SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Bahasa dan Matematika: Pengalaman Observasi di Kelas PMRI
(Oleh: Tatag Yuli Eko Siswono, Guru SD Lab UNESA)
Bahasa merupakan sarana yang penting untuk mempelajari matematika. Seorang siswa
akan lebih mudah mempelajari matematika jika informasi yang disampaikan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami. Bahkan mungkin saja siswa yang sedang belajar matematika
dapat sekaligus belajar bahasa. Contohnya ketika siswa kelas 1 MIN Jambangan, Surabaya
belajar penjumlahan 4 angka. Pada

awal

pembelajaran

guru

mengulangi

pelajaran

sebelumnya. Guru meminta siswa menjawab soal yang diberikan, yaitu berupa penjumlahan
4 angka. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan dan membisikkan
jawabannya kepada guru. Kegiatan siswa diminta untuk membuat cerita yang berkaitan
dengan penjumlahan kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Salah siswa yang mempresetasikan cerita adalah ulfah. Ulfah bercerita bahwa ibu
datang dari desa membawa 5 buah jeruk, bapak membawa 4 jeruk, nenek membawa 6 buah
pepaya dan kakek membawa 7 buah mangga. Ada berapa buah semuanya? 5+4+6+7=22.
Setelah kegiatan ini selesai, guru memberikan tugas untuk menuliskan cerita yang
telah diceritakan di kelas atau cerita lain yang berhubungan dengan penjumlahan. Pada hari
berikutnya siswa diminta untuk membacakannya di depan kelas.
Metode pembelajaran seperti ini melatih siswa untuk disiplin, berpikir kreatif dan
kritis. Jika dikaitkan dengan bahasa indonesia, tugas yang diberikan merupakan latihan
mengarang, menulis dan membaca.
Pembelajaran seperti ini menunujukkan

bahwa PMRI dapat mengintegrasikan

matematika dengan bahasa indonesia. Langkah seperti inimerupkan contoh penerapan
Kompetensi Lintas Kurrikulum dalam kurikulum berbasis kompetensi, yaitu kompetensi
menggunkan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan
dan informasi serta berrinteraksi dengan orang lain.
Mampukah Kita Menjadi Guru (Matematika) SD Yang Efektif ?
(Oleh : Neny Rahmawati S.Pd , guru SDPN Sabang dan Mahasiswa PascaSarjana UPI)
Sebagai seorang guru, tentulah pernah muncul pertanyaan “Mampukah Kita Menjadi
Guru (Matematika) SD Yang Efektif?” . Pertanyaan yang belum bisa terjawab, apalagi untuk
menerapkan dalam tugas keseharian sebagai pengajar di lembaga pendidikan Sekolah Dasar.
Pertanyaan ini muncul akibat perasaan mengganjal dalam benak guru. Guru cukup taat saat
melaksanakan tuga mengajarnya. Namun, terbesit pertanyaan, apakah siswa merasa senang
belajar matematika seperti ini? apakah mereka bosan dengan cara pengajaran seperti ini?
Apakah siswa termotivasi untuk lebih giat mempelajari matematika?
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam perkembangan matematika adalah hakikat
ilmu pengetahuan, hakikat matematika, karakteristik anak, dan hakikat belajar mengajar.
Implikasinya terhadap pembelajaran matematika di SD haruslah:


Memberikan kesempatan kepada siswa menemukan kembali konsep – konsep
matematika dibawah bimbingan guru



Tidak lagi diajarkan secara mekanistik



Dapat disajikan sedemikian rupa sehingga siswa membangun sendiri gagasannya
tenatng konsep



Disajikan daalm konsep “kehidupan” anak



Memunculkan aktivitas siswa seperti berinteraksi dengan siswa



Menyajikan evaluasi dalam bentuk pertanyaan terbuka

Kesimpulannya, penulis mengajak para guru untuk optimis melakukan perubahan
pembelajaran matematika. Janganlah memasung keinginan siswa yang hanya menjadi
operator buku paket, akan lebih baik

jika mengembalikan fitrah siswa yang memilik

kesempatan berimajinasi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Bebagai cara dapat dikembangkan
diantaranya banyak membaca referensi yang membahas perkembangan pembelajaran
matematika khusunya SD, diskusi dengan sesame guru, atau dapat melakuakn studi banding
ke sekolah – sekolah yang terlibat dalam proyek pengembangan PMRI.
Ingatlah “lebih baik buat satu perubahan daripada tidak sama sekali”
Pengalaman Pada Uji-coba PMRI Di MIN Kota Bandung
(Oleh : Onis Aisyah, S.Pd.I, Guru MIN Cicendo Bandung)

Untuk menerapkan sesuatu yang baru terhadap siswa tidaklah mudah seperti
membalikkan kedua telapak tangan. Ibu Onis mencoba mengaplikasikan salah satu
pendekatan yang memberikan nuansa baru dalam pembelajaran matematika di sekolahnya
yaitu melalui pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI adalah salah satu pendekatan yang
dikembangkan untuk semakin mendekatkan siswa dengan matematika. Saat pertama kali
menerapkan pendekatan tersebut, Ibu Onis mendapatkan beberapa hambatan dan kendala
yang dihadapi. Sebagai contoh, ketika anak disuruh untuk bercerita didepan kelas atau
mengemukakan pendapat yang berbeda dengan yang lain, para murid masih merasa kesulitan.
Namun Ibu Onis menyadari bahwa semua itu membutuhkan bimbingan dan pembiasaan.
Terlepas dari hambatan dan kendala yang dihadapi, Ibu Onis dalam uji-cobanya
mendapatkan hal yang menyenangkan hatinya, yaitu ketika mengajarkan pengurangan.
Pembelajaran dimulai dengan sebuah cerita dan pada kesimpulannya melibatkan angka dan
operasi pengurangan sebagai berikut : 23 – 8 = …. , dari pertanyaan tersebut muncul
beberapa jawaban dan cara yang dikemukakan oleh siswa. Ada siswa yang menggunakan
sempoa untuk melakukan pengurangan, ada juga yang membilang secara mundur,
menggunakan lembar buku untuk menghitung, mencari halaman 23 lalu membuka mundur 8
halaman sehingga diperoleh angka 15, ada siswa yang menggunakan pengurangan bersusun
kebawah dengan meminjam sepuluh dari angka puluhan untuk ditambah keangka satuannya
dan ada pula siswa yang menghitung dengan menyusun ke bawah tanpa meminjam 10, seperti
:
23

{ 3 + 5 = 8, 8 – 8 = kosong } { 20 – 5 = 15 }

_ 8__ _
15
Penemuan-penemuan seperti itu sempat mengagetkan Ibu Onis, padahal sebelumnya
tidak terpikir bahwa mereka akan menemukan cara-cara seperti yang mereka kemukakan. Ibu
Onis juga mengatakan bahwa dari uji-coba PMRI yang telah dilaksanakan terasa begitu
banyak perubahan dalam pembelajaran matematika. Siswa mulai berani mengemukakan
pendapat meskipun dalam bahasa yang sederhana dan menghargai perbedaan pendapat. Dan
siswa mulai senang belajar matematika.
Ditulis kembali oleh : (Dessy Rahmawati, Annisa Rohmah, Faridatul Lail)
Sumber : Buletin PMRI Edisi IV-April 2004

More Related Content

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

  • 1. Bahasa dan Matematika: Pengalaman Observasi di Kelas PMRI (Oleh: Tatag Yuli Eko Siswono, Guru SD Lab UNESA) Bahasa merupakan sarana yang penting untuk mempelajari matematika. Seorang siswa akan lebih mudah mempelajari matematika jika informasi yang disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Bahkan mungkin saja siswa yang sedang belajar matematika dapat sekaligus belajar bahasa. Contohnya ketika siswa kelas 1 MIN Jambangan, Surabaya belajar penjumlahan 4 angka. Pada awal pembelajaran guru mengulangi pelajaran sebelumnya. Guru meminta siswa menjawab soal yang diberikan, yaitu berupa penjumlahan 4 angka. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan dan membisikkan jawabannya kepada guru. Kegiatan siswa diminta untuk membuat cerita yang berkaitan dengan penjumlahan kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Salah siswa yang mempresetasikan cerita adalah ulfah. Ulfah bercerita bahwa ibu datang dari desa membawa 5 buah jeruk, bapak membawa 4 jeruk, nenek membawa 6 buah pepaya dan kakek membawa 7 buah mangga. Ada berapa buah semuanya? 5+4+6+7=22. Setelah kegiatan ini selesai, guru memberikan tugas untuk menuliskan cerita yang telah diceritakan di kelas atau cerita lain yang berhubungan dengan penjumlahan. Pada hari berikutnya siswa diminta untuk membacakannya di depan kelas. Metode pembelajaran seperti ini melatih siswa untuk disiplin, berpikir kreatif dan kritis. Jika dikaitkan dengan bahasa indonesia, tugas yang diberikan merupakan latihan mengarang, menulis dan membaca. Pembelajaran seperti ini menunujukkan bahwa PMRI dapat mengintegrasikan matematika dengan bahasa indonesia. Langkah seperti inimerupkan contoh penerapan Kompetensi Lintas Kurrikulum dalam kurikulum berbasis kompetensi, yaitu kompetensi menggunkan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi serta berrinteraksi dengan orang lain.
  • 2. Mampukah Kita Menjadi Guru (Matematika) SD Yang Efektif ? (Oleh : Neny Rahmawati S.Pd , guru SDPN Sabang dan Mahasiswa PascaSarjana UPI) Sebagai seorang guru, tentulah pernah muncul pertanyaan “Mampukah Kita Menjadi Guru (Matematika) SD Yang Efektif?” . Pertanyaan yang belum bisa terjawab, apalagi untuk menerapkan dalam tugas keseharian sebagai pengajar di lembaga pendidikan Sekolah Dasar. Pertanyaan ini muncul akibat perasaan mengganjal dalam benak guru. Guru cukup taat saat melaksanakan tuga mengajarnya. Namun, terbesit pertanyaan, apakah siswa merasa senang belajar matematika seperti ini? apakah mereka bosan dengan cara pengajaran seperti ini? Apakah siswa termotivasi untuk lebih giat mempelajari matematika? Beberapa hal yang perlu dipahami dalam perkembangan matematika adalah hakikat ilmu pengetahuan, hakikat matematika, karakteristik anak, dan hakikat belajar mengajar. Implikasinya terhadap pembelajaran matematika di SD haruslah:  Memberikan kesempatan kepada siswa menemukan kembali konsep – konsep matematika dibawah bimbingan guru  Tidak lagi diajarkan secara mekanistik  Dapat disajikan sedemikian rupa sehingga siswa membangun sendiri gagasannya tenatng konsep  Disajikan daalm konsep “kehidupan” anak  Memunculkan aktivitas siswa seperti berinteraksi dengan siswa  Menyajikan evaluasi dalam bentuk pertanyaan terbuka Kesimpulannya, penulis mengajak para guru untuk optimis melakukan perubahan pembelajaran matematika. Janganlah memasung keinginan siswa yang hanya menjadi operator buku paket, akan lebih baik jika mengembalikan fitrah siswa yang memilik kesempatan berimajinasi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Bebagai cara dapat dikembangkan diantaranya banyak membaca referensi yang membahas perkembangan pembelajaran matematika khusunya SD, diskusi dengan sesame guru, atau dapat melakuakn studi banding ke sekolah – sekolah yang terlibat dalam proyek pengembangan PMRI. Ingatlah “lebih baik buat satu perubahan daripada tidak sama sekali” Pengalaman Pada Uji-coba PMRI Di MIN Kota Bandung
  • 3. (Oleh : Onis Aisyah, S.Pd.I, Guru MIN Cicendo Bandung) Untuk menerapkan sesuatu yang baru terhadap siswa tidaklah mudah seperti membalikkan kedua telapak tangan. Ibu Onis mencoba mengaplikasikan salah satu pendekatan yang memberikan nuansa baru dalam pembelajaran matematika di sekolahnya yaitu melalui pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI adalah salah satu pendekatan yang dikembangkan untuk semakin mendekatkan siswa dengan matematika. Saat pertama kali menerapkan pendekatan tersebut, Ibu Onis mendapatkan beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi. Sebagai contoh, ketika anak disuruh untuk bercerita didepan kelas atau mengemukakan pendapat yang berbeda dengan yang lain, para murid masih merasa kesulitan. Namun Ibu Onis menyadari bahwa semua itu membutuhkan bimbingan dan pembiasaan. Terlepas dari hambatan dan kendala yang dihadapi, Ibu Onis dalam uji-cobanya mendapatkan hal yang menyenangkan hatinya, yaitu ketika mengajarkan pengurangan. Pembelajaran dimulai dengan sebuah cerita dan pada kesimpulannya melibatkan angka dan operasi pengurangan sebagai berikut : 23 – 8 = …. , dari pertanyaan tersebut muncul beberapa jawaban dan cara yang dikemukakan oleh siswa. Ada siswa yang menggunakan sempoa untuk melakukan pengurangan, ada juga yang membilang secara mundur, menggunakan lembar buku untuk menghitung, mencari halaman 23 lalu membuka mundur 8 halaman sehingga diperoleh angka 15, ada siswa yang menggunakan pengurangan bersusun kebawah dengan meminjam sepuluh dari angka puluhan untuk ditambah keangka satuannya dan ada pula siswa yang menghitung dengan menyusun ke bawah tanpa meminjam 10, seperti : 23 { 3 + 5 = 8, 8 – 8 = kosong } { 20 – 5 = 15 } _ 8__ _ 15 Penemuan-penemuan seperti itu sempat mengagetkan Ibu Onis, padahal sebelumnya tidak terpikir bahwa mereka akan menemukan cara-cara seperti yang mereka kemukakan. Ibu Onis juga mengatakan bahwa dari uji-coba PMRI yang telah dilaksanakan terasa begitu banyak perubahan dalam pembelajaran matematika. Siswa mulai berani mengemukakan pendapat meskipun dalam bahasa yang sederhana dan menghargai perbedaan pendapat. Dan siswa mulai senang belajar matematika. Ditulis kembali oleh : (Dessy Rahmawati, Annisa Rohmah, Faridatul Lail) Sumber : Buletin PMRI Edisi IV-April 2004