SlideShare a Scribd company logo
1 of 102
Download to read offline
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN
MENERAPKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA USAHA MIKRO, KECIL,
DAN MENENGAH DI PALEMBANG
SKRIPSI
Oleh
ISMI ISLAMIA FATHURRAHMI
2012.21.0047
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PALEMBANG
APRIL 2016
ii
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN
MENERAPKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA USAHA MIKRO, KECIL,
DAN MENENGAH DI PALEMBANG
SKIRPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Skripsi
Oleh
ISMI ISLAMIA FATHURRAHMI
2012.21.0047
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PALEMBANG
APRIL 2016
iii
iv
v
vi
vii
M O T T O
Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan.
Dan bahwa usahanya, akan kelihatan nantinya.
(Q.S. An Najm ayat 39-40)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan,
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
(Q.S Al-Insyirah 6-7)
Tinggalkanlah yang meragukanmu,
Pada apa yang tidak meragukanmu.
Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa,
Sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.
(HR. Tirmidzi no. 2518 dan Ahmad 1/200, Hasan Shahih)
viii
P E R S E M B A H A N
First of all I expressed my highest gratitude to Al Mighty Allah and my
prophet Muhammad Peace be upon him, Who has given us mercies and blessings until
I’m able to finish this essay, and I don’t forget to say my peace and salutation to
our prophet Muhammad who has guided us from the darkness to the lights. I do
believe that my achievement in this essay is only my first step to get thousand
miles journey in the future.
♥ ♥ ♥
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :
ლ Ibu dan Ayah. Terima kasih atas doa, semangat dan support yang selalu
mengiringi mimi. Terima kasih udah sabar mendidik mimi selama hampir 21
tahun ini. Your love will never been replaced with anything.
ლ Adik-adikku, Mia, Vivi dan Zaky. Terima kasih udah mau nemenin begadang
ngerjain skripsi ya . You guys are one of my biggest motivation to be a
better person and to work harder. Semoga bisa selalu menjadi kakak yang
baik untuk kalian.
ლ Bapak Jhon dan Ibu Lastri, selaku pembimbing skripsi, serta segenap Dosen-
Dosen Universitas Indo Global Mandiri. Terima kasih telah memberikan
banyak ilmu dan pelajaran selama ini.
ix
ლ Sahabatku, Maunah/Marwati. Terima kasih udah jadi sahabat hijrah, sahabat
kuliah, perangko seperjuangan kp & skripsi. *Alhamdulillah ya kelar juga nih
skripsi, wkwk*. Semoga ukhuwah kita bersambung di akhirat inshaa Allah.
Aamiin. I know that I don’t always remember to thank you specifically
for everything that you do, but I do always appreciate it very much.
ლ Sahabat SMP ku, Puji, Eka, Intan dan Asty. Terima kasih karena selalu
meluangkan waktu di banyaknya kesibukan untuk mendengarkan, bertemu
dan membantu. Because one of the greatest gift someone could receive
is time.
ლ Teman-teman Jurusan Sistem Informasi angkatan 2012, Astri/Mak, Mbak
Ayu, Dwi, Anita, Dessy, Suci, Tiara, Sari, dll. Terima kasih atas pelajaran dan
pengalaman hidup selama di bangku perkuliahan. You guys make this past
four years in college memorable.
x
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai tata kelola teknologi informasi (TI) yang
difokuskan pada bagian pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Palembang dengan menerapkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) sebagai kerangka
kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi tata
kelola TI yang diharapkan dapat membantu UMKM dalam memperluas pangsa pasar.
Penelitian ini mengusulkan 4 faktor yang memiliki pengaruh terhadap tata kelola TI, yaitu
kelayakan produk (PF), permintaan pasar (MD), pesaing (C) dan promosi (P). Pengumpulan
data penelitian dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada pelaku UMKM, dan
diperoleh 100 respondent valid. Hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 21.0 menunjukkan adanya pengaruh positif antara kelayakan produk (PF) terhadap
tata kelola TI dan tata kelota TI terhadap promosi (P). Rekomendasi tata kelola TI pada
penelitian ini dirancang dengan menggunakan kerangka kerja SOA web services, dimana
terdapat 2 layanan yang saling berkaitan, yaitu layanan UMKM kota Palembang dan layanan
sistem consumer.
Kata Kunci : Tata Kelola Teknologi Informasi, Arsitektur Berorientasi Layanan, Web
Services, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Pemasaran
xi
ABSTRACT
This study discusses the governance of information technology (IT) that is focused
on the marketing of Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) in Palembang with
implementing Service Oriented Architecture (SOA) as its framework. This study aims to find
the factors that need to be considered in creating a good marketing system and make an IT
governance recommendation that is expected to assist SMEs in expanding market share.
This study proposes four factors that affect IT governance, namely the product feasibility
(PF), the market demand (MD), competitor (C) and promotion (P). The collection of research
data conducted by distributing 100 questionnaires to SMEs, and obtained 100 valid
respondents. The results of data processing by using a program SPSS version 21.0 shows
the positive correlation between Product Feasibility (PF) to IT governance and IT governance
to promotion (P). IT governance recommendation in this study was designed using SOA web
services architecture, which has two inter-related services, namely UMKM kota Palembang
service and sistem consumer service.
Key Words : Information Technology Governance, Service Oriented Architecture, Web
Services, Micro, Small, and Medium Enterprises, Marketing
xii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayat serta
pertolongan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Tak lupa shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi
Wasallam, berserta keluarga serta para sahabat.
Akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang, penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran Dengan
Menerapkan Service Oriented Architecture Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di
Palembang” yang merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh dalam
menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata 1 ) Jurusan Sistem Informasi Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri Palembang.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,
pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ketulusan, kasih sayang, dan
pengorbanannya memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Marzuki Alie, SE., MM, selaku Rektor Universitas Indo Global Mandiri.
2. Ibu Lastri Widya A, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Dosen
Pembimbing II.
3. Ibu Nining Ariati, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
4. Bapak John Roni Coyanda, S.Kom., M.Si selaku Dosen Pembimbing I.
5. Ibu Tertiaavini, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Akademik.
6. Ayah, Ibu dan Ketiga adik saya yang telah memberikan dukungan, motivasi dan do’a
serta bantuanya dalam segala hal dalam penulisan skripsi ini.
7. Teman-teman Jurusan Sistem Informasi angkatan 2012 yang telah memberikan
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
xiii
pihak. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Palembang, April 2016
Penulis,
Ismi Islamia Fathurrahmi
NPM. 2012.21.0047
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL DALAM .............................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KESIAPAN SKRIPSI ............................................................ iii
HALAMAN TANDA PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. iv
HALAMAN TANDA PENGESAHAN ................................................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN REVISI SKRIPSI ................................................................. vi
HALAMAN MOTTO .......................................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................................ viii
ABSTRAK......................................................................................................................... x
ABSTRACT ...................................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL...............................................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah............................................................................................................ 2
1.3. Perumusan Masalah .......................................................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian................................................................................................................ 3
1.5. Manfaat Penelitian.............................................................................................................. 3
1.6. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................................. 3
1.7. Sistematika Penulisan........................................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Analisis............................................................................................................................... 5
2.2. Tata Kelola......................................................................................................................... 5
2.3. Teknologi............................................................................................................................ 5
2.4. Informasi............................................................................................................................. 5
2.5. Teknologi Informasi............................................................................................................ 6
xv
2.6. Tata Kelola Teknologi Informasi......................................................................................... 6
2.6.1. Fokus Area Tata Kelola TI .................................................................................. 7
2.6.2. Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan ....................................................... 7
2.7. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ..................................................................... 8
2.7.1. Karakteristik UMKM ............................................................................................ 9
2.7.2. Masalah Yang Dihadapi UMKM.......................................................................... 9
2.8. Pemasaran......................................................................................................................... 11
2.8.1. Bauran Pemasaran ............................................................................................. 11
2.8.2. Bauran Komunikasi Pemasaran.......................................................................... 12
2.9. Service Oriented Architecture (SOA).................................................................................. 13
2.9.1. Konsep Service Oriented ................................................................................... 15
2.9.2. Komponen SOA .................................................................................................. 16
2.9.3. Implementasi SOA .............................................................................................. 17
2.9.4. Keuntungan SOA ................................................................................................ 21
2.10. Statistical Product and Service Solution (SPSS)................................................................ 22
2.11. Studi Literatur Sejenis ........................................................................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tahapan Penelitian............................................................................................................. 24
3.2. Deskripsi Tahap Penelitian................................................................................................. 25
3.3. Rancangan Penelitian ........................................................................................................ 28
3.3.1. Jenis Penelitian...................................................................................................... 28
3.3.2. Pendekatan Penelitian ........................................................................................... 29
3.3.3. Variabel dan Indikator Penelitian............................................................................ 29
3.4. Model Awal Penelitian........................................................................................................ 31
3.5. Populasi dan Sample ......................................................................................................... 32
3.6. Teknik Pengambilan Sample.............................................................................................. 33
3.7. Metode Pengumpulan Data................................................................................................ 33
3.8. Metode Analisa Data.......................................................................................................... 34
3.9. Uji Coba Instrumen............................................................................................................. 34
3.9.1. Uji Validitas ............................................................................................................ 35
3.9.2. Uji Reliabilitas......................................................................................................... 40
3.9.3. Kesimpulan Uji Coba Instrumen............................................................................. 42
BAB IV PENGOLAHAN DATA
xvi
4.1. Deskripsi Sample Penelitian............................................................................................... 45
4.1.1. Profil Respondent................................................................................................... 45
4.1.2. Hasil Penilaian Respondent................................................................................... 51
4.2. Uji Kualitas Data................................................................................................................. 52
4.2.1. Uji Validitas ............................................................................................................ 52
4.2.2. Uji Reliabilitas......................................................................................................... 55
4.2.3. Uji t......................................................................................................................... 58
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hipotesa Penelitian ............................................................................................................ 62
5.2. Kerangka Web Service UMKM........................................................................................... 65
5.2.1. Requirements and Analysis.................................................................................... 65
5.2.2. Design and Development....................................................................................... 65
5.3. Class Diagram.................................................................................................................... 70
5.4. Desain Rancangan Web Services UMKM Kota Palembang .............................................. 71
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan......................................................................................................................... 78
6.2. Saran.................................................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis ................................................................................. 22
Tabel 3.1 Indikator Teknologi Informasi ...................................................................... 29
Tabel 3.2 Indikator Kelayakan Produk......................................................................... 30
Tabel 3.3 Indikator Permintaan Pasar......................................................................... 30
Tabel 3.4 Indikator Pesaing......................................................................................... 30
Tabel 3.5 Indikator Promosi ........................................................................................ 31
Tabel 3.6 Daftar Respondent Questionnaire Uji Coba ............................................... 34
Tabel 3.7 Data Hasil Questionnaire Uji Coba.............................................................. 34
Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi..................................................... 36
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Uji Coba Intrumen........................................................... 39
Tabel 3.10 Indikator yang Dihapus................................................................................ 40
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Intrumen ....................................................... 42
Tabel 3.12 Instrumen Penelitian.................................................................................... 43
Tabel 4.1 Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Questionnaire ................................... 45
Tabel 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha ........................................... 46
Tabel 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha......................................... 48
Tabel 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha ............................................. 48
Tabel 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Usia........................................................... 49
Tabel 4.6 Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 50
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Respondent ........................................................................ 51
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas......................................................................................... 55
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 58
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................................ 60
Tabel 5.1 Pembahasan Indikator Variabel Teknologi Informasi ................................. 63
Tabel 5.2 Kebutuhan Layanan ................................................................................... 65
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan ............................ 8
Gambar 2.2 Siklus Penerapan Konsep SOA................................................................. 14
Gambar 2.3 Enkapsulasi Fungsi Logik Proses Bisnis Oleh Service.............................. 15
Gambar 2.4 Pola Web Services.................................................................................... 17
Gambar 2.5 Pola CORBA ............................................................................................. 18
Gambar 2.6 Pola EJB ................................................................................................... 19
Gambar 2.7 Pola REST ................................................................................................ 19
Gambar 2.8 Pola RMI ................................................................................................... 20
Gambar 2.9 Pola RPC .................................................................................................. 20
Gambar 2.10 Pola DCOM............................................................................................... 21
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................... 24
Gambar 3.2 Model Awal Penelitian............................................................................... 31
Gambar 3.3 Hasil Uji Validitas Indikator Teknologi Informasi........................................ 36
Gambar 3.4 Hasil Uji Validitas Indikator Kelayakan Produk.......................................... 37
Gambar 3.5 Hasil Uji Validitas Indikator Permintaan Pasar .......................................... 37
Gambar 3.6 Hasil Uji Validitas Indikator Pesaing.......................................................... 38
Gambar 3.7 Hasil Uji Validitas Indikator Promosi.......................................................... 38
Gambar 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Teknologi Informasi.................................... 40
Gambar 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Kelayakan Produk...................................... 41
Gambar 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Permintaan Pasar....................................... 41
Gambar 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Pesaing ...................................................... 41
Gambar 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Promosi...................................................... 42
Gambar 3.13 Model Akhir Penelitian............................................................................... 43
Gambar 4.1 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha......................................... 47
Gambar 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha....................................... 48
Gambar 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha ........................................... 49
Gambar 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Usia ........................................................ 50
Gambar 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 51
Gambar 4.6 Hasil Uji Validitas Indikator Teknologi Informasi........................................ 53
Gambar 4.7 Hasil Uji Validitas Indikator Kelayakan Produk.......................................... 53
xix
Gambar 4.8 Hasil Uji Validitas Indikator Permintaan Pasar .......................................... 54
Gambar 4.9 Hasil Uji Validitas Indikator Pesaing.......................................................... 54
Gambar 4.10 Hasil Uji Validitas Indikator Promosi.......................................................... 54
Gambar 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Teknologi Informasi..................................... 56
Gambar 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kelayakan Produk....................................... 57
Gambar 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Permintaan Pasar....................................... 57
Gambar 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pesaing....................................................... 57
Gambar 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Promosi....................................................... 58
Gambar 4.16 Hipotesis Penelitian................................................................................... 59
Gambar 4.17 Hasil Uji t................................................................................................... 60
Gambar 5.1 Hipotesa Penelitian ................................................................................... 62
Gambar 5.2 Arsitektur Web Services UMKM Kota Palembang..................................... 66
Gambar 5.3 Relasi Antar Database Pada Web UMKM Palembang.............................. 71
Gambar 5.4 Desain Rancangan Login Pada Web UMKM Palembang ......................... 71
Gambar 5.5 Desain Rancangan Register Consumer Pada Web UMKM Palembang ... 72
Gambar 5.6 Desain Rancangan Register Penjual Pada Web UMKM Palembang........ 73
Gambar 5.7 Desain Rancangan Homepage Pada Web UMKM Palembang................. 74
Gambar 5.8 Desain Rancangan Bidang Usaha Pada Web UMKM Palembang............ 75
Gambar 5.9 Desain Rancangan Detail Produk Pada Web UMKM Palembang............. 76
Gambar 5.10 Desain Rancangan Pemesanan Produk Pada Web UMKM Palembang.... 77
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Survei
Lampiran 2 Surat Balasan Survei Perusahaan
Lampiran 3 Surat Pernyataan Tidak Plagiat
Lampiran 4 Surat Keterangan Bebas Pustaka
Lampiran 5 Kartu Bimbingan
Lampiran 6 Daftar Riwayat Pendidikan
Lampiran 7 Lembar Identitas Mahasiswa
Lampiran 8 Tanda Bukti Penyerahan Artikel Ilmiah
Lampiran 9 Skor TOEFL
Lampiran 10 Tabel t
Lampiran 11 Tabel r
Lampiran 12 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Mikro)
Lampiran 13 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Kecil)
Lampiran 14 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Menengah)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) merupakan sarana yang penting untuk mengelola informasi
karena menawarkan efisiensi dan efektivitas kerja. Banyak organisasi telah menerapkan
dan mengembangkan TI untuk membantu proses bisnisnya agar memperoleh informasi
yang akurat, tepat waktu, relevan, ekonomis dan dapat membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan. Namun di sisi lain, penerapan TI memerlukan biaya investasi tinggi
dengan resiko yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme tata kelola
TI yang menyeluruh dan terstruktur dari mulai perencanaan hingga pengawasannya.
Tata kelola TI adalah satu kesatuan konsep dasar dari corporate governance melalui
peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang berhubungan dengan TI.
Tata kelola TI menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan
informasi yang baik, benar, transparan sesuai tuntutan publik dan standar global. Salah satu
isu yang marak berkembang saat ini berkenaan dengan penggunaan TI adalah banyak
organisasi sudah menggunakan TI namun belum sadar mengenai tata kelola yang baik
untuk pencapaian yang optimal untuk meningkatkan nilai, sekaligus mampu mengelolanya
dengan baik untuk pencapaian tujuan organisasi.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan suatu bentuk organisasi
yang berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan alternatif
kegiatan usaha produktif, alternatif penyaluran kredit, maupun dalam hal penyerapan tenaga
kerja. UMKM dianggap penyelamat perekonomian Indonesia di masa krisis periode 1999-
2000. Salah satu masalah yang sampai saat ini masih perlu diperhatikan adalah minimnya
pengetahuan yang dikuasai oleh pelaku UMKM mengenai TI, sehingga pangsa pasar yang
diakses sangat terbatas. Mereka hanya sekedar menggunakannya untuk keperluan sehari-
hari tanpa mengetahui manfaat dari TI bagi usaha mereka tersebut. Padahal dengan
menjadikan TI sebagai sarana dalam bidang pemasaran, mereka bisa mendapatkan
benefit yang lebih besar, salah satunya yaitu dapat mengakses pangsa pasar yang lebih
luas. Walaupun produksi yang dipasarkan sudah cukup bagus, bila pasar yang dijangkau
terbatas maka tidak akan cukup menolong kelangsungan hidup UMKM.
Mengingat TI sangat berperan dalam bidang pemasaran UMKM maka dibutuhkan
suatu sarana pemasaran yang baik dalam pengadaannya, salah satunya yaitu dengan
2
dilakukannya suatu pengukuran tentang pengelolaan pengendalian TI. Namun banyak
organisasi yang menganggap penerapan teknologi informasi adalah semata-mata
implementasi software dan hardware canggih, sehingga mereka melupakan unsur “tata
kelola”. Tanpa pengelolaan TI yang baik maka sebenarnya penerapan TI tidak akan
maksimal walau didukung software canggih yang berjalan di atas infrastruktur hardware
yang handal.
Tata kelola TI yang baik tidak dapat serta merta dibuat tanpa suatu kerangka kerja
(framework), dimana penyusunan kerangka kerja tersebut dapat disesuaikan dengan tujuan
organisasi. Saat ini telah banyak kerangka kerja yang berstandar internasional untuk
membantu organisasi sebagai alat bantu melakukan tata kelola TI, misalnya kerangka kerja
Service Oriented Architecture (SOA).
Atas dasar tersebut, maka penulis ingin membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI
yang tepat pada bagian pemasaran sehingga dapat dijadikan panduan yang dapat
digunakan pemakainya serta dapat meningkatkan penggunaan fasilitas tersebut secara
optimal. Pembuatan tata kelola TI dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja SOA,
dimana konsep dasar kerangka kerja SOA adalah mengembangkan service berdasarkan
sistem lama dan kemudian mengembangkan sistem baru dengan menyusun dan
mengkombinasikan service-service yang ada.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulisan skripsi ini dibuat dengan judul
“Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan menerapkan
Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Palembang”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang ditemui pada bagian pemasaran UMKM, yakni sebagai berikut :
1. Minimnya ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh pelaku UMKM mengenai TI, sehingga
mereka belum cukup memanfaatkan TI sebagai landasan untuk mencapai benefit yang
lebih besar.
2. Belum tersedianya suatu platform TI yang baik pada Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Koperasi, sehingga pelaku UMKM masih terbatas dalam memasarkan produk dan
mendapatkan informasi terkait pasar mana saja yang bisa ditembus oleh produk yang
mereka hasilkan.
3
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul pertanyaan yang
merupakan rumusan masalah penelitian, yaitu “apa saja faktor-faktor yang dibutuhkan untuk
membuat suatu rekomendasi tata kelola teknologi informasi guna menciptakan suatu sistem
pemasaran yang baik bagi UMKM di Palembang?”
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan deskripsi dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk menemukan faktor-faktor yang dibutuhkan dalam menciptakan sistem pemasaran
yang baik dan membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI bagian pemasaran UMKM di
kota Palembang.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya yaitu:
1. Bagi pelaku UMKM, penelitian ini dapat membantu meningkatkan pangsa pasar dengan
menjadikan TI sebagai sarana pemasaran dengan menerapkan SOA sebagai kerangka
kerjanya.
2. Bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, penelitian ini dapat dijadikan
sebagai saran untuk membangun suatu teknologi informasi pemasaran yang baik bagi
UMKM kota Palembang.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini berfokus pada tata kelola TI pada bidang pemasaran UMKM di kota
Palembang.
2. Objek penelitian ini adalah tiga sektor UMKM yang berada di kota Palembang, yaitu
retail, kuliner dan souvenir.
3. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan questionnaire kepada
tiga kecamatan dari enam belas kecamatan di kota Palembang, yaitu Ilir Timur 1, Ilir
Timur 2 dan Sukarami.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi dalam enam bab, yaitu:
4
1. BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, dilanjutkan dengan identifikasi masalah,
perumusan masalah, pemaparan tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau
batasan penelitian serta sistematika penelitian.
2. BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori yang berhubungan dengan pembuatan skripsi yang menjadi
landasan teori dalam pembahasan nantinya. Teori yang digunakan diantaranya
pengertian tata kelola teknologi informasi, SOA framework, dsb.
3. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data
(studi lapangan, studi pustaka dan studi literatur sejenis), metode analisa data dan
model penelitian.
4. BAB IV. PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi deskripsi penelitian, uji kualtas data, uji t dan hasil hipotesa penelitian.
5. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan mengenai rekomendasi tata kelola TI dari kegiatan
penelitian.
6. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran hasil dari
penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis
Analisis adalah suatu tindakan mengumpulkan mencari dan meneliti suatu masalah
yang akan dibahas dengan jelas sehingga lebih dalam memecahkan suatu masalah
(Susilowati, & Riasti, 2011).
Sedangkan menurut Maith (2013) analisis didefinisikan sebagai penguraian suatu
persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian
yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan.
2.2 Tata Kelola
Tata Kelola (Governance) diartikan sebagai kumpulan dari cara dan aturan untuk
menjalankan sebuah prosedur serta standar operasional dalam mencapai suatu tujuan
strategis (Adikara, 2013).
Tata kelola yang baik adalah tata kelola yang efektif, yaitu tata kelola yang
berkesesuaian dengan sasaran, tujuan serta budaya organisasi, sehingga akan memberi
kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan (Komara, 2014).
2.3 Teknologi
Teknologi merupakan pengetahuan umum yang dapat diartikan sebagai suatu alat
(pembantu) yang diciptakan manusia dengan tujuan mempermudah pekerjaan yang
dilakukan manusia sehari-hari (Parwadi, 2013).
Adapun menurut Husein dalam Yudhanti, & Rachmawati (2013) yang dimaksud
dengan teknologi adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu
aktivitas input, pemrosesan, dan output pada sistem informasi, software komputer yang
terdiri atas instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi
kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, teknologi telekomunikasi
yang memudahkan para manajer berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain.
2.4 Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang
6
(Muslih, & Purnama, 2013).
Sedangkan menurut Kurnia, Tanuwijaya, & Sagirani (2013) informasi adalah data
yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima yang dapat berupa
fakta atau suatu nilai yang bermanfaat.
2.5 Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan (Antasari, Kertahadi,
& Riyadi, 2013).
Teknologi informasi memungkinkan bisnis memaksimalkan keuntungan, mengelola
resiko secara tepat, dan sumber daya teknologi informasi digunakan secara bertanggung
jawab (Sembiring, Mudjihartono, & Rahayu, 2013).
Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang
sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan
konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan
efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang-
orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya (Antasari, Kertahadi, &
Riyadi, 2013).
2.6 Tata Kelola Teknologi Informasi
Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) adalah sebuah kerangka
kebijakan, prosedur dan kumpulan proses-proses yang bertujuan untuk mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dengan
memberikan tambahan nilai bisnis, melalui penyeimbangan keuntungan dan resiko TI
besertaproses-proses yang ada di dalamnya. Mereka bertanggung jawab terhadap arah
strategi organisasi, memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai dan berbagai
sumber daya organisasi telah dimanfaatkan dengan tepat. Tata kelola TI membutuhkan
pengaturan yang tepat untuk memadukan strategi TI dan pemanfaatan sumber daya TI guna
memberikan keuntungan yang kompetitif bagi organisasi. sederhananya, tata kelola TI
menggunakan prinsip-prinsip tata kelola organisasi terhadap unit TI (Muthmainnah, 2015).
7
Tata kelola TI merupakan salah satu bagian terpenting dari kesuksesan penerapan
good corporate governance. IT governance memastikan pengukuran efektifitas dan efisiensi
peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur yang terkait dengan TI menuju ke
arah tujuan strategi perusahaan. IT governance memadukan best practice proses
perencanaan, pengolahan, penerapan, pelaksanaan dan pengawasan kinerja untuk
memastikan bahwa TI benar mendukung pencapaian perusahaan (Nurhidayati, Rizky, &
Dafid, 2014).
Adapun menurut Information Technology Governance Institute (ITGI) dalam Irfan
(2013) tata kelola TI didefinisikan sebagai tanggung jawab dari pihak eksekutif dan dewan
direktur, yang terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi dan proses yang memastikan
TI yang ada pada perusahaan untuk mendukung dan memperluas strategi dan tujuan
perusahaan.
2.6.1 Fokus Area Tata Kelola TI
Fokus tata kelola TI menurut Muthmainnah (2015) yaitu value delivery, risk
management, resource management, performance management, dan strategic alignment.
Fokus area tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini:
1. Strategic alignment berfokus pada menjalankan hubungan bisnis dan perencanaan TI
seperti mendefinisikan, memelihara dan mengoptimalkan pemakaian biaya, dan
menyelaraskan prosedur TI dengan prosedur perusahaan.
2. Value delivery adalah tentang mengoptimalkan seluruh pemakaian biaya,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat yang sesuai terhadap strategi,
berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai yang sebenarnya
dari TI.
3. Resource management adalah tentang mengoptimalkan investasi, dan pengelolaan
sumber daya TI yang baik yang terdiri dari aplikasi, informasi, infrastruktur dan
sumberdaya. Ini merupakan kunci utama terkait dengan optimalisasi pengetahuan dan
infrastruktur.
2.6.2 Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan definisi tata kelola TI menurut ITGI, dapat disimpulkan bahwa tata kelola
teknologi informasi harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata kelola
perusahaan. Tata kelola perusahaan merupakan suatu sistem yang mengarahkan dan
8
mengendalikan entitas-entitas pada suatu perusahaan. Ketergantungan bisnis akan suatu
teknologi informasi telah membuatnya tidak dapat menyelesaikan isu tata kelola perusahaan
tanpa adanya pertimbangan terhadap teknologi informasi. Sebagai gantinya teknologi
informasi dapat mempengaruhi peluang strategi dan menghasilkan kritik atas perencanaan
strategis yang telah dibuat. Dalam hal tersebut tata kelola teknologi informasi
memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan maksimal atas informasi, dan
juga merupakan penggerak tata kelola perusahaan. Hubungan antara tata kelola teknologi
informasi dengan tata kelola perusahaan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini (Modissa,
& Rachmansyah, 2015):
Tata Kelola
Perusahaan
Aktivitas Perusahaan Aktivitas TI
Tata Kelola TI
Mengarahkan
Menetapkan
Mengarahkan
Menetapkan
Gambar 2.1 Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan
2.7 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha menengah adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini (UU No. 20 Tahun 2008).
Menurut data perkembangan UMKM kota Palembang tahun 2015 jumlah UMKM
sampai dengan Agustus 2015 mencapai 35.244 unit usaha (6.543 unit usaha mikro, 23.528
9
unit usaha kecil dan 5.263 unit usaha menengah) yang mengalami perkembangan 4.16 %
dari 6 tahun sebelumnya. Penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2015 sebanyak
136.181 orang dimana ada peningkatan sebesar 3.18 % dari 6 tahun sebelumnya
(Disperindagkop).
2.7.1 Karakteristik UMKM
Kriteria UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008 pasal 6 yakni sebagai berikut:
1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).
2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah).
3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah).
2.7.2 Masalah yang Dihadapi UMKM
Menurut Hubeis (2009) dalam Anggraini, & Nasution (2013) permasalahan umum
yang biasanya terjadi pada UMKM, yaitu :
a. Kesulitan pemasaran
Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi
perkembangan UMK. Dari hasil studi yang dilakukan oleh james dan akrasanee (1988)
10
di sejumlah negara ASEAN, menyimpulkan UMKM tidak melakukan perbaikan yang
cukup di semua aspek yang terkait dengan pemasaran seperti peningkatan kualitas
produk dan kegiatan promosi.
b. Keterbatasan finansial
Terdapat dua masalah utama dalam kegiatan UMK di Indonesia, yakni dalam aspek
finansial dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi
pertumbuhan output jangka panjang. Walaupun pada umumnya modal awal bersumber
dari modal (tabungan) sendiri atau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber
permodalan ini sering tidak memadai dalam bentuk kegiatan produksi maupun investasi.
c. Keterbatasan SDM
Salah satu kendala serius bagi banyak UMK di Indonesia adalah keterbatasan SDM
terutama dalam aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik produksi,
pengembangan produk, engineering design, quality control, organisasi bisnis, akuntansi
data processing, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat
dibutuhkan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus
pasar barang.
d. Masalah bahan baku
Keterbatasan bahan baku serta kesulitan dalam memperolehnya dapat menjadi salah
satu kendala yang serius bagi banyak UMK di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan harga
yang relatif mahal. Banyak pengusaha yang terpaksa berhenti dari usaha dan berpindah
profesi ke kegiatan ekonomi lainnya akibat masalah keterbatasan bahan baku.
e. Keterbatasan teknologi
UMKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi yang tradisional,
seperti mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang bersifat manual. Hal ini membuat
produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi kurang maksimal, dan kualitas produk relatif
rendah.
f. Kemampuan manajemen
Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola manajemen yang sesuai
dengan kebutuhan dan tahap pengembangan usahanya, membuat pengelolaan usaha
menjadi terbatas.
g. Kemitraan
Kemitraan mengacu pada pengertian berkerja sama antara pengusaha dengan
11
tingkatan yang berbeda yaitu antara pengusaha kecil dan pengusaha besar. Istilah
kemitraan sendiri mengandung arti walaupun tingkatannya berbeda, hubungan yang
terjadi adalah hubungan yang setara (sebagai mitra kerja).
2.8 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi yang menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam
menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi (Mujiyana, & Elissa, 2013).
Sedangkan menurut Kotler (2005) dalam Mujiyana, & Elissa (2013) pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok dapat
memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan dalam penciptaan dan timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
2.8.1 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan salah satu konsep kunci dalam
teori pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, distribusi
dan promosi (Tan, 2011).
1. Produk
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk dapat berupa barang
dan dapat pula berupa jasa. Keputusan-keputusan tentang produk mencakup
penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek, pembungkus, garansi, dan servis
sesudah penjualan.
2. Harga
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk
tersebut. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan penjualan karena unsur yang lain adalah mengeluarkan biaya.
3. Distribusi
Saluran distribusi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan agar produk
tersebut tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. Saluran distribusi
(channel of distribution) adalah lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan
untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke
12
konsumen.
4. Promosi
Promosi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mencoba menyusun komunikasi antara kebaikan produknya dan membujuk para
pelanggan serta konsumen sasaran untuk membeli produk yang ditawarkan.
2.8.2 Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari lima cara komunikasi utama (Mujiyana, &
Elissa, 2013), yaitu:
1. Advertising
Peranan periklanan dalam pemasaran sangatlah penting, yakni untuk
membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk atau jasa yang
ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa yang
ditawarkan, untuk membujuk calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan
produk atau jasa tersebut. Sedangkan, tujuan utama dari periklanan adalah memberikan
informasi secara luas kepada konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan
suatu perusahaan. Adapun tujuan advertising, diantaranya :
a. Memberikan informasi atas produk atau jasa yang ditawarkan untuk menciptakan
permintaan atas produk tersebut.
b. Mempertahankan calon pelanggan yang setia dengan membujuk pelanggan agar
tetap membeli.
c. Membujuk calon pelanggan dimana iklan menjadi penting dalam persaingan dimana
sasaran perusahaan menciptakan permintaan selektif akan merek tertentu.
d. Menarik pelanggan baru, dengan menarik arus kas pembelian kearah produk yang
diiklankan perusahaan dan menggantikan tempat para pelanggan yang pindah ke
produk pesaing serta memperluas pasar.
2. Promosi Penjualan
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan
teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan
informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh
penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat
mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara lain:
a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.
13
b. Mengkomunikasikan produk baru.
c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.
d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.
e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.
f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.
3. Publicity
Publicity atau publisitas merupakan kiat pemasaran, dimana perusahaan tidak
hanya berhubungan dengan kumpulan publik yang lebih besar. Adapun fungsi utama
dari publicity meliputi :
a. Membangun image (citra), baik image perusahaan maupun image produk.
b. Mendukung aktivitas komunikasi.
c. Mengatasi isu atau permasalahan yang ada.
d. Memperkuat posisi perusahaan.
e. Cukup mengadakan Launching untuk produk atau jasa baru.
4. Personal selling
Personal selling dapat juga dikatakan sebagai improvisasi dan penjualan dengan
menggunakan komunikasi person to person. Personal selling biasanya dilaksanakan
oleh sales bawah naungan manajer penjualan yang mempromosikan produk secara
langsung pada pasar sasaran, bentuk kegiatan personal selling yaitu : door to door
selling, mail order, telephone selling dan direct selling.
5. Direct selling
Direct selling atau direct marketing adalah bagian dari program marketing
communication, dimana direct marketing dilakukan sebagai cara untuk bertemu oleh
konsumen setelah muncul respon dari pasar atas informasi produk yang telah
disabarkan kepada konsumen melalui media (iklan disurat kabar, televisi, radio,
majalah, internet atau media masa lainnya).
2.9 Service Oriented Architecture (SOA)
Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah bentuk teknologi arsitektur yang
mengikuti prinsip-prinsip service-orientation (berorientasi layanan). Konsep service-
orientation ini melakukan pendekatan dengan membagi masalah besar menjadi sekumpulan
service kecil yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. SOA tidak terkait
dengan suatu teknologi tertentu, tapi lebih ke arah pendekatan untuk pembangunan
14
perangkat lunak yang moduler. Service dalam lingkup SOA merupakan sekumpulan fungsi,
prosedur, atau proses yang akan memberi respon jika diminta oleh sebuah client (Kapojos,
Wowor, & Rumagit, 2012).
SOA merupakan metodologi pengembangan sistem yang dapat bergerak dinamis
saat pengembangan sebuah sistem informasi. Banyak hal yang bisa dikurangi dalam
mengoperasikan sebuah proses pada SOA, sehingga lebih mudah dan cepat untuk
melakukan suatu pekerjaan. Sesuatu yang tidak perlu dilakukan berulang-ulang kali
misalnya, seseorang mengecek, menyimpan, atau mendapatkan medical record padahal
hanya berinteraksi dengan validasi dan data yang sama. Membangun aplikasi dengan
sumber yang sama akan lebih mudah dan lebih cepat untuk perusahaan yang saling
berhubungan. SOA menyediakan suatu kerangka desain dengan maksud untuk realisasi
yang cepat dengan sedikit biaya pengembangan sistem untuk meningkatkan kualitas sistem
secara total (Wijaya, 2011).
SOA juga didefinisikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak yang didasarkan
pada konsep pokok bahwa software dapat disusun atas sebuah latar depan aplikasi,
layanan, repository layanan dan jalur layanan. Sebuah layanan terdiri dari sebuah kontrak,
satu atau lebih antar muka dan sebuah implementasi. (Absari, & Setyawan, 2012).
Adanya SOA lifecycle memungkinkan penempatan kemampuan service melalui tiga
tahap, yaitu requirements and analysis, design and development, dan IT operations.
Tahapan proses dari SOA lifecycle ini dapat dipetakan ke dalam siklus besar SOA pada
Gambar 2.2 (Aradea, Shofa, & Kurnia, 2013).
Gambar 2.2 Siklus Penerapan Konsep SOA
15
2.9.1 Konsep Service Oriented
Service oriented merupakan sebuah pendekatan dalam penyelesaian masalah besar
dengan membaginya menjadi sekumpulan layanan (service) kecil yang menyelesaikan
permasalahan spesifik. Istilah ini telah ada cukup lama dan telah digunakan untuk berbagai
macam konteks permasalahan dan tujuan tertentu. Contoh dari dekomposisi permasalahan
menjadi sekumpulan service ini dapat dilihat dalam kasus pemesanan makanan di restoran.
Misalkan seorang pelanggan ingin memesan makanan, maka ia akan memanggil pelayan
di restoran tersebut untuk mencatatan pesanan, lalu pelayan tersebut memberikan pesanan
kepada dapur untuk dimasak. Setelah makanan yang dimasak telah jadi, makanan tersebut
akan diantar ke pelanggan oleh pelayan. Dengan pendekatan service oriented,
penyelesaian masalah itu dapat dibagi menjadi sekumpulan service berupa pemesanan
makanan, pengantaran pesanan ke dapur, pembuatan makanan di dapur, dan pengantaran
makanan ke pelanggan. Selain definisi yang dijelaskan sebelumnya, service sendiri dapat
dipandang sebagai enkapsulasi lojik dari satu atau sekumpulan aktivitas tertentu.
Gambar 2.3 Enkapsulasi Fungsi Logik Proses Bisnis Oleh Service
Bila dicontohkan dalam sebuah otomasi bisnis, service dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Otomasi bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang disusun dalam langkah-langkah
sebagai implementasi proses bisnis. Seperti dapat dilihat pada Gambar 2.3, lingkup dari
service tidak terbatas, service dapat mengenkapsulasi sebuah proses besar atau hanya satu
16
langkah proses kecil. Hal ini dapat disesuaikan tergantung kebutuhan. Misalkan bila
dicontohkan dalam kasus pemesanan makanan sebelumnya, sebuah service pembuatan
makanan di dapur dapat didekomposisi lagi menjadi beberapa langkah. Misalkan
penyediaan bahan, pemeriksaan keberadaan bahan, proses masak, dan sebagainya.
Setelah seluruh permasalahan dapat dibagi dalam beberapa service, solusi dari
permasalahan tersebut harus bisa diselesaikan dengan memungkinkan seluruh service
berpartisipasi dalam sebuah orkestrasi. Untuk itu ada beberapa permasalahan yang harus
dimiliki oleh service, yaitu bagaimana service berhubungan, bagaimana service
berkomunikasi, bagaimana service didesain, dan bagaimana pesan antar service
didefinisikan (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012).
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh SOA (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012), yaitu
diantaranya:
1. Loosely coupled, yaitu setiap service berdiri sendiri secara independen dan tidak
tergantung service lain untuk berjalan. Ketergantungan diminimalisir sehingga hanya
butuh mekanisme komunikasi satu sama lain.
2. Service contract, yaitu setiap service memiliki kesepakatan mengenai cara untuk
komunikasi.
3. Autonomy, yaitu service memiliki hak penuh terhadap semua lojik yang dienkapsulasi.
4. Abstraction, yaitu service tidak memperlihatkan bagaimana lojik diimplementasi
didalamnya.
5. Reusability, yaitu lojik dibagi menjadi sekumpulan service yang dapat memudahkan
reuse.
6. Statelessness, yaitu service tidak memiliki status tertentu terkait dengan aktivitas yang
dilakukannya.
7. Discoverability, yaitu service didesain untuk deskriptif sehingga bisa ditemukan dan
diakses melalui mekanisme pencarian tertentu.
8. Composability, yaitu service bisa disatukan dengan service lain. Ini memungkinkan logic
dapat diwakili pada level berbeda dari granularity dan mempromosikan reusability dan
pembuatan layer abstraction.
2.9.2 Komponen SOA
SOA terdiri atas empat komponen (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012), yaitu:
1. Message, yaitu data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah unit kerja, yang
17
dipertukarkan antara satu service dengan yang lainnya.
2. Operation, yaitu fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sebuah service untuk memproses
message hingga menghasilkan sesuatu. Fungsi-fungsi inilah yang nantinya akan saling
berinteraksi untuk menyelesaikan sebuah unit kerja.
3. Service, merepresentasikan sekumpulan operation yang berhubungan untuk
menyelesaikan sekumpulan unit kerja yang berhubungan.
4. Process, merupakan business rule yang menentukan operasi mana yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.9.3 Implementasi SOA
SOA dapat diimplementasikan berdasarkan beberapa arsitektur, yaitu (Marini, 2012):
1. Web Services
Gambar 2.4 Pola Web Services
a. Service provider, berfungsi menyediakan service dan dilengkapi dengan
implementasinya. Service provider berupa network address yang dapat menerima
dan mengeksekusi permintaan dari service requester.
b. Service requester (client), Service ini dapat menggunakan Uniform Resource
Identifier (URI) untuk meminta service baik secara langsung atau melakukan
pencarian service yang sesuai pada service registry, kemudian melakukan binding
dan invoke terhadap service. Service requester dapat berupa aplikasi, service
maupun modul software yang memerlukan service.
c. Service registry, berupa directory yang dapat diakses melalui network dan berfungsi
untuk menyimpan service-service. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan
18
mempublish service dari penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang
meminta service.
SOA pada web services menggunakan paradigma find-bind-execute. Penyedia
service meregister servicenya kedalam registry public. Kemudian registry ini digunakan oleh
pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. Apabila
didalam registry ini terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan diberi kontrak
dan alamat akhir service tersebut. Web services didukung oleh beberapa teknologi berikut
ini:
a. SOAP (Simple Object Access Protocol)
SOAP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan pertukaran
dokumen XML melalui jaringan komputer.
b. WSDL (Web services Description Language)
WSDL adalah sebuah dokumen yang ditulis dalam XML. Dokumen ini
mendeskripsikan sebuah layanan web.
c. UDDI (Universal Description, Discovery and Integration)
UDDI adalah sebuah kerangka kerja platform yang independent untuk
mendeskripsikan layanan-layanan, menemukan, dan mengintegrasikan layanan
dengan menggunakan internet.
2. CORBA (Common Object Request Broker Architecture)
Gambar 2.5 Pola CORBA
CORBA adalah sebuah standar yang dikeluarkan oleh Object Management Group
19
(OMG) yang memampukan komponen-komponen perangkat lunak ditulis dalam bahasa
pemrograman dan dijalankan diatas platform yang beragam untuk saling berkomunikasi
(interoperate).
3. EJB (Enterprise Java Bean)
Gambar 2.6 Pola EJB
EJB adalah sebuah arsitektur komponen server-side yang menyederhanakan proses
membangun class enterprise aplikasi komponen terdistribusi dalam lingkungan java.
4. REST (Representational State transfer)
Gambar 2.7 Pola REST
20
REST adalah gaya arsitektur perangkat lunak untuk sistem hypermedia terdistribusi
seperti world wide web. REST memiliki tujuan untuk memberikan gambaran bagaimana
sebuah aplikasi web berperilaku.
5. RMI (Remote Method Invocation)
Gambar 2.8 Pola RMI
RMI adalah sebuah mekanisme yang terdapat pada bahasa pemrograman java. RMI
mengijinkan objek-objek java untuk menggunakan methods pada objek lain dengan
menggunakan JVM.
6. RPC (Remote Procedure Call)
Gambar 2.9 Pola RPC
21
RPC adalah sebuah mekanisme komunikasi yang memampukan sebuah proses
berkomunikasi dengan proses yang lain. Proses komunikasi ini dapat terjadi pada komputer
berbeda pada sebuah jaringan.
7. DCOM (Distribute Component Object Model)
Gambar 2.10 Pola DCOM
DCOM adalah sebuah kumpulan konsep Microsoft dan antarmuka program dimana
objek program client dapat meminta service dari objek program server pada komputer lain
dalam sebuah jaringan. DCOM menyediakan sekumpulan antarmuka yang memungkinkan
client dan server dapat saling berkomunikasi pada komputer yang sama.
2.9.4 Keuntungan SOA
SOA menawarkan beberapa keuntungan (Paturusi, 2013), yaitu:
1. Bersifat standard.
2. SOA bersifat lebih interoperable dibandingkan dengan RPC (Remote Procedure Call),
DCOM (Distributed Component Object Model), CORBA (Common Object Request Broker
Architecture), EJB (Enterprise Java Bean), dan RMI (Remote Method Invocation).
3. SOA dapat didefinisikan sebagai function, object dan method.
4. Karena sifat platform yang independent maka perusahaan atau organisasi dapat
menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih bebas sesuai dengan
pilihan mereka.
5. Tidak tergantung pada satu vendor tertentu saja. Sifat loosely coupled menjadikan SOA
dapat mengintegrasikan komponen yang memiliki cohesion yang rendah.
22
6. SOA mendukung pengembangan yang terus menerus, distribusi, dan maintenance yang
bertahap.
7. Perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak yang telah mereka punyai dan
menggunakan SOA untuk membuat aplikasi tanpa harus mengganti aplikasi yang sudah
ada. Sifat interoperability menjadikan SOA dapat diterapkan pada sistem informasi yang
dinamis.
2.10 Statistical Product and Service Solution (SPSS)
Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu software yang
digunakan untuk membantu pengolahan, perhitungan dan analisis data secara statistik.
SPSS dioperasikan dengan menginput variabel pada variable view dan menginput data
pada data view (Sujarweni, 2015).
SPSS juga merupakan salah satu tool yang dapat digunakan untuk menganalisis data
yang diperoleh dari data questionnaire, salah satunya yaitu untuk meguji kualitas data.
Sebelum melakukan pengolahan data pada SPSS, terlebih dahulu semua data
questionnaire dari respondent dimasukkan ke dalam Microsoft Excel dalam bentuk tabel
dengan format .csv, hal ini akan mempermudah user ketika akan mengolah data
questionnaire pada aplikasi SPSS. Setelah data tersimpan dengan format .csv, data
kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS.
2.11 Studi Literatur Sejenis
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis
Penelitian Abstrak Sumber
Penerapan Service Oriented
Architecture (SOA) dalam
Pembangunan Web Based
Learning
Tujuan dari penelitian ini adalah
bagaimana membangun sebuah web
based learning, yang bersifat fleksibel
dapat diakses dimana saja, kapan saja,
serta dapat menggunakan berbagai
platform yang berbeda, sehingga
interaksi antara dosen dan mahasiswa
dapat tercipta tidak hanya didalam kelas.
Dampak dari dibangunnya sistem ini
diharapkan dapat menciptakan atmosfir
akademik yang kondusif, dan dapat
memicu semangat belajar para
mahasiswa. Penelitian ini menggunakan
teknologi web service.
(Shofa,
Aradea, &
Kurnia,
2013)
23
Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis (Sambungan)
Penelitian Abstrak Sumber
Analisis dan Perancangan
Penerapan Service Oriented
Architecture dan Aplikasi
Jejaring Sosial
Tata cara pengurusan di kantor kelurahan
dan kecamatan di Kota Surabaya
memerlukan adanya pengisian field-field
pada formulir yang ditulis tangan dalam
bentuk manual, padahal banyak isian
tersebut yang semestinya bisa dengan
mudah didapatkan melalui database
kependudukan yang ada di pemerintah
kota. Dengan menggunakan teknologi
SOA data-data yang ada di SIAK dapat
diambil oleh sistem informasi yang ada di
kantor kelurahan dan kecamatan melalui
web service dan dapat digunakan untuk
mempercepat pengisian formulir
administrasi kependudukan.
(Absari, &
Setyawan,
2012)
Implementasi Service
Oriented Architecture (SOA)
Di Credit Suisse
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari
bagaimana Credit Suisse sukses
melakukan implementasi SOA baik pada
level organisasi maupun teknis. Analisis
dilakukan dengan mengolah data faktual
yang didapatkan dan referensi. Dari hasil
penelitian, kesuksesan implementasi
karena kejelasan interface, kejelasan
proses, komitmen manajemen, dan
teknologi yang solid.
(Kurniali,
2013)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari awal sampai
akhir. Tahapan penelitian digunakan sebagai langkah untuk mempermudah dan mempercepat
dalam proses penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Pemanfaatan SOA Framework ke
dalam Model UMKM
Identifikasi & Perumusan Masalah
Penentuan Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Penyusunan Instrumen
Pilot Study
Pengumpulan Data
Pengolahan & Analisa Data
Kesimpulan & Saran
Requirements and Analysis
Design and Development
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
25
3.2 Deskripsi Tahapan Penelitian
Penelitian ini terdiri dari delapan tahapan, yaitu tahap identifikasi & perumusan masalah,
tahap penentuan tujuan, tahap studi pustaka, tahap penyusunan instrumen, tahap pilot study,
tahap pengumpulan data, tahap pengolahan & analisa data, tahap pemanfaatan framework dan
tahap kesimpulan & saran. Setiap tahapan dijelaskan sebagai berikut.
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Langkah ini merupakan awal dari penelitian, yaitu memilih dan menentukan topik penelitian
yang akan diteliti. Setelah topik penelitian ditentukan, langkah selanjutnya adalah
merumuskan masalah yang menggambarkan hasil yang ingin dicapai dan akan dijawab
pada akhir penelitian. Identifikasi dan rumusan masalah diuraikan pada Bab 1, subbab 1.2
dan 1.3.
2. Penentuan Tujuan
Penelitian ini menetapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan dengan hasil
akhir berupa blok diagram. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah seperti yang dijelaskan
pada Bab 1, subbab 1.4.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan
permasalahan yang dibahas dengan cara mempelajari teori-teori yang relevan dengan topik
kajian. Studi pustaka dalam penelitian ini diadopsi dari berbagai sumber yang diperoleh
melalui buku, jurnal, artikel ataupun karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan analisis tata
kelola teknologi informasi yang dilakukan pada bagian pemasaran UMKM dengan
menggunakan metode SOA. Studi literatur ini diuraikan secara rinci pada Bab 2.
4. Penyusunan Instrumen
Langkah selanjutnya adalah mencari dan menyusun variabel berserta indikatornya yang
kemudian akan dimasukkan ke dalam instrumen penelitian (questionnaire).
5. Melakukan Pilot Study
Setelah menyusun instrumen penelitian (questionnaire), langkah selanjutnya melakukan
pilot study. Pilot study dilakukan untuk menguji coba bahan yang digunakan untuk prosedur
pengumpulan data, protokol penelitian dan instrumen yang akan digunakan agar dapat
memperbaiki kualitas dan signifikansi dari penelitian. Instrumen penelitian ini dibuat sendiri
26
oleh peneliti, maka untuk itu diperlukan uji coba instrumen melalui kegiatan pilot study yang
dilakukan kepada 25 respondent yang diperoleh dari pendapat Malhotra dalam Yustiningsih
(2014) yang menyatakan bahwa sample minimal adalah 5 x variabel. Pilot study pada
penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan questionnaire kepada pelaku UMKM
di Palembang yang diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam pilot study ini
berupa questionnaire yang berisikan 30 item pernyataan.
6. Pengumpulan Data
Setelah melakukan pilot study, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran questionnaire dengan
menggunakan instrumen yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada tahap pilot
study.
7. Pengolahan dan Analisa Data
Data-data questionnaire yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan melalui tahap-
tahap berikut:
a. Pengolahan Data
1) Editing
Berfungsi untuk meneliti kelengkapan data diantaranya kelengkapan
identitas respondent, kelengkapan lembar questionnaire, dan kelengkapan
pengisian questionnaire yang dilakukan ditempat pengambilan data sehingga bila
terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera.
2) Coding
Mengklasifikasikan data yang diperoleh dengan cara menandai masing-masing
jawaban dengan kode berupa questionnaire, kemudian dimasukkan ke dalam
lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya dan pengolahan data.
3) Scoring
Pada tahap ini dilakukan pemberian nilai pada data sesuai dengan skor yang telah
ditentukan berdasarkan questionnaire yang telah diisi oleh respondent.
4) Data Entry
Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pemrosesan data, yang dilakukan adalah
dengan memasukkan data dari k questionnaire kedalam paket program komputer.
27
5) Processing
Setelah diedit dan diberi kode, data diproses melaliu program SPSS versi 21.0
untuk windows.
6) Tabulating
Memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria.
7) Cleaning
Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai.
b. Uji Validitas
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
untuk melakukan fungsinya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan semua
indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel. Alat untuk mengukur validitas
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman
(Lestariningsih, Fathoni, & Warso, 2015). Uji validitas ini diperoleh dengan cara
mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil
korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
c. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Alat untuk mengukur
reliabilitas adalah Cronbach’s alpha. Apabila nilai cronbach’s alpha suatu variabel >0,60
maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliable, begitupun sebaliknya
(Lestariningsih, Fathoni, & Warso, 2015).
d. Uji t
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent (Hidayatillah,
Suryoko, & Prabawani, 2015).
8. Pemanfaatan SOA Framework SOA ke dalam Model UMKM
a. Requirements and Analysis
28
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dan analisis kebutuhan yang
diperlukan untuk membangun rekomendasi TI bagian pemasaran UMKM yang
disesuaikan dengan faktor yang mendukung tata kelola TI.
b. Design and Development
Setelah melakukan analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah merancang
rekomendasi tata kelola TI bagian pemasaran UMKM ke dalam bentuk arsitektur SOA
web services.
9. Kesimpulan dan Saran
Setelah semua data diolah dan dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
penarikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ditarik pada langkah ini
disesuaikan dengan pernyataan penelitian yang ingin dijawab sebelumnya.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan terdiri dari 3 bagian yaitu jenis penelitian,
pendekatan penelitian serta penentuan variabel yang akan dimasukkan ke dalam instrumen
penelitian.
3.3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian jenis survey yang dilakukan dengan menyebarkan
sejumlah questionnaire kepada pelaku UMKM yang berisi pernyataan penjabaran rumusan
masalah. Pada setiap item questionnaire, seluruh respondent diminta untuk memilih 1
pernyataan yang paling sesuai menurut mereka. Pernyataan yang digunakan diukur dengan
menggunakan skala Likert.
Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap respondent baik menyetujui ataupun tidak
menyetujui terhadap pernyataan mengenai suatu objek atau keadaan tertentu. Penilaian dalam
skala likert yang digunakan terdiri dari:
1. STT (Sangat Tidak Setuju)
2. TS (Tidak Setuju)
3. N (Netral)
4. S (Setuju)
5. SS (Sangat Setuju)
29
3.3.2 Pendekatan Penelitian
Secara umum terdapat dua jenis pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan
kualitatif dapat digunakan apabila ingin melihat dan mengungkapkan suatu keadaan maupun
suatu objek dalam konteksnya, menemukan makna atau pemahaman yang mendalam tentang
suatu masalah yang dihadapi, yang tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa gambar,
kata, maupun kejadian. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah apabila suatu data yang
dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data yang lain yang dapat di kuantitatifkan dan
diolah dengan menggunakan teknik statistik (Yusuf, 2015).
Sesuai kebutuhan, penelitian ini memilih pendekatan kuantitatif dimana seluruh data
questionnaire yang telah diisi oleh respondent diolah dalam bentuk statistik.
3.3.3 Variabel dan Indikator Penelitian
Setelah dilakukannya pencarian dan penyusunan variabel berserta indikatornya,
diperoleh 5 variabel yang terdiri dari 30 indikator variabel. Variabel independent pada penelitian
ini, yaitu kelayakan produk, permintaan pasar, pesaing dan promosi. Sedangkan variabel
dependent pada penelitian ini, yaitu teknologi informasi. Masing-masing variabel dan indikator
tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Indikator Teknologi Informasi
Variabel Indikator Pernyataan
Teknologi
Informasi
(IT)
IT1
Teknologi informasi membantu aktivitas penjualan produk sehari-
hari.
IT2
Proses pemasaran produk jauh lebih mudah dengan memanfaatkan
teknologi informasi.
IT3
Teknologi informasi memudahkan dalam mengakses informasi yang
lebih luas mengenai perkembangan produk.
IT4
Teknologi informasi dapat membantu dalam pencapaian target
penjualan.
IT5
Teknologi informasi dapat membantu dalam meningkatkan
keuntungan usaha.
IT6
Teknologi informasi yang baik dapat menghemat pemakaian waktu
dan dana dalam proses pejualan produk yang ditawarkan.
IT7
Pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal dapat dijadikan
sarana dalam meningkatkan pangsa pasar produk yang lebih luas.
30
Tabel 3.1 Indikator Teknologi Informasi (Sambungan)
Variabel Indikator Pernyataan
Teknologi
Informasi
(IT)
IT8
Teknologi informasi yang baik mampu menampilkan spesifikasi
produk secara detail, sehingga konsumen lebih mudah
mengenal/memahami produk yang ditawarkan.
IT9
Pemanfaatan teknologi informasi yang baik mampu meningkatkan
minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan karena
tampilannya yang user friendly dan eye catchy.
IT10
Adanya tata kelola teknologi informasi yang baik dapat
mempermudah user (pengguna) dalam mengelola produk yang
dipasarkan.
Tabel 3.2 Indikator Kelayakan Produk
Variabel Indikator Pernyataan
Kelayakan
Produk
(PF)
PF1 Harga produk yang dtawarkan sesuai dengan kualitas produk.
PF2
Harga produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh berbagai
kalangan masyarakat.
PF3 Produk-produk yang ditawarkan beragam dan inovatif.
PF4 Produk yang ditawarkan dikemas secara higienis.
PF5
Lokasi penjualan produk yang ditawarkan mudah ditemukan /
dijangkau.
Tabel 3.3 Indikator Permintaan Pasar
Variabel Indikator Pernyataan
Permintaan
Pasar
(MD)
MD1
Adanya penyempurnaan produk yang ditawarkan sehingga produk
sesuai dengan permintaan pasar.
MD2 Produk yang ditawarkan mudah mempengaruhi minat konsumen.
MD3 Produk yang ditawarkan diminati banyak kalangan masyarakat.
MD4 Pemesanan produk dalam jumlah banyak dapat dipenuhi.
Tabel 3.4 Indikator Pesaing
Variabel Indikator Pernyataan
Pesaing
(C)
C1 Harga produk yang ditawarkan relatif murah dibandingkan pesaing.
C2 Varian produk yang ditawarkan lebih banyak daripada pesaing.
C3
Kemasan produk yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan
pesaing.
C4
Produk yang ditawarkan memiliki keunggulan yang tidak dapat
disamai pesaing.
31
Tabel 3.5 Indikator Promosi
Variabel Indikator Pernyataan
Promosi
(P)
P1
Pemberian diskon pada produk yang ditawarkan dapat
meningkatkan minat konsumen.
P2 Produk yang ditawarkan sering dipromosikan.
P3
Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan
dapat mempermudah dalam memperkenalkan produk.
P4
Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan
dapat mempermudah dalam meningkatkan minat konsumen.
P5
Promosi produk yang ditawarkan mempengaruhi pencapaian
pangsa pasar yang lebih luas.
P6
Pemasaran produk melalui teknologi informasi (website, bbm, dsb)
dapat menghemat waktu & biaya promosi dibandingkan melalui
media cetak (koran,brosur, dsb).
P7
Pemasaran produk melalui teknologi informasi (website, bbm, dsb)
dapat menghemat biaya promosi dibandingkan melalui ajang
pameran/promosi.
3.4 Model Awal Penelitian
Adapun model awal penelitian yang terdiri atas lima variabel (30 indikator) dan empat
hipotesa, yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.2 Model Awal Penelitian
32
Terdapat empat hipotesa yang diasumsikan pada penelitian ini, diantaranya yaitu:
H1 : Kelayakan produk (X1) berpengaruh terhadap tata kelola teknologi informasi (Y) bagian
pemasaran UMKM kota Palembang.
H2 : Permintaan pasar (X2) berpengaruh terhadap tata kelola teknologi informasi (Y) bagian
pemasaran UMKM kota Palembang.
H3 : Pesaing (X3) berpengaruh terhadap tata kelola teknologi informasi (Y) bagian pemasaran
UMKM kota Palembang.
H4 : Promosi (X4) dipengaruhi oleh tata kelola teknologi informasi (Y) bagian pemasaran
UMKM kota Palembang.
3.5 Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Artiningtyas, Minarsih, & Hasiolan, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah
semua UMKM yang berada di kota Palembang.
Data perkembangan UMKM di kota Palembang tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah
UMKM di Kota Palembang adalah sebanyak 35.244 unit, namun tidak semuanya usaha-usaha
pada kategori mikro dan kecil terdaftar pada Disperindagkop. Sedangkan penelitian ini lebih
difokuskan pada usaha mikro dan usaha kecil. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan
bahwa populasi pada penelitian ini adalah infinite (tidak diketahui).
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Artiningtyas, Minarsih, & Hasiolan, 2015). Dikarenakan tidak diperoleh data yang jelas
mengenai jumlah populasi sasaran, maka untuk menentukan besarnya sample yang diambil
pada penelitian ini adalah menggunakan sample size dari teori Tabachnick, & Fidell (2007)
dalam Hidayatillah, Suryoko, & Prabawani (2015).
N = 50 + 8m…[1]
m = ∑ variabel independent
N > 50 + (8×4) = 50 + 32 = 82
Berdasarkan perhitungan di atas [1], diperoleh jumlah sample yang baik digunakan pada
penelitian ini adalah 82 atau lebih. Jumlah ini juga memenuhi kriteria rules of thumb menurut
Roscoe yaitu 30>n>500 (Miftah, Muat, & Wulandari, 2014). Namun pada penelitian ini,
33
questionnaire akan dibagikan kepada 100 respondent untuk menghindari kemungkinan tidak
kembalinya atau tidak lengkapnya questionnaire (distorsi) oleh respondent.
3.6 Teknik Pengambilan Sample
Adapun metode pemilihan sample yang digunakan adalah probability sampling, yaitu
pengambilan sample secara acak. Sedangkan teknik pengambilan sample yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling, yaitu teknik pengambilan sample yang
digunakan untuk menentukan sample bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas
(Darmawan, 2015). Cara ini digunakan apabila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok
dan setiap karakteristik yang dipelajari ada di dalam kelompok tersebut. Penggunaan teknik ini
juga didasarkan pada pertimbangan bahwa teknik ini dapat dilakukan dengan lebih mudah,
menghemat biaya, waktu dan tenaga. Berdasarkan teknik sampling yang digunakan tersebut,
maka respondent yang dipilih dalam penelitian ini adalah respondent dengan karakteristik yang
bekerja dalam bidang retail, makanan/kuliner dan souvenir pada UMKM di kota Palembang.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder yang
diperoleh dari berbagai sumber. Metode pengumpulannya dilakukan melalui beberapa langkah
yakni:
1. Data Primer
a. Survey
Metode survey dilakukan dengan menggunakan questionnaire yang dibagikan kepada
respondent yang terpilih sebagai sample dalam penelitian. questionnaire berisi daftar
pernyataan yang ditujukan kepada respondent untuk diisi. Dengan demikian, peneliti
akan memperoleh data atau fakta yang bersifat teoritis yang memiliki hubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas (Hanief, 2013). Pedekatan survey pada penelitian ini
mengharuskan untuk melakukan pengambilan data penelitian di dalam suatu populasi.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian, selama periode waktu tertentu (Hanief, 2013).
2. Data Sekunder
34
Data sekunder yang digunakan untuk mendukung penelitian ini didapatkan dari studi
kepustakaan melalui buku, jurnal, artikel, penelitian sebelumnya, internet dan laporan kerja
yang berkaitan dengan tata kelola TI UMKM bagian pemasaran.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari questionnaire
respondent pada penelitian ini adalah dengan menggunakan software SPSS versi 21.0.
Sebelum melakukan pengolahan data pada SPSS, terlebih dahulu semua data questionnaire
dari respondent dimasukkan ke dalam Microsoft Excel dengan bentuk tabel dengan format .csv.
Setelah data tersimpan dengan format .csv, lalu data dimasukkan ke dalam program SPSS.
3.9 Uji Coba Instrumen
Instrumen yang telah disusun pada penelitian ini perlu diujicobakan terlebih dahulu
sebelum dilakukannya pengumpulan data yang sesungguhnya. Instrumen penelitian ini masih
bersifat baru, maka diperlukannya uji coba instrumen. Uji coba instrumen ini dilakukan dengan
cara menyebarkan questionnaire kepada 25 respondent. Hal ini berpedoman pada pendapat
Malhotra dalam Yustiningsih (2015) yang menyatakan bahwa sample minimal adalah 5 x
variabel. Dari hasil perkalian tersebut dihasilkan jumlah sample uji coba adalah (5 x 5) = 25
respondent. Adapun daftar respondent questionnaire uji coba yang dilakukan, sebagai berikut:
Tabel 3.6 Daftar Respondent Questionnaire Uji Coba
Bidang Usaha Jml Kategori Usaha Jml Lama Usaha Jml
Retail 7 Mikro 15 <5 th 17
Souvenir 5 Kecil 3 5-10 th 4
Kuliner 13 Menengah 7 >10 th 4
Jenis Kelamin Jml Umur Jml
Laki-Laki 10 <30 th 21
Perempuan 15 30-45 th 4
Tabel 3.7 Data Hasil Questionnaire Uji Coba
Variabel Indikator STS TS N S SS
Teknologi
Informasi
(IT)
IT1 - - 1 18 8
IT2 - - 2 12 11
IT3 - - 3 12 10
35
Tabel 3.7. Data Hasil Questionnaire Uji Coba (Sambungan)
Variabel Indikator STS TS N S SS
Teknologi
Informasi
(IT)
IT4 - - 5 15 5
IT5 - - 3 17 5
IT6 - - 1 16 8
IT7 - - 6 11 8
IT8 - - 2 8 15
IT9 - 1 3 11 10
IT10 - - 2 13 10
Kelayakan
Produk
(PF)
PF1 - - 2 10 13
PF2 - - 1 8 16
PF3 - - 5 9 11
PF4 - - 3 8 15
PF5 - - 3 8 14
Permintaan
Pasar
(MD)
MD1 - - 2 11 12
MD2 - - 2 9 14
MD3 - - 3 7 15
MD4 - 1 5 8 11
Pesaing
(C)
C1 - - 5 12 8
C2 - 2 9 11 3
C3 - - 6 13 6
C4 - - 4 9 12
Promosi
(P)
P1 - - 7 7 11
P2 - - 3 14 8
P3 - 1 1 13 10
P4 - - 1 11 13
P5 - - 1 11 13
P6 - - 13 12
P7 - - 1 10 14
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi Rank
Spearman karena data yang diperoleh adalah berupa data ordinal yang diperoleh dari
questionnaire dengan jenis skala likert. Pengujian hipotesis ini digunakan uji non parametrik
dengan menggunakan rumus Rank Spearman dengan bantuan program perhitungan SPSS
versi 21.0. Kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara indikator variabel yang
diteliti dapat diketahui dengan menggunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi
sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008) dalam Wati, Yusmansyah, & Widiastuti (2015).
36
Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2008)
Adapun hasil uji validitas yang dilakukan pada data questionnaire uji coba yang telah
disebarkan, yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.3 Hasil Uji Validitas Indikator Teknologi Informasi
37
Gambar 3.4 Hasil Uji Validitas Indikator Kelayakan Produk
Gambar 3.5 Hasil Uji Validitas Indikator Permintaan Pasar
38
Gambar 3.6 Hasil Uji Validitas Indikator Pesaing
Gambar 3.7 Hasil Uji Validitas Indikator Promosi
39
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Uji Coba Instrumen
Variabel Indikator Korelasi Tingkat Hubungan Keterangan
Teknologi
Informasi
(IT)
TI1 0,473 Sedang Valid
TI2 0,622 Kuat Valid
TI3 0,412 Sedang Valid
TI4 0,636 Kuat Valid
TI5 0,603 Kuat Valid
TI6 0,798 Sangat Kuat Valid
TI7 0,771 Kuat Valid
TI8 0,488 Sedang Valid
TI9 0,566 Sedang Valid
TI10 0,465 Sedang Valid
Kelayakan
Produk
(PF)
PF1 0,575 Sedang Valid
PF2 0,622 Kuat Valid
PF3 0,755 Kuat Valid
PF4 0,847 Sangat Kuat Valid
PF5 0,667 Kuat Valid
Permintaan
Pasar
(MD)
MD1 0,846 Sangat Kuat Valid
MD2 0,877 Sangat Kuat Valid
MD3 0,715 Kuat Valid
MD4 0,717 Kuat Valid
Pesaing
(C)
C1 0,921 Sangat Kuat Valid
C2 0,692 Kuat Valid
C3 0,741 Kuat Valid
C4 0,850 Sangat Kuat Valid
Promosi
(P)
P1 0,311 Rendah Tidak Valid
P2 0,580 Sedang Valid
P3 0,783 Kuat Valid
P4 0,676 Kuat Valid
P5 0,739 Kuat Valid
P6 0,514 Sedang Valid
P7 0,380 Rendah Tidak Valid
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, terdapat 2 indikator variabel yang korelasinya
tidak signifikan atau tidak valid. Suatu indikator variabel dapat dinyatakan valid apabila nilai r
hitung lebih besar daripada nilai r tabel (r hitung>r tabel). R tabel pada uji coba instrumen adalah
0,398 (N=25, taraf signifikan 0,05). Adapun indikator-indikator variabel yang dihapus, yaitu:
40
Tabel 3.10 Indikator yang Dihapus
Indikator Korelasi
P1 0,311
P7 0,380
3.9.2 Uji Reliabilitas
Sesudah diadakan uji validitas, langkah berikutnya adalah mengadakan uji reliabilitas.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten,
apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama menggunakan alat
pengukur yang sama. Konsistensi jawaban ditunjukkan oleh tingginya koefisien alpha
(conbrach’s alpha). Semakin mendekati 1, koefisien alpha dari variabel yang diuji semakin tinggi
konsistensi jawaban skor butir-butir pernyataan dan skor variabel tersebut makin dapat
dipercaya. Apabila koefisien alpha adalah diatas 0,6 maka hasil pengukuran relatif konsisten
jika dilakukan pengukuran ulang, atau dapat dinyatakan bahwa reliabilitas yang dapat diterima
adalah diatas 0,6.
Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai r alpha seperti yang terlihat pada
Gambar di bawah ini:
Gambar 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Teknologi Informasi
41
Gambar 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kelayakan Produk
Gambar 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Permintaan Pasar
Gambar 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pesaing
42
Gambar 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Promosi
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen
Variabel Croanbach’s Alpha Ket
Teknologi Informasi 0,793 Reliable
Kelayakan Produk 0,746 Reliable
Permintaan Pasar 0,777 Reliable
Pesaing 0,822 Reliable
Promosi 0,715 Reliable
Dari hasil uji reliabilitas diatas, kelima variabel dapat dinyatakan reliable karena
koefisien alphanya berada diatas 0,6.
3.10 Kesimpulan Uji Coba Instrumen
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan pada uji coba instrumen,
dapat disimpulkan bahwa:
 terdapat dua indikator yang tidak valid, yaitu P1 dan P7. Indikator yang dinyatakan tidak
valid tersebut dihapus (didrop) dari instrumen penelitian.
 semua variabel yang terdiri dari teknologi informasi, kelayakan produk, permintaan pasar,
pesaing dan promosi dinyatakan reliable, sehingga kelima variabel tersebut layak digunakan
untuk pengumpulan data.
Jadi, indikator variabel yang akan digunakan pada tahap pengumpulan data adalah
sebanyak 28 indikator, diantaranya sebagai berikut.
43
Gambar 3.13 Model Akhir Penelitian
Adapun uraian item penyataan dari indikator-indikator pada Gambar 3.13, yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.12 Instrumen Penelitian
No Indikator Pernyataan
1 IT1 Teknologi informasi membantu aktivitas penjualan produk sehari-hari.
2 IT2
Proses pemasaran produk jauh lebih mudah dengan memanfaatkan
teknologi informasi.
3 IT3
Teknologi informasi memudahkan dalam mengakses informasi yang lebih
luas mengenai perkembangan produk.
4 IT4 Teknologi informasi dapat membantu dalam pencapaian target penjualan.
5 IT5
Teknologi informasi dapat membantu dalam meningkatkan keuntungan
usaha.
6 IT6
Teknologi informasi yang baik dapat menghemat pemakaian waktu dan
dana dalam proses pejualan produk yang ditawarkan.
7 IT7
Pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal dapat dijadikan sarana
dalam meningkatkan pangsa pasar produk yang lebih luas.
8 IT8
Teknologi informasi yang baik mampu menampilkan spesifikasi produk
secara detail, sehingga konsumen lebih mudah mengenal/memahami
produk yang ditawarkan.
44
Tabel 3.12 Instrumen Penelitian (Sambungan)
No Indikator Pernyataan
9 IT9
Pemanfaatan teknologi informasi yang baik mampu meningkatkan minat
konsumen terhadap produk yang ditawarkan karena tampilannya yang user
friendly dan eye catchy.
10 IT10
Adanya tata kelola teknologi informasi yang baik dapat mempermudah user
(pengguna) dalam mengelola produk yang dipasarkan.
11 PF1 Harga produk yang dtawarkan sesuai dengan kualitas produk.
12 PF2
Harga produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh berbagai kalangan
masyarakat.
13 PF3 Produk-produk yang ditawarkan beragam dan inovatif.
14 PF4 Produk yang ditawarkan dikemas secara higienis.
15 PF5 Lokasi penjualan produk yang ditawarkan mudah ditemukan/dijangkau.
16 MD1
Adanya penyempurnaan produk yang ditawarkan sehingga produk sesuai
dengan permintaan pasar.
17 MD2 Produk yang ditawarkan mudah mempengaruhi minat konsumen.
18 MD3 Produk yang ditawarkan diminati banyak kalangan masyarakat.
19 MD4 Pemesanan produk dalam jumlah banyak dapat dipenuhi.
20 C1 Harga produk yang ditawarkan relatif murah dibandingkan pesaing.
21 C2 Varian produk yang ditawarkan lebih banyak daripada pesaing.
22 C3 Kemasan produk yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan pesaing.
23 C4
Produk yang ditawarkan memiliki keunggulan yang tidak dapat disamai
pesaing.
24 P2 Produk yang ditawarkan sering dipromosikan.
25 P3
Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan dapat
mempermudah dalam memperkenalkan produk.
26 P4
Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan dapat
mempermudah dalam meningkatkan minat konsumen.
27 P5
Promosi produk yang ditawarkan mempengaruhi pencapaian pangsa pasar
yang lebih luas.
28 P6
Pemasaran produk melalui teknologi informasi (website, bbm, dsb) dapat
menghemat waktu & biaya promosi dibandingkan melalui media cetak
(koran,brosur, dsb).
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Deskripsi Sample Penelitian
Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan questionnaire secara acak
dengan menggunakan metode cluster sampling kepada respondent yang berada pada cluster
wilayah kecamatan Ilir yang terdiri dari dua belas kecamatan. Diantara kedua belas kecamatan
tersebut diambil tiga kecamatan sebagai lokasi pengambilan sample, yaitu Ilir Timur I, Ilir Timur
II dan Sukarami. Pemilihan cluster ini didasarkan pada banyaknya jumlah UMKM yang berada
pada tiga kecamatan tersebut.
Pendistribusian questionnaire dilakukan dengan mendatangi secara langsung pelaku
UMKM bidang kuliner, retail dan souvenir yang berada pada tiga kecamatan tersebut. Proses
pendistribusian hingga pengumpulan data dilakukan kurang lebih selama satu minggu yaitu dari
tanggal 6 sampai 12 Februari 2016. Berdasarkan teori Tabachnick, & Fidell (2007) dalam
Hidayatillah, Suryoko, & Prabawani (2015) yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa
jumlah sample minimal pada penelitian ini adalah 82 sample. Namun questionnaire yang
dibagikan melebihi jumlah sample yang telah ditentukan, yakni sebanyak 100 eksemplar.
Tabel 4.1 Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Questionnaire
No Keterangan Jumlah Questionnaire Persentase
1 Distribusi questionnaire 100 100%
2 Questionnaire yang kembali 100 100%
3 Questionnaire yang cacat 0 0%
4 Questionnaire yang dapat diolah 100 100%
N sample = 100
Respondent Rate = (100/100) x 100% = 100%
Berdasarkan tabel diatas, disimpulkan bahwa seluruh questionnaire yang didistribusikan
dapat kembali dan dapat diolah pada tahap analisis.
4.1.1 Profil Respondent
Adapun profil respondent questionnaire yang diperoleh dari pengambilan sample, yaitu:
46
1. Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha
Terdapat 3 tiga bidang usaha yang dijadikan sample pada penelitian ini, yaitu bidang
usaha kuliner, retail dan souvenir. Pemilihan bidang usaha kuliner didasarkan karena beberapa
faktor, diantaranya yaitu :
a. Sebagian besar UMKM di kota Palembang adalah UMKM yang menjual makanan
ataupun minuman, sehingga mempermudah dalam melakukan survey penelitian karena
UMKM pada bidang tersebut lebih mudah ditemukan.
b. Banyak ditemukannya usaha mikro yang menjual makanan yang memiliki kualitas yang
lebih unggul daripada usaha kecil ataupun menengah, namun jangkauan pangsa pasar
usaha tersebut masih terbatas. Padahal, apabila usaha tersebut dapat dipasarkan
secara luas, maka tidak menutup kemungkinan usaha tersebut dapat bersaing dengan
usaha kecil ataupun menengah yang menjual makanan sejenis.
Alasan pemilihan bidang usaha retail pada penelitian ini dikarenakan UMKM pada bidang
usaha retail mudah dijangkau dan ditemukan sehingga mudah untuk dilakukannya survey
penelitian. Masalah yang seringkali dialami masyarakat adalah mereka belum mengetahui
apakah barang yang mereka butuhkan dijual di tempat tersebut atau tidak. Begitupun dalam
segi harga, karena harga yang ditaksir pada setiap UMKM tersebut berbeda-beda walaupun
merupakan barang yang sama. Jenis UMKM yang termasuk pada bidang usaha retail ini adalah
toko swalayan, toko kelontong, toko khusus, warung, dsb.
Pemilihan bidang usaha souvenir didasarkan karena kurangnya informasi masyarakat
mengenai UMKM yang menjual berbagai macam souvenir, mulai dari souvenir pernikahan,
souvenir khas Palembang, dsb. sehingga sebagian besar masyarakat hanya mengetahui
beberapa tempat usaha souvenir yang kebanyakan diantaranya merupakan usaha yang telah
mencapai pangsa pasar yang luas. Hal ini disebabkan karena belum adanya sarana yang
mampu menampung informasi dan memasarkan UMKM mana saja yang menjual berbagai
macam souvenir di kota Palembang.
Tabel 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha
No Bidang Usaha Jumlah Respondent Persentase
1 Kuliner 66 66%
2 Retail 21 21%
47
Tabel 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha (Sambungan)
No Bidang Usaha Jumlah Respondent Persentase
3 Souvenir 13 13%
Total 100 100%
Gambar 4.1 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha
Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa respondent yang berasal dari bidang
usaha kuliner berjumlah 66 orang (66%), bidang usaha retail berjumlah 21 orang (21%) dan
bidang usaha souvenir berjumlah 13 orang (13%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas
respondent dalam penelitian ini berasal dari bidang usaha kuliner. Hal ini dikarenakan pada
lokasi pengambilan sample, UMKM pada bidang usaha kuliner lebih mendominasi dibandingkan
bidang usaha retail ataupun souvenir.
2. Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha
Terdapat tiga kategori usaha menurut UU No. 20 Tahun 2008 pasal 6, yaitu kategori usaha
mikro, kecil dan menengah. Suatu usaha dapat dikategorikan sebagai usaha mikro apabila
pendapatan bersih dalam satu tahun tidak lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Suatu usaha dapat dikategorikan sebagai usaha kecil apabila pendapatan bersih dalam satu
tahun lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah). Sedangkan usaha yang dapat dikategorikan sebagai usaha menengah
apabila pendapatan bersih dalam satu tahun lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
66%
21%
13%
Respondent Berdasarkan Bidang Usaha
Kuliner
Retail
Souvenir
48
Tabel 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha
No Kategori Usaha Jumlah Respondent Persentase
1 Mikro 50 50%
2 Kecil 27 27%
3 Menengah 23 23%
Total 100 100%
Gambar 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa respondent yang bekerja pada kategori
usaha mikro berjumlah 50 orang (50%), kategori usaha kecil berjumlah 27 orang (27%) dan
kategori usaha menengah berjumlah 23 orang (23%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas
respondent dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM yang bekerja pada usaha mikro. Hal ini
sesuai dengan fokus penelitian ini, yaitu untuk memprioritaskan usaha mikro dibandingkan
usaha kecil dan menengah.
3. Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha
Adapun profil respondent berdasarkan lama usaha, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha
No Lama Usaha Jumlah Respondent Persentase
1 <5 tahun 55 55%
2 5-10 tahun 20 20%
3 >10 tahun 25 25%
Total 100 100%
50%
27%
23%
Respondent Berdasarkan Kategori Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
49
Gambar 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa lama usaha pada kurun waktu dibawah 5
tahun sebesar 55 (55%), lama usaha yang berada pada kurun waktu 5 sampai 10 tahun sebesar
20 (20%) dan lama usaha yang berada pada kurun waktu diatas 10 tahun sebesar 25 (25%).
Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas respondent pada penelitian ini memiliki lama usaha
dibawah 5 tahun. Hal ini menyatakan bahwa jumlah UMKM di kota Palembang pada rentang
waktu 5 tahun terakhir meningkat.
4. Profil Respondent Berdasarkan Usia
Adapun profil respondent berdasarkan usia, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Respondent Persentase
1 <30 tahun 63 55%
2 30-45 tahun 28 20%
3 >45 tahun 9 25%
Total 100 100%
55%
20%
25%
Respondent Berdasarkan Kategori Usaha
<5 tahun
5-10 tahun
>5 tahun
50
Gambar 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Usia
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa respondent yang berusia dibawah 30
tahun berjumlah 63 orang (63%), yang berusia diantara 30 sampai 45 tahun berjumlah 28 orang
(28%) dan yang berusia diatas 45 tahun berjumlah 9 orang (9%). Jadi dapat disimpulkan bahwa
mayoritas respondent dalam penelitian ini berusia dibawah 30 tahun. Pelaku UMKM yang
berusia diatas 45 tahun rata-rata kebanyakan menolak untuk mengisi questionnaire, hal ini
disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu sulit atau kurangnya pemahaman terhadap
item-item pernyataan.
5. Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun profil respondent berdasarkan jenis kelamin, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Respondent Persentase
1 Laki-Laki 36 36%
2 Perempuan 64 64%
Total 100 100%
63%
28%
9%
Respondent Berdasarkan Usia
<30 tahun
30-45 tahun
>45 tahun
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang
Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang

More Related Content

Viewers also liked

Keuangan dan tata kelola lkp
Keuangan dan tata kelola lkpKeuangan dan tata kelola lkp
Keuangan dan tata kelola lkpIcha Brow
 
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...suleman ganteng
 
Skripsi lengkap feb manajemen-nurafiah
Skripsi lengkap feb manajemen-nurafiahSkripsi lengkap feb manajemen-nurafiah
Skripsi lengkap feb manajemen-nurafiahMada Imma
 
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan pada
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas  pelayanan padaAnalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas  pelayanan pada
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan padaputu suardiana Utama
 
Sim didalam kegiatan bisnis
Sim didalam kegiatan bisnisSim didalam kegiatan bisnis
Sim didalam kegiatan bisnisNovita J Akerina
 
SIM-Novalin Falentin.Hehanussa
SIM-Novalin Falentin.HehanussaSIM-Novalin Falentin.Hehanussa
SIM-Novalin Falentin.Hehanussanovalin falentin
 
Mengoperasikan alat komunikasi
Mengoperasikan alat komunikasiMengoperasikan alat komunikasi
Mengoperasikan alat komunikasifadillahamana
 
analisis strategis swot
analisis strategis swotanalisis strategis swot
analisis strategis swotDaryanto Dt
 
TEKNOLOGI INFORMASI & BISNIS
TEKNOLOGI INFORMASI & BISNISTEKNOLOGI INFORMASI & BISNIS
TEKNOLOGI INFORMASI & BISNISWinata Syahdan
 
Analisis Jurnal Komunikasi
Analisis Jurnal KomunikasiAnalisis Jurnal Komunikasi
Analisis Jurnal KomunikasiIqlima Zeinia
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSHendra Kurniawan
 
Pengantar Bisnis 'Bauran produk'
Pengantar Bisnis 'Bauran produk'Pengantar Bisnis 'Bauran produk'
Pengantar Bisnis 'Bauran produk'Sintya M
 
Jurnal komunikasi bisnis
Jurnal komunikasi bisnisJurnal komunikasi bisnis
Jurnal komunikasi bisnisPutri Suwarno
 
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisTahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisEko Mardianto
 
Rekayasa ulang proses bisnis
Rekayasa ulang  proses bisnisRekayasa ulang  proses bisnis
Rekayasa ulang proses bisnisKurniati Ramli
 
Identifikasi Dan Analisis Proses Bisnis
Identifikasi Dan Analisis Proses BisnisIdentifikasi Dan Analisis Proses Bisnis
Identifikasi Dan Analisis Proses BisnisAinul Yaqin
 
ILUSTRASI KOMUNIKASI BISNIS
ILUSTRASI KOMUNIKASI BISNISILUSTRASI KOMUNIKASI BISNIS
ILUSTRASI KOMUNIKASI BISNISAinur Rofi
 

Viewers also liked (20)

Keuangan dan tata kelola lkp
Keuangan dan tata kelola lkpKeuangan dan tata kelola lkp
Keuangan dan tata kelola lkp
 
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
Dianvs.blogspot.com proposal sripsi- analisis dan perancangan sistem pengolah...
 
Skripsi penuh
Skripsi penuhSkripsi penuh
Skripsi penuh
 
Skripsi lengkap feb manajemen-nurafiah
Skripsi lengkap feb manajemen-nurafiahSkripsi lengkap feb manajemen-nurafiah
Skripsi lengkap feb manajemen-nurafiah
 
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan pada
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas  pelayanan padaAnalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas  pelayanan pada
Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan pada
 
Sim didalam kegiatan bisnis
Sim didalam kegiatan bisnisSim didalam kegiatan bisnis
Sim didalam kegiatan bisnis
 
SIM-Novalin Falentin.Hehanussa
SIM-Novalin Falentin.HehanussaSIM-Novalin Falentin.Hehanussa
SIM-Novalin Falentin.Hehanussa
 
Mengoperasikan alat komunikasi
Mengoperasikan alat komunikasiMengoperasikan alat komunikasi
Mengoperasikan alat komunikasi
 
analisis strategis swot
analisis strategis swotanalisis strategis swot
analisis strategis swot
 
TEKNOLOGI INFORMASI & BISNIS
TEKNOLOGI INFORMASI & BISNISTEKNOLOGI INFORMASI & BISNIS
TEKNOLOGI INFORMASI & BISNIS
 
Kurikulum pkbm
Kurikulum pkbmKurikulum pkbm
Kurikulum pkbm
 
Analisis Jurnal Komunikasi
Analisis Jurnal KomunikasiAnalisis Jurnal Komunikasi
Analisis Jurnal Komunikasi
 
Makalah komunikasi bisnis
Makalah komunikasi bisnisMakalah komunikasi bisnis
Makalah komunikasi bisnis
 
makalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGSmakalah analis proses bisnis PT WINGS
makalah analis proses bisnis PT WINGS
 
Pengantar Bisnis 'Bauran produk'
Pengantar Bisnis 'Bauran produk'Pengantar Bisnis 'Bauran produk'
Pengantar Bisnis 'Bauran produk'
 
Jurnal komunikasi bisnis
Jurnal komunikasi bisnisJurnal komunikasi bisnis
Jurnal komunikasi bisnis
 
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi BisnisTahapan Perencanaan Strategi Bisnis
Tahapan Perencanaan Strategi Bisnis
 
Rekayasa ulang proses bisnis
Rekayasa ulang  proses bisnisRekayasa ulang  proses bisnis
Rekayasa ulang proses bisnis
 
Identifikasi Dan Analisis Proses Bisnis
Identifikasi Dan Analisis Proses BisnisIdentifikasi Dan Analisis Proses Bisnis
Identifikasi Dan Analisis Proses Bisnis
 
ILUSTRASI KOMUNIKASI BISNIS
ILUSTRASI KOMUNIKASI BISNISILUSTRASI KOMUNIKASI BISNIS
ILUSTRASI KOMUNIKASI BISNIS
 

Similar to Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang

SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...Universitas Mercu Buana
 
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...Universitas Mercu Buana
 
PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...
PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...
PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...Fachrul Nita
 
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   JamaliahSkripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server JamaliahGerry Pati
 
SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...
SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...
SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...HAJUINI ZEIN
 
Sistem pelayanan Pengurusan Surat mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...
Sistem pelayanan Pengurusan Surat  mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...Sistem pelayanan Pengurusan Surat  mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...
Sistem pelayanan Pengurusan Surat mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...Aldi .
 
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...HAJUINI ZEIN
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017Ranti Pusriana
 
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...Yolanda Putri Pratiwi
 
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...Yolanda Putri Pratiwi
 
jurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfjurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfagamiilmansyah1
 
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityYudo Devianto
 
Tugas buk nurul cyber counseling
Tugas buk nurul cyber counselingTugas buk nurul cyber counseling
Tugas buk nurul cyber counselingDeviPayung
 
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan   sistem informasi sekolahBab i pendahuluan   sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolahMauludin Ahmad
 

Similar to Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang (20)

SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis dan Perancangan...
 
IMAM SANDIKA-FST.pdf
IMAM SANDIKA-FST.pdfIMAM SANDIKA-FST.pdf
IMAM SANDIKA-FST.pdf
 
Review -copy[1]
Review  -copy[1]Review  -copy[1]
Review -copy[1]
 
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...
SIM, Fadila Rahma, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Sistem Info...
 
PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...
PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...
PENGARUH INTERNET BANKING, DPK, NPL, BOPO DAN NIM TERHADAP LABA Fachrul Nita ...
 
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   JamaliahSkripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
 
SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...
SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...
SIPI,UTS,Hajuini,Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi pada Bank BNI,Unive...
 
Makalah si-e-bussiness
Makalah si-e-bussinessMakalah si-e-bussiness
Makalah si-e-bussiness
 
Dela
DelaDela
Dela
 
Sistem pelayanan Pengurusan Surat mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...
Sistem pelayanan Pengurusan Surat  mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...Sistem pelayanan Pengurusan Surat  mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...
Sistem pelayanan Pengurusan Surat mahasiswa Terpadu Berbasis Web Pada Fakult...
 
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,Artikel uas pengendalian internal sistem informasi dal...
 
Makalah ti
Makalah tiMakalah ti
Makalah ti
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Informasi Sekolah,Mercubuana,2017
 
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
 
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
SIM, Yolanda Putri Pratiwi, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Pada SD ...
 
jurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfjurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdf
 
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur UniversityThesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
Thesis From Yudo Devianto - Budi Luhur University
 
Tugas buk nurul cyber counseling
Tugas buk nurul cyber counselingTugas buk nurul cyber counseling
Tugas buk nurul cyber counseling
 
ssdsd
ssdsdssdsd
ssdsd
 
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan   sistem informasi sekolahBab i pendahuluan   sistem informasi sekolah
Bab i pendahuluan sistem informasi sekolah
 

More from Ismi Islamia

Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem InformasiSlide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem InformasiIsmi Islamia
 
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007Ismi Islamia
 
Proposal Usaha Kroket Gaul
Proposal Usaha Kroket Gaul Proposal Usaha Kroket Gaul
Proposal Usaha Kroket Gaul Ismi Islamia
 
modul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & php
modul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & phpmodul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & php
modul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & phpIsmi Islamia
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanIsmi Islamia
 
Database Terdistribusi
Database TerdistribusiDatabase Terdistribusi
Database TerdistribusiIsmi Islamia
 
Imk usability heuristik
Imk usability heuristikImk usability heuristik
Imk usability heuristikIsmi Islamia
 
Interaksi Manusia dan Komputer dalam Aspek Sosiologi
Interaksi Manusia dan Komputer dalam Aspek SosiologiInteraksi Manusia dan Komputer dalam Aspek Sosiologi
Interaksi Manusia dan Komputer dalam Aspek SosiologiIsmi Islamia
 

More from Ismi Islamia (10)

Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem InformasiSlide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
 
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
Metodologi penelitian Ilmu Komputer (zainal a.h, ph.d) 2007
 
Proposal Usaha Kroket Gaul
Proposal Usaha Kroket Gaul Proposal Usaha Kroket Gaul
Proposal Usaha Kroket Gaul
 
modul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & php
modul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & phpmodul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & php
modul pemrograman web dengan dreamweaver, sql & php
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
 
Kredit Macet
Kredit MacetKredit Macet
Kredit Macet
 
Database Terdistribusi
Database TerdistribusiDatabase Terdistribusi
Database Terdistribusi
 
Imk usability heuristik
Imk usability heuristikImk usability heuristik
Imk usability heuristik
 
Tugas imk hta
Tugas imk htaTugas imk hta
Tugas imk hta
 
Interaksi Manusia dan Komputer dalam Aspek Sosiologi
Interaksi Manusia dan Komputer dalam Aspek SosiologiInteraksi Manusia dan Komputer dalam Aspek Sosiologi
Interaksi Manusia dan Komputer dalam Aspek Sosiologi
 

Recently uploaded

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Recently uploaded (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

Skripsi: Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan Menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Palembang

  • 1. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN MENERAPKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI PALEMBANG SKRIPSI Oleh ISMI ISLAMIA FATHURRAHMI 2012.21.0047 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER PALEMBANG APRIL 2016
  • 2. ii UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN MENERAPKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI PALEMBANG SKIRPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Skripsi Oleh ISMI ISLAMIA FATHURRAHMI 2012.21.0047 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER PALEMBANG APRIL 2016
  • 3. iii
  • 4. iv
  • 5. v
  • 6. vi
  • 7. vii M O T T O Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia usahakan. Dan bahwa usahanya, akan kelihatan nantinya. (Q.S. An Najm ayat 39-40) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7) Tinggalkanlah yang meragukanmu, Pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, Sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa. (HR. Tirmidzi no. 2518 dan Ahmad 1/200, Hasan Shahih)
  • 8. viii P E R S E M B A H A N First of all I expressed my highest gratitude to Al Mighty Allah and my prophet Muhammad Peace be upon him, Who has given us mercies and blessings until I’m able to finish this essay, and I don’t forget to say my peace and salutation to our prophet Muhammad who has guided us from the darkness to the lights. I do believe that my achievement in this essay is only my first step to get thousand miles journey in the future. ♥ ♥ ♥ Karya sederhana ini saya persembahkan kepada : ლ Ibu dan Ayah. Terima kasih atas doa, semangat dan support yang selalu mengiringi mimi. Terima kasih udah sabar mendidik mimi selama hampir 21 tahun ini. Your love will never been replaced with anything. ლ Adik-adikku, Mia, Vivi dan Zaky. Terima kasih udah mau nemenin begadang ngerjain skripsi ya . You guys are one of my biggest motivation to be a better person and to work harder. Semoga bisa selalu menjadi kakak yang baik untuk kalian. ლ Bapak Jhon dan Ibu Lastri, selaku pembimbing skripsi, serta segenap Dosen- Dosen Universitas Indo Global Mandiri. Terima kasih telah memberikan banyak ilmu dan pelajaran selama ini.
  • 9. ix ლ Sahabatku, Maunah/Marwati. Terima kasih udah jadi sahabat hijrah, sahabat kuliah, perangko seperjuangan kp & skripsi. *Alhamdulillah ya kelar juga nih skripsi, wkwk*. Semoga ukhuwah kita bersambung di akhirat inshaa Allah. Aamiin. I know that I don’t always remember to thank you specifically for everything that you do, but I do always appreciate it very much. ლ Sahabat SMP ku, Puji, Eka, Intan dan Asty. Terima kasih karena selalu meluangkan waktu di banyaknya kesibukan untuk mendengarkan, bertemu dan membantu. Because one of the greatest gift someone could receive is time. ლ Teman-teman Jurusan Sistem Informasi angkatan 2012, Astri/Mak, Mbak Ayu, Dwi, Anita, Dessy, Suci, Tiara, Sari, dll. Terima kasih atas pelajaran dan pengalaman hidup selama di bangku perkuliahan. You guys make this past four years in college memorable.
  • 10. x ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai tata kelola teknologi informasi (TI) yang difokuskan pada bagian pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Palembang dengan menerapkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) sebagai kerangka kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi tata kelola TI yang diharapkan dapat membantu UMKM dalam memperluas pangsa pasar. Penelitian ini mengusulkan 4 faktor yang memiliki pengaruh terhadap tata kelola TI, yaitu kelayakan produk (PF), permintaan pasar (MD), pesaing (C) dan promosi (P). Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada pelaku UMKM, dan diperoleh 100 respondent valid. Hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21.0 menunjukkan adanya pengaruh positif antara kelayakan produk (PF) terhadap tata kelola TI dan tata kelota TI terhadap promosi (P). Rekomendasi tata kelola TI pada penelitian ini dirancang dengan menggunakan kerangka kerja SOA web services, dimana terdapat 2 layanan yang saling berkaitan, yaitu layanan UMKM kota Palembang dan layanan sistem consumer. Kata Kunci : Tata Kelola Teknologi Informasi, Arsitektur Berorientasi Layanan, Web Services, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Pemasaran
  • 11. xi ABSTRACT This study discusses the governance of information technology (IT) that is focused on the marketing of Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs) in Palembang with implementing Service Oriented Architecture (SOA) as its framework. This study aims to find the factors that need to be considered in creating a good marketing system and make an IT governance recommendation that is expected to assist SMEs in expanding market share. This study proposes four factors that affect IT governance, namely the product feasibility (PF), the market demand (MD), competitor (C) and promotion (P). The collection of research data conducted by distributing 100 questionnaires to SMEs, and obtained 100 valid respondents. The results of data processing by using a program SPSS version 21.0 shows the positive correlation between Product Feasibility (PF) to IT governance and IT governance to promotion (P). IT governance recommendation in this study was designed using SOA web services architecture, which has two inter-related services, namely UMKM kota Palembang service and sistem consumer service. Key Words : Information Technology Governance, Service Oriented Architecture, Web Services, Micro, Small, and Medium Enterprises, Marketing
  • 12. xii KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayat serta pertolongan-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Tak lupa shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam, berserta keluarga serta para sahabat. Akhirnya setelah melalui perjalanan yang panjang, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran Dengan Menerapkan Service Oriented Architecture Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Palembang” yang merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata 1 ) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ketulusan, kasih sayang, dan pengorbanannya memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Marzuki Alie, SE., MM, selaku Rektor Universitas Indo Global Mandiri. 2. Ibu Lastri Widya A, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Dosen Pembimbing II. 3. Ibu Nining Ariati, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi. 4. Bapak John Roni Coyanda, S.Kom., M.Si selaku Dosen Pembimbing I. 5. Ibu Tertiaavini, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing Akademik. 6. Ayah, Ibu dan Ketiga adik saya yang telah memberikan dukungan, motivasi dan do’a serta bantuanya dalam segala hal dalam penulisan skripsi ini. 7. Teman-teman Jurusan Sistem Informasi angkatan 2012 yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
  • 13. xiii pihak. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya serta dapat digunakan sebagaimana mestinya. Palembang, April 2016 Penulis, Ismi Islamia Fathurrahmi NPM. 2012.21.0047
  • 14. xiv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR................................................................................................. i HALAMAN JUDUL DALAM .............................................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN KESIAPAN SKRIPSI ............................................................ iii HALAMAN TANDA PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. iv HALAMAN TANDA PENGESAHAN ................................................................................. v HALAMAN PERSETUJUAN REVISI SKRIPSI ................................................................. vi HALAMAN MOTTO .......................................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................................ viii ABSTRAK......................................................................................................................... x ABSTRACT ...................................................................................................................... xi KATA PENGANTAR......................................................................................................... xii DAFTAR ISI...................................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL...............................................................................................................xvii DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ xx BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang................................................................................................................... 1 1.2. Identifikasi Masalah............................................................................................................ 2 1.3. Perumusan Masalah .......................................................................................................... 3 1.4. Tujuan Penelitian................................................................................................................ 3 1.5. Manfaat Penelitian.............................................................................................................. 3 1.6. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................................. 3 1.7. Sistematika Penulisan........................................................................................................ 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Analisis............................................................................................................................... 5 2.2. Tata Kelola......................................................................................................................... 5 2.3. Teknologi............................................................................................................................ 5 2.4. Informasi............................................................................................................................. 5 2.5. Teknologi Informasi............................................................................................................ 6
  • 15. xv 2.6. Tata Kelola Teknologi Informasi......................................................................................... 6 2.6.1. Fokus Area Tata Kelola TI .................................................................................. 7 2.6.2. Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan ....................................................... 7 2.7. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ..................................................................... 8 2.7.1. Karakteristik UMKM ............................................................................................ 9 2.7.2. Masalah Yang Dihadapi UMKM.......................................................................... 9 2.8. Pemasaran......................................................................................................................... 11 2.8.1. Bauran Pemasaran ............................................................................................. 11 2.8.2. Bauran Komunikasi Pemasaran.......................................................................... 12 2.9. Service Oriented Architecture (SOA).................................................................................. 13 2.9.1. Konsep Service Oriented ................................................................................... 15 2.9.2. Komponen SOA .................................................................................................. 16 2.9.3. Implementasi SOA .............................................................................................. 17 2.9.4. Keuntungan SOA ................................................................................................ 21 2.10. Statistical Product and Service Solution (SPSS)................................................................ 22 2.11. Studi Literatur Sejenis ........................................................................................................ 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian............................................................................................................. 24 3.2. Deskripsi Tahap Penelitian................................................................................................. 25 3.3. Rancangan Penelitian ........................................................................................................ 28 3.3.1. Jenis Penelitian...................................................................................................... 28 3.3.2. Pendekatan Penelitian ........................................................................................... 29 3.3.3. Variabel dan Indikator Penelitian............................................................................ 29 3.4. Model Awal Penelitian........................................................................................................ 31 3.5. Populasi dan Sample ......................................................................................................... 32 3.6. Teknik Pengambilan Sample.............................................................................................. 33 3.7. Metode Pengumpulan Data................................................................................................ 33 3.8. Metode Analisa Data.......................................................................................................... 34 3.9. Uji Coba Instrumen............................................................................................................. 34 3.9.1. Uji Validitas ............................................................................................................ 35 3.9.2. Uji Reliabilitas......................................................................................................... 40 3.9.3. Kesimpulan Uji Coba Instrumen............................................................................. 42 BAB IV PENGOLAHAN DATA
  • 16. xvi 4.1. Deskripsi Sample Penelitian............................................................................................... 45 4.1.1. Profil Respondent................................................................................................... 45 4.1.2. Hasil Penilaian Respondent................................................................................... 51 4.2. Uji Kualitas Data................................................................................................................. 52 4.2.1. Uji Validitas ............................................................................................................ 52 4.2.2. Uji Reliabilitas......................................................................................................... 55 4.2.3. Uji t......................................................................................................................... 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hipotesa Penelitian ............................................................................................................ 62 5.2. Kerangka Web Service UMKM........................................................................................... 65 5.2.1. Requirements and Analysis.................................................................................... 65 5.2.2. Design and Development....................................................................................... 65 5.3. Class Diagram.................................................................................................................... 70 5.4. Desain Rancangan Web Services UMKM Kota Palembang .............................................. 71 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan......................................................................................................................... 78 6.2. Saran.................................................................................................................................. 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 17. xvii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis ................................................................................. 22 Tabel 3.1 Indikator Teknologi Informasi ...................................................................... 29 Tabel 3.2 Indikator Kelayakan Produk......................................................................... 30 Tabel 3.3 Indikator Permintaan Pasar......................................................................... 30 Tabel 3.4 Indikator Pesaing......................................................................................... 30 Tabel 3.5 Indikator Promosi ........................................................................................ 31 Tabel 3.6 Daftar Respondent Questionnaire Uji Coba ............................................... 34 Tabel 3.7 Data Hasil Questionnaire Uji Coba.............................................................. 34 Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi..................................................... 36 Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Uji Coba Intrumen........................................................... 39 Tabel 3.10 Indikator yang Dihapus................................................................................ 40 Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Intrumen ....................................................... 42 Tabel 3.12 Instrumen Penelitian.................................................................................... 43 Tabel 4.1 Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Questionnaire ................................... 45 Tabel 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha ........................................... 46 Tabel 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha......................................... 48 Tabel 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha ............................................. 48 Tabel 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Usia........................................................... 49 Tabel 4.6 Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 50 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Respondent ........................................................................ 51 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas......................................................................................... 55 Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 58 Tabel 4.10 Hasil Pengujian Hipotesis............................................................................ 60 Tabel 5.1 Pembahasan Indikator Variabel Teknologi Informasi ................................. 63 Tabel 5.2 Kebutuhan Layanan ................................................................................... 65
  • 18. xviii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan ............................ 8 Gambar 2.2 Siklus Penerapan Konsep SOA................................................................. 14 Gambar 2.3 Enkapsulasi Fungsi Logik Proses Bisnis Oleh Service.............................. 15 Gambar 2.4 Pola Web Services.................................................................................... 17 Gambar 2.5 Pola CORBA ............................................................................................. 18 Gambar 2.6 Pola EJB ................................................................................................... 19 Gambar 2.7 Pola REST ................................................................................................ 19 Gambar 2.8 Pola RMI ................................................................................................... 20 Gambar 2.9 Pola RPC .................................................................................................. 20 Gambar 2.10 Pola DCOM............................................................................................... 21 Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................... 24 Gambar 3.2 Model Awal Penelitian............................................................................... 31 Gambar 3.3 Hasil Uji Validitas Indikator Teknologi Informasi........................................ 36 Gambar 3.4 Hasil Uji Validitas Indikator Kelayakan Produk.......................................... 37 Gambar 3.5 Hasil Uji Validitas Indikator Permintaan Pasar .......................................... 37 Gambar 3.6 Hasil Uji Validitas Indikator Pesaing.......................................................... 38 Gambar 3.7 Hasil Uji Validitas Indikator Promosi.......................................................... 38 Gambar 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Teknologi Informasi.................................... 40 Gambar 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Kelayakan Produk...................................... 41 Gambar 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Permintaan Pasar....................................... 41 Gambar 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Pesaing ...................................................... 41 Gambar 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Indikator Promosi...................................................... 42 Gambar 3.13 Model Akhir Penelitian............................................................................... 43 Gambar 4.1 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha......................................... 47 Gambar 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha....................................... 48 Gambar 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha ........................................... 49 Gambar 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Usia ........................................................ 50 Gambar 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 51 Gambar 4.6 Hasil Uji Validitas Indikator Teknologi Informasi........................................ 53 Gambar 4.7 Hasil Uji Validitas Indikator Kelayakan Produk.......................................... 53
  • 19. xix Gambar 4.8 Hasil Uji Validitas Indikator Permintaan Pasar .......................................... 54 Gambar 4.9 Hasil Uji Validitas Indikator Pesaing.......................................................... 54 Gambar 4.10 Hasil Uji Validitas Indikator Promosi.......................................................... 54 Gambar 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Teknologi Informasi..................................... 56 Gambar 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kelayakan Produk....................................... 57 Gambar 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Permintaan Pasar....................................... 57 Gambar 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pesaing....................................................... 57 Gambar 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Promosi....................................................... 58 Gambar 4.16 Hipotesis Penelitian................................................................................... 59 Gambar 4.17 Hasil Uji t................................................................................................... 60 Gambar 5.1 Hipotesa Penelitian ................................................................................... 62 Gambar 5.2 Arsitektur Web Services UMKM Kota Palembang..................................... 66 Gambar 5.3 Relasi Antar Database Pada Web UMKM Palembang.............................. 71 Gambar 5.4 Desain Rancangan Login Pada Web UMKM Palembang ......................... 71 Gambar 5.5 Desain Rancangan Register Consumer Pada Web UMKM Palembang ... 72 Gambar 5.6 Desain Rancangan Register Penjual Pada Web UMKM Palembang........ 73 Gambar 5.7 Desain Rancangan Homepage Pada Web UMKM Palembang................. 74 Gambar 5.8 Desain Rancangan Bidang Usaha Pada Web UMKM Palembang............ 75 Gambar 5.9 Desain Rancangan Detail Produk Pada Web UMKM Palembang............. 76 Gambar 5.10 Desain Rancangan Pemesanan Produk Pada Web UMKM Palembang.... 77
  • 20. xx DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Survei Lampiran 2 Surat Balasan Survei Perusahaan Lampiran 3 Surat Pernyataan Tidak Plagiat Lampiran 4 Surat Keterangan Bebas Pustaka Lampiran 5 Kartu Bimbingan Lampiran 6 Daftar Riwayat Pendidikan Lampiran 7 Lembar Identitas Mahasiswa Lampiran 8 Tanda Bukti Penyerahan Artikel Ilmiah Lampiran 9 Skor TOEFL Lampiran 10 Tabel t Lampiran 11 Tabel r Lampiran 12 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Mikro) Lampiran 13 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Kecil) Lampiran 14 Questionnaire ATKTI mhs SI (Usaha Menengah)
  • 21. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) merupakan sarana yang penting untuk mengelola informasi karena menawarkan efisiensi dan efektivitas kerja. Banyak organisasi telah menerapkan dan mengembangkan TI untuk membantu proses bisnisnya agar memperoleh informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, ekonomis dan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Namun di sisi lain, penerapan TI memerlukan biaya investasi tinggi dengan resiko yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme tata kelola TI yang menyeluruh dan terstruktur dari mulai perencanaan hingga pengawasannya. Tata kelola TI adalah satu kesatuan konsep dasar dari corporate governance melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses organisasi yang berhubungan dengan TI. Tata kelola TI menyediakan struktur yang menghubungkan proses TI, sumber daya TI dan informasi yang baik, benar, transparan sesuai tuntutan publik dan standar global. Salah satu isu yang marak berkembang saat ini berkenaan dengan penggunaan TI adalah banyak organisasi sudah menggunakan TI namun belum sadar mengenai tata kelola yang baik untuk pencapaian yang optimal untuk meningkatkan nilai, sekaligus mampu mengelolanya dengan baik untuk pencapaian tujuan organisasi. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan suatu bentuk organisasi yang berperan dan berfungsi sebagai katup pengaman baik dalam menyediakan alternatif kegiatan usaha produktif, alternatif penyaluran kredit, maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UMKM dianggap penyelamat perekonomian Indonesia di masa krisis periode 1999- 2000. Salah satu masalah yang sampai saat ini masih perlu diperhatikan adalah minimnya pengetahuan yang dikuasai oleh pelaku UMKM mengenai TI, sehingga pangsa pasar yang diakses sangat terbatas. Mereka hanya sekedar menggunakannya untuk keperluan sehari- hari tanpa mengetahui manfaat dari TI bagi usaha mereka tersebut. Padahal dengan menjadikan TI sebagai sarana dalam bidang pemasaran, mereka bisa mendapatkan benefit yang lebih besar, salah satunya yaitu dapat mengakses pangsa pasar yang lebih luas. Walaupun produksi yang dipasarkan sudah cukup bagus, bila pasar yang dijangkau terbatas maka tidak akan cukup menolong kelangsungan hidup UMKM. Mengingat TI sangat berperan dalam bidang pemasaran UMKM maka dibutuhkan suatu sarana pemasaran yang baik dalam pengadaannya, salah satunya yaitu dengan
  • 22. 2 dilakukannya suatu pengukuran tentang pengelolaan pengendalian TI. Namun banyak organisasi yang menganggap penerapan teknologi informasi adalah semata-mata implementasi software dan hardware canggih, sehingga mereka melupakan unsur “tata kelola”. Tanpa pengelolaan TI yang baik maka sebenarnya penerapan TI tidak akan maksimal walau didukung software canggih yang berjalan di atas infrastruktur hardware yang handal. Tata kelola TI yang baik tidak dapat serta merta dibuat tanpa suatu kerangka kerja (framework), dimana penyusunan kerangka kerja tersebut dapat disesuaikan dengan tujuan organisasi. Saat ini telah banyak kerangka kerja yang berstandar internasional untuk membantu organisasi sebagai alat bantu melakukan tata kelola TI, misalnya kerangka kerja Service Oriented Architecture (SOA). Atas dasar tersebut, maka penulis ingin membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI yang tepat pada bagian pemasaran sehingga dapat dijadikan panduan yang dapat digunakan pemakainya serta dapat meningkatkan penggunaan fasilitas tersebut secara optimal. Pembuatan tata kelola TI dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja SOA, dimana konsep dasar kerangka kerja SOA adalah mengembangkan service berdasarkan sistem lama dan kemudian mengembangkan sistem baru dengan menyusun dan mengkombinasikan service-service yang ada. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulisan skripsi ini dibuat dengan judul “Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Bagian Pemasaran dengan menerapkan Service Oriented Architecture pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Palembang”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ditemui pada bagian pemasaran UMKM, yakni sebagai berikut : 1. Minimnya ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh pelaku UMKM mengenai TI, sehingga mereka belum cukup memanfaatkan TI sebagai landasan untuk mencapai benefit yang lebih besar. 2. Belum tersedianya suatu platform TI yang baik pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, sehingga pelaku UMKM masih terbatas dalam memasarkan produk dan mendapatkan informasi terkait pasar mana saja yang bisa ditembus oleh produk yang mereka hasilkan.
  • 23. 3 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian, yaitu “apa saja faktor-faktor yang dibutuhkan untuk membuat suatu rekomendasi tata kelola teknologi informasi guna menciptakan suatu sistem pemasaran yang baik bagi UMKM di Palembang?” 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan deskripsi dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan faktor-faktor yang dibutuhkan dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi pengelolaan TI bagian pemasaran UMKM di kota Palembang. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya yaitu: 1. Bagi pelaku UMKM, penelitian ini dapat membantu meningkatkan pangsa pasar dengan menjadikan TI sebagai sarana pemasaran dengan menerapkan SOA sebagai kerangka kerjanya. 2. Bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai saran untuk membangun suatu teknologi informasi pemasaran yang baik bagi UMKM kota Palembang. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini berfokus pada tata kelola TI pada bidang pemasaran UMKM di kota Palembang. 2. Objek penelitian ini adalah tiga sektor UMKM yang berada di kota Palembang, yaitu retail, kuliner dan souvenir. 3. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan questionnaire kepada tiga kecamatan dari enam belas kecamatan di kota Palembang, yaitu Ilir Timur 1, Ilir Timur 2 dan Sukarami. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terbagi dalam enam bab, yaitu:
  • 24. 4 1. BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, dilanjutkan dengan identifikasi masalah, perumusan masalah, pemaparan tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup atau batasan penelitian serta sistematika penelitian. 2. BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori yang berhubungan dengan pembuatan skripsi yang menjadi landasan teori dalam pembahasan nantinya. Teori yang digunakan diantaranya pengertian tata kelola teknologi informasi, SOA framework, dsb. 3. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan data (studi lapangan, studi pustaka dan studi literatur sejenis), metode analisa data dan model penelitian. 4. BAB IV. PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi deskripsi penelitian, uji kualtas data, uji t dan hasil hipotesa penelitian. 5. BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan mengenai rekomendasi tata kelola TI dari kegiatan penelitian. 6. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran hasil dari penelitian.
  • 25. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Analisis adalah suatu tindakan mengumpulkan mencari dan meneliti suatu masalah yang akan dibahas dengan jelas sehingga lebih dalam memecahkan suatu masalah (Susilowati, & Riasti, 2011). Sedangkan menurut Maith (2013) analisis didefinisikan sebagai penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. 2.2 Tata Kelola Tata Kelola (Governance) diartikan sebagai kumpulan dari cara dan aturan untuk menjalankan sebuah prosedur serta standar operasional dalam mencapai suatu tujuan strategis (Adikara, 2013). Tata kelola yang baik adalah tata kelola yang efektif, yaitu tata kelola yang berkesesuaian dengan sasaran, tujuan serta budaya organisasi, sehingga akan memberi kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan (Komara, 2014). 2.3 Teknologi Teknologi merupakan pengetahuan umum yang dapat diartikan sebagai suatu alat (pembantu) yang diciptakan manusia dengan tujuan mempermudah pekerjaan yang dilakukan manusia sehari-hari (Parwadi, 2013). Adapun menurut Husein dalam Yudhanti, & Rachmawati (2013) yang dimaksud dengan teknologi adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas input, pemrosesan, dan output pada sistem informasi, software komputer yang terdiri atas instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data, teknologi telekomunikasi yang memudahkan para manajer berkomunikasi dari satu tempat ke tempat lain. 2.4 Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang
  • 26. 6 (Muslih, & Purnama, 2013). Sedangkan menurut Kurnia, Tanuwijaya, & Sagirani (2013) informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima yang dapat berupa fakta atau suatu nilai yang bermanfaat. 2.5 Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan (Antasari, Kertahadi, & Riyadi, 2013). Teknologi informasi memungkinkan bisnis memaksimalkan keuntungan, mengelola resiko secara tepat, dan sumber daya teknologi informasi digunakan secara bertanggung jawab (Sembiring, Mudjihartono, & Rahayu, 2013). Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang- orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya (Antasari, Kertahadi, & Riyadi, 2013). 2.6 Tata Kelola Teknologi Informasi Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) adalah sebuah kerangka kebijakan, prosedur dan kumpulan proses-proses yang bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan tambahan nilai bisnis, melalui penyeimbangan keuntungan dan resiko TI besertaproses-proses yang ada di dalamnya. Mereka bertanggung jawab terhadap arah strategi organisasi, memastikan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai dan berbagai sumber daya organisasi telah dimanfaatkan dengan tepat. Tata kelola TI membutuhkan pengaturan yang tepat untuk memadukan strategi TI dan pemanfaatan sumber daya TI guna memberikan keuntungan yang kompetitif bagi organisasi. sederhananya, tata kelola TI menggunakan prinsip-prinsip tata kelola organisasi terhadap unit TI (Muthmainnah, 2015).
  • 27. 7 Tata kelola TI merupakan salah satu bagian terpenting dari kesuksesan penerapan good corporate governance. IT governance memastikan pengukuran efektifitas dan efisiensi peningkatan proses bisnis perusahaan melalui struktur yang terkait dengan TI menuju ke arah tujuan strategi perusahaan. IT governance memadukan best practice proses perencanaan, pengolahan, penerapan, pelaksanaan dan pengawasan kinerja untuk memastikan bahwa TI benar mendukung pencapaian perusahaan (Nurhidayati, Rizky, & Dafid, 2014). Adapun menurut Information Technology Governance Institute (ITGI) dalam Irfan (2013) tata kelola TI didefinisikan sebagai tanggung jawab dari pihak eksekutif dan dewan direktur, yang terdiri dari kepemimpinan, struktur organisasi dan proses yang memastikan TI yang ada pada perusahaan untuk mendukung dan memperluas strategi dan tujuan perusahaan. 2.6.1 Fokus Area Tata Kelola TI Fokus tata kelola TI menurut Muthmainnah (2015) yaitu value delivery, risk management, resource management, performance management, dan strategic alignment. Fokus area tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini: 1. Strategic alignment berfokus pada menjalankan hubungan bisnis dan perencanaan TI seperti mendefinisikan, memelihara dan mengoptimalkan pemakaian biaya, dan menyelaraskan prosedur TI dengan prosedur perusahaan. 2. Value delivery adalah tentang mengoptimalkan seluruh pemakaian biaya, memastikan bahwa TI memberikan manfaat yang sesuai terhadap strategi, berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai yang sebenarnya dari TI. 3. Resource management adalah tentang mengoptimalkan investasi, dan pengelolaan sumber daya TI yang baik yang terdiri dari aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumberdaya. Ini merupakan kunci utama terkait dengan optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur. 2.6.2 Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan Berdasarkan definisi tata kelola TI menurut ITGI, dapat disimpulkan bahwa tata kelola teknologi informasi harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan merupakan suatu sistem yang mengarahkan dan
  • 28. 8 mengendalikan entitas-entitas pada suatu perusahaan. Ketergantungan bisnis akan suatu teknologi informasi telah membuatnya tidak dapat menyelesaikan isu tata kelola perusahaan tanpa adanya pertimbangan terhadap teknologi informasi. Sebagai gantinya teknologi informasi dapat mempengaruhi peluang strategi dan menghasilkan kritik atas perencanaan strategis yang telah dibuat. Dalam hal tersebut tata kelola teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan maksimal atas informasi, dan juga merupakan penggerak tata kelola perusahaan. Hubungan antara tata kelola teknologi informasi dengan tata kelola perusahaan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini (Modissa, & Rachmansyah, 2015): Tata Kelola Perusahaan Aktivitas Perusahaan Aktivitas TI Tata Kelola TI Mengarahkan Menetapkan Mengarahkan Menetapkan Gambar 2.1 Hubungan Tata Kelola TI dan Tata Kelola Perusahaan 2.7 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang- undang ini. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini (UU No. 20 Tahun 2008). Menurut data perkembangan UMKM kota Palembang tahun 2015 jumlah UMKM sampai dengan Agustus 2015 mencapai 35.244 unit usaha (6.543 unit usaha mikro, 23.528
  • 29. 9 unit usaha kecil dan 5.263 unit usaha menengah) yang mengalami perkembangan 4.16 % dari 6 tahun sebelumnya. Penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2015 sebanyak 136.181 orang dimana ada peningkatan sebesar 3.18 % dari 6 tahun sebelumnya (Disperindagkop). 2.7.1 Karakteristik UMKM Kriteria UMKM menurut UU No. 20 Tahun 2008 pasal 6 yakni sebagai berikut: 1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 2.7.2 Masalah yang Dihadapi UMKM Menurut Hubeis (2009) dalam Anggraini, & Nasution (2013) permasalahan umum yang biasanya terjadi pada UMKM, yaitu : a. Kesulitan pemasaran Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan UMK. Dari hasil studi yang dilakukan oleh james dan akrasanee (1988)
  • 30. 10 di sejumlah negara ASEAN, menyimpulkan UMKM tidak melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek yang terkait dengan pemasaran seperti peningkatan kualitas produk dan kegiatan promosi. b. Keterbatasan finansial Terdapat dua masalah utama dalam kegiatan UMK di Indonesia, yakni dalam aspek finansial dan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan demi pertumbuhan output jangka panjang. Walaupun pada umumnya modal awal bersumber dari modal (tabungan) sendiri atau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber permodalan ini sering tidak memadai dalam bentuk kegiatan produksi maupun investasi. c. Keterbatasan SDM Salah satu kendala serius bagi banyak UMK di Indonesia adalah keterbatasan SDM terutama dalam aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, engineering design, quality control, organisasi bisnis, akuntansi data processing, teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar barang. d. Masalah bahan baku Keterbatasan bahan baku serta kesulitan dalam memperolehnya dapat menjadi salah satu kendala yang serius bagi banyak UMK di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan harga yang relatif mahal. Banyak pengusaha yang terpaksa berhenti dari usaha dan berpindah profesi ke kegiatan ekonomi lainnya akibat masalah keterbatasan bahan baku. e. Keterbatasan teknologi UMKM di Indonesia umumnya masih menggunakan teknologi yang tradisional, seperti mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang bersifat manual. Hal ini membuat produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi kurang maksimal, dan kualitas produk relatif rendah. f. Kemampuan manajemen Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap pengembangan usahanya, membuat pengelolaan usaha menjadi terbatas. g. Kemitraan Kemitraan mengacu pada pengertian berkerja sama antara pengusaha dengan
  • 31. 11 tingkatan yang berbeda yaitu antara pengusaha kecil dan pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri mengandung arti walaupun tingkatannya berbeda, hubungan yang terjadi adalah hubungan yang setara (sebagai mitra kerja). 2.8 Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi yang menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi (Mujiyana, & Elissa, 2013). Sedangkan menurut Kotler (2005) dalam Mujiyana, & Elissa (2013) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan dalam penciptaan dan timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. 2.8.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti sistem pemasaran perusahaan, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi (Tan, 2011). 1. Produk Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Keputusan-keputusan tentang produk mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merek, pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan. 2. Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk tersebut. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan karena unsur yang lain adalah mengeluarkan biaya. 3. Distribusi Saluran distribusi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan agar produk tersebut tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran. Saluran distribusi (channel of distribution) adalah lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke
  • 32. 12 konsumen. 4. Promosi Promosi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencoba menyusun komunikasi antara kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan serta konsumen sasaran untuk membeli produk yang ditawarkan. 2.8.2 Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari lima cara komunikasi utama (Mujiyana, & Elissa, 2013), yaitu: 1. Advertising Peranan periklanan dalam pemasaran sangatlah penting, yakni untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Sedangkan, tujuan utama dari periklanan adalah memberikan informasi secara luas kepada konsumen tentang barang atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Adapun tujuan advertising, diantaranya : a. Memberikan informasi atas produk atau jasa yang ditawarkan untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut. b. Mempertahankan calon pelanggan yang setia dengan membujuk pelanggan agar tetap membeli. c. Membujuk calon pelanggan dimana iklan menjadi penting dalam persaingan dimana sasaran perusahaan menciptakan permintaan selektif akan merek tertentu. d. Menarik pelanggan baru, dengan menarik arus kas pembelian kearah produk yang diiklankan perusahaan dan menggantikan tempat para pelanggan yang pindah ke produk pesaing serta memperluas pasar. 2. Promosi Penjualan Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara lain: a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.
  • 33. 13 b. Mengkomunikasikan produk baru. c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas. d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk. e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk. f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk. 3. Publicity Publicity atau publisitas merupakan kiat pemasaran, dimana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan kumpulan publik yang lebih besar. Adapun fungsi utama dari publicity meliputi : a. Membangun image (citra), baik image perusahaan maupun image produk. b. Mendukung aktivitas komunikasi. c. Mengatasi isu atau permasalahan yang ada. d. Memperkuat posisi perusahaan. e. Cukup mengadakan Launching untuk produk atau jasa baru. 4. Personal selling Personal selling dapat juga dikatakan sebagai improvisasi dan penjualan dengan menggunakan komunikasi person to person. Personal selling biasanya dilaksanakan oleh sales bawah naungan manajer penjualan yang mempromosikan produk secara langsung pada pasar sasaran, bentuk kegiatan personal selling yaitu : door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling. 5. Direct selling Direct selling atau direct marketing adalah bagian dari program marketing communication, dimana direct marketing dilakukan sebagai cara untuk bertemu oleh konsumen setelah muncul respon dari pasar atas informasi produk yang telah disabarkan kepada konsumen melalui media (iklan disurat kabar, televisi, radio, majalah, internet atau media masa lainnya). 2.9 Service Oriented Architecture (SOA) Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah bentuk teknologi arsitektur yang mengikuti prinsip-prinsip service-orientation (berorientasi layanan). Konsep service- orientation ini melakukan pendekatan dengan membagi masalah besar menjadi sekumpulan service kecil yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. SOA tidak terkait dengan suatu teknologi tertentu, tapi lebih ke arah pendekatan untuk pembangunan
  • 34. 14 perangkat lunak yang moduler. Service dalam lingkup SOA merupakan sekumpulan fungsi, prosedur, atau proses yang akan memberi respon jika diminta oleh sebuah client (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012). SOA merupakan metodologi pengembangan sistem yang dapat bergerak dinamis saat pengembangan sebuah sistem informasi. Banyak hal yang bisa dikurangi dalam mengoperasikan sebuah proses pada SOA, sehingga lebih mudah dan cepat untuk melakukan suatu pekerjaan. Sesuatu yang tidak perlu dilakukan berulang-ulang kali misalnya, seseorang mengecek, menyimpan, atau mendapatkan medical record padahal hanya berinteraksi dengan validasi dan data yang sama. Membangun aplikasi dengan sumber yang sama akan lebih mudah dan lebih cepat untuk perusahaan yang saling berhubungan. SOA menyediakan suatu kerangka desain dengan maksud untuk realisasi yang cepat dengan sedikit biaya pengembangan sistem untuk meningkatkan kualitas sistem secara total (Wijaya, 2011). SOA juga didefinisikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak yang didasarkan pada konsep pokok bahwa software dapat disusun atas sebuah latar depan aplikasi, layanan, repository layanan dan jalur layanan. Sebuah layanan terdiri dari sebuah kontrak, satu atau lebih antar muka dan sebuah implementasi. (Absari, & Setyawan, 2012). Adanya SOA lifecycle memungkinkan penempatan kemampuan service melalui tiga tahap, yaitu requirements and analysis, design and development, dan IT operations. Tahapan proses dari SOA lifecycle ini dapat dipetakan ke dalam siklus besar SOA pada Gambar 2.2 (Aradea, Shofa, & Kurnia, 2013). Gambar 2.2 Siklus Penerapan Konsep SOA
  • 35. 15 2.9.1 Konsep Service Oriented Service oriented merupakan sebuah pendekatan dalam penyelesaian masalah besar dengan membaginya menjadi sekumpulan layanan (service) kecil yang menyelesaikan permasalahan spesifik. Istilah ini telah ada cukup lama dan telah digunakan untuk berbagai macam konteks permasalahan dan tujuan tertentu. Contoh dari dekomposisi permasalahan menjadi sekumpulan service ini dapat dilihat dalam kasus pemesanan makanan di restoran. Misalkan seorang pelanggan ingin memesan makanan, maka ia akan memanggil pelayan di restoran tersebut untuk mencatatan pesanan, lalu pelayan tersebut memberikan pesanan kepada dapur untuk dimasak. Setelah makanan yang dimasak telah jadi, makanan tersebut akan diantar ke pelanggan oleh pelayan. Dengan pendekatan service oriented, penyelesaian masalah itu dapat dibagi menjadi sekumpulan service berupa pemesanan makanan, pengantaran pesanan ke dapur, pembuatan makanan di dapur, dan pengantaran makanan ke pelanggan. Selain definisi yang dijelaskan sebelumnya, service sendiri dapat dipandang sebagai enkapsulasi lojik dari satu atau sekumpulan aktivitas tertentu. Gambar 2.3 Enkapsulasi Fungsi Logik Proses Bisnis Oleh Service Bila dicontohkan dalam sebuah otomasi bisnis, service dapat dilihat pada Gambar 2.3. Otomasi bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang disusun dalam langkah-langkah sebagai implementasi proses bisnis. Seperti dapat dilihat pada Gambar 2.3, lingkup dari service tidak terbatas, service dapat mengenkapsulasi sebuah proses besar atau hanya satu
  • 36. 16 langkah proses kecil. Hal ini dapat disesuaikan tergantung kebutuhan. Misalkan bila dicontohkan dalam kasus pemesanan makanan sebelumnya, sebuah service pembuatan makanan di dapur dapat didekomposisi lagi menjadi beberapa langkah. Misalkan penyediaan bahan, pemeriksaan keberadaan bahan, proses masak, dan sebagainya. Setelah seluruh permasalahan dapat dibagi dalam beberapa service, solusi dari permasalahan tersebut harus bisa diselesaikan dengan memungkinkan seluruh service berpartisipasi dalam sebuah orkestrasi. Untuk itu ada beberapa permasalahan yang harus dimiliki oleh service, yaitu bagaimana service berhubungan, bagaimana service berkomunikasi, bagaimana service didesain, dan bagaimana pesan antar service didefinisikan (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012). Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh SOA (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012), yaitu diantaranya: 1. Loosely coupled, yaitu setiap service berdiri sendiri secara independen dan tidak tergantung service lain untuk berjalan. Ketergantungan diminimalisir sehingga hanya butuh mekanisme komunikasi satu sama lain. 2. Service contract, yaitu setiap service memiliki kesepakatan mengenai cara untuk komunikasi. 3. Autonomy, yaitu service memiliki hak penuh terhadap semua lojik yang dienkapsulasi. 4. Abstraction, yaitu service tidak memperlihatkan bagaimana lojik diimplementasi didalamnya. 5. Reusability, yaitu lojik dibagi menjadi sekumpulan service yang dapat memudahkan reuse. 6. Statelessness, yaitu service tidak memiliki status tertentu terkait dengan aktivitas yang dilakukannya. 7. Discoverability, yaitu service didesain untuk deskriptif sehingga bisa ditemukan dan diakses melalui mekanisme pencarian tertentu. 8. Composability, yaitu service bisa disatukan dengan service lain. Ini memungkinkan logic dapat diwakili pada level berbeda dari granularity dan mempromosikan reusability dan pembuatan layer abstraction. 2.9.2 Komponen SOA SOA terdiri atas empat komponen (Kapojos, Wowor, & Rumagit, 2012), yaitu: 1. Message, yaitu data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah unit kerja, yang
  • 37. 17 dipertukarkan antara satu service dengan yang lainnya. 2. Operation, yaitu fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sebuah service untuk memproses message hingga menghasilkan sesuatu. Fungsi-fungsi inilah yang nantinya akan saling berinteraksi untuk menyelesaikan sebuah unit kerja. 3. Service, merepresentasikan sekumpulan operation yang berhubungan untuk menyelesaikan sekumpulan unit kerja yang berhubungan. 4. Process, merupakan business rule yang menentukan operasi mana yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. 2.9.3 Implementasi SOA SOA dapat diimplementasikan berdasarkan beberapa arsitektur, yaitu (Marini, 2012): 1. Web Services Gambar 2.4 Pola Web Services a. Service provider, berfungsi menyediakan service dan dilengkapi dengan implementasinya. Service provider berupa network address yang dapat menerima dan mengeksekusi permintaan dari service requester. b. Service requester (client), Service ini dapat menggunakan Uniform Resource Identifier (URI) untuk meminta service baik secara langsung atau melakukan pencarian service yang sesuai pada service registry, kemudian melakukan binding dan invoke terhadap service. Service requester dapat berupa aplikasi, service maupun modul software yang memerlukan service. c. Service registry, berupa directory yang dapat diakses melalui network dan berfungsi untuk menyimpan service-service. Fungsi utamanya adalah menyimpan dan
  • 38. 18 mempublish service dari penyedia service lalu mengirimkannya kepada yang meminta service. SOA pada web services menggunakan paradigma find-bind-execute. Penyedia service meregister servicenya kedalam registry public. Kemudian registry ini digunakan oleh pemakai untuk menemukan service yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki. Apabila didalam registry ini terdapat service yang dikehendaki, maka pemakai akan diberi kontrak dan alamat akhir service tersebut. Web services didukung oleh beberapa teknologi berikut ini: a. SOAP (Simple Object Access Protocol) SOAP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan pertukaran dokumen XML melalui jaringan komputer. b. WSDL (Web services Description Language) WSDL adalah sebuah dokumen yang ditulis dalam XML. Dokumen ini mendeskripsikan sebuah layanan web. c. UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) UDDI adalah sebuah kerangka kerja platform yang independent untuk mendeskripsikan layanan-layanan, menemukan, dan mengintegrasikan layanan dengan menggunakan internet. 2. CORBA (Common Object Request Broker Architecture) Gambar 2.5 Pola CORBA CORBA adalah sebuah standar yang dikeluarkan oleh Object Management Group
  • 39. 19 (OMG) yang memampukan komponen-komponen perangkat lunak ditulis dalam bahasa pemrograman dan dijalankan diatas platform yang beragam untuk saling berkomunikasi (interoperate). 3. EJB (Enterprise Java Bean) Gambar 2.6 Pola EJB EJB adalah sebuah arsitektur komponen server-side yang menyederhanakan proses membangun class enterprise aplikasi komponen terdistribusi dalam lingkungan java. 4. REST (Representational State transfer) Gambar 2.7 Pola REST
  • 40. 20 REST adalah gaya arsitektur perangkat lunak untuk sistem hypermedia terdistribusi seperti world wide web. REST memiliki tujuan untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah aplikasi web berperilaku. 5. RMI (Remote Method Invocation) Gambar 2.8 Pola RMI RMI adalah sebuah mekanisme yang terdapat pada bahasa pemrograman java. RMI mengijinkan objek-objek java untuk menggunakan methods pada objek lain dengan menggunakan JVM. 6. RPC (Remote Procedure Call) Gambar 2.9 Pola RPC
  • 41. 21 RPC adalah sebuah mekanisme komunikasi yang memampukan sebuah proses berkomunikasi dengan proses yang lain. Proses komunikasi ini dapat terjadi pada komputer berbeda pada sebuah jaringan. 7. DCOM (Distribute Component Object Model) Gambar 2.10 Pola DCOM DCOM adalah sebuah kumpulan konsep Microsoft dan antarmuka program dimana objek program client dapat meminta service dari objek program server pada komputer lain dalam sebuah jaringan. DCOM menyediakan sekumpulan antarmuka yang memungkinkan client dan server dapat saling berkomunikasi pada komputer yang sama. 2.9.4 Keuntungan SOA SOA menawarkan beberapa keuntungan (Paturusi, 2013), yaitu: 1. Bersifat standard. 2. SOA bersifat lebih interoperable dibandingkan dengan RPC (Remote Procedure Call), DCOM (Distributed Component Object Model), CORBA (Common Object Request Broker Architecture), EJB (Enterprise Java Bean), dan RMI (Remote Method Invocation). 3. SOA dapat didefinisikan sebagai function, object dan method. 4. Karena sifat platform yang independent maka perusahaan atau organisasi dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih bebas sesuai dengan pilihan mereka. 5. Tidak tergantung pada satu vendor tertentu saja. Sifat loosely coupled menjadikan SOA dapat mengintegrasikan komponen yang memiliki cohesion yang rendah.
  • 42. 22 6. SOA mendukung pengembangan yang terus menerus, distribusi, dan maintenance yang bertahap. 7. Perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak yang telah mereka punyai dan menggunakan SOA untuk membuat aplikasi tanpa harus mengganti aplikasi yang sudah ada. Sifat interoperability menjadikan SOA dapat diterapkan pada sistem informasi yang dinamis. 2.10 Statistical Product and Service Solution (SPSS) Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu software yang digunakan untuk membantu pengolahan, perhitungan dan analisis data secara statistik. SPSS dioperasikan dengan menginput variabel pada variable view dan menginput data pada data view (Sujarweni, 2015). SPSS juga merupakan salah satu tool yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari data questionnaire, salah satunya yaitu untuk meguji kualitas data. Sebelum melakukan pengolahan data pada SPSS, terlebih dahulu semua data questionnaire dari respondent dimasukkan ke dalam Microsoft Excel dalam bentuk tabel dengan format .csv, hal ini akan mempermudah user ketika akan mengolah data questionnaire pada aplikasi SPSS. Setelah data tersimpan dengan format .csv, data kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi SPSS. 2.11 Studi Literatur Sejenis Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis Penelitian Abstrak Sumber Penerapan Service Oriented Architecture (SOA) dalam Pembangunan Web Based Learning Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah web based learning, yang bersifat fleksibel dapat diakses dimana saja, kapan saja, serta dapat menggunakan berbagai platform yang berbeda, sehingga interaksi antara dosen dan mahasiswa dapat tercipta tidak hanya didalam kelas. Dampak dari dibangunnya sistem ini diharapkan dapat menciptakan atmosfir akademik yang kondusif, dan dapat memicu semangat belajar para mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknologi web service. (Shofa, Aradea, & Kurnia, 2013)
  • 43. 23 Tabel 2.1 Studi Literatur Sejenis (Sambungan) Penelitian Abstrak Sumber Analisis dan Perancangan Penerapan Service Oriented Architecture dan Aplikasi Jejaring Sosial Tata cara pengurusan di kantor kelurahan dan kecamatan di Kota Surabaya memerlukan adanya pengisian field-field pada formulir yang ditulis tangan dalam bentuk manual, padahal banyak isian tersebut yang semestinya bisa dengan mudah didapatkan melalui database kependudukan yang ada di pemerintah kota. Dengan menggunakan teknologi SOA data-data yang ada di SIAK dapat diambil oleh sistem informasi yang ada di kantor kelurahan dan kecamatan melalui web service dan dapat digunakan untuk mempercepat pengisian formulir administrasi kependudukan. (Absari, & Setyawan, 2012) Implementasi Service Oriented Architecture (SOA) Di Credit Suisse Tujuan penelitian ini adalah mempelajari bagaimana Credit Suisse sukses melakukan implementasi SOA baik pada level organisasi maupun teknis. Analisis dilakukan dengan mengolah data faktual yang didapatkan dan referensi. Dari hasil penelitian, kesuksesan implementasi karena kejelasan interface, kejelasan proses, komitmen manajemen, dan teknologi yang solid. (Kurniali, 2013)
  • 44. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari awal sampai akhir. Tahapan penelitian digunakan sebagai langkah untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Pemanfaatan SOA Framework ke dalam Model UMKM Identifikasi & Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Studi Pustaka Penyusunan Instrumen Pilot Study Pengumpulan Data Pengolahan & Analisa Data Kesimpulan & Saran Requirements and Analysis Design and Development Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
  • 45. 25 3.2 Deskripsi Tahapan Penelitian Penelitian ini terdiri dari delapan tahapan, yaitu tahap identifikasi & perumusan masalah, tahap penentuan tujuan, tahap studi pustaka, tahap penyusunan instrumen, tahap pilot study, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan & analisa data, tahap pemanfaatan framework dan tahap kesimpulan & saran. Setiap tahapan dijelaskan sebagai berikut. 1. Identifikasi dan Perumusan Masalah Langkah ini merupakan awal dari penelitian, yaitu memilih dan menentukan topik penelitian yang akan diteliti. Setelah topik penelitian ditentukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah yang menggambarkan hasil yang ingin dicapai dan akan dijawab pada akhir penelitian. Identifikasi dan rumusan masalah diuraikan pada Bab 1, subbab 1.2 dan 1.3. 2. Penentuan Tujuan Penelitian ini menetapkan beberapa tujuan untuk memfokuskan permasalahan dengan hasil akhir berupa blok diagram. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah seperti yang dijelaskan pada Bab 1, subbab 1.4. 3. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas dengan cara mempelajari teori-teori yang relevan dengan topik kajian. Studi pustaka dalam penelitian ini diadopsi dari berbagai sumber yang diperoleh melalui buku, jurnal, artikel ataupun karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan analisis tata kelola teknologi informasi yang dilakukan pada bagian pemasaran UMKM dengan menggunakan metode SOA. Studi literatur ini diuraikan secara rinci pada Bab 2. 4. Penyusunan Instrumen Langkah selanjutnya adalah mencari dan menyusun variabel berserta indikatornya yang kemudian akan dimasukkan ke dalam instrumen penelitian (questionnaire). 5. Melakukan Pilot Study Setelah menyusun instrumen penelitian (questionnaire), langkah selanjutnya melakukan pilot study. Pilot study dilakukan untuk menguji coba bahan yang digunakan untuk prosedur pengumpulan data, protokol penelitian dan instrumen yang akan digunakan agar dapat memperbaiki kualitas dan signifikansi dari penelitian. Instrumen penelitian ini dibuat sendiri
  • 46. 26 oleh peneliti, maka untuk itu diperlukan uji coba instrumen melalui kegiatan pilot study yang dilakukan kepada 25 respondent yang diperoleh dari pendapat Malhotra dalam Yustiningsih (2014) yang menyatakan bahwa sample minimal adalah 5 x variabel. Pilot study pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan questionnaire kepada pelaku UMKM di Palembang yang diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam pilot study ini berupa questionnaire yang berisikan 30 item pernyataan. 6. Pengumpulan Data Setelah melakukan pilot study, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran questionnaire dengan menggunakan instrumen yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada tahap pilot study. 7. Pengolahan dan Analisa Data Data-data questionnaire yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan melalui tahap- tahap berikut: a. Pengolahan Data 1) Editing Berfungsi untuk meneliti kelengkapan data diantaranya kelengkapan identitas respondent, kelengkapan lembar questionnaire, dan kelengkapan pengisian questionnaire yang dilakukan ditempat pengambilan data sehingga bila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera. 2) Coding Mengklasifikasikan data yang diperoleh dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa questionnaire, kemudian dimasukkan ke dalam lembar tabel kerja guna mempermudah membacanya dan pengolahan data. 3) Scoring Pada tahap ini dilakukan pemberian nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan questionnaire yang telah diisi oleh respondent. 4) Data Entry Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu pemrosesan data, yang dilakukan adalah dengan memasukkan data dari k questionnaire kedalam paket program komputer.
  • 47. 27 5) Processing Setelah diedit dan diberi kode, data diproses melaliu program SPSS versi 21.0 untuk windows. 6) Tabulating Memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria. 7) Cleaning Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai. b. Uji Validitas Uji Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsinya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan semua indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel. Alat untuk mengukur validitas penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman (Lestariningsih, Fathoni, & Warso, 2015). Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. c. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach’s alpha. Apabila nilai cronbach’s alpha suatu variabel >0,60 maka indikator yang digunakan oleh variabel tersebut reliable, begitupun sebaliknya (Lestariningsih, Fathoni, & Warso, 2015). d. Uji t Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent (Hidayatillah, Suryoko, & Prabawani, 2015). 8. Pemanfaatan SOA Framework SOA ke dalam Model UMKM a. Requirements and Analysis
  • 48. 28 Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dan analisis kebutuhan yang diperlukan untuk membangun rekomendasi TI bagian pemasaran UMKM yang disesuaikan dengan faktor yang mendukung tata kelola TI. b. Design and Development Setelah melakukan analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah merancang rekomendasi tata kelola TI bagian pemasaran UMKM ke dalam bentuk arsitektur SOA web services. 9. Kesimpulan dan Saran Setelah semua data diolah dan dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ditarik pada langkah ini disesuaikan dengan pernyataan penelitian yang ingin dijawab sebelumnya. 3.3 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan terdiri dari 3 bagian yaitu jenis penelitian, pendekatan penelitian serta penentuan variabel yang akan dimasukkan ke dalam instrumen penelitian. 3.3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis survey yang dilakukan dengan menyebarkan sejumlah questionnaire kepada pelaku UMKM yang berisi pernyataan penjabaran rumusan masalah. Pada setiap item questionnaire, seluruh respondent diminta untuk memilih 1 pernyataan yang paling sesuai menurut mereka. Pernyataan yang digunakan diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap respondent baik menyetujui ataupun tidak menyetujui terhadap pernyataan mengenai suatu objek atau keadaan tertentu. Penilaian dalam skala likert yang digunakan terdiri dari: 1. STT (Sangat Tidak Setuju) 2. TS (Tidak Setuju) 3. N (Netral) 4. S (Setuju) 5. SS (Sangat Setuju)
  • 49. 29 3.3.2 Pendekatan Penelitian Secara umum terdapat dua jenis pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dapat digunakan apabila ingin melihat dan mengungkapkan suatu keadaan maupun suatu objek dalam konteksnya, menemukan makna atau pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah yang dihadapi, yang tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa gambar, kata, maupun kejadian. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah apabila suatu data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data yang lain yang dapat di kuantitatifkan dan diolah dengan menggunakan teknik statistik (Yusuf, 2015). Sesuai kebutuhan, penelitian ini memilih pendekatan kuantitatif dimana seluruh data questionnaire yang telah diisi oleh respondent diolah dalam bentuk statistik. 3.3.3 Variabel dan Indikator Penelitian Setelah dilakukannya pencarian dan penyusunan variabel berserta indikatornya, diperoleh 5 variabel yang terdiri dari 30 indikator variabel. Variabel independent pada penelitian ini, yaitu kelayakan produk, permintaan pasar, pesaing dan promosi. Sedangkan variabel dependent pada penelitian ini, yaitu teknologi informasi. Masing-masing variabel dan indikator tersebut dijabarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Indikator Teknologi Informasi Variabel Indikator Pernyataan Teknologi Informasi (IT) IT1 Teknologi informasi membantu aktivitas penjualan produk sehari- hari. IT2 Proses pemasaran produk jauh lebih mudah dengan memanfaatkan teknologi informasi. IT3 Teknologi informasi memudahkan dalam mengakses informasi yang lebih luas mengenai perkembangan produk. IT4 Teknologi informasi dapat membantu dalam pencapaian target penjualan. IT5 Teknologi informasi dapat membantu dalam meningkatkan keuntungan usaha. IT6 Teknologi informasi yang baik dapat menghemat pemakaian waktu dan dana dalam proses pejualan produk yang ditawarkan. IT7 Pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan pangsa pasar produk yang lebih luas.
  • 50. 30 Tabel 3.1 Indikator Teknologi Informasi (Sambungan) Variabel Indikator Pernyataan Teknologi Informasi (IT) IT8 Teknologi informasi yang baik mampu menampilkan spesifikasi produk secara detail, sehingga konsumen lebih mudah mengenal/memahami produk yang ditawarkan. IT9 Pemanfaatan teknologi informasi yang baik mampu meningkatkan minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan karena tampilannya yang user friendly dan eye catchy. IT10 Adanya tata kelola teknologi informasi yang baik dapat mempermudah user (pengguna) dalam mengelola produk yang dipasarkan. Tabel 3.2 Indikator Kelayakan Produk Variabel Indikator Pernyataan Kelayakan Produk (PF) PF1 Harga produk yang dtawarkan sesuai dengan kualitas produk. PF2 Harga produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. PF3 Produk-produk yang ditawarkan beragam dan inovatif. PF4 Produk yang ditawarkan dikemas secara higienis. PF5 Lokasi penjualan produk yang ditawarkan mudah ditemukan / dijangkau. Tabel 3.3 Indikator Permintaan Pasar Variabel Indikator Pernyataan Permintaan Pasar (MD) MD1 Adanya penyempurnaan produk yang ditawarkan sehingga produk sesuai dengan permintaan pasar. MD2 Produk yang ditawarkan mudah mempengaruhi minat konsumen. MD3 Produk yang ditawarkan diminati banyak kalangan masyarakat. MD4 Pemesanan produk dalam jumlah banyak dapat dipenuhi. Tabel 3.4 Indikator Pesaing Variabel Indikator Pernyataan Pesaing (C) C1 Harga produk yang ditawarkan relatif murah dibandingkan pesaing. C2 Varian produk yang ditawarkan lebih banyak daripada pesaing. C3 Kemasan produk yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan pesaing. C4 Produk yang ditawarkan memiliki keunggulan yang tidak dapat disamai pesaing.
  • 51. 31 Tabel 3.5 Indikator Promosi Variabel Indikator Pernyataan Promosi (P) P1 Pemberian diskon pada produk yang ditawarkan dapat meningkatkan minat konsumen. P2 Produk yang ditawarkan sering dipromosikan. P3 Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan dapat mempermudah dalam memperkenalkan produk. P4 Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan dapat mempermudah dalam meningkatkan minat konsumen. P5 Promosi produk yang ditawarkan mempengaruhi pencapaian pangsa pasar yang lebih luas. P6 Pemasaran produk melalui teknologi informasi (website, bbm, dsb) dapat menghemat waktu & biaya promosi dibandingkan melalui media cetak (koran,brosur, dsb). P7 Pemasaran produk melalui teknologi informasi (website, bbm, dsb) dapat menghemat biaya promosi dibandingkan melalui ajang pameran/promosi. 3.4 Model Awal Penelitian Adapun model awal penelitian yang terdiri atas lima variabel (30 indikator) dan empat hipotesa, yaitu sebagai berikut: Gambar 3.2 Model Awal Penelitian
  • 52. 32 Terdapat empat hipotesa yang diasumsikan pada penelitian ini, diantaranya yaitu: H1 : Kelayakan produk (X1) berpengaruh terhadap tata kelola teknologi informasi (Y) bagian pemasaran UMKM kota Palembang. H2 : Permintaan pasar (X2) berpengaruh terhadap tata kelola teknologi informasi (Y) bagian pemasaran UMKM kota Palembang. H3 : Pesaing (X3) berpengaruh terhadap tata kelola teknologi informasi (Y) bagian pemasaran UMKM kota Palembang. H4 : Promosi (X4) dipengaruhi oleh tata kelola teknologi informasi (Y) bagian pemasaran UMKM kota Palembang. 3.5 Populasi dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Artiningtyas, Minarsih, & Hasiolan, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM yang berada di kota Palembang. Data perkembangan UMKM di kota Palembang tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah UMKM di Kota Palembang adalah sebanyak 35.244 unit, namun tidak semuanya usaha-usaha pada kategori mikro dan kecil terdaftar pada Disperindagkop. Sedangkan penelitian ini lebih difokuskan pada usaha mikro dan usaha kecil. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa populasi pada penelitian ini adalah infinite (tidak diketahui). Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Artiningtyas, Minarsih, & Hasiolan, 2015). Dikarenakan tidak diperoleh data yang jelas mengenai jumlah populasi sasaran, maka untuk menentukan besarnya sample yang diambil pada penelitian ini adalah menggunakan sample size dari teori Tabachnick, & Fidell (2007) dalam Hidayatillah, Suryoko, & Prabawani (2015). N = 50 + 8m…[1] m = ∑ variabel independent N > 50 + (8×4) = 50 + 32 = 82 Berdasarkan perhitungan di atas [1], diperoleh jumlah sample yang baik digunakan pada penelitian ini adalah 82 atau lebih. Jumlah ini juga memenuhi kriteria rules of thumb menurut Roscoe yaitu 30>n>500 (Miftah, Muat, & Wulandari, 2014). Namun pada penelitian ini,
  • 53. 33 questionnaire akan dibagikan kepada 100 respondent untuk menghindari kemungkinan tidak kembalinya atau tidak lengkapnya questionnaire (distorsi) oleh respondent. 3.6 Teknik Pengambilan Sample Adapun metode pemilihan sample yang digunakan adalah probability sampling, yaitu pengambilan sample secara acak. Sedangkan teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling, yaitu teknik pengambilan sample yang digunakan untuk menentukan sample bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Darmawan, 2015). Cara ini digunakan apabila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada di dalam kelompok tersebut. Penggunaan teknik ini juga didasarkan pada pertimbangan bahwa teknik ini dapat dilakukan dengan lebih mudah, menghemat biaya, waktu dan tenaga. Berdasarkan teknik sampling yang digunakan tersebut, maka respondent yang dipilih dalam penelitian ini adalah respondent dengan karakteristik yang bekerja dalam bidang retail, makanan/kuliner dan souvenir pada UMKM di kota Palembang. 3.7 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Metode pengumpulannya dilakukan melalui beberapa langkah yakni: 1. Data Primer a. Survey Metode survey dilakukan dengan menggunakan questionnaire yang dibagikan kepada respondent yang terpilih sebagai sample dalam penelitian. questionnaire berisi daftar pernyataan yang ditujukan kepada respondent untuk diisi. Dengan demikian, peneliti akan memperoleh data atau fakta yang bersifat teoritis yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas (Hanief, 2013). Pedekatan survey pada penelitian ini mengharuskan untuk melakukan pengambilan data penelitian di dalam suatu populasi. b. Observasi Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, selama periode waktu tertentu (Hanief, 2013). 2. Data Sekunder
  • 54. 34 Data sekunder yang digunakan untuk mendukung penelitian ini didapatkan dari studi kepustakaan melalui buku, jurnal, artikel, penelitian sebelumnya, internet dan laporan kerja yang berkaitan dengan tata kelola TI UMKM bagian pemasaran. 3.8 Metode Analisis Data Metode analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari questionnaire respondent pada penelitian ini adalah dengan menggunakan software SPSS versi 21.0. Sebelum melakukan pengolahan data pada SPSS, terlebih dahulu semua data questionnaire dari respondent dimasukkan ke dalam Microsoft Excel dengan bentuk tabel dengan format .csv. Setelah data tersimpan dengan format .csv, lalu data dimasukkan ke dalam program SPSS. 3.9 Uji Coba Instrumen Instrumen yang telah disusun pada penelitian ini perlu diujicobakan terlebih dahulu sebelum dilakukannya pengumpulan data yang sesungguhnya. Instrumen penelitian ini masih bersifat baru, maka diperlukannya uji coba instrumen. Uji coba instrumen ini dilakukan dengan cara menyebarkan questionnaire kepada 25 respondent. Hal ini berpedoman pada pendapat Malhotra dalam Yustiningsih (2015) yang menyatakan bahwa sample minimal adalah 5 x variabel. Dari hasil perkalian tersebut dihasilkan jumlah sample uji coba adalah (5 x 5) = 25 respondent. Adapun daftar respondent questionnaire uji coba yang dilakukan, sebagai berikut: Tabel 3.6 Daftar Respondent Questionnaire Uji Coba Bidang Usaha Jml Kategori Usaha Jml Lama Usaha Jml Retail 7 Mikro 15 <5 th 17 Souvenir 5 Kecil 3 5-10 th 4 Kuliner 13 Menengah 7 >10 th 4 Jenis Kelamin Jml Umur Jml Laki-Laki 10 <30 th 21 Perempuan 15 30-45 th 4 Tabel 3.7 Data Hasil Questionnaire Uji Coba Variabel Indikator STS TS N S SS Teknologi Informasi (IT) IT1 - - 1 18 8 IT2 - - 2 12 11 IT3 - - 3 12 10
  • 55. 35 Tabel 3.7. Data Hasil Questionnaire Uji Coba (Sambungan) Variabel Indikator STS TS N S SS Teknologi Informasi (IT) IT4 - - 5 15 5 IT5 - - 3 17 5 IT6 - - 1 16 8 IT7 - - 6 11 8 IT8 - - 2 8 15 IT9 - 1 3 11 10 IT10 - - 2 13 10 Kelayakan Produk (PF) PF1 - - 2 10 13 PF2 - - 1 8 16 PF3 - - 5 9 11 PF4 - - 3 8 15 PF5 - - 3 8 14 Permintaan Pasar (MD) MD1 - - 2 11 12 MD2 - - 2 9 14 MD3 - - 3 7 15 MD4 - 1 5 8 11 Pesaing (C) C1 - - 5 12 8 C2 - 2 9 11 3 C3 - - 6 13 6 C4 - - 4 9 12 Promosi (P) P1 - - 7 7 11 P2 - - 3 14 8 P3 - 1 1 13 10 P4 - - 1 11 13 P5 - - 1 11 13 P6 - - 13 12 P7 - - 1 10 14 3.9.1 Uji Validitas Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi Rank Spearman karena data yang diperoleh adalah berupa data ordinal yang diperoleh dari questionnaire dengan jenis skala likert. Pengujian hipotesis ini digunakan uji non parametrik dengan menggunakan rumus Rank Spearman dengan bantuan program perhitungan SPSS versi 21.0. Kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan hubungan antara indikator variabel yang diteliti dapat diketahui dengan menggunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008) dalam Wati, Yusmansyah, & Widiastuti (2015).
  • 56. 36 Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2008) Adapun hasil uji validitas yang dilakukan pada data questionnaire uji coba yang telah disebarkan, yaitu sebagai berikut: Gambar 3.3 Hasil Uji Validitas Indikator Teknologi Informasi
  • 57. 37 Gambar 3.4 Hasil Uji Validitas Indikator Kelayakan Produk Gambar 3.5 Hasil Uji Validitas Indikator Permintaan Pasar
  • 58. 38 Gambar 3.6 Hasil Uji Validitas Indikator Pesaing Gambar 3.7 Hasil Uji Validitas Indikator Promosi
  • 59. 39 Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Uji Coba Instrumen Variabel Indikator Korelasi Tingkat Hubungan Keterangan Teknologi Informasi (IT) TI1 0,473 Sedang Valid TI2 0,622 Kuat Valid TI3 0,412 Sedang Valid TI4 0,636 Kuat Valid TI5 0,603 Kuat Valid TI6 0,798 Sangat Kuat Valid TI7 0,771 Kuat Valid TI8 0,488 Sedang Valid TI9 0,566 Sedang Valid TI10 0,465 Sedang Valid Kelayakan Produk (PF) PF1 0,575 Sedang Valid PF2 0,622 Kuat Valid PF3 0,755 Kuat Valid PF4 0,847 Sangat Kuat Valid PF5 0,667 Kuat Valid Permintaan Pasar (MD) MD1 0,846 Sangat Kuat Valid MD2 0,877 Sangat Kuat Valid MD3 0,715 Kuat Valid MD4 0,717 Kuat Valid Pesaing (C) C1 0,921 Sangat Kuat Valid C2 0,692 Kuat Valid C3 0,741 Kuat Valid C4 0,850 Sangat Kuat Valid Promosi (P) P1 0,311 Rendah Tidak Valid P2 0,580 Sedang Valid P3 0,783 Kuat Valid P4 0,676 Kuat Valid P5 0,739 Kuat Valid P6 0,514 Sedang Valid P7 0,380 Rendah Tidak Valid Berdasarkan hasil uji validitas diatas, terdapat 2 indikator variabel yang korelasinya tidak signifikan atau tidak valid. Suatu indikator variabel dapat dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel (r hitung>r tabel). R tabel pada uji coba instrumen adalah 0,398 (N=25, taraf signifikan 0,05). Adapun indikator-indikator variabel yang dihapus, yaitu:
  • 60. 40 Tabel 3.10 Indikator yang Dihapus Indikator Korelasi P1 0,311 P7 0,380 3.9.2 Uji Reliabilitas Sesudah diadakan uji validitas, langkah berikutnya adalah mengadakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama menggunakan alat pengukur yang sama. Konsistensi jawaban ditunjukkan oleh tingginya koefisien alpha (conbrach’s alpha). Semakin mendekati 1, koefisien alpha dari variabel yang diuji semakin tinggi konsistensi jawaban skor butir-butir pernyataan dan skor variabel tersebut makin dapat dipercaya. Apabila koefisien alpha adalah diatas 0,6 maka hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang, atau dapat dinyatakan bahwa reliabilitas yang dapat diterima adalah diatas 0,6. Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai r alpha seperti yang terlihat pada Gambar di bawah ini: Gambar 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Teknologi Informasi
  • 61. 41 Gambar 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kelayakan Produk Gambar 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Permintaan Pasar Gambar 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pesaing
  • 62. 42 Gambar 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Promosi Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Instrumen Variabel Croanbach’s Alpha Ket Teknologi Informasi 0,793 Reliable Kelayakan Produk 0,746 Reliable Permintaan Pasar 0,777 Reliable Pesaing 0,822 Reliable Promosi 0,715 Reliable Dari hasil uji reliabilitas diatas, kelima variabel dapat dinyatakan reliable karena koefisien alphanya berada diatas 0,6. 3.10 Kesimpulan Uji Coba Instrumen Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan pada uji coba instrumen, dapat disimpulkan bahwa:  terdapat dua indikator yang tidak valid, yaitu P1 dan P7. Indikator yang dinyatakan tidak valid tersebut dihapus (didrop) dari instrumen penelitian.  semua variabel yang terdiri dari teknologi informasi, kelayakan produk, permintaan pasar, pesaing dan promosi dinyatakan reliable, sehingga kelima variabel tersebut layak digunakan untuk pengumpulan data. Jadi, indikator variabel yang akan digunakan pada tahap pengumpulan data adalah sebanyak 28 indikator, diantaranya sebagai berikut.
  • 63. 43 Gambar 3.13 Model Akhir Penelitian Adapun uraian item penyataan dari indikator-indikator pada Gambar 3.13, yaitu sebagai berikut. Tabel 3.12 Instrumen Penelitian No Indikator Pernyataan 1 IT1 Teknologi informasi membantu aktivitas penjualan produk sehari-hari. 2 IT2 Proses pemasaran produk jauh lebih mudah dengan memanfaatkan teknologi informasi. 3 IT3 Teknologi informasi memudahkan dalam mengakses informasi yang lebih luas mengenai perkembangan produk. 4 IT4 Teknologi informasi dapat membantu dalam pencapaian target penjualan. 5 IT5 Teknologi informasi dapat membantu dalam meningkatkan keuntungan usaha. 6 IT6 Teknologi informasi yang baik dapat menghemat pemakaian waktu dan dana dalam proses pejualan produk yang ditawarkan. 7 IT7 Pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan pangsa pasar produk yang lebih luas. 8 IT8 Teknologi informasi yang baik mampu menampilkan spesifikasi produk secara detail, sehingga konsumen lebih mudah mengenal/memahami produk yang ditawarkan.
  • 64. 44 Tabel 3.12 Instrumen Penelitian (Sambungan) No Indikator Pernyataan 9 IT9 Pemanfaatan teknologi informasi yang baik mampu meningkatkan minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan karena tampilannya yang user friendly dan eye catchy. 10 IT10 Adanya tata kelola teknologi informasi yang baik dapat mempermudah user (pengguna) dalam mengelola produk yang dipasarkan. 11 PF1 Harga produk yang dtawarkan sesuai dengan kualitas produk. 12 PF2 Harga produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. 13 PF3 Produk-produk yang ditawarkan beragam dan inovatif. 14 PF4 Produk yang ditawarkan dikemas secara higienis. 15 PF5 Lokasi penjualan produk yang ditawarkan mudah ditemukan/dijangkau. 16 MD1 Adanya penyempurnaan produk yang ditawarkan sehingga produk sesuai dengan permintaan pasar. 17 MD2 Produk yang ditawarkan mudah mempengaruhi minat konsumen. 18 MD3 Produk yang ditawarkan diminati banyak kalangan masyarakat. 19 MD4 Pemesanan produk dalam jumlah banyak dapat dipenuhi. 20 C1 Harga produk yang ditawarkan relatif murah dibandingkan pesaing. 21 C2 Varian produk yang ditawarkan lebih banyak daripada pesaing. 22 C3 Kemasan produk yang ditawarkan lebih menarik dibandingkan pesaing. 23 C4 Produk yang ditawarkan memiliki keunggulan yang tidak dapat disamai pesaing. 24 P2 Produk yang ditawarkan sering dipromosikan. 25 P3 Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan dapat mempermudah dalam memperkenalkan produk. 26 P4 Adanya sarana promosi yang baik pada produk yang ditawarkan dapat mempermudah dalam meningkatkan minat konsumen. 27 P5 Promosi produk yang ditawarkan mempengaruhi pencapaian pangsa pasar yang lebih luas. 28 P6 Pemasaran produk melalui teknologi informasi (website, bbm, dsb) dapat menghemat waktu & biaya promosi dibandingkan melalui media cetak (koran,brosur, dsb).
  • 65. BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Sample Penelitian Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan questionnaire secara acak dengan menggunakan metode cluster sampling kepada respondent yang berada pada cluster wilayah kecamatan Ilir yang terdiri dari dua belas kecamatan. Diantara kedua belas kecamatan tersebut diambil tiga kecamatan sebagai lokasi pengambilan sample, yaitu Ilir Timur I, Ilir Timur II dan Sukarami. Pemilihan cluster ini didasarkan pada banyaknya jumlah UMKM yang berada pada tiga kecamatan tersebut. Pendistribusian questionnaire dilakukan dengan mendatangi secara langsung pelaku UMKM bidang kuliner, retail dan souvenir yang berada pada tiga kecamatan tersebut. Proses pendistribusian hingga pengumpulan data dilakukan kurang lebih selama satu minggu yaitu dari tanggal 6 sampai 12 Februari 2016. Berdasarkan teori Tabachnick, & Fidell (2007) dalam Hidayatillah, Suryoko, & Prabawani (2015) yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa jumlah sample minimal pada penelitian ini adalah 82 sample. Namun questionnaire yang dibagikan melebihi jumlah sample yang telah ditentukan, yakni sebanyak 100 eksemplar. Tabel 4.1 Ikhtisar Distribusi dan Pengembalian Questionnaire No Keterangan Jumlah Questionnaire Persentase 1 Distribusi questionnaire 100 100% 2 Questionnaire yang kembali 100 100% 3 Questionnaire yang cacat 0 0% 4 Questionnaire yang dapat diolah 100 100% N sample = 100 Respondent Rate = (100/100) x 100% = 100% Berdasarkan tabel diatas, disimpulkan bahwa seluruh questionnaire yang didistribusikan dapat kembali dan dapat diolah pada tahap analisis. 4.1.1 Profil Respondent Adapun profil respondent questionnaire yang diperoleh dari pengambilan sample, yaitu:
  • 66. 46 1. Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha Terdapat 3 tiga bidang usaha yang dijadikan sample pada penelitian ini, yaitu bidang usaha kuliner, retail dan souvenir. Pemilihan bidang usaha kuliner didasarkan karena beberapa faktor, diantaranya yaitu : a. Sebagian besar UMKM di kota Palembang adalah UMKM yang menjual makanan ataupun minuman, sehingga mempermudah dalam melakukan survey penelitian karena UMKM pada bidang tersebut lebih mudah ditemukan. b. Banyak ditemukannya usaha mikro yang menjual makanan yang memiliki kualitas yang lebih unggul daripada usaha kecil ataupun menengah, namun jangkauan pangsa pasar usaha tersebut masih terbatas. Padahal, apabila usaha tersebut dapat dipasarkan secara luas, maka tidak menutup kemungkinan usaha tersebut dapat bersaing dengan usaha kecil ataupun menengah yang menjual makanan sejenis. Alasan pemilihan bidang usaha retail pada penelitian ini dikarenakan UMKM pada bidang usaha retail mudah dijangkau dan ditemukan sehingga mudah untuk dilakukannya survey penelitian. Masalah yang seringkali dialami masyarakat adalah mereka belum mengetahui apakah barang yang mereka butuhkan dijual di tempat tersebut atau tidak. Begitupun dalam segi harga, karena harga yang ditaksir pada setiap UMKM tersebut berbeda-beda walaupun merupakan barang yang sama. Jenis UMKM yang termasuk pada bidang usaha retail ini adalah toko swalayan, toko kelontong, toko khusus, warung, dsb. Pemilihan bidang usaha souvenir didasarkan karena kurangnya informasi masyarakat mengenai UMKM yang menjual berbagai macam souvenir, mulai dari souvenir pernikahan, souvenir khas Palembang, dsb. sehingga sebagian besar masyarakat hanya mengetahui beberapa tempat usaha souvenir yang kebanyakan diantaranya merupakan usaha yang telah mencapai pangsa pasar yang luas. Hal ini disebabkan karena belum adanya sarana yang mampu menampung informasi dan memasarkan UMKM mana saja yang menjual berbagai macam souvenir di kota Palembang. Tabel 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha No Bidang Usaha Jumlah Respondent Persentase 1 Kuliner 66 66% 2 Retail 21 21%
  • 67. 47 Tabel 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha (Sambungan) No Bidang Usaha Jumlah Respondent Persentase 3 Souvenir 13 13% Total 100 100% Gambar 4.1 Profil Respondent Berdasarkan Bidang Usaha Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa respondent yang berasal dari bidang usaha kuliner berjumlah 66 orang (66%), bidang usaha retail berjumlah 21 orang (21%) dan bidang usaha souvenir berjumlah 13 orang (13%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas respondent dalam penelitian ini berasal dari bidang usaha kuliner. Hal ini dikarenakan pada lokasi pengambilan sample, UMKM pada bidang usaha kuliner lebih mendominasi dibandingkan bidang usaha retail ataupun souvenir. 2. Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha Terdapat tiga kategori usaha menurut UU No. 20 Tahun 2008 pasal 6, yaitu kategori usaha mikro, kecil dan menengah. Suatu usaha dapat dikategorikan sebagai usaha mikro apabila pendapatan bersih dalam satu tahun tidak lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Suatu usaha dapat dikategorikan sebagai usaha kecil apabila pendapatan bersih dalam satu tahun lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Sedangkan usaha yang dapat dikategorikan sebagai usaha menengah apabila pendapatan bersih dalam satu tahun lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 66% 21% 13% Respondent Berdasarkan Bidang Usaha Kuliner Retail Souvenir
  • 68. 48 Tabel 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha No Kategori Usaha Jumlah Respondent Persentase 1 Mikro 50 50% 2 Kecil 27 27% 3 Menengah 23 23% Total 100 100% Gambar 4.2 Profil Respondent Berdasarkan Kategori Usaha Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa respondent yang bekerja pada kategori usaha mikro berjumlah 50 orang (50%), kategori usaha kecil berjumlah 27 orang (27%) dan kategori usaha menengah berjumlah 23 orang (23%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas respondent dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM yang bekerja pada usaha mikro. Hal ini sesuai dengan fokus penelitian ini, yaitu untuk memprioritaskan usaha mikro dibandingkan usaha kecil dan menengah. 3. Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha Adapun profil respondent berdasarkan lama usaha, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha No Lama Usaha Jumlah Respondent Persentase 1 <5 tahun 55 55% 2 5-10 tahun 20 20% 3 >10 tahun 25 25% Total 100 100% 50% 27% 23% Respondent Berdasarkan Kategori Usaha Mikro Kecil Menengah
  • 69. 49 Gambar 4.3 Profil Respondent Berdasarkan Lama Usaha Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa lama usaha pada kurun waktu dibawah 5 tahun sebesar 55 (55%), lama usaha yang berada pada kurun waktu 5 sampai 10 tahun sebesar 20 (20%) dan lama usaha yang berada pada kurun waktu diatas 10 tahun sebesar 25 (25%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas respondent pada penelitian ini memiliki lama usaha dibawah 5 tahun. Hal ini menyatakan bahwa jumlah UMKM di kota Palembang pada rentang waktu 5 tahun terakhir meningkat. 4. Profil Respondent Berdasarkan Usia Adapun profil respondent berdasarkan usia, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.5 Profil Respondent Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Respondent Persentase 1 <30 tahun 63 55% 2 30-45 tahun 28 20% 3 >45 tahun 9 25% Total 100 100% 55% 20% 25% Respondent Berdasarkan Kategori Usaha <5 tahun 5-10 tahun >5 tahun
  • 70. 50 Gambar 4.4 Profil Respondent Berdasarkan Usia Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa respondent yang berusia dibawah 30 tahun berjumlah 63 orang (63%), yang berusia diantara 30 sampai 45 tahun berjumlah 28 orang (28%) dan yang berusia diatas 45 tahun berjumlah 9 orang (9%). Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas respondent dalam penelitian ini berusia dibawah 30 tahun. Pelaku UMKM yang berusia diatas 45 tahun rata-rata kebanyakan menolak untuk mengisi questionnaire, hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu sulit atau kurangnya pemahaman terhadap item-item pernyataan. 5. Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin Adapun profil respondent berdasarkan jenis kelamin, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.6 Profil Respondent Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Respondent Persentase 1 Laki-Laki 36 36% 2 Perempuan 64 64% Total 100 100% 63% 28% 9% Respondent Berdasarkan Usia <30 tahun 30-45 tahun >45 tahun