4. Panjang : 25 – 30 cm
Penampang : 0,5 cm
Diameter : 1,7 cm
Tiap ureter mampu menampung urin
sebanyak 2 - 3 mL.
5. Lapisan ureter terdiri dari :
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
2. Lapisan tengah (otot polos)
3. Lapisan dalam (mukosa)
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan
peristaltik setiap 5 menit sekali untuk
mendorong air kemih untuk masuk ke dalam
kandung kemih (vesica urinaria).
6.
7.
8. Pembagian ureter menurut tempatnya :
1. Pars abdominalis ureter
Dalam kavum aabdomen ureter terletak di belakang peritonium, sebalah
media anterior M. Psoas mayor, ditutupi oleh fasia subserosa. Vasa
spermatika/ ovarika interna menyilang ureter secara obliq, selanjutnya
ureter akan mencapai kavum pelvis menyilang arteri iliaka eksterna. Ureter
kanan terletak pada pars descenden duodenum, sewaktu turun ke bawah
terdapat di kanan bawah dan disilanh oleh kolon dekstra dan vasa illiaka
illiokolika, dekat apertura pelvis akan dilewati oleh bagian bawah
mesenterium dan bagian akhir illeum. Ureter kiri disilang oleh vasa koplika
sinistra dekat apertura pelvis superior, berjalan di belakaangg kolon sigmoid
dan mesenterium.
1. Pars pelvis ureter
Berjalan pada bagian dinding lateral dari kavum pelvis sepanjang tepi
anterior dari insisura iskiadika mayor dan tertutup oleh peritonium.lateral
dari vesika Ureter dapat ditemukan di depan arteri hipogastrika di dalam
nervus obsturatoris, arteri vesialis anterior, dan arteri hemoroidalis media.
Pada bagian bawah insisura iskiadika mayor ureter agak miring ke bagian
medial untuk mencapai sudut lateral dari vesica urinaria.
9. Terdapat di dalm visura seminalis bagian atas dan
disilang oleh duktuds deferens dan dikelilingi oleh
pleksus vesikalis. Akhirnya ureter berjalan obliq
sepanjang 2 cm di dalam dinding Vesica Urinaria pada
sudut lateral dari trigonum vesica. Sewaktu menembus
Vesica urinaria dinding atas dan dinding bawah ureter
akan tertutup pada waktu Vesica urinaria penuh,
membentuk katub (valvula) dan mencegah
pengembalian urine dari Vesica urinaria.
10. Terdapat di belakang vosa ovarika, berjalan ke bagian medial
dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas vagina
untuk mencapai bagian fundus Vesica urinaria. Dlanjutnya
arteri ninialam perjalanannya ureter didampingi oleh arteri
uterina sepanjang 2,5 cm. Selanjutnya arteri ini menyilang
ureter dan menuju ke atas diantara lapisan ligamen latum.
Ureter mempunyai jarak 2 cm dari sisi servik uteri. Ada 3
tempat yang penting dari ureter tempat mudahnya terjadi
penyumbatan :
1) Pada ureter pelvis junction diameter 2 mm
2) Penyilangan vasa illiaka diameter 4 mm
3) Pada saat masuk ke Vesica urinaria diameter 1 – 5 mm
11. Ureter diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta
abdominalis, a.iliaca communis, a.testicularis/ovarica
serta a.vesicalis inferior. Sedangkan persarafan ureter
melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis,
pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior
dan inferior.
13. Batu yangmenyumbat ureter, pelvis renalis maupun
tubulus renalis , dapat menyebabkan nyeri punggung
atau kohlik renalis (nyeri kohlik yang hebat). Kohlik
renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang
timbul, biasanya didaerah antara tulang rusuk dan
tulang pinggang yang menjalar ke perut daerah
kemaluan dan paha sebelah dalam yang menyebabkan
mual dan muntah