengan
realitas.
Gangguan Terjadi pada sebagian
kepribadian, kontak dengan realitas
masih ada.
2 Gejala-gejala Gejala bervariasi luas dengan waham,
halusinasi, kedangkalan emosi, dst.
yang terjadi secara terus menerus.
Gejala psikologis dan somatik bisa
bervariasi, tetapi bersifat temporer
dan ringan.
3 Orientasi Penderita sering mengalami
disorientasi (waktu, tempat dan orang-
orang)
Penderita tidak atau jarang
mengalami disorientasi. Penderita
memahami bahwa dirinya
mengalami gangguan jiwa.
4 Pemahaman
(Insight)
Penderita tidak memahami bahwa
dirinya sakit.
Penderita memahami bahwa dirinya
mengalami gangguan jiwa.
5 Resiko sosial Perilaku penderita dapat
membahayakan orang lain dan diri
sendiri.
Perilaku penderita jarang atau tidak
membahayakan orang lain dan diri
sendiri.
6 Penyembuhan Penderita memerlukan perawatan di
rumah sakit. kesembuhan seperti
keadaan semula dan permanen sulit di
capai
Tidak begitu memerlukan
perawatan di rumah sakit.
Kesembuhan seperti semula dan
permanen sangat mungkin dicapai.
Referensi
 Pusat Penyembuhan Penyakit Jiwa dan
Gangguan Kejiwaan diYogyakarta. 2012.
GangguanJiwa dan Rumah Sakit Jiwa.
http://e-
journal.uajy.ac.id/153/3/2TA12720.pdf.
Diakses pada 7 April 2015

More Related Content

What's hot

Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Joni Iswanto
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
Noorahmah Adiany
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
Agus Gunardi
 

What's hot (20)

Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
 
Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatri
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 

Viewers also liked

Psikologi gangguan neurotik
Psikologi gangguan neurotikPsikologi gangguan neurotik
Psikologi gangguan neurotik
Dymas Feisal
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
renny anggraini
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
dadadony
 
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangTeknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Anjang Kusuma Netra
 
Cara mengukur tekanan darah
Cara mengukur tekanan darahCara mengukur tekanan darah
Cara mengukur tekanan darah
RedBerry0218
 

Viewers also liked (20)

Psikologi gangguan neurotik
Psikologi gangguan neurotikPsikologi gangguan neurotik
Psikologi gangguan neurotik
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
Psikosis
PsikosisPsikosis
Psikosis
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Gangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversiGangguan disosiatif-konversi
Gangguan disosiatif-konversi
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
 
halusinasi
halusinasihalusinasi
halusinasi
 
Cara mengukur tensi
Cara mengukur tensiCara mengukur tensi
Cara mengukur tensi
 
Halusinasi
HalusinasiHalusinasi
Halusinasi
 
Gangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan campuran anxietas dan depresiGangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan campuran anxietas dan depresi
 
Buku bagan mtbs m refinal-agustus2013
Buku bagan mtbs m refinal-agustus2013Buku bagan mtbs m refinal-agustus2013
Buku bagan mtbs m refinal-agustus2013
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
Pengkajian dan sp
Pengkajian dan spPengkajian dan sp
Pengkajian dan sp
 
SLIDE SHOW : 10 Gangguan JIwa yang Paling Sering Dialami
SLIDE SHOW : 10 Gangguan JIwa yang Paling Sering DialamiSLIDE SHOW : 10 Gangguan JIwa yang Paling Sering Dialami
SLIDE SHOW : 10 Gangguan JIwa yang Paling Sering Dialami
 
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjangTeknik pengukuran tekanan darah dr anjang
Teknik pengukuran tekanan darah dr anjang
 
Dasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomiDasar dasar anatomi
Dasar dasar anatomi
 
Cara mengukur tekanan darah
Cara mengukur tekanan darahCara mengukur tekanan darah
Cara mengukur tekanan darah
 
Gangguan jiwa
Gangguan jiwaGangguan jiwa
Gangguan jiwa
 

Similar to Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik

Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Ahmad Muhtar
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
Elissa Lisencia
 

Similar to Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik (20)

Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
Present
PresentPresent
Present
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
Depresi point AKPER PEMKAB MUNA
 
MARAMIS 1
MARAMIS 1MARAMIS 1
MARAMIS 1
 
Presentasi abnormal
Presentasi abnormalPresentasi abnormal
Presentasi abnormal
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
 
Psikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medisPsikopat - biokimia medis
Psikopat - biokimia medis
 
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas jiwaku mimi
Tugas jiwaku mimiTugas jiwaku mimi
Tugas jiwaku mimi
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 

More from Lena Setianingsih

Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada AnakDiagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Lena Setianingsih
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Lena Setianingsih
 

More from Lena Setianingsih (11)

Challenges in the diagnosis and management of neonatal sepsis
Challenges in the diagnosis and management of neonatal sepsisChallenges in the diagnosis and management of neonatal sepsis
Challenges in the diagnosis and management of neonatal sepsis
 
An Update on Tardive Dyskinesia: From Phenomenology to Treatment
An Update on Tardive Dyskinesia: From Phenomenology to TreatmentAn Update on Tardive Dyskinesia: From Phenomenology to Treatment
An Update on Tardive Dyskinesia: From Phenomenology to Treatment
 
Bipolar disorders in DSM-5: strengths, problems and perspectives
Bipolar disorders in DSM-5: strengths, problems and perspectivesBipolar disorders in DSM-5: strengths, problems and perspectives
Bipolar disorders in DSM-5: strengths, problems and perspectives
 
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis DepresiEtiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
Etiopatogenesis dan Manifestasi Klinis Depresi
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
 
Definisi dan Etiologi Paraphimosis
Definisi dan Etiologi ParaphimosisDefinisi dan Etiologi Paraphimosis
Definisi dan Etiologi Paraphimosis
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada AnakDiagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Asma pada Anak
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
 
Asma pada anak (penatalaksanaan, pencegahan, edukasi, prognosis)
Asma pada anak (penatalaksanaan, pencegahan, edukasi, prognosis)Asma pada anak (penatalaksanaan, pencegahan, edukasi, prognosis)
Asma pada anak (penatalaksanaan, pencegahan, edukasi, prognosis)
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 

Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik

  • 2. Klasifikasi Gangguan Jiwa GANGGUANJIWA Psikotik Organik Delirium Dementia, dll Non Organik Skizofrenia Gg.Waham Gg. Mood, dll Non Psikotik/ Neurotik Gg. Cemas Gg. Somatoform Gg. Psikoseksual Gg. Kepribadian
  • 3. Gangguan Jiwa Psikotik W.F. Maramis menyatakan bahwa psikosis adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). • Waham + • Halusinasi + • Perilaku yang kacau
  • 4. Mis : Skizofrenia PPDGJ-III/ICD-10 Gangguan Skizofrenia ditandai oleh :  Distorsi pikiran dan persepsi mendasar dan khas  Afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted)  Kesadaran jernih  Kemampuan intelektual tetap  Defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian
  • 5. Gangguan Jiwa Neurotik Gangguan jiwa non psikotik yang kronis dan rekuren, yang ditandai terutama oleh KECEMASAN, Yang dialami atau dipersepsikan secara langsung, atau diubah melalui mekanisme pembelaan/pertahanan; Kecamasan tampak sebagai gejala, seperti : Obsesi, kompulsi, fobia, disfungsi seksual. 5
  • 6. Mis : Gangguan Kecemasan Obsesif-Kompulsif Gangguan obsesif-kompulsif : merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominas ioleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya. Gejala ditandai dengan pengulangan (repetatif) pikiran dan tindakansedikitnya 4 kali untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung selama 1sampai 2 minggu selanjutnya Mis : Mengecek kompor berulang-ulang (cemas kebakaran)
  • 7. 1) Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan. 2) Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan berusahamelawan kebiasaan dan pikiran- pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga,namun tidak berhasil 3) Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puasatau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihandan mengurangi stres yang dirasakannya. 4) Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secaraterus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
  • 8. NO FAKTOR PSIKOSIS NEUROSIS 1 Perilaku Umum Gangguan terjadi pada seluruh aspek kepribadian, tidak ada kontak dengan realitas. Gangguan Terjadi pada sebagian kepribadian, kontak dengan realitas masih ada. 2 Gejala-gejala Gejala bervariasi luas dengan waham, halusinasi, kedangkalan emosi, dst. yang terjadi secara terus menerus. Gejala psikologis dan somatik bisa bervariasi, tetapi bersifat temporer dan ringan. 3 Orientasi Penderita sering mengalami disorientasi (waktu, tempat dan orang- orang) Penderita tidak atau jarang mengalami disorientasi. Penderita memahami bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa. 4 Pemahaman (Insight) Penderita tidak memahami bahwa dirinya sakit. Penderita memahami bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa. 5 Resiko sosial Perilaku penderita dapat membahayakan orang lain dan diri sendiri. Perilaku penderita jarang atau tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri. 6 Penyembuhan Penderita memerlukan perawatan di rumah sakit. kesembuhan seperti keadaan semula dan permanen sulit di capai Tidak begitu memerlukan perawatan di rumah sakit. Kesembuhan seperti semula dan permanen sangat mungkin dicapai.
  • 9. Referensi  Pusat Penyembuhan Penyakit Jiwa dan Gangguan Kejiwaan diYogyakarta. 2012. GangguanJiwa dan Rumah Sakit Jiwa. http://e- journal.uajy.ac.id/153/3/2TA12720.pdf. Diakses pada 7 April 2015