SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
ANALISIS PENURUNAN PRELOADING DENGAN SISTEM MATRAS BAMBU
PADA TANAH LUNAK DI RUAS TOL WARU – JUANDA SURABAYA
Arifin, Ir, MMT, MT 1
RE-DESAIN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH (KASUS: DESA GADUNGAN
KABUPATEN KEDIRI)
Adi Prawito, Ir, MM 16
EFFISIENSI BIAYA PELAKSANAAN PELAT BETON KOMPOSIT BAJA
BERGELOMBANG PADA PASAR BARU BRATANG SURABAYA
Julistyana Tistogondo, ST, MT 34
ANALISIS PEMENUHAN AIR BERSIH PDAM KOTA SURABAYA TAHUN
PROYEKSI 2015
M. Ikhsan Setiawan, ST, MT 48
EFEKTIFITAS URUGAN PILIHAN PEDEL SEBAGAI PENGGANTI URUGAN
PILIHAN SIRTU KELAS “C” (KASUS: PROYEK JALAN DUKUN ANYAR-
PADANG BANDUNG KABUPATEN GRESIK)
Koespiadi, Ir 62
EVALUASI TEKNIS DAN OPERASIONAL JARINGAN IRIGASI (KASUS:
JARINGAN IRIGASI GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO)
A. Muchtar, ST 57
NEUTRON
Volume 3 Nomor 1
Hal.
Surabaya
Februari 2003
ISSN : 1412 - 0860
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Narotama Surabaya
www.narotama.ac.id
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 47
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya
Tahun Proyeksi (2015)
M. Ikhsan Setiawan, ST, MT
ABSTRAK:
Sistem penyediaan air bersih di kota Surabaya telah mensuplai air kepada lebih
dari 1,6 juta penduduk yang merupakan 64% dari seluruh total penduduk
yang ada di kota Surabaya. Kota Surabaya menerima sekitar 95% air bakunya
dari Kali Surabaya dan mengambil sisanya 5% dari mata air Pandaan dan
Umbulan. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh PDAM Kota Surabaya adalah
sebesar 8,4 m/det yang terdiri dari Instalasi Ngagel dengan kapasitas 4,4
m/det, dari Instalasi Karang Pilang sebesar 3,7 m/det serta dai sumber mata
air sebesar 0,3 m/det. Adapun sistem Transmisi dan Distribusinya meliputi ±
3680 km perpipaan, yang mana diameter yang terpasang bervariasi antara  50
-1500 mm. dari keseluruhan total pipa distribusi yang terpasang, sekitar 20%
pipa tersebut berusia lebih dari 20 tahun dan 9% usianya melebihi 30 tahun.
Proyeksi kebutuhan air untuk kota Surabaya dari tahun ke tahun
menunjukkan tingkat kenaikan yang cukup besar seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk di kota Surabaya. Dengan adanya tingkat
kenaikan tersebut maka dapatlah dibuat suatu skenario terhadap alternatif
proyeksi pemenuhan kebutuhan air untuk penduduk kota Surabaya hingga
tahun 2015 dengan melakukan evaluasi terhadap kapasitas produksi,
kapasitas konsumsi, pengembangan sistem penyediaan air bersih yang
diharapkan pada tahun proyeksi 2015 diharapkan masih dapat terpenuhi
namun apabila hal ini tidak rencanakan mulai sekarang maka kondisi
kebutuhan air bersih pada tanun 2015 akan menjadi sangat kritis untuk itu
perlu adanya pemikiran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun
mendatang sehingga dapat diambil langkah langkah yang diperlukan sesuai
dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat kota yang
perkembangannya sangat pesat dimana kebutuhan air bersih adalah salah satu
kebutuhan yang sangat mutlak bagi kebutuhan masyarakat kota Surabaya.
Kata Kunci : Instalasi, Distribusi, Proyeksi
PENDAHULUAN
Surabaya adalah Ibu Kota propinsi Jawa Timur yang merupakan kota terbesar
kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk 2.711.090 jiwa(data BP3S Kota
Surabaya). Jumlah tersebut akan semakin meningkat sejalan dengan
pertumbuhan kota Surabaya sebagai kota Metropolitan, sehingga hal ini
berdampak pada kebutuhan terhadap prasarana dan sarana penunjang
perkotaan. Peningkatan kebutuhan air bersih mendorong manusia untuk
berusaha meyediakan air bersih dengan standar kualitas dan kuantitas, dalam
arti luas peningkatan jumlah penduduk dan aktifitas sosial berpengaruh pada
peningkatan kebutuhan air bersih. Kota Surabaya semakin hari semakin
48 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
berkembang dimana Pemukiman / Industri dan fasilitas fasilitas lain yang
banyak dibangun juga mengalami masalah penyediaan air bersih. Untuk
mewujudkan itu semua diperlukan analisa / penelitian / perencanaan dahulu
untuk pembangunan sistem distribusi air bersih agar peningkatan
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dapat diwujudkan salah satunya
dengan pemenuhan sarana kebutuhan air bersih. Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Surabaya merupakan institusi yang bertanggung jawab
terhadap penyediaan air bersih bagi masyarakat kota Surabaya. Dengan
jumlah penduduk yang ada saat ini, PDAM Surabaya dituntut dapat
memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di
kota Surabaya. Untuk pengembangan sistem air bersih kota Surabaya berbagai
kegiatan pengembangan sarana telah dilakukan PDAM seiring dengan
kebutuhan yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas. Secara kwalitas air
bisa dikatakan memenuhi syarat bila kondisi fisik air tersebut mempunyai
kadar Kimia, bakteriologi yang kondisinya tidak dapat mengganggu kesehatan
yang mengkonsumsinya. Dan secara kuantitas adalah penyediaan air bersih
yang sesuai dengan kebutuhan penduduk masyarakat kota sesuai dengan
perkembangan social yang ada. Dan bisa disimpulkan bahwa tujuan
penyediaan air bersih adalah :
 Mencegah kemungkinan timbulnya penularan penyakit melalui air
 Meningkatkan pelayanan masyarakat akan kebutuhan air.
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat pemakai air.
Tujuan penelitian :
 Analisa jaringan Primer Distribusi ( pipa pembawah )
 Proyeksi jumlah penduduk untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tahun
proyeksi ( 2015 )
Identifikasi dan Batasan Masalah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana analisa persyaratan teknis dengan melakukan Review desain
jaringan pipa yang ada saat ini. Pengembangan sarana pemenuhan kebutuhan
air bersih adalah salah satu solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan air
yang terkait dengan pertumbuhan penduduk yang melaju sangat pesat .
Data yang akan dianalisa meliputi kebutuhan – kebutuhan fasilitas sosial
ekonomi sebagai berikut :
 Kebutuhan air untuk Niaga
 Kebutuhan air untuk non Niaga
 Kebutuhan air untuk Industri
 Kebutuhan air untuk fasilitas sosial
 Kebutuhan air untuk fasilitas pasar / warung / kios.
Dengan data yang melengkapi adalah :
 Data jaringan pipa air PDAM
 Data debit yang diproduksi
 Data jumlah penduduk
TEORI PENUNJANG. Air adalah suatu zat berubah bentuk penyesuaian diri
dengan tempatnya. Hal ini terjadi karena air tidak mempunyai tahanan yang
tetap terhadap tahanan yang bekerja padanya adapun ciri – cirinya adalah :
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 49
 Air merupakan zat cair yang tidak dapat / sukar dimampatkan.
 Bila ditempatkan pada suatu tempat air akan mengisi tempat tersebut
sebesar volume yang dibutuhkan.
 Mempunyai permukaan yang bebas ( Free Surface ). Hidrolika hal 1. Ir. Anggraini.
Msc
Kehilangan Tekanan. Sampai sejauh ini kita beranggapan bahwa pada aliran
air di dalam pipa tidak terjadi kehilangan energi. Sebenarnya pada aliran air
dalam pipa terjadi perubahan ( kehilangan ) energi, akibat gesekan air dengan
dinding pipa. Akibat gesekan ini berubah menjadi energi panas yang
kemudian “ menghilang “ ke atmosfer. Bila kita mengukur tekanan air pada
suatu aliran air didalam pipa horizontal, maka akan terjadi tekanan air pada
pipa bagian hilir akan lebih kecil dari tekanan air pada pipa bagian hulu. Ini
memperhatikan adanya kehilangan air pada suatu aliran di dalam pipa. Selain
pada jalur pipa, kehilangan tekanan juga terjadi pada accessories pipa.
Kehilangan tekanan di dalam pipa disebut major losses, sedangkan kehilangan
tekanan pada aksesoris pipa disebut minor losses. Kehilangan energi akibat
gesekan antara air dengan dinding pipa menurut akan diperkenalkan formula
yang sering dipergunakan, yakni Darcy Weisbach & Hazen William
DATA DAN METODE. Sistem penyediaan air bersih yang ada dikota
Surabaya yaitu dengan menggunakan air baku kali Surabaya yang diproses
dalam Instalasi Penjernian Air Minum dengan total kemampuan produksi 9600
l/dt, Serta ditunjang oleh sumber- sumber air dari luar kota. Dengan sistem
pelayanan melalui pipa-pipa distribusi untuk dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat kota Surabaya.
Sumber Air Luar Kota. Air yang didapat dari sumber air luar kota yang
diantaranya Umbulan, Tamanan, Pelintahan, dengan kapasitas total aliran 300
l/dt yang selama ini hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang ada di luar kota dan Kota Sidoarjo sampai dengan saat ini.
Sistem Pengolahan Air Bersih. Sistem pengolahan air bersih yang ada saat ini
di PDAM Kota Surabaya yaitu dengan menggunakan bahan baku dari kali
Surabaya yang diproses didalam Instalasi Penjernihan dengan menggunakan
standart kualitas air bersih yang ditetapkan oleh pemerintah dengan menurut
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 560 Tahun 1990, dan untuk
memenuhi persyaratan standard air bersih air baku terlebih dahulu diolah
dengan sistem pengolahan sebagai berikut :
 Air baku dipompa dari reservoir Intake ke sistem Aerator
 Airator menuju ke penampungan untuk pengendapan ( Prasedimentasi
Tank )
 Dari Prasedimentasi Tank air di alirkan ke bak pengaliran pasir lambat
untuk penyaringan.
 Kemudian air yang sudah proses penyaringan masuk ke proses Clorinator
untuk pembunuhan bakteri.
 Setelah proses treatment sudah dilalui maka air ditampung didalam
reservoir untuk selanjutnya siap di distribusikan ke Konsumen.
50 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
Untuk memenuhi masyarakat kota Surabaya telah tersedia Instalasi
Penjernihan Air Minum dengan Kapasitas produksi sebagai berikut :
KAPASITAS PRODUKSI INSTALASI PENJERNIHAN
PDAM KOTA SURABAYA
IPA NGAGEL I 1800 l/dt
IPA NGAGEL II 1000 l/dt
IPA NGAGEL III 1500 l/dt
IPA Kayon 100 l/dt
IPA Karang Pilang I 1500 l/dt
IPA Karang Pilang II 2000 l/dt
Jumlah Total Kapasitas IPA 7900 l/dt
PERKEMBANGAN PENDUDUK. Untuk mengetahui dan memperkirakan
besarnya jumlah penduduk pada masa mendatang diperlukan data – data
mengenai besarnya jumlah penduduk pada tahun tahun sebelumnya. Pada
data BP3S Kota Surabaya telah didapat data pada tahun 2000 – 2005, yang
mana hasilnya adalah dibawah ini :
TAHUN JUMLAH PENDUDUK
2000 2443558
2001 2473461
2002 2504142
2003 2659566
2004 2692461
2005 2711090
Kriteria Perencanaan. Kriteria perencanaan yang digunakan untuk mendesain
sistem jaringan transmisi dan distribusinya berdasarkan pada kriteria – kriteria
yang sudah ditetapkan pada Dirjen CIPTA KARYA yaitu sbb :
 Kecepatan air dalam pipa yang diijinkan 0,3 – 2,5 m/dt
 Tinggi tekanan yang harus disediakan sampai titik terjauh minimum
sebesar 10 meter
 Jenis pipa yang digunakan adalah PVC ( Untuk pipa Tersier )
 Jenis pipa yang digunakan untuk pipa Primer ( Transmisi ) Pipa besi
dengan lining semen Concret
Dan untuk memudahkan pembagian air yang merata, maka daerah pelayanan
dibagi beberapa Blok yang pembagian bloknya disesuaikan dengan kondisi
kebutuhan penduduk dan fasilitas fasilitas yang ada. Sedangkan pembagian
air untuk masing masing blok disesuaikan dengan jumlah penduduk yang ada
dan yang menjadi pelanggan air bersih serta fasilitas – fasilitas yang ada pada
blok tersebut.
STANDARD PIPA YANG DIPERGUNAKAN. Pipa membawa aliran air dari
satu junction node ke node lainnya dalam sebuah jaringan sistem distribusi.
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 51
Macam Pipa dan Kecepatan Dalam Pipa
a. Pipa Transmisi
Adalah pipa yang membawa air dari instalasi pengolahan ke reservoir
distribusi, tanpa ada tapping sepanjang jalur pipa. Jaringan pipa transmisi
ini harus mampu mengalirkan air dengan debit aliran hari maksimum.
b. Pipa Distribusi Primer / Pipa Induk
Adalah pipa utama untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke
daerah pelayanan melalui pipa-pipa sekunder dan tersier. Umumnya pipa
lebih besar dari 700 mm. Kecepatan aliran dalam pipa ≤ 1,5 m/detik.
c. Pipa Distribusi Sekunder
Adalah pipa cabang dari pipa utama/primer menuju pipa tersier.
Kecepatan aliran dalam pipa ≤ 2,0 m/detik.
d. Pipa Distribusi Tersier
Adalah pipa cabang dari pipa sekunder yang mendistribusikan air ke pipa
penghubung (yang menuju ke persil pelanggan). Diameter pipa distribusi
tersier adalah 110 mm dan 160 mm. Untuk pipa tersier industri dapat
digunakan pipa berdiameter 200 mm. Kecepatan aliran dalam pipa ≤ 2,0
m/detik.
Jenis Pipa Dan Standard Yang Digunakan
a. PVC (Poly Vinyl Chloride)
- Untuk diameter ≤ 400 mm, jenis pipa distribusi yang digunakan harus
PVC (polyvinyl chloride).
- Digunakan untuk pipa yang ditanam dalam tanah (buried pipe), tidak
boleh terpapar sinar matahari dalam waktu lama, karena akan
menurunkan kekuatan pipa
- Pipa PVC yang digunakan harus sesuai dengan standard SNI 06-0084-
2002 (atau ISO 4422) dengan ketebalan pipa kelas S-10
- Sambungan menggunakan sistem “rubber ring joint”
- Panjang pipa adalah 6 (enam) meter.
- Fitting pipa PVC harus sesuai dengan standard SNI 06-0135-1987 (atau
ISO 4422).
- Pipa PVC tidak perlu untuk diberi “lining” dan “coating”.
b. STEEL
- Untuk diameter > 400 mm, jembatan pipa, siphon, jenis pipa distribusi
yang digunakan adalah STEEL.
- Bahan pipa harus “STEEL GRADE C” (ASTM A283). Dimensi pipa
harus sesuai dengan standard AWWA C 200-83 (atau SNI 07-2225-1991).
- Sistem sambungan yang digunakan biasanya adalah “bell and spigot
joint” dengan rubber gasket atau mechanical coupling. “sleeve welded
joint” juga biasa digunakan untuk pipa dengan diameter ≥ 600 mm.
- Internal Lining : pipa STEEL yang digunakan di bagian sebelah dalam
harus di-“lining” dengan “Cement-Mortar Protective Lining and
Coating” (sesuai AWWA C205 atau SNI 07-1813-1990).
- External Coating : untuk pipa yang dipasang di dalam tanah, di bagian
sebelah luar harus di-“coating” dengan “Coal Tar Enamel Coating and
Lining” (sesuai dengan AWWA C203).
52 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
- Panjang pipa adalah minimum 8 (delapan) meter
- Flange harus sesuai dengan standard ISO 2531 (atau BS 4772) PN 16.
Semua mur dan baut harus jenis “low carbon steel” atau “hot dipped
galvanized”
- Gasket untuk flange yang digunakan harus jenis “chloroprene” dengan
ketebalan minimum 2 mm.
- Fitting pipa harus sesuai dengan AWWA C208 (untuk fabricated fitting)
dan ANSI B 16.9 (untuk flange yang dilas).
No.
DIAMETER Minimum
Thickness
Berat
(Kg/m)ID (mm) OD (mm)
1 450 457.2 4.5 54.3
2 500 508.0 4.9 60.4
3 600 609.6 5.4 80.3
4 700 711.2 6.3 110.0
5 800 812.8 6.3 126.0
6 900 914.4 8.0 178.0
7 1000 1016.2 8.0 198.0
8 1200 1220.0 9.5 284.0
9 1400 1420.0 11.0 385.0
c. DUCTILE
- Harus sesuai dengan standard ISO 2531 kelas K9.
- Sistem sambungan “spigot and socket joint”.
- Internal lining: cement mortar (ISO 4179).
- External coating (untuk pipa yang ditanam dalam tanah): bituminous
coating (sesuai dengan BS 4147 atau BS 3416).
- Panjang pipa 6 (enam) meter.
- Fitting pipa harus jenis “cast iron” (sesuai ISO R13) atau “ductile iron”
(sesuai dengan ISO 2531)
d. GALVANIS
- Untuk jembatan pipa juga dapat digunakan pipa GALVANIS
- Harus sesuai dengan standard SII No. 016-80 (ekivalen dengan BS 1387)
Grade “MEDIUM”.
- Untuk diameter ≤ 100 mm, ujung pipa harus “threads” (sesuai ISO R7).
- Fitting harus jenis “malleable cast iron” (sesuai BS 143 dan BS 1256)
dengan ujung “female threads”.
- Pipa GALVANIS juga digunakan untuk pipa sambungan rumah dengan
diameter > ¾” sampai dengan 2“.
e. POLY ETHYLENE (PE)
- Digunakan untuk pipa sambungan rumah dengan diameter ≤ ¾”
- Harus sesuai dengan standard ISO CD 4427.
- Pipa PE yang digunakan adalah jenis HDPE (High Density Poly Ethylene)
PE 80 dengan ketebalan pipa S-4 (PN 12,5).
- Pipa PE dengan diameter besar dapat digunakan pada system distribusi;
tergantung lokasinya, dan harus dilakukan kajian khusus.
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 53
Persamaan Kehilangan Energi Hazen William
a. Major Losses. Ditentukan dengan persamaan sebagai berikut
Hf = Major Losses (m)
L = Panjang Pipa (m)
D = Diameter Pipa (m)
Q = Debit aliran (m3/detik)
C = Koefisien gesekan Hazen William
Material
Diameter Pipa (mm)
25 80 150 300 600 1200
Galvanis (smooth and new) 120 129 133
Coated steel (smooth and new) 129 137 142 145 148 148
Uncoated steel (smooth and
new)
134 142 145 147 150 150
PVC, PE (clean) 140 147 149 150 152 153
Wavy PVC (clean) 134 142 145 147 150 150
b. Minor Losses
g
v
kHfm
2
2

Hfm = Minor Losses (m)
k = Koefisien Minor Losses
HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan perencanaan meliputi
perhitungan kebutuhan air pada tahun Proyeksi 2015. Perencanaan Jaringan
Transmisi ( Pipa pembawa ) air produksi dari Instalasi Penjernihan :
1. IPA Karang Pilang I
2. IPA Karang Pilang II
3. IPA Ngagel I
4. IPA NGagel II
PROYEKSI PENDUDUK PADA TAHUN 2015. Proyeksi penduduk
merupakan suatu metode untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa
mendatang dengan dasar kondisi perkembangan penduduk yang ada dari
tahun ketahun. Ada beberapa untuk menghitungnya diantaranya adalah
metode Least square dan metode Aritmatik. Kurun waktu perencanaan sistem
distribusi air minum Kota Surabaya adalah 10 tahun, dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2015. Adapun jumlah penduduk dalam kurun waktu 2005 – 2015
adalah sebagai berikut :
TAHUN JUMLAH PENDUDUK
2000 2443558
2001 2473461
2002 2504142
2003 2659566
2004 2692461
2005 2711090
PERHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK. Agar data menentukan
kebutuhan air bersih pada masa mendatang perlu terlebih dahulu
Lx
DC
Q
Hf
85.1
63.2
2785.0







54 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
diperhatikan keadaan pertumbuhan penduduk yang ada pada saat ini dan
proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang. Hasil analisa ini selanjutnya
digunakan sebagai dasar perhitungan perencanaan pengembangan sistem
penyediaan air bersih. Metode yang digunakan untuk memproyeksikan
jumlah penduduk di masa mendatang adalah : ( SOP. PDAM Kota Surabaya )
1. Metode Least Square
2. Metode Aritmatik
Metode Least Square
Dalam metode ini fungsi persamaannya adalah :
Pn = a + ( b . t )
Di mana ;
Pn = jumlah penduduk tahun yang akan datang.
t = jangka waktu (selisih) tahun dari
Tahun
Jumlah
penduduk t t2 t . Po Pn
2000 2443558 -2 4 -4887116 2427136
2001 2473461 -1 1 -2473461 2488567
2002 2504142 0 0 0 2549998
2003 2659566 1 1 2659566 2611429
2004 2692461 2 4 5384922 2672860
2005 2711090 3 9 8133270 2734291
Total 15484278 3 19 8817181
Pn = 2549998 + 61431 x t
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
0 5 10 15 20
TAHUN
JML.PENDUDUK
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 55
Metode Aritmatik. Metode ini dikenal juga dengan rumus bunga berganda
atau lazimnya disebut metode Aritmatik. Penhitungan proyeksi dapat di
selesaikan dengan persamaan sebagai berikut :
Pn =Pt ( 1 + ( n . Pp %)
Di mana :
Pn = jumlah penduduk yang akan datang
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
Pp = Kenaikan Jumlah Penduduk dalam %
n = Jangka waktu tahun proyeksi
Perhitungan f Proyeksi perhitungan Penduduk Metode Aritmatik
X (Tahun)
Y (Pertambahan
penduduk)
X2 Y2 XY
1 29903 1 894189409 29903
2 30681 4 941323761 61362
3 155424 9 24156619776 466272
4 32895 16 1082081025 131580
5 18629 25 347039641 93145
15 248933 55 27421253612 782262
         2222
).()(

  



xxnyyn
yxxyn
f
Pn = 2711090 (1 + ( 10 x 2.1 %) = 3280219
PERBANDINGAN METODE LEAST SQUARE & ARITMATIK
1 Tahun Least Square Aritmatik
2 2006 2795722 2768023
3 2007 2857153 2824956
4 2008 2918584 2881889
5 2009 2980015 2938822
6 2010 3041446 2995754
7 2011 3102877 3052687
8 2012 3164308 3109620
9 2013 3225739 3166553
10 2014 3287170 3223486
11 2015 3348601 3280419
56 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
Pertambahan Penduduk Hingga Tahun 2015
GRAFIK PERTAMBAHAN PENDUDUK
2400000
2500000
2600000
2700000
2800000
2900000
3000000
3100000
3200000
3300000
3400000
0 5 10 15 20
TAHUN
JML.PENDUDUK
LAST SQUARE
ARITMATIK
Pemilihan metode. Sebagai pedoman proyeksi penduduk pada tahun 2015
maka pemilihan proyeksi yang dianggap mewakili jumlah penduduk
diperlukan. Perhitungan dengan menggunakan kesalahan kwadrat mean ( root
mean squared error ) dimana setiap metode dicari angka terkecil yang dapat
diselesaikan dengan persamaan sebagai berikut :
Dimana :
SD = Standart Deviasi
Po = Data riil penduduk
Pn = Perkiraan penduduk terhadap data riil pada tahun lampau
n = Jumlah Data
Perkiraan Jumlah Penduduk Riel Pada Tahun Lalu. Jumlah Penduduk Tahun
Yang Lalu
TAHUN Po P1 P11 (Po-P1)
2
( Po - P11 )
2
2000 2443558 2427136 2426426 269682084 293520843
2001 2473461 2488567 2483358 228191236 97959318.55
2002 2504142 2549998 2540291 2102772736 1306774059
2003 2659566 2611429 2597224 2317170769 3886497534
2004 2692461 2672860 2654157 384199201 1467187989
2005 2711090 2734291 2711090 538286401 0
Jumlah 5840302427 7051939744
Dimana :
Po = Data yang diambil dari sample
P1 = Data hasil dari perhitungan least square
P11= Data dari hasil perhitungan Aritmatik
Dari perhitungan diatas telah didapat nilai standart deviasi dari 2 ( dua )
metode yaitu Least Square dan Aritmatik didapatkan nilai yang paling kecil
 
n
PnPo 2
SD
 

Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 57
yaitu dengan metode Least Square, Maka Proyeksi yang dipakai adalah Least
Square.
Data Dari BP3S
Data BP3S ( data Asli )
2400000
2450000
2500000
2550000
2600000
2650000
2700000
2750000
0 2 4 6 8
Tahun
JumlahPenduduk
Data BP3S (
data Asli )
Trend Penduduk Pada Tahun 2000 – 2005
2400000
2450000
2500000
2550000
2600000
2650000
2700000
2750000
0 2 4 6 8
Tahun
JumlahPenduduk
Data BP3S (
data Asli )
Least Square
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK FASILITAS DOMESTIK
DAN NON DOMESTIK. Kebutuhan Domestik
Jumlah penduduk pada proyeksi 2015 = 3348601
Total rencana yang dilayani = 80% dari jumlah penduduk
= 80% x 3348601
= 2678880
Sambungan rumah
Pelayanan 80 % dari penduduk yang dilayani = 2143105
Kebutuhan air = 2143105 x 150 l/jiwa/hari
= 321465696 l/hari
Total Sambungan untuk domestic = 321465696 l/hari = 321466 m3
/hari
58 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
Kebutuhan Non Domestik. Adalah kebutuhan air yang digunakan untuk
fasilitas sosial, perkantoran dan industri yang sangat berpengaruh pada
kondisi jumlah penduduk yaitu antara lain :
 Pendidikan sekola
 Kesehatan ( rumah sakit, Puskesmas )
 Tempat ibadah
 Komersial
 Industri
 Dan lain - lain
PROYEKSI FASILITAS DOMESTIK DAN NON DOMSTIK( 2015 )
Data diambil dari Litbang PDAM Surabaya
TahunKode Jenis Tarif
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2015
Kelompok !
11a Kelompok Sosial Umum 79 80 82 83 87 94 159
11b Kelompok Sosial Umum 1,733 1,893 2,022 2,154 2,287 2,404 3,584
11c Kelompok Sosial Umum 3,224 3,204 3,180 3,135 2,495 1,878 4,354
5,036 5,177 5,284 5,372 4,869 4,376 8,097
Kelompok II
21 Perumahan A4 80,117 89,074 94,277 98,543 104,054 109,558 162,884
22 Yayasan Sosial 726 783 827 877 965 1,031 1,795
23
Rumah Sakit
Pemerintah 112 120 121 122 131 126 156
Kelompok III
31 Perumahan A3 75,432 80,359 84,564 89,102 94,431 96,338 148,161
32 Sekolah Swasta 87 83 82 198 292 280 870
32a Usaha Kecil 7,157 7,810 8,321 8,563 9,143 9,225 14,436
32b Pasar pemerintah 46 46 40 38 38 39 9
32c Usaha Kecil Khusus 35 32 33 33 32 34 40
33 Industri kecil 272 278 276 280 291 299 326
34
Instansi Pemerintah
/Asing 948 944 968 995 1,054 1,061 1,292
Kelompok IV
41 Perumahan A1 6,273 6,396 6,548 31,870 32,890 33,543 136,199
42 Perumahan A2 86,669 90,275 92,993 71,507 73,570 75,402 8,353
43a Kantor Swasta 10,401 11,007 11,966 13,151 15,200 14,508 25,813
43b Rumah Makan 97 96 95 96 100 101 103
43c Hotel 53 56 56 56 57 58 62
43d Pasar Swasta 36 36 34 32 32 33 17
44 Industri Besar 536 555 557 565 561 580 660.1988
Kelompok V
51 Pelabuhan Udara 1 1 1 1 1 1 1
52 Pelabuhan Laut 3 3 3 3 3 3 3
53a PDAM Sidoarjo 36 35 35 35 35 35 35
53b PDAM Gresik 1 1 1 1 1 1 1
53c PDAM Pasuruan 5 6 6 6 6 6 6
J u m l a h 274,079 293,173 307,088 321,446 337,756 342,756 509,317
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 59
Tabel Proyeksi pelanggan tersebut dihitung berdasarkan fungsi FORECAST
dalam Program EXCEL Yang persamaannya seperti dalam fungsi regresi linier.
Proyeksi Pelanggan
No Jenis Sambungan Alokasi Kebutuhan Air
Pemakaian
air rata2
sehari
(jam)
Keterangan
1. Domestik
- Rumah Sangat Sederhana (A4) 150 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa
- Rumah Sederhana (A3) 150 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa
- Rumah Menengah (A2) 175 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa
- Rumah Mewah (A1) 200 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa
2. Hidran Umum (HU) 40 l/org/hari 8 - 10 1 HU = 100 jiwa / 40 KK
3. Non Domestik
- Sekolah Dasar dan SMP 50 l/org/hari 5 – 6
- SMA dan yang lebih tinggi 80 l/org/hari 6
- Asrama 120 l/org/hari 8
- Perkantoran 100 l/org/hari 8
- Rumah Sakit
 Mewah
 Menengah
 Umum
> 1000 l/bed/hari
500 – 1000 l/bed/hari
350 – 500 l/bed/hari
8 – 10
Pasien rawat jalan = 8 l/org/hari
Karyawan = 120 l/org/hari
Keluarga Pasien = 160 l/org/hari
- Hotel
 Melati / Guest House
 Bintang 1 dan 2
 Bintang 3, 4 dan 5
150 l/kamar/hari
200 l/kamar/hari
250 l/kamar/hari
10
Dihitung berdasarkan
tingkat hunian rata-rata
- Pertokoan / Ruko 100 - 200 l/pegawai/hari 8
- Toserba / department store 3 l/pengunjung/hari 7
- Pabrik / Industri
 Industri besar
 Industri sedang
 Industri kecil
15000 l/unit/hari
13500 l/unit/hari
12000 l/unit/hari
8
Pegawai pria = 60 l/org/hari
Wanita = 100 l/org/hari
Per shift untuk 8 jam kerja
- Stasiun / terminal 3 l/org/hari 15
- Restoran 30 l/org/hari 5 Karyawan = 100 l/org/hari
- Gedung pertunjukan 30 l/org/hari 5 Untuk 1 x pertunjukan
- Bioskop 10 l/org/hari 3 Untuk 1 x pertunjukan
- Masjid 20 l/org/hari Untuk 5 x waktu sholat
- Rumah ibadat lain 10 l/org/hari Untuk 1 x peribadatan
- Perpustakaan 25 l/org/hari 6
- Klab malam 120 – 350 l/org/hari 6
- Gedung perkumpulan 150 – 200 l/org/hari 6
- Laboratorium 100 – 200 l/org/hari 8 Untuk kebutuhan karyawan
- Pasar 12000 l/ha/hari 6 – 7
4.
Lainnya (yang tidak termasuk
pada golongan di atas)
Dihitung berdasarkan
kondisi di lapangan
60 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
Hasil Perhitungan Fasillitas Non domestic dari Fungsi Forecast Pada Excel dikalikan
dengan Asumsi alokasi kebutuhan fasilitas nondomestik pada tahun 2015 didapatkan
hasil sbb :
No Jeris Sambungan
Tahun
Asumsi Asumsi Penghuni Kebutuhan
2015
1 Fasilitas pendidikan 870 801/jiwa/hari 200 siswa 13,918,493 liter/hari
2 Usaha Kecil 14,436 12000 l/dt
10 karyawan 100
l/jiwa/8 jam kerja
187,662,593 liter/hari
3 Pasar pemerintah 9 12000 l/dt 108,000 liter/hari
4 Usaha Kecil Khusus 40 13500 l/dt
10 karyawan 100
l/jiwa/8 jam kerja
579,601 liter/hari
5 Industri kecil 326 12000 l/dt
10 karyawan 100
l/jiwa/8 jam kerja
4,236,303 liter/hari
6
Instansi Pemerintah
/Asing
1,292
100
l/jiwa/hari
100 karyawan 100
l/jiwa/8 jam kerja
13,048,470 liter/hari
7 Kantor Swasta 25,813
100
l/jiwa/hari
100 karyawan 100
l/jiwa/8 jam kerja
28,394,155 liter/hari
8
Rumah Makan 103
30
l/jiwa/hari 200 orang
616,395 liter/hari
9 Hotel 62 15000 l/dt 100 l/bed/hari 940,000 liter/hari
10 Pasar Swasta 17 12000 l/dt
100 karyawan 100
l/jiwa/8 jam kerja
217,825 liter/hari
11 Industri Besar 660 15000 l/dt
500 karyawan 100
l/jiwa /8 jam kerja
9,952,982 liter/hari
12 Pelabuhan Udara 1 10 l/dt Sabungan khusus 864,000 liter/hari
13 Pelabuhan Laut 3 20 l/dt Sabungan khusus 1,728,000 liter/hari
Jumlah Fasilitas 43,631 Jumlah Kebutuhan 262,266,817 liter/hari
Perhitungan untuk Fasilitas Domestik, kebutuhan yang harus di sediakan :
= 321465696 l/hari
Kebutuhan Fasilitas Non Domestik , kebutuhan yang harus disediakan :
= 262266817 l/hari
Total kebutuhan = 321465696 + 262266817 = 583735213 l/hari
Prosentase kebutuhan domestic = (321465696 / 583735213 )x100 % = 55,07
%
Prosentase Kebutuhan non Domestik = 262266817 / 583735213 x 100 % = 44,93
%
Dari PDAM telah ditentukan nilai kebocoran sebesar 30,7 %
Total Kapasitas produksi Instalasi penjernihan = 682560000 – 30,7 % = l/hari
= 473014080 l/ hari = 473014.08 M3/ hari
Dari hasil perhitungan bahwa kemampuan produksi Intstalasi Penjernihan Air
PDAM Kota Surabaya dengan target memenuhi kebutuhan 80% penduduk,
sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan pada tahun proyeksi 2015.
Uraian Tahun 2015 Satuan
Total Jumlah penduduk
Jumlah penduduk terlayani
Kebutuhan Domestik
Kebutuhan non Domestistik
Kapasitas Produksi
Data pemakaian Pelanggan (Data LITBANG)
Kebocoran teknis Ditentukan 30.7 % ( Data LITBANG )
3348601
2678880
321465696
262266817
682560000
473014080
209545920
Jiwa
Jiwa
l/hari
l/hari
l/hari
l/hari
l/hari
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 61
Kebocoran dihitung dengan persamaan :
100
Produksi
PenjualanProduksi
Kebocoran x


Dalam hal ini bisa diketahui dari kapasitas produksi dikurangi dengan
kebocoran maka pemenuhan kebutuhan air bersih tidak dapat memenuhi pada
tahun 2015, untuk itu perlu dibangun Instalasi baru dengan kapasitas 1000 –
2000 l/dt jika menginat debit air baku dari kali brantas 8.2 m3/dt ( Data Nipon
koei., LTD, Master Plan and Feasibility Study for Karang Pilang III & IV
Projects ) maka penyediaan tambahan air bersih dari 1000 – 2000 l/dt Perlu
dicarikan alternative – alternative lain.
ANALISA PERHITUNGAN JARINGAN PIPA. Perhitungan ini
menggunakan persamaan kehilangan energi akibat panjang (Major losses )
adapun data yang dipergunakan untuk bahan analisa ini yaitu:
 Peta jaringan pipa Distribusi Primer
 Data aliran dari Instalasi penjernihan
- Ngagel I didapat Q = 560 l/d
- Ngagel II didapat Q = 1000 l/dt
- Karang Pilang I = 1000 l/dt
- Karang Pilang II = 2000 l/dt
 Data tekanan pompa ( Head Pump )
- Ngagel I didapat h = 39 m
- Ngagel II didapat h = 39 m
- Karang Pilang I h = 41.5 m
- Karang Pilang II h = 36.5 m
 Data Topografi didapat hanya dari data ketinggian lokasi Instalasi dan
rumah pompa
- Ngagel I = + 4
- Ngagel II = + 4
- Karang pilang I = + 6.5
- Karang pilang II = +6.5
- Wonokitri = + 18.5
- Putat Gede = +25
- Krembangan = + 0.8
Perhitungan Kehilangan Energi Akibat Panjang Dengan Persamaan Hazen
William. Major LossesDitentukan dengan persamaan sebagai berikut :
Hazen William Formula
Hf = Major Losses (m)
L = Panjang Pipa (m)
D = Diameter Pipa (m)
Q = Debit aliran (m3/detik)
C = Koefisien gesekan Hazen William
Lx
DC
Q
Hf
85.1
63.2
2785.0







62 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64
Nilai koefisien gesek Hazen William, C, dapat dilihat pada tabel berikut :
Material
Diameter Pipa (mm)
25 80 150 300 600 1200
Galvanis (smooth and new) 120 129 133
Coated steel (smooth and new) 129 137 142 145 148 148
Uncoated steel (smooth and new) 134 142 145 147 150 150
PVC, PE (clean) 140 147 149 150 152 153
Wavy PVC (clean) 134 142 145 147 150 150
KESIMPULAN. Dari pembahasan analisa jaringan primer distribusi di PDAM
Kota Surabaya sebagaimana diuraikan sebelumnya maka ada beberapa hal
yang disimpulkan yaitu :
1. Pemenuhan kebutuhan air bersih kota Surabaya sangat diperlukan sekali
terutama untuk peningkatan pelayanan masyarakat akan kebutuhan air
bersih dengan jumlah yang cukup pada tahun 2015 dimana nilai
kebutuhannya
Untuk Kebutuhan Domestik = 321465696 l/hari
Untuk kebutuhan Nondomestik = 262266817 l/hari
2. Kemampuan kapasitas Produksi Instalasi penjernihan di PDAM Kota
Surabaya = 682560000 l/hari = 7900 l/dt dengan asumsi kebocoran 30.7 %,
total debit kemampuan produksi setelah dikurangi kebocoran = 473014080
l/hari = 5474.7 l/dt sedangkan kebutuhan untuk 2015 = 583732513 l/hari =
6756.16 l/dt jadi kesimpulan kapasitas produksi sudah tidak mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat kota Surabaya pada tahun 2015.
3. Sistem pengelolaan airnya :
 Air baku dari kali Brantas dialirkan ke pompa intake
 Air diendapkan dalam proses Prasedimentasi
 Air dialirkan ke filter aliran pasir lambat
 Kemudian ditampung dalam bak chlorinator untuk membunuh bakteri
 Untuk kemudian dari reservoir di pompa untuk dialirkan ke pelanggan
( Konsumen )
Analisa jaringan pipa :
 Kehilangan Energi terbesar akibat panjang = 9.7534
 Kehilangan Energi terkecil akibat panjang = 0.0662
 Kehilangan Energi terbesar dengan sistem Loop = 13.22
 Kehilangan Energi terkecil dengan sistem Loop = 0.48
 Debit terbesar pada pipa = 1574 l/dt
 Debit terkecil pada pipa = 70.78 l/dt
Saran- Saran . Adapun beberapa saran yang dapat diberikan antara lain adalah
:
 PDAM sebagai pengelola air bersih diharapkan secara berkala melakukan
pemeriksaan dan pengecekan (memonitor) secara berkesinambungan
terhadap jaringan yang ada saat ini sehingga kerusakan – kerusakan yang
terjadi dapat terdeteksi dan dapat diperbaiki, sehingga dapat
meminimalisir tingkat kebocoran. Dan diharapkan PDAM mampu untuk
Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 63
menjawab tuntutan masyarakat kota Surabaya dalam pelayanan pelayanan
yang semakin meningkat tersebut.
 PDAM seyogyanya mengadakan pengecekan terhadap kebocoran non
teknis.
 Kontrol terhadap mutu air sehingga air yang didistribusikan ke konsumen
dapat terjaga kwalitasnya.
 Kemampuan produksi Instalasi penjernihan sudah tidak dapat memenuhi
kebutuhan pada tahun 2015 apabila kebocoran tidak diperhatikan secara
khusus yaitu dengan menggunakan system Zonasi / Waste distric Area
untuk mempermuda monitoring kebocoran.
REFERENSI
Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo. CES., DEA, 2003.Hidrolika I, Beta Offset
Yogyakarta
Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo. CES., DEA, 2003. Hidrolika II, Beta Offset
Yogyakarta
Dake J.M.K., 1983, Hidrolika Teknik ( Terjemahan ), Penerbit Erlangga
Evett,J.B., Liu, C., 1988, Fundamentals of Fluid Mechanics, Mc Graw Hill
International Editions, Singapore.
Departemen Pekerjaan Umum Pusat pendidikan dan Pelatihan Pegawai Balai
Pelatihan Air Bersih Dan PLP Wiyung Surabaya, 2005. Kehilangan
Energi Pada Pipa.
Ir, Dody Sudardono Dip.SE., Standard Perencaan PDAM Kota Surabaya, Unit
Perencanaan PDAM Kota Surabaya.
Ir. Angraini., Hidrolika I
Bowo DM. Hidrolika Teknik Penyehatan Diktat ( Fakultas Teknik Lingkungan
ITS )

More Related Content

What's hot

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Joy Irman
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
 
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachateinfosanitasi
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikJoy Irman
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaanJoy Irman
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Joy Irman
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaLestari Rachmawati
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air LimbahKelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air LimbahM Handoko
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 

What's hot (20)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Perencanaan SPAL (Renc...
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan
 
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Pengolahan leachate
Pengolahan leachatePengolahan leachate
Pengolahan leachate
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 2
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku UtamaPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT Buku Utama
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air LimbahKelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
Kelembagaan Dalam Pengelolaan Air Limbah
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 

Viewers also liked

132 222-1-pb
132 222-1-pb132 222-1-pb
132 222-1-pbSar Dy
 
Pedoman penurunan air tidak berekening
Pedoman penurunan air tidak berekeningPedoman penurunan air tidak berekening
Pedoman penurunan air tidak berekeningGolden Saragih
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2teguh heru winarso
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
Methodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airMethodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airaliakbar2015
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersihReza Nuari
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Penataan Ruang
 

Viewers also liked (7)

132 222-1-pb
132 222-1-pb132 222-1-pb
132 222-1-pb
 
Pedoman penurunan air tidak berekening
Pedoman penurunan air tidak berekeningPedoman penurunan air tidak berekening
Pedoman penurunan air tidak berekening
 
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-268830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
68830664 rdtr-bab-3-draft-a3-pusat-2
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Methodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi airMethodologi jaringan distribusi air
Methodologi jaringan distribusi air
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersih
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
 

Similar to Analisis Proyeksi Air Bersih

Evaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan air
Evaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan airEvaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan air
Evaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan airYuriska Nur
 
I0112048 abstrak
I0112048 abstrakI0112048 abstrak
I0112048 abstrakAri Sutejo
 
Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...
Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...
Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...VitusAntonio
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanM RiendRa Uslani
 
5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatangTV Desa
 
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdfhidanganhendra
 
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdfdangdutberutu
 
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkok
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di BangkokPemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkok
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkokomcivics
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxErniMulyandari1
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr112233445566123456789
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Rendiswan Dhana
 
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANGEVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANGcocone_jk
 
APRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfAPRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfprincesspratiwi
 

Similar to Analisis Proyeksi Air Bersih (20)

Evaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan air
Evaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan airEvaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan air
Evaluasi sistem distribusi dan rencana peningkatan pelayanan air
 
deep well
deep welldeep well
deep well
 
I0112048 abstrak
I0112048 abstrakI0112048 abstrak
I0112048 abstrak
 
Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...
Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...
Journal ANALISA-DAYA-BELI-MASYARAKAT-TERHADAP-TARIF-AIR-BERSIH-PDAM-KOTA-BAND...
 
etdfyhjhk
etdfyhjhketdfyhjhk
etdfyhjhk
 
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang SelatanSPAM Kecamatan Semarang Selatan
SPAM Kecamatan Semarang Selatan
 
Sdrain bab i
Sdrain bab iSdrain bab i
Sdrain bab i
 
5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang5. ppt pak tatang
5. ppt pak tatang
 
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
15149-Article Text-46457-1-10-20170312.pdf
 
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
4469-Article Text-26610-2-10-20220518.pdf
 
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkok
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di BangkokPemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkok
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkok
 
Bab 1 tata
Bab 1  tataBab 1  tata
Bab 1 tata
 
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptxPertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
Pertemuan 1 Drainase - Pengenalan.pptx
 
Ecodrain
EcodrainEcodrain
Ecodrain
 
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distrKriteria perencanaan teknis_sistem_distr
Kriteria perencanaan teknis_sistem_distr
 
Lap kp bab 1
Lap kp bab 1Lap kp bab 1
Lap kp bab 1
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
 
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANGEVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
EVALUASI JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KAB.KAMPAR KOTA BANGKINANG
 
APRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfAPRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdf
 
Skripsi bab i v
Skripsi  bab i   vSkripsi  bab i   v
Skripsi bab i v
 

More from ikhsan setiawan

Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramaduSistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramaduikhsan setiawan
 
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...ikhsan setiawan
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ikhsan setiawan
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000 Kasus : Surabay...
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000   Kasus : Surabay...Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000   Kasus : Surabay...
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000 Kasus : Surabay...ikhsan setiawan
 
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...ikhsan setiawan
 
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...ikhsan setiawan
 
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANAPENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANAikhsan setiawan
 
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...ikhsan setiawan
 
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural OverviewAir Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overviewikhsan setiawan
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...ikhsan setiawan
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...ikhsan setiawan
 
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...ikhsan setiawan
 

More from ikhsan setiawan (13)

Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramaduSistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
 
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000 Kasus : Surabay...
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000   Kasus : Surabay...Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000   Kasus : Surabay...
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000 Kasus : Surabay...
 
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
 
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
 
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANAPENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
 
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
 
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural OverviewAir Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
 
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
 

Recently uploaded

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 

Recently uploaded (14)

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering DataHimpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 

Analisis Proyeksi Air Bersih

  • 1. ANALISIS PENURUNAN PRELOADING DENGAN SISTEM MATRAS BAMBU PADA TANAH LUNAK DI RUAS TOL WARU – JUANDA SURABAYA Arifin, Ir, MMT, MT 1 RE-DESAIN JARINGAN IRIGASI AIR TANAH (KASUS: DESA GADUNGAN KABUPATEN KEDIRI) Adi Prawito, Ir, MM 16 EFFISIENSI BIAYA PELAKSANAAN PELAT BETON KOMPOSIT BAJA BERGELOMBANG PADA PASAR BARU BRATANG SURABAYA Julistyana Tistogondo, ST, MT 34 ANALISIS PEMENUHAN AIR BERSIH PDAM KOTA SURABAYA TAHUN PROYEKSI 2015 M. Ikhsan Setiawan, ST, MT 48 EFEKTIFITAS URUGAN PILIHAN PEDEL SEBAGAI PENGGANTI URUGAN PILIHAN SIRTU KELAS “C” (KASUS: PROYEK JALAN DUKUN ANYAR- PADANG BANDUNG KABUPATEN GRESIK) Koespiadi, Ir 62 EVALUASI TEKNIS DAN OPERASIONAL JARINGAN IRIGASI (KASUS: JARINGAN IRIGASI GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO) A. Muchtar, ST 57 NEUTRON Volume 3 Nomor 1 Hal. Surabaya Februari 2003 ISSN : 1412 - 0860 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya www.narotama.ac.id
  • 2. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 47 Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK: Sistem penyediaan air bersih di kota Surabaya telah mensuplai air kepada lebih dari 1,6 juta penduduk yang merupakan 64% dari seluruh total penduduk yang ada di kota Surabaya. Kota Surabaya menerima sekitar 95% air bakunya dari Kali Surabaya dan mengambil sisanya 5% dari mata air Pandaan dan Umbulan. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh PDAM Kota Surabaya adalah sebesar 8,4 m/det yang terdiri dari Instalasi Ngagel dengan kapasitas 4,4 m/det, dari Instalasi Karang Pilang sebesar 3,7 m/det serta dai sumber mata air sebesar 0,3 m/det. Adapun sistem Transmisi dan Distribusinya meliputi ± 3680 km perpipaan, yang mana diameter yang terpasang bervariasi antara  50 -1500 mm. dari keseluruhan total pipa distribusi yang terpasang, sekitar 20% pipa tersebut berusia lebih dari 20 tahun dan 9% usianya melebihi 30 tahun. Proyeksi kebutuhan air untuk kota Surabaya dari tahun ke tahun menunjukkan tingkat kenaikan yang cukup besar seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota Surabaya. Dengan adanya tingkat kenaikan tersebut maka dapatlah dibuat suatu skenario terhadap alternatif proyeksi pemenuhan kebutuhan air untuk penduduk kota Surabaya hingga tahun 2015 dengan melakukan evaluasi terhadap kapasitas produksi, kapasitas konsumsi, pengembangan sistem penyediaan air bersih yang diharapkan pada tahun proyeksi 2015 diharapkan masih dapat terpenuhi namun apabila hal ini tidak rencanakan mulai sekarang maka kondisi kebutuhan air bersih pada tanun 2015 akan menjadi sangat kritis untuk itu perlu adanya pemikiran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun mendatang sehingga dapat diambil langkah langkah yang diperlukan sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat kota yang perkembangannya sangat pesat dimana kebutuhan air bersih adalah salah satu kebutuhan yang sangat mutlak bagi kebutuhan masyarakat kota Surabaya. Kata Kunci : Instalasi, Distribusi, Proyeksi PENDAHULUAN Surabaya adalah Ibu Kota propinsi Jawa Timur yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk 2.711.090 jiwa(data BP3S Kota Surabaya). Jumlah tersebut akan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan kota Surabaya sebagai kota Metropolitan, sehingga hal ini berdampak pada kebutuhan terhadap prasarana dan sarana penunjang perkotaan. Peningkatan kebutuhan air bersih mendorong manusia untuk berusaha meyediakan air bersih dengan standar kualitas dan kuantitas, dalam arti luas peningkatan jumlah penduduk dan aktifitas sosial berpengaruh pada peningkatan kebutuhan air bersih. Kota Surabaya semakin hari semakin
  • 3. 48 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 berkembang dimana Pemukiman / Industri dan fasilitas fasilitas lain yang banyak dibangun juga mengalami masalah penyediaan air bersih. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan analisa / penelitian / perencanaan dahulu untuk pembangunan sistem distribusi air bersih agar peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dapat diwujudkan salah satunya dengan pemenuhan sarana kebutuhan air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap penyediaan air bersih bagi masyarakat kota Surabaya. Dengan jumlah penduduk yang ada saat ini, PDAM Surabaya dituntut dapat memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di kota Surabaya. Untuk pengembangan sistem air bersih kota Surabaya berbagai kegiatan pengembangan sarana telah dilakukan PDAM seiring dengan kebutuhan yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas. Secara kwalitas air bisa dikatakan memenuhi syarat bila kondisi fisik air tersebut mempunyai kadar Kimia, bakteriologi yang kondisinya tidak dapat mengganggu kesehatan yang mengkonsumsinya. Dan secara kuantitas adalah penyediaan air bersih yang sesuai dengan kebutuhan penduduk masyarakat kota sesuai dengan perkembangan social yang ada. Dan bisa disimpulkan bahwa tujuan penyediaan air bersih adalah :  Mencegah kemungkinan timbulnya penularan penyakit melalui air  Meningkatkan pelayanan masyarakat akan kebutuhan air.  Meningkatkan taraf hidup masyarakat pemakai air. Tujuan penelitian :  Analisa jaringan Primer Distribusi ( pipa pembawah )  Proyeksi jumlah penduduk untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tahun proyeksi ( 2015 ) Identifikasi dan Batasan Masalah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana analisa persyaratan teknis dengan melakukan Review desain jaringan pipa yang ada saat ini. Pengembangan sarana pemenuhan kebutuhan air bersih adalah salah satu solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan air yang terkait dengan pertumbuhan penduduk yang melaju sangat pesat . Data yang akan dianalisa meliputi kebutuhan – kebutuhan fasilitas sosial ekonomi sebagai berikut :  Kebutuhan air untuk Niaga  Kebutuhan air untuk non Niaga  Kebutuhan air untuk Industri  Kebutuhan air untuk fasilitas sosial  Kebutuhan air untuk fasilitas pasar / warung / kios. Dengan data yang melengkapi adalah :  Data jaringan pipa air PDAM  Data debit yang diproduksi  Data jumlah penduduk TEORI PENUNJANG. Air adalah suatu zat berubah bentuk penyesuaian diri dengan tempatnya. Hal ini terjadi karena air tidak mempunyai tahanan yang tetap terhadap tahanan yang bekerja padanya adapun ciri – cirinya adalah :
  • 4. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 49  Air merupakan zat cair yang tidak dapat / sukar dimampatkan.  Bila ditempatkan pada suatu tempat air akan mengisi tempat tersebut sebesar volume yang dibutuhkan.  Mempunyai permukaan yang bebas ( Free Surface ). Hidrolika hal 1. Ir. Anggraini. Msc Kehilangan Tekanan. Sampai sejauh ini kita beranggapan bahwa pada aliran air di dalam pipa tidak terjadi kehilangan energi. Sebenarnya pada aliran air dalam pipa terjadi perubahan ( kehilangan ) energi, akibat gesekan air dengan dinding pipa. Akibat gesekan ini berubah menjadi energi panas yang kemudian “ menghilang “ ke atmosfer. Bila kita mengukur tekanan air pada suatu aliran air didalam pipa horizontal, maka akan terjadi tekanan air pada pipa bagian hilir akan lebih kecil dari tekanan air pada pipa bagian hulu. Ini memperhatikan adanya kehilangan air pada suatu aliran di dalam pipa. Selain pada jalur pipa, kehilangan tekanan juga terjadi pada accessories pipa. Kehilangan tekanan di dalam pipa disebut major losses, sedangkan kehilangan tekanan pada aksesoris pipa disebut minor losses. Kehilangan energi akibat gesekan antara air dengan dinding pipa menurut akan diperkenalkan formula yang sering dipergunakan, yakni Darcy Weisbach & Hazen William DATA DAN METODE. Sistem penyediaan air bersih yang ada dikota Surabaya yaitu dengan menggunakan air baku kali Surabaya yang diproses dalam Instalasi Penjernian Air Minum dengan total kemampuan produksi 9600 l/dt, Serta ditunjang oleh sumber- sumber air dari luar kota. Dengan sistem pelayanan melalui pipa-pipa distribusi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota Surabaya. Sumber Air Luar Kota. Air yang didapat dari sumber air luar kota yang diantaranya Umbulan, Tamanan, Pelintahan, dengan kapasitas total aliran 300 l/dt yang selama ini hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ada di luar kota dan Kota Sidoarjo sampai dengan saat ini. Sistem Pengolahan Air Bersih. Sistem pengolahan air bersih yang ada saat ini di PDAM Kota Surabaya yaitu dengan menggunakan bahan baku dari kali Surabaya yang diproses didalam Instalasi Penjernihan dengan menggunakan standart kualitas air bersih yang ditetapkan oleh pemerintah dengan menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 560 Tahun 1990, dan untuk memenuhi persyaratan standard air bersih air baku terlebih dahulu diolah dengan sistem pengolahan sebagai berikut :  Air baku dipompa dari reservoir Intake ke sistem Aerator  Airator menuju ke penampungan untuk pengendapan ( Prasedimentasi Tank )  Dari Prasedimentasi Tank air di alirkan ke bak pengaliran pasir lambat untuk penyaringan.  Kemudian air yang sudah proses penyaringan masuk ke proses Clorinator untuk pembunuhan bakteri.  Setelah proses treatment sudah dilalui maka air ditampung didalam reservoir untuk selanjutnya siap di distribusikan ke Konsumen.
  • 5. 50 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 Untuk memenuhi masyarakat kota Surabaya telah tersedia Instalasi Penjernihan Air Minum dengan Kapasitas produksi sebagai berikut : KAPASITAS PRODUKSI INSTALASI PENJERNIHAN PDAM KOTA SURABAYA IPA NGAGEL I 1800 l/dt IPA NGAGEL II 1000 l/dt IPA NGAGEL III 1500 l/dt IPA Kayon 100 l/dt IPA Karang Pilang I 1500 l/dt IPA Karang Pilang II 2000 l/dt Jumlah Total Kapasitas IPA 7900 l/dt PERKEMBANGAN PENDUDUK. Untuk mengetahui dan memperkirakan besarnya jumlah penduduk pada masa mendatang diperlukan data – data mengenai besarnya jumlah penduduk pada tahun tahun sebelumnya. Pada data BP3S Kota Surabaya telah didapat data pada tahun 2000 – 2005, yang mana hasilnya adalah dibawah ini : TAHUN JUMLAH PENDUDUK 2000 2443558 2001 2473461 2002 2504142 2003 2659566 2004 2692461 2005 2711090 Kriteria Perencanaan. Kriteria perencanaan yang digunakan untuk mendesain sistem jaringan transmisi dan distribusinya berdasarkan pada kriteria – kriteria yang sudah ditetapkan pada Dirjen CIPTA KARYA yaitu sbb :  Kecepatan air dalam pipa yang diijinkan 0,3 – 2,5 m/dt  Tinggi tekanan yang harus disediakan sampai titik terjauh minimum sebesar 10 meter  Jenis pipa yang digunakan adalah PVC ( Untuk pipa Tersier )  Jenis pipa yang digunakan untuk pipa Primer ( Transmisi ) Pipa besi dengan lining semen Concret Dan untuk memudahkan pembagian air yang merata, maka daerah pelayanan dibagi beberapa Blok yang pembagian bloknya disesuaikan dengan kondisi kebutuhan penduduk dan fasilitas fasilitas yang ada. Sedangkan pembagian air untuk masing masing blok disesuaikan dengan jumlah penduduk yang ada dan yang menjadi pelanggan air bersih serta fasilitas – fasilitas yang ada pada blok tersebut. STANDARD PIPA YANG DIPERGUNAKAN. Pipa membawa aliran air dari satu junction node ke node lainnya dalam sebuah jaringan sistem distribusi.
  • 6. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 51 Macam Pipa dan Kecepatan Dalam Pipa a. Pipa Transmisi Adalah pipa yang membawa air dari instalasi pengolahan ke reservoir distribusi, tanpa ada tapping sepanjang jalur pipa. Jaringan pipa transmisi ini harus mampu mengalirkan air dengan debit aliran hari maksimum. b. Pipa Distribusi Primer / Pipa Induk Adalah pipa utama untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke daerah pelayanan melalui pipa-pipa sekunder dan tersier. Umumnya pipa lebih besar dari 700 mm. Kecepatan aliran dalam pipa ≤ 1,5 m/detik. c. Pipa Distribusi Sekunder Adalah pipa cabang dari pipa utama/primer menuju pipa tersier. Kecepatan aliran dalam pipa ≤ 2,0 m/detik. d. Pipa Distribusi Tersier Adalah pipa cabang dari pipa sekunder yang mendistribusikan air ke pipa penghubung (yang menuju ke persil pelanggan). Diameter pipa distribusi tersier adalah 110 mm dan 160 mm. Untuk pipa tersier industri dapat digunakan pipa berdiameter 200 mm. Kecepatan aliran dalam pipa ≤ 2,0 m/detik. Jenis Pipa Dan Standard Yang Digunakan a. PVC (Poly Vinyl Chloride) - Untuk diameter ≤ 400 mm, jenis pipa distribusi yang digunakan harus PVC (polyvinyl chloride). - Digunakan untuk pipa yang ditanam dalam tanah (buried pipe), tidak boleh terpapar sinar matahari dalam waktu lama, karena akan menurunkan kekuatan pipa - Pipa PVC yang digunakan harus sesuai dengan standard SNI 06-0084- 2002 (atau ISO 4422) dengan ketebalan pipa kelas S-10 - Sambungan menggunakan sistem “rubber ring joint” - Panjang pipa adalah 6 (enam) meter. - Fitting pipa PVC harus sesuai dengan standard SNI 06-0135-1987 (atau ISO 4422). - Pipa PVC tidak perlu untuk diberi “lining” dan “coating”. b. STEEL - Untuk diameter > 400 mm, jembatan pipa, siphon, jenis pipa distribusi yang digunakan adalah STEEL. - Bahan pipa harus “STEEL GRADE C” (ASTM A283). Dimensi pipa harus sesuai dengan standard AWWA C 200-83 (atau SNI 07-2225-1991). - Sistem sambungan yang digunakan biasanya adalah “bell and spigot joint” dengan rubber gasket atau mechanical coupling. “sleeve welded joint” juga biasa digunakan untuk pipa dengan diameter ≥ 600 mm. - Internal Lining : pipa STEEL yang digunakan di bagian sebelah dalam harus di-“lining” dengan “Cement-Mortar Protective Lining and Coating” (sesuai AWWA C205 atau SNI 07-1813-1990). - External Coating : untuk pipa yang dipasang di dalam tanah, di bagian sebelah luar harus di-“coating” dengan “Coal Tar Enamel Coating and Lining” (sesuai dengan AWWA C203).
  • 7. 52 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 - Panjang pipa adalah minimum 8 (delapan) meter - Flange harus sesuai dengan standard ISO 2531 (atau BS 4772) PN 16. Semua mur dan baut harus jenis “low carbon steel” atau “hot dipped galvanized” - Gasket untuk flange yang digunakan harus jenis “chloroprene” dengan ketebalan minimum 2 mm. - Fitting pipa harus sesuai dengan AWWA C208 (untuk fabricated fitting) dan ANSI B 16.9 (untuk flange yang dilas). No. DIAMETER Minimum Thickness Berat (Kg/m)ID (mm) OD (mm) 1 450 457.2 4.5 54.3 2 500 508.0 4.9 60.4 3 600 609.6 5.4 80.3 4 700 711.2 6.3 110.0 5 800 812.8 6.3 126.0 6 900 914.4 8.0 178.0 7 1000 1016.2 8.0 198.0 8 1200 1220.0 9.5 284.0 9 1400 1420.0 11.0 385.0 c. DUCTILE - Harus sesuai dengan standard ISO 2531 kelas K9. - Sistem sambungan “spigot and socket joint”. - Internal lining: cement mortar (ISO 4179). - External coating (untuk pipa yang ditanam dalam tanah): bituminous coating (sesuai dengan BS 4147 atau BS 3416). - Panjang pipa 6 (enam) meter. - Fitting pipa harus jenis “cast iron” (sesuai ISO R13) atau “ductile iron” (sesuai dengan ISO 2531) d. GALVANIS - Untuk jembatan pipa juga dapat digunakan pipa GALVANIS - Harus sesuai dengan standard SII No. 016-80 (ekivalen dengan BS 1387) Grade “MEDIUM”. - Untuk diameter ≤ 100 mm, ujung pipa harus “threads” (sesuai ISO R7). - Fitting harus jenis “malleable cast iron” (sesuai BS 143 dan BS 1256) dengan ujung “female threads”. - Pipa GALVANIS juga digunakan untuk pipa sambungan rumah dengan diameter > ¾” sampai dengan 2“. e. POLY ETHYLENE (PE) - Digunakan untuk pipa sambungan rumah dengan diameter ≤ ¾” - Harus sesuai dengan standard ISO CD 4427. - Pipa PE yang digunakan adalah jenis HDPE (High Density Poly Ethylene) PE 80 dengan ketebalan pipa S-4 (PN 12,5). - Pipa PE dengan diameter besar dapat digunakan pada system distribusi; tergantung lokasinya, dan harus dilakukan kajian khusus.
  • 8. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 53 Persamaan Kehilangan Energi Hazen William a. Major Losses. Ditentukan dengan persamaan sebagai berikut Hf = Major Losses (m) L = Panjang Pipa (m) D = Diameter Pipa (m) Q = Debit aliran (m3/detik) C = Koefisien gesekan Hazen William Material Diameter Pipa (mm) 25 80 150 300 600 1200 Galvanis (smooth and new) 120 129 133 Coated steel (smooth and new) 129 137 142 145 148 148 Uncoated steel (smooth and new) 134 142 145 147 150 150 PVC, PE (clean) 140 147 149 150 152 153 Wavy PVC (clean) 134 142 145 147 150 150 b. Minor Losses g v kHfm 2 2  Hfm = Minor Losses (m) k = Koefisien Minor Losses HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan perencanaan meliputi perhitungan kebutuhan air pada tahun Proyeksi 2015. Perencanaan Jaringan Transmisi ( Pipa pembawa ) air produksi dari Instalasi Penjernihan : 1. IPA Karang Pilang I 2. IPA Karang Pilang II 3. IPA Ngagel I 4. IPA NGagel II PROYEKSI PENDUDUK PADA TAHUN 2015. Proyeksi penduduk merupakan suatu metode untuk memperkirakan jumlah penduduk dimasa mendatang dengan dasar kondisi perkembangan penduduk yang ada dari tahun ketahun. Ada beberapa untuk menghitungnya diantaranya adalah metode Least square dan metode Aritmatik. Kurun waktu perencanaan sistem distribusi air minum Kota Surabaya adalah 10 tahun, dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2015. Adapun jumlah penduduk dalam kurun waktu 2005 – 2015 adalah sebagai berikut : TAHUN JUMLAH PENDUDUK 2000 2443558 2001 2473461 2002 2504142 2003 2659566 2004 2692461 2005 2711090 PERHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK. Agar data menentukan kebutuhan air bersih pada masa mendatang perlu terlebih dahulu Lx DC Q Hf 85.1 63.2 2785.0       
  • 9. 54 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 diperhatikan keadaan pertumbuhan penduduk yang ada pada saat ini dan proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang. Hasil analisa ini selanjutnya digunakan sebagai dasar perhitungan perencanaan pengembangan sistem penyediaan air bersih. Metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk di masa mendatang adalah : ( SOP. PDAM Kota Surabaya ) 1. Metode Least Square 2. Metode Aritmatik Metode Least Square Dalam metode ini fungsi persamaannya adalah : Pn = a + ( b . t ) Di mana ; Pn = jumlah penduduk tahun yang akan datang. t = jangka waktu (selisih) tahun dari Tahun Jumlah penduduk t t2 t . Po Pn 2000 2443558 -2 4 -4887116 2427136 2001 2473461 -1 1 -2473461 2488567 2002 2504142 0 0 0 2549998 2003 2659566 1 1 2659566 2611429 2004 2692461 2 4 5384922 2672860 2005 2711090 3 9 8133270 2734291 Total 15484278 3 19 8817181 Pn = 2549998 + 61431 x t PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK 0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 0 5 10 15 20 TAHUN JML.PENDUDUK
  • 10. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 55 Metode Aritmatik. Metode ini dikenal juga dengan rumus bunga berganda atau lazimnya disebut metode Aritmatik. Penhitungan proyeksi dapat di selesaikan dengan persamaan sebagai berikut : Pn =Pt ( 1 + ( n . Pp %) Di mana : Pn = jumlah penduduk yang akan datang Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data Pp = Kenaikan Jumlah Penduduk dalam % n = Jangka waktu tahun proyeksi Perhitungan f Proyeksi perhitungan Penduduk Metode Aritmatik X (Tahun) Y (Pertambahan penduduk) X2 Y2 XY 1 29903 1 894189409 29903 2 30681 4 941323761 61362 3 155424 9 24156619776 466272 4 32895 16 1082081025 131580 5 18629 25 347039641 93145 15 248933 55 27421253612 782262          2222 ).()(        xxnyyn yxxyn f Pn = 2711090 (1 + ( 10 x 2.1 %) = 3280219 PERBANDINGAN METODE LEAST SQUARE & ARITMATIK 1 Tahun Least Square Aritmatik 2 2006 2795722 2768023 3 2007 2857153 2824956 4 2008 2918584 2881889 5 2009 2980015 2938822 6 2010 3041446 2995754 7 2011 3102877 3052687 8 2012 3164308 3109620 9 2013 3225739 3166553 10 2014 3287170 3223486 11 2015 3348601 3280419
  • 11. 56 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 Pertambahan Penduduk Hingga Tahun 2015 GRAFIK PERTAMBAHAN PENDUDUK 2400000 2500000 2600000 2700000 2800000 2900000 3000000 3100000 3200000 3300000 3400000 0 5 10 15 20 TAHUN JML.PENDUDUK LAST SQUARE ARITMATIK Pemilihan metode. Sebagai pedoman proyeksi penduduk pada tahun 2015 maka pemilihan proyeksi yang dianggap mewakili jumlah penduduk diperlukan. Perhitungan dengan menggunakan kesalahan kwadrat mean ( root mean squared error ) dimana setiap metode dicari angka terkecil yang dapat diselesaikan dengan persamaan sebagai berikut : Dimana : SD = Standart Deviasi Po = Data riil penduduk Pn = Perkiraan penduduk terhadap data riil pada tahun lampau n = Jumlah Data Perkiraan Jumlah Penduduk Riel Pada Tahun Lalu. Jumlah Penduduk Tahun Yang Lalu TAHUN Po P1 P11 (Po-P1) 2 ( Po - P11 ) 2 2000 2443558 2427136 2426426 269682084 293520843 2001 2473461 2488567 2483358 228191236 97959318.55 2002 2504142 2549998 2540291 2102772736 1306774059 2003 2659566 2611429 2597224 2317170769 3886497534 2004 2692461 2672860 2654157 384199201 1467187989 2005 2711090 2734291 2711090 538286401 0 Jumlah 5840302427 7051939744 Dimana : Po = Data yang diambil dari sample P1 = Data hasil dari perhitungan least square P11= Data dari hasil perhitungan Aritmatik Dari perhitungan diatas telah didapat nilai standart deviasi dari 2 ( dua ) metode yaitu Least Square dan Aritmatik didapatkan nilai yang paling kecil   n PnPo 2 SD   
  • 12. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 57 yaitu dengan metode Least Square, Maka Proyeksi yang dipakai adalah Least Square. Data Dari BP3S Data BP3S ( data Asli ) 2400000 2450000 2500000 2550000 2600000 2650000 2700000 2750000 0 2 4 6 8 Tahun JumlahPenduduk Data BP3S ( data Asli ) Trend Penduduk Pada Tahun 2000 – 2005 2400000 2450000 2500000 2550000 2600000 2650000 2700000 2750000 0 2 4 6 8 Tahun JumlahPenduduk Data BP3S ( data Asli ) Least Square PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK FASILITAS DOMESTIK DAN NON DOMESTIK. Kebutuhan Domestik Jumlah penduduk pada proyeksi 2015 = 3348601 Total rencana yang dilayani = 80% dari jumlah penduduk = 80% x 3348601 = 2678880 Sambungan rumah Pelayanan 80 % dari penduduk yang dilayani = 2143105 Kebutuhan air = 2143105 x 150 l/jiwa/hari = 321465696 l/hari Total Sambungan untuk domestic = 321465696 l/hari = 321466 m3 /hari
  • 13. 58 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 Kebutuhan Non Domestik. Adalah kebutuhan air yang digunakan untuk fasilitas sosial, perkantoran dan industri yang sangat berpengaruh pada kondisi jumlah penduduk yaitu antara lain :  Pendidikan sekola  Kesehatan ( rumah sakit, Puskesmas )  Tempat ibadah  Komersial  Industri  Dan lain - lain PROYEKSI FASILITAS DOMESTIK DAN NON DOMSTIK( 2015 ) Data diambil dari Litbang PDAM Surabaya TahunKode Jenis Tarif 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2015 Kelompok ! 11a Kelompok Sosial Umum 79 80 82 83 87 94 159 11b Kelompok Sosial Umum 1,733 1,893 2,022 2,154 2,287 2,404 3,584 11c Kelompok Sosial Umum 3,224 3,204 3,180 3,135 2,495 1,878 4,354 5,036 5,177 5,284 5,372 4,869 4,376 8,097 Kelompok II 21 Perumahan A4 80,117 89,074 94,277 98,543 104,054 109,558 162,884 22 Yayasan Sosial 726 783 827 877 965 1,031 1,795 23 Rumah Sakit Pemerintah 112 120 121 122 131 126 156 Kelompok III 31 Perumahan A3 75,432 80,359 84,564 89,102 94,431 96,338 148,161 32 Sekolah Swasta 87 83 82 198 292 280 870 32a Usaha Kecil 7,157 7,810 8,321 8,563 9,143 9,225 14,436 32b Pasar pemerintah 46 46 40 38 38 39 9 32c Usaha Kecil Khusus 35 32 33 33 32 34 40 33 Industri kecil 272 278 276 280 291 299 326 34 Instansi Pemerintah /Asing 948 944 968 995 1,054 1,061 1,292 Kelompok IV 41 Perumahan A1 6,273 6,396 6,548 31,870 32,890 33,543 136,199 42 Perumahan A2 86,669 90,275 92,993 71,507 73,570 75,402 8,353 43a Kantor Swasta 10,401 11,007 11,966 13,151 15,200 14,508 25,813 43b Rumah Makan 97 96 95 96 100 101 103 43c Hotel 53 56 56 56 57 58 62 43d Pasar Swasta 36 36 34 32 32 33 17 44 Industri Besar 536 555 557 565 561 580 660.1988 Kelompok V 51 Pelabuhan Udara 1 1 1 1 1 1 1 52 Pelabuhan Laut 3 3 3 3 3 3 3 53a PDAM Sidoarjo 36 35 35 35 35 35 35 53b PDAM Gresik 1 1 1 1 1 1 1 53c PDAM Pasuruan 5 6 6 6 6 6 6 J u m l a h 274,079 293,173 307,088 321,446 337,756 342,756 509,317
  • 14. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 59 Tabel Proyeksi pelanggan tersebut dihitung berdasarkan fungsi FORECAST dalam Program EXCEL Yang persamaannya seperti dalam fungsi regresi linier. Proyeksi Pelanggan No Jenis Sambungan Alokasi Kebutuhan Air Pemakaian air rata2 sehari (jam) Keterangan 1. Domestik - Rumah Sangat Sederhana (A4) 150 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa - Rumah Sederhana (A3) 150 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa - Rumah Menengah (A2) 175 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa - Rumah Mewah (A1) 200 l/org/hari 8 - 10 1 KK = 5 jiwa 2. Hidran Umum (HU) 40 l/org/hari 8 - 10 1 HU = 100 jiwa / 40 KK 3. Non Domestik - Sekolah Dasar dan SMP 50 l/org/hari 5 – 6 - SMA dan yang lebih tinggi 80 l/org/hari 6 - Asrama 120 l/org/hari 8 - Perkantoran 100 l/org/hari 8 - Rumah Sakit  Mewah  Menengah  Umum > 1000 l/bed/hari 500 – 1000 l/bed/hari 350 – 500 l/bed/hari 8 – 10 Pasien rawat jalan = 8 l/org/hari Karyawan = 120 l/org/hari Keluarga Pasien = 160 l/org/hari - Hotel  Melati / Guest House  Bintang 1 dan 2  Bintang 3, 4 dan 5 150 l/kamar/hari 200 l/kamar/hari 250 l/kamar/hari 10 Dihitung berdasarkan tingkat hunian rata-rata - Pertokoan / Ruko 100 - 200 l/pegawai/hari 8 - Toserba / department store 3 l/pengunjung/hari 7 - Pabrik / Industri  Industri besar  Industri sedang  Industri kecil 15000 l/unit/hari 13500 l/unit/hari 12000 l/unit/hari 8 Pegawai pria = 60 l/org/hari Wanita = 100 l/org/hari Per shift untuk 8 jam kerja - Stasiun / terminal 3 l/org/hari 15 - Restoran 30 l/org/hari 5 Karyawan = 100 l/org/hari - Gedung pertunjukan 30 l/org/hari 5 Untuk 1 x pertunjukan - Bioskop 10 l/org/hari 3 Untuk 1 x pertunjukan - Masjid 20 l/org/hari Untuk 5 x waktu sholat - Rumah ibadat lain 10 l/org/hari Untuk 1 x peribadatan - Perpustakaan 25 l/org/hari 6 - Klab malam 120 – 350 l/org/hari 6 - Gedung perkumpulan 150 – 200 l/org/hari 6 - Laboratorium 100 – 200 l/org/hari 8 Untuk kebutuhan karyawan - Pasar 12000 l/ha/hari 6 – 7 4. Lainnya (yang tidak termasuk pada golongan di atas) Dihitung berdasarkan kondisi di lapangan
  • 15. 60 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 Hasil Perhitungan Fasillitas Non domestic dari Fungsi Forecast Pada Excel dikalikan dengan Asumsi alokasi kebutuhan fasilitas nondomestik pada tahun 2015 didapatkan hasil sbb : No Jeris Sambungan Tahun Asumsi Asumsi Penghuni Kebutuhan 2015 1 Fasilitas pendidikan 870 801/jiwa/hari 200 siswa 13,918,493 liter/hari 2 Usaha Kecil 14,436 12000 l/dt 10 karyawan 100 l/jiwa/8 jam kerja 187,662,593 liter/hari 3 Pasar pemerintah 9 12000 l/dt 108,000 liter/hari 4 Usaha Kecil Khusus 40 13500 l/dt 10 karyawan 100 l/jiwa/8 jam kerja 579,601 liter/hari 5 Industri kecil 326 12000 l/dt 10 karyawan 100 l/jiwa/8 jam kerja 4,236,303 liter/hari 6 Instansi Pemerintah /Asing 1,292 100 l/jiwa/hari 100 karyawan 100 l/jiwa/8 jam kerja 13,048,470 liter/hari 7 Kantor Swasta 25,813 100 l/jiwa/hari 100 karyawan 100 l/jiwa/8 jam kerja 28,394,155 liter/hari 8 Rumah Makan 103 30 l/jiwa/hari 200 orang 616,395 liter/hari 9 Hotel 62 15000 l/dt 100 l/bed/hari 940,000 liter/hari 10 Pasar Swasta 17 12000 l/dt 100 karyawan 100 l/jiwa/8 jam kerja 217,825 liter/hari 11 Industri Besar 660 15000 l/dt 500 karyawan 100 l/jiwa /8 jam kerja 9,952,982 liter/hari 12 Pelabuhan Udara 1 10 l/dt Sabungan khusus 864,000 liter/hari 13 Pelabuhan Laut 3 20 l/dt Sabungan khusus 1,728,000 liter/hari Jumlah Fasilitas 43,631 Jumlah Kebutuhan 262,266,817 liter/hari Perhitungan untuk Fasilitas Domestik, kebutuhan yang harus di sediakan : = 321465696 l/hari Kebutuhan Fasilitas Non Domestik , kebutuhan yang harus disediakan : = 262266817 l/hari Total kebutuhan = 321465696 + 262266817 = 583735213 l/hari Prosentase kebutuhan domestic = (321465696 / 583735213 )x100 % = 55,07 % Prosentase Kebutuhan non Domestik = 262266817 / 583735213 x 100 % = 44,93 % Dari PDAM telah ditentukan nilai kebocoran sebesar 30,7 % Total Kapasitas produksi Instalasi penjernihan = 682560000 – 30,7 % = l/hari = 473014080 l/ hari = 473014.08 M3/ hari Dari hasil perhitungan bahwa kemampuan produksi Intstalasi Penjernihan Air PDAM Kota Surabaya dengan target memenuhi kebutuhan 80% penduduk, sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan pada tahun proyeksi 2015. Uraian Tahun 2015 Satuan Total Jumlah penduduk Jumlah penduduk terlayani Kebutuhan Domestik Kebutuhan non Domestistik Kapasitas Produksi Data pemakaian Pelanggan (Data LITBANG) Kebocoran teknis Ditentukan 30.7 % ( Data LITBANG ) 3348601 2678880 321465696 262266817 682560000 473014080 209545920 Jiwa Jiwa l/hari l/hari l/hari l/hari l/hari
  • 16. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 61 Kebocoran dihitung dengan persamaan : 100 Produksi PenjualanProduksi Kebocoran x   Dalam hal ini bisa diketahui dari kapasitas produksi dikurangi dengan kebocoran maka pemenuhan kebutuhan air bersih tidak dapat memenuhi pada tahun 2015, untuk itu perlu dibangun Instalasi baru dengan kapasitas 1000 – 2000 l/dt jika menginat debit air baku dari kali brantas 8.2 m3/dt ( Data Nipon koei., LTD, Master Plan and Feasibility Study for Karang Pilang III & IV Projects ) maka penyediaan tambahan air bersih dari 1000 – 2000 l/dt Perlu dicarikan alternative – alternative lain. ANALISA PERHITUNGAN JARINGAN PIPA. Perhitungan ini menggunakan persamaan kehilangan energi akibat panjang (Major losses ) adapun data yang dipergunakan untuk bahan analisa ini yaitu:  Peta jaringan pipa Distribusi Primer  Data aliran dari Instalasi penjernihan - Ngagel I didapat Q = 560 l/d - Ngagel II didapat Q = 1000 l/dt - Karang Pilang I = 1000 l/dt - Karang Pilang II = 2000 l/dt  Data tekanan pompa ( Head Pump ) - Ngagel I didapat h = 39 m - Ngagel II didapat h = 39 m - Karang Pilang I h = 41.5 m - Karang Pilang II h = 36.5 m  Data Topografi didapat hanya dari data ketinggian lokasi Instalasi dan rumah pompa - Ngagel I = + 4 - Ngagel II = + 4 - Karang pilang I = + 6.5 - Karang pilang II = +6.5 - Wonokitri = + 18.5 - Putat Gede = +25 - Krembangan = + 0.8 Perhitungan Kehilangan Energi Akibat Panjang Dengan Persamaan Hazen William. Major LossesDitentukan dengan persamaan sebagai berikut : Hazen William Formula Hf = Major Losses (m) L = Panjang Pipa (m) D = Diameter Pipa (m) Q = Debit aliran (m3/detik) C = Koefisien gesekan Hazen William Lx DC Q Hf 85.1 63.2 2785.0       
  • 17. 62 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 47-64 Nilai koefisien gesek Hazen William, C, dapat dilihat pada tabel berikut : Material Diameter Pipa (mm) 25 80 150 300 600 1200 Galvanis (smooth and new) 120 129 133 Coated steel (smooth and new) 129 137 142 145 148 148 Uncoated steel (smooth and new) 134 142 145 147 150 150 PVC, PE (clean) 140 147 149 150 152 153 Wavy PVC (clean) 134 142 145 147 150 150 KESIMPULAN. Dari pembahasan analisa jaringan primer distribusi di PDAM Kota Surabaya sebagaimana diuraikan sebelumnya maka ada beberapa hal yang disimpulkan yaitu : 1. Pemenuhan kebutuhan air bersih kota Surabaya sangat diperlukan sekali terutama untuk peningkatan pelayanan masyarakat akan kebutuhan air bersih dengan jumlah yang cukup pada tahun 2015 dimana nilai kebutuhannya Untuk Kebutuhan Domestik = 321465696 l/hari Untuk kebutuhan Nondomestik = 262266817 l/hari 2. Kemampuan kapasitas Produksi Instalasi penjernihan di PDAM Kota Surabaya = 682560000 l/hari = 7900 l/dt dengan asumsi kebocoran 30.7 %, total debit kemampuan produksi setelah dikurangi kebocoran = 473014080 l/hari = 5474.7 l/dt sedangkan kebutuhan untuk 2015 = 583732513 l/hari = 6756.16 l/dt jadi kesimpulan kapasitas produksi sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Surabaya pada tahun 2015. 3. Sistem pengelolaan airnya :  Air baku dari kali Brantas dialirkan ke pompa intake  Air diendapkan dalam proses Prasedimentasi  Air dialirkan ke filter aliran pasir lambat  Kemudian ditampung dalam bak chlorinator untuk membunuh bakteri  Untuk kemudian dari reservoir di pompa untuk dialirkan ke pelanggan ( Konsumen ) Analisa jaringan pipa :  Kehilangan Energi terbesar akibat panjang = 9.7534  Kehilangan Energi terkecil akibat panjang = 0.0662  Kehilangan Energi terbesar dengan sistem Loop = 13.22  Kehilangan Energi terkecil dengan sistem Loop = 0.48  Debit terbesar pada pipa = 1574 l/dt  Debit terkecil pada pipa = 70.78 l/dt Saran- Saran . Adapun beberapa saran yang dapat diberikan antara lain adalah :  PDAM sebagai pengelola air bersih diharapkan secara berkala melakukan pemeriksaan dan pengecekan (memonitor) secara berkesinambungan terhadap jaringan yang ada saat ini sehingga kerusakan – kerusakan yang terjadi dapat terdeteksi dan dapat diperbaiki, sehingga dapat meminimalisir tingkat kebocoran. Dan diharapkan PDAM mampu untuk
  • 18. Study Pemenuhan Air Bersih Kota Surabaya (M. Ikhsan S) 63 menjawab tuntutan masyarakat kota Surabaya dalam pelayanan pelayanan yang semakin meningkat tersebut.  PDAM seyogyanya mengadakan pengecekan terhadap kebocoran non teknis.  Kontrol terhadap mutu air sehingga air yang didistribusikan ke konsumen dapat terjaga kwalitasnya.  Kemampuan produksi Instalasi penjernihan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan pada tahun 2015 apabila kebocoran tidak diperhatikan secara khusus yaitu dengan menggunakan system Zonasi / Waste distric Area untuk mempermuda monitoring kebocoran. REFERENSI Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo. CES., DEA, 2003.Hidrolika I, Beta Offset Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo. CES., DEA, 2003. Hidrolika II, Beta Offset Yogyakarta Dake J.M.K., 1983, Hidrolika Teknik ( Terjemahan ), Penerbit Erlangga Evett,J.B., Liu, C., 1988, Fundamentals of Fluid Mechanics, Mc Graw Hill International Editions, Singapore. Departemen Pekerjaan Umum Pusat pendidikan dan Pelatihan Pegawai Balai Pelatihan Air Bersih Dan PLP Wiyung Surabaya, 2005. Kehilangan Energi Pada Pipa. Ir, Dody Sudardono Dip.SE., Standard Perencaan PDAM Kota Surabaya, Unit Perencanaan PDAM Kota Surabaya. Ir. Angraini., Hidrolika I Bowo DM. Hidrolika Teknik Penyehatan Diktat ( Fakultas Teknik Lingkungan ITS )